Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh
(1) kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap disiplin kerja
karyawan, (3) kompetensi terhadap kinerja karyawan, dan (4) disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa dan objeknya adalah kompetensi, disiplin kerja, dan
kinerja karyawan. Populasi penelitian ini berjumlah 103 orang dan sampel yang diambil berjumlah 82
orang, dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik
kuesioner, pencatatan dokumen, dan wawancara kemudian data dianalisis menggunakan analisis
jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan dari (1) kompetensi dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap disiplin kerja karyawan, (3)
kompetensi terhadap kinerja karyawan, dan (4) disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa.
ABSTRACT
This study aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) competence
and work discipline on the performance of employees, (2) competence on the work discipline of
employees, (3) competence on employee performance, and (4) work discipline on employee
performance at Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa Hotel. The research design used in this
research is causal quantitative. The subjects of this research was all employees in Pita Maha A
Tjampuhan Resort & Spa Hotel and object of this research was competence, work discipline, and
employee performance. The population of this research amount to 103 people and samples taken
amounted to 82 people, used proportional random sampling technique. Data was collected using
questionnaires, documents multilation and interviews then was analyzed using path analysis. The
results of research showed there were a positive and significant effect of (1) competence and work
discipline on the performance of employees, (2) competence on the work discipline of employees, (3)
competence on employee performance, and (4) work discipline on employee performance at Pita
Maha A Tjampuhan Resort & Spa Hotel.
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia industri dalam bidang jasa di era globalisasi ini terus meningkat,
hal tersebut menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat, sehingga menuntut
perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada pada perusahaanya. Hotel
merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan jasa
akomodasi/penginapan.
Industri perhotelan dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan
adanya perkembangan tersebut tentunya berdampak pada persaingan. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah memaksimalkan kinerja
sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan agar mampu memberikan pelayanan
prima kepada para wisatawan.
Sumber daya manusia yang berkualitas didalam perusahaan merupakan salah satu
aspek penting yang dapat mendorong perusahaan untuk maju dan terus berkembang
ditengah persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia yang unggul maupun
profesional yang memiliki kompetensi dalam bidangnya sangatlah dibutuhkan untuk
menunjang keberlangsungan tujuan maupun sasaran yang ditetapkan oleh sebuah
organisasi.
Pulau Bali adalah salah satu daerah tujuan wisata yang paling populer di Indonesia.
Ubud merupakan salah satu tujuan wisata di Bali yang paling diminati oleh para wisatawan,
setiap wisatawan yang melakukan perjalanan wisata tentunya membutuhkan tempat untuk
menginap.
Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa merupakan salah satu hotel yang berkembang
di daerah pariwisata Ubud tepatnya di Jl. Raya Sanggingan, Ubud, Gianyar, Bali. Hotel ini
telah berdiri sejak tahun 1995. Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa menetapkan
peraturan dan standar kerja yang berlaku bagi semua karyawan, yang menjadi kewajiban
karyawan untuk mematuhi dan mentaatinya. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh
pihak hotel adalah tidak dapat tercapainya standar kinerja yang ditetapkan oleh Hotel Pita
Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Berdasarkan jumlah sampel yang diambil berjumlah 10
orang dari beberapa unit kerja terlihat bahwa karyawan belum dapat mencapai 100%
standar kinerja yang ditetapkan perusahaan dengan rata-rata pencapaian kinerja sebesar
78,5 % pada unit kerja Villa Boy, Enginering sebesar 83 %, Bell Driver sebesar 75 %,
Pastry Cook sebesar 75 %,dan SPA Therapist sebesar 75 %. Permasalahan tersebut terjadi
diduga disebabkan oleh kompetensi yang dimiliki karyawan tidak sesuai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Wibowo
(2012: 104) yang menyatakan kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan padanya dengan baik.
Selain adanya ketidak sesuaian kompetensi karyawan, tidak tercapainya standar
kinerja yang ditetapkan oleh Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa, diduga bahwa
karyawan kurang disiplin berdasarkan jumlah sampel yang diteliti berjumlah 10 orang, rata-
rata pelanggaran sebesar 4,2 kali dengan batas toleransi rata-rata 3 kali hal ini
menunjukkan bahwa karyawan kurang disiplin. Suswardji, dkk. (2012) yang menyatakan
disiplin kerja merupakan sikap mental, kesadaran, kesediaan, dan kesanggupan seseorang
untuk tunduk dan taat dalam melaksanakan aturan dan norma yang ditetapkan organisasi
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka
akan semakin tinggi juga kinerja orang tersebut (Sinambela, 2012).
Melihat latar belakang penelitian di atas maka dipandang perlu untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di
Ubud Tahun 2015”.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan yang eksplanatif atau
penjelasan yang teruji tentang pengaruh sebagai berikut. (1) kompetensi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud
Tahun 2015. (2) kompetensi terhadap disiplin kerja karyawan pada Hotel Pita Maha A
Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun 2015. (3) kompetensi terhadap kinerja karyawan
pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun 2015. (4) disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud
Tahun 2015.
Hasil penelittian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikat manfaat bagi
pengembangan ilmu dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia khususnya
permasalahan mengenai kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Secara
praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan yang terkait dengan
peningkatan kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa,
khususnya dalam hal perekrutan karyawan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
serta peraturan disiplin kerja yang harus ditaati karyawan.
Secara teoritik penelitian ini dilandasi oleh beberapa teori tentang kompetensi, disiplin
kerja dan kinerja karyawan. Wibowo (2012: 325) yang menyatakan bahwa kompetensi
merupakan karakteristik yang mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan
kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah
pekerjaan atau situasi. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Santiasih (2013) yang
menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
atau karakteristik personal seseorang yang menentukan tingkat prilaku dan keahlian
individu dalam melakukan pekerjaannya yang diharapkan dapat memberikan kinerja yang
unggul dalam pekerjaannya. Dimensi kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini
sesuai dengan pendapat Listio (2010) mengatakan bahwa, kompetensi terdiri dari (1)
kompetensi intelektual, (2) kompetensi emosional, (3) kompetensi sosial, dan (4)
kompetensi spiritual.
Sinambela (2012: 239) disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara
teratur, tekun terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan berlaku dengan tidak
melanggar aturanaturan yang sudah ditetapkan. Pendapat lainnya juga diungkapkan oleh
Rumondor (2013) menyatakan disiplin kerja diartikan sebagai suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan ketertiban. Dimensi disiplin kerja yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Novitasari (2008: 13) menyatakan bahwa
dimensi disiplin kerja adalah sebagai berikut. (1) penggunaan waktu secara efektif, meliputi:
(a) ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas, (b) penghematan waktu dalam
melaksanakan tugas. (2) ketaatan terhadap peraturan yang telah ditetapkan, meliputi: (a)
ketaatan terhadap jam kerja, (b) ketaatan terhadap pimpinan, (c) ketaatan terhadap
prosedur dan metode kerja. (3) tanggungjawab dalam pekerjaan dan tugas, meliputi: (a)
melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana, (b) mengevaluasi hasil pekerjaan, (c)
keberanian menerima resiko kesalahan.
Lewa dan Subowo (dalam Wiratama dan Sintaasih, 2013) menyatakan bahwa kinerja
karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan dalam bekerja.
Pendapat lainnya juga diungkapkan oleh Amins, (2012: 47) yang menyatakan bahwa kinerja
merupakan hasil, baik kuantitas maupun kualitas yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya. Dimensi kinerja dalam
penelitian ini mengacu pada pendapat Husnan (2002: 126) yang menetapkan ukuran kinerja
berdasarkan empat dimensi dengan interprestasi yaitu (1) kualitas kerja meliputi ketepatan
waktu, ketelitian, kemampuan dan ketrampilan karyawan, (2) kuantitas kerja meliputi
memenuhi standar kerja serta pekerjaan rutin terlaksana dengan cepat, (3) tingkat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
kehandalan meliputi inisiatif, rajin dan kemampuan dalam bekerja, dan (4) sikap meliputi
loyalitas dan tanggung jawab karyawan serta kerja sama dalam tim.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam
penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort &
Spa. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah kompetensi, disiplin kerja dan
kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 103 orang dan sampel yang
diambil berjumlah 82 orang, dengan menggunakan teknik proportional random sampling.
Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari wawancara maupun hasil pengisian kuesioner mengenai
kompetensi, disiplin kerja dan kinerja karyawan yang diperoleh langsung dari karyawan
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Data sekunder diperoleh langsung dari
manajer operasional Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa, seperti misalnya data
jumlah karyawan, tingkat pendidikan maupun data absensi karyawan. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini yaitu: kuesioner, pencatatan dokumen, dan wawancara kemudian
data dianalisis menggunakan analisis jalur.
Px 2 x 1= 0,590
Y
1
X2
P x 2ε1 = 0 ,410
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan SPSS 22.0 pada Tabel 1,
menunjukkan bahwa kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara
bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha
A
Tjampuhan Resort & Spa. Besar sumbangan pengaruh kompetensi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan adalah 66,00% sedangkan hubungan pengaruh dari faktor lain
terhadap kinerja karyawan sebesar 34,00%. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kinerja
karyawan menurut Wibowo (2012) adalah kompensasi, kepemimpinan, lingkungan kerja,
kepuasan kerja serta stres kerja.
Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS 22.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada
pengaruh kompetensi secara positif terhadap disiplin kerja. Besar hubungan pengaruh
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
kompetensi terhadap disiplin kerja adalah 59,00% sedangkan besar sumbangan pengaruh
dari kompetensi terhadap disiplin kerja adalah 34,80%. Hubungan pengaruh faktor lain
terhadap disiplin kerja sebesar 41,00%. Faktor lain yang diduga mempengaruhi disiplin
kerja yaitu kepemimpinan, insentif dan pengawasan melekat (Rasyidi, dkk. 2013).
Hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan SPSS 22.0 pada Tabel 1, menunjukkan
bahwa ada pengaruh kompetensi secara positif terhadap kinerja karyawan. Besar hubungan
pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah 59,30% sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah 35,20%.
Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS 22.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada
ada pengaruh disiplin kerja secara positif terhadap kinerja karyawan. Besar hubungan
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 40,70% sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah 16,60%.
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh temuan bahwa variabel
kompetensi dan disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang
diungkapkan oleh Simanjuntak (dalam Parukawa, 2014) yang menyatakan kinerja individu
dipengaruhi oleh faktor kompetensi, semakin tinggi kompetensi pegawai semakin tinggi
kinerja yang dicapainya. Disiplin kerja juga memiliki pengaruh terhadap kinerja, semakin
tinggi disiplin kerja seseorang maka akan semakin tinggi juga kinerja orang tersebut
(Sinambela, 2012). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Suswardji, dkk. (2012) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan
antara kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompetensi terhadap disiplin kerja,
diperoleh hasil variabel kompetensi berpengaruh secara positif terhadap disiplin kerja pada
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang
diungkapkan oleh Hasibuan (2005: 194), kompetensi merupakan suatu faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja karyawan karena apabila pekerjaan yang dibebankan kepada
seorang karyawan sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, maka dia
akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan berdisiplin baik untuk mengerjakannya. Tetapi
apabila pekerjaan itu diluar kemampuannya, maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan
rendah. Pernyataan tersebut juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Tegi Bangun Nugraha (2012) yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap disiplin karyawan.
Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompetensi terhadap kinerja karyawan,
diperoleh hasil variabel kompetensi berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan
pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
yang diungkapkan oleh Sujana (2012) menyatakan semakin tinggi kompetensi yang dimiliki
oleh pegawai dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan maka kinerja pegawai akan semakin
meningkat karena pegawai yang kompeten biasanya memiliki kemampuan dan kemauan
yang cepat untuk mengatasi permasalahan kerja yang dihadapi, melakukan pekerjaan
dengan tenang dan penuh dengan rasa percaya diri, memandang pekerjaan sebagai suatu
kewajiban yang harus dilakukan secara ikhlas, dan secara terbuka meningkatkan kualitas
diri melalui proses pembelajaran. Menurut Simanjuntak (dalam Parukawa, 2014) yang
menyatakan kinerja individu dipengaruhi oleh faktor kompetensi, semakin tinggi kompetensi
pegawai semakin tinggi kinerja yang dicapainya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Marliana Budhiningtias Winanti (2011) yang
menyatakan kompetensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Hasil penelitian selanjutnya yang diperoleh adalah variabel disiplin kerja berpengaruh
secara positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yaitu semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka
akan semakin tinggi juga kinerja orang tersebut (Sinambela, 2012). Apabila karyawan tidak
disiplin dalam bekerja tentunya hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan kinerja
karyawan karena antara disiplin kerja dengan kinerja memiliki hubungan yang positif dan
segnifikan seperti pernyataan dalam hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hindria
Hestisani (2014) yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja
terhadap kinerja.
Keterbatasan penelitian ini adalah pengamatan hanya dilakukan pada satu
perusahaan saja, jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini masih sempit,
sehingga diharapkan bagi peneliti lain untuk menggunakan perusahaan yang lebih besar
dengan subjek penelitian yang lebih luas. Disamping itu variabel yang diteliti masih
terbatas, sehingga diharapkan juga untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa simpulan sebagai berikut.
(1) Ada pengaruh secara positif dan signifikan kompetensi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan pada Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun
2015.
(2) Ada pengaruh secara positif dan signifikan kompetensi terhadap disiplin kerja pada
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun 2015.
(3) Ada pengaruh secara positif dan signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Pita Maha A
Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun 2015.
(4) Ada pengaruh secara positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Pita Maha A Tjampuhan Resort & Spa di Ubud Tahun 2015.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta simpulan yang telah dikemukakan,
maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi pihak manajemen Hotel Pita
Maha A Tjampuhan Resort & Spa, agar lebih meningkatkan kinerja karyawan dengan
memperhatikan faktor kompetensi dan disiplin kerja karyawan, karena penelitian ini telah
membuktikan bahwa kompetensi yang dimiliki karyawan serta disiplin kerja karyawan
tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
maka penulis mengajukan beberapa saran di antaranya, untuk mendapatkan karyawan
yang memiliki kompetensi di bidangnya maka pihak manajemen harus melakukan hal-hal
sebagai berikut (a) merekrut karyawan harus sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
oleh pihak hotel, (b) bagi karyawan disarankan untuk mengikuti program pelatihan dan
pengembangan dengan sungguh-sungguh, dan (c) bagi pimpinan perusahaan disarankan
untuk memberikan program pelatihan dan pengembangan pada karyawan yang sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Sedangkan disiplin kerja karyawan juga perlu
ditingkatkan dengan cara sebagai berikut (a) melakukan sosialisasi mengenai peraturan
perusahaan dan menanamkan kesadaran kepada karyawan, (b) melakukan pengawasan
terhadap pelanggaran-pelanggaran disiplin yang dilakukan karyawan, dan (c) memberikan
sanksi yang sesuai terhadap pelanggaran disiplin serta memberikan penghargaan kepada
karyawan yang memiliki disiplin kerja tinggi. Oleh karena itu, kompetensi dan disiplin kerja
yang tinggi maka akan dapat mempengaruhi pencapaian kinerja yang telah ditetapkan
perusahaan kepada karyawan.
(2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu
kompetensi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan dimensi dan populasi yang lebih luas agar hasil
penelitian lebih teruji kedalamannya, disamping itu juga disarankan untuk menguji
variabel yang diduga kuat dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
DAFTAR RUJUKAN
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan, Suad. 2002. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi ke
tiga.Yogyakarta :AMP YKPN.
Novitasari, Anisa. 2008. Hubungan Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Grobogan. Skripsi Tidak
Diterbitkan.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Nugraha, Tegi Bangun. 2012. Analisis Motivasi Kerja dan Kompetensi Pengaruhnya
Terhadap Disiplin Karyawan Pada PT. Kertas Padalarang. Skripsi. Bandung:
Universitas Komputer Indonesia.
Parukawa, Ahmad Robie. 2014. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu. Tesis. Universitas
Bengkulu.
Rasyidi, A., Paranoan D.B. & Djumlani, A. 2013. Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi
Disiplin Pegawai Pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur. eJournal
Administrative Reform. Volume 1.
No 1.
Rumondor, Vico Wentri. 2013. Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kepemimpinan Terhadap
Produktivitas Kerja Pada Badan Kepegawaian dan DIKLAT Daerah Minahasa Selatan.
Jurnal EMBA. Volume 1. No 4. Hal 10421052.
Sujana, Edy. 2012. Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Kesesuaian Peran dan Komitmen
Organisasi Terhadap
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Suswardji, E., Hasbullah, R., Albatross, E. 2012. Hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Jurnal Manajemen. Volume 10. No 1. Hal 955-979.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wiratama, I N.J.A & Sintaasih, D.K. 2003. Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Volume 7. No 2.
Hal 126-134.
Sherlie1, Hikmah2
Universitas Putera Batam
pb160910295@upbatam.ac.id
Direview 10 Januari 2020 Purpose - This study airms to determine the effect of
Disetujui 18 Februari 2020 motivation, work discipline and compensation on employee
performance at PT Benwin Indonesia in Batam City.
Design/methodology - The number of samples taken for
this study were 103 respondents. The sample collection
technique in this study was carried oit by sampling
saturation. The data collection technique
used in this study was a questionnaire distributed to all
employees of PT Benwin Indonesia. The calculation
process uses SPSS Software version
Keywords : 25.0. data analysis method in this research uses multiple
linear
regression analysis.
Compensation, Employee Perfomance,
Findings - The results showed that motivation, work
discipline and Motivation, Work Discipline. parcial and simultaneous compensation
significantly affected employee performance at PT Benwin Indonesia. The value of R square
is 0.194 or 19.4%. this shows that motivation, work discipline and compensation influence
19,4% of employee performance while the remaining 80,6% is influenced by other variables
outside of this study.
.
H1
Motivasi (X1)
H3
Kompensasi (X3)
H4
Hasil uji f dapat dilihat pada tabel 6 diatas. Berdasarkan tabel tersebut,
maka dapat diketahui F hitung = 35,395 dan nilai signifikansi 0,000, karena F
hitung > F tabel (3,09) dan nilai signifikansi < nilai alpha 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi, disiplin kerja dan kompensasi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Benwin
Indonesia.
11. Pembahasan
Hasil uji t untuk motivasi t hitung 5,634 > t tabel 1,984 dan pada nilai
signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05. maka H1 diterima yaitu Motivasi (X1)
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Heri Murtiyoko yang berjudul pengaruh kompensasi dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Kasus di PT. Lautan Otsuka Chemical).
Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil uji t untuk disiplin kerja (X2) memiliki t hitung 4,080 > t tabel 1,984 dan
nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05. maka H2 di terima yaitu Disiplin Kerja
(X2) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y). Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Titik Efnita yang berjudul gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan (PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH
(BPD) SUMATERA BARAT). Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) SUMATERA
BARAT.
Hasil uji t untuk kompensasi (X3) memiliki t hitung 3,629 > t tabel 1,984 dan
pada nilai signifikasinya sebesar 0,000 < 0,05. maka H3 diterima yaitu
Kompensasi (X3) berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Heri Murtiyoko yang berjudul
pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (Studi
Kasus di PT. Lautan Otsuka Chemical). Hasil penelitian menyatakan bahwa
kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Hasil uji F diketahui nilai F hitung = 37,258 dan nilai signifikansi 0.000,
karena F hitung > F tabel (3,09). maka H4 diterima yaitu motivasi (X1), disiplin
kerja (X2) dan kompensasi (X3) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y).
Penelitian ini sejalan dengan Sri Lestri yang berjudul pengaruh motivasi
kerja, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada dinas
perindustian dan perdagangan kota depok. Hasil penelitian menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja, disiplin kerja dan
kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pada dinas perindustrian dan perdagangan kota depok.
F. SIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan
Kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT Benwin Indonesia, maka
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT Benwin
Indonesia di Kota Batam.
2. Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT
Benwin Indonesia di Kota Batam.
3. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT Benwin
Indonesia di Kota Batam.
ABSTRACT
PT. Ratu Pola Bumi is one of concrete electrical standard and concrete
pole with pretensile system, the first in Indonesia. PT Ratu Pola Bumi has a
factory located in Bandar Lampung –Lampung. In order to increase the
employees performance, PT Ratu Pola Bumi encourage the employees to
develop themselves and do the best to upgrade their competencies, and also be
discipline, so that corporation goal can be reach. Problem faced in this
resHDUFK LV ORZQHVV RI HPSOR\HHV¶ SHUIRUPDQFH FRPSHWHQFLHV
ABSTRAK
PT. Ratu Pola Bumi merupakan salah satu produsen tiang listrik beton dan
tiang pancang beton dengan sistem prategang pertama di Indonesia dan
mempunyai lokasi pabrik di Bandar Lampung - propinsi Lampung. Untuk
meningkatkan kinerja karyawannya maka PT. Ratu Pola Bumi berusaha agar
karyawan mau mengembangkan diri dan bekerja sebaik mungkin untuk
meningkatkan kompetensinya dan menegakkan disiplin dalam bekerja, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Masalah dalam penelitian ini adalah
rendahnya kinerja karyawan, ketidaksesuaian kompetensi, dan disiplin kerja yang
rendah. Ketiga masalah tersebut di atas diduga saling berpengaruh, sehingga
ada dugaan bahwa rendahnya kinerja akibat pengaruh dari adanya
ketidaksesuaian kompetensi dan rendahnya disiplin kerja. Rumusan masalah
utama dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh kompetensi dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi. Data penelitian ini dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Analisis data menggunakan
regresi linier berganda. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan
program komputer SPSS for windows versi 17.00. Penelitian ini menggunakan
150 responden. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa variabel bebas
kompetensi (X1) dan disiplin kerja (X2) mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Ratu Pola Bumi.
PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan bisnis atau dunia usaha semakin ketat. Tuntutan
untuk memperoleh laba dan terus beroperasinya perusahaan merupakan tujuan
dari suatu perusahaan yang terkadang perusahaan akan melakukan apa saja
untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan akan melakukan peningkatan
sumbersumber daya yang dimilikinya dalam meningkatkan
pendapatan/tercapainya tujuan agar semaksimal mungkin dapat produktif.
Tenaga kerja merupakan komponen yang sangat penting dalam pencapaian
tujuan tersebut. Karyawan merupakan komoditi berharga bagi manajer-manajer
yang bergantung pada mereka untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kualitas
sumber daya manusia dapat dilihat dari meningkatnya produktivitas tenaga kerja
dalam mencapai tujuan organisasi. PT RATU POLA BUMI didirikan pada tanggal
24 Pebruari 1983 dengan akte pendirian No. 25 notaris Azhar Alia, SH. Sejak
tahun 1988 telah memproduksi Tiang Listrik Beton untuk memasok kebutuhan
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam melaksanakan pembangunan dan
pengembangan kelistrikan di Indonesia pada umumnya dan Sumatera bagian
Selatan pada khususnya.
PT RATU POLA BUMI merupakan salah satu produsen Tiang Listrik Beton
dan Tiang Pancang Beton dengan sistem prategang pertama di Indonesia dan
mempunyai lokasi pabrik di Bandar Lampung - Propinsi Lampung.
PT RATU POLA BUMI dalam mengembangkan usahanya senantiasa
memperhatikan sumber daya manusianya. Sebab sumber daya manusia dalam
perusahaan adalah hal yang sangat penting. Berbeda dengan faktor produksi
yang lain seperti bahan baku, modal, atau peralatan. Manusia merupakan
makhluk yang memiliki harkat dan martabat yang senantiasa berada melekat
baik manusia itu sebagai anggota masyarakat ataupun anggota organisasi.
Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan berhasil atau
tidaknya perusahaan mencapai tujuan. Suksesnya suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki serta didukung oleh
beberapa faktor produksi lainnya.
Tenaga kerja merupakan komoditi yang berharga untuk melakukan
pekerjaan, sehingga organisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
dengan memperhatikan faktor-faktor produktivitas tersebut yang antara lain
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, penilaian prestasi kerja yang adil,
rasional dan obyektif, sistem kompensasi, dan berbagai faktor lainnya. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) kinerja diartikan sebagai : (a) sesuatu
yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, dan (c) kemampuan kerja. Snell
(1992) seperti yang dikutip oleh Herman (Jurnal Ekonomi Bisnis, th. 16, No. 1,
Maret 2011), menyatakan bahwa kinerja merupakan kulminasi dari tiga elemen
yang saling berkaitan, yakni keterampilan, upaya, dan sifat keadaan eksternal.
Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dibawa oleh seorang
MOTIVASI Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 2020
Sherlie, Hikmah 772
Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja menurut
Mangkunegara (2000), kinerja berasal dari
kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang). Kinerja adalah ^hasil secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya_. Menurut Malayu S. P Hasibuan
(2011) ^Kinerja
adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang untuk
mengerjakan suatu pekerjaan_.
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006), menyatakan bahwa
_kinerja pada dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan_.
Kompetensi
Kompetensi kerja bukanlah hal baru di dalam psikologi organisasi industri
Amerika yang sudah memiliki gerakan kompetensi sejak akhir tahun 1960 dan
awal tahun 1970 (Rivai dan Sagala, 2011). Para pakar manajemen sumber daya
manusia dan perilaku organisasi pada umumnya memberikan batasan berbeda
mengenai konsep kompetensi, tetapi secara tersirat batasan yang terkandung
dalam pengertian para pakar tersebut relatif memiliki kesamaan bahwa
kompetensi adalah karakteristik utama dari individu untuk menghasilkan kinerja
optimal dalam melakukan pekerjaan yang mencakup motif, sifat, konsep diri,
pengetahuan, dan keahlian.
kerja. Kreitner dan Kinicki (2005) berpendapat bahwa kompetensi
merupakan kemampuan yang menunjukkan karakteristik stabil, berkaitan dengan
kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang. Kompetensi seseorang
menjadi ciri dasar individu dikaitkan dengan standar kriteria kinerja yang efektif
dan atau superior. Dari penjelasan di atas seperti yang dikutip oleh Kreitner dan
Kinicki (2005), Spencer berpendapat bahwa kompetensi disamping menentukan
perilaku dan kinerja seseorang juga menentukan apakah seseorang melakukan
pekerjaannya dengan baik berdasarkan standar kriteria yang telah ditentukan.
Kemampuan manusia terwujudkan dengan karya, keterampilan, pengetahuan,
perilaku, sikap, dan motif atau bakatnya ditemukan secara nyata dapat
membedakan antara mereka yang sukses atau
superior dan biasa-biasa atau average saja ditempat kerja. Kompetensi
sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang
memuaskan ditempat kerja termasuk diantaranya seseorang untuk mentrasfer
dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam situasi yang
baru. Sedarmayanti (2003) mengemukakan bahwa kompetensi kerja adalah
kemampuan yang dimiliki seorang karyawan dalam melakukan tindakan yang
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan
perusahaan.
Spencer and Spencer dikutip oleh Narimawati, (2007) kompetensi adalah:
_Karakter sikap dan perilaku, atau kemauan dan kemampuan individual yang
relatif stabil ketika menghadapi situasi dan tempat kerja yang terbentuk dari
sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas
pengetahuan
konseptual_.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang kompetensi kerja yang
diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kompetensi merupakan karakteristik yang dimiliki individu didasari
potensi intelektual maupun perilaku yang bisa menghasilkan kinerja superior dan
bisa bertahan lama (stabil) serta efektif dalam bidang pekerjaan. Dapat
disimpulkan dari pengertian diatas bahwa kompetensi adalah karakteristik dari
suatu kemampuan seseorang yang dapat di buktikan sehingga memunculkan
suatu prestasi kerja. Menurut penulis, kompetensi kerja merupakan kemampuan
yang dimiliki seorang karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
yang dilandasi pengetahuan, keterampilan dan kepribadian untuk
Disiplin Kerja
Disiplin kerja seperti yang dikemukakan oleh Rivai (2011) adalah suatu alat
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan
perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku. Sebagai contoh, beberapa
karyawan biasa dating terlambat untuk bekerja, mengabaikan prosedur
keselamatan, melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan untuk pekerjaan
mereka, tindakan yang tidak sopan ke pelanggan, atau terlibat dalam tindakan
yang tidak pantas.
Menurut Moekijat, (2010) ^Disiplin adalah kesanggupan menguasai diri
yang diatur_. Disiplin menitik beratkan pada
bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang baik terhadap
pekerjaan. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan
organisasi, sedangkan disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan
memperlambat pencapaian tujuan organisasi. Dalam kaitannya dengan
pekerjaan, Nitisemito (2000) menyatakan bahwa ^disiplin kerja merupakan suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun tidak tertulis_. Disiplin kerja dibutuhkan untuk menjaga agar
prestasi kerja pegawai meningkat. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai merupakan sikap atau tingkah
laku yang menunjukkan kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok
orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya
baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang
dilakukan efektif dan efesien.
MOTIVASI Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 2020
Sherlie, Hikmah 775
Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2012) didefinisikan sebagai: ^Suatu
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis_. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survei dengan cara mengumpulkan data melalui
instrumen penelitian, dan memberikan kuesioner kepada karyawan
sebagai responden yang hasilnya kemudian diolah melalui program
SPSS untuk mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. Metode tersebut
digunakan untuk menguji pengaruh antara dua variabel bebas dan satu terikat.
Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap pernyataan responden secara
rata-rata pada variabel kinerja karyawan terlihat bahwa untuk responden yang
memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 25%, untuk responden yang
memberikan penilaian setuju ada sebanyak 30% dan yang memberikan penilaian
ragu-ragu ada sebanyak 27% adapun responden yang memberikan penilaian
tidak setuju ada sebanyak 14% dan yang memberikan penilaian sangat tidak
setuju ada sebanyak 4%. Bila melihat hasil secara keseluruhan pada variabel
kinerja karyawan terlihat bobot nilai rata-rata sebesar 552 dengan demikian
bobot nilai rata-rata berada pada kategori setuju, ini berarti bahwa kinerja para
karyawan yang berada di PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung sudah cukup
baik.
Data Kompetensi
Variabel kompetensi (X1) digunakan 16 item pernyataan yang disebarkan
kepada 150 orang responden, terhadap output pengolahan data untuk variabel
kompetensi. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap pernyataan responden
secara rata-rata pada variabel kompetensi terlihat bahwa untuk responden yang
memberikan penilaian sangat setuju ada sebanyak 30%, untuk responden yang
memberikan penilaian setuju ada sebanyak 30% dan yang memberikan penilaian
ragu-ragu ada sebanyak 25% adapun responden yang memberikan penilaian
tidak setuju ada sebanyak 10% dan yang memberikan penilaian sangat tidak
setuju ada sebanyak 5%. Bila melihat hasil secara keseluruhan pada variabel
kompetensi terlihat bobot nilai rata-rata sebesar 557 dengan demikian bobot nilai
rata-rata berada pada kategori setuju, ini berarti bahwa kompetensi para
karyawan yang berada di PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung sudah cukup
baik.
tidak setuju ada sebanyak 14% dan yang memberikan penilaian sangat tidak
setuju ada sebanyak 4%. Bila melihat hasil secara keseluruhan pada variabel
disiplin kerja terlihat bobot nilai rata-rata sebesar 534 dengan demikian bobot
nilai rata-rata berada pada kategori setuju, ini berarti bahwa disiplin kerja para
karyawan yang berada di PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung sudah cukup
baik.
Hipotesis 2
H2 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja terhadap
kinerja
karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung.
kinerja karyawan. Angka yang baik untuk dijadikan sebagai prediktor variabel
terikat harus lebih kecil dari angka standard deviasi (SEE < STD).
Nilai DurbintWatson pada tabel di atas sebesar 2,110. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
DurbintWatson adalah 1 < DW < 3.
Hipotesis 3
H3 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi terhadap disiplin
kerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung.
Hipotesis 4
H4 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi dan disiplin kerja
secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar
Lampung.
menggunakan kompetensi dan disiplin kerja. Sedang sisanya yaitu 37,3% (100%
- 62,7%) dapat dijelaskan oleh faktorfaktor penyebab lainnya. Dalam kasus di
atas berarti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yang
diprediksi semakin mengecil. Hal ini bermakna bahwa variabel-variabel yang
dipilih sudah tepat.
Besarnya Standard Error of the Estimate (SEE) ialah sebesar 4,504 (untuk
kinerja karyawan). Jika dibandingkan dengan angka Standard Deviasi (STD),
sebesar 7,324 maka angka Standard Error of the Estimate (SEE) lebih kecil. Ini
artinya angka SEE baik untuk dijadikan sebagai prediktor dalam menentukan
kinerja karyawan. Angka yang baik untuk dijadikan sebagai prediktor variabel
terikat harus lebih kecil dari angka standard deviasi (SEE < STD).
Nilai DurbintWatson pada tabel di atas sebesar 2,318. Nilai ini mempunyai
makna bahwa otokorelasi tidak terjadi dalam model regresi ini. Ketentuannya
adalah otokorelasi tidak terjadi jika nilai
DurbintWatson adalah 1 < DW < 3.
Pembahasan
Pembahasan Hipotesis 1.
Persamaan regresi untuk pengaruh positif yang signifikan kompetensi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung adalah =
12,724 + 0,528 X1. Konstanta sebesar 12,724 mempunyai arti jika tidak ada
kompetensi, maka kinerja karyawan sebesar 12,724. Koefisien regresi
kompetensisebesar 0,528 mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan
kompetensi satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,528.
Nilai Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi kompetensi
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,657. Kesimpulan, kompetensi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan
PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung terbukti benar. Jadi, tinggi rendahnya
kinerja dipengaruhi oleh kompetensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Wibowo,
2012 bahwa
kompetensi memungkinkan seseorang mewujudkan tugas yang berkaitan
dengan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pembahasan Hipotesis 2
Persamaan regresi untuk pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung adalah =
20,891+ 0,544 X2. Konstanta sebesar 20,891 mempunyai arti jika tidak ada
disiplin kerja, maka kinerja karyawan sebesar 20,891. Koefisien regresi disiplin
sebesar 0,544 mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan disiplin satu
satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,544. Nilai
Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan sebesar 0,715. Kesimpulan, disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
MOTIVASI Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 2020
Sherlie, Hikmah 781
PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung terbukti benar. Jadi, tinggi rendahnya
kinerja dipengaruhi oleh disiplin. Hal ini sesuai dengan pendapat Tohardi, 2002
bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja.
Pembahasan Hipotesis 3
Persamaan regresi untuk pengaruh positif yang signifikan kompetensi
terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung
adalah = 10,741 + 0,538 X1. Konstanta sebesar 10,741 mempunyai arti jika
tidak ada kompetensi, maka disiplin kerja karyawan sebesar 10,741. Koefisien
regresi disiplin sebesar 0,538 mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan
kompetensi satu satuan, maka disiplin kerja karyawan akan meningkat sebesar
0,538. Nilai Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi kompetensi
terhadap disiplin kerja sebesar 0,510. Kesimpulan, kompetensi berpengaruh
positif terhadap disiplin kerja. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi terhadap disiplin kerja
karyawan PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung terbukti benar. Jadi, tinggi
rendahnya disiplin dipengaruhi oleh kompetensi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hasibuan, 2011 bahwa tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan
secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti
bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai
dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguhsungguh
dan disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi, jika pekerjaan itu di luar
kemampuannya atau jauh di bawah kemampuannya maka kesungguhan dan
kedisiplinan karyawan endah. Disinilah letak pentingnya asas the right man in the
right place and the right man in the right job (Hasibuan, 2011).
Pembahasan Hipotesis 4
Persamaan regresi untuk pengaruh positif yang signifikan kompetensi dan
disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Ratu Pola
Bumi Bandar Lampung adalah = 8,534 + 0,318 X1 + 0,390 X2. Konstanta
sebesar 8,534 mempunyai arti jika tidak ada kompetensi dan disiplin kerja, maka
kinerja karyawan sebesar 8,534. Koefisien regresi
kompetensi sebesar 0,318 mempunyai arti bahwa setiap kali ada
peningkatan kompetensi satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,318. Koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,390 mempunyai arti
bahwa setiap kali ada peningkatan disiplin kerja satu satuan, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,390. Nilai Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi kompetensi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,396.
Nilai Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,513.
Kesimpulannya, kompetensi dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan kompetensi dan disiplin kerja secara simultan
terhadap kinerja karyawan PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung terbukti benar.
MOTIVASI Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 2020
Sherlie, Hikmah 782
Simpulan
Dari persamaan regresi : = 12,724 + 0,528 X1 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 12,724 mempunyai arti jika tidak ada kompetensi, maka
kinerja karyawan sebesar 12,724. Koefisien regresi kompetensi sebesar 0,528
mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan kompetensi satu satuan,
maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,528. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi kompetensi terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,657. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis regresi antara kompetensi
terhadap kinerja karyawan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dimana
Fhitung lebih besar dari Ftabel (112,687 > 3,087) atau hipotesis penelitian H1
diterima.
Dari persamaan regresi : = 20,891+ 0,544 X2 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 20,891mempunyai arti jika tidak ada disiplin kerja, maka
kinerja karyawan sebesar 20,891. Koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,544
mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan disiplin kerja satu satuan,
maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,544. Nilai Standardized
Coefficients Beta menunjukkan kontribusi disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,715. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis regresi antara
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel (154,394 > 3,087) atau
hipotesis penelitian H2 diterima.
Dari persamaan regresi : = 10,741 + 0,538 X1 maka dapat disimpulkan
konstanta sebesar 10,741 mempunyai arti jika tidak ada kompetensi, maka
disiplin kerja karyawan sebesar 10,741. Koefisien regresi kompetensi sebesar
0,538 mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan kompetensi satu
satuan, maka disiplin kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,538. Nilai
Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi kompetensi terhadap
disiplin kerja sebesar 0,510. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis regresi antara
kompetensi terhadap disiplin kerja karyawan menunjukkan pengaruh positif dan
signifikan dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel (51,925 > 3,087) atau hipotesis
penelitian H3 diterima.
Dari persamaan regresi : = 8,534 + 0,318 X1 + 0,390 X2 maka dapat
disimpulkan konstanta sebesar 8,534 mempunyai arti jika tidak ada kompetensi
dan disiplin kerja, maka kinerja karyawan sebesar 8,534. Koefisien regresi
kompetensi sebesar 0,318 mempunyai arti bahwa setiap kali ada peningkatan
kompetensi satu satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,318.
Sedangkan koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,390 mempunyai arti bahwa
setiap kali ada peningkatan disiplin kerja satu satuan, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,390. Nilai Standardized Coefficients Beta
menunjukkan kontribusi kompetensi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,396.
Nilai Standardized Coefficients Beta menunjukkan kontribusi disiplin kerja
Saran
Perusahaan perlu untuk memperhatikan keahlian dan keterampilan yang
dimiliki karyawan, dan menyesuaikannya dengan job description untuk masing-
masing karyawan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang harus
dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kompetensi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihanpelatihan yang terkait dengan pekerjaan mereka.
Karyawan yang mempunyai kompetensi yang baik akan mampu
memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kinerja karyawan menjadi semakin baik. Bila kompetensi adalah kontributor bagi
tingginya kinerja karyawan, maka perusahaan perlu mencoba untuk
mengembangkannya melalui life span karyawan. Pendekatan pengembangan ini
akan membantu karyawan dalam membuat perancangan yang tepat dan efektif
di dalam lingkungan kerja mereka. Pengembangan keterampilanketerampilan
tersebut dapat meningkatkan kompetensi di dalam organisasi yang pada
akhirnya berdampak pada kinerja karyawan.
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap kinerja karyawan bila dibandingkan dengan
pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan, maka PT. Ratu Pola Bumi
harus lebih menekankan peningkatan disiplin karyawannya.
Manajemen PT. Ratu Pola Bumi Bandar Lampung hendaknya
mengarahkan kepada karyawan agar selalu datang tepat waktu dan menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung kinerja karyawan, serta menumbuhkan dan
meningkatkan disiplin karyawan agar kinerja karyawan lebih baik dan
memberikan pembinaan dalam rangka meningkatkan disiplin kerja, dan
mengefektifkan kembali program
punishment dan reward diiringi dengan engawasan melekat dan
keteladanan pimpinan.
Perusahaan perlu membuat tolok ukur/penilaian kinerja individu
yang jelas setiap tahunnya, dimana kinerja tersebut meliputi kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh setiap karyawan. Adanya tolok ukur yang jelas
diharapkan karyawan akan terpacu untuk berprestasi dengan bekerja
sungguhsungguh dan memperhatikan kuantitas dan kualitas hasil kerja.
DAFTAR PUSTAKA
[9]
. Handoko, T. Hani. 2012.
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
[13]. Hasibuan, S.P. Malayu. 2010. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
[19]. Mathis, Robert L., John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Terjemahan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[20]. Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
[21]. Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit CV
Mandar Maju.
[22]. Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
[23]. Muhidin, Sambas Ali., Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi Regresi
dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Penerbit
Pustaka Setia.
[33]. Sekaran, Uma. 2007. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
[34]. Soeprihanto, John. 2012. Penilaian
Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
[37]. Suit, Jusuf., Almasdi. 2006. Aspek Sikap Mental dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
[38]. Tika, Moh. Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
[39]. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Penerbit CV Mandar Maju.
[40]. Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 17.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Danang Ramadhan
Djudi Mukzam
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of competence and motivation
simultaneously on performance, to know the effect simultaneously between
competence and motivation on performance, and to determine the partial
influence between competence and motivation on performance. This research
type is explanatory research with quantitative approach. Population in this
research is all employees of PT Bank Negara Indonesia Branch Office Brawijaya
Malang which amounts to 60 people. The sampling technique used is total
sampling or sample saturated thus the sample of a number of population research
is 60 employees of PT Bank NegaraIndonеsiа Brаnch Officе Brаwijаyа Mаlаng.
Sourcеs of dаtа wеrе obtаinеd from primаry dаtа by sprеаding quеstionnаirеs
аnd sеcondаry dаtа with documеntаtion. This study usеs multiplе linеаr
rеgrеssion аnаlysis with thе hеlp of SPSS 23.0 softwаrе. Thе rеsults of this study
show thе rеsults of multiplе linеаr аnаlysis of еmployее compеtеncе аnd work
motivаtion аffеct еmployее pеrformаncе with thе vаluе of F (0.000). Pаrtiаlly
еmployее compеtеncе vаriаblе significаntly influеncе to еmployее pеrformаncе
with rеsult of t 0,000. Pаrtiаlly, thе vаriаblе of work motivаtion hаs significаnt
еffеct on еmployее pеrformаncе with rеsult of cаlculаtion t 0,038.
АBSTRАK
Tеori ЕRG
Tеori ЕRG dаlаm Rivаi (2011:844) mеnyеbutkаn аdа tigа hаl kаtеgori
kеbutuhаn individu, yаitu еksistеnsi (еxistеncе), kеtеrhubungаn
(rеlаtеdnеss), dаn pеrtumbuhаn (growth). Tеori ini mеngеmukаkаn
kеbutuhаn mаnusiа mеnjаdi tigа kеlompok, yаitu:
1) Kеbutuhаn еksistеnsi ini untuk kеbutuhаn dаlаm bеrtаhаn hidup, kеbutuhаn
fisik
2) Kеbutuhаn kеtеrhubungаn аdаlаh kеbutuhаn untuk bеrhubungаn dеngаn
kеbutuhаn untuk bеrintеrаksi dеngаn orаng lаin yаng bеrmаnfааt sеpеrti
kеluаrgа, sаhаbаt, аtаsаn, kеаnggotааn di dаlаm mаsyаrаkаt.
3) Kеbutuhаn pеrtumbuhаn аdаlаh kеbutuhаn yаng bеrhubungаn dеngаn
pеngеmbаngаn diri untuk mеnjаdi produktif dаn krеаtif.
Kinеrjа Kаryаwаn
Mеnurut Dhаrmа (2003:335), stаndаr pеngukurаn kinеrjа
diаntаrаnyа sеbаgаi bеrikut :
1) Kuаntitаs, yаitu jumlаh yаng hаrus disеlеsаikаn аtаu dicаpаi. Pеngukurаn
kuаntitаtif mеlibаtkаn pеrhitungаn kеluаrаn dаri prosеs аtаu pеlаksаnааn
kеgiаtаn. Ini bеrkаitаn dеngаn jumlаh kеluаrаn yаng dihаsilkаn.
2) Kuаlitаs, yаitu mutu yаng hаrus dihаsilkаn (bаik tidаknyа). Pеngukurаn
kuаlitаtif kеluаrаn mеncеrminkаn pеngukurаn “tingkаt kеpuаsаn” yаitu
sеbеrаpа bаik pеnyеlеsаiаnnyа.
3) Kеtеpаtаn wаktu, yаitu sеsuаi tidаknyа dеngаn wаktu yаng dirеncаnаkаn.
Pеngukurаn kеtеpаtаn wаktu mеrupаkаn jеnis khusus dаri pеngukurаn
kuаntitаtif yаng mеnеntukаn wаktu pеnyеlеsаiаn suаtu kеgiаtаn.
Hipotеsis
Komp еtеnsi H1
K аry аwаn
H3 Kin еrj а
K аry аwаn
Motiv аsi
K еrj а H2
MЕTODE PЕNЕLITIАN
Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn pеnjеlаsаn
(еxplаnаtory rеsеаrch) dеngаn pеndеkаtаn kuаntitаtif. Pеnеlitiаn dilаkukаn
di PT. Bаnk Nеgаrа Indonеsiа (Pеrsеro) Kаntor Cаbаng BNI
Brаwijаyа yаng bеrаdа di jаlаn Vеtеrаn No. 16 Mаlаng. Didаpаt sаmpеl 60
orаng rеspondеn dеngаn pеngumpulаn dаtа mеnggunаkаn kuеsionеr yаng
diаnаlisis mеnggunаkаn rеgrеsi liniеr bеrgаndа.
Еstimаtе
R Squаrе = 0,428
Аdjustеd R Squаrе = 0,408
Sumbеr : Dаtа Primеr diolаh, 2017
Pеngаruh vаriаbеl kompеtеnsi kаryаwаn dаn motivаsi kеrjа tеrhаdаp
kinеrjа kаryаwаn Bеrdаsаrkаn hаsil аnаlisis rеgrеsi liniеr bеrgаndа, vаriаbеl
kompеtеnsi kаryаwаn (X1) dаn motivаsi kеrjа (X2) mеmiliki nilаi sig F (0,000) < α
= 0.05 sеhinggа vаriаbеl kompеtеnsi kаryаwаn dаn motivаsi kеrjа mеmiliki
pеngаruh yаng signifikаn tеrhаdаp kinеrjа kаryаwаn. Bеrdаsаrkаn nilаi R squаrе
dikеtаhui bаhwа vаriаbеl kompеtеnsi kаryаwаn (X1) dаn motivаsi kеrjа (X2)
mеmbеrikаn pеngаruh аtаu kontribusi tеrhаdаp vаriаbеl kinеrjа kаryаwаn (Y)
sеbеsаr 0,428 (42,8%) dаn sisаnyа dipеngаruhi olеh vаriаbеlvаriаbеl lаin yаng
tidаk dibаhаs dаlаm pеnеlitiаn ini. Sеlаin itu bеrdаsаrkаn nilаi R (koеfisiеn
korеlаsi) sеbеsаr 0.408 yаng mеnunjukkаn hubungаn аntаrа vаribаеl bеbаs yаitu
kompеtеnsi kаryаwаn (X1) dаn motivаsi kеrjа (X2) dеngаn vаriаbеl tеrikаt kinеrjа
kаryаwаn (Y) tеrmаsuk dаlаm kаtеgori yаng sеdаng.
Dеngаn dеmikiаn dаpаt disimpulkаn bаhwа kompеtеnsi kаryаwаn dаn
motivаsi yаng dimiliki suаtu pеrusаhааn mеrupаkаn fаktor yаng cukup pеnting
dаlаm pеningkаtаn kinеrjа kаryаwаn. Kаryаwаn yаng mеmiliki kompеtеnsi yаng
mеmаdаi dаn jugа motivаsi kеrjа yаng tinggi аkаn bеrpеngаruh tеrhаdаp kinеrjа
yаng dihаsilkаn.
Sаrаn
1. Hаsil pеnеlitiаn mеnunjukkаn bаhwа nilаi rаtа-rаtа jаwаbаn tеrеndаh pаdа
vаriаbеl kompеtеnsi kаryаwаn (X1) аdаlаh pаdа itеm X1.10 mеngеnаi
kеmаmpuаn kаryаwаn untuk dаpаt mеndukung potеnsi orаng lаin.
Bеrdаsаrkаn pеnеlitiаn tеrsеbut dihаrаpkаn kеpаdа pihаk PT Bаnk Nеgаrа
Indonеsiа Kаntor Cаbаng Brаwijаyа аgаr dаpаt mеmpеrtimbаngkаn untuk
mеmbеrikаn dukungаn tеrhаdаp potеnsi yаng dimiliki kаryаwаn lаin аgаr
dаpаt mеmbеrikаn sеmаngаt dаlаm mеningkаtkаn kinеrjа.
2. Hаsil pеnеlitiаn mеnunjukkаn bаhwа nilаi rаtа-rаtа jаwаbаn tеrеndаh pаdа
vаriаbеl kinеrjа (Y) аdаlаh pаdа itеm Y1.2 mеngеnаi kеmаmpuаn untuk dаpаt
kеrjа lеbih bаik dаri rеkаn kеrjа lаinnyа. Bеrdаsаrkаn pеnеlitiаn tеrsеbut
dihаrаpkаn kеpаdа pihаk kаryаwаn PT Bаnk Nеgаrа Indonеsiа Kаntor
Cаbаng Brаwijаyа аgаr dаpаt lеbih bеrsаing lаgi dаlаm bеkеrjа sеhinggа
dеngаn аdаnyа kompеtisi dаlаm bеkеrjа dаpаt mеningkаtkаn kuаlitаs
pеkеrjааn yаng dihаsilkаn.
3. Mеngingаt vаriаbеl bеbаs dаlаm pеnеlitiаn ini mеrupаkаn hаl yаng sаngаt
pеnting dаlаm mеmpеngаruhi kinеrjа kаryаwаn. Bеrdаsаrkаn nilаi R2
Аdjustеd dikеtаhui bаhwа vаriаbеl kompеtеnsi kаryаwаn (X1) dаn motivаsi
kеrjа (X2) mеmbеrikаn pеngаruh аtаu kontribusi tеrhаdаp vаriаbеl kinеrjа
kаryаwаn (Y) sеbеsаr 0,428 (42,8%) dаn sisаnyа dipеngаruhi olеh vаriаbеl-
vаriаbеl lаin yаng tidаk dibаhаs dаlаm pеnеlitiаn ini. Dihаrаpkаn hаsil
pеnеlitiаn ini dаpаt digunаkаn sеbаgаi аcuаn bаgi pеnеliti sеlаnjutnyа untuk
mеngеmbаngkаn pеnеlitiаn ini dеngаn mеmpеrtimbаngkаn vаriаbеl-vаriаbеl
lаin diluаr vаriаbеl yаng sudаh mаsuk dаlаm pеnеlitiаn ini yаng kаitаnnyа
dеngаn kinеrjа kаryаwаn sеpеrti kompеnsаsi , lingkungаn orgаnisаsi, gаyа
kеpеmimpinаn dаn lаin sеbаgаinyа.
DАFTАR PUSTАKА
Аmin, Nаmirа, N. 2015; Pеngаruh Kompеtеnsi Tеrhаdаp Kinеrjа Pеgаwаi pаdа
Sеkrеtаritаt Dаеrаh Kаbupаtеn Sidеnrеng Rаppаng.
Skripsi Fаkultаs Ilmu Sosiаl dаn Ilmu Politik Univеrsitаs Hаsаnuddin.
Dаrmаwаn, Аndrеy, S. 2012; Pеngаruh Motivаsi
Kеrjа dаn Kеmаmpuаn Kеrjа Tеrhаdаp Kinеrjа Kаryаwаn pаdа
Kаryаwаn PT. PLN (Pеrsеro) Distribusi Jаwа Timur Аrеа Pеlаyаnаn dаn
Jаringаn (АPJ) Mаlаng). Skripsi Fаkultаs Ilmu Аdministrаsi
Univеrsitаs Brаwijаyа.
Dhаrmа, Аgus. 2003. Mаnаjеmеn Supеrvisi. Jаkаrtа: PT. Rаjа Grаfindo Pеrsаdа.
Monizsyа, Bеllа, C. 2016; Pеngаruh Pеlаtihаn
Rahmat Hidayat
Jl. Inspeksi Kalimalang No.9, Cibatu, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat,
Indonesia
e-mail: rahmat_hidayat@pelitabangsa.ac.id
Abstrak
Dalam kondisi industry pada saat ini, setiap instasi berusaha melakukan
evaluasi terhadap kinerja masing amsing institusi. Salah satu masalah yang
dikeluhkan oleh karyawan PT. Surya Yoda Indonesia, yaitu Promosi,
pengembangan dan peningkatan karir serta pengahargaan yang mana mereka
berpendapat masih belum pantas dengan pekerjaan yang mereka hasilkan,
sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan tingkat motivasi menurun yang
menyebabkan kinerja karyawan yang rendah dapat disebabkan kompetensi
karyawan yang tidak kompeten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengentahui pengaruh motivasi, kompetensi dan disiplin terhadap kinerja
karyawan. Peneliti menggunakan method quantitative untuk mengetahui hasil
dari penelitian ini, berarti peneliti mengambil data dari kuisioner yang
dibagikan. Berdasarkan dari hasil perhitungan Hipotesis pertama Motivasi tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Surya Yoda
Indonesia..Berdasarkan dari hasil perhitungan Hipotesis kedua Kompetensi
tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Surya Yoda Indonesia.
Artinya Kompetensi tidak dapat meningkatkan kinerja karyawan. Karena
Perusahaan kurang mempertimbangkan keahlian dan pengalaman yang
dimiliki oleh karyawan sehingga kinerja karyawan kurang optimal di bidangnya.
Berdasarkan dari hasil perhitungan Hipotesis ketiga Disiplin Kerja berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan PT. Surya Yoda Indonesia. Artinya Disiplin Kerja
dapat meningkatkan Kinerja Karyawan. Karyawan memiliki tingkat disiplin yang
tinggi dilihat dari absen kehadiran yang selalu meningkat. Karena Disiplin Kerja
dapat menghasilkan Kinerja Karyawan yang baik untuk membantu perusahaan
mencapai produktivitas yang optimal.
Abstrack
According by the condition of industry now, each institution tries to evaluate the
performance of each institution. One of the problems complained by employees
of PT. Surya Yoda Indonesia, namely Promotion, career development and
advancement as well as awards which they think are still inappropriate for the
work they produce, so that it can result in decreased motivation levels which lead
MOTIVASI Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 2020
Sherlie, Hikmah 801
16
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
mewujudkan fungsi organisasi. Dalam sebuah institusi, kinerja
Apabila sumber daya tersebut yang baik merupakan goal yang ingin
diperhatikan secara tepat maka akan dicapai. Motivasi, disiplin dan
menghasilkan kinerja yang baik kompetensi merupakan factor utama.
dapat dilihat dari tingkat Motivasi karyawan akan sangat baik
produktivitasnya. Hal yang perlu apabila didukung dengan disiplin
diperhatikan dalam memperbaiki yang baik pula, dan apabila seorang
kinerja yaitu dengan memberikan karyawan mempunyai disiplin yang
motivasi kepada karyawan agar tinggi, maka akan tercipta pada
dapat memberikan andil positif karyawan tersebut kompetensi yang
terhadap pencapaian tujuan diharapkan institusi terkait.
perusahaan. Selain itu, persiapan Organisasi yang efektif dapat
kompetensi sumber daya manusia berjalan apabila ada pendekatan
menjadi hal yang sangat diperlukan yang baik antara pihak manajemen
baik setiap institusi dan perusahaan. dengan pegawai agar mereka
mengerti akan segala sesuatu yang Inggris) dan movere (Bahasa Latin)
harus dilakukan, boleh dilakukan dan yang bisa diartikan bergerak. Jadi
tidak boleh dilakukan di perusahaan. motivasi bisa kita terjemahkan
Karena Organisasi kinerja adalah motivator atau sesuatu yang memberi
sesuatu yang yang penting pada dorongan atau motif. Adanya motif
sebuah institusi. Kinerja merupakan dan hal-hal penyebabkan impuls
hasil kerja yang dicapai oleh seorang serta suatu hal yang menyebabkan
pegawai dalam melaksanakan impuls. Motivasi juga bisa diartikan
kewajiban yang diberikan kepadanya, suatu konsep yang menggambarkan
baik secara kualitas, maupun power pada pegawai yang bisa
kuantitas. Hasil yang bagus akan memulai dan membimbing perilaku.
didapatkan jika faktor-faktor yang Pada dasarnya motivasi merupakan
mempengaruhinya baik juga. kegiatan yang menghasilkan,
Menurut (nur avni rozalia, menyalurkan dan menjaga perilaku
hamida nayati utami, 2015) dalam manusia. Karena menurut definisi
jurnal penelitiannya menyatakan manajer tidak dapat bekerja tanpa
bahwa motivasi berpengaru terhadap orang lain. (Syahrial S, 2019)
kinerja karywan, sedangkan (Luhur, Motivasi merupakan sesuatu
2014) mengatakan kalau motivasi yang sangat penting bagi sebuah
tidak berpengaruh terhadap kinerja institusi baik negeri ataupun swasta.
pegawai. Di daalam artikel nya Apabila sebuah Institusi atau
dikatakan kalau disiplin tidak organisasi ingin mencapai tujuannya,
berpengaruh signifikan terhadap maka motivasi harus berperan disana
kinerja, tapi (Pomalingo et al., 2015) (ZAMEER et al., 2014)
mengatakan kalau disiplin (Afful-broni, 2012) mengatakan
berpengaruh terhadap kinerja. bahwa sebenarnya motivasi itu
Menurut (Zefeiti & Mohamad, adalah kebutuhan, keinginan, dan
2017) kinerja adalah hasil kerja keinginan bagi setiap orang.
secara kualitas dan kuantitas yang Sehingga motivasi karyawan atinya
dicapai oleh seseorang karyawan adalah proses di mana sebuah
atau pegawai dalam melaksanakan organisasi atau isntitusi
tugasnya sesuai dengan tanggung menginspirasi karyawannya untuk
jawab yang diberikan kepadanya. mencapai tujuan organisasi.
Kinerja merupakan hasil kerja yang Motivasi tercipta dari tingkah
dapat dicapai oleh seseorang atau laku karyawan ketika berhadapan
sekelompok orang dalam satu dengan situasi dan kondi tempat
organisasi, sesuai dengan mereka bekerja. Motivasi juga
wewenang dan tanggung jawab sesuatu hal yang baik yang dapat
masing-masing, dalam mengarahkan karyawan dalam
Ada beberapa hal yang bisa bekerja sesuai dengan visi misi
memberikan dampak pada kinerja perusahaan tempat merek bekerja
pegawai diantaranya motivasi, (Pelatihan et al., 2017)
kompetensi dan disiplin kerja. Menurut (Suyanto, 2018)
Istilah motivasi kalau kita lihat, melakukan penelitian mengatakan
berasal dari kata motion (Bahasa bahwa hasil penelitian menunjukan
Regresi ini adalah relasi linier variable terikat secara partial dapat
diantara beberapa variable bebas mempengaruhi variabel bebas, dan
atau X pada variable terikat atau bagiktu juga kesimpulan sebaliknya.
variable Y. test ini adalah untuk
menentukan bagaimana hubungan
beberapa variable X dan Y, apakah 3. Hasil dan Pembahasan
semua variabel bebas terkait
positif/negatif serta memperkirakan Hasil uji validitas,
nilai l Y jika nilai X meningkat atau menunjukkan tiga hasil. Yang
menurun. pertama adalah variabel motivasi
Disini peneliti juga melakukan (X1), variabel kompetensi (X2),
Uji F. dengan melakukan ini, kita variabel disiplin kerja (X3) dan
akan tau dapatkah beberapa variable variabel kinerja (Y). Korelasi antar
X secara simultant bisa setiap butir pernyataan dengan skor
mempengaruhi variable Y. dalam arti butir pernyataan. Nilai korelasi ini
kata , uji F ini berguna untuk mencari dibandingkan dengan r tabel pada
tau model regresi bisa dipakai atau signifikansi 0,05 dengan dua sisi dan
tidak untuk prediksi variable Y. jumlah (n) = 50 atau (n-2) = 48, maka
Selanjutnya peneliti dapat disimpulkan r tabel sebesar
menggunakan koefisien determinasi. 0,2787.
Pada dasarnya uji ini berfungsi untuk
mengukur kekuatan model untuk Berdasarkan perhitungan,
penerjemahan variasi dalam variable didapatkan hasil nilai koefesien
Y. Uji koefisien determinasi ialah korelasi pada setiap uji validitas
antara 0 dan 1 (0 <R² <1). Apabila semua variabel yang diperoleh
nilai R² yang kecil dapat menyatakan r hitung lebih besar
diterjemahkan bahwa kemampuan daripada r tabel, sehingga uji
variabel X untuk menjelaskan variasi validitas ini dinyatakan valid.
variable Y sangat terbatas. Apabila Berdasarkan perhitungan
skornya dekat ke angka satu berarti reliabilitas, semua item pernyataan
jika variabel X mempunyai hampir memiliki koefesien alpha, r = 0,697
seluruh informasi yang butuhkann dengan demikian diliat dari
dalam memperkirakan variasi yang pengukuran tingkat reliabilitas
ada pada variable Y. maka termasuk ke dalam nilai
Selanjutnya untuk uji hipotesis, Cronbach Alpha 0,61 s.d 0,80 yang
peneliti melakukan uji t. Uji ini berarti reliable.
berguna untuk mengetahui adakah
dalam model regresi variable variabel Berdasarkan uji, histogram
independen secara terpisah memiliki mengarah pada pola yang
pengaruh signifikan kepada variabel menceng ke arah kanan dan
dependen . Cara untuk membuat distribusi data mengarah kepada
hasil uji statistik t adalah pada nilai kurva, artinya grafik histogram
signifikansi 0,05, jika niali sig t lebih menunjukkan pola distribusi
kecil dari 0,05, maka hipotesa dapat normal. Maka dalam hal ini model
diterima, ini membuktikan bahwa regresi memenuhi asumsi
https://doi.org/10.35808/ersj/971
Syahrial S. (2019). Volume 7, Nomor
2, Desember 2019. 7, 1–12.
Wahono, T., Aryati, I., & Hartono, S.
(2019). Pengaruh Kedisiplinan,
Pelatihan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan Solo. Jurnal Ilmiah
Edunomika, 3(01), 168–175.
https://doi.org/10.29040/jie.v3i01
.475
Waris, A. P. M. dan A. (2015). Effect
of Training, Competence and
Discipline on Employee
Performance in Company (Case
Study in PT. Asuransi Bangun
Askrida). Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 211,
1240–1251.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.
2015.11.165
Zameer, H., Alireza, S., NISAR, W., &
AMIR, M. (2014). The Impact of
the Motivation on the
Employeeâ™s Performance in
Beverage
Industry of Pakistan.
International Journal of
Academic Research in
Accounting, Finance and
Management Sciences, 4(1),
293–298.
https://doi.org/10.6007/ijarafms/v4-
i1/630
Zefeiti, S. M. B. Al, & Mohamad, N. A.
(2017). The Influence of
Organizational Commitment on
Omani Public Employees’ Work
Performance. International
Review of Management and
Marketing, 7(2), 151–160.
http:www. econjournals.com