Anda di halaman 1dari 8

e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

PENGARUH KOMPETENSI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Silvia, I Wayan Bagia1, Wayan Cipta2,

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

E-mail: Silvia29@yahoo.co.id, bagiaundiksha@yahoo.co.id, cipta@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
kompetensi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap budaya kerja, (3)
kompetensi terhadap kinerja karyawan, dan (4) budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada PT
Hotel Adirama. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah
seluruh karyawan Hotel Adirama dan objeknya adalah kompetensi, budaya kerja, dan kinerja
karyawan. Populasi penelitian ini berjumlah 40 karyawan yang semuanya dijadikan unit pengamatan,
sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner,
wawancara, dan pencatatan dokumen serta dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh positif dari (1) kompetensi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan,
(2) kompetensi terhadap budaya kerja, (3) kompetensi terhadap kinerja karyawan, (4) budaya kerja
terhadap kinerja karyawan Hotel Adirama.

Kata Kunci : kompetensi, budaya kerja, dan kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aims at obtaining the explanative findings which are tested by the contribution of (1)
competence and work culture about employee’s performance, (2) competence of the work culture, (3)
competence of the employee’s performance, and (4) work culture of the employee’s performance at
Hotel Adirama. Design of the research that use to this study is research designing causal
quantitative. The subjects research were all of the employees in Hotel Adirama, and the objects were
the competence, work culture, and employee’s performance. Total population of this research are 40
employees who all combine became observation unit, therefore this research including population
research. Data were collected by using a questionnaire, recording documents, and interviews and
analyzed using path analysis. The results showed a positive effect of (1) competence and work
culture about employee’s performance, (2) competence of the work culture, (3) competence of the
employee’s performance, and (4) work culture of the employee’s performance at Hotel Adirama.

Keywords: competence, work culture, and employee performance.

9
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

Pendahuluan
Dalam era globalisasi, masalah akomodasi khususnya sebagai sarana
sumber daya manusia menjadi sorotan penunjang dalam memberikan pelayanan
bagi perusahaan untuk tetap dapat jasa penginapan bagi pengunjung yang
bertahan. Sumber daya manusia melakukan perjalanan atau berlibur. Hotel
merupakan peran utama dalam setiap Adirama merupakan perusahaan yang
kegiatan perusahaan. Suatu perusahaan menjadi subyek dalam penelitian ini, Hotel
bukan hanya mengharapkan karyawan Adirama ini terletak di Lovina- Singaraja.
yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi Hotel Adirama memiliki jumlah karyawan
yang terpenting mereka mau bekerja giat sebanyak 40 orang dimana karyawan ini
dan berkeinginan untuk mencapai hasil dikelompokkan dalam sepuluh unit kerja.
kerja yang maksimal. Perusahaan harus Penelitian awal yang dilakukan terhadap
mempersiapkan strategi yang kuat agar 10 orang karyawan pada Hotel Adirama,
dapat mempertahankan posisi kompetitif dimana didapatkan data yang menunjukan
ditengah persaingan, serta bekerja bahwa masih terdapat beberapa
dengan lebih efisien, efektif dan produktif. permasalahan yang dialami perusahaan.
Kinerja merupakan hasil kerja yang Permasalahan yang dialami oleh
mampu diperoleh karyawan, sebuah perusahaan yaitu mengenai penurunan
proses manajemen atau suatu organisasi kinerja dari karyawan. Perusahaan sudah
secara keseluruhan, dimana hasil kerja menentukan standar kinerja setiap
tersebut dapat ditunjukan buktinya secara tahunnya, akan tetapi masing-masing
nyata baik dari segi kualitas maupun karyawan tidak mencapai standar kinerja
kuantitas (Sedarmayanthi, 2010). Kinerja yang telah ditetapkan oleh pihak Hotel
perusahaan dikatakan berkualitas dan Adirama. Rendahnya kinerja karyawan
berhasil dalam mencapai tujuannya dapat diduga disebabkan oleh kompetensi dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang budaya kerja karyawan. Wibowo (2007)
berasal dari dalam perusahaan seperti menyatakan bahwa kompetensi dan
kompetensi dan budaya kerja karyawan budaya kerja dapat mempengaruhi
sesuai dengan kemampuan karyawan kinerja karyawan. Rendahnya kompetensi
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung dapat dibuktikan dengan pendidikan
jawabnya, sehingga menghasilkan output formal terakhir yang pernah ditempuh
yang berkualitas. Budaya kerja adalah karyawan. Hasil observasi awal
nilai yang menjadi pedoman bagi sumber menunjukan bahwa beberapa karyawan
daya manusia untuk menghadapi yang kompetensinya tidak sesuai dengan
permasalahan eksternal dan usaha kualifikasi tingkat pendidikan yang
penyesuaian integrasi ke dalam dibutuhkan perusahaan dengan tingkat
perusahaan, sehingga anggota organisasi pendidikan terakhir dari karyawan.
mampu memahami nilai-nilai yang ada Padahal sesuai SOP (Standard Operating
dan bagaimana mereka harus berperilaku Procedures) perusahaan, standar
(Susanto, 2000). Apabila budaya kerja pendidikan minimal D3 akunting atau SMK
tersebut berjalan dengan baik maka akan akunting, dan D3 Perhotelan. Hal ini
mendorong timbulnya kinerja karyawan sesuai dengan teori yang dikatakan oleh
yang baik pula. Sriwidodo dan Haryanto (2010)
Kinerja perusahaan dikatakan menyatakan bahwa kinerja dan
berkualitas dan berhasil dalam mencapai keefektivan pegawai dalam melaksanakan
tujuannya dapat dipengaruhi oleh faktor- tugas yang ditentukan oleh kompetensi
faktor yang berasal dari dalam yang diisyaratkan oleh bidang pekerjaan
perusahaan seperti kompetensi dan sehingga tidak terjadi pengulangan yang
budaya kerja karyawan sesuai dengan sama dalam bekerja. Hal lain yang
kemampuan karyawan dalam menyebabkan terjadinya penurunan
menyelesaikan tugas dan tanggung kinerja karyawan yaitu pelanggaran
jawabnya, sehingga menghasilkan output terhadap budaya kerja di Hotel Adirama.
yang berkualitas. Hotel adalah salah satu Budaya kerja merupakan sistem nilai,
bisnis yang bergerak di bidang jasa persepsi, perilaku dan keyakinan yang

10
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

dianut oleh tiap individu karyawan dan Spencer & Spencer (dalam Sutrisno,
kelompok karyawan tentang makna kerja 2009) mengklasifikasikan dimensi dan
dan refleksinya dalam kegiatan mencapai komponen kompetensi individual menjadi
tujuan organsiasi dan individual. Dari hasil tiga yaitu, (1) kompetensi intelektual, (2)
observasi awal menunjukkan bahwa ada kompetensi emosional, dan (3)
melalui kuesioner yang disebarkan kompetensi sosial. Sedangkan Menurut
terhadap 10 responden pegawai Zohar dan Marshall (2000)
menunjukkan total perolehan skor mengklasifikasikan dimensi kompetensi
kuesioner awal dari budaya kerja menjadi tiga yaitu (1) kompetensi
karyawan berada dalam kategori rendah. intelektual, (2) kompetensi emosional, dan
Hal ini sejalan dengan teori Susanto (3) kompetensi spiritual. Kemudian Willy
(2000) bahwa Apabila budaya kerja Susilo (2001) mengelompokkan
tersebut berjalan dengan baik maka akan kompetensi menjadi empat yaitu (1)
mendorong timbulnya kinerja karyawan kompetensi intelektual, (2) kompetensi
yang baik pula. emosional, (3) kompetensi sosial, dan (4)
Adapun tujuan penelitian ini adalah kompetensi spiritual.
(1) kompetensi dan budaya kerja terhadap Adapun dimensi kompetensi yang
kinerja karyawan pada Hotel Adirama digunakan dalam penelitian ini adalah
Tahun 2015, (2) kompetensi terhadap mengacu pada teori Willy Susilo (2001)
budaya kerja karyawan pada Hotel yaitu: (1) dimensi kompetensi intelektual,
Adirama Tahun 2015, (3) kompetensi (2) dimensi kompetensi emosional, (3)
terhadap kinerja karyawan pada Hotel dimensi kompetensi sosial dan (4) dimensi
Adirama Tahun 2015, dan (4) budaya kompetensi spiritual. Selain itu rendahnya
kerja terhadap kinerja karyawan pada budaya kerja karyawan. Budaya kerja
Hotel Adirama. adalah suatu falsafah yang didasari oleh
Adapun manfaat penelitian ini pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
adalah (1) manfaat teoritisnya dari hasil menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan
penelitian ini diharapkan bisa menjadi pendorong, membudaya dalam kehidupan
bahan untuk menerapkan ilmu dan teori suatu kelompok masyarakat yang
ekonomi, khususnya manajemen sumber terwujud sebagai “kerja atau bekerja”.
daya manusia, (2) Manfaat praktis dari Menurut Susanto (2000) Budaya Kerja
hasil penelitian ini diharapkan dapat merupakan nilai yang menjadi pedoman
memberi sumbangan bagi pemilik Hotel sumber daya manusia untuk menghadapi
Adirama dalam meningkatkan kompetensi permasalahan eksternal dan usaha
dan budaya kerja karyawan sehingga penyesuaian integrasi ke dalam
dapat tercapainya tujuan perusahaan. perusahaan, sehingga anggota organisasi
Bermasalahnya kinerja karyawan mampu memahami nilai-nilai yang ada
pada Hotel Adirama Tahun 2015 dan bagaimana mereka harus bertindak
diindikasikan dengan adanya dan berperilaku. Apabila budaya kerja
permasalahan kompetensi karyawan yang tersebut berjalan dengan baik maka akan
rendah.kompetensi adalah suatu mendorong timbulnya kinerja karyawan
kemampuan untuk melaksanakan atau yang baik pula. Jadi dapat dikatakan
melakukan suatu pekerjaan atau tugas bahwa sangat erat hubungan antara
yang dilandasi atas keterampilan dan budaya kerja dalam meningkatkan kinerja
pengetahuan serta didukung oleh sikap karyawan yang diharapkan perusahaan.
kerja yang dituntut oleh pekerjaan Warsihna (2011) menyatakan bahwa
tersebut. Menurut Wibowo (2007: 187) dimensi budaya kerja dapat
menyatakan bahwa kompetensi seorang diklasifikasikan ke dalam sembilan bagian,
karyawan dapat meningkatkan daya saing yaitu: (1) Motivasi, (2) Kemandirian, (3)
perusahaan dan memperbaiki kinerja Kreativitas, (4) Loyalitas, (5) Disiplin, (6)
perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa Integritas, (7) Keterbukaan, (8)
sangat erat hubungan antara kompetensi Kebersamaan, dan (9) Profesionalitas.
dalam meningkatkan kinerja karyawan Maulana (2011) mengungkapkan bahwa
yang diharapkan perusahaan. Menurut ada lima dimensi pengukuran terhadap

11
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

budaya kerja yaitu: (1) Integritas, (2) kualitas kerja, (2) kuantitas kerja, (3)
Profesional, (3) Dukungan manajemen, (4) tingkat keandalan, dan (4) sikap.
Inovasi, dan (5) Komunikasi. Sejalan Berdasarkan Gomes (2003), Wirawan
dengan pandangan tersebut Moeljono (2009), dan Ranupandojo dan Husnan
(2013) menyatakan terdapat empat (2002), maka dimensi kinerja yang
dimensi budaya kerja yang meliputi: (1) digunakan dalam penelitian ini yaitu (1)
integritas, (2) profesionalisme, (3) hasil kerja, (2) sikap kerja, (3) proses
Kepuasan, (4) Keteladanan. Sedangkan kerja.
Menurut Triguno (2006), bahwa dimensi Adapun dimensi kinerja karyawan
budaya kerja terdiri dari: (1) Sikap yang digunakan dalam penelitian ini
terhadap pekerjaan, dan (2) Perilaku pada adalah mengacu pada teori Wirawan
waktu bekerja. (2009) dan Ranupandojo dan Husnan
Adapun dimensi budaya kerja (2002) yaitu: (1) hasil kerja, (2) sikap
karyawan yang digunakan dalam kerja, dan (3) proses kerja.
penelitian ini adalah mengacu pada teori
Moeljono (2013) yaitu: (1) Integritas (2) Metode
profesionalisme (3) Kepuasan, dan (4) Penelitian ini menggunakan desain
Keteladanan. Kinerja adalah outcome kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian
yang mencakup proses pekerjaan ini adalah pimpinan hotel dan karyawan
berlangsung serta hasil yang dicapai dari yang bekerja pada Hotel Adirama,
pekerjaan tersebut dibandingkan dengan kemudian objek penelitiannya adalah
persyaratan, kriteria serta standar-standar kompetensi, budaya kerja, dan kinerja
yang telah ditetapkan perusahaan karyawan pada Hotel Adirama. Jenis data
sebelumnya. Rivai (2001). Menurut yang dikumpulkan dalam penelitian ini
Gomes (2003) menyatakan bahwa ada berupa data kompetensi, budaya kerja,
delapan dimensi penilaian kinerja, yaitu dan pencapaian kinerja yang bersumber
(1) kualitas kerja yaitu kualitas kerja yang dari Hotel Adirama. Data dikumpulkan
dicapai berdasarkan syarat-syarat dengan teknik (1) kuesioner, (2)
kesesuaian dan kesiapannya, (2) pencatatan dokumen, (3) wawancara,
kuantitas kerja yaitu jumlah kerja yang kemudian dianalisis dengan analisis jalur.
dilakukan dalam suatu periode waktu yang
ditentukan, (3) pengetahuan kerja yaitu Hasil Dan Pembahasan
luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan Hasil dari analisis jalur pengaruh
dan keterampilannya, (4) kerjasama yaitu kompetensi dan budaya kerja terhadap
kesediaan karyawan untuk bekerjasama kinerja karyawan Hotel Adirama dengan
dengan orang lain sesama anggota bantuan aplikasi komputer Statistical
organisasi, (5) kreativitas yaitu keaslian Package for Social Sience (SPSS) 16.0
gagasan yang mucul dan tindakan untuk for Windows, maka diperoleh hasil
menyelesaikan persoalan, (6) kebebasan penelitian seperti yang tampak pada Tabel
yaitu kesadaran yang dapat dipercaya 1 berikut ini.
karyawan dalam hal kehadiran dan
penyelesaian pekerjaan, (7) inisiatif yaitu
semangat karyawan untuk melaksanakan
tugas baru dalam memperbesar tanggung
jawabnya, (8) kualitas pribadi yaitu
menyangkut kepribadian kepemimpinan,
wawasan yang luas, kemandirian dan
integritas. Menurut Wirawan (2009)
dimensi kinerja meliputi (1) hasil kerja, (2)
perilaku (proses) kerja, dan (3) sifat
pribadi.
Menurut Ranupandojo dan Husnan
(2002), bahwa indikator kinerja meliputi (1)
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur

12
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

Parameter Koefisien p- Alpha Keputusan Simpulan


value (α)

Ryx1x2 0,883 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 dan X2


terhadap Y
R2yx1x2 0,780 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 dan X2
terhadapY
Pyx1 0, 686 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap Y

P2yx1 0,470 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap


Y
Pyx2 0,308 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan X2 terhadap Y

P2yx2 0,095 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X2 terhadap


Y
Px2x1 0,944 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap X2

P2X2X1 0,891 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap


X2
2 0,117 - - - Ada hubungan pengaruh faktor lain
terhadap Y
Px2 1 0,056 - - - Ada Hubungan pengaruh
faktor lain terhadap X2
Sumber: Pengolahan Data SPSS

Berdasarkan hasil perhitungan uji kinerja karyawan adalah 47,00%.


statistik Path Analysis pada Tabel 1 Berdasarkan hasil perhitungan uji
menunjukkan bahwa kompetensi dan statistik Path Analysis pada Tabel 1
budaya kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa ada pengaruh
secara bersama-sama berpengaruh budaya kerja secara positif terhadap
secara positif terhadap kinerja karyawan kinerja karyawan. Besar hubungan
pada Hotel Adirama. Besar sumbangan pengaruh budaya kerja terhadap kinerja
pengaruh k o m p e t e n s i dan budaya karyawan adalah 33,30% sedangkan
kerja terhadap kinerja karyawan adalah besar sumbangan pengaruh dari budaya
78,00% sedangkan hubungan pengaruh kerja terhadap kinerja adalah 11,00%.
dari faktor lain terhadap kinerja Berdasarkan hasil perhitungan uji
karyawan sebesar 22,00%. Faktor lain statistik Path Analysis pada Tabel 1
yang diduga mempengaruhi kinerja menunjukkan bahwa ada pengaruh
karyawan menurut Robbins dalam kompetensi secara positif terhadap
Wilhelmus (2011) adalah iklim budaya kerja. Besar hubungan pengaruh
organisasi, kepemimpinan, dan disiplin kompetensi terhadap budaya kerja
kerja. adalah 94,40% sedangkan besar
Berdasarkan hasil perhitungan uji sumbangan pengaruh dari kompetensi
statistik Path Analysis pada Tabel 1 terhadap budaya kerja adalah 89,10%.
menunjukkan bahwa ada pengaruh Hubungan pengaruh faktor lain terhadap
tingkat pendidikan secara positif budaya kerja sebesar 10,90%. Faktor
terhadap kinerja karyawan. Besar lain yang diduga mempengaruhi budaya
hubungan pengaruh kompetensi kerja yaitu disiplin kerja, penempatan
terhadap kinerja karyawan adalah kerja, dan kepemimpinan (Gorda, 2004:
68,60% sedangkan besar sumbangan 148).
pengaruh dari kompetensi terhadap

13
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

Pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan pada Hotel Adirama


dapat digambarkan pada Gambar.1.

PY = 0,117

P =0,944 PY = 0,686

PY = 0,308 Ry = 0,883
P =0,056

Gambar 1 Struktur Pengaruh Variabel Kompetensi ( ) dan Budaya Kerja ( )


terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel kompetensi ( )
dan budaya kerja ( ) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel Kompetensi ( ) dan Budaya Kerja ( ) Terhadap


Kinerja Karyawan (Y)
Keterangan Besar Sumbangan Persentase
Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y 0,470 47,00%
Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap 0,215 21,50%
Y melalui X2
Besar pengaruh total X1 terhadap Y 0,685 68,50%
Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y 0,095 11,00%
Besar pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y 0,883 88,30%
Besar pengaruh lain X1 dan X2 terhadap Y 0,117 11,70 %
Total 1,000 100,00%

Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah Selain itu hasil penelitian ini mendukung
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa kajian empirik dari Saputro (2014) yang
variabel kompetensi dan budaya kerja menyatakan bahwa kompetensi dan
secara bersama-sama mempengaruhi budaya kerja berpengaruh secara positif
kinerja karyawan pada Hotel Adirama. dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Penelitian mengenai pengaruh dari
dari Wibowo (2007) menyatakan bahwa variabel kompetensi terhadap budaya kerja
kompetensi dan budaya kerja dapat karyawan menunjukkan bahwa kompetensi
mempengaruhi kinerja karyawan. Semakin secara positif berpengaruh terhadap
kompetensinya dan budaya kerjanya maka budaya kerja karyawan pada Hotel
akan meningkatkan kinerja karyawan. Adirama. Hasil penelitian ini sejalan

14
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

dengan teori Menurut Sutrisno (2009) Penutup


bahwa jika semakin meningkat kompetensi Berdasarkan hasil penelitian dan
seseorang maka akan dapat pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
meningkatkan budaya kerja dalam simpulan sebagai berikut.
organisasi. Hasil penelitian ini mendukung (1) Ada pengaruh positif dari kompetensi
kajian empirik dari Saputro (2014) dan budaya kerja terhadap kinerja
mengungkapkan bahwa ada hubungan karyawan pada hotel Adirama.
antara kompetensi dengan budaya kerja (2) Ada pengaruh positif dari kompetensi
karyawan dalam pencapaian kinerja pada terhadap budaya kerja karyawan pada
karyawan itu sendiri. Hotel Adirama.
Penelitian mengenai pengaruh dari (3) Ada pengaruh positif dari kompetensi
variabel kompetensi terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel
karyawan, menunjukkan bahwa variabel Adirama.
kompetensi berpengaruh secara positif (4) Ada pengaruh positif dari budaya kerja
terhadap kinerja karyawan pada Hotel terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Adirama. Hasil penelitian ini sejalan Adirama
dengan teori Wibowo (2007) yang Berdasarkan hasil penelitian,
menyatakan bahwa kompetensi dapat pembahasan dan simpulan yang telah
digunakan untuk memprediksi kinerja dikemukakan di atas, dapat diajukan
seseorang artinya jika mempunyai beberapa saran sebagai berikut.
kompetensi yang tinggi, maka akan
mempunyai kinerja yang tinggi pula. (1) Bagi perusahaan, diharapkan agar
Penempatan pegawai pada posisi yang lebih meningkatkan kinerja karyawan
sesuai dengan kompetensinya merupakan melalui kompetensi, karena penelitian
salah satu faktor penentu dalam membuktikan bahwa kompetensi dapat
peningkatan kinerja karyawan. Hasil mempengaruhi kinerja karyawan.
penelitian ini turut mendukung kajian Adapun cara agar dapat meningkatkan
empirik dari Qamariah (2013) yang kinerja melalui kompetensi yaitu
menyatakan kompetensi berpengaruh dengan melakukan perekrutan
secara positif dan signifikan terhadap karyawan sesuai dengan standar
kinerja karyawan. pendidikan formal yang memang
Hasil penelitian selanjutnya yang dibutuhkan perusahaan yang ada
diperoleh mengenai pengaruh variabel dalam SOP (Standard Operating
budaya kerja terhadap kinerja karyawan Procedures) perusahaan dan
yang menunjukkan bahwa variabel budaya menempatkan karyawan sesuai
kerja berpengaruh secara positif terhadap dengan kemampuan dan keahliannya
kinerja karyawan pada Hotel Adirama. Hasil merupakan salah satu faktor penentu
penelitian ini sejalan dengan teori Warsihna dalam peningkatan kinerja karyawan.
(2011: 4) budaya kerja merupakan Selain itu perlu ditingkatkannya
pengendali dan arah dalam membentuk penyelenggaraan pendidikan
sikap dan perilaku manusia yang nonformal untuk karyawan seperti
melibatkan diri dalam suatu kegiatan pelatihan dan kursus-kursus yang
organisasi. Budaya kerja memiliki tujuan menunjang karyawan dalam bekerja
untuk mengubah perilaku yang ada agar guna meningkatkan keahlian karyawan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. agar karyawan dapat menghasilkan
Hasil penelitian ini mendukung kajian kinerja yang lebih optimal. Di samping
empirik dari Widodo (2013) dalam kompetensi, faktor budaya kerja juga
penelitiannya yang menunjukan hasil perlu mendapat perhatian. Adapun
bahwa budaya kerja memiliki pengaruh langkah dalam peningkatan budaya
yang positif dan signifikan terhadap kinerja kerja dapat dilakukan dengan cara
karyawan. melakukan pengawasan terhadap
karyawan yang melanggar ketentuan
yang berlaku di perusahaan dan
15
e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 7 Tahun 2019)

memberi sanksi bagi karyawan yang Ranupandojo, H. dan Suad Husnan. 2002.
tidak mentaati budaya kerja di Manajemen Personalia. Yogyakarta:
perusahaan serta memberikan nilai BPFE.
tambah melalui penilaian kinerja Saputro, Aji. 2014. Pengaruh Kompetesi
karyawan bagi karyawan tidak dan Budaya Kerja terhadap Kinerja
melanggar ketentuan atau budaya Pegawai Di Lingkungan Kantor
kerja supaya karyawan termotivasi Kecamatan Nalumsari di Kabupaten
untuk meningkatkan budaya kerja di Jepara. Jurnal Manajemen dan
perusahaan. Dengan demikian tujuan Akuntansi, Volume 14, Nomor 2 (hlm.
perusahaan akan tercapai sehingga 73-83).
dapat meningkatkan kinerja. Hubungan Susanto, A . B. 2000. Budaya
antara karyawan dengan rekan Perusahaan: Manajemen dan
sekerjanya perlu mendapatkan Persaingan Bisnis. Jakarta: PT
perhatian guna menghindari Gramedia. 131 hal.
ketidakharmonisan hubungan dengan Susilo, Willy. 2001. Audit SDM, Perpaduan
rekan sekerja. Komprehensif Auditor dan Praktisi
(2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk mengkaji aspek yang serupa serta Pimpinan
yaitu kompetensi, budaya kerja, serta Organisasi/Perusahaan. Bandung:
kinerja karyawan diharapkan untuk Percetakan Gema Amini.
mengembangkan penelitian ini dengan Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber
menggunakan subjek penelitian yang Daya Manusia, edisi pertama,
lebih luas. Disamping itu juga cetakan pertama, Jakarta: Kencana
diharapkan untuk menguji variabel lain Prenada Media Group.
yang diduga kuat dapat mempengaruhi Warsihna, Jaka. 2011. Budaya Kerja dan
kinerja karyawan seperti iklim Kerjasama Tim. Jakarta: PT. Raja
organisasi, kepemimpinan, Grafindo Persada.
kemampuan kerja, dan disiplin kerja. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta: Rajawali Pres.

Daftar Rujukan
Gorda. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Kedua. Denpasar:
ASTABRAT.
Handoko, Hani.T. 2000. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Edisi 2. Jogjakarta: BPFE.
Mitrani, Alain. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia Dalam Kompetensi.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Moeljono, Djokosantoso. 2013, Budaya


Korporat dan Keunggulan Korporasi.
Jakarta: PT Elex Media Komunikasi.
Naphiet & Goshal. 1998. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Qamariah, Inneke dan Fadli. 2011.
Pengaruh Perencanaan dan
Kompetensi Karyawan Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Indonesia
Asahan Alumunium Kuala Tanjung.
Jurnal Ekonomi, 14 (2): h:63-73.
16

Anda mungkin juga menyukai