Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KOMPETENSI TERHADAP PENILAIAN KINERJA DOSEN (STUDI

KASUS DOSEN UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU)

Zamharil Yahya dan Fitri Hidayati


UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak:
Perguruan Tinggi merupakan tempat penyelenggara pendidikan yang bertujuan menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi persaingan kerja yang semakin
ketat. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat bermakna dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan
beradab. Dalam melaksanakan peran, tugas dan tanggung jawabnya dosen belum bisa
mencurahkan seluruh perhatiannya secara fokus seratus persen pada pekerjaannya dengan
berbagai alasan sehingga peran pelayanan terhadap mahasiswa dan masyarakat belum
menunjukkan standar profesional sesuai dengan jabatan fungsional. Banyak masalah penyebab
kinerja dosen di Perguruan Tinggi di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik ingin
meneliti dan mengevaluasi mengenai analisis kompetensi terhadap penilaian kinerja dosen (studi
kasus dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang aktif disemester II, IV dan VI tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 13.698 orang dan yang menjadi sampel sebanyak 388 orang dengan
menggunakan metode random sampling. Pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial secara simultan (bersama-sama) sebesar 0,653 atau
65,3 %. Ini artinya secara simultan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial berpengaruh terhadap penilaian kinerja dosen sebesar 65,3 %
hal ini menunjukkan bahwa secara simultan berpengaruh signifikan. Dan pengaruh variabel
kompetensi pedagogik terhadap penilaian kinerja dosen adalah sebesar 0,232 atau 23,2 %,
pengaruh variabel kompetensi profesional terhadap penilaian kinerja dosen adalah sebesar 0,120
atau 12 %, pengaruh variabel kompetensi kepribadian terhadap penilaian kinerja dosen adalah
sebesar 0,384 atau 38,4 %, sedangkan pengaruh variabel kompetensi sosial terhadap penilaian
kinerja dosen adalah sebesar 0,183 atau 18,3 %.

Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian,


Kompetensi Sosial dan Penilaian Kinerja Dosen.

Pendahuluan Dalam mencapai tujuan tersebut tidak


Perguruan Tinggi merupakan tempat terlepas dari keberhasilan dosen.
penyelenggara pendidikan yang bertujuan Peran, tugas, dan tanggung jawab
menghasilkan sumber daya manusia yang dosen sangat bermakna dalam mewujudkan
berkualitas dan mampu menghadapi tujuan pendidikan nasional, yaitu
persaingan kerja yang semakin ketat. mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan kualitas manusia Indonesia,

104 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak Berdasarkan kondisi di atas, muncul
mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, keinginan untuk mengetahui persepsi dan
teknologi, dan seni, serta mewujudkan gambaran objektif keadaan Tenaga
masyarakat Indonesia yang maju, adil, Edukatif/ Dosen Universitas Islam Negeri
makmur, dan beradab. Sultan Syarif Kasim Riau. Tujuannya
Dosen belum bisa mencurahkan adalah untuk memperoleh gambaran dan
seluruh perhatiannya secara fokus seratus analisis verifikatif tentang keadaan Tenaga
persen pada pekerjaannya dengan berbagai Edukatif/Dosen UIN Suska Riau
alasan sehingga peran pelayanan terhadap berdasarkan data empirik. Hal ini
mahasiswa dan masyarakat belum dilakukan untuk memperoleh temuan-
menunjukkan standar profesional sesuai temuan yang bisa dijadikan masukan (feed
dengan jabatan fungsional. Hal ini back) bagi dosen dalam rangka
disebabkan masih banyak dosen yang mewujudkan tindakan yang positif menuju
bekerja dari satu tempat ke tempat lainnya peningkatan budaya kerja yang lebih
dengan waktu yang sangat sedikit dan produktif, pendidikan yang lebih tinggi dan
beban kerja yang banyak. maksimal, kompetensi yang diharapkan
Sementara dosen dituntut untuk dapat sesuai dengan profesi, kinerja yang lebih
memperlihatkan kinerja yang baik. Salah baik dan perfect dalam tugas dan
satu peningkatan kinerja dosen dapat kewajiban sebagai Aparatur Negara.
dilihat dari keberhasilan dosen dalam
Tinjauan Pustaka
menerapkan standar kompetensi yang telah
diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005 Pengertian Kinerja
tentang Standar Nasional Pendidikan Menurut Robbins (2001), kinerja
secara tegas menyatakan bahwa ada empat adalah ukuran mengenai apa yang
kompetensi yang harus dimiliki Tenaga dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan
Edukatif/Dosen yakni kompetensi oleh karyawan. Sedangkan menurut
pedagogik, kompetensi kepribadian, Mangkunegara (2011) prestasi kerja
kompetensi sosial, dan kompetensi berasal dari kata job performance atau
profesional. Keempat kompetensi ini harus actual performance, yaitu hasil kerja
dipenuhi oleh dosen selama menyampaikan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
materi dalam perkuliahan. oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab

105 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

yang diberikan kepadanya. Kinerja dosen mengetahui kekurangan, potensi, tujuan,


merupakan salah satu faktor penentu rencana dan pengembangan karir
keberhasilan proses belajar mengajar di karyawan. Sedangkan bagi perusahaan
perguruan tinggi. bermanfaat dalam pengambilan keputusan
identifikasi, kebutuhan program
pendidikan dan latihan, rekrutmen, seleksi,
Pengertian Penilaian Kinerja
penempatan karyawan, promosi
Penilaian kinerja (performance
(pengembangan karir), dan berbagai aspek
appraisal) adalah suatu proses yang
lain dari keseluruhan proses manajemen
digunakan pimpinan untuk menentukan
secara efektif.
apakah seorang karyawan melakukan
pekerjaannya sesuai dengan tugas dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
tanggung jawabnya (Mangkunegara, 2011). Kinerja
Penilaian kinerja karyawan pada dasarnya
Menurut Mangkunegara (2011) ada
merupakan penilaian yang sistematik
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
terhadap penampilan kerja karyawan itu
karyawan agar dapat mencapai prestasi
sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan
yang lebih tinggi, yaitu:
dalam upayanya mengembangkan diri
1. Faktor Kemampuan (Ability)
untuk kepentingan perusahaan/ organisasi
Secara psikologis, kemampuan terdiri
(Martoyo, 2000: 92).
dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan reality (knowledge +
Tujuan Penilaian Kinerja
skill).
Menurut Simamora (1997: 421)
2. Faktor Motivasi
tujuan penilaian kinerja karyawan terdiri
Motivasi diartikan suatu sikap
dari: tujuan pokok penilaian kinerja adalah
(attitude) pimpinan dan karyawan
menghasilkan informasi yang akurat
terhadap situasi kerja (situation)
tentang prilaku dan evaluasi kerja anggota
dilingkungan organisasi.
organisasi. Sedangkan tujuan khususnya,
yaitu sebagai alat evaluasi dan
pengembangan. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sebagai alat dalam Melayu S. P. Hasibuan (2008: 88)
pengambilan keputusan oleh pimpinan mengungkapkan ruang lingkup penilaian
bermanfaat baik bagi karyawan untuk kinerja sebagai berikut:

106 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

a. What (apa) yang dinilai kompetensi tersebut meliputi pedagogik,


b. Why (kenapa) dinilai
profesional, kepribadian, dan sosial.
c. Where (di mana) penilaian dilakukan
d. When (kapan) penilaian dilakukan Keempat kompetensi tersebut terintegrasi
e. Who (siapa) yang akan dinilai
dalam kinerja guru dan dosen.
f. How (bagaimana) menilainya
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi
Pengertian Kompetensi
pemahaman guru dan dosen terhadap
Robbins (2001: 37) menyebut
peserta didik, perancangan dan
kompetensi sebagai “ability, yaitu
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
kapasitas seseorang individu untuk
hasil belajar, dan pengembangan
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
peserta didik untuk mengaktualisasikan
pekerjaan”. Selanjutnya, Robbins (2001:
berbagai potensi yang dimilikinya.
38) menjelaskan bahwa “Kemampuan
2. Kompetensi Kepribadian
individu dibentuk dari dua perangkat
Kompetensi kepribadian merupakan
faktor, yaitu faktor kemampuan intelektual
kemampuan personal yang
dan faktor kemampuan fisik. Kemampuan
mencerminkan kepribadian yang
intelektual adalah kemampuan yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan
diperlukan untuk melakukan kegiatan
berwibawa, menjadi teladan bagi
mental sedangkan kemampuan fisik adalah
peserta didik, dan berakhlak mulia.
kemampuan yang diperlukan untuk
3. Kompetensi Sosial
melakukan tugas-tugas yang menuntut
Kompetensi sosial merupakan
stamina, kecekatan, kekuatan, dan
kemampuan guru untuk berkomunikasi
keterampilan”.
dan bergaul secara efektif dengan
Menurut Undang-undang Nomor 14
peserta didik, sesama pendidik, tenaga
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan
kependidikan, orang tua/wali peserta
menurut Peraturan Menteri Pendidikan
didik, dan masyarakat sekitar.
Nasional Republik Indonesia Nomor 16
4. Kompetensi Profesional
Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Kompetensi profesional merupakan
Akademik dan Kompetensi Guru dan
penguasaan materi pembelajaran secara
Dosen ada empat kompetensi yang harus
luas dan mendalam, yang mencakup
dimiliki sebagai seorang guru dan dosen
penguasaan materi kurikulum mata
dalam mengemban tugas. Keempat
pelajaran di sekolah dan substansi

107 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

keilmuan yang menaungi materinya, sikap, dan tindakan. Kompetensi


serta penguasaan terhadap stuktur dan melukiskan karakteristik pengetahuan,
metodologi keilmuannya. keterampilan, prilaku, dan pengalaman
untuk melakukan suatu pekerjaan atau
Keempat kompetensi tersebut di atas
peran tertentu secara efektif.
bersifat holistik dan integratif dalam
kinerja guru dan dosen. Oleh karena itu, Penelitian Terdahulu
secara utuh sosok kompetensi guru dan Tati Setiawati (2009) meneliti tentang
dosen meliputi: pengaruh kompetensi kerja terhadap
kinerja dosen (Studi kasus di FPTK UPI
1. Pengenalan peserta didik secara
Bandung). Penelitian ini bertujuan untuk
mendalam;
mengetahui pengaruh kompetensi terhadap
2. Penguasaan bidang studi baik disiplin
kinerja dosen dan hasil penelitian tersebut
ilmu (disciplinary content) maupun
menyatakan bahwa kompetensi kerja
bahan ajar dalam kurikulum sekolah
berpengaruh terhadap kinerja dosen FPTK
3. Penyelenggaraan pembelajaran yang
UPI bandung sebesar 8,97 %.
mendidik yang meliputi perencanaan
I Gusti Made Sulindra (2009)
dan pelaksanaan pembelajaran,
meneliti tentang analisis kompetensi
evaluasi proses dan hasil belajar,
kepribadian dosen berdasarkan penilaian
serta tindak lanjut untuk perbaikan
persepsional. Penelitian ini bertujuan untuk
dan pengayaan; dan
mengetahui pengaruh kompetensi
4. Pengembangan kepribadian dan
kepribadian terhadap kinerja dosen
profesionalitas secara berkelanjutan.
berdasarkan penilaian persepsional dan
Guru dan dosen yang memiliki
hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
kompetensi akan dapat melaksanakan
kompetensi kepribadian berpengaruh
tugasnya secara profesional
terhadap kinerja dosen Universitas
Samawa Sumbawa Besar sebesar 81,25%.
Hubungan Kinerja dengan Kompetensi
Udiyono (2011) meneliti tentang
Menurut Wirawan (2012: 9), kinerja
pengaruh kompetensi profesional dan
mempunyai hubungan kausal dengan
keikutsertaan dalam forum ilmiah serta
kompetensi (competency atau ability).
karya pengembangan profesi terhadap
Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi,
kinerja guru (studi kasus di universitas

108 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

widya dharma klaten). Penelitian ini perkuliahan pada semester II, IV dan VI
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah
kompetensi profesional dan keikutsertaan 13.698 orang. Adapun jumlah sampel yang
dalam forum ilmiah serta karya diambil menggunakan rumus slovin
pengembangan profesi terhadap kinerja dengan taraf signifikan α 5% dan teknik
guru dan hasil penelitian tersebut pengambilan sampel secara random
menyatakan bahwa kompetensi profesional sampling (Sugiyono, 2008).
dan keikutsertaan dalam forum ilmiah serta Rumus Slovin:
karya pengembangan profesi berpengaruh N
n =
terhadap kinerja guru (studi kasus di 1 + Nα 2
universitas widya dharma klaten) sebesar 13.698
n =
78,8 %. 1 + 13.698 ⋅ 0,05 2
n = 388 Orang Responden
Metodologi Penelitian
Keterangan :
Objek Penelitian n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
Penelitian ini dilaksanakan pada α = taraf signifikan
Pegawai Negeri Sipil Tenaga
Teknik Pengumpulan Data
Edukatif/Dosen UIN Sultan Syarif Kasim
Jenis data yang diperlukan dalam
Riau. Adapun alasan dipilihnya tempat ini
penelitian ini adalah data primer dan data
karena UIN Sultan Syarif Kasim Riau
sekunder. Sumber data primer diperoleh
merupakan salah satu Perguruan Tinggi
dari hasil penyebaran kuesioner.
Islam yang menghasilkan lulusan-lusan
Sedangkan sumber data sekunder diperoleh
yang memiliki integritas keilmuan
dalam bentuk yang sudah jadi diantaranya
sehingga dianggap mampu memberikan
diperoleh data tentang jumlah mahasiswa
informasi tentang kompetensi dosen dan
UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
kinerja dosen selama memberikan
perkuliahan. Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan
Populasi dan Sampel pengukuran skala likert dengan
Populasi pada penelitian ini adalah memberikan pembobotan (skor) 5 sampai
seluruh mahasiswa UIN Sultan Syarif 1. Skala ini dibuat dalam kuesioner untuk
Kasim Riau yang aktif mengikuti mengukur tanggapan responden.

109 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

Jumlah tanggapan responden yang kuesioner (alat ukur) dengan yang diukur
terdiri dari beberapa item pertanyaan dapat (Uji Reliabilitas) dan menguji keakuratan
ditentukan dengan rumus rata-rata sebagai alat ukur terhadap yang diukur (Uji
berikut: Validitas).

∑ Xi Uji Reliabilitas
Xi =
∑ itemper tan yaan Reliabilitas alat ukur adalah

Di mana: kesesuaian alat ukur dengan yang diukur,


∑ Xi : Jumlah skor pertanyaan sehingga alat ukur dapat dipercaya atau

Berdasarkan rumus tersebut, karena dapat dihandalkan (Bungin, 2005: 96). Hal

pemberian bobot yang berkisar 5 sampai 1, ini bertujuan karena uji reliabilitas akan

secara otomatis jumlah rata-rata terbesar 5 dapat menunjukkan konsistensi dari

dan terkecil 1 sehingga interval kategori jawaban-jawaban responden terhadap

tanggapan responden sebagai berikut: pertanyaan kuesioner yang diajukan atau

5 −1 dapat juga dikatakan menunjukkan adanya


Interval = = 0,8
5 kesamaan jawaban (yang selanjutnya
menjadi data) dalam waktu yang berbeda.
Dari informasi tersebut telah dapat
Dasar pengambilan keputusan uji
ditentukan kelas interval kategorinya yaitu
reliabilitas adalah jika alpha > r tabel maka
sebagai berikut:
butir atau variabel tersebut reliable,
sebaliknya jika alpha < r tabel maka
Tabel 1
Interval Rata-rata Item Pertanyaan butiran atau variabel tersebut tidak reliable
Berdasarkan Kategori
(Santoso, 2006: 134).
Interval Kategori
4,20 – 5,00 Sangat Setuju/ Baik/Penting
3,40 – 4,19 Setuju/Baik/Penting
2,60 – 3,39 Cukup Setuju/Baik/Penting Uji Validitas
1,80 – 2,59 Tidak Setuju/ Baik/Penting Validitas adalah akurasi alat ukur
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju/
Baik/Penting terhadap yang diukur walaupun berkali-
kali dan di mana-mana (Bungin, 2005: 97).
Realibilitas dan Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
Sebelum melakukan pengolahan data apakah alat ukur yang telah disusun dapat
ke tahap selanjutnya, maka perlu terlebih digunakan untuk mengukur apa yang
dahulu penulis menguji kesesuaian

110 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

hendak diukur secara tepat. Jika r hasil > r penelitian ini menjelaskan pola hubungan
tabel dapat disimpulkan bahwa instrumen antara satu variabel dengan variabel
yang digunakan valid, sebaliknya jika r lainnya. Pola hubungan berkaitan dengan
hasil < r tabel maka dapat disimpulkan pengaruh suatu variabel bebas (Xi)
bahwa instrumen yang digunakan tidak terhadap variabel terikat (Y).
valid (Santoso, 2006: 136).
Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Analisis Data
estimasi regresi yang dilakukan benar-
Untuk kebutuhan dalam pelaksanaan
benar tidak bias. Asumsi klasik ini terdiri
proses pengolahan data, penelitian ini
dari 4 pengujian yaitu sebagai berikut:
menggunakan alat bantu komputer dengan
program komputer statistik Statistical
1. Uji Normalitas Data
program Social Science (SPSS) yang dirasa
Uji normalitas bertujuan untuk
dapat memberikan hasil yang cukup akurat
menguji apakah dalam model regresi
dan valid.
variabel pengganggu atau residual
Statistik Deskriptif memiliki distribusi normal (Imam, 2005:
Dalam hal ini analisis deskriptif 27).
memberikan gambaran tentang perolehan
bobot dari item pertanyaan, nilai interval 2. Uji Multikoliniearitas
kelas rata-rata jumlah tanggapan responden Uji ini digunakan untuk melihat
terhadap item pertanyaan, dan nilai rata- apakah pada model regeresi yang
rata total variabel penilaian gambaran dari digunakan menemukan korelasi antara
nilai interval kelas rata-rata variabel variabel bebas yang satu dengan variabel
berdasarkan dari bobot pengkodean nomor bebas lainya.
5 sampai 1.
1. Uji Autokorelasi
Statistik Inferensial Uji Autokorelasi digunakan untuk
Analisis statistik inferensial mengetahui apakah dalam model regresi
digunakan untuk menguji permasalahan linear ada korelasi antara kesalahan
yang sudah dirumuskan. Pengujian tersebut pengganggu pada periode dengan
menggunakan path analisis. Hasil

111 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

kesalahan-mengganggu pada periode t-1 variabel bebas secara bersama-sama


(sebelumnya). terhadap variabel terikat dalam penelitian
ini Penilaian Kinerja Dosen. Nilai F
2. Uji Heteroskedastisitas
hitung dihitung dengan rumus:
Uji Heteroskedastisitas bertujuan
b2 ∑ x 2
untuk melakukan pengujian apakah dalam F=
X 2y/ x
model regresi yang digunakan terjadi
∑ xy
ketidaksamaan variance dari pengamatan b = dan s2 . y/x =
Σx 2
kepengamatan yang lain. Salah satu cara 1
< Σy 2 − b.Σxy >
untuk melihat ada atau tidaknya n−2

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Keterangan:


b = Koefisien regresi
nilai grafik plot antara nilai prediksi y = Variabel terikat
x = Variabel bebas
variabel terikat dengan residualnya. s = Standar deviasi
n = Jumlah

Uji Hipotesis Tingkat signifikan yang digunakan


Uji hipotesis dilakukan untuk melihat adalah 0,05 angka ini lazim digunakan
kekuatan variabel penentu terhadap dalam penelitian-penelitian sosial. Untuk
penilaian kinerja dosen dalam penelitian ini melihat tingkat pengaruh variabel bebas
adalah Multiple regression atau regresi dengan variabel terikat dilihat apabila
berganda. Adapaun bentuk model yang Fhitung lebih besar dari Ftabel (F hitung > Ftabel)
digunakan adalah sebagai berikut : maka terdapat pengaruh variabel bebas
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + E
terhadap variabel terikat. Namun
Keterangan: sebaliknya bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel
Y = Penilaian Kinerja Dosen
α = Konstanta (Fhitung < Ftabel) maka tidak terdapat
X1 = Kompetensi Pedagogik
X2 = Kompetensi Profesional pengaruh variabel bebas terhadap variabel
X3 = Kompetensi Kepribadian terikat.
X4 = Kompetensi Sosial
β1 - β4 = Koefisien Regresi
E = Error term (kesalahan Penganggu) Uji Signifikan Secara Parsial Dilakukan
Dengan Uji t (t-test)
Uji Signifikan Secara Simultan
Dilakukan Dengan Uji F (F-test) Uji ini dilakukan untuk melihat
Uji ini digunakan untuk menguji dan pengaruh dari semua variabel bebas secara
melihat keberadaan pengaruh dari seluruh parsial (individu) terhadap variabel terikat.

112 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

Cara mengujinya adalah dengan Hasil Penelitian


membandingkan nilai thitung dan ttabel
A. Tanggapan Responden
dengan ketentuan bila thitung lebih besar dari
Sesuai dengan objek penelitian dari
ttabel (thitung > ttabel) maka terdapat
tanggapan responden tentang kompetensi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
pedagogik, kompetensi profesional,
terikat. Namun sebaliknya bila thitung lebih
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
kecil dari t tabel (thitung < t tabel ) maka tidak
dan penilaian kinerja dosen (studi kasus
terdapat pengaruh variabel bebas terhadap
dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau) dari
variabel terikat, hipotesis uji pengaruh
penyebaran kuesioner kepada mahasiswa
diatas menggunakan uji-t statistik dua sisi.
dengan jumlah responden sebanyak 388
Dalam hal ini tingkat kepercayaan yang
responden.
dipakai adalah sebesar 5%. Rumus dari t
hitung adalah:
Kompetensi Pedagogik
β1 Kompetensi Pedagogik merupakan
T – hitung :
Se( β 1)
kemampuan yang berkaitan dengan
Keterangan:
β1 = Koefisien regresi pemahaman peserta didik dan pengelola
Se = Standar Error pembelajaran yang mendidik dan dialogis
yang mencakup kemampuan pemahaman
2
Koefisien Determinasi (R ) terhadap peserta didik, perancangan dan
Koefisien ini digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
mengukur seberapa jauh kemampuan belajar dan pengembangan peserta didik
model dalam menjelaskan variabel terikat. untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
Nilai koefisien determinasi antara 0 hingga yang dimilikinya. Berdasarkan pengujian
1. jika nilai kecil berarti bahwa validitas dari 7 (tujuh) item pernyataan
kemampuan variabel bebas dalam kompetensi pedagogik dapat dilihat dari
menjelaskan variasi variabel terikat relatif perbandingan Corrected Item-Total
terbatas. Dan jika nilai detrminasi ini Correlation r hitung lebih besar dari r table
mendekati 1 maka variabel-variabel bebas = 0,0905 sehingga dikatakan valid.
mampu memberikan hampir keseluruhan Selanjutnya, uji realibilitas adalah sebesar
informasi yang dibutuhkan untuk 0,735 nilai tersebut lebih besar dari 0,6
memprediksi variasi variabel terikat. sehingga dapat dikatakan bahwa item

113 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

pernyataan kuesioner yang dibuat sangat bahwa masing-masing mempunyai kategori


baik dijadikan sebagai alat penelitian untuk yang berbeda-beda, untuk mengetahui
mengukur kompetensi pedagogik karena, kategorinya dapat diperhatikan pada Tabel
tingkat keakuratan sebesar 73,50 %. 2 dibawah ini :
Kemudian, pernyataan responden
menurut kategori skala likert menunjukkan

Tabel. 2
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Item Pernyataan
Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik Jawaban


No
5 4 3 2 1
KPD1 Kesiapan memberikan kuliah dan/atau praktek/praktikum
27 144 165 34 14
KPD2 Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan
28 162 162 28 4

KPD3 Kemampuan menghidupkan suasana kelas 36 114 190 40 4


KPD4 Kejelasan penyampaian materi dan jawaban terhadap pertanyaan
di kelas 43 178 124 31 8
KPD5 Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran
51 116 155 55 7
KPD6 Pemberian umpan balik terhadap tugas
37 163 135 41 8
KPD7 Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan mata
42 187 120 32 3
kuliah
Sumber: Data Olahan

Tabel. 3
Rekapitulasi Nilai Rata-rata Item Pernyataan Kompetesi Pedagogik

Item N Minimum Maksimum Rata-rata


KPD1 384 1 5 3,35
KPD2 384 1 5 3,47
KPD3 384 1 5 3,35
KPD4 384 1 5 3,56
KPD5 384 1 5 3,38
KPD6 384 1 5 3,46
KPD7 384 1 5 3,60
KOMPETENSI PEDAGOGIK 3,45

Secara umum promosi yang dengan nilai sebesar 3,45. Berdasarkan dari
dilakukan adalah masih berkategori cukup 7 (tujuh) item pertanyaan tersebut bahwa

114 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

nilai rata-rata 3 (tiga) yang tertinggi secara Selanjutnya, uji realibilitas adalah sebesar
berurutan yaitu KPD7, KPD4, dan KPD2. 0,789 nilai tersebut lebih besar dari 0,6
sehingga dapat dikatakan bahwa item
Kompetensi Profesional pernyataan kuesioner yang dibuat sangat
baik dijadikan sebagai alat penelitian untuk
Kompetensi profesional merupakan
mengukur kompetensi profesional karena
kemampuan yang harus dimiliki dosen
tingkat keakuratan sebesar 78,90 %.
dalam menguasai materi pembelajaran
Pernyataan responden menurut
secara luas dan mendalam. Berdasarkan
kategori skala likert menunjukkan bahwa
pengujian validitas dari 8 (delapan) item
masing-masing mempunyai kategori yang
pernyataan kompetensi profesional dapat
berbeda-beda, untuk mengetahui
dilihat dari perbandingan Corrected Item-
kategorinya dapat diperhatikan pada Tabel
Total Correlation r hitung lebih besar dari r
4 sebagai berikut :
tabel = 0,0905 sehingga dikatakan valid.

Tabel. 4
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Item Pernyataan
Kompetensi Profesional

Jawaban Jawa
No Kompetensi Profesional
5 4 3 2 1
KPR1 Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik secara tepat 37 170 136 33 8
Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan
KPR2 42 162 145 27 8
KPR3 Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan 38
dengan bidang/topik lain 144 162 33 7
KPR4 Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
dengan konteks kehidupan 35 152 150 39 8

KPR5 Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan


48 116 159 54 7

Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas


KPR6 perkuliahan 46 109 160 52 17
Pelibatan mahasiswa dalam penelitian/kajian dan atau
KPR7 pengembangan/rekayasa/desain yang dilakukan dosen 45 100 134 75 30

Kemampuan menggunakan beragam teknologi komunikasi


KPR8 17 48 145 48 17
Sumber: Data Olahan

115 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

Tabel. 5
Rekapitulasi Nilai Rata-rata Item Pernyataan
Kompetensi Profesional

Item N Minimum Maksimum Rata-rata


KPR1 1
384 5 3,50
KPR2 384 1 5
3,52
KPR3 384 1 5
3,45
KPR4 384 1 5
3,43
KPR5 384 1 5
3,37
KPR6 384 1 5
3,29
KPR7 384 1
5 3,14
KPR8 384 1
5 3,38

KOMPETENSI PROFESIONAL 3,38


dan lingkungan.
Secara umum kompetensi
Berdasarkan pengujian validitas
profesional yang dimiliki dosen UIN
dari 6 (enam) item pertanyaan
Sultan Syarif Kasim Riau berkategori
kompetensi kepribadian dapat dilihat dari
cukup dengan nilai sebesar 3,38.
perbandingan Corrected Item-Total
Berdasarkan dari 8 (delapan) item
Correlation r hitung lebih besar dari r
pertanyaan tersebut bahwa nilai rata-rata
tabel = 0,0905 sehingga dikatakan valid.
3 (tiga) yang tertinggi secara berurutan
Selanjutnya, uji realibilitas adalah sebesar
yaitu KPR2, KPR1 dan KPR3.
0,804 nilai tersebut lebih besar dari 0,6
sehingga dapat dikatakan bahwa item
Kompetensi Kepribadian
pernyataan kuesioner yang dibuat sangat
Kompetensi profesional merupakan
baik dijadikan sebagai alat penelitian
salah satu kemampuan personal yang
untuk mengukur kompetensi kepribadian
harus dimiliki oleh dosen profesional
karena tingkat keakuratan sebesar 80,40
dengan cara mencerminkan kepribadian
%.
yang baik pada diri sendiri, bersikap
Pernyataan responden menurut
bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan
kategori skala likert menunjukkan bahwa
berwibawa serta mempunyai akhlak
masing-masing mempunyai kategori yang
mulia untuk menjadi suri tauladan yang
berbeda-beda, untuk mengetahui
baik bagi peserta didik
kategorinya dapat diperhatikan pada tabel

116 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

6 sebagai berikut:

Tabel. 6
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Item Pernyataan
Kompetensi Kepribadian

Jawaban
No Kompetensi Kepribadian
5 4 3 2 1
KKP1 Kewibawaan sebagai pribadi dosen 74 187 95 20 8
KKP 2 Kearifan dalam mengambil keputusan 53 162 130 29 10
KKP 3 Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku 56 170 117 37 4
KKP 4 Satunya kata dan tindakan 45 143 144 47 5
KKP 5 Kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan
kondisi 48 141 143 43 9

KKP 6 Adil dalam memperlakukan mahasiswa 46 114 140 44 40


Sumber: Data Olahan

Tabel. 7
Rekapitulasi Nilai Rata-rata Item Pernyataan
Kompetensi Kepribadian

Item N Minimum Maksimum Rata-rata


KKP1 1
384 5 3,77
KKP 2 384 1 5
3,57
KKP 3 384 1 5
3,61
KKP 4 384 1 5
3,45
KKP 5 384 1 5
3,45
KKP 6 384 1 5
3,21

KOMPETENSI KEPRIBADIAN 3,51


Kompetensi Sosial
Secara umum kompetensi
Kompetensi sosialadalah salah satu
kepribadian yang dimiliki dosen UIN
kemampuan personal yang harus dimiliki
Sultan Syarif Kasim Riau berkategori
oleh seorang dosen melalui cara yang
cukup dengan nilai sebesar 3,51.
baik dalam berkomunikasi dengan peserta
Berdasarkan dari 6 (enam) item
didik, sesama pendidik, dan masyarakat
pertanyaan tersebut bahwa nilai rata-rata
sekitarnya. Berdasarkan pengujian
3 (tiga) yang tertinggi secara berurutan
validitas dari 5 (lima) item pertanyaan
yaitu KKP1, KKP3 dan KKP2.
kompetensi sosial dapat dilihat dari

117 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

perbandingan Corrected Item-Total karena tingkat keakuratan sebesar 78,70


Correlation r hitung lebih besar dari r %.
table = 0,0905 sehingga dikatakan valid. Pernyataan responden menurut
Selanjutnya, uji realibilitas adalah sebesar kategori skala likert menunjukkan bahwa
0,787 nilai tersebut lebih besar dari 0,6 masing-masing mempunyai kategori yang
sehingga dapat dikatakan bahwa item berbeda-beda, untuk mengetahui
pernyataan kuesioner yang dibuat sangat kategorinya dapat diperhatikan pada
baik dijadikan sebagai alat penelitian Tabel 8 dibawah ini :
untuk mengukur kompetensi sosial

Tabel. 8
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Item Pernyataan
Kompetensi Sosial

Jawaban
No Kompetensi Sosial
5 4 3 2 1
KS1 Kemampuan menyampaikan pendapat 53 164 129 32 6
KS 2 Kemampuan menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain 51 133 149 45 6
KS 3 Mengenal dengan baik mahasiswa yang mengikuti kuliahnya 36 121 152 60 15
KS 4 Mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan, dan mahasiswa 54 137 129 50 14
KS 5 Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa 61 142 139 30 12
Sumber: Data Olahan
Tabel. 9
Rekapitulasi Nilai Rata-rata Item Pernyataan
Kompetensi Sosial
Item N Minimum Maksimum Rata-rata
KS1 1
384 5 3,58
KS 2 384 1 5
3,46
KS 3 384 1 5
3,26
KS 4 384 1 5
3,43
KS 5 384 1 5
3,54

KOMPETENSI KEPRIBADIAN 3,45


item pertanyaan tersebut bahwa nilai rata-
Secara umum kompetensi sosial yang
rata 3 (tiga) yang tertinggi secara berurutan
dimiliki dosen UIN Sultan Syarif Kasim
yaitu KS1, KS5 dan KS2.
Riau berkategori cukup dengan nilai
sebesar 3,45. Berdasarkan dari 5 (lima)

118 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

B. Penilaian Kinerja Dosen dikatakan valid. Selanjutnya, uji realibilitas


Penilaian kinerja dosen merupakan adalah sebesar 0,860 lebih besar dari 0,6
suatu alat/instrumen yang digunakan untuk sehingga dapat dikatakan bahwa item
mengukur kemampuan seorang dosen pertanyaan kuesioner yang dibuat sangat
dalam menjalankan tugas dan tanggung baik dijadikan sebagai alai penelitian untuk
jawabnya sesuai dengan tujuan Tri Dharma mengukur penilaian kinerja dosen karena
Perguruan Tinggi dan Undang-undang tingkat keakuratan sebesar 86 %.
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Pernyataan responden menurut
Dosen. kategori skala likert menunjukkan bahwa
Berdasarkan pengujian validitas dari masing-masing mempunyai kategori yang
12 (dua belas) item pertanyaan penilaian berbeda-beda, untuk mengetahui
kinerja dapat dilihat dari perbandingan kategorinya dapat diperhatikan pada Tabel
Corrected Item-Total Correlation r hitung 10 dibawah ini :
lebih besar dari r table = 0,0905 sehingga

Tabel 10
Tanggapan Responden Mengenai Item Pernyataan Penilaian Kinerja

Jawaban
No Penilaian Kinerja .
5 4 3 2 1
Jelas Penyampaian Tujuan dan Manfaat Perkuliahan
PK1 45 152 152 27 8

PK2 Adanya penyampaian kontrak perkuliahan pada awal 128 138 87 28 3


perkuliahan

Adanya penggunaan buku acuan dan literatur yang mutakhir


PK3 (< 5 tahun) 52 149 132 37 14

PK4 Perkuliahaan dilengkapi dengan bahan ajar, diktat atau hand 66 150 126 37
out 5

PK5 Memulai dan mengakhiri perkuliahan tepat waktu sesuai


dengan jadwal 17
44 124 151 48

PK6 Kesesuan materi dengan kontrak perkuliahan yang dibagikan


8
46 181 122 27

PK7 Dosen memberikan kesempatan bertanya, menanggapi 103 161 93 22


pertanyaan/komentar 5

PK8 Menggunakan metode pembelajaran yang mamapu 55 144 138 41


meningkatkan pemahaman mahasiswa 6

119 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

PK9 Menggunakan metode pengajaran yang dapat meningkatkan 55 149 140 31


9
interaksi antar mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen

PK10 Selalu menyampaikan tata cara penilaian dalam pembelajaran 73 158 119 28
6

PK11 Kesesuaian antara proposi nilai dengan tugas atau evaluasi 40 151 140 47
6
yang diberikan

PK12 Menginformasikan kisi-kisi soal ujian dan rincian tugas yang 56 138 135 35 20
diberikan
Sumber: Data Olahan

Tabel. 11
Rekapitulasi Nilai Rata-rata Item Pernyataan Penilaian Kinerja

Item N Minimum Maksimum Rata-rata


PK1 384 1 5 3,51
PK2 384 1 5 3,93
PK3 384 1 5 3,48
PK4 384 1 5 3,61
PK5 384 1 5 3,33
PK6 384 1 5 3,59
PK7 384 1 5 3,87
PK8 384 1 5 3,52
PK9 384 1 5 3,54
PK10 384 1 5 3,68
PK11 384 1 5 3,44
PK12 384 1 5 3,45
Penilaian Kinerja 3,57

Secara umum penilaian kinerja dosen C. Uji Asumsi Klasik


yang dilakukan adalah masih berkategori
Uji Normalitas
cukup baik dengan nilai sebesar 3,57.
Uji ini dapat dilihat dari normal
Berdasarkan dari 12 (dua belas) item
probability plot yang membandingkan
pertanyaan tersebut bahwa nilai rata-rata 3
distribusi kumulatif dengan distribusi
(tiga) yang tertinggi secara berurutan yaitu
normal. Dari data olahan penelitian dapat
PK2, PK7 dan PK10.
diperoleh grafik normal probability plot
dibawah ini:

120 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

Gambar 2
Distribusi Normal Data

Pada gambar grafik di atas dapat normalitas (Ghozali:2001:112).


terlihat bahwa data menyebar disekitar
Uji Multikolinieritas
garis diagonal serta mengikuti arah garis
Secara Umum multikolinieritas
diagonal. Ini menunjukkan pola distribusi
jarang dijumpai pada variabel independen
normal, maka dapat disimpulkan bahwa
hal ini bisa dilihat pada tabel 12 hasil
model regresinya memenuhi asumsi
pengolahan regresi di bawah ini:

Tabel 12
Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KOMP.PEDAGOGIK .446 2.242
KOMP.PROFESIONAL .383 2.611
KOMP.KEPRIBADIAN .356 2.805
KOMP.SOSIAL .393 2.542
a. Dependent Variable: PENILAIAN.KINERJA
nilai variance inflation factor (VIF)
Dari tabel 4.11 di atas tersebut
dibawah 10 (Imam Ghozali, 2001). Jadi,
menjelaskan bahwa data penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa tidak ada
bebas multikolinieritas terbukti dengan

121 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

multikolinieritas dalam penelitian ini. semua titik menyebar diatas maupun


dibawah angka 0 sumbu Y.
Uji Autokorelasi
Data dari penelitian ini terlihat bebas
D. Pengujian Hipotesis
dari autokorelasi, hal ini dapat dilihat pada
tabel 13 di bawah ini: Pengaruh Secara Bersama-sama
(simultan)
Tabel 13 Kompetensi pedagogik (XI),
Model Summary
kompetensi profesional (X2), kompetensi
Model Durbin – Watson
1 1.907 kepribadian (X3), dan kompetensi sosial
Sumber: Data olahan
(X4) secara simultan (bersama-sama)
Dari tabel di atas tersebut terbukti berpengaruh terhadap penilaian kinerja
bahwa bilai Durbin Watson (DW) tidak dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau (Y)
berada antara batas dl – du pada tingkat dengan nilai R2 sebesar 0,653 atau 65,3 %.
signifikan 5 %, dengan jumlah sampel 384 Ini artinya secara simultan kompetensi
dan jumlah variabel bebas 4 (Gujarati, berpengaruh terhadap penilaian kinerja
1997). Diketahui dari tabel Durbin Watson sebesar 65,3 % dan sisanya 34,7 % yang
bahwa nilai batas atas dl = 1,198 dan du = tidak diteliti dalam penelitian ini.
1,650 dibawah nilai Durbin Watson untuk Selajutnya, uji keputusan ini secara
model pengujian pengaruh kompetensi simultan apakah signifikan atau tidak dapat
pedagogik, kompetensi profesional, dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar
kompetensi kepribadian dan kompetensi 178,617 dengan tingkat signifikan sebesar
sosial 1,907. Jadi, dapat disimpulkan 0,00 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
bahwa tidak ada autokorelasi dalam secara simultan berpengaruh signifikan
penelitian ini. terhadap penilaian kinerja dosen sehingga
Ha diterima dan Ho ditolak.
Uji Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui adanya kondisi Pengaruh Secara Partial (sendiri-sendiri)
heterokedastisitas pada data penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data
dapat dilihat pada grafik scatterplot yang
menggunakan program SPSS pada
ada pada lampiran dan terbukti bahwa
standardized koefisien regresi pada
program statistik SPSS yaitu:

122 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

a. Pengaruh kompetensi pedagogik terhadap penilaian kinerja dosen


(X1) terhadap penilaian kinerja (Y) adalah 0,183.
dosen (Y) adalah 0,232
b. Pengaruh kompetensi profesional Untuk mengetahui apakah terdapat
(X2) terhadap penilaian kinerja
pengaruh yang signifikan atau tidak secara
dosen (Y) adalah 0,120
c. Pengaruh kompetensi kepribadian simultan dilakukan dengan uji t statistik
(X3) terhadap penilaian kinerja
pada alpha = 0,05 (5 %) yang dijelaskan
dosen (Y) adalah 0,384.
d. Pengaruh kompetensi sosial (X4) pada tabel 4.13 di bawah ini:

Tabel 14.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .606 .120 5.056 .000
KOMP.PEDAGOGIK .253 .049 .232 5.113 .000
KOMP.PROFESIONAL .117 .048 .120 2.454 .015
KOMP.KEPRIBADIAN .334 .044 .384 7.586 .000
KOMP.SOSIAL .154 .040 .183 3.801 .000
a. Dependent Variable: PENILAIAN.KINERJA
profesional, kompetensi kepribadian dan
Pengaruh Kompetensi pedagogik
kompetensi sosial. Hal ini berkaitan dalam
(XI), kompetensi profesional (X2),
rangka mewujudkan tindakan yang positif
kompetensi kepribadian (X3), dan
menuju peningkatan budaya kerja yang
kompetensi sosial (X4) terhadap penilaian
lebih produktif, pendidikan yang lebih
kinerja dosen UIN Sultan Syarif Kasim
tinggi dan maksimal, kompetensi yang
Riau (Y) adalah signifikan dimana
diharapkan sesuai dengan profesi, kinerja
signifikansinya lebih kecil dari 0,05
yang lebih baik dan perfect dalam tugas
sehingga H0 = ditolak dan Ha= diterima
dan kewajiban sebagai Aparatur Negara.
Faktor yang mempengaruhi penilaian
Pembahasan
kinerja seseorang dalam melaksanakan
Dalam pembahasan ini bermaksud
tugas yang dibebankan kepadanya
mengevaluasi faktor-faktor yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
mempengaruhi penilaian kinerja dosen
Fenomena yang terjadi pengaruh
UIN Sultan Syarif Kasim Riau yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi
kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi kepribadian dan

123 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

kompetensi sosial secara simultan dalam bersikap dan berperilaku


(bersama-sama) sebesar 0,653 atau 65,3 %. memperoleh nilai tertinggi pada penilaian
Ini artinya secara simultan pengaruh kinerja dosen. Zakiah daradjat berpendapat
kompetensi pedagogik, kompetensi bahwa faktor terpenting bagi seorang
profesional, kompetensi kepribadian dan pendidik adalah kepribadiannya.
kompetensi sosial terhadap penilaian Kepribadian itulah yang akan menentukan
kinerja dosen sebesar 65,3 %, hal ini sesuai apakah ia menjadi pendidik dan pembina
dengan yang dinyatakan oleh Gibson yang baik bagi peserta didiknya, ataukah
(2000) mengatakan bahwa kinerja akan menjadi perusak atau penghancur
seseorang ditentukan oleh kemampuan bagi hari depan peserta didik, terutama
(kompetensi) dan motivasinya untuk bagi peserta didik yang masih kecil
melaksanakan pekerjaan. (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang
Sedangkan secara parsial kompetensi sedang mengalami kegoncangan jiwa
pedagogik, kompetensi profesional, (tingkat menengah).
kompetensi kepribadian dan kompetensi Kendati demikian dalam tataran
sosial masing-masing mempunyai realita upaya pengembangan profesi guru
pengaruh terhadap penilaian kinerja dosen dan dosen yang berkaitan dengan
UIN Sultan Syarif Kasim Riau, hal ini penguatan kompetensi kepribadian
dibuktikan oleh hasil pengolahan data tampaknya masih relatif terbatas dan
dengan analisis regresi menggunakan cenderung lebih mengedepankan
program SPSS bahwa derajat signifikan pengembangan kompetensi pedagogik dan
lebih kecil dari sig 0,05. akademik (profesional). Hal ini dapat
Sementara dari pengujian secara dilihat dalam berbagai pelatihan guru dan
parsial variabel yang paling mempengaruhi dosen, materi yang banyak dikupas
penilaian kinerja dosen UIN Sultan Syarif cenderung lebih bersifat penguatan
Kasim Riau adalah kompetensi kompetensi pedagogik dan akademik.
kepribadian dengan nilai pengaruh sebesar Begitu juga, kebijakan pemerintah dalam
0,384 atau 38,4 %, hal ini menunjukkan Uji Kompetensi Guru/Dosen dan Penilaian
bahwa kompetensi kepribadian dosen yang Kinerja Guru/Dosen yang lebih
meliputi kewibawaan sebagai pribadi menekankan pada penguasaan kompetensi
dosen, kearifan dalam mengambil pedagogik dan akademik (profesional).
keputusan dan bisa menjadi tauladan

124 
Zamharil Yahya & Fitri Hidayati : ANALISIS KOMPETENSI 

Kesimpulan sebesar 0,384 atau 38,4 % dengan


Berdasarkan penelitian maka dapat tingkat signifikan 0,000 < 0,05.
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 5. Pengujian secara parsial diperoleh
1. Pengaruh kompetensi pedagogik, bahwa terdapat pengaruh antara
kompetensi profesional, kompetensi variabel kompetensi sosial terhadap
kepribadian dan kompetensi sosial penilaian kinerja dosen adalah sebesar
secara simultan (bersama-sama) 0,183 atau 18,3 % dengan tingkat
sebesar 0,653 atau 65,3 %. Ini artinya signifikan 0,000 < 0,05.
secara simultan kompetensi pedagogik,
Saran-saran
kompetensi profesional, kompetensi
Berdasarkan analisis pembahasan
kepribadian dan kompetensi sosial
penelitian yang telah diuraikan dimuka,
berpengaruh terhadap penilaian kinerja
serta bertitik tolak dari kesimpulan yang
dosen sebesar 65,3 % hal ini
dikemukakan maka ada beberapa saran
menunjukkan bahwa secara simultan
sebagai bahan pertimbangan selanjutnya
berpengaruh signifikan.
yaitu:
2. Pengujian secara parsial diperoleh
bahwa terdapat pengaruh antara 1. Untuk melakukan penilaian kinerja
variabel kompetensi pedagogik dosen di UIN Sultan Syarif Kasim Riau
terhadap penilaian kinerja dosen adalah perlu diperhatikan hal yang lebih
sebesar 0,232 atau 23,2 % dengan spesifik lagi seperti indikator
tingkat signifikan 0,000 < 0,05. kedisiplinan, tanggung jawab,
3. Pengujian secara parsial diperoleh kerjasama, latar belakang pendidikan
bahwa terdapat pengaruh antara (kelinieran pendidikan), pengalaman
variabel kompetensi profesional mengajar sehingga kinerja lebih baik
terhadap penilaian kinerja dosen adalah lagi.
sebesar 0,120 atau 12 % dengan tingkat 2. Untuk melakukan penilaian kinerja
signifikan 0,015 < 0,05. dosen di UIN Sultan Syarif Kasim Riau
4. Pengujian secara parsial diperoleh perlu diperhatikan objek penilaian lain
bahwa terdapat pengaruh antara seperti teman sejawat, ataupun
variabel kompetensi kepribadian pimpinan sehingga hasil penilaianya
terhadap penilaian kinerja dosen adalah lebih baik lagi.

125 
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1 Januari-Juni 2014 

3. Untuk pihak Universitas perlu Singgih Santoso. (2006). Menggunakan


SPSS dan Excel Untuk Mengukur
meningkatkan lagi kegiatan-kegiatan
Sikap dan Kepuasan Konsumen.
yang berhubungan dengan pelatihan Jakarta: Elex Media Komputindo.
dan pengembangan kompetensi dosen. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV.Alfabeta.
Daftar Kepustakaan
Susilo Martoyo. (2000). Manejemen
Burhan Bungin. (2005). Metode Penelitian Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Prenada Penerbit BPFE.
Media.
T. Hani Handoko. (1998). Manajemen
Hendry Simamora. (1997). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Edisi ke-2. Yogyakarta: BFPE.
STIE YKPN.
Tati Setiawati. (2009). "Pengaruh
I Gusti Made Sulindra. (2009). Analisis Kompetensi Kerja Terhadap Kinerja
Kompetensi Kepribadian Dosen Dosen (Studi Kasus Di FPTK UPI
Berdasarkan Penilaian Persepsional. Bandung)". Dalam Jurnal Media
Sumbawa Besar: Media Bina Ilmiah Pendidikan Gizi dan Kuliner. Vol. 1.
UNSA. No. 1. Oktober 2009.

Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Udiyono. (2011). "Pengaruh Kompetensi


Multivariate Dengan Program SPSS. Profesional Dan Keikutsertaan Dalam
Cet. IV. Semarang: BP. UNDIP. Forum Ilmiah Serta Karya
Pengembangan Profesi Terhadap
Melayu S.P. Hasibuan. (2008). Manajemen Kinerja Guru (Studi Kasus Di
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Universitas Widya Dharma Klaten)".
Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Dalam Jurnal Magistra. No. 76 Th.
XXIII Juni 2011. Klaten
Ngainun Naim. (2009). Menjadi Guru
Inspiratif; Memberdayakan dan Undang-undang No. 14 Tahun 2005
Mengubah Jalan Hidup Peserta didik. Tetang Kompetensi Guru dan Dosen.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wirawan. (2012). Evaluasi Kinerja SDM
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Teori, Aplikasi dan Penelitian.
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Standar Nasional Pendidikan
Zakiah Daradjat. (2005). Kepribadian
Prabu Magkunegara, Anwar. AA. (2011). Guru. Jakarta: Bulan Bintang.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Penerbit
Remaja Rosda Karya.
Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku
Organisasi (Konsep, Kontroversi,
Aplikasi). Jilid 2. Jakarta: PT.
Prehallindo.

126 

Anda mungkin juga menyukai