Pengaruh Pengembangan Karier, Penempatan Jabatan dan
Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat
Kubung Oktaria Fatra, Maria Magdalena Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
ABSTRACT
State Civil Apparatus (ASN) as an element of the state apparatus is also
implementing the administration of general administration and development administration serves as a powerful, effective, efficient and accountable government roadmap. On that basis, ASN is required to perform its duties professionally, responsibly, honestly and fairly and cleanly and free from corruption, collusion and nipotism through human resources development and development based on work performance and career system. In the study, the authors make independent variables consisting of career development (X1), job placement (X2) and motivation as (X3) while the dependent variable is employee performance (Y). of all variables are used multiple regression test. The results of the study illustrate that from testing t test conducted it can be concluded that the independent variables contained in the study have a significant and positive effect on the dependent variable. This means that the significant value of each variable has a value <0.05. So that the improvement of work performance is influenced by career development, job placement and motivation.
Keyword; Career Development, Job Placement, Motivation and Work Performace
PENDAHULUAN kemampuan dan karakteristik yang
Pengembangan SDM aparatur dimiliki seorang Pegawai Negeri (ASN) berbasis kompetensi, sangat Sipil berupa pengetahuan, diperlukan guna mewujudkan keterampilan, dan sikap perilaku pemerintahan yang profesional. yang diperlukan dalam pelaksanaan Thoha (2008) menyatakan bahwa tugas jabatannya, sehingga Pegawai ’Pengembangan karier pegawai Negeri Sipil tersebut dapat negeri sipil daerah melaksanakan tugasnya secara mempertimbangkan integritas dan profesional, efektif, dan efisien. moralitas, pendidikan dan pelatihan, Pada Kantor Camat Kubung pangkat, mutasi jabatan, mutasi antar Kabupaten Solok untuk penempatan daerah, dan kompetensi”. Sehinggga pegawai dalam jabatan belum pengembangan karier erat menunjukkan keserasian antara hubungannya dengan kompetensi jabatan, latar belakang pendidikan, yang dimiliki seseorang dalam dan kompetensi. Sumber Daya menjalankan tugasnya. Keputusan Manusia ( SDM ) yang tersedia Kepala Badan Kepegawaian Negara belum secara utuh memahami job Nomor 46A Tahun 2003 tentang description karena kekurang fahaman Pedoman Penyusunan Kompetensi pegawai terhadap Tugas Pokok dan Jabatan Struktural PNS ditentukan Fungsinya yang tidak sesuai dengan bahwa kompetensi adalah latar belakang pendidikannya, sehingga sering terjadi secara pekerjaannya. Prestasi kerja bukan kuantitatif, institusi pemerintah merupakan karakteristik individu, kelebihan personal namun secara seperti bakat, atau kemampuan, kualitatif kekurangan personal yang namun merupakan perwujudan dari memadai pada tiap bidang tugasnya. bakat atau kemampuan itu sendiri. Motivasidi dapat di lingkungan Prestasi kerja merupakan perwujudan kantor camat kubung dari rekan dari kemampuan dalam bentuk nyata. kerja, atasan bahkan bisa juga dari Prestasi kerja adalah hasil kerja yang bawahan ada juga berupa dicapai karyawan dalam mengemban penghargaan dari pimpinan atas tugas dan pekerjaan yang berasal dari pekerjaan yang sangat memuaskan, organisasi. berupa apresiasi yang disampaikan Prestasi kerja berkaitan dengan secara lansung oleh pimpinan , pencapaian hasil kerja dalam sehingga memicu semangat / motivas melaksanakan tugas dan fungsinya. pegawai lain untuk meningkat Menurut teori di atas, prestasi kerja kinerja sehingga roda Pemerintahan antara lain dipengaruhi oleh berjalan dengan baik di Kecamatan motivasi, yaitu keinginan/dorongan Kubung. Pemberian motivasi dalam melaksanakan pekerjaan; menjadi faktor yang dapat kemampuan, yaitu kondisi karyawan memberikan prestasi kerja setiap di mana karyawan tersebut dapat pegawai, motivasi sangat penting melaksanakan pekerjaannya; dilakukan semakin tinggi motivasi pengetahuan, yaitu mengenai ilmu kerja pegawai dalam menyelesaikan pengetahuan yang diketahui pekerjaannya maka akan karyawan; keahlian, yaitu meningkatkan kinerja dan prestasi keterampilan yang dimiliki oleh kerja untuk mencapai tujuan karyawan; pendidikan, yaitu organisasi yang efektif dan efisien pendidikan akademis yang dimiliki sehingga terbentuk lah tenaga SDM oleh karyawan; pengalaman, yaitu yang lebih baik. pekerjaan tersebut pernah dilakukan Berdasarkan uraian latar oleh karyawan; minat, yaitu belakang, maka dirumuskan masalah keinginan karyawan atas pekerjaan sebagai berikut: tersebut; sikap kepribadian, yaitu 1. Bagaimana pengaruh sikap tanggungjawab dan jujur dalam Pengembangan Karir terhadap melaksanakan suatu pekerjaan; prestasi kerja Pada Kantor Camat kondisi fisik, yaitu keadaan fisik Kubung ? pegawai yang sehat; kebutuhan 2. Bagaimana pengaruh fisiologis, yaitu kebutuhan dasar Penempatan Jabatan terhadap manusia seperti kebutuhan psikologi, prestasi kerja pegawai Pada Kantor keamanan, sosial, harga diri dan Camat Kubung ? aktualisasi diri. 3. Bagaimana pengaruh 2. Pengembangan Karier motivasi terhadap prestasi kerja Pengembangan karier sangat Pada Kantor Camat Kubung? penting bagi suatu organisasi, karena KAJIAN TEORI karier merupakan kebutuhan yang 1. Prestasi Kerja harus terus dikembangkan dalam diri Prestasi kerja (job performance) seorang pegawai sehinga mampu merupakan tingkat keberhasilan memotivasi pegawai untuk karyawan dalam menyelesaikan meningkatkan kinerjanya. Pengembangan karier meliputi setiap Proses penempatan merupakan aktivitas untuk mempersiapkan suatu proses yang sangat seseorang untuk menempuh jalur menentukan dalam mendapatkan karier tertentu. suatu rencana karier karyawan yang kompeten yang di yang telah dibuat oleh seseorang butuhkan instansi, karena pekerja harus disertai oleh suatu penempatan yang tepat dalam posisi tujuan karier yang realistis,. Karena jabatan yang tepat akan dapat perdefinisi perencanan, termasuk membantu instansi dalam mencapai perencanan karier tujuan yang di harapkan. Dengan demikian seorang Berdasarkan penjelasan pegawai perlu mengambil langkah- sebelumnya tentang tujuan langkah tertentu guna mewujudkan penempatan diketahui bahwa dalam rencana tersebut. Berbagai langkah penempatan jabatan itu sendiri dari yang perlu ditempuh itu dapat tugas dan tanggung jawab yang diambil atas prakarsa pekerja sendiri, dibutuhkan dan kualifikasi serta tetapi dapat pula berupa kegiatan persyaratan yang melekat pada yang disponsori oleh organisasi, atau pegawai. Maka dalam penelitian ini gabungan dari keduanya. Hal ini untuk mengukur penempatan jabatan merupakan salah satu prinsip adalah membandingkan kebutuhan- pengembangan karier yang sangat kebutuhan jabatan berupa tugas, fundamental sifatnya. tanggung jawab dan kualifikasi atau Berdasarkan pendapat-pendapat persyaratan yang melekat pada di atas dapat dikatakan bahwa karier pegawai yang telah ditempatkan adalah merupakan serangkaian seperti pendidikan, pengalam kerja, perubahan sikap, nilai dan perilaku kesehatan fisik, pengalaman kerja. serta motivasi yang terjadi pada Dan uraian jabatan itu sendiri setiap individu selama rentang waktu meliputi : identifikasi tugas, kehidupanya untuk menemukan wewenang dan tanggung jawab. secara jelas keahlian, tujuan karier 4. Motivasi dan kebutuhan untuk pengembangan, Pengertian Motivasi Motivasi merencanakan tujuan karier, dan berasal dari kata dalam bahasa latin secara kontinyu mengevaluasi, yakni movere yang berarti dorongan merevisi dan meningkatkan atau menggerakkan. Semua perilaku rancanganya. Karier juga merupakan manusia biasanya didasari akan suatu proses kemitran interaksi motivasi atau dorongan dalam dalam tahapan dan kerja sama antara banyak hal yang menyebabkan organisasi/perusahan atau mereka berperilaku demikian. Pada manajemen, atasan langsung dan manajemen, motivasi adalah hal individu itu sendiri. yang menyebabkan semua anggota 3. Penempatan Jabatan organisasi untuk bekerja dalam Penempatan berarti menyelesaikan pekerjaan yang sesuai mengalokasikan para karyawan baru motif atau tujuan organisasi atau atau lama pada posisi kerja tertentu. perusahan yang ingin dicapai. Penempatan terdiri dari dua hal yaitu Menurut Siagian dalam Kartika karyawan yang baru datang dari luar (2010:102) definisi dari motivasi instansi dan penugasan bagi adalah keseluruhan proses pemberian karyawan yang lama di tempat yang motif bekerja kepada para bawahan baru (perlu orientasi/pengenalan). sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi untuk meneliti pada populasi atau tercapainya tujuan organisasi dengan sampel tertentu. Teknik pengambilan efisien dan ekonomis. sampel pada umumnya dilakukan As’ad dalam Roesyadi (2012:24) secara random, pengumpulan data mengemukakan bahwa motivasi menggunakan instrumen penelitian, sering sekali diartikan sebagai analisis data bersifat dorongan. Dorongan atau tenaga kuantitatif/statistik dengan tujuan tersebut merupakan gerak jiwa dan untuk menguji hipotesis yang telah jasmani untuk berbuat sehingga ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). motivasi tersebut merupakan driving 2. Populasi force yang menggerakkan manusia Populasi menurut Sugiyono untuk bertingkah laku di dalam (2014) adalah wilayah generalisasi perbuatannya itu mempunyai tujuan yang terdiri atas objek atau subjek tertentu. Adapun motivasi sebagai yang mempunyai kualitas dan keadaan dimana usaha dan kemauan karakteristik tertentu yang ditetapkan keras seseorang diarahkan kepada oleh peneliti untuk dipelajari dan pencapaian hasil-hasil atau tujuan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud Dalam penelitian ini yang bisa berupa produktivitas, kehadiran menjadi populasi adalah Pegawai atau perilaku kerja kreatif lainnya Kantor Camat Kubung berjumlah 35 (Sopiah, 2008-170). Orang dimana pengambilan data ini 5. Hipotesis dilakukan pada bulan Mei sampai Berdasarkan penelitian terdahulu Juli tahun 2017, yang berlokasi di diajukan hipotesis sebagai berikut: Selayo Jln.Raya Solok-Padang. H1: Diduga Pengembangan 3. Sampel Karier berpengaruh Positif dan Sampel adalah subset dari signifikan signifikan terhadap populasi, terdiri dari anggota Prestasi Kinerja Pegawai pada populasi. Subset ini diambil karena Kantor Camat Kubung. (1) dalam kasus tidak mungkin meneliti H2: Diduga Penempatan Jabatan seluruh anngota populasi (Agusty berpengaruh Positif signifikan Ferdinand,2007). Metode terhadap Prestasi Kinerja pengambilan sampel dalam Pegawai pada Kantor Camat penelitian ini menggunakan teknik Kubung.(2) sampling jenuh, yaitu teknik H3: Diduga Motivasi penentuan sampel apabila seluruh berpengaruh Positif dan anggota populasi digunakan dalam signifikan terhadap Prestasi sampel. Halini sering dilakukan Kinerja Pegawai pada kantor apabila jumlah populasi relatif camat kubung(3) sedikit. Sampel yang digunakan METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah seluruh 1. Jenis Penelitian pegawai Kantor Camat Kubung yang Pendekatan yang digunakan berjumlah 35 orang. dalam penelitian ini adalah HASIL PENELITIAN pendekatan Kuantitatif.Menurut 1. Gambaran Umum Penelitian Sugiyono, metode penelitian Data dikumpulkan melalui kuantitatif dapat diartikan sebagai pertanyaan- pertanyaan yang telah metode penelitian yang berlandaskan disusun dalam bentuk kuisioner. Hal pada filsafat positivisme, digunakan ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dari responden bahwa jumlah responden menikah dalam menjawab pertanyaan yang yang menjadi sampel dalam diajukan dapat mempengaruhi penelitian ini jauh lebih besar keandalan dan validitas data. Pada daripada belum menikah prakteknya di lapangan ada sebagian Berdsarkan dari pengelompokkan kuisioner yang dijawab langsung reponden berdasarkan umur pada pada hari itu juga oleh responden, tabel 4.3 di atas ternyata didominasi dan ada juga yang harus ditinggalkan oleh umur 31-35 Tahun. Dilihat dari karena alasan kesibukan responden kuesioner diisi oleh umur 31-35 dengan memberikan waktu paling tahun atau 53,33 %, untuk umur 26- lama tiga minggu dari waktu 30 tahun hanya 4 responden atau pemberian kuisioner ke responden. 13,33%, untuk umur 36-40 tahun 7 Kuisioner diantarkan dan dijemput responden atau 23,34% dan untuk langsung pada responden, adapun umur >41 Tahun 3 responden atau lama penyebaran kuisioner sampai 10% sedangkan untuk umur 20-25 pada pengumpulan kembali kuisioner tahun 0 responden atau 0% ini yang disebarkan adalah dari tanggal disebabkan responden tidak ada yang 8 Januari 2018 sampai 19 Januari berumur dari range tersebut. Dari 2018. hasil tersebut dapat disimpulkan Dari tabel 4.1 diatas terlihat bahwa jumlah responden yang bahwa jumlah responden sebanyak menjadi sampel dalam penelitian ini 35 orang. Total kuisioner yang di dominasi oleh umur 31-35 tahun. kembali sebanyak 30 buah atau Seperti yang ditunjukkan dalam 85,71%. Masing- masing kuisioner Tabel 4.4 di atas dapat ditemukan berisi 24 item pertanyaan, yang bahwa 19 responden atau 63,33% terdiri dari 6 item pertanyaan untuk mempunyai pendidikan terakhir variabel pengembangan karier, 6 SMA, 11 responden atau 36,67% item pertanyaan untuk variabel mempunyai pendidikan terakhir penempatan jabatan, 6 item D3/S1, Dari hasil tersebut dapat pertanyaan untuk variabel motivasi, disimpulkan bahwa jumlah dan 6 item pertanyaan untuk variabel responden yang menjadi sampel prestasi kerja. dalam penelitian ini di dominasi oleh 2. Demografi Responden lulusan SMA diikuti dengan D3/S1. Dari hasil penelitian dapat Dari data pada Tabel 4.5 di atas diketahui karakteristik responden dapat diketahui bahwa dari 8 atau pegawai kantor camat Kubung yang 26,67% responden yang diteliti telah dijadikan sampel penelitian. bekerja pada posisi yang sama Karakteristik responden tersebut selama 1-5 tahun, 18 responden atau disajikan dalam Tabel 4.2 sampai 60% responden yang diteliti telah Tabel 4.5. bekerja pada posisi yang sama Berdsarkan dari pengelompokkan selama 6-10 tahun, dan 4 responden reponden berdasarkan status atau 13,33% responden yang diteliti pernikahan pada tabel 4.2 di atas telah bekerja pada posisi yang sama ternyata didominasi oleh menikah. selama >10 tahun. Dari hasil tersebut Dilihat dari kuesioner diisi oleh 23 dapat disimpulkan bahwa jumlah menikah atau 76,67 % dan responden yang menjadi sampel selebihnya belum menikah. Dari dalam penelitian ini berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan masa kerja didominasikan oleh 6-10 heterokedastisitas pada penelitian ini tahun masa kerja. menggunakan uji Gletser. Dalam uji 3. Normalitas ini, apabila hasilnya sig>0.05 maka Tujuan dari uji normalitas risidual tidak terdapat gejala adalah untuk menguji dalam sebuah heterokedastisitas, model yang baik model regresi, variabel dependen dan adalah tidak terjadi variabel independen terdistribusi heterokedastisitas. Dalam uji ini, secara normal atau tidak. Pengujian didapat nilai sig 0,141 untuk variabel normalitas data dalam penelitian ini X1, 0,884 untuk variabel X2, dan dilakukan dengan menggunakan one 0,395 untuk variabel X3, maka dapat sample kolmogorov-smirnov test, dikatakan bahwa tidak terjadi yang mana jika nilai asymp.sig (2- heterokedastisitas pada penelitian ini. tailed) > 0.05 maka distribusi data 6. Uji Regresi Berganda dikatakan normal. Dari persamaan diatas dapat Dari Tabel 4.18, terlihat bahwa diambil kesimpulan bahwa: nilai asymp.sig (2-tailed) 1. Koefisien regresi pengembangan menunjukkan nilai > dari 0.05, yaitu karier bernilai positif yaitu 0.896 Dengan demikian data dapat 13,237. Hal ini berarti setiap dikatakan berdistribusi normal. peningkatan pengembangan 4. Uji Multikolonieritas karier sebesar satu satuan akan Untuk menguji adanya meningkatkan peningkatan multikolinearitas dapat dilihat prestasi kerja pegawai adalah melalui Variance Inflantion Factor 13,237 satuan dengan asumsi (VIF) < 10 dan tolerance > 0.1. variabel lain selain Variabel pengembangan karier (X1) pengembangan karier adalah dengan nilai VIF 1.359, variabel tetap atau tidak mengalami penempatan jabatan (X2) dengan perubahan nilai VIF 1.392, dan variabel 2. Koefisien regresi penempatan motivasi (X3) dengan nilai VIF jabatan bernilai positif yaitu 1.425. Pada variabel kapasitas 0,209. Hal ini berarti setiap pengembangan karier (X1) dengan peningkatan penempatan jabatan nilai tolerance 0,736, variabel sebesar satu satuan akan penempatan jabatan (X2) dengan mengakibatkan peningkatan nilai tolerance 0,719, dan variabel prestasi kerja adalah 0,209 satuan motivasi (X3) dengan nilai tolerance dengan asumsi variabel lain 0,702. Dengan demikian dapat selain penempatan jabatan adalah dikatakan bahwa tidak terdapat tetap atau tidak mengalami korelasi variabel-variabel bebas perubahan. antara satu dengan yang lainnya, atau 3. Koefisien regresi motivasi variabel independent pada penelitian bernilai positif yaitu 0,247. Hal ini bebas multikol. ini berarti setiap peningkatan 5. Uji Heterokedastisitas motivasi sebesar satu satuan akan Uji heterokedastisitas dilakukan mengakibatkan peningkatan untuk menguji apakah dalam sebuah prestasi kerja adalah 0,247 satuan model regresi terjadi ketidaksamaan dengan asumsi variabel lain varians dari residual atas suatu selain motivasi adalah tetap atau pengamatan ke pengamatan lain. tidak mengalami perubahan. Untuk mendeteksi adanya 7. Uji F Untuk mengetahui pengaruh dapat dikatakan bahwa t hitung > t secara bersama-sama variabel tabel, yaitu 2,667 > 1,7032 atau nilai independen terhadap variabel signifikansi 0,010 < α 0,05. Nilai dependen dapat dilihat dari hasil uji koefisien β dari variabel X2 bernilai regresi berganda, seperti dapat dilihat positif yaitu 0,247. Hal ini pada Tabel 4.22 Pengaruh secara menunjukkan bahwa penelitian ini bersama sama variabel independen dapat membuktikan penempatan terhadap variabel dependen jabatan (X2) berpengaruh positif dan dilakukan dengan cara signifikan terhadap prestasi kerja membandingkan F tabel dan F pegawai. Sehingga hipotesis kedua hitung. Hipotesis diterima jika F hitung > pada penelitian ini diterima. F tabel dan nilai sig < α 0,05. Nilai F Pengujian hipotesis 3 dilakukan tabel pada α 0,05 adalah 2,98. Nilai F dengan membandingkan nilai t hitung adalah 18,297 sedangkan nilai hitung dan t tabel. Hipotesis diterima sig adalah 0,000. Dengan demikian jika t hitung > t tabel dan nilai sig < berarti F hitung > F tabel dan nilai sig < α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 α 0,05, yaitu 18,297 > 2,98, dan sig adalah 1,7032 . Nilai t hitung untuk 0,000 < α 0,05. variabel pengendalian inern 8. Uji Hipotesis akuntansi(X3) adalah 3,112 dan nilai Pengujian hipotesis 1 dilakukan sig adalah 0,03. Dengan demikian dengan membandingkan nilai t dapat dikatakan bahwa t hitung > t hitung dan t tabel. Hipotesis diterima tabel, yaitu 3,112 > 1,7302 atau nilai jika t hitung > t tabel atau nilai sig < signifikansi 0,03 < α 0,05. Nilai α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 koefisien β dari variabel X3 bernilai adalah 1,7032. Untuk variabel positif yaitu 0,317. Dengan demikian pengembangan karier (X1) nilai t dapat dikatakan bahwa t hitung hitung adalah 2,049 atau nilai sig positif dan nilai signifikansi 0,03 < α adalah 0,045. Dengan demikian 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dapat dikatakan bahwa t hitung > t penelitian ini dapat membuktikan tabel, yaitu 2,049 > 1,7032 atau nilai motivasi (X3) berpengaruh positif signifikansi 0,045 < α 0,05. Nilai dan signifikan terhadap prestasi kerja koefisien β dari variabel X1 bernilai pegawai. Sehingga hipotesis ketiga positif yaitu 0,209. Hal ini pada penelitian ini diterima. menunjukkan bahwa penelitian ini PEMBAHASAN dapat membuktikan pengembangan Berdasarkan hasil analisis karier(X1) berpengaruh signifikan statistik dalam penelitian ini dan positif terhadap prestasi kerja ditemukan bahwa hipotesis kedua pegawai. Sehingga hipotesis pertama (H1) disimpulkan bahwa pada penelitian ini diterima. pengembangan karir mempunyai Pengujian hipotesis 2 dilakukan pengaruh yang signifikan dan positif dengan membandingkan nilai t terhadap prestasi kerja. Hal ini dapat hitung dan t tabel. Hipotesis diterima dilihat dari nilai signifikansinya yaitu jika t hitung > t tabel atau nilai sig < 0,045 (kecil dari α = 0,05 ). Dari α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 analisis regresi berganda terlihat adalah 1,7032. Nilai t hitung untuk bahwa peningkatan karier, maka variabel pemanfaatan teknologi akan meningkatkan prestasi kerja informasi (X2) adalah 2,667 atau pegawai sebesar 0,209. Ini berarti nilai sig 0,010. Dengan demikian bahwa hubungan antara pengembangan karier serarah dengan hipotesis satu yaitu; t hitung > t prestasi kerja pegawai. Semakin tabel, yaitu 2,049 > 1,7032 atau meningkatnya pengembangan karier nilai signifikansi 0,045 < α 0,05. akan semakin baik pula prestasi 2. Penempatan jabatan yang cocok kerja. berpengaruh prestasi kerja Berdasarkan hasil analisis berpengaruh positif dan statistik dalam penelitian ini signifikan dengan melihat uji t; ditemukan bahwa hipotesis ketiga yang mana t hitung > t tabel, (H2) disimpulkan bahwa penempatan yaitu 2,667 > 1,7032 atau nilai jabatan mempunyai pengaruh signifikansi 0,010 < α 0,05 signifikan dan positif terhadap 3. Motivasi dapat mempengaruhi prestasi kerja. Hal ini dapat dilihat prestasi kerja dengan signifikan dari nilai signifikansinya yaitu 0,010 dan positif yang mana dapat (kecil dari α = 0,05). Ini berarti diliha pada uji t sebagai berikut; t bahwa hubungan antara penempatan hitung > t tabel, yaitu 3,112 > jabatan serarah dengan prestasi 1,7302 atau nilai signifikansi kerja. Maka dapat disimpulkan 0,03 < α 0,05. bahwa penempatan jabatan dengan UCAPAN TERIMAKASIH bijaksana dan flexisibel akan Ucapan terimakasih untuk Bapak memberikan prestasi kerja yang Febryandhie Ananda, SE.M.Si semakin baik. selaku Ketua Sekolah Tinggi Berdasarkan hasil analisis Ekonomi Keuangan Perbankan dan statistik dalam penelitian ini Pembangunan Padang ( STIE’’ ditemukan bahwa hipotesis ketiga KBP’’PADANG) beserta staf (H3) disimpulkan bahwa motivasi Pimpian Pimpinan Karyawan dan mempunyai pengaruh yang Karyawati di STIE’’KBP’’Padang. signifikan dan positif terhadap Ibu Maria Magdalena,S,Pd.MM prestasi kerja. Hal ini dapat dilihat selaku pembimbing dalam penulisan dari nilai signifikansinya yaitu 0,003 sikripsi ini. Bapa dan ibu Dosen (kecil dari α = 0,05). Ini berarti STIE’’KBP’’Padang yang telah bahwa hubungan antara motivasi membantu penulis selama menutut serarah dengan prestasi kerja. ilmu yang bermanfaat kepada penulis Semakin banyaknya pegawai selama perkuliahan. diberikan motivasi maka semakin baik prestasi kerja pegawai. DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN DAN UCAPAN Keputusan Kepala Badan TERIMAKASIH Kepegawaian Negara 1. Kesimpulan Nomor 46A Tahun 2003 Kesimpulan yang dapat diambil tentang Pedoman dari pengembangan karier, Penyusunan Standar penempatan jabatan, motivasi Kompetensi Jabatan terhadap prestasi kerja pegawai yang Struktural Pegawai Negeri dilakukan di Kator Camat Kubung Sipil Tanggal 21 adalah sebagai berikut: November 2003. 1. Pengembangan karier dapat Aderito Babo Soares. 2010. berpengaruh signifikan dan Pengaruh Penempatan positif terhadap prestasi kerja Karakteristik Pekerjaan pegawai dengan melihat dari uji dan Lingkungan Kerja Bryan J. Dik. Adam M. Sargent Manusia. PT Bumi Aksara. and Michael F. Steger. Jakarta. 2008. Career Development Patton. Wendy and McMAhon. Strivings: Assessing Goals Mary.2006. TheSystems and Motivation in Career Theory Framework Of Decision-Making and Career Planning. Journal of Peraturan Pemerintah Nomor 100 Career Development 2008; Tahun 2000 tentang 35; 23. DOI: Pengangkatan Pegawai 10.1177/089484530831793 Negeri Sipil dalam Jabatan 4 Struktural Dona, E. (2018). Analisis Motivasi Peraturan Pemerintah Nomor 13 Kerja Ditinjau Dari Tahun 2002 tentang Lingkungan Kerja Kasus Perubahan Atas Peraturan Karyawan LBPP Lia Pemerintah Nomor 100 Payakumbuh. Jurnal KBP. Tahun 2000 tentang Dona, E. (2016). Pengaruh Pengangkatan Pegawai Perencanaan, Prosedur Dan Negeri Sipil dalam Jabatan Pengawasan dan Struktural 2011 tentang Komitmen Organisasi Penilaian Prestasi Kerja Dalam Pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil. Anggaran Terhadap Putra, RY. Marlius, D. (2019). Kinerja Pegawai Dinas Pengaruh Pendidikan, Pekerjaan Umum Kota Pengalaman Kerja dan Etos Pariaman. Jurnal Riset Kerja Terhadap Kinerja Manajemen dan Akuntansi Pegawai Di KPN Batur. (Jurmak), 23-35. Academic Conference For Felicia Dewi Wibowo. 2006. Management 2. Analisis Pengaruh Peran Sedarmayanti. 2008. Manajemen Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia Pengembangan Karir Reformasi Birokrasi dan Terhadap Komitmen Manajemen Pegawai Organisasi dalam Negeri Sipil. PT. Refika Meningkatkan Kinerja Aditama. Bandung. Karyawan (Studi Kasus di Thoha, Miftah. 2008. Manajemen Bank Maspion Indonesia Kepegawaian Sipil di Cabang Semarang. Indonesia. Kencana (eprints.undip.ac.id / 15596 Prenada Media Group. / 1/ Jakarta. Felicia_Dewi_Wibowo.pdf T. Murad. 2012. Pengaruh ) Kesesuaian penempatan Sudarmanto R. Gunawan. 2005. kerja terhadap prestasi Analisis Regresi Linier kerja pegawai Badan. Ganda dengan SPSS. Sugiono 2014 Metode penelitian GRAHA ILMU. manajemen pendekatan Yogjakarta. kuantitatif kualitatif Hasibuan, Malayu. 2007. kombinasi penelitian Manajemen Sumber Daya Tindakan Penelitian, Penelitian Mayliza, R. (2019). Kontribusi Evaluasi.Bandung Alfabeta Sistem Penghargaan Dan Sugiarto, (2003) Teknik Sampling Lingkungan Kerja Penerbit : PT Gramedia Terhadap Efektifitas Kerja Pustaka Utama,Jakarta Pegawai Pada Kantor Kepegawaian Pendidikan dan Dinas Pendidikan Kota Pelatihan Kabupaten Padang. Aceh Utara. https://doi.org/10.17605/O (www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfte SF.IO/VWZH3 sis 2/1340982pdf) Mayliza, R. (2019). Pengaruh Muhamad Burlian. 2008. Gaya Kepemimpinan Dan Pengaruh Pengembangan Disiplin Kerja Terhadap Karir Terhadap Kinerja Kinerja Pegawai, Dengan Pegawai Balai Karantina Motivasi Kerja Sebagai IkanPoloniadi Medan. Variabel Intervening (Studi (repository.usu.ac.id/bitstre Pada Dinas Pendidikan am/123456789/4237/1/060 Kabupaten Tanah Datar). 00422.pdf) https://doi.org/10.17605/O Marlius, D. RD Putra. (2018). SF.IO/JGPDN Strategi Pengembangan Nardo, R. Evanita, Syahrizal, S. Sulam Bayang. Jurnal (2018). Pengaruh Kepemimpinan Benefita: Ekonomi Transformasional, Dan Pembangunan Manajemen Lingkungan Kerja Non Fisik Bisnis Dan Akuntansi. Terhadap Perilaku Inovatif. JEBI Volume 3. No. 2. Hal. 204- (Jurnal Ekonomi dan Bisnis 218. Islam) 3 (2), 209-215 http://doi.org/10.22216/jbe. v3i2.3494 Nardo, R. Evanita, Syahrizal, S. Mayliza, R. (2019). Pengaruh (2019). The Effect of Gaya Kepemimpinan Dan Transformational Disiplin Kerja Terhadap Leadership and Non Kinerja Karyawan Dengan Physical Work Motivasi Kerja Sebagai Environment on Innovative Variabel Intervening Pada Behavior with Work PT. Semen Padang. Motivation as a Mediation https://doi.org/10.17605/O For Employees of Tour SF.IO/FYPQ9. And Travel Companies In Mayliza, R. (2019). Pengaruh West Sumatera. 2nd Konflik Dan Kejenuhan Padang International Terhadap Kepuasan Kerja Conference on Education, Karyawan PT. PLN Economics, Business and (Persero) Sektor Accounting (PICEEBA-2 Pembangkitan Dan 2018) Pengendalian Harsono. 2005. Administrasi Pembangkitan Ombilin. Kepegawaian. Alqaprint. https://doi.org/10.17605/O Jatinangor. SF.IO/DQZ3K Susriyanti, S. Nardo, R. (2019). Rahmizal, M. (2018). Pengaruh Pengaruh Fungsi Komunikasi Pendapatan, Pendidikan, Dan Kepuasan Kerja Karyawan Kesehatan, Modal Sosial Dan Terhadap Pemberian Pelayanan Religiusitas Terhadap Nasabah PT. BPR LPN Talawi Kebahagiaan Individu Di Sakato. Jurnal Administrasi Indonesia. Universitas Gadjah Sosial dan Humaniora 3 (2), 97- Mada 111. Rahmizal, M. (2017). Analysis of Indonesia Marine Fisheries with Samsudin, Sadili. 2006. Economic Growth, Population Manajemen Sumber Daya and Effort Effectiveness. Manusia. Pustaka Setia. European Journal of Engineering Bandung. and Formal Sciences 1 (1), 17-22 Ivancevich, John M, Robert Lubis, A. Y. O., & Susanti, F. (2019). Konopaske and Michael T. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Matteson, Organizational Dan Kompensasi Terhadap behavior and Prestasi Kerja Karyawan (Studi management., (Singapore., pada PT Japfa Comfeed McGraw-Hill., 2008). Indonesia (JCI) Tbk Devisi Fam Laurie J. Mullins, Management 1. And Organization https://doi.org/10.31227/osf.io/7t Behaviour seventh Ed. brg (London : Prentice- Aldi, Y., & Susanti, F. (2019). Hall,Inc., 2005) Pengaruh Stress Kerja Dan Yudistira, D. S., & Susanti, F. Motivasi Kerja Terhadap Prestasi (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Kerja Karyawan Pada PT. Frisian Dan Budaya Kerja Terhadap Flag Indonesia Wilayah Padang. Kinerja Karyawan Dinas https://doi.org/10.31227/osf.io/et Pemberdayaan Masyarakat Dan 4rn Desa, Pengendalian Penduduk Widodo, B. H., & Susanti, F. (2019). Dan Keluarga Berencana Pengaruh Human Relation Kabupaten Pesisir Selatan. (Hubungan Antar Manusia), https://doi.org/10.31227/osf.io/jk Lingkungan kerja Terhadap Etos 54m Kerja karyawan (Studi Kasus Ridho, M., & Susanti, F. (2019). Pada PT. Pelindo Teluk Bayur Pengaruh Stres Kerja Dan Padang ). Motivasi Kerja Terhadap https://doi.org/10.31227/osf.io/dx Kepuasan Kerja Pada Karyawan m8a Bank Mandiri Syariah Cabang Junaidi, R., & Susanti, F. (2019). Padang. Pengaruh Gaya Kepemimpinan https://doi.org/10.31227/osf.io/pa Dan Budaya Organisasi Terhadap 2cg Kinerja Pegawai Pada UPTD Rahmizal, M. (2018). Analysis of Baltekkomdik Dinas Pendidikan Indonesia Marine Fisheries with Provinsi Sumatera Barat. Economic Growth, Population https://doi.org/10.31227/osf.io/bz and Effort Effectiveness. q75 European Journal of Engineering and Formal Sciences 1 (1), 65-70
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong Di Tanjung Kalimantan Selatan