Oleh:
Dr. Ir. H. Samsul Bahri. M.M
Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan adalah untuk mendeskripsi pengaruh kompetensi, pengembangan karier
dan kompetensi kerja secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas kerja dan implikasinya
terhadap kinerja pegawai Dinas PU Bina Marga Wilayah Sumatera Selatan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif dan
survey eksplanatori dengan ukuran sampel sebesar 207 responden, diambil dari populasi yang
berjumlah 274. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah SEM (Structural
Equation Modeling). Pengujian model menggunakan Goodness of Fit sesuai dengan criteria yang
diinginkan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan temuan sebagai berikut: pengembangan karier
berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas. Kompetensi kerja berpengaruh dan signifikan
terhadap produktivitas. Pengembangan karier dan kompetensi kerja secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas. Secara parsial, ternyata pengembangan karier lebih
dominan memengaruhi produktivitas. Pengembangan karier berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Kompetensi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. produktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dan
Pengembangan karier, kompetensi kerja, dan produktivitas secara bersama-sama berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Secara parsial, ternyata produktivitas lebih dominan
memengaruhi kinerja pegawai.
Rekomendasi perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui variasi variabel lain yang
memengaruhi kinerja pegawai, seperti variabel iklim organisasi, etos kerja. Kepemimpinan, budaya
kerja dan motivasi kerja
pegawai purna tugas atau mutasi jabatan sipil menjadi pegawai negeri sipil yang
dalam kontek penyegaran maupun rotasi terlebih dahulu harus mengikuti pendidikan
secara berkala pada organisasi dan tidak dan pelatihan, yaitu Pendidikan dan
mengesampingkan karier dari seorang Pelatihan Prajabatan.
pegawai yang sudah lama mereka bangun Kemudian menurut Abdurrahman
dalam organisasinya di mana mereka (2006:246) tentang kondisi seharusnya pada
bekerja. pegawai dinyatakan bahwa, “pegawai akan
Dalam rangka pengembangan dan menjadi pelaksana yang menunjang
peningkatan kompetensi pegawai tercapainya tujuan, mempunyai tujuan,
dibutuhkan pendidikan dan pelatihan yang mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan
terstruktur agar pegawai menjadi profesional yang dapat mempengaruhi pikiran sikap-
dalam bidang tugasnya. Pendidikan dan sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini
pelatihan harus berorientasi pada hasil untuk akan menentukan prestasi kerja, dedikasi
memenuhi standar pelayanan minimal yang dan kecintaan terhadap pekerjaan yang
telah ditentukan oleh pemerintah. dibebankan kepadanya. Sikap-sikap positif
Dalam upaya untuk merealisasikan harus dibina, sedangkan sikap-sikap negatif
hal itu terdapat banyak metode pembinaan hendaknya dihilangkan sedini mungkin”.
pengembangan karier dan peningkatan Dalam pengertian yang diungkapkan
kompetensi sumber daya aparatur, dapat di artikan juga bahwa produktivitas
sebagaimana diungkapkan oleh yang dinikmati dalam pekerjaan dengan
Abdurrahman (2006;148) sebagai berikut: memperoleh hasil tujuan kerja, penempatan,
1. Meningkatkan kepribadian dan semangat perlakuan, dan suasana lingkungan kerja
pengabdian kepada organisasi dan yang baik bagi karyawan/pegawai. Dengan
masyarakat. pemahaman seperti itu yang terjadi pada
2. Meningkatkan mutu, kemampuan serta Dinas PU Bina Marga Wilayah Sumatera
keterampilan baik dalam melaksanakan Selatan belum terlihat secara nyata dari
tugasnya maupun kepemimpinannya. aktivitas kesehariaannya.
Dari pendapat Abdurahman dapat Tolok ukur tingkat produktivitas
diperjelas bahwa bagi sumber daya aparatur pegawai mutlak tidak ada, karena setiap
itu harus memposisikan diri sebagai abdi individu pegawai berbeda standarnya.
atau pelayan masyarakat dalam artian Indikator produktivitas ini hanya diukur
mampu memberikan pelayanan prima pada dengan kedisiplinan, moral kerja, dan
sektor-sektor jasa yang diperlukan oleh penyelesaian tugas-tugas yang diberikan
masyarakat. Untuk memberikan pelayanan oleh atasan. Maka produktivitas pegawai di
tersebut tidak terlepas dari kemampuan dam lingkungan Dinas PU Bina Marga Wilayah
kompetensi dari masing-masing individu Sumatera Selatan masih rendah, hal ini
pegawai yang ditugaskan pada satuan kerja dapat dilihat dari beberapa indikator seperti
tempat bertugas. realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Peraturan Pemerintah nomor 14 Daerah (APBD) setiap tahun selalu tidak
tahun 1994 tentang Pendidikan dan tercapai atau tidak sesuai dengan ketentuan
Pelatihan Pegawai Negeri Sipil. yang semestinya pada tanggal 1 Januari
Membedakan jenis diklat bagi pegawai anggaran tersebut telah menjadi APBD,
negeri sipil yang merupakan persyaratan sehingga pelaksanaan anggaran menjadi
untuk diangkat dari calon pegawai negeri terlambat yang akan mengakibatkan proses
Pengembangan
Karier
Kinerja
Produktivitas Pegawai
Kerja
Kompetensi
Kerja
0.40 Y9
X9
0.37 0.43
0.12
Y10
0.47 0.92
X10
0.76
0.78
0.31 Y11
0.39 KP
X11 0.21 0.20 0.54
0.37
0.76 0.21 Y12
0.22 KK
X12 0.34 0.14
0.31
Y13
0.28
0.47 0.22 0.21
X13 Chi-Square=3012.20, df=371, P-value=0.00000,
0.76 RMSEA=0.058 Y14
0.22 Y15 0.78
X14
PK = Pengembangan karier
KK = Kompetensi Kerja
PD = produktivitas
KP = Kinerja pegawai