Anda di halaman 1dari 21

ADMINISTRAUS - JURNAL ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Vol 4 No. 2 – Mei 2020


E-ISSN 2580-9695

Since September 2017

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN


KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA
DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PEMUKIMAN
DAN LINGKUNGAN HIDUP HULU SUNGAI SELATAN

Yosi Rizal
STIA Bina Banua Banjarmasin
yosirizal99@gmail.com

Akhmad Abdurrahman
STIA Bina Banua Banjarmasin
akhmad.abdurrahman@stiabinabanuabjm.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh
Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepuasan kerja terhadap Prestasi Kerja pegawai Dinas Perumahan
Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan yaitu sebanyak 88 orang dan Penentuan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau sampling sensus yang
berarti semua anggota populasi digunakan untuk menjadi sampel (Sugiono, 2015 : 156), dengan
demikian maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 (delapan puluh
delapan) orang. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis Regresi Berganda

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Motivasi memiliki pengaruh signifikan pada Prestasi
Kerja pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan. (2) Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan, (3)
Kepuasan kerja mempengaruhi signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai Dinas Perumahan
Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan.

Kata Kunci: Motivasi, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja

139
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian.

Untuk mewujudkan misinya, Dispera KPLH Hulu Sungai Selatan


membutuhkan pegawai yang mampu bekerja secara prima. Pegawai Dispera
KPLH Hulu Sungai Selatan diharapkan tidak hanya memiliki kinerja yang baik,
namun juga mampu memperlihatkan prestasi kerjanya. Penilaian prestasi kerja
pada pegawai Dispera KPLH Hulu Sungai Selatan dilakukan oleh pemerintah
langsung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun
2011 penilaian prestasi kerja dilakukan setiap tahun guna menilai sejauh mana
kinerja seluruh pegawai negri sipil (PNS) berserta instansi pemerintahan selirih
Indonesia, tidak terkecuali Dispera KPLH Hulu Sungai Selatan. Prestasi kerja
berperan sebagai umpan balik dari berbagai hal seperti kemampuan, keletihan,
kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan
tujuan, jalur

Prestasi kerja merupakan suatu hasil yang diperoleh dari adanya kegiatan
yang dilakukan oleh sesorang yang terlihat dari adanya peningkatan tingkat status
seseorang dalam organisasi tempat ia bekerja (Steers dalam Edy, 2009). Prestasi
kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai
prestasi kerja karyawan (Rivai, 2011:274).

Prestasi lebih banyak dapat dicapai apabila seseorang menggunakan pola


kerja teratur, disiplin dan konsentrasi. Konsentrasi seseorang dalam bekerja
dimaksud adalah pemusatan pemikiran terhadap pekerjaannya dengan
mengesampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
tersebut. Prestasi kerja berperan sebagai umpan balik dari berbagai hal seperti
kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur rencana dan pengembangan karirnya.

Prestasi kerja pegawai sangat penting arti dan perananannya dalam


pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan
140
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan,


penempatan, promosi, sistem imbalan, dan berbagai aspek lain dari keseluruhan
proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.

Dari Prestasi kerja maka akan tergambar dengan lebih jelas tentang
kemampuan dari pegawai tersebut dan dapat digunakan untuk penentuan
kebijaksanaan manajemen di masa yang akan datang baik mengenai masalah
promosi, alih tugas, alih wilayah dan lain – lainnya. Prestasi kerja sendiri dapat
dipengaruhi beberapa faktor meliputi motivasi kerja, kedisiplinan, dan kepuasan
kerja. Faktor-faktor yang berkaitan dengan prestasi kerja adalah motivasi,
kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat,
sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan
sosial, serta kebutuhan egoistik. (Sutermeister, 1999:100).

Motivasi adalah serangkaian proses yang memberi semangat bagi prilaku


seseorang dan mengarahkannya kepada pencapaian beberapa tujuan, atau secara
singkat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang harus dikerjakan
dengan sukarela dan dengan baik (Wasterman, 1992). Motivasi merupakan
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya tinggi dengan tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individu
(Robins, 2003). Dapat dimaknai bahwa pada dasarnya motivasi merupakan
sebuang dorongan atau keinginan dalam diri inidividu dalam mencapai tujuan
tertentu, khususnya tujuan organisasi.

Hasil temuan Yatipai, Montolalu, dan Kaparang (2015) sebesar 46%


faktor motivasi dapat mempengaruhi prestasi kerja. Hal ini menunjukkan porsi
dari motivasi dalam mempengaruhi prestasi kerja seorang pegawai terlepas dari
pengaruh faktor-faktor lainnya. Yatipai dkk (2015) menambahkan bahwa dengan
motivasi yang efektif seperti memberikan gaji, insentif, bonus, kompensasi, THR,
tempat kerja yang aman, kodisi kerja yang layak, tersedianya mobil dinas, rumah
dinas, tujangan pensiun, tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja dan promosi
sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dengan giat dan semangat sesuai
141
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

dengan ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki yang berujung pada semakin
baiknya prestasi pegawai.

Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan


perasaan mencintai pekerjaannya (Hasibuan, 2003). Kepuasan kerja merupakan
suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang
berhubungan dengan pekerjaannya maupun kondisi dirinya (Mangkunegara,
2001). Dalam hal ini dapat dimaknai bahwa kepuasan kerja adalah sebuah
perasaan positif yang dimiliki oleh pegawai terhadap pekerjaannya yang
mendoronya untuk bekerja lebih baik lagi. Dengan adanya kepuasan kerja yang
dimiliki pegawai terhadap karyawannya, maka akan meningkatkan prestasi kerja
pegawai tersebut (Yuniastuti, 2012).

Sesuai dengan hasil temuan Yuniastuti, Suryanto dkk (200) menemukan


bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Selain itu
Suryanto, Hasiolan, dan Fathoni (200) juga menemukan terdapat variabel lain
yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu disiplin kerja. Berdsasarkan hasil
temuan dididapatkan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan seorang
karyawan maka semakin tinggi pula prestasi kerja yang ditunjukkannya.
Disiplin kerja merupakan adalah suatu sikap yang dipenuhi dengan
kesadaran untuk patuh dan taat menjalankan aturan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dan aturan itu harus benar-benar
dilaksanakan sebab jika aturan tersebut tidak dilaksanakan maka akan
mendapatkan sanksi (Cahyono, 2005:64).

Berdasar pada hasil temuan diatas dapat dilihat pentingnya motivasi,


disiplin kerja, dan kepuasan kerja dalam menunjang prestasi kerja seorang
pegawai. Dengan adanya motivasi yang tinggi membuat karyawan terdorong
untuk terus melakukan hal terbaik terhadap pekerjaanya. Tentu saja hal tersebut
juga diiringi dengan kedisiplinan sehingga menghasilkan hasil kerja yang baik.
Kepuasaan terhadap pekerjaan yang dilakukan membuat seorang pegawai

142
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

mencintai pekerjaan yang dilakukannya dan juga akan menjadi pendorong untuk
memberikan hasil yang terbaik.

Pada pegawai Dispera KPLH Hulu Sungai Selatan diharapkan setiap


pegawainya memiliki motivasi yang tinggi serta disiplin dalam bekerja dan
merasa puas terhadap pekerjaan yang diberikan, namun berdasarkan hasil
pengamatan dan wawancara awal yang dilakukan peneliti, terdapat kesenjangan
dari harapan tersebut. Dispera KPLH Hulu Sungai Selatan terlihat kurang
bersemangat dalam memberikan pelayanan kepada masyaarkat sehingga tak
jarang mendapatkan testimoni yang kurang baik.

Selain itu hasil pekerjaan yang terlihat dikerjakan dengan asal-asalan dan
ketidakdisiplinan yang terlihat dari absensi pegawai. Beberapa pegawai merasa
kurang puas terhadap pekerjaannya mereka emban dikarenakan mereka merasa
apa yang dilakukan tidak sesuai dengandiharapkan mereka.

Dalam rangka meningkatkan pretasi kerja Dispera KPLH Hulu Sungai


Selatan maka diperlukan peningkatan motivasi, kedisiplinan kerja dan kepuasan
kerja. Maka berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Motivasi Kerja,
Disiplin Kerja, Dan Kepuasam Kerja pada Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan”.

Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas


Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan ?

143
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

2. Bagaimana Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas


Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan?
3. Bagaimana Pengaruh Kepuasan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah


dikemukakan maka tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
3. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasaan kerja terhadap prestasi kerja pegawai
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.

Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat


teoritis maupun praktis.

1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu pengetahuan
khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia sehingga menjadi media untuk
aplikasi dan mengembangkan teori yang berkaitan dengan Prestasi kerja.

144
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan / masukkan
dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai Dispera KPLH melalui variabel-
variabel motivasi, kedisiplinan kerja dan kepuasan kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Motivasi
Koontz et.al., (1996) menyatakan motivasi adalah suatu reaksi, yang
diawali dengan adanya kebutuhan, yang menimbulkan keinginan atau upaya untuk
mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan tensi (ketegangan), yaitu
keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian menyebabkan timbulnya
tindakan yang mengarah pada tujuan, dan akhirnya memuaskan keinginan.
Dikaitkan dengan kegiatan kerja Martoyo (1996) mengartikan motivasi kerja
sebagai sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dari beberapa
pengertian di atas nampak bahwa pada intinya motivasi adalah dorongan yang
menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Dari pengertian-
pengertian tersebut dapatlah dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan
yang terdapat dalam diri sesorang sebagai akibat adanya pengaruh yang berasal
dari dalam dirinya, kemudian dorongan itu menimbulkan, mengarahkan, dan
mengorganisasikan perilaku untuk melakukan suatu pekerjaan.
Banyak para ahli yang mengemukakan teorinya tentang motivasi, antara
lain teori hirarki dari Maslow. Menurut Maslow (dalam Gibson et. al, 1996)
kebutuhan manusia dapat dibagi menurut tingkatannya menjadi:
1. Fisiologis: makanan, tempat tinggal dan sembuh dari rasa sakit
2. Keamanan dan keselamatan: kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman,
145
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

yaitu keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam


3. Rasa memiliki, sosial dan kasih sayang: kebutuhan atas persahabatan,
berkelompok, interaksi dan kasih sayang.
4. Penghargaan (estem): kebutuhan atas harga diri (self estem) dan penghargaan
dari pihak lain.
5. Aktualisasi diri: kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui
memaksimumkan penggunaan kemampuan dan potensi

Disiplin Kerja
Menurut Terry ( dalam Tohardi 2002 ) Disiplin merupakan alat penggerak
Pegawai . Agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus
diusahakan agar ada disiplin yang baik. (Sutrisno, 2009:91) “ Menurut
Singodimedjo (2002) dalam Edy Sutrisno Disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang
berlaku di sekitanya, (Sutrisno, 2009 : 90 ) “
Menurut Henry Simamora Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau
menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.“ Henry
Simamora, (2005: 476). Dengan adanya definisi diatas dapat disimpulkan,
Disiplin pada hakekatnya merupakan pembatasan kebebasan dari Pegawai dan
pegawai.
Disiplin dalam suatu perusahaan dapat ditegakkan apabila sebagian besar
peraturan – peraturannya ditaati oleh sebagaian besar para Pegawai atau
pegawainya. Dalam prakteknya untuk mengusahakan seluruh peraturan ditaati
oleh setiap pegawai. Oleh karena itu dalam praktek bila suatu perusahaan telah
dapat mengusahakan sebagian besar peraturan-peraturan ditaati oleh sebagian
besar pegawainya maka sebenarnya disiplin sudah dapat ditegakkan.
Bentuk disiplin yang akan tercermin pada suasana (Sutrisno,2009: 91 ),
yaitu :
1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian perusahaan.

146
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam
melakukan pekerjaan.
3. Besarnya rasa tanggungjawab para karyawan untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya
4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan
karyawan.
5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

Kepuasan Kerja
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja adalah “suatu
efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan
Newstrom (1985;105) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat
perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”.
Menurut Robbins (2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap
pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan
yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.
Kepuasan kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap
berbagai segi atau aspek pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan
merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek
pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Kepuasan Kerja
merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul
berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan
terhadap salah satu pekerjaannya, penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai
dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang
puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak menyukainya.
Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan
kerja cenderung mencerminkan penaksiran dari tenaga kerja tentang pengalaman-
pengalaman kerja pada waktu sekarang dan lampau daripada harapan-harapan
untuk masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat dua unsur penting

147
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar.


Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
melakukan tugas pekerjaan. Yang ingin dicapai ialah nilai-nilai pekerjaan yang
dianggap penting oleh individu. Dikatakan selanjutnya bahwa nilai-nilai pekerjaan
harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga
kerja yang berkaitan dengan motivasi kerja.

Prestasi Kerja.
Prestasi kerja (job performance) merupakan tingkat keberhasilan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Prestasi kerja bukan merupakan karakteristik
individu, seperti bakat, atau kemampuan, namun merupakan perwujudan dari
bakat atau kemampuan itu sendiri. Prestasi kerja merupakan perwujudan dari
kemampuan dalam bentuk nyata. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai
karyawan dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal dari organisasi.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan prestasi kerja adalah motivasi, kemampuan,
pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap
kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial, serta
kebutuhan egoistik. (Sutermeister, 1999:100).

Prestasi kerja berkaitan dengan pencapaian hasil kerja dalam


melaksanakan tugas dan fungsinya. Menurut teori di atas, prestasi kerja antara lain
dipengaruhi oleh motivasi, yaitu keinginan/dorongan dalam melaksanakan
pekerjaan; kemampuan, yaitu kondisi karyawan di mana karyawan tersebut dapat
melaksanakan pekerjaannya; pengetahuan, yaitu mengenai ilmu pengetahuan yang
diketahui karyawan; keahlian, yaitu keterampilan yang dimiliki oleh karyawan;
pendidikan, yaitu pendidikan akademis yang dimiliki oleh karyawan; pengalaman,
yaitu pekerjaan tersebut pernah dilakukanoleh karyawan; minat, yaitu keinginan
karyawan atas pekerjaan tersebut; sikap kepribadian, yaitu sikap tanggungjawab

148
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

dan jujur dalam melaksanakan suatu pekerjaan; kondisi fisik, yaitu keadaan fisik
pegawai yang sehat; kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar manusia seperti
kebutuhan psikologi, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri.
Aspek-aspek yang dinilai tersebut dapat dikelompokkan menjadi (Rivai, 2011:
563).
1. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan
yang dimiliki, metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam
bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, yang pada intinya
individual tersebut memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya
sebagai seorang karyawan.
3. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan
negosiasi, dan lain-lain.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan pada kerangka teoritis maka dapat digambarkan model konsep


penelitian yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini sebagaimana yang nampak pada Gambar berikut.

149
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

Hipotesis Penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan


maka tujuan penelitian :

1. Terdapat Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas


Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan
2. Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
3. Terdapat Pengaruh Kepuasan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

150
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

Metode yang digunakan adalah Deskriptif Analisis. Penelitian ini bermaksud


mendeskripsikan dan mencari pengaruh dari sejumlah variabel penelitian yang
ada, tanpa melakukan perlakuan seperti yang dijumpai dalam penelitian deskriptif,
yaitu berusaha mendeskripsikan variabel-variabel yang ada juga dimaksudkan
untuk mempridiksi keeratan pengaruh yang satu terhadap variabel yang lain
antara prediktor dan satu variabel kriteria (Sugiyono, 2010 : 219).

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan


Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel Sugiyono (2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan yang berjumlah sebanyak 88 orang.

Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan rumus Slovin agar sampel
yang ambil dapat benar-benar mewakili populasinya, perlu suatu standar ataupun
cara dalam menentukan Sampel. Terdapat banyak cara maupun rumus untuk
menentukan jumlah sampel, salah satunya adalah menggunakan rumus Slovin
yang sederhana dan mudah dihitung. Jumlah populasi 88 orang berhubung peneliti

151
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

termasuk di dalamnya maka total populasi yang dihitung dalam rumus slovin
untuk pengambilan sampel menjadi 88-1 = 87 orang.

Metode Pengumpulan Data

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Data
kuntitatif yaitu data dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat
dihitung. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam data kuantitatif adalah data
jumlah Pegawai Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan
Hidup Hulu Sungai Selatan dan Pegawai Tidak Tetap. Data kualitatif yaitu data
yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dalam penelitian ini
yang termasuk data kualitatif adalah lokasi penelitian, struktur organisasi dan
gambaran umum kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan.

Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber berikut.

1) Data primer, adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan


penelitian yang sedang ditangani (Istijanto 2010:06). Data ini dikumpulkan
secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan
pengamatan, survei serta wawancara atau memberi daftar pertanyaan yaitu
motivasi, disiplin kerja, kepuasan kerja dan prestasi kerja pegawai Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
Data sekunder adalah data yang di dapat dari sumber yang sudah ada, bukan
diusahakan sendiri penelitiannya, seperti masa kerja, jumlah pegawai dan
Profil Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan
Hidup Hulu Sungai Selatan.

152
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian,


diperlukan suatu alat pengumpul data yang disebut instrumen penelitian yang
dipakai adalah kuesioner yang berisi butir- butir pertanyaan Pengumpulan data
primer dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner tertutup. Skala
pengukuran yang digunakan untuk penilaian kuesioner adalah skala Likert
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tertentu untuk tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala Likert, mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai
sangat tidak setuju, atau berbentuk interval (1 - 5).

Metode Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum kuesioner disampaikan kepada responden dalam skala yang lebih


luas, perlu dilakukan uji terhadap kuesioner yaitu uji validitas (test of validity) dan
uji reliabilitas (test of reliability).Syarat minimum untuk dianggap valid atau
memenuhi syarat adalah bila r ≥ 0,3, dan instrumen penelitian dapat dikatakan
handal (realiable) bila memiliki koefisien keandalan sebesar 0,6 atau lebih
(Sekaran, 1992).

Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam melakukan
analisis data, maka metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data
empiris yaitu analisis Statistik inferensial. Analisis Statistik Inferensial di gunakan
untuk melakukan pengujian konsepsi manajemen yang dinyatakan dalam hipotesis
penelitian (Ferdinand, 2006).
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
variabel mempengaruhi atau ”bertanggung jawab atas” perubahan-perubahan
153
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

dalam variabel lain yang diarahkan pada pengaruh motivasi, disiplin kerja dan
kepuasan kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan. dengan
menggunakan analisis regresi berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis

Hipotesis diterima jika Sig < 0,05, sedangkan hipotesis ditolak jika Sig >
0,05. Berikut adalah hasil uji Hipotesis variabel berdasarkan tabel diatas :

Hipotesis 1 :

Terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas


Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup.

Hasil analisis regresi menemukan bahwa nilai Sig dari motivasi sebesar
0.000. Hal ini berarti Sig < 0.05 yang berarti bahwa Hipotesis 1 diterima.
Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja
pegawai Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan
Hidup

Hipotesis 2 :

Terdapat pengaruh kedisiplinan kerja terhadap prestasi kerja Pegawai


Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup.
154
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

Hasil analisis regresi menemukan bahwa nilai Sig dari motivasi sebesar
0.007. Hal ini berarti Sig < 0.05 yang berarti bahwa Hipotesis 2 diterima.
Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh kedisiplinan kerja terhadap prestasi
kerja Pegawai Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup

Hipotesis 3 :

Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja Pegawai


Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup.

Hasil analisis regresi menemukan bahwa nilai Sig dari motivasi sebesar
0.009. Hal ini berarti Sig < 0.05 yang berarti bahwa Hipotesis 3 diterima.
Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi
kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup

secara bersama berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja pegawai


Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan Berarti bahwa dengan kompensasi sebagai balas jasa yang di
terima karyawan mendorong terciptanya pengembangan SDM dan lingkungan
kerja yang baik maka kinerja pegawai menjadi baik.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini mendiskripsikan pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan


kepuasan kerja terhadap prestasi kerja pada pegawai Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan. Hasil
penelitian dengan jelas menguatkan penelitian-penelitian terdahulu dan sejalan
155
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

dengan pendapat-pendapat para ahli bahwa terdapat pengaruh siignifikan


motivasi, disiplin kerja, dan kepuasan kerja terhadap prestasi keja pada pegawai
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa dengan adanya pengaruh
signifikan motivasi terhadap prestasi kerja, hal ini berarti dengan adanya
peningkatan motivasi, maka akan meningkatkan prestasi kerja. Hal ini dapat
dijadikan pertimbangan bagi organisasi untuk meningkatkan motivasi pegawai
guna peningkatan prestasi kerja pegawai tersebut
Selain itu adanya pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap prestasi kerja,
juga berarti dengan adanya peningkatan disiplin kerja, maka akan meningkatkan
prestasi kerja. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi organisasi untuk
meningkatkan kesadaran akan disiplin kerja pegawai guna peningkatan prestasi
kerja pegawai tersebut.
Selain itu juga pengaruh signifikan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja,
hal ini berarti dengan adanya peningkatan kepuasan kerja, maka akan
meningkatkan prestasi kerja. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi organisasi
untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai guna peningkatan prestasi kerja
pegawai tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

156
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

Dari hasil penelitian “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Motivasi Kerja, Disiplin
Kerja, Dan Kepuasan Kerja pada Pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu Sungai Selatan” dapat disimpulkan
sebagai berikut :

1. Motivasi secara parsial meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Dinas


Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
2. Disiplin Kerja secara parsial meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Dinas
Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
3. Kepuasan Kerja secara parsial meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Dinas
Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Hulu
Sungai Selatan.
Saran.
1. Instansi sebaiknya memperhatikan aspek motivasi, disiplin kerja serta
kepuasan kerja pegawai guna meningkatkan prestasi kerja pegawai dengan
memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi kerja
pegawai.
2. Instansi sebaiknya memperhatikan dan dapat meningkatkan kesadaran akan
tanggung jawab dan kedisiplinan pegawai melalui pelatihan, coaching,
ataupun sistem rewarding yang cocok serta mempertimbangkan kepuasan
kerja pegawai dengan memberikan survey secara berkala dalam mengetahui
seberapa puas pegawai terhadap tempat kerja mereka.
3. Selain itu peneliti berikutnya dapat mempertimbangkan variabel lainnya
selain motivasi, kedisiplinan kerja dan kepuasan kerja untuk melihat
pengaruh terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Perumahan Hulu Sungai
Selatan.

157
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 4, No 2 – Mei 2020 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus

DAFTAR PUSTAKA

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Universitas Trisakti: Jakarta.

Cahyono, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi


Kerja. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Gibson, James L, John.M.Ivancevich, James H.Donnelly,JR. 1996. Organisasi.


Jilid Satu. Terjemahan. Edisi kedelapan. Binarupa Aksara: Jakarta.

Handoko, T. H. 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi


Pertama. Yogyakarta : Leberty

Hariandja, M. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, H. Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hasibuan , Malayu S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :


PT.Bumi Aksara.

Handoko, T.Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi
kedua. BPFE: Yogyakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja Sumber Daya


Manusia. Penerbit Refika Aditama

Muljadi, Arief. 2006. Pokok-pokok dan Ikhtisar Manajemen Stratejik


Perencanaan Dan Manajemen Kinerja. Jakarta : Penerbit Prestasi
Pustaka Publisher.

158
Yosi Rozal - PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERH…

Muljani, Ninuk. 2010. Kompensasi sebagai Motivator untuk Meningkatkan


Kinerja Karawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 2,
September 2011: 108-122

Nitisemito, Alex, S. 2010. Manajemen Personalia, edisi kelima, Penerbi Ghalia


Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke


2, Penerbit Reneka Cipta, Jakarta.

Robbins, S.P. 2010. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Suparyadi, H. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Menciptakan


Keunggulan Bersaing Berbasis Kompetensi SDM. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.

Westerman, Jhon., 1992., Pengelolaan Sumber Daya Manusia., Jakarta : Bumi


Aksara
Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Kencana Prenada Media Group Jakararta.

159

Anda mungkin juga menyukai