Abstract
The purpose of this study was to analyze the effect of work loyalty, work
discipline, work motivation, and physical work environment on employee
performance at the Kapanewon Pengasih office, Kulon Progo Regency. The
population of this study were all Civil Servants of Kapanewon Pengasih,
amounting to 70 people. This study uses the technique of distributing
questionnaires to the Civil Servants of the Kapanewon Pengasih office with the
sampling method using the purposing sample method by applying certain criteria
in order to obtain 60 respondents.
The results of this study are the calculated t value for the Loyalty variable
is 2,276 > t table 2,004 with sig 0.025 < from 0.05, meaning that the Loyalty
variable individually has a significant effect on employee performance. The
calculated t value for the discipline variable is 3.135 > t table 2.004 with sig
0.002 < from 0.05, meaning that the advertising variable individually has a
significant effect on performance. The calculated t value for the motivation
variable is 2,300 > t table 2,004 with sig 0,024 < from 0,05, meaning that
individual motivational variables have a significant effect on performance. The
calculated t value for the work environment variable is 2,548 > t table 2,004 with
sig 0,018 < from 0,05, meaning that the work environment variable has a
significant effect on performance individually.
Keywords: work loyalty, work discipline, work motivation, work environment,
employee performance.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, banyak terjadi
perkembangan–perkembangan yang tidak dapat dielakan terutama yang
terjadi didalam perusahaan atau instansi pemerintahan. Perkembangan ini
menuntut pentingnya memiliki manajemen yang baik dan sumber daya
manusia yang berkualitas. Tenaga kerja atau pegawai sebagai sumber daya
manusia merupakan bagian terpenting yang dibutuhkan oleh instansi agar
dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan. Persoalan yang ada
adalah bagaimana menciptakan manajemen yang baik dan sumber daya
manusia yang berkualitas sehingga dapat mencapai tujuan.
Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik oleh perusahaan.
Pengelolaan sumber daya manusia dilakukan oleh manajer kepada
karyawan-karyawan dibawahnya. Semua yang merupakan karyawan
perusahaan harus dikelola dengan baik oleh manajer dari karyawan yang
tingkatannya tinggi sampai karyawan yang paling rendah. Selain agar
tidak menciptakan diskriminasi, tetapi juga agar semua karyawan dapat
bekerja secara optimal. Kinerja, menurut Mangkunegara (2007:67) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dengan begitu, manajer harus melihat potensi karyawannya
agar pekerjaan yang diberikan itu mampu dipahami dan dilakukan oleh
karyawan tersebut sehingga karyawan mampu diberi tanggung jawab
sesuai dengan kemampuannya. Hal ini akan membuat kinerja
karyawannya cukup baik dan tidak mengecewakan.
Sumber daya manusia yang berkualitas akan tercapai apabila
variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai berpengaruh baik dan
mendukung kinerja dari para pegawai. Dengan kata lain rasa nyaman
dalam bekerja akan tercipta jika variabel tersebut dapat berjalan beriringan
satu sama lain untuk menunjang kinerja para pegawai dan memberikan
peluang kepada pegawai untuk mengembangkan potensi diri mereka.
Dalam melaksanakan kegiatan kerja karyawan tidak akan terlepas
dari loyalitas dan sikap kerja, sehingga dengan demikian karyawan
tersebut akan selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik. Karyawan
merasakan adanya kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang
dilakukan (Soegandhi dan Sutanto et al, 2013:45). Menurut Mowday,
Porter dan Steers dalam Pandey dan Khare (2012:29), loyalitas karyawan
adalah manifestasi dari komitmen organissi, dengan identifikasi kekuatan
relatif dari tiap individu dan keterlibatan dalam organisasi tertentu.
Menurut Court, Gwinner dan Meuter dalam Pandey dan Khare (2012:27),
loyalitas karyawan adalah perilaku karyawan yang mencerminkan
kesetiaan kepada organisasi untuk mempromosikan kepentingan dan
gambar keluar.
Menurut Siswanto (2015:65) Loyalitas Kerja Memiliki Beberapa
Indikator, antara lain:
1. Taat pada peraturan.
2. Tanggung jawab pada perusahaan.
3. Kemauan untuk bekerja sama
4. Rasa memiliki
5. Hubungan antar pribadi
Loyalitas juga sangat berkaitan dengan disiplin kerja semakin orang
memiliki rasa loyalitas yang tingi terhadap pekerjaan mereka maka
semakin disiplin pula seseorang dalam bekerja dan juga berpengaruh baik
dalam kinerja mereka. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga
kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma sosial yang
berlaku di suatu perusahaan. Rivai & Sagala (2013:825). Sejalan dengan
Rivai & Sagala, bagi Sintaasih & Wiratama (2013:129), disiplin kerja
adalah merupakan tindakan manajemen untuk mendorong kesadaran dan
kesediaan para anggotanya untuk mentaati semua peraturan yang telah
ditentukan oleh organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku secara sukarela. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dari diri
seorang pegawai agar memiliki disiplin kerja yang tinggi dan bisa
meningkatkan kinerja dari pegawai tersebut
Loyalitas dan disiplin kerja yang baik tidak akan terbentuk begitu
saja, pasti ada motivasi yang besar dalam diri seseorang agar dapat bekerja
dengan kinerja yang baik misalkan dari keluarga, teman, atasan, dan yang
lainnya. Kita tidak bisa menyimpulkan kepada salah satu motivasi yang
ada diatas dikarenakan setiap orang memiliki motivasi kerja yang berbeda
dari orang lain sehingga dalam penelitian kali ini diharapkan kita akan tau
motivasi mana yang lebih banyak berpengaruh dengan Kinerja para
pegawai tersebut. Motivasi bisa kita temui dalam banyak aspek, termasuk
dalam dunia kerja. Setiap karyawan membutuhkan motivasi untuk
menciptakan semangat, gairah dan keikhlasan kerja. Dengan ini semua
pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga produktivitas
bisa meningkat.
Motivasi merupakan setiap organisasi ingin mencapai tujuan, untuk
mencapai tujuan tersebut, peranan manusia yang didalamnya sangat
penting untuk menggerakkan manusia agar sesuai yang dikehendaki
orgnisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja didalam
organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku
orang-orang untuk bekerja, atau dengan kata lain perilaku merupakan
cerminan yang paling sederhana dari motivasi (Sutrisno ,2009). Motivasi
kerja juga bisa berupa dengan kenyamanan lingkungan tempat bekerja
kerja. Selain Motivasi, faktor lain yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
adalah lingkungan kerja karena sangat berkaitan erat dengan tinggi
rendahnya kepuasaan karyawan, apabila lingkungan kerja baik maka hal
tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan, begitu pula sebaiknya. Kemajuan perusahaan dipengaruhi oleh
faktor- faktor lingkungan yang bersifat intenal dan eksternal. Sejauhmana
tujuan perusahaan telah tercapai dapat dilihat dari seberapa besar
perusahaan memenuhi tuntutan lingkungannya. Apabila kondisi kerja baik
maka hal tersebut dapat memacu timbulnya rasa puas dalam diri karyawan
yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, begitu sebaliknya, apabila kondisi kerja buruk maka karyawan
tidak akan mempunyai kepuasan dalam bekerja. Kompensasi dan
lingkungan kerja adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
yang berupa angka. Data yang berupa angka ini kemudian diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan informasi ilmiah dibalik angka tersebut
(Martono, 2011: 20).
Sumber Data
Demografi responden
Dari tabel di atas dapat dilihat dari jenis kelamin wanita lebih
dominan dibandingkan dengan pria, persentase responden dengan jenis
kelamin perempuan (75 %) lebih banyak dari responden dengan jenis
kelamin pria (25 %). Apabila dilihat dari kelompok usia responden
sebagian besar termasuk dalam kelompok usia 30-40 tahun, yaitu dengan
persentase 88,8%, sebanyak 53 orang. Dari tingkat pendidikan yang
ditempuh, sebagian responden memiliki tingkat pendidikan S1 dengan
persentase 60 % (36 orang). Dan sebagian besar responden yang mengisi
kuesioner berdomisili di wilayah Kulon Progo dengan presentase 90%,
sebanyak 54 orang.
Statistik deskriptif Penelitian
Berdasarkan pertanyaan dari kuesioner yang didesain dengan
menggunakan skala likert, kisaran teoritis variabel kinerja Pegawai yang
memiliki instrumen dengan 20 butir pertanyaan, data teoritis yang
dihasilkan adalah 20 untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari
responden, 100 untuk jumlah tertinggi data yang diperoleh dari responden,
dan 60 untuk jumlah apabila responden menjawab seluruh pertanyaan
dengan kurang setuju. Variabel kinerja memiliki 3 butir pertanyaan,
sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 3 untuk jumlah terendah data
yang diperoleh dari responden, 15 untuk jumlah tertinggi data yang
diperoleh dari responden, dan 9 untuk jumlah apabila responden menjawab
seluruh pertanyaan dengan kurang setuju.
Variabel loyalitas memiliki 4 butir pertanyaan, sehingga data
teoritis yang dihasilkan adalah 4 untuk jumlah terendah data yang
diperoleh dari responden, 20 untuk jumlah tertinggi data yang diperoleh
dari responden, dan 12 untuk jumlah apabila responden menjawab seluruh
pertanyaan dengan kurang setuju. Variabel disiplin kerja memiliki 4 butir
pertanyaan, sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 4 untuk jumlah
terendah data yang diperoleh dari responden, 20 untuk jumlah tertinggi
data yang diperoleh dari responden, dan 12 untuk jumlah apabila
responden menjawab seluruh pertanyaan dengan kurang setuju. Variabel
motivasi kerja memiliki 5 butir pertanyaan, sehingga data teoritis yang
dihasilkan adalah 5 untuk jumlah terendah data yang diperoleh dari
responden, 25 untuk jumlah tertinggi data yang diperoleh dari responden,
dan 15 untuk jumlah apabila responden menjawab seluruh pertanyaan
dengan kurang setuju. Variabel lingkungan kerja memiliki 4 butir
pertanyaan, sehingga data teoritis yang dihasilkan adalah 4 untuk jumlah
terendah data yang diperoleh dari responden, 20 untuk jumlah tertinggi
data yang diperoleh dari responden, dan 12 untuk jumlah apabila
responden menjawab seluruh pertanyaan dengan kurang setuju.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Metode yang digunakan untuk menilai validitas kuesioner
tersebut adalah korelasi produk moment atau menggunakan bevariate
pearson.
Hasil Pengujian Validitas
Cronbah’s
Variabel Role of Thumb Keterangan
Alpha
Loyalitas 0,625 0,6 Reliebel
Disiplin 0,609 0,6 Reliebel
Motivasi 0,653 0,6 Reliebel
Lingkungan kerja
0,614 0,6 Reliebel
fisik
Kinerja 0,642 0,6 Reliebel
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pada pengujian
ini dilakukan secara variabel bukan secara item pertanyaan pada setiap
variabel yang dapat dilihat hasilnya adalah nilai cronbah’s alpha lebih
besar daripada 0,6 maka dapat dikatakan reliebel.
Kolmogorove-
Asymp.Sig Kriteria Keterangan
Smirnove
Berdistribusi
0,733 0,656 > 0,05
Normal
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai yang
dihasilkan pada Asym.sig sebesar 0,656 yang dapat dikatakan nilai
asymp.sig 0,656 lebih besar daripada 0,05 maka dapat dikatakan
data berditribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mengetahui adanya multikolinearitas dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor
(VIF)
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji heterosdekastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
atau pengamatan yang lain. Beberapa cara untuk mengetahui ada
atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi, namun
pada penelitian ini menggunakan uji Glejser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,416 2,003 1,627 ,109
LOYALITAS ,269 ,118 ,312 2,276 ,025
DISIPLIN ,326 ,104 ,152 3,135 ,002
MOTIVASI ,214 ,093 ,176 2.300 ,024
LINGKUNGAN KERJA ,248 ,112 -,092 2,548 ,018
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
Ketetapan Model
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,416 2,003 1,627 ,109
LOYALITAS ,269 ,118 ,312 2,276 ,025
DISIPLIN ,326 ,104 ,152 3,135 ,002
MOTIVASI ,214 ,093 ,176 2.300 ,024
LINGKUNGAN KERJA ,248 ,112 -,092 2,548 ,018
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7,211 4 1,803 16,871 ,000b
Residual 31,773 55 ,578
Total 38,983 59
Sumber: Data Olahan SPSS versi 28, 2022
Koefisian Determinan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,588a ,345 ,655 ,76006
Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran
yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Penulis mengharapkan pegawai pemerintahan mempertahankan
dan meningkatkan loyalitas, kedisiplinan, motivasi, dan lingkungan
kerja agar kinerja para pegawai tidak menurun. Khususnya kantor
Kapanewon Pengasih Kulon Progo..
2. Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah variabel dapat
ditambah ataupun dikombinasikan dengan variabel yang lain, baik
di dalam maupun di luar variabel penelitian penulis. Dengan
semakin beragam ataupun terkombinasinya variabel yang
digunakan diaharapkan akan lebih menyempurnakan penelitian ini.
3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya jumlah sampel
diperbanyak, agar penelitiannya lebih akurat dan lebih sempurna.
4. Bagi para peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat menjadi
salah satu reverensi bagi peneliti agar hasil dari penelitian
selanjutnya bisa menjadi lebih akurat dan lebih sempurna.
Daftar Pustaka
Akbar, Andri Syahputra. 2018. Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja
Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Usaha
Achmad, F. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan AJB Bumi Putera, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 54, No. 1, 40.
Adolina, Perbaungan Serdang Bedagai. Skripsi. Program Studi
Manajemen. Universitas Medan Area. Medan.(2009)
Astri, Y. (2011). Pengaruh Disiplin Kerja dan Ling-kungan Kerja
terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai bagian Penenunan pada
PT. Iskandar Tex Surakarta tahun 2011, Surakarta: Badan penerbit
Universitas Sebelas Maret.
Ambar, T. S. & Risidah. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: Gava Media.
Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan sumber daya
manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edy, Sutrisno. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Fadilah. Rozi, Sulastini, Hidayati. Noor. 2017.Pengaruh Kompetensi,
Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Kantor Bank Kalsel Cabang Pembantu Di
Banjarmasin.Universitas Banjarmasin.
Fachreza, & Shabri, A. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan
Kerja, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dan
Dampaknya Pada Kinerja Bank Aceh Syariah Di Kota Banda
Aceh, Jurnal Magister Manajemen Vol. 2, No. 1, 115-11
Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
Heny, S. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat
DPRD Kabupaten Madiun, Jurnal Jibeka Vol. 9, No. 1, 44-53.
Kadir, Abdul. Marnis dan Machasin. 2014. Pengaruh Ability, Motivasi dan
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Redaksi PT.
Riau Pos Intermedia Pekanbaru. Jurnal Ekonomi.Vol. 22 No. 2
Juni 2014.
Krisnanda, N. A. & Sudibya, G. A. (2014). Pengaruh disiplin kerja,
motivasi kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Respati
Sanur Beach Hotel. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,
3(7), 2101-2114.
Mangkunegara, A.A. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Muawanah, Siti. Sudapet, I Nyoman 2016. Pengaruh Motivasi, Disiplin
Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Jadi
Abadi Corak Biscuit. Universitas Narotama Surabaya.
Prabasari, M. & Netra, K. (2013). Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan
komunikasi terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero)
distribusi Bali. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 2(4),
469-481
Riansari Titi. Sudiro, Achmad. Rofiaty.2012. Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan (Studi Kasus PT Bank TabunganPensiunan Nasional,
Tbk Cabang Malang). Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya
Sedarmayanti. 2013 .Manajemen sumber daya manusia, reformasi
birokrasi dan manajemen pegawai negeri sipil. Cetakan kelima.
Bandung: PT.Refika Aditama