Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN PENGARUH GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT


RADIKARI CABANG SEMARANG

Nama : Abigail Widhiana Sukma


NIM : D03.019.009

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL PSIKOLOGI
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pemimpin efektif adalah pemimpin yang akan mengakui kekuatan-


kekuatan penting yang terkandung dalam individu. Setiap individu akan memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Setiap individu juga memiliki
tingkat keahlian yang berbeda-beda. Pemimpin itu harus fleksibel dalam
pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh individu dan menghadapi berbagai
permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan melakukan pendekatan
tersebut, pemimpin harus dapat menerapkan semua peraturan dan kebijakan
organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat. Hal ini
sejalan dengan usaha untuk menciptakan dan menumbuhkan komitmen
perusahaan dari diri karyawan. Sehingga pemimpin dapat meningkatkan kepuasan
karyawan terhadap pekerjaannya dan dapat meningkatkan kinerja karyawan
dengan lebih efektif lagi.
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang akan membuat
seseorang dapat bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan secara signifikan
adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, kondisi
kerja, gaji, rekan kerja yang nyaman, pengawasan, promosi jabatan dan pimpinan.
Gaya kepemimpinan yang efektif dalam mengelola sumber daya manusia
dalam suatu unit kerja akan sangat berpengaruh pada perilaku kerja yang
diindikasikan dengan peningkatan kepuasan kerja individu dan kinerja unit itu
sendiri, yang nantinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan komitmen dalam
perusahaan pada karyawannya dengan menanamkan visi, misi, dan tujuan dengan
baik agar dapat membangun loyalitas dan kepercayaan dari karyawannya.
Komitmen karyawan diindikasikan menjadi pemediasi pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.
Kepemimpinan yang efektif itu dapat memberikan pengarahan terhadap
semua usaha usaha yang dilakukan bawahannya dalam mencapai tujuan
perusahaan. Tanpa kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan dan
tujuan perusahaan mungkin menjadi renggang (lemah). Oleh sebab itu,
kepemimpinan akan sangat diperlukan bila suatu perusahaan ingin sukses.
Kepemimpinan mempunyai beberapa fungsi-fungsi yang penting, yaitu dapat
berpijak pada pengarahan tugas atau tujuan, dan perhatian terhadap kebutuhan-
kebutuhan individu. Seorang pemimpin juga harus bisa mengatur dan menentukan
hubungannya dengan bawahan. Selain itu, seorang pemimpin juga yang
menentukan pola perusahaan, saluran komunikasi, struktur peran dalam
pencapaian tujuan organisasi dan cara pelaksanaannya.
PT Radikari Cabang Semarang adalah salah satu perusahaan start up yang
bergerak di bidang BPO (Business Process Outsourcing) ingin membuka
lapangan pekerjaan seluas – luasnya. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini
melibatkan lebih l000 karyawan dengan masing-masing kompetensi sesuai bidang
divisinya. Outsourcing (Alih Daya) dapat dikatakan sebagai pemindahan atau
pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana
badan penyedia jasa tersebut akan melakukan proses administrasi dan manajemen
berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak
Cabang Semarang dipimpin oleh Branch Manager hingga sekarang.
Selama masa kepemimpinan yang dipimpin beliau karyawan tidak pernah
mengeluhkan gaji yang diberikan perusahaan karena sesuai standar minimal
perusahaan sejenis dan system disini sesuai dengan divisi dan tugas yang
dikerjakan. Selain itu setiap karyawan yang berhasil dengan mencapai target
pengerjaan data juga mendapatkan bonus dan reward yang sesuai dengan harapan
dan target karyawan.
Selama saya bekerja di perusahaan tersebut, saya menilai lingkungan kerja
yang ada di PT Radikari Cabang Semarang tergolong lingkungan yang kondusif
produktif dan baik untuk mendukung kinerja karyawan. Para karyawan yang
bekerja di situ juga sangat kompeten di bidangnya dari beberapa pengalaman
pekerjaan yang sebelumnya. Dan pada setiap bulan perusahaan ini membuka
lowongan kerja di bagian freelance agent data entry untuk fresh graduate.
Setiap ada pekerja baru akan di training dulu selama 3 hari jadi perusahaan
akan benar yakin jika karyawan nantinya juga akan kompeten di bidangnya
masing-masing. Karena untuk dibagian data entry sangat menentukan klien puas
atau tidak dengan data yang dikerjakan oleh karyawan. Sehinnga jika klien puas
maka akan ada bonus dan reward setiap bulannya.
Untuk presentase angka absensi dan keterlambatan selama saya bekerja di
perusahaan tersebut, setidaknya ada 4-6 karyawan yang terlambat atau ijin tidak
hadir setiap harinya. Dari indikasi tersebut saya mengindikasikan tidak adanya
kepuasan kerja mereka di perusahaan itu. Hal ini didukung oleh teori menurut
Munandar (2006) ketidakpuasan kerja dapat berdampak pada ketidakhadiran
(absenteisme) dan keluarnya tenaga kerja (turnover). Dari ketidakpuasan tersebut
saya observasi sendiri karena adanya jadwal yang tidak pasti dan biasanya lebih
dari 8hari baru karyawan mendapat hari libur dan perharinya ada 9 jam kerja.
Tetapi selama saya (peneliti) bekerja di tempat tersebut gaya
kepemimpinan yang dilakukan sudah bagus karena pemimpin selalu melakukan
komunikasi yang tidak timbul hanya searah dan untuk semua divisi karyawan
terjalin hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan. Juga kepercayaan
pimpinan terhadap bawahan sangat tinggi. Karena di perusahaan ini tiap harinya
juga ada target sehingga bawahan tetap berusaha melakukan yang terbaik.
Pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang banyak ke arah menekan
karyawan bisa jadi menyebabkan seorang karyawan dapat mencapai kepuasan
dalam bekerja, tetapi juga belum tentu membawa pengaruh yang positif dalam
pembentukan kepribadian bawahan untuk adanya rasa ikhlas bekerja mencapai
tujuan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.
Setiap hari perusahaan mentargetkan 400 data sehari per karyawan, tetapi
jika karyawan tidak mendapat target karyawan juga tidak mendapat sanki apapun
itu karena di perusahaan ini untuk gaji hanya dibayarkan sesuai data yang
karyawan kerjakan. Tetapi jika ada data yang salah dikerjakan oleh karyawan
maka sanksinya di potong gaji sesuai dengan jumlah data yang salah, itu pun
sama halnya juga jika karyawan terlambat untuk masuk shift dan tidak mengikuti
briefing sebelum mulai pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian saya dapat mengtahui bahwa variabel gaya
kepemimpinan ini memiliki pengaruh yang cukup positif dan signifikan terhadap
variabel kepuasan kerja, ditunjukkan dengan nilai signifikansi hasil penelitian
sebesar 0.00 di mana nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai
signifikansi t yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0.05. Konstanta
(a) sebesar 1.587, koefisien gaya kepemimpinan (b) sebesar 0.594. Dengan
demikian gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan mempengaruhi
tingkat kepuasan kerja yang dialami oleh karyawan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena penelitian ini lebih


focus pada perilaku yang akan mudah di ukur secara kuantitatif. Kemudian
menarik kesimpulan dengan analisis sehingga nanti akan tau hasil dari kepuasan
kerja dengan pengaruh gaya kepemimpinan. Karena kantor yang di cabang
semarang ada 96 karyawan sehingga menurut Arikunto (2006:131) jika jumlah
responden kurang dari 100, maka semua harus menjadi subjek penelitian.
Sehingga karena itu, pada penelitian ini saya peneliti akan menggunakan metode
studi populasi dan tidak menggunakan metode sampling dalam pengumpulan data
yang lebih dikenal dengan total populasi.

Anda mungkin juga menyukai