FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL PSIKOLOGI SEMARANG 2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pemimpin efektif adalah pemimpin yang akan mengakui kekuatan-
kekuatan penting yang terkandung dalam individu. Setiap individu akan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Setiap individu juga memiliki tingkat keahlian yang berbeda-beda. Pemimpin itu harus fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki oleh individu dan menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan melakukan pendekatan tersebut, pemimpin harus dapat menerapkan semua peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menciptakan dan menumbuhkan komitmen perusahaan dari diri karyawan. Sehingga pemimpin dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dan dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan lebih efektif lagi. Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang akan membuat seseorang dapat bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaanya. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan secara signifikan adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, gaji, rekan kerja yang nyaman, pengawasan, promosi jabatan dan pimpinan. Gaya kepemimpinan yang efektif dalam mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerja akan sangat berpengaruh pada perilaku kerja yang diindikasikan dengan peningkatan kepuasan kerja individu dan kinerja unit itu sendiri, yang nantinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan komitmen dalam perusahaan pada karyawannya dengan menanamkan visi, misi, dan tujuan dengan baik agar dapat membangun loyalitas dan kepercayaan dari karyawannya. Komitmen karyawan diindikasikan menjadi pemediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan yang efektif itu dapat memberikan pengarahan terhadap semua usaha usaha yang dilakukan bawahannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa kepemimpinan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan perusahaan mungkin menjadi renggang (lemah). Oleh sebab itu, kepemimpinan akan sangat diperlukan bila suatu perusahaan ingin sukses. Kepemimpinan mempunyai beberapa fungsi-fungsi yang penting, yaitu dapat berpijak pada pengarahan tugas atau tujuan, dan perhatian terhadap kebutuhan- kebutuhan individu. Seorang pemimpin juga harus bisa mengatur dan menentukan hubungannya dengan bawahan. Selain itu, seorang pemimpin juga yang menentukan pola perusahaan, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan organisasi dan cara pelaksanaannya. PT Radikari Cabang Semarang adalah salah satu perusahaan start up yang bergerak di bidang BPO (Business Process Outsourcing) ingin membuka lapangan pekerjaan seluas – luasnya. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini melibatkan lebih l000 karyawan dengan masing-masing kompetensi sesuai bidang divisinya. Outsourcing (Alih Daya) dapat dikatakan sebagai pemindahan atau pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana badan penyedia jasa tersebut akan melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak Cabang Semarang dipimpin oleh Branch Manager hingga sekarang. Selama masa kepemimpinan yang dipimpin beliau karyawan tidak pernah mengeluhkan gaji yang diberikan perusahaan karena sesuai standar minimal perusahaan sejenis dan system disini sesuai dengan divisi dan tugas yang dikerjakan. Selain itu setiap karyawan yang berhasil dengan mencapai target pengerjaan data juga mendapatkan bonus dan reward yang sesuai dengan harapan dan target karyawan. Selama saya bekerja di perusahaan tersebut, saya menilai lingkungan kerja yang ada di PT Radikari Cabang Semarang tergolong lingkungan yang kondusif produktif dan baik untuk mendukung kinerja karyawan. Para karyawan yang bekerja di situ juga sangat kompeten di bidangnya dari beberapa pengalaman pekerjaan yang sebelumnya. Dan pada setiap bulan perusahaan ini membuka lowongan kerja di bagian freelance agent data entry untuk fresh graduate. Setiap ada pekerja baru akan di training dulu selama 3 hari jadi perusahaan akan benar yakin jika karyawan nantinya juga akan kompeten di bidangnya masing-masing. Karena untuk dibagian data entry sangat menentukan klien puas atau tidak dengan data yang dikerjakan oleh karyawan. Sehinnga jika klien puas maka akan ada bonus dan reward setiap bulannya. Untuk presentase angka absensi dan keterlambatan selama saya bekerja di perusahaan tersebut, setidaknya ada 4-6 karyawan yang terlambat atau ijin tidak hadir setiap harinya. Dari indikasi tersebut saya mengindikasikan tidak adanya kepuasan kerja mereka di perusahaan itu. Hal ini didukung oleh teori menurut Munandar (2006) ketidakpuasan kerja dapat berdampak pada ketidakhadiran (absenteisme) dan keluarnya tenaga kerja (turnover). Dari ketidakpuasan tersebut saya observasi sendiri karena adanya jadwal yang tidak pasti dan biasanya lebih dari 8hari baru karyawan mendapat hari libur dan perharinya ada 9 jam kerja. Tetapi selama saya (peneliti) bekerja di tempat tersebut gaya kepemimpinan yang dilakukan sudah bagus karena pemimpin selalu melakukan komunikasi yang tidak timbul hanya searah dan untuk semua divisi karyawan terjalin hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan. Juga kepercayaan pimpinan terhadap bawahan sangat tinggi. Karena di perusahaan ini tiap harinya juga ada target sehingga bawahan tetap berusaha melakukan yang terbaik. Pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang banyak ke arah menekan karyawan bisa jadi menyebabkan seorang karyawan dapat mencapai kepuasan dalam bekerja, tetapi juga belum tentu membawa pengaruh yang positif dalam pembentukan kepribadian bawahan untuk adanya rasa ikhlas bekerja mencapai tujuan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Setiap hari perusahaan mentargetkan 400 data sehari per karyawan, tetapi jika karyawan tidak mendapat target karyawan juga tidak mendapat sanki apapun itu karena di perusahaan ini untuk gaji hanya dibayarkan sesuai data yang karyawan kerjakan. Tetapi jika ada data yang salah dikerjakan oleh karyawan maka sanksinya di potong gaji sesuai dengan jumlah data yang salah, itu pun sama halnya juga jika karyawan terlambat untuk masuk shift dan tidak mengikuti briefing sebelum mulai pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian saya dapat mengtahui bahwa variabel gaya kepemimpinan ini memiliki pengaruh yang cukup positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja, ditunjukkan dengan nilai signifikansi hasil penelitian sebesar 0.00 di mana nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai signifikansi t yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0.05. Konstanta (a) sebesar 1.587, koefisien gaya kepemimpinan (b) sebesar 0.594. Dengan demikian gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yang dialami oleh karyawan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena penelitian ini lebih
focus pada perilaku yang akan mudah di ukur secara kuantitatif. Kemudian menarik kesimpulan dengan analisis sehingga nanti akan tau hasil dari kepuasan kerja dengan pengaruh gaya kepemimpinan. Karena kantor yang di cabang semarang ada 96 karyawan sehingga menurut Arikunto (2006:131) jika jumlah responden kurang dari 100, maka semua harus menjadi subjek penelitian. Sehingga karena itu, pada penelitian ini saya peneliti akan menggunakan metode studi populasi dan tidak menggunakan metode sampling dalam pengumpulan data yang lebih dikenal dengan total populasi.