Diajukan Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA
TAHUN 2022
PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Oleh :
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Diajukan Oleh :
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Prof. Dr. H. Saban Echdar, S.E., M.Si Dr. Maryadi, S.E., M.M
Mengetahui :
Dr. Maryadi, S.E., M.M Dr. Sylvia, S.E., M.Si., Ak., C.A
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan tantangan dalam berbagai aspek pembangunan. Sumber daya manusia (SDM)
dan strategis. Pada dasarnya, sumber daya manusia digunakan sebagai fasilitator,
Pemahaman sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pemahaman mikro dan makro. Sumber daya makro yaitu seseorang yang bekerja
bisaanya disebut sebagai karyawan, buruh, pekerja dan lain-lain. Secara makro
sumber daya manusia yaitu semua warga suatu Negara yang telah memasuki usia
produktif, baik telah ataupun yang belum bekerja. Aparatur sipil Negara
modal organisasi yang harus dikelola dan dikembangkan agar mereka memiliki
instansi dapat tercapai melalui upaya para pelaku yang ada dalam setiap instansi.
Pengembangan potensi dan kualitas sumber daya manusia ini akan berkaitan
suatu akibat dari pesyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai dan aparatur
sipil Negara. Pegawai dan aparatur sipil negaraakan bersedia bekerja dengan
penug semangat apabila merasa kebutuhan baik sisik maupun nonofisik terpenuhi.
description dan job specification yang telah ditentukan. Kinerja bisa diartikan
sebagai tingkat kerja atau keapuan seorang pegawai untuk emmenuhi persyaratan
pekerjaan yang ditentukan dala hal kualitas dan kuantitas. Kinerja bisa berarti
Dengan demikian, kinerja pegawai bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang
pegawai dapat dilihat dari berbagai aspek yang dapat diklasifikan ke dala tingkat
mana karyawan dapat menggunakan suber daya untuk melakukan tugas yang
direncanakan dan berbagai tujuan yang dapat dicapai. Tingkat efesiensi engukur
penggunaan suber daya yang tidak maksimal penggunaannya, maka akan semakin
Dala Lubis (2018) yaitu berupa karakteristik dasar pegawai yang berhubungan
kepribadian yang melekat pada orang yang memiliki perilaku yang dapat
diprediksi dalam situasi yang berbeda dan memiliki tanggung jawab professional
yang berbeda. Baik atau buruknya kinerja pegawai bisa diukur melalui kriteria
atau standar yang digunakan. Efektivitas tingkat kinerja seseorang ditentukan oleh
yang dilakukan oleh pegawai disetiap tingkat, menguraikan standar untuk setiap
dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif guna
semakin tinggi pula kinerjanya. Organisasi akan sulit mendapatkan hasil terbaik
apabila tidak didukung oleh disiplin para pegawainya. Disiplin adalah faktor
utama yang diperlukan dan dianggap sebagai alat untuk memperingati pegawai
yang tidak ingin mengubah karakter dan perilaku mereka. Apabila seorang
pegawai merasa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, maka pegawai
tersebut memiliki disiplin yang baik. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
instansi pemerintah terutama kinerja pegawai, maka perlu adanya disiplin agar
pegawai bisa bekerja dengan baik dan maksimal salah satunya dengan
yang dapat memacu semangat pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab atas pekerjaannya yang baik dan benar. Tambahan penghasilan pegawai
adalah salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap upaya peningkatan
kompensasi atau imbalan yang layak atas kinerja atau prestasi kerja dengan kata
2019 tentang tata cara persetujuan menteri dalam negeri terhadap tambahan
penghargaan kepada aparatur sipil Negara yang memiliki dasar hukum, pedoman,
kriteria dan indikator penilaian yang terukur dan seragam serta berlaku
ini berdampak pada kinerja aparatur tersebut. Kuncinya adalah kinerja dapat
tercapai sesuai harapan dengan disiplin dan tambahan penghasilan yang didukung
oleh kompetensi yang dimiliki oleh aparatur, sehingga pekerjaan bisa terlaksana
melaksanakan tugas dan fungsinya, diperlukan pegawai dan aparatur sipil Negara
pendidikannya, disiplin kerja dan semangat kerja yang tinggi pula mengingat
kompetensi, disiplin, dan tambahan penghasilan yang dimiliki oleh ASN pada
masih terbilang rendah. Dan ini tentu akan terdampak pada kinerjanya. Kinerja
aparatur secara kuantitas dapat dilihat dari program kerja yang belum
Hasil observasi awal diketahui bahwa masih ada pegawai yang mendapat
kehadiran/absensinya tidak maksimal dan tidak mengikuti apel pagi, apel sore,
keterlambatan ceklok dan tidak mengisi laporan kerja harian yang dimana tiap
pegawai diwajibkan menyelesaikan tugas pokok tiap hari kerja, dalam artian jika
para pegawai selalu terlambat dan cepat pulang tidak sesuai dengan aturan yang
ada, maka akan berpengaruh pada disiplin dan kompetensi mereka, berupa tugas
dan tanggung jawab yang harusnya mereka dapat kerja secara maksimal menjadi
tidak maksimal, karena banyak waktu yang terbuang akibatnya akan terjadi
terkendala waktu karena kehadiran yang tidak tepat waktu, yang otomatis
sebagai berikut :
Kepulauan Selayar?
1. Manfaat Akademik
2. Manfaat Praktis
dan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian lebih mendalam.
3. Manfaat Kebijakan
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Barru. Penelitian ini
Pegawai pada dinas Penanaman Modal, Pelayan Terpadu Satu Pintu dan
paling dominan.
kinerja pegawai.
dilakukan yaitu :
(uji t dan uji f). berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan
bahwa disiplin kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan
kinerja terhadap kinerja pegawai, disiplin kerja, dan kepuasan kerja pada
13
pegawai, disiplin kerja, dan kepuasan kerja. Seperti hasil yang telah
terhadap kinerja pergawai sebesar 7.065 lebih besar dari t tabel 2.0032 dan
dengan signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05,
dan tunjangan kinerja terhadap disiplin kerja sebesar 6.783 lebih besar
dari t tabel 2.032 dan dengan signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari
2.2. Kinerja
struktur organisasi dan kepegawaian. Oleh sebab itu, organisasi harus mengetahui
seseorang sesuai tugasnya. Hasil kerja seseorang atau kelompok pada sebuah
jawabnya agar tujuan organisasi tercapai tanpa melanggar hokum dan etika.
apa yang dikerjakan dan tidak dikerjakan oleh pegawai. Kinerja pegawai
dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sesuai dengan tugas dan
salah satu faktor yang penting karena kemajuan organisasi tergantung dari sumber
daya manusia yang dimiliki. Jika kinerja meningkat maka keberhasilan mencapai
15
tujuan akan semakin terbuka, begitu sebaliknya, jika kinerja menurun maka akan
1. Faktor internal, faktir ini berasal dari dalam diri seseorang yang dibawa sejak
budaya organisasi.
berpengaruh.
3. Faktor sistem, berupa sistem kerja, sarana dan prasarana kerja, proses
4. Faktor tim, berupa saling mendukung dan medisiplin satu sama lainnya,
internal.
Dengan kinerja yang tinggi maka akan memberi dampak positif terhadap
diri.
2.3. Kompetensi
utama organisasi yang harus dikelola dengan baik, sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai secara efektif dan efisien, oleh karena itu, organisasi harus
handal.
Testing for Compotence Letter than for Intelligence. Kemudian banyak ahli yang
kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan secara produktif dengan orang lain dan
lingkungan mereka.
didukung dengan sikap kerja yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Sedangkan
tinggi.
indikator yaitu :
1. Pengalaman Kerja
3. Pengetahuan
4. Keterampilan
tantangan, bertanggung jawab penuh dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan
semua pihak, tetap menjaga produktifitas, kinerja dan kapasitas dalam bidangnya.
kegiatan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Hal ini dilakukan untuk
2017).
20
2. Kompetensi yang dimiliki bisa memberi nilai tambah bagi pertumbuhan dan
pengembangan.
berbagi baik itu keterampilan, nilai dan potensi untuk pengembangan karir.
5. Kejelasan pada karir pegawai, untuk mencapai sebuah posisi yang lebih
7. Evaluasi kerja lebih objektif dan standar umpan balik berbasis kemampuan
yang jelas.
Hal utama sistem kompetensi yakni sebagai alat penentu dalam memprediksi
tolak ukur untuk menilai proses kerja seorang pegawai. Semakin tinggi
atau instansi tidak akan mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan.
Menurut Moenir (2002) disiplin kerja para petugas adalah suatu hal yang
dating dan pulang sesuai waktu, mengerjakan pekerjaan dengan baik, serta
4. Mematuhi peraturan kantor, misalnya berpakaian rapi, membuat ijin jika tidak
2. Tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif para pegawai dalam
bekerja. Apabila pegawai dan karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi
cenderung akan bekerja dengan lebih baik, tepat waktu, dan tidak pernah
karyawan.
5. Efisiensi dan produktivitas kerja meningkat. Disiplin kerja yang baik akan
Disiplin tidak hanya terpaku pada ketepatan waktu, ada beberapa jenis
disiplin yang sering kita lakukan. Widowati (2017) mengemukakan terdapat dua
jenis disiplin dominan yang menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa
Jenis disiplin yang pertama adalah dalam hal waktu, jenis disiplin waktu
ini mudah dilihat dan dikontrol baik oleh manajemen yang bersangkutan maupun
oleh masyarakat. Disiplin terhadap jam kerja misalnya melalui sistem daftar
absensi yang baik atau sistem absen apel, dan dapat dipantau dengan tepat dan
Yang kedua adalah disiplin dalam hal kerja atau perbuatan yang isi
pekerjaan pada dasarnya terdiri dari metode pengajaran, prosedur kerjanya, waktu
dan jumlah unit yang telah ditetapkan dan mutu yang telah dibakukan. Keharusan
pegawai.
perlengkapan kerja yang disebabkan oleh kelalaian, senda gurau atau pencurian.
dikehendaki.
baru dikalangan Aparatur Sipil Negara. Istilah yang sering digunakan sebagian
produktivitas dan kinerja sehingga dapat dijadikan disiplin bagi pegawai untuk
sebagai upah yang diberikan sebagai jasa untuk pekerjaan yang telah dilakukan.
25
atau penggajian yang sudah ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai hal yang
rutin dilakukan atau sebagai timbal balik suatu pekerjaan yang telah dikerjakan.
Dalam konteks organisasi, remunerasi diartikan sebagai suatu tindakan balas jasa
atau imbalan yang diterima pekerja atau prestasi yang diberikan oleh pekerja
DPRD.
28
BAB III
yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh seorang karyawan. Disebagian besar
dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan
kemampuan berkolaborasi.
anggota organisasi atau instansi tersebut merupakan hal yang penting dan harus
pegawai untuk bekerja dengan baik. Kompetensi yang dimaksud meliputi bagian
kepribadian yang dalam dan melekat pada seseorang dengan perilaku yang dapat
tinggi jika mempunyai pengalaman kerja, latar belakang pendidikan yang sesuai,
Disiplin kerja akan berdampak pada kehidupan pribadi pegawai yang berpengaruh
yang dilakukan oleh pegawai saat bekerja. Apabila ada tindakan penyelewengan
yang tidak sesuai dengan aturan maupun sesuatu yang dianulir dari fakta yang
bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
sebagai sarana medisiplin para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang
optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji yang telah
Kompetensi (X1)
- Pengalaman kerja
- Latar belakang pendidikan
- Pengetahuan
- Keterampilan
Romberg (2007)
Kinerja (Y)
Disiplin (X2)
- Ketepatan penyelesaian tugas
- Ketepatan waktu - Kesesuaian jam kerja
- Menggunakan peralatan kantor - Tingkat kehadiran
dengan baik - Kerjasama antar pegawai
- Tanggung jawab yang tinggi Setiawan dan Kartika (2014)
- Ketaatan terhadap aturan
Sudarmanto (2009)
Keterangan :
3.2. Hipotesis
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja ASN pada
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja ASN pada
Penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
(dependen) yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja Pegawai (Y).
Selayar yaitu :
kerja ASN. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki seorang maka kinerjapun
1. Pengalaman kerja
seseorang untuk mematuhi semua peraturan dan social yang belaku. Menurut
1. Ketepatan waktu
yang dikaitkan secara langsung dengan standar kinerja aparatur sipil Negara
sebagai balas jasa yang memadai kepada pegawai yang prestasinya melebihi
1. Kelompok jabatan
2. Penilaian prestasi kerja yang terdiri dari sasaran kerja dan perilaku kerja
3. Beban kerja
d. Kinerja pegawai (Y) kinerja merupakan salah satu faktor yang penting karena
Kinerja berupa hasil yang diperoleh seseorang atau sekelompok orang sesuai
meliputi jumlah hasil jumlah hasil, kualitas hasil, kuantitas hasil, ketepatan
3. Tingkat kehadiran
BAB IV
METODE PENELITIAN
ini merupakan penelitian kuantitatif karena data yang disajikan dalam penelitian
Dengan waktu penelitian yang akan dilakukan mulai bulan Maret sampai bulan
April 2022.
Oleh Sugiono (tanpa tahun) dala Echdar (2017) populasi dan sampel adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek yang memiliki kualitas dan
disimpulkan.
Selayar. Sampel dalam penelitian ini adalah mengambil seluruh populasi atau
sampel jenuh.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 (Tiga Puluh Enam)
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris 2
3. Perindustrian 4
4. Perdagangan 4
5. Koperasi 2
7. Kemetrologian 4
8. Staf (PNS) 15
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung dari responden
dilokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Data primer diperoleh
2. Data Sekunder
Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut. Data ini
diperoleh melalui studi dokumentasi dan jurnal penelitian yang dapat menjadi
adalah melalui :
sehingga responden bisa memilih salah satu jawaban yang ada. Pengukuran
mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang
pernyataan dengan skala Likert dari nilai 1 (satu) sampai 5 (lima) dengan
ketentuan Sangat Tidak Setuju (STS) nilai bobot 1, Kurang Setuju (KS) nilai
bobot 2 (dua), Bisaa Bisaa nilai bobot 3, Setuju (S) nilai bobot 4, dan Sangat
1. Uji Validitas
tergolong valid. Uji validitas ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r-
hitung dengan nilai r-tabel. Nilai e hitung diambil dari output SPSS Cronbach
2. Uji realibilitas
Uji realibilitas merupakan salah satu jenis uji kehandalan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Uji
alpha-cronbach > 0,6 maka rumus tersebut secara umum dianggap reliable
(Ghozali, 2015).
38
klasik, maka berikutnya dilakukan pengujian regresi linier. Syarat yang harus
terpenuhi yakni data harus terdistribusikan secara normal dan tidak bersifat
klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bisa dan efisien (best Linier
kuadran terkecil (least squares). Bentuk-bentuk uji asumsi klasik diatas, secara
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
b. Uji Multikolinieritas
independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
dalam model regresi. Apabila varians residual dari satu pengamatan ke yang
heteroskedastisitas.
dengan lebih dari satu variabel (mungkin dua, tiga, dan seterusnya) tetapi
model persamaan regresi berganda untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3X3…………… + baXa + e
Dimana
A = Konstanta
B1 – bn = Koefisien Regresi
berikut :
Y = α + b1 X1+ b2 X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Kinerja Pegawai
b : Koefisien regresi
X1 : Kompetensi
X2 : Disiplin Kerja
X3 : Tambahan penghasilan
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
a. t table lebih kecil dari r hitung maka variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat.
b. t table lebih besar dari r hitung maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau
semakin mendekati nilai 100% maka model yang digunakan semakin tepat dan
DAFTAR PUSTAKA
Andi, R. P., & Sukmasari, N. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Promosi Jabatan
dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang. Ebbank, 7(2), 105-
110.
Ardiansyah, Y., & Sulistiyowati, L. H. (2018). Pengaruh Kompensasi dan
Kecerdasan emosional terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Inspirasi Bisnis
Dan Manajemen, 2(1), 91-100
Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN
Kepada:
Yth, Bapak/Ibu
di Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyusunan Tesis dengan judul yang telah disebutkan di
atas, maka dengan hormat, saya : Nama : ANDRIANI SURYA NINGSIH.NIM.
2020.MM.12954 Dinas Perhubungan, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Usaha
Menengah Kabupaten Kepulauan Selayar. Alamat pendidikan: Program Pasca Sarjana
(Magister Manajemen) Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia Memohon
kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner (daftar pernyataan) yang saya ajukan ini
secara jujur dan terbuka . Daftar pernyataan ini saya ajukan semata-mata untuk
keperluan penelitian sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan jenjang
program studi Magister Manajemen (MM), Program Pasca Sarjana Institut Teknologi
dan Bisnis Nobel Indonesia Konsentrasi Manajemen sumber daya Manusia. Daftar
pertanyaan ini adalah terkait dengan kompetensi, disiplin dan tambahan penghasilan
terhadap kinerja pegawai bagian protokol dan komunikasi pimpinan sekretariat daerah
yang Saudara/i rasakan. Saya sangat menghargai atas segala partisipasi dan ketulusan
Bapak/Ibu dalam menjawab kuesioner ini dan saya sangat berterima kasih atas semua
kerjasamanya.
Hormat Saya,
Peneliti
NIM: 2020.MM.12954
47
Lampiran 2.
IDENTITAS RESPONDEN DAN KUESIONER
A. IDENTITASI RESPONDEN
Bersama ini kami mohon kesediaan Bapak/ibu untuk mengisi daftar kuesioner
3. Jabatan : …………..
S1 Magister
B. PETUNJUK PENGISIAN
ini tidak berhubungan dengan benar atau salah. SS = Sangat Setuju, S = Setuju,
tanda centang pada kolom yang sesuai dengan persepsi anda terkait pernyataan
yang diberikan.
48
1. Kompetensi
2. Disiplin
3. Tambahan Penghasilan
4. Kinerja Pegawai
TINGKAT KEHADIRAN
5. Saya selalu hadir dikantor sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
6. Saya selalu meninggalkan kantor setelah
jam kerja selesai.
KERJASAMA ANTAR PEGAWAI
7. Saya memiliki hubungan kerjasama yang
baik dengan rekan kerja saya.
8. Saya dapat bekerja dalam tim.
__TERIMA KASIH__