Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya. Serta
nikmat sehat sehingga penulis diberi kelancaran dalam menyelesaikan paper book
ini ditunjukkan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
menemui beberapa kendala dan penulis juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam menyusun paper book ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun agar dapat meningkatkan kesempurnaan
paper book ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas perhatiannya penulis
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
manusia yang ada disuatu perusahaan atau organisasi harus dikelola dengan
senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang
sedangkan aspek kualitas mencakup kemampuan sumber daya manusia baik fisik
maupun non fisik atau kecerdasan dan mental dalam melaksanakan suatu tugas.
sebab kuantitas SDM yang besar tanpa didukung kualitas yang baik akan menjadi
beban pekerjaan.
3
Oleh karena itu untuk mewujudkannya, diperlukan SDM yang terampil dan
handal di bidangnya. Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia
makna tersirat bahwa perilaku dapat diubah dan diperbaiki. Untuk mencapai
moral pegawai yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan dalam suatu
merupakan salah satu unsur strategis. Hal tersebut diperkuat kondisi bahwa akibat
begitu pula kebutuhan akan angkatan kerja yang lebih berpendidikan, terlatih dan
4
dalam institusi. Serta meskipun secara implisit pada beberapa kebijakannya tentang
pada kemampuan dan keahlian yang dimiliki, bukan pada semata-mata dari lama
mereka bekerja di institusi. Selain itu konsep RBK tersebut juga dapat memperkuat
keterkaitan antara unsur-unsur keahlian dengan gaji, yaitu dapat menentukan secara
spesifik jenis-jenis perilaku apa saja yang dapat mendorong pada tercapainya
kinerja yang superior. Dengan kata lain sistem ini memiliki potensinya untuk bisa
jenis keahlian (skill) yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan. Sehingga
sistem ini dapat dikatakan merupakan pergeseran logika penghargaan dari yang
karakteristik-karekteristik pekerjaan atau tugas yang mereka miliki pada saat ini,
5
Dari keterangan tersebut dapat dipahami bahwa pada konsep penghargaan
didasarkan pada jenis pekerjaan apa yang dimiliki dan dapat disumbangkan oleh
Itu artinya pada konsep ini pengembangan kompetensi karyawan sebagai salah
satu faktor utama dalam institusi mendapat porsi yang cukup besar. Jika
RBK ini dapat memberikan hasil-hasil yang sangat menjanjikan baik bagi
karyawan maupun institusi bisa terwujud, sehingga hal tersebut dapat pula
globalisasi ini semakin menuntut dunia kerja berubah dengan cepat, dan
penghargaan harus mengikuti jika sebuah organisasi bermaksud untuk menarik dan
6
Kompetensi adalah karakteristik dari seseorang yang dapat diperlihatkan, yang
tujuannya adalah sistem kerja berkinerja tinggi. Penekanan keseluruhan dari sistem
ini adalah mendorong para karyawan untuk bekerja dengan memotivasi sendiri,
melakukan rotasi pekerjaan dalam satu tim, dengan mendorong tanggung jawab
kompetensi adalah lebih strategik. Alasan ketiga adalah kompetensi, keahlian, dan
pengetahuan yang terukur adalah inti dari proses manajemen kinerja di semua
perusahaan. Dan alasan yang terakhir yaitu imbalan merupakan suatu komponen
yang sangat peka sekali dalam dunia perusahaan dan industri karena salah satu dari
yang saat ini dirasa masi belum memadai sehingga banyak gejolak berupa demo
buruh sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi dan membebani proses produksi,
7
di sisi karyawan akan menambah beban pikiran karyawan untuk mencari nilai
dan (3) setelah kinerja ditunjukkan dan hasil yang terukur telah dicapai (imbalan).
hasil atau keluaran yang terukur, dan bahwa pendekatan satu ukuran untuk semua
Dalam apa yang mereka anggap sebagai insentif dan penghargaan yang bernilai
bagi mereka. Akhirnya, faktanya tidak semua individu sama produktifnya jika
pekerjaan mereka diukur secara objektif. Pelaku teladan dapat mengungguli rekan-
Jadi, bagaimana orang bisa cukup terdorong untuk mencapai lompatan kuantum
pemain teladan atau setidaknya membawa kinerja terukur mereka ke tingkat yang
lebih dekat dengan yang dicapai oleh para pemain teladan? Bagaimana para pekerja
teladan dapat diberi imbalan yang adil untuk hasil-hasil luar biasa yang mungkin
dua puluh kali lebih besar daripada yang dicapai oleh orang lain dalam kategori
8
pekerjaan yang sama? Ini pertanyaan sulit yang diajukan mengenai penghargaan
tradisional?
kompetensi?
1.3.1 Tujuan
penghargaan total.
9
3. Untuk mengetahui bagaimana penghargaan karyawan menjadi berbasis
kompetensi.
1.3.2 Kegunaan
pihak, baik bagi penulis maupun pihak lain yang membutuhkan dan
adalah:
a. Bagi Penulis
kompetensi.
berbasis kompetensi.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
insentif yang berwujud atau tidak berwujud untuk mengakui kontribusi karyawan
insentif jangka pendek dan jangka panjang, dan penghargaan atau pengakuan untuk
mencapai tujuan kinerja tertentu (Schiffers, Young, & Shelton, 1996). Meskipun
CEO dan eksekutif lainnya paling tertarik pada total penghargaan yang secara
langsung memengaruhi garis bawah keuangan, gaji dan tunjangan hanyalah bagian
berharga oleh karyawan yang dihasilkan dari hubungan mereka dengan organisasi
lainnya karena penting untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan budaya
perusahaan.
11
2.2 Penghargaan Total Tradisional
1. Kompensasi
pokok, gaji variabel, dan saham yang diberikan pemberi kerja kepada karyawan
tentang apa yang individu lakukan, lama kerja mereka, dan hubungan antara
gaji mereka dan individu lain dalam organisasi. Dalam mengelola kompensasi,
tiga kali lipat bagi praktisi SDM yang harus menetapkan upah, gaji, dan
tunjangan yang kompetitif secara eksternal dalam sistem yang juga mengakui
12
perbedaan nilai dari berbagai pekerjaan dan memberikan insentif dan
(O'Neal,1996).
Studi yang sama menemukan bahwa pemberi kerja atau perusahaan mulai
menerapkan sistem kompetensi, mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi, dan
begitu banyak eksperimen, hanya sedikit manajer yang puas dengan satu
pendekatan saja.
dan rentang prestasi (merit range), mungkin merupakan metode yang paling
13
Gaji berbasis pekerjaan bukanlah solusi sempurna untuk kompensasi.
untuk administrasi upah dan gaji. Salah satu pendekatan tersebut adalah
berbagai proses kerja (Bremen & Coil, 1999). Dalam pendekatan ini, gaji
pekerjaannya.
14
mengukur perolehan keterampilan dan memutuskan berapa banyak biaya
mana yang harus diperoleh untuk menerima kenaikan gaji (Tyler, 1998).
c. Broadbanding
dari rentang gaji yang luas. Sebagaimana dicatat oleh Sherman, Bohlander,
(Abosch, 1995).
d. Careerbanding
15
Careerbanding mirip dengan broadbanding tetapi lebih menekankan
2. Kompensasi Alternatif
kerja yang fleksibel; lingkungan yang ramah pekerja, tunjangan, fasilitas, dan
3. Insentif
Menurut Irham Fahmi (2017) insentif adalah bentuk pemberian balas jasa
16
Bagi hasil (profit sharing) adalah bentuk pembayaran insentif di mana
kecil dan pembayaran berbasis tim berlaku untuk kelompok tertentu yang
kinerja organisasi.
b. Insentif Nonmoneter
Insentif nonmoneter untuk kinerja yang baik meliputi pujian yang tulus,
17
publikasi perusahaan atau industri. Jenis insentif ini dapat diterapkan pada
sendiri dan pekerjaan mereka dengan gaji/upah yang seringkali sangat kecil
(Coil,1999).
karyawan informal dapat berupa sedikit atau tidak ada nilai uang dan termasuk
pujian, sertifikat, plakat, artikel berita, dan program yang sedang berlangsung.
bahwa gaji yang “adil” dan tunjangan yang “baik” adalah kompensasi yang
para pemimpin telah berfokus pada pemberian kompensasi dan tunjangan yang
atau disesuaikan dengan output atau hasil yang terukur. Sebaliknya, para
18
pemimpin dan bawahan langsung mereka cenderung terjebak dalam kinerja
harapan bahwa karyawannya menghasilkan hasil yang nyata dan dapat diamati.
dalam organisasi berbasis tim, sebuah komite rekan meninjau prestasi. Proses
Setiap proses penghargaan karyawan harus memiliki dasar filosofis yang kuat
yang selaras dengan budaya perusahaan, tujuan bisnis, dan strategi organisasi.
bergantung pada penyampaian hasil yang dapat diamati dan terukur yang dapat
diverifikasi, dan pengambil keputusan harus jelas mengenai hasil yang ingin
dapat diukur dan diverifikasi secara objektif. Ini berarti bahwa kompetensi juga
19
tensi, pengambil keputusan menyatakan bahwa penghargaan akan didasarkan pada
kriteria berikut:
1) Memenuhi atau melampaui standar terukur untuk output atau hasil yang
yang adil dan merata, menetapkan persyaratan kinerja yang jelas dan penghargaan
untuk mencapainya, dan dapat dengan mudah diselaraskan dengan sistem kinerja
Hal ini sangat diinginkan untuk mendorong setiap orang untuk tampil di tingkat
sebaliknya beberapa harus diperoleh melalui seleksi, tujuan dari pendekatan ini
20
adalah untuk meningkatkan produktivitas staf yang ada lebih dekat ketingkat
ekslempar.
tentang kondisi untuk memberi penghargaan atas kinerja yang patut dicontoh,
bertindak sebagai kontrak kinerja informal antara organisasi dan karyawannya dan
dengan cara yang produktif daripada hanya untuk melakukan aktivitas kerja.
patut dicontoh akan melihat jenis proses penghargaan ini sebagai intensif
pelanggan yang menerima keluaran berkualitas tinggi akan lebih puas dengan
signifikan. Manfaat bisnis yang akan diperoleh dari proses yang sangat terstruktur
21
Penghargaan harus dialokasikan atau dicocokkan dengan hasil yang terukur.
Organisasi dengan budaya perusahaan yang tertutup atau tidak percaya tidak akan
mampu menerapkan standar sedemikian rupa. Pasalnya, hasil yang terukur harus
akuisisi kompetensi dan rencana penilaian, serta pedoman dan praktik pengambilan
penghargaan karyawan.
Sebuah organisasi tidak dapat mencapai hal ini tanpa terlebih dahulu
terukur untuk keluaran atau hasil kerja. Sumber daya teknis yang diperlukan harus
yang mamahami bahwa kompetensi merupakan prasyarat untuk semua kinerja dan
yang bersedia merangkul sistem inovatif untuk menghargai kinerja karyawan yang
patut dicontoh. Selain itu, mereka harus siap untuk memberikan sumber daya untuk
22
Proses tradisional disarankan ketika manajer senior tidak tertarik untuk
daya karena ukuran perusahaan atau budaya perusahaan atau budaya perusahaan
Model yang dapat digunakan untuk memandu pembuatan dan penerapan proses
Direktur atau manajer SDM organisasi memulai diskusi ini sebagai mitra
strategis dalam tim kepemimpinan manajemen senior. Diskusi dapat dimulai secara
informal dan berkembang ke dasar yang lebih forma. Misalnya, seorang manajer
operasi yang telah merasakan manfaat dari penggunaan praktik SDM berbasis
kompetensi untuk mengeloa unit kerja atau divisi dapat memulai diskusi. Intinya
organisasi.
Isi proposal semacam ini dikenal baik oleh konsultan eksternal tetapi mungkin
23
kurang familiar bagi praktisi interna. Proposal mengidentifikasi tantangan atau
masalah utama yang harus dipecahkan, termasuk yang terkait dengan penghargaan
Proposal ini juga harus berisi solusi untuk masalah dan pembenaran untuk
solusi. Ini juga memberikan garis waktu untuk penyelesaian setiap tugas, anggaran
proyek, dan daftar individu yang harus terlibat. Setelah persetujuan proyek, tim
organisasi
senior kepada mereka yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut. Orang yang
tugas utama bagi beberapa organisasi dan harus ditangani dengan hati-hati.
Anggota kelompok tugas harus diidentifikasi ke organisasi pada tahap awal proyek.
karyawan
tugas tentang diskusi dengan manajer senior dan menjelaskan misi kelompok.
24
Praktisi SDM harus mempresentasikan dan mendiskusikan jadwal untuk proses
tugas.
bisnisnya.
ini sehingga dapat dipahami dengan jelas, terutama oleh manajemen organisasi.
melanjutkan
25
Seiring dengan dukungan dari manajemen senior, tujuan dari pengarahan ini
lainnya, program penghargaan karyawan jelas milik manajer senior organisasi, dan
dukungan mereka sangat penting karena investasi keuangan yang cukup besar yang
terlibat.
seseorang untuk mempelopori upaya tersebut. Mereka juga harus meunjuk tiga
Anggota panel akan mewakili manajer senior dalam membuat keputusan tentang
penghargaan atas kinerja yang patut dicontoh. Mereka juga akan menetapkan
standar untuk setiap penghargaan karyawan dan memastikan bahwa bukti yang
proses.
Tahap ini akan berjalan lancar jika manajer proses telah mengembangkan dan
26
terpengaruh oleh proses tersebut. Pada titik ini, manajer proses bertindak
disepakati
- Data analisis kerja untuk hasil-hasil utama telah dihasilkan dan akan tersedia
bila diperlukan
diimplementasikan
diimplementasikan
27
- Kalender acara penghargaan telah direncanakan dan diinetgrasikan dengan
28
BAB III
STUDI KASUS
sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia
yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Salah satu bentuk usaha kongkrit untuk
mencapai kinerja yang efektif, organisasi dapat memperhatikan beberapa hal yaitu
karyawan sebagai bentuk balas jasa atas apa yang telah mereka kerjakan.
karyawan melalui pilihan mereka atas perilaku terkait pekerjaan. Selain sebagai
bentuk balas jasa, pemberian reward juga diperlukan untuk memotivasi karyawan
29
Studi kasus dalam paper ini adalah PT. Ardash Sumbar Indonesia. PT. Ardash
handphone besar di Indonesia. Perusahaan ini tersebar di dua provinsi besar yang
ada di Indonesia yaitu Sumatera Barat dan Jawa Barat. Di Provinsi Sumatera Barat
1. Reward Intrinsik
karyawan dengan hasil kinerja terbaik sangatlah disarankan. Sebab hal ini bisa
bentuk ungkapan terima kasih yang terbaik pada karyawan yang telah bekerja
Secara fisik dapat berupa hadiah-hadiah atau insentif sebagai imbalan atas
30
fisik berupa penghargaan yang diberikan oleh pemimpin. Berupa pujianpujian,
yang dapat memotivasi karyawan supaya dapat melakukan tugas dan tanggung
karyawan yang semula hanya sebagai staff biasa saja lambat laun bisa semakin
jabatan bisa menjadi reward menarik bagi setiap karyawan yang telah
akan semakin termotivasi untuk melakukan pekerjaan secara lebih giat lagi.
bukan tidak mungkin jika karyawan akan semakin berusaha untuk memberikan
31
Reward intrinsik yang diberikan oleh pihak PT. Ardash Sumbar Indonesia
penghargaan yang diatur sendiri atau penghargaan yang berasal dari dalam diri
sendiri. Penghargaan ini biasanya berupa rasa puas atau terima kasih, dan
terkadang juga berupa perasaan bangga terhadap sebuah pekerjaan yang telah
2. Reward Ekstrinsik
sesuatu yang berarti di mata karyawan PT. Ardash Sumbar Indonesia (Sumbar
yang benar-benar membuat mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dari
tim. Reward ekstrinsik yang diberikan kepada karyawan PT. Ardash Sumbar
Penghargaan biasanya diberikan berupa gaji lebih dari yang ditentukan dan
Terlebih lagi jika karyawan bisa memberikan hasil kerja yang terbaik pada
semakin meningkat.
Reward ektrinsik yang diberikan kepada karyawan oleh PT. Ardash Sumbar
32
kepada karyawan dalam bentuk finansila beupa gaji lebih, bonus dan berupa
non finasial berupa promosi jabatan. Mengikuti pelatihan atau training atau
mengembangkan diri.
informasi yang lebih jika dibandingkan karyawan yang tidak ikut pelatihan.
Maka nantinya karyawan tersebut bisa menjadi contoh bagi seluruh karyawan
Indonesia.
kerja yang tinggi serta dapat mencapai sasaran atau target yang telah
33
ditentukan dan dapat bertanggung jawab menyelesaikan tugas dengan tepat
disertakan promo terjual sesuai target, jika tidak ada barang promo
aktif melakukan promosi pada saat tidak ada barang promo, hal ini
karyawan.
melanggar aturan yang berlaku. Jika karyawan sudah disiplin dalam bekerja
34
Pemberian karyawan sama artinya dengan menghargai kinerja yang sudah
reward untuk karyawan. Jika kamu melihat rekan rekan kerja dan karyawan
langsung ditegur. Mungkin saja yang ia butuhkan saat ini hanya apresiasi
target yang diinginkan. Ini juga merupakan cara untuk menghargai dan
akan senang jika semua yang sudah dilakukannya diberi apresiasi dengan
baik, terlebih jika apresiasi dan reward yang diberikan sepadan dengan
35
Karyawan yang merasa bahagia dan puas dengan apa yang sudah
setelah diberi apresiasi dan reward dari perusahaan merasa lebih bahagia
dan lebih positif dengan pekerjaannya, tentu saja mereka akan berbagi hal
dengan baik dan memberikan apresiasi dan reward yang setimpal dengan
apa yang ia kerjakan, tentu mereka akan setia terhadap perusahaan tersebut.
lainnya yang membuat mereka tentu berpikir untuk mencari perusahaan lain
oleh karyawan. Bisa bekerja lebih baik, dan membuat hati menjadi bangga
hanya mengakui pekerjaan dan perilaku yang baik dengan tunjangan dan
katakata penyemangat yang bagus, tetapi juga yang bisa memberi apresiasi
36
Dampak pemberian reward kepada karyawan di PT. Ardash Sumbar
karyawan menjadi bahagia dan semangat untuk bekerja. Selain itu, PT.
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
38
DAFTAR PUSTAKA
Dubois, D., Rothwell, W., Stern, D. J. K., & Kemp, L. K. (2004). Competency-Based
https;//eprints.umsb.ac.id/413/1/SKRIPSI_RIO_YULIO_LENGKAP%20Fix.pdf
39