MINI PROPOSAL
Oleh :
NIAR WULANDARI
90200119137
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan dua orang atau lebih yang bekerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam suatu organisasi jika tidak ada manusia di dalamnya, maka organisas
tidak dapat berjalan, karena organisasi dilatar belakangi oleh sekelompok manusia dengan
berbagai macam pendidikan, lingkungan, status, ekonomi, dan sebagainya yang disatukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi dan bisnis, karena manusia merupakan perencana, pelaku dan penentu terwujudnya
suatu tujuan organisasi dan bisnis. Tujuan tersebut tidak dapat terwujud tanpa peran aktif sumber
daya manusia (karyawan), meskipun canggihnya alat-alat yang dimiliki suatu perusahaan, tidak
akan memberikan manfaat bagi perusahaan tersebut jika tidak ada peran aktif dari karyawan.
Setiap perusahaan memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas tertentu untuk mengatur
karyawannya, karena karyawan mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar
belakang yang heterogen, yang membedakan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.
Peran penting seorang pimpinan adalah bagaimana karyawan memiliki kepribadian berbeda-beda
tersebut mampu dikelola dengan baik, melalui manajemen SDM agar mampu memberikan
kontribusi yang baik bagi berjalannya roda bisnis perusahaan dan sesuai dengan visi, misi,
strategi dan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan.
Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung kepada baik serta buruknya kinerja dan
organisasi tersebut. Kinerja dari suatu organisasi tergantung pada kinerja karyawan yang dimana
setiap karyawan merupakan motor bagi berjalannya sebuah perusahaan. Kinerja yang baik dari
karyawan akan berdampak langsung pada kemajuan atau kemunduran yang diperoleh perusahaan
tersebut. Perusahaan berupaya mengelola manajemen dengan cara-cara professional demi
mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah meningkatkan kinerja. Kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam mencapai sasaran,tujuan,misi,dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema
strategis suatu organisasi (Fahmi,2015)
Salah satu unsur penting dalam fungsi manajemen sumber daya manusia adalah
karakteristik individu. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa karakteristik individu merupakan
proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan sehingga akan mendorong dan mempengaruhi individu dalam bekerja.
Karakter individu mencangkup sejumlah sifat dasar yang melekat pada individu tertentu, dimana
cakupan sifatsifat tersebut berupa kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, sosial,
pengalaman, umur, kebangsaan, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis
tertentu, serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan
motivasi. Cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertantu yang menandai
ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita ketahui
bahwa di dalam suatu organisasi pasti memiliki individu-individu dengan karakter yang berbeda-
beda. Perbedaan inilah yang harus di manage agar tidak berdampak buruk terhadap kinerja
sebuah organisasi. (Wediyasari 2017)
Dalam upaya meningkatkan kinerja, ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja salah
satunya pengalaman. Pengalaman dalam bekerja sangat diperlukan karena mencerminkan tingkat
penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan. Ada pepatah klasik
bahwa “experience is the best teacher” pengalaman adalah guru terbaik, maksud dari hal
tersebut bahwa seseorang belajar dari pengalaman yang pernah dialaminya. Sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa pengalaman kerja yang lebih banyak akan mendukung kesuksesan seseorang
dalam mengerjakan tugasnya. Selain itu, dalam pengalaman bekerja dapat diukur dari masa kerja
yang pernah di lakukan oleh karyawan tersebut. Pengalaman kerja yang cukup, dapat
mempengaruhi seberapa cepat dan bagusnya kinerja seorang karyawan karena dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukannya seiring dengan masa kerja
yang ditekuni.
Dalam dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, dimana tugas-tugas semakin banyak
dilakukan dalam tim dan fleksibilitas menjadi sangat kritis, organisasi membutuhkan pegawai
yang akan melakukan Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB merupakan perilaku
individu yang bersifat bebas, dan tidak secara langsung mendapat penghargaan dari sistem
imbalan formal, tetapi secara keseluruhan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi-
fungsi organisasi. Perilaku tersebut bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku tidak diharuskan
oleh persyaratan peran atau deskripsi jabatan yang secara jelas dituntut berdasarkan kontrak
dengan organisasi, melainkan sebagai pilihan personal. (Siragih 2020)
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembiyayaan keuangan, PT. Adira
Finance tbk Cabang Makassar IV dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan yang mudah
dan cepat kepada konsumen yang mengajukan permohonan pembiayaan keuangan. Namun
pelayanan yang mudah dan cepat saja tidaklah cukup untuk memenangkan persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.
PT. Adira Finance Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pembiayaan (leasing) kendaraan dan diklaim sebagai leading company ditengah persaingan yang
sangat ketat antar perusahaan leasing.Kesuksesan perusahaan ini tentu ada kaitannya dengan
SDM yang dimiliki perusahaan.Sejauh ini, PT. Adira Finance Tbk. sudah tersebar dihampir
seluruh wilayah Indonesia termasuk di PT. Adira Finance tbk Cabang Makassar IV. PT. Adira
Finance Tbk sebagai kantor perwakilan dengan segmentasi kendaraan, tentu saja harus memiliki
karyawan dengan kinerja yang baik demi mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan
perusahaan.
Masa depan seorang individu pada PT Adira Finance tidak tergantung pada kinerja saja.
Manajer juga menggunakan ukuran subyektif yang bersifat pertimbangan. Apa yang
dipersepsikan oleh penilai sebagai karakter/prilaku karyawan yang baik dan buruk akan
mempengaruhi penilaian. Berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu membawa ke
dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan, pribadi, dan penghargaan kebutuhan dan
pengalaman masa lainnya. Sehingga karyawan pada PT Adira finance dilihat berdasarkan : jenis
kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga,dan masa jabatan.
Pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja dalam PT. Adira Finance berbeda-beda,
sehingga hal ini disebabkan setiap pekerja mempunyai pengalaman dari pekerjaan yang berbeda-
beda yang telah diselesaikan berulang - ulang dalam menempuh perjalanan karirnya. Pengalaman
kerja untuk karyawan PT. Adira Finance meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang
pernah diduduki oleh seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing pekerjaan atau
jabatan tersebut. Oleh karena itu pengalaman kerja yang didapat seseorang akan meningkatkan
kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan. Pekerja yang mempunyai kemampuan tinggi
akan memungkinkan mampu mempertahankan dan mengembangkan karir yang telah diraihnya
Berdasarkan hal terserbut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
karakteristik individu dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Adira
Finance Cabang Makassar IV dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai
variabel Intervening”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
3) Apakah karakteristik individu memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Adira Finance Cabang Makassar IV?
4) Apakah pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Adira
Finance Cabang Makassar IV?
6) Apakah Karakteristik individu dan pengalaman kerja memiliki pengaruh secara simultan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang
Makassar IV?
Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
3) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan
pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV
4) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Adira Finance Cabang Makassar IV
6) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu dan pengalaman kerja
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) secara simultan pada PT. Adira Finance
Cabang Makassar IV
7) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu, pengalaman kerja dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT.
Adira Finance Cabang Makassar IV
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu bagi peneliti,
akademis, dan perusahaan.
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi dalam pengembangan ilmu
manajemen khususnya ilmu manajemen Sumber Daya Manusia yang berhubungan
dengan karakter individu, pengalaman kerja, kinerja karyawan, dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB).
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan, bahan pertimbangan, serta
memecahkan masalah kepada manajemen perusahaan dalam menerapkan kebijakan-
kebijakan utamanya yang menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan karakter
individu, pengalaman kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Teori Perilaku
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, dengan kata lain perilaku kita pada
umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Skinner
(1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus, oleh karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon. Inti pemikiran
Skinner adalah setiap manusia bergerak itu karena mendapatkan rangsangan dari
lingkungannya. Setiap makhluk hidup selalu berada dalam proses interaksi dengan
lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan
tertentu yang membuatnnya dapat bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulant
yang menimbulkan respon.
Unsur yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja adalah pembentukkan karakteristik
individu karena pembentukkan karakteristik merupakan pikiran yang di dalamnya terdapat
seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya (karyawan) merupakan pelopor
segalanya.Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat
membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya (Emin, 2007). Karakteristik
individu adalah setiap orang mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang
berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan
kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja ditempat yang sama.
Karakteristik individu meliputi kemampuan, nilai, sikap, dan minat (Arief, 2009). Menurut
Robbins (2012:21) Individu yang merencanakan dan organisasi yang mengarahkan, karakteristik
individu yang tercermin dari keterampilan, usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja,
keturunan, lingkungan sosial, pengalaman, dan nilai. Irawan (2012) menjelaskan dalam
penelitiannya, karakteristik individu adalah minat, dimana sikap yang membuat seseorang puas
akan obyek atau ideide tertentu. Minat memiliki dampak positif dalam pencapaian kepuasan
kerja. Karakteristik individu harus mendapatkan perhatian serius dari perusahaan. Peningkatan
ini dapat dilakukan dengan pengembangan karir sehingga menciptakan pengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan (Emin, 2007).
D. Pengertian Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah suatu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan seorang yang
diperoleh melalui rentang waktu atau masa kerja yang telah ditempuh untuk pekerjaan tertentu
melalui tindakan, reaksi, kecekatan dan berbagai percobaan yang telah dilakukan. Semakin luas
pengalaman kerja seseorang, maka semakin terampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan
semakin sempurna pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pengalaman kerja menunjukan kemampuan pekerjaan yang pernah dilakukan
seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik. Banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki seseorang pekerja maka orang tersebut
akan lebih menguasai pekerjaannya, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan benar.
Hal ini berarti orang tersebut mempunyai efektivitas kerja yang baik. Selain itu, pengalaman
kerja akan ikut mematangkan seseorang dalam menghadapi tugas-tugas manajerial yang akan
dijalankannya.
F. Pengertian Kinerja
Kinerja dalam organisasi,merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah sangat
buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius.
Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda
peringatan adanya kinerja yang merosot.
“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”.
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya”.
Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu
perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.
“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang
telah ditentukan”.
“ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawira (2001: 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
atau tidak dilakukan karyawan”.
Menurut John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997: 104) “kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi,
suatu pameran umum keterampilan”.
Menurut Yusniar Lubis, Bambang Hermanto & Emron Edison (2019: 26) "kinerja adalah
hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan
ketentuan, standar atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya"[1]
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak
tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang
diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu
kebijakan operasional.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif/korelasional. Menurut Sugiyono (2017) penelitian asosiatif ini
bertujuan untuk melihat hubungan ataupun pengaruh antara dua variable atau
lebih.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu (Sugiyono,2017)
B. Sampel
Menurut Sugiono (2015:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian 43 menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive samplingdengan kriteria karyawan yang
memiliki masa kerja minimal 5 tahun. Karyawan yang memiliki masa kerja lama
akan memberikan penjelasan lebih dalam terkait dengan komitmen organisasional
dibanding dengan karyawan yang masa kerjanya dibawah 5 tahunyang tingkat
kesiapan karyawan untuk memberikan usaha terhadap perusahaan masih cukup.
Adapunsampelpenelitian ini berjumlah 33 karyawan divisi marketing.
C. Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menekankan pada pendekatan kuantitatif dalam melakukan analisis
data, maka metode analisis data yang digunakan menjadi dua yaitu, analisis
Statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Stastik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian, tanpa
menarik generalisasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya ditabulasi
dalam tabel.
2. Analisis Statistik Inferensial
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan
software SmartPLS yang dijalankan dengan media komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Ajis, Abdul. “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Pengantongan Pupuk Urea-1 (PPU-1) Pada
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.” Maret 2018.
Aktarina, Destia.“PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLRI DI
POLRESTA PALEMBANG.” Media Wahana Ekonomika No.12
(Oktober 2015): 42-54.
Gusti Ayu Komang Mahayanti, Anak Agung Ayu Sriathi “PENGARUH
KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK PEKERJAAN,
DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Fauzi, Arief. “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Musi Sejahtera Kota
Palembang.” Maret 2018.
Marwansyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Disunting oleh Alfabeta. Vol
Vol.2. Bandung, 2014
Penerbit :
International journal
of Administration.
Business and
Management
4. Eko Parlindungan The Influence of Teknik analisis yang Hasil penelitian
Sihombing, Greis Individual digunakan yaitu ini menunjukan
M. Sendow, dan Characteristics, Job analisis regresi linear bahwa secara
Yantje Uhing Characteristics, Self berganda persial
(2019) Eficacy and karakteristik
Employee individu
Performance at PT berpengaruh
PLN (persero) Rayon positif tetapi
Manado Selatan tidak signifikan
terhadap kinerja
Penerbit : karyawan .
Jurnal EMBA
5. Sawitri, Dyah The Impact Of Job Analisis Deskriptip dan OCB tidak
Suswati, Endang Satisfaction, Analisis Regresi berpengaruh
Organization
Huda, Khasbulloh atau tidak
Commitment,
(2016) Organization signifikan
Citizenship Behavior
terhadap kinerja
(Ocb) On Employees'
Performance. karyawan
Penerbit :
International Journal
of Organizational
Innovation
6. Eddy Sanusi Effect Of Work Skills Analisis berdasarkan pengaruh tidak
On Employee uji intervensi atau langsung melalui
Silitonga (2022)
Performance Cv. mediasi pengalaman
Osano Screen kerja lebih besar
Printing And daripada nilai
Embroidery Through pengaruh
Work Experience langsung
keterampilan
kerja terhadap
Penerbit : Dinasti kinerja
International Journal karyawan
of Management
Science