Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PENGALAAN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA FINANCE CABANG MAKASSAR IV


DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING

MINI PROPOSAL

Mini Proposal Diajukan Untuk


Memenuhi Salah Satu Syarat
Mendapatkan Persetujuan Judul
Skripsi Meraih Gelar Sarjana
Manajemen Jurusan Manajemen Pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar

Oleh :

NIAR WULANDARI
90200119137

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan dua orang atau lebih yang bekerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam suatu organisasi jika tidak ada manusia di dalamnya, maka organisas
tidak dapat berjalan, karena organisasi dilatar belakangi oleh sekelompok manusia dengan
berbagai macam pendidikan, lingkungan, status, ekonomi, dan sebagainya yang disatukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi dan bisnis, karena manusia merupakan perencana, pelaku dan penentu terwujudnya
suatu tujuan organisasi dan bisnis. Tujuan tersebut tidak dapat terwujud tanpa peran aktif sumber
daya manusia (karyawan), meskipun canggihnya alat-alat yang dimiliki suatu perusahaan, tidak
akan memberikan manfaat bagi perusahaan tersebut jika tidak ada peran aktif dari karyawan.
Setiap perusahaan memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas tertentu untuk mengatur
karyawannya, karena karyawan mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar
belakang yang heterogen, yang membedakan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.
Peran penting seorang pimpinan adalah bagaimana karyawan memiliki kepribadian berbeda-beda
tersebut mampu dikelola dengan baik, melalui manajemen SDM agar mampu memberikan
kontribusi yang baik bagi berjalannya roda bisnis perusahaan dan sesuai dengan visi, misi,
strategi dan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan.

Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung kepada baik serta buruknya kinerja dan
organisasi tersebut. Kinerja dari suatu organisasi tergantung pada kinerja karyawan yang dimana
setiap karyawan merupakan motor bagi berjalannya sebuah perusahaan. Kinerja yang baik dari
karyawan akan berdampak langsung pada kemajuan atau kemunduran yang diperoleh perusahaan
tersebut. Perusahaan berupaya mengelola manajemen dengan cara-cara professional demi
mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah meningkatkan kinerja. Kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam mencapai sasaran,tujuan,misi,dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema
strategis suatu organisasi (Fahmi,2015)
Salah satu unsur penting dalam fungsi manajemen sumber daya manusia adalah
karakteristik individu. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa karakteristik individu merupakan
proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan sehingga akan mendorong dan mempengaruhi individu dalam bekerja.
Karakter individu mencangkup sejumlah sifat dasar yang melekat pada individu tertentu, dimana
cakupan sifatsifat tersebut berupa kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, sosial,
pengalaman, umur, kebangsaan, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis
tertentu, serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan
motivasi. Cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertantu yang menandai
ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita ketahui
bahwa di dalam suatu organisasi pasti memiliki individu-individu dengan karakter yang berbeda-
beda. Perbedaan inilah yang harus di manage agar tidak berdampak buruk terhadap kinerja
sebuah organisasi. (Wediyasari 2017)

Dalam upaya meningkatkan kinerja, ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja salah
satunya pengalaman. Pengalaman dalam bekerja sangat diperlukan karena mencerminkan tingkat
penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan. Ada pepatah klasik
bahwa “experience is the best teacher” pengalaman adalah guru terbaik, maksud dari hal
tersebut bahwa seseorang belajar dari pengalaman yang pernah dialaminya. Sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa pengalaman kerja yang lebih banyak akan mendukung kesuksesan seseorang
dalam mengerjakan tugasnya. Selain itu, dalam pengalaman bekerja dapat diukur dari masa kerja
yang pernah di lakukan oleh karyawan tersebut. Pengalaman kerja yang cukup, dapat
mempengaruhi seberapa cepat dan bagusnya kinerja seorang karyawan karena dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukannya seiring dengan masa kerja
yang ditekuni.

Dalam dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, dimana tugas-tugas semakin banyak
dilakukan dalam tim dan fleksibilitas menjadi sangat kritis, organisasi membutuhkan pegawai
yang akan melakukan Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB merupakan perilaku
individu yang bersifat bebas, dan tidak secara langsung mendapat penghargaan dari sistem
imbalan formal, tetapi secara keseluruhan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi-
fungsi organisasi. Perilaku tersebut bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku tidak diharuskan
oleh persyaratan peran atau deskripsi jabatan yang secara jelas dituntut berdasarkan kontrak
dengan organisasi, melainkan sebagai pilihan personal. (Siragih 2020)

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembiyayaan keuangan, PT. Adira
Finance tbk Cabang Makassar IV dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan yang mudah
dan cepat kepada konsumen yang mengajukan permohonan pembiayaan keuangan. Namun
pelayanan yang mudah dan cepat saja tidaklah cukup untuk memenangkan persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.

PT. Adira Finance Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pembiayaan (leasing) kendaraan dan diklaim sebagai leading company ditengah persaingan yang
sangat ketat antar perusahaan leasing.Kesuksesan perusahaan ini tentu ada kaitannya dengan
SDM yang dimiliki perusahaan.Sejauh ini, PT. Adira Finance Tbk. sudah tersebar dihampir
seluruh wilayah Indonesia termasuk di PT. Adira Finance tbk Cabang Makassar IV. PT. Adira
Finance Tbk sebagai kantor perwakilan dengan segmentasi kendaraan, tentu saja harus memiliki
karyawan dengan kinerja yang baik demi mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan
perusahaan.

Masa depan seorang individu pada PT Adira Finance tidak tergantung pada kinerja saja.
Manajer juga menggunakan ukuran subyektif yang bersifat pertimbangan. Apa yang
dipersepsikan oleh penilai sebagai karakter/prilaku karyawan yang baik dan buruk akan
mempengaruhi penilaian. Berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu membawa ke
dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan, pribadi, dan penghargaan kebutuhan dan
pengalaman masa lainnya. Sehingga karyawan pada PT Adira finance dilihat berdasarkan : jenis
kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga,dan masa jabatan.

Pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja dalam PT. Adira Finance berbeda-beda,
sehingga hal ini disebabkan setiap pekerja mempunyai pengalaman dari pekerjaan yang berbeda-
beda yang telah diselesaikan berulang - ulang dalam menempuh perjalanan karirnya. Pengalaman
kerja untuk karyawan PT. Adira Finance meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang
pernah diduduki oleh seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing pekerjaan atau
jabatan tersebut. Oleh karena itu pengalaman kerja yang didapat seseorang akan meningkatkan
kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan. Pekerja yang mempunyai kemampuan tinggi
akan memungkinkan mampu mempertahankan dan mengembangkan karir yang telah diraihnya

Berdasarkan hal terserbut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
karakteristik individu dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Adira
Finance Cabang Makassar IV dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai
variabel Intervening”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :

1) Apakah karakteristik individu memiliki pengaruh terhadap Organizational Citizenship


Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV?

2) Apakah pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap Organizational Citizenship


Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV?

3) Apakah karakteristik individu memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Adira Finance Cabang Makassar IV?

4) Apakah pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Adira
Finance Cabang Makassar IV?

5) Apakah Organizational Citizenship Behavior (OCB) memiliki pengaruh terhadap kinerja


karyawan pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV?

6) Apakah Karakteristik individu dan pengalaman kerja memiliki pengaruh secara simultan
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang
Makassar IV?

7) Apakah karakteristik individu, pengalaman kerja dan Organizational Citizenship


Behavior (OCB) memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Adira Finance Cabang Makassar IV?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap Organizational


Citizenship Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV

2) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap Organizational


Citizenship Behavior (OCB) pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV

3) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan
pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV

4) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Adira Finance Cabang Makassar IV

5) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)


terhadap kinerja karyawan pada PT. Adira Finance Cabang Makassar IV

6) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu dan pengalaman kerja
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) secara simultan pada PT. Adira Finance
Cabang Makassar IV

7) Untuk menguji dan mengetahui pengaruh karakteristik individu, pengalaman kerja dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT.
Adira Finance Cabang Makassar IV
D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu bagi peneliti,
akademis, dan perusahaan.

a. Bagi Peneliti

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan


wawasan yang lebih luas. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga merupakan syarat peneliti untuk
menyelesaikan program S1 Manajemen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi dalam pengembangan ilmu
manajemen khususnya ilmu manajemen Sumber Daya Manusia yang berhubungan
dengan karakter individu, pengalaman kerja, kinerja karyawan, dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB).

c. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan, bahan pertimbangan, serta
memecahkan masalah kepada manajemen perusahaan dalam menerapkan kebijakan-
kebijakan utamanya yang menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan karakter
individu, pengalaman kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Teori Perilaku
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, dengan kata lain perilaku kita pada
umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Skinner
(1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus, oleh karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon. Inti pemikiran
Skinner adalah setiap manusia bergerak itu karena mendapatkan rangsangan dari
lingkungannya. Setiap makhluk hidup selalu berada dalam proses interaksi dengan
lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan
tertentu yang membuatnnya dapat bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulant
yang menimbulkan respon.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen itu. Jadi,
manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.13
Dalam sebuah instansi atau perusahaan baik pemerintah maupun non pemerintah
mempunyai tujuan yang telah direncanakan sejak berdiri sesuai dengan bidangnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dilakukan berbagai macam usaha dalam pemanfaatan segala
sumber daya yang tersedia baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia
secara efektif.

Pengertian manajemen menurut beberapa ahli :


Drs. H. Melayu S.P Hasibuan mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
G.R. Terry mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengungkapkan, manajemen adalah suatu usaha
untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

2. Pengertian Sumber Daya Manusia


Pada hakekatnya pengembangan sumber daya manusia merupakan irisan dari tiga
komponen dasar sebagai berikut: pengembangan individu (personal), pengembangan
karier (professional), pengembangan dalam kehidupan bermasyarakat (organisasi).
Dalam perusahaan/perusahaan harus memiliki sumber daya yang tangguh. Sumber daya
yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan tidak dapat dilihat sebagai bagian yang
berdiri sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu
energi. Dalam hal ini peran sumber daya manusia sangat menentukan. Semula sumber
daya manusia merupakan terjemahan dari “human resources“ namun ada pula ahli yang
menyamarkan sumber daya manusia dengan“manpower“(tenaga kerja). Bahkan sebagian
orang menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal (personalia,
kepegawaian, dan sebagainya). Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber
daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan,
daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi sumber daya manusia tersebut
berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam pencapaian tujuan. Betapapun majunya
teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika
tanpa sumber daya manusia sulit bagi perusahaan itu untuk mencapai tujuannya.

3. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bidang strategis dari organisasi.
Manajemen sumber daya manusia harus dipandang sebagai perluasan dari pandangan
tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan
pengetahuan tentang perilaku manusia dan kemampuan mengelolanya. Peranan
manajemen sumber daya manusia diakui dalam menjalankan aspek SDM sangat
menentukan bagi terwujudnya tujuan, shingga kebijakan dan praktik dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan. Tetapi untuk mengatur unsur manusia ini sangat
sulit dan rumit, karena manusia mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan
sebagainya yang tidak bias diatur sepenuhnya oleh organisasi seperti mesin, uang atau
material tetapi harus diatur oleh teori-teori manajemen yang memfokuskan mengenai
peraturan peran manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.

C. Pengertian Karakteristik Individu

Unsur yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja adalah pembentukkan karakteristik
individu karena pembentukkan karakteristik merupakan pikiran yang di dalamnya terdapat
seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya (karyawan) merupakan pelopor
segalanya.Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat
membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya (Emin, 2007). Karakteristik
individu adalah setiap orang mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang
berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan
kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja ditempat yang sama.
Karakteristik individu meliputi kemampuan, nilai, sikap, dan minat (Arief, 2009). Menurut
Robbins (2012:21) Individu yang merencanakan dan organisasi yang mengarahkan, karakteristik
individu yang tercermin dari keterampilan, usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja,
keturunan, lingkungan sosial, pengalaman, dan nilai. Irawan (2012) menjelaskan dalam
penelitiannya, karakteristik individu adalah minat, dimana sikap yang membuat seseorang puas
akan obyek atau ideide tertentu. Minat memiliki dampak positif dalam pencapaian kepuasan
kerja. Karakteristik individu harus mendapatkan perhatian serius dari perusahaan. Peningkatan
ini dapat dilakukan dengan pengembangan karir sehingga menciptakan pengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan (Emin, 2007).
D. Pengertian Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah suatu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan seorang yang
diperoleh melalui rentang waktu atau masa kerja yang telah ditempuh untuk pekerjaan tertentu
melalui tindakan, reaksi, kecekatan dan berbagai percobaan yang telah dilakukan. Semakin luas
pengalaman kerja seseorang, maka semakin terampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan
semakin sempurna pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pengalaman kerja menunjukan kemampuan pekerjaan yang pernah dilakukan
seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik. Banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki seseorang pekerja maka orang tersebut
akan lebih menguasai pekerjaannya, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan benar.
Hal ini berarti orang tersebut mempunyai efektivitas kerja yang baik. Selain itu, pengalaman
kerja akan ikut mematangkan seseorang dalam menghadapi tugas-tugas manajerial yang akan
dijalankannya.

Setiap pengalaman kerja yang diperoleh seseorang, akan membantunya memberikan


keterampilan dan pengetahuan khusus sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya. Seseorang yang
melakukan jenis pekerjaan tertentu secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama
akan menjadikan dirinya cukup terampil dalam pekerjaan tersebut. Pengalaman merupakan
faktor yang penting dalam perkembangan suatu usaha, terutama pekerjaan yang membutuhkan
keahlian, kecakapan dan inisiatif dalam berkreasi, sehingga menghasilkan produk yang lebih
baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas.

E. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan kerelaan individu dalam melebihi


tuntutan peran di tempat kerja (Aldag dan Resckhe,1997). Greenberg dan Baron (2003)
mendefinisikan Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan tindakan yang dilakukan
anggota organisasi yang melebihi dari ketentuan formal pekerjaannya. Menurut Enhart (2004)
dalam Khalid dan Ali (2005) Organizational Citizenship Behavior didefinisikan sebagai perilaku
yang mempertinggi nilai dan pemeliharaan sosial lingkungan psikologi yang mendukung hasil
pekerjaan. Robbins (2006) menjabarkan Organizational Citizenship Behavior sebagai perilaku
pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan namun
mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. OCB merupakan bentuk perilaku
pilihan dan inisiatif individual yang jika tidak ditampilkan pun tidak apa-apa. Dalam dunia kerja
seperti saat ini dimana tugas-tugas semakin banyak, organisasi membutuhkan perilaku
Organizational Citizenship Behavior yang baik seperti mengeluarkan pendapat yang membangun
tentang tempat kerja mereka, membantu anggota lain dalam timnya, menghindari konflik yang
tidak perlu, dan berbesar hati memahami gangguan kerja yang pasti kadang terjadi. Berdasarkan
beberapa pengertian mengenai Organizational Citizenship Behavior di atas, dapat disimpulkan
bahwa Organizational Citizenship Behavior adalah perilaku karyawan yang bersifat sukarela
yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan, yang mana tindakan tersebut
merupakan wujud kepuasan performance yang tidak ada dalam aturan resmi organisasi dan tidak
berkaitan secara langsung dengan sistem reward yang formal. Perilaku karyawan tersebut
ditunjukkan dengan sikap kooperatif dan kritis melebihi tanggung jawab yang ditetapkan untuk
mereka.

F. Pengertian Kinerja

Kinerja dalam organisasi,merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah sangat
buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius.
Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda
peringatan adanya kinerja yang merosot.

 Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67).

“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”.

 Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003: 223)

“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya”.
Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

 Menurut John Whitmore (1997: 104)

“Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu
perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.

 Menurut Barry Cushway (2002: 1998)

“Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang
telah ditentukan”.

 Menurut Veizal Rivai ( 2004: 309) mengemukakan kinerja adalah:

“ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

 Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu
Prawira (2001: 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
atau tidak dilakukan karyawan”.
 Menurut John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997: 104) “kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi,
suatu pameran umum keterampilan”.
 Menurut Yusniar Lubis, Bambang Hermanto & Emron Edison (2019: 26) "kinerja adalah
hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan
ketentuan, standar atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya"[1]

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak
tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang
diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu
kebijakan operasional.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif/korelasional. Menurut Sugiyono (2017) penelitian asosiatif ini
bertujuan untuk melihat hubungan ataupun pengaruh antara dua variable atau
lebih.

2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu (Sugiyono,2017)

B. Sampel
Menurut Sugiono (2015:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian 43 menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive samplingdengan kriteria karyawan yang
memiliki masa kerja minimal 5 tahun. Karyawan yang memiliki masa kerja lama
akan memberikan penjelasan lebih dalam terkait dengan komitmen organisasional
dibanding dengan karyawan yang masa kerjanya dibawah 5 tahunyang tingkat
kesiapan karyawan untuk memberikan usaha terhadap perusahaan masih cukup.
Adapunsampelpenelitian ini berjumlah 33 karyawan divisi marketing.
C. Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menekankan pada pendekatan kuantitatif dalam melakukan analisis
data, maka metode analisis data yang digunakan menjadi dua yaitu, analisis
Statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Stastik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian, tanpa
menarik generalisasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya ditabulasi
dalam tabel.
2. Analisis Statistik Inferensial
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan
software SmartPLS yang dijalankan dengan media komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Ajis, Abdul. “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Pengantongan Pupuk Urea-1 (PPU-1) Pada
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.” Maret 2018.
Aktarina, Destia.“PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA ANGGOTA POLRI DI
POLRESTA PALEMBANG.” Media Wahana Ekonomika No.12
(Oktober 2015): 42-54.
Gusti Ayu Komang Mahayanti, Anak Agung Ayu Sriathi “PENGARUH
KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK PEKERJAAN,
DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Fauzi, Arief. “Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Sumber Musi Sejahtera Kota
Palembang.” Maret 2018.
Marwansyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Disunting oleh Alfabeta. Vol
Vol.2. Bandung, 2014

Moeheriono. “Manajemen Dan Evaluasi Kinerja.” (Aswaja Pressindo) 2014.


Lampiran Peta Teori
PETA TEORI
NO Nama Penelitian Judul Penelitian Teknik Analisa Data Hasil Penelitian
1. Rohmatun Hasanah, Effect of Metode pengumpulan Hasil penelitian
Indah Rianti, dan Individual data primer yang menunjukkan
Titin Hartini (2021) Characteristics on dipakai adalah dengan bahwa
Employee menggunakan kuesioner karakteristik
Performance (Case dan di analisis dengan individu
Study in PT Tania regresi linier sederhana perpengaruh
Selatan Ogan positif dan
Komering Ilir signifikan
Regency) terhadap kinerja
karyawan
Penerbit :
Inspirasi Ekonomi
Jurnal Ekonomi
Manajemen
2. Epi Ratnawati, The Effect of Metode analisis data Hasil penelitian
Sukidjo Sukidjo,
Work Motivation dalam penelitian ini menunjukan
Riyanto Efendi
(2020) and Work menggunakan regresi bahwa
Experience on berganda. pengalaman kerja
Employee berpengaruh
Performance positif dan
signifikan
Penerbit : terhadap kinerja
International karyawan
Journal of
Multicultural and
Multireligious
Understanding
3. Waqiah, EFFECT OF Pengumpulan data Hasil penelitian
Muhammad ORGANIZATIONAL menggunakan ini mendukung
Firdaus, Agustin CITIZENSHIP kuesioner dan analisis dan berpengaruh
(2021) BEHAVIOR (OCB) data menggunakan signifikan pada
ON EMPLOYEE analisis jalur. OCB terhadap
PERFORMANCE kinerja
THROUGH JOB karyawan
SATISFACTION AS
AN
INETERVENING
VARIABLES

Penerbit :
International journal
of Administration.
Business and
Management
4. Eko Parlindungan The Influence of Teknik analisis yang Hasil penelitian
Sihombing, Greis Individual digunakan yaitu ini menunjukan
M. Sendow, dan Characteristics, Job analisis regresi linear bahwa secara
Yantje Uhing Characteristics, Self berganda persial
(2019) Eficacy and karakteristik
Employee individu
Performance at PT berpengaruh
PLN (persero) Rayon positif tetapi
Manado Selatan tidak signifikan
terhadap kinerja
Penerbit : karyawan .
Jurnal EMBA
5. Sawitri, Dyah The Impact Of Job Analisis Deskriptip dan OCB tidak
Suswati, Endang Satisfaction, Analisis Regresi berpengaruh
Organization
Huda, Khasbulloh atau tidak
Commitment,
(2016) Organization signifikan
Citizenship Behavior
terhadap kinerja
(Ocb) On Employees'
Performance. karyawan

Penerbit :
International Journal
of Organizational
Innovation
6. Eddy Sanusi Effect Of Work Skills Analisis berdasarkan pengaruh tidak
On Employee uji intervensi atau langsung melalui
Silitonga (2022)
Performance Cv. mediasi pengalaman
Osano Screen kerja lebih besar
Printing And daripada nilai
Embroidery Through pengaruh
Work Experience langsung
keterampilan
kerja terhadap
Penerbit : Dinasti kinerja
International Journal karyawan
of Management
Science

Anda mungkin juga menyukai