PT BANK BRI
KELAS A
2023
A. PENDAHULUAN
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank milik pemerintah
pertama yang beroperasi di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank milik
negara terbesar di Indonesia. Awalnya, Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan Bank
Rakyat Indonesia (BRI) di Purwokerto, Jawa Tengah, sebagai lembaga keuangan yang
melayani warga negara Indonesia dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi Purwokerto". Lembaga ini didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 yang
dianggap sebagai hari lahir BRI. Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946
menjelaskan bahwa BRI adalah bank pada masa setelah kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pemerintahan awal Republik Indonesia. Pada masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948 di dalam BRI telah menyaksikan beberapa perubahan
nama dan status sepanjang sejarahnya yang sangat erat kaitannya dengan perjuangan
bangsa Indonesia. Di dalam perjalanan evolusinya, BRI telah mengalami sejumlah
perubahan nama dan peralihan status, yang semuanya tidak dapat dipisahkan dari
sejarah perjuangan negara Indonesia. Perubahan-perubahan yang dilakukan BRI
tentunya memiliki arti penting bagi perkembangan dan perluasan organisasi ke depan.
Hal ini sejalan dengan nilai dan tujuan BRI, yang dituangkan dalam pernyataan visi dan
misi perusahaan, dan membantu BRI melayani nasabahnya dengan lebih baik.
Setiap organisasi yang membutuhkan kerja sama manusia harus memiliki
seorang pemimpin. Aspek kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan
komponen yang paling esensial (Widarto, 2013). Banyak penelitian tentang
kepemimpinan, mulai dari non-ilmiah hingga ilmiah, telah dilakukan. Menurut
penelitian non-ilmiah, kepemimpinan dikembangkan semata- mata dari pengalaman
intuitif dan keterampilan praktis. Kepemimpinan dipandang sebagai bawaan dan
karunia ilahi. Kepemimpinan adalah interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin
untuk mengubah dan memberdayakan perilaku mereka yang dipimpin sehingga mampu
memimpin dirinya sendiri untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi serta bentuk
dominasi berdasarkan kemampuan. Seorang pemimpin adalah orang yang mampu
mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu, berdasarkan
penerimaan atau penerimaan oleh kelompok, dan memiliki keahlian yang sesuai untuk
situasi yang diberikan. Kepemimpinan merupakan salah satu komponen kepuasan kerja
karyawan. Pemimpin berperan dalam meningkatkan kemampuan, komitmen, dan
pemahaman tentang nilai-nilai organisasi, serta kolaborasi, pengikut merekan
(Palebangan, 2021). Jika pimpinan mampu mengimplementasikan perubahan tersebut,
maka kinerja organisasi akan meningkat. Dengan kepemimpinan yang tepat, karyawan
pada akhirnya akan merasa puas dan mampu meningkatkan kinerjanya.
Dalam terminologi, gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin mempengaruhi
pengikutnya. Ada banyak gaya kepemimpinan dan setiap pemimpin memiliki gayanya
sendiri. Di antara gaya kepemimpinan yang paling umum adalah gaya otokratis dan
birokrasi. Meskipun sejumlah teori atau gaya kepemimpinan telah diajukan untuk
menjelaskan kemanjuran kepemimpinan, perbedaan antara gaya kepemimpinan
transaksional dan transformasional tetap menjadi bidang studi yang menarik. Menurut
Kreitner & Kinicki (2014), gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional ini
berkaitan secara positif dengan berbagai sikap dan perilaku karyawan serta
merepresentasikan aspek-aspek yang berbeda yang mencerminkan seorang pemimpin
yang baik. Perlu mengetahui perbedaan antara gaya kepemimpinan transaksional dan
transformasional dalam konsep dan praktik, penulis dengan tegas berpendapat bahwa
gaya kepemimpinan transformasional sangat melengkapi gaya kepemimpinan
transaksional. Tingkat kinerja individu, kelompok, dan organisasi yang lebih tinggi
dapat dicapai melalui penerapan kepemimpinan transaksional. Sementara beberapa
orang percaya bahwa gaya kepemimpinan transaksional merupakan komponen dari
gaya kepemimpinan transformasional, yang lain berpendapat bahwa kedua gaya
tersebut berbeda. Model kepemimpinan transaksional memotivasi bawahan untuk
memberikan kinerja terbaik mereka dan memberikan kompensasi yang tidak seimbang
atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Sementara itu, kepemimpinan
transformasional menekankan pada perlunya perubahan dalam hal nilai, keyakinan,
sikap, perilaku organisasi, dan emosi. Jenis kepemimpinan ini berusaha untuk
meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi.
Transformasional
Menurut pendapat Bass dan Silin dalam (Yukl, 2010), bahwa gaya
kepemimpinan transformasional memiliki empat komponen di dalamnya, yaitu
karisma (pengaruh ideal), pertimbangan individual, stimulasi intelektual, serta
inspirasional (Rivai, 2020). Hal ini sejalan dalam penerapan gaya kepemimpinan
transformasional PT Bank BRI yang dikutip dalam (Burhanudin & Kurniawan, 2020),
yaitu:
E. KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin memiliki beragam jenis sesuai
dengan gaya dan juga karakteristik mereka dalam mempengaruhi pegawai atau orang
yang dipimpinnya. PT Bank BRI memiliki gaya kepemimpinan transaksional dan juga
kepemimpinan tranformasional. Kempemimpinan transaksional, yang mana seorang
pemimpin lebih cenderung memberikan motivasi ekstrinsik dalam meningkatkan
kinerja pegawainya, serta menjadi sebuah peran dalam memberikan penghargaan baik
dalam bentuk positif maupun negatif (reward and punishment). Kepemimpinan
tranformasional, yang lebih beorientasi pada perubahan dalam mencapai efektivitas dan
efisiensi organisasi, serta mencapai tujuan perubahan organisasi ke arah yang baru.
Keduanya gaya kepemimpinan tersebut sama-sama memiliki kelebihan yang mana
berpengaruh pada peningkatan motivasi kinerja pegawai, yang mana gaya
kepemimpinan transaksional meningkatkan motivasi kinerja pegawainya dengan
adanya reward serta punishment yg diberikan kepada pegawai atas capaian kinerjanya,
serta gaya kepemimpinan tranformasional meningkatkan motivasi kinerja pegawainya
melalui komunikasi dan sinergi yang tercipta dalam mencapai tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF (Studi Pada Bank BRI Cabang Wates). Skripsi, 2–79.
http://eprints.undip.ac.id/36152/1/APRILITA.pdf
Faruq, A. (2021). Dirut BRI: Pemimpin Transformatif, Kunci Survive dan Tumbuh
Berkelanjutan di Era Digital - Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati. BRI.
https://bri.co.id/test/- /asset_publisher/G3x3P8wG7JRn/content/dirut-bri-pemimpin-
transformatif-kunci-survive-dan- tumbuh-berkelanjutan-di-era-digital
TERHADAP KESIAPAN BERUBAH (Studi pada Bank BRI Kantor Wilayah Yogyakarta).
EXERO : Journal of Research in Business and Economics, 1(1), 68–89.
https://doi.org/10.24071/exero.2018.010104