Kelompok 4
FAKULTAS PERTANIAN
SURABAYA
2019
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
Teori ini merupakan salah satu anggapan dan prinsip yang kuat Amerika Utara
tentang gaya kepemimpinan. Teori ini merupakan salah satu teori yang terkenal
dalam dua dekade terakhir dan menjadi dasar salah satu anggapan tersebut dan
sampai sekarang pendukungnya selalu menganggap bahwa model gaya
kepemimpinan tersebut dapat diterima dan digunakan secara mendunia atau
universal.
Contoh Kasus :
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di
salah satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara
terbersih di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya
dengan sampah. Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu
makanan pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat
pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian
dapat menukar sampah tersebut dengan sayur.
Analisis:
Selain kasus diatas, terdapat contoh kasus lain seperti yang dipaparkan pada
penelitian Pradana et al (2013) tentang Studi pada Karyawan Tetap PT. Mustika
Bahana Jaya, Lumajang dapat diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan
transaksional (X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel kinerja karyawan (Y). Pemimpin dengan bawahan sampai pada
kesepakatan yang berkaitan dengan imbalan yang akan diterima bawahan apabila
mereka mencapai tingkat kinerja yang disepakati, sehingga karyawan terdorong
untuk melakukan kinerja yang baik. Dengan kepemimpinan transaksional
bawahan terpacu untuk mencapai kinerja yang lebih baik agar mendapatkan
imbalan yang diinginkan.
2.6.Keefektifan Kepemimpinan
Kinerja karyawan (Y) terdiri dari tiga indikator yaitu kuantitas hasil kerja,
kualitas hasil kerja, dan ketepatan waktu. Kuantitas hasil kerja terdiri dari dua
item yaitu Hasil kerja yang dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
Kenaikan hasil kerja. Kualitas hasil kerja terdiri dari dua item yaitu Kualitas kerja
yang dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan dan Rendahnya kesalahan
dalam melaksanakan pekerjaan. Ketepatan waktu terdiri dari dua item yaitu
Ketepatan waktu penyelesaian kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
Ketepatan waktu hasil kerja dibanding rekan kerja.
1. Internal
2. Eksternal
Bass, B.M. 1985. Leadership and performance beyond expectations. New York:
Free Press.
Bass, B. M. 1990. Bass and Stogdill’s Hand Book of Leadership. New York : Free
Press.
Bycio, P., Hackett, R.D. and Allen, J.S. (1995). Further Assessments of Bass’s
(1985) Conceptualization of Transactional and Transformational
Leadership. Journal of Applied Psychology, 80(4), 468-478.
Hasibuan, Malayu, SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ismail, A., Mohamad, M.H., Mohamed, H.A., Rafiuddin, N.M., Zhen, K.W.P.,
2011., Transformational and Transactional Leadership Styles as a
Predictor of Individual Outcomes. Theoretical and Applied Economics,
Vol. 17 No. 6(547), pp. 89 – 104.
Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi (Edisi Kelima). Alih Bahasa:
Budi Supriyanto. Jakarta: PT. Indeks.