PENDAHULUAN
Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan, sumber daya manusia di sini
mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi yaitu mereka yang
terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari level yang paling
bawah hingga level paling atas (top management), meskipun berbeda level,
seluruh bagian dari sumber daya manusia tersebut memiliki peran yang sama
Organisasi memiliki berbagai sumber daya antara lain fisik, finansial, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta manusia. Salah satu sumber daya yang
organisasi baik langsung atau tidak langsung dapat mendorong kinerja seperti
kualitas dan produktivitas (Bano, Karim, Din & Bibi, 2014). Dengan demikian,
1
perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus
merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun
kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja
yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar
kinerja karyawan.
Hal itu, dapat dilihat dari hasil seseorang selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas, seperti hasil kerja atau target yang telah disepakati.
merupakan catatan hasil kerja atau kegiatan seseorang selama periode tertentu,
Salah satu kinerja juga ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin dalam
2
Ditegaskan oleh Stoner, Freeman & Gilbert Jr. dalam Fahmi, (2013)
dengan organisasi.
kelakuaannya ketika dalam kondisi normal. Menurut Handoko dalam Mardalis &
dapat dikatakan sebagai pola berulang dari perilaku yang ditunjukkan oleh
3
seorang pemimpin (Khoza, Chetty, & Karodia, 2016). Dengan demikian
seperti membina dan mengarahkan semua potensi karyawan agar memicu semangat
situasi tersebut (Aslam et al, 2015). Seorang pemimpin lebih berpedoman pada
Hersey & Blanchard terdapat empat dimensi, antara lain telling, selling,
4
Selain gaya kepemimpinan situasional, faktor komunikasi organisasi
membantu untuk mengembangkan hubungan yang baik. Selain itu, Panuju (2001)
organisasi (Gul & Ince, 2011). Suatu kegiatan dalam organisasi tak lepas dari arah
maka proses kegiatan organisasi dapat berjalan dengan semestinya. Oleh karena
organisasinya.
5
Perusahaan PT. Pelindo Daya Sejahtera yang khusus bergerak pada bidang
alih daya, selalu berusaha mengikuti persaingan global dalam bidang alih daya yang
dewasa ini merupakan salah satu perusahaan yang tergolong dalam usia yang masih
baru yakni baru berusia lima tahun pada tahun 2018 dimana PT. Pelindo Daya
Sejahtera sendiri berdiri pada tanggal 19 Maret 2013. PT. Pelindo Daya Sejahtera
yang meliputi :
Entrepreneur and Education Award 2015 dari Kementerian Koperasi dan UKM,
Company Outsourcing of the Year 2015. Hal itu berkat keseriusan manajemen
kebutuhan customer.
6
memberi dukungan terhadap karyawannya untuk dapat meningkatkan kinerja serta
memberikan arahan dengan cepat apabila terjadi suatu permasalahan dalam yang
karyawan PT. Pelindo Daya Sejahtera dalam bekerja mampu untuk menggerakkan
Proses kerja di PT. Pelindo Daya Sejahtera dapat dikatakan berjalan dengan
lancar dan kondusif karena hubungan komunikasi antar bagian dalam organisasi
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, PT. Pelindo Daya Sejahtera memiliki
hubungan komunikasi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari arus komunikasi yang
yang lancar antara pemimpin dengan karyawan dan komunikasi antara sesama
kepercayaan dan suasana dalam lingkup organisasi yang baik. Oleh karena itu,
7
Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui
target yang optimal. Kinerja karyawan PT. Pelindo Daya Sejahtera juga dapat
diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan
peran dan fungsinya itu, hal tersebut tentunya memiliki hubungan segaris atau linear
kepemimpinan yang lain, misal yang paling mendekati yakni gaya kepemimpinan
tertarik untuk mengkaji penelitian tentang hal ini, karena melihat perkembangan
perusahaan PT. Pelindo Daya Sejahtera, yang tidak lepas dari komitmen
PT. Pelindo III menilai kesejahteraan tenaga outsourcing perlu ditingkatkan dan
atas dasar itu PT. Pelindo III mendirikan anak perusahaan yang khusus bergerak di
bidang alih daya, hingga akhirnya PT. Pelindo Daya Sejahtera dapat berkembang
8
pesat dengan waktu yang cukup singkat. Dalam kurun waktu 3 tahun PT. Pelindo
Daya Sejahtera mampu meningkatkan jumlah karyawan dari 1.360 orang di tahun
2014 menjadi lebih dari 2.000 orang di tahun 2015 dan sekarang telah berkembang
menjadi 2.700 orang. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dari pihak
perusahaan maupun dari pihak pemerintah kota Surabaya yang tentunya PT.
Pelindo Daya Sejahtera ikut serta dalam penyerapan tenaga kerja khususnya untuk
warga kota Surabaya, sehingga dapat meminimalisir angka pengangguran yang ada.
Faktor-faktor yang terkait dengan keberhasilan perusahaan tersebut tidak lepas dari
kepemimpinan yang lain. Peneliti juga terkendala dalam mencari referensi jurnal
komunikasi organisasi dan kinerja karyawan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Pelindo Daya Sejahtera. Oleh
karena itu peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat melihat seberapa
9
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
kinerja karyawan, untuk suatu upaya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan,
Sejahtera?
10
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
kinerja karyawan.
karyawan.
11
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi perusahaan
depannya.
3. Bagi almamater
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkualitas sehingga mereka dapat melakukan suatu pekerjaan di atas tingkat yang
diharapkan (Edson, Nyasha & Martin, 2014). Seorang pemimpin memiliki sebuah
gaya kepemimpinan yang berbeda dengan yang lainnya, namun pada prakteknya
diperintahkan (Widianto, 2013). Hal ini, dapat dilihat dari seorang pemimpin
Sedangkan A.M Kadaman & Jusuf dalam Widianto (2013) bahwa gaya
berusaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Hal ini untuk
13
kesedian untuk bekerja. Perhatian kepada gaya kepemimpinan didasarkan
pada asumsi bahwa karyawan lebih mungkin untuk bekerja secara efektif
Kemampuan sendiri sebagai bagian dari kematangan dalam hal ini berkaitan
dengan ketrampilan dan pengetahuan, sedangkan kemauan sebagai dari unsur yang
Menurut Hersey & Blanchard dalam Putra & Yuniawan (2015) gaya
tinggi dan hubungan tinggi. Pendekatan antara tugas dan hubungan lebih
14
terselesaikan dengan baik.
Tinggi
Hubungan Tinggi Tugas Tinggi dan
dan Tugas Rendah Hubungan Tinggi
(Participacing) (Selling)
Perilaku
Hubungan Hubungan Rendah Tugas Tinggi dan
dan Tugas Rendah Hubungan Rendah
(Delegating) (Telling)
Rendah
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui titik potong perilaku tugas dan
perilaku hubungan. Apabila pada perilaku tugas rendah dan perilaku hubungan
15
gaya kepemimpinan yang mengarahkan karyawannya agar dapat hasil yang
maksimal.
mencapai tujuan bersama. Dalam kontek ini, komunikasi yang terjalin antara
baik.
Menurut Gibson et al dalam Amin et al, (2014) ada tiga bentuk aliran
pemimpin yang
16
disampaikan kepada karyawan dalam organisasi. Salah satu contohnya,
permasalahan.
antar rekan kerja dan saling mengingatkan satu dengan yang lain apabila
pasti tidak semua berjalan lancar, adapun faktor yang menjadi hambatan dalam
berbagai pesan yang menyangkut kegiatan organisasi tersebut (Amin etal., 2014).
Dengan demikian komunikasi organisasi salah satu faktor yang dapat menjembatani
17
2.1.3 Kinerja Karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
setiap unit organisasi harus diukur dengan metode statistik, khususnya tentang
mutu suatu produksi. Dalam standar pengukuran kinerja perlu dirumuskan untuk
dijadikan indikator perbandingan antara apa yang telah dihasilkan dengan apa
seseorang.
Menurut Abbas & Sara dalam Shaheen, Naqvi, & Khan (2013) bahwa
lebih baik yang dapat dianalisis melalui kinerja organisasi. Sebuah organisasi
18
keberhasilan atau kegagalan dalam suatu organisasi. Hal ini, kinerja dalam
indikator yang luas yang bisa mencakup produktivitas serta kualitas dan faktor-
faktor lain yang menekankan pada hasil dan pengukuran produktivitas yang
lebih efektif, maka dari itu diperlukan kepemimpin yang efektif. Pemimpin
bahwa kinerja merupakan catatan hasil kerja yang dilakukan karyawan dalam
Dipertegas oleh Rivai dalam Akbar (2015), mengemukakan kinerja adalah suatu
hasil kerja seseorang selama periode tertentu yang dapat diamati dalam
penyelesaian tugasnya.
Menurut Bernardin & Russel dalam Setiawan & Santoso (2013) untuk
19
dan ketepatan waktu.
setiap unit organisasi harus diukur dengan metode statistik, khususnya tentang
mutu suatu produksi. Dalam standar pengukuran kinerja perlu dirumuskan untuk
dijadikan indikator perbandingan antara apa yang telah dihasilkan dengan apa
seseorang.
baik secara simultan atau parsial. Kedua, oleh Kasmiruddin & Ardelia (2015),
20
kinerja karyawan. Pengaruh positif baik pola komunikasi ke bawah, ke
atas, dan horizontal yang ada akan meningkatkan kinerja karyawan. Kedua,
memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
Kerangka konseptual atas masalah yang akan dikaji dapat dilihat dari melalui
Gaya
Kepemimpinan Parsial
Situasional (X1)
Simultan Simultan
Kinerja Karyawan (Y)
Komunikasi
Organisasi (X2)
Parsial
Daya Sejahtera.
21
3. Gaya kepemimpinan situasional dan komunikasi organiasasi berpengaruh
22
BAB III
METODE PENELITIAN