Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENELITIAN

Analisis Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Kantor Dinas


Kesehatan Kabupaten Tolikara Provinsi Papua

Analysis of Human Resource Planning System in Health Office Tolikara


Papua Province

Ellius Enambe 1) A. J. M Rattu 2) Ch. R. Tilaar 1)


1)
Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
2)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak
Abstract
Perencanaan sumber daya manusia didesain
untuk menjamin bahwa kebutuhan pegawai bagi
suatu organisasi akan dapat terpenuhi secara tetap Human resource planning is designed to ensure
dan tepat. Namun demikian kenyataan di lapangan that the employees of an organization's needs will
membuktikan bahwa sumber daya manusia yang be met regularly and appropriately. However, the
tersedia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten reality has proved that human resources are
Tolikara masih kurang sumber daya manusia available at the District Health Office Tolikara still
kesehatan sehingga dalam kontribusinya pada lack health human resources so that the
organisasi dipengaruhi perencanaan itu sendiri. contribution to the organization influenced the
Kelemahan pelayanan kesehatan dilihat dari sudut planning itself. The weakness of health services
tenaga kesehatan yaitu berhubungan dengan from the standpoint of health personnel is
pengadaan pegawai yang kurang sesuai di bidang associated with the procurement of appropriate
kerjannya, penyebaran tenaga pegawai yang belum personnel lack in kerjannya, dissemination of
merata, mutu pendidikan yang belum memadai, employees who have not been evenly distributed,
namun dengan segala kendala dan keterbatasan the quality of education is not adequate, but with
tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara tetap all the constraints and limitations of the Public
menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga Health Service Tolikara continue performing their
penelitian ini diarahkan untuk menganalisis sistem duties and functions, so this research is directed to
perencanaan sumber daya manusia pada Kantor analyze human resource planning system at the
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara dengan District Health Office Tolikara the study indicator
indikator kajiannya yaitu pengadaan, that the procurement, development, and
pengembangan, dan penempatan sumber daya deployment of human resources. The results
manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa showed that the system of procurement of new
sistem pengadaan pegawai baru dilaksanakan employees fairly well implemented in accordance
dengan cukup baik sesuai alokasi dan jumlah yang allocation and the amount needed, but still less
dibutuhkan namun masih kurang optimal dalam than optimal in the selection process for new
proses seleksi penerimaan pegawai baru dan employees and human resource development is
pengembangan sumber daya Manusia dilaksanakan carried out through education and training as well
melalui pendidikan dan pelatihan serta penempatan as placement of new employees who have received
pegawai baru yang telah diterima selanjunya selanjunya placed in some units work in
ditempatkan di beberapa unit kerja sesuai dengan accordance with the background knowledge gained
latar belakang bidang ilmu yang diperolehnya field but often does not match what was expected.
tetapi sering tidak sesuai apa yag diharapkan .

.
.
Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Pendidikan,
Keyword: Human Resources, Education, Training.
Pelatihan.

460
Enambe, Rattu dan Tilaar, Analisis Sistem Perencanaan

Pendahuluan Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara


banyak menemui kendala dalam proses
Pembangunan kesehatan meningkatkan
manajemen. Kendala-kendala tersebut
kesadaran, kemauan dan kemampuan
berupa kendala internal yang berkaitan
hidup sehat bagi setiap orang agar
analisis perencanaan SDM yang belum
terwujud derajat kesehatan masyarakat
sepenuhnya dilakukan dengan baik dan
yang optimal yang ditandai oleh
kendala eksternal berupa ketersediaan
penduduknya berperilaku hidup sehat dan
SDM, dan mutu pelayanan kesehatan yang
dalam lingkungan yang sehat, memiliki
belum optimal terutama pada Kantor Dinas
kemampuan untuk menjangkau pelayanan
Kesehatan Kabupaten Tolikara.
kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan Berdasarkan latar belakang di atas,
yang optimal di seluruh wilayah Republik maka tujuan yang ingin dicapai dari
Indonesia. penelitian ini adalah untuk mengetahui
proses terjadinya sistem Perencanaan
Perencanaan sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia Pada Kantor Dinas
atau perencanaan tenaga kerja dapat
Kesehatan Kabupaten Tolikara Provinsi
diartikan sebagai suatu proses menentukan
Papua.
kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan
perkiraan, pengembangan,
pengimplementasian, pengendalian sumber Metode
daya manusia tersebut yang berintegrasi Jenis penelitian yang digunakan adalah
dengan perencanaan organisasi agar penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
tercipta jumlah pegawai, penempatan mengetahui lebih mendalam gambaran
pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
sistem perencanaan sumber daya manusia
ekonomis (Anonim, 2004). pada Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Perencanaan sumber daya manusia Tolikara Provinsi Papua. Pemilihan sampel
didesain untuk menjamin bahwa pada penelitian ini berdasarkan prinsip
kebutuhan pegawai bagi suatu organisasi kesesuaian dimana sampel dipilih
akan dapat terpenuhi secara tetap dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
tepat. Namun demikian kenyataan di berkaitan dengan topik penelitian.
lapangan membuktikan bahwa sumber Berdasarkan prinsip tersebut diatas, maka
daya manusia yang tersedia di Kantor dipilih menjadi informan adalah enam
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara orang yang terlibat langsung maupun tidak
masih kurang sumber daya manusia langsung dalam perencanaan SDM pada
kesehatan sehingga dalam kontribusinya Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
pada organisasi dipengaruhi perencanaan Tolikara Provinsi Papua. Pengumpulan
itu sendiri. data diperoleh melalui dua cara yaitu data
primer dan sekunder, data primer
Pengadaan pegawai belum mampu
didapatkan secara langsung dari lapangan
memenuhi permintaan sumber daya
penelitian melalui hasil wawancara
manusia dimana dibuktikan dengan masih
mendalam kepada semua infoman yaitu
terdapat kekurangan atau kekosongan pada
kepala Dinaskesehatan maupun kasubag
jabatan struktural tertentu bahkan sampai
kepegawaian Dinas kesehatan serta kabid
pada tingkatan staf. Pengadaan akan
perencanaan kepegawaian daerah, kabid
sangat menentukan perlu tidaknya
perencanaan SDM di Bappeda Kabupaten
penambahan atau pengurangan pegawai
Tolikara dan hasil observasi langsung
sampai pada hasil akhir yang diharapkan
dengan panduan observasi yaitu melihat
yaitu mendapatkan pegawai yang
dokumen sistem perencanaan SDM pada
berkualitas.
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Tolikara. Sedangkan data sekunder

461
JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015

diperoleh melalui buku-buku pendukung memperoleh data dan informasi yang


yang relevan, dan dokumen yang terkait akurat dari masing-masing SOTK yang
dari instansi pemerintah maupun lembaga- ada tentang kebutuhan akan pegawai dan
lembaga terkait lainya seperti Dinas jabatan yang kosong didalam SOTK
Kesehatan, BKD, BAPPEDA, BPS tersebut. Informasi dan data yang
Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. diperoleh tentang kebutuhan pegawai
tentunya dengan kualifikasi keilmuan yang
diperlukan oleh organisasi. Begitu juga
halnya dengan informasi dan data jabatan
Hasil dan Pembahasan yang kosong didalam organisasi akan
digunakan untuk memilih siapa individu
1. Pengadaan Pegawai Kesehatan
yang layak untuk duduk dalam jabatan
tersebut sesuai dengan kebutuhan
Sistem pengadaan pegawai pada Dinas
organisasi. (Tohari, 2002).
Kesehatan Kabupaten Tolikara
dilaksanakan melalui alokasi jumlah yang Rekrutmen adalah putusan sumber
dibutuhkan baik pengadaan tenaga honorer daya manusia (SDM) berupa banyak
maupun melalui formasi umum sesuai dibutuhkan, kapan dibutuhkan, serta
dengan lowongan kerja yang ada. Sebelum pengetahuan, keterampilan, kemampuan
proses pengadaan dilakukan, terlebih khusus yang dimiliki. (Silalahi, 2009)
dahulu diadakan pemeriksaan menyangkut Penarikan (rekrutmen) pegawai merupakan
kebutuhan tenaga kerja atau jumlah yang suatu proses atau tindakan yang dilakukan
lowong dari setiap unit kerja dalam SKPD oleh organisasi untuk mendapatkan
dan setelah di ketahui kebutuhan tenaga tambahan pegawai melalui beberapa
kerja tersebut selanjutnya menetapkan tahapan mencakup identifikasi dan
alokasi dan jumlah pegawai yang evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga
dibutuhkan. Formasi penerimaan pegawai kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja,
baru juga dilakukan untuk mereka yang proses seleksi, penempatan, dan orientasi
sudah lama bekerja tetapi bukan sebagai tenaga kerja. Penarikan pegawai bertujuan
pegawai tetap atau pegawai negeri sipil menyediakan pegawai yang cukup agar
namun mereka yang dimaksud adalah para manajemen dapat memilih karyawan yang
tenaga honorer yang sudah bekerja di memenuhi kualifikasi yang mereka
dinas-dinas terkait lainnya termasuk Dinas perlukan. (Handayaningrat, 2002).
Kesehatan Kabupaten Tolikara. Tenaga Proses pengadaan pegawai baru pada
honorer tersebut bervariasi tentang Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara
jumlahnya maupun lama kerja dalam dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
membantu pekerjaan yang ada di Dinas melalui pengumuman formasi penerimaan
Kesehatan Kabupaten Tolikara namun pegawai baru, proses seleksi berkas, tes
untuk menjadi pegawai negeri sipil dalam tertulis maupun lisan dan pengumuman
pengantannya tidak diterima secara penerimaan pegawai yang telah lulus.
keseluruhan tetapi diterima berdasarkan Pengumuman tentang formasi penerimaan
alokasi dan jumlah yang dibutuhkan. pegawai baru diumumkan melalui Radio
Pelaksanaan program analisis jabatan Republik Indonesia (RRI), Koran, maupun
sudah dilakukan setiap tahunnya oleh pemberitahuan resmi melalui papan
Badan Kepegawaian Daerah, dimana pengumun di Kantor Bupati Kabupaten
proses ini untuk menemukan informasi dan Tolikara. Lebih lanjut hasil wawancara
data tentang kebutuhan pegawai pada dengan Kabid Perencanaan Formasi BKD
setiap SOTK dan kekosongan jabatan yang Kabupaten Tolikara menyatakan bahwa
ada disetiap SOTK. Implementasi program Pelamar umum maupun honorer setelah
analisis jabatan ini bertujuan untuk mendengarkan dan melihat pengumuman

462
Enambe, Rattu dan Tilaar, Analisis Sistem Perencanaan

formasi tersebut selanjutnya membawa oleh karena ada hubungan keluarga baik
dan memberikan berkas lamarannya di kepala daerah maupun kepala instansi
panitia penerimaan formasi baru untuk lainnya yang berujung pada sistem dinasti
diproses lebih lanjut. Proses pemeriksaan secara sistematis. Kendala lain yang
dan seleksi berkas sepenuhnya dilakukan dijumpai melalui hasil wawancara yaitu
oleh pihak panitia yang ditunjuk terutama pengadaan pegawai melalui pungutan liar,
dari pihak BKD dan seleksi berkas hal ini sering terjadi ketika para calon
tersebut dilakukan sesuai dengan pegawai negeri sipil memberi beberapa
persyaratan yang diminta dan disesuaikan jumlah uang kepada pihak penerima atau
dengan ketentuan undang-undang yang sebaliknya pihak penerima meminta
berlaku namun proses seleksi tidak sejumlah uang agar calon pegawai tesebut
dilakukan secara transparan terhadap biasa diterima sebagai pegawai walaupun
publik yang tentunya diberi ruang serta transaksi ini secara tegas tidak termasuk
memperluas terjadinya kolusi, korupsi, dan dalam ketentuan mamun terjadi secara
nepotisme pagi pihak penyelenggara interen antar perorangan.
terutama pemerintah Kabupaten Tolikara Kemampuan individu juga merupakan
Provinsi Papua. Informasi bagi pelamar variabel yang penting. Pegawai bekerja
yang telah lulus seleksi disampaikan keras tanpa memiliki keterampilan,
kembali melalui radio, koran dan papan kemampuan dan pengeta-huan yang
pengumuman untuk diketahui. memadai tidak akan mencapai banyak
Pengadaan calon pegawai negeri yang kemajuan dalam pekerjaanya (Widjaya,
dimaksud di atas mengacu pada Peraturan 2005).
Pemerintah nomor 98 Tahun 2000 yang Sumber daya yang dimiliki organisasi
telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah dan fungsi managemen sebenarnya dalam
nomor 11 Tahun 2002 dan ketentuan rangka untuk mlaksanakan kebijaksanaan
pelaksanaannya sebagaimana diatur dalam dan tujuan organisasi. Sumber daya yang
Keputusan Kepala BKN pusat nomor 11 paling esesial yang dimiliki organisasi
Tahun 2002, kecuali penyiapan dan adalah sumber daya manusia, dengan
pengolahan materi ujian yang dilakukan demikian suatu organisasi harus
oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri memikirkan apabila sumber daya manusia
apabila infrastruktur, sarana dan prasarana mampu memberikan kontribusi kepada
telah siap dan tersedia pengolahan hasil organisasi, mereka penting bagi organisasi
ujian dengan Komputer (Anonim, 2003). untuk memberikan kebijakan dan
Beberapa kendala yang ditemukan di keputusan yang berkaitan dengan
lapangan antara lain yaitu pengadaan penghargaan pegawai atas kontribusi yang
pegawai yang tidak sesuai dengan latar diberikan. (Yuniarsih dan Suwatno, 2011).
belakang pendidikan dan skill individu Dalam menganalisis pengisian posisi
namun sering dijumpai pengadaan melalui internal recruitment tidak terlepas
dilaksanakan melalui kepentingan politik, dari seleksi pegawai yang akan
keluarga dan pungutan liar. Kepentingan ditempatkan, karena beberapa kreteria
politik seperti penerimaan pegawai baru harus dipenuhi oleh calon, seperti
dari anggota partai maupun tim-tim keterampilan (skill) kemampuan (Ability)
pendukung dalam pemenangan kepala dan pengetahuan (Kwowledge) atau
daerah serta disertai pengangkatan dan individual competences. (Andrizul dan
roling jabatan pada dinas-dinas tertentu Yoserizal, 2013).
sesuai dengan janji dalam kontrak politik.
sedangkan pengadaan pegawai yang Untuk membangun suatu organisasi
didasarkan atas kekeluargaan yaitu mereka yang diperlukan manusia-manusia yang
yang diterima sebagai pegawai negeri sipil terampil dan sesuai serta mempunyai sikap

463
JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015

motivasi yang tinggi, sebab manusia- diadakan kurang lebih sekitar satu bulan di
manusia tersebut harus dipersiapkan Kota Tolikara. Waktu dan tempat
melalui jalur-jalur pengembangan sumber pelaksanaan pendidikan atau pelatihan
daya manusia yaitu melalui jalur ditetapkan oleh pemerintah daerah
pendidikan dan latihan, promosi dan Kabupaten Tolikara sekaligus biaya
mutasi serta pengembangan tempat kerja. operasional, instruktur dan fasilitas
lainnya. Instruktur atau pelatih berasal dari
Pegawai negeri sipil yang bekerja di
pihak kepolisian atau dari Tentara
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara
Nasional Indonesia (TNI) dan dari
hingga penerimaan formasi terakhir masih
pemerintah daerah serta materi yang
minim atau kurang walaupun sudah
diberikan pada umumnya ada dua bagian
beberapa kali melakukan
yaitu pendidikan dan pelatihan. Pengajaran
perekrutmen/pengadaan pegawai baru, hal
pendidikan lebih kurang sekitar empat
ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
puluh presen dari pendidikan pelatihan,
kepala Dinas Kesehatan dimana sampai
yaitu sekitar enam puluh presen.
saat ini masih membutuhkan pegawai
tenaga kesehatan baru terutama tenaga Pengajaran pendidikan yang dimaksud
fungsional yang bertugas di Puskesmas meliputi materi tentang manajemen,
maupun di rumah sakit umum daerah. pemerintahan, perkantoran, pelayanan
publik, ekonomi dan keuangan, politik,
Pelaksanaan otonomi daerah yang
kebudayaan, etika dan moral serta otonomi
penuh tanggung jawab dibutuhkan peranan
daerah, sedangkan pendidikan pelatihan
aparatur pemerintah. Hal ini dikarenakan
meliputi latihan baris berbaris, upacara
aparatur pemerintah adalah unsur aparatur
bendera, disiplin waktu, pelayanan prima,
negara untuk menyelenggarakan
dan olah raga. Pelatihan dan pendidikan
pemerintahan dan pembangunan. Misi
dilakukan secara bersamaan bagi pegawai
yang diemban oleh pegawai negeri sipil
baru untuk semua SKPD yang ada di
adalah sebagai pelayanan, kesetian dan
Kabupaten Tolikara Provinsi Papua.
keseriusan kerja. Setiap pimpinan
pemerintahan harus dapat menempatkan Program pelatihan dan pengembangan
para pegawainya sesuai dengan SDM merupakan istilah-istilah yang
kemampuan dan kualitas kerja yang berhubungan dengan usaha-usaha
dimilikinya. Oleh karenanya pengangkatan berencana, yang diselenggarakan untuk
PNS dalam satu jabatan dilaksanakan mencapai penguasaan skill, pengetahuan,
berdasarkan profesionalisme yang ada dan dan sikap-sikap pegawai atau anggota
sesuai dengan kompetensi, pranata kerja organisasi. Pengembangan SDM lebih
dan jenjang pangkat. Penempatan pegawai difokuskan pada peningkatan kemampuan
yang sesuai dengan kemampuan dan dalam pengambilan keputusan dan
kualitas yang dimilikinya akan semakin memperluas hubungan manusia (human
mudah untuk melihat kinerja pegawainya. relation) bagi manajemen tingkat atas dan
(Handayaningrat, 2002). manajemen tingkat menengah sedangkan
pelatihan SDM dimaksudkan untuk
pegawai pada tingkat bawah (pelaksana),
2. Sistem Pengembangan SDM sehingga diharapkan karyawan semakin
terampil dan mampu melaksanakan
Pengembangan Sumber Daya Manusia tanggung jawabnya dengan semakin baik,
(SDM) dilakukan setelah penerimaan sesuai dengan standar. (Saydam, 2006)
pegawai baru dan pengembangan SDM Dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan
tersebut dilaksanakan melalui pendidikan pengembangan SDM adalah suatu
dan pelatihan proses pendidikan dan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas
pelatihan dalam pengembangan SDM SDM agar bisa menjadi sumber daya yang

464
Enambe, Rattu dan Tilaar, Analisis Sistem Perencanaan

berkualitas baik dari segi pengetahuan, memenangkan dan menangkap peluang


keterampilan bekerja, tingkat yang ada, pengembangan SDM harus
professionalisme yang tinggi dalam ditekankan pada penguasaan kompetensi
bekerja agar bisa meningkatkan yang fokus pada suatu bidang tertentu
kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang pada gilirannya akan mampu
perusahaan dengan baik. meningkatkan daya saing di tingkat
nasional maupun internasional. (Thoha,
Untuk membangun suatu organisasi
2005, Yuniarsih dan Suwatno, 2011).
yang diperlukan manusia-manusia yang
terampil dan sesuai serta mempunyai sikap Salah satu fungsi manajemen surmber
motivasi yang tinggi. sebab manusia- daya manusia adalah training and
manusia tadi harus dipersiapkan melalui development artinya bahwa untuk
jalur-jalur pengembangan sumber daya mendapatkan tenaga kesehatan yang
manusia yaitu melalui jalur pendidikan dan bersumber daya manusia yang baik dan
latihan, promosi dan mutasi serta tepat sangat perlu pelatihan dan
pengembangan tempat kerja. pengembangan. Hal ini sebagai upaya
untuk mempersiapkan para tenaga
Penentuan indikator dari variabel
kesehatan untuk menghadapi tugas
kesesuaian keterampilan sesuai teori yang
pekerjaan jabatan yang dianggap belum
dikemukakan oleh Benardin dan Russel
menguasainya. (Yuniarsih dan Suwatno,
(1998), yaitu keterampilan merupakan
2011).
kemampuan melakukan suatu tindakan
psikomotor yang dipelajari dan dapat Dalam instansi kesehatan biasanya
mencakup suatu manipulasi tangan, lisan para tenaga kerja yang akan menduduki
atau mental dari pada data, orang atau jabatan baru yang tidak didukung dengan
benda-benda. pendidikannya atau belum mampu
melaksanakan tugasnya, biasanya upaya
Adapun indikator pengukuran variabel
yang ditempuh adalah dengan melakukan
kesesuaian keterampilan didasarkan pada
pelatihan dan pengembangan karir.
keterampilan yang mendukung
Dengan melalui pelatihan dan
penyesuaian tugas pekerjaan, penempatan
pengembangan, tenaga kerja akan mampu
pegawai terhadap keterampilan teknis,
mengerjakan, meningkatkan,
keterampilan dalam menjalin hubungan
kerja, keterampilan konsepsional, dan mengembangkan pekerjaannya. (Thoha,
2005).
kesesuaian tugas dengan keterampilan
yang dimiliki. (Thoha, 2005). Pegawai baru yang telah diterima
sebelum mengikuti proses pendidikan dan
SDM merupakan faktor utama dan
pelatihan masih berstatus sebagai calon
strategis bagi tercapainya keberhasilan
pegawai negeri sipil sesuai dengan surat
pembangunan suatu bangsa. SDM yang
keputusan Bupati Kabupaten Tolikara
kuat dan berdaya saing tinggi dalam
namun setelah mengikuti pengembangan
berbagai aspek akan mendukung
sumber daya manusia baik pelatihan
peningkatan pembangunan, baik di bidang
maupun pendidikan selama kurang lebih
ekonomi, kesehatan maupun di bidang
satu bulan atau lebih kemudian diangkat
sosial dan budaya. (Wursanto, 2003).
sebagai pegawai negeri sipil atau pegawai
SDM yang berdaya saing tinggi tetap di lingkungan pemerintah Kabupaten
merupakan salah satu faktor kunci Tolikara Provinsi Papua.
keberhasilan di era globalisasi yang
Tujuan pendidikan dan pelatihan
diwarnai dengan semakin ketatnya
tenaga kesehatan yaitu untuk
persaingan serta tiadanya batas antar
meningkatkan mutu tenaga kesehatan
negara dalam interaksi hidup dan
berdasarkan kompetensi profesi dan
kehidupan manusia. Oleh karena itu, untuk

465
JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015

berorientasi pada paradigma sehat pekerjaan jabatan yang dianggap belum


sehingga menghasilkan tenaga kesehatan menguasainya. Teori ini sangat tepat untuk
yang memenuhi harapan masyarakat. rnenghindari kemungkinan terburuk dalam
(Thoha, 2005) Pendidikan dan pelatihan kemampuan dan tanggungjawab bekerja,
yang efektif akan menghasilkan tenaga sehingga dalam menyelesaikan tugas
kesehatan yang lebih bermutu sehingga jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai
mampu melaksanakan perubahan, dengan aturan yang telah ditetapkan.
pertumbuhan, dan perkembangan baik Dengan melalui pelatihan dan
kinerja SDM kesehatan maupun kinerja pengembangan, tenaga kerja akan mampu
instansi/organisasi tempatnya bekerja. mengerjakan, meningkatkan,
Dengan demikian peranan pendidikan dan mengembangkan pekerjaannya. (Asang,
pelatihan akan menjadi penting, terutama 2012).
dengan adanya perkembangan teknologi Kemampuan yang dimiliki oleh
yang semakin pesat (Kurniati dan Efendi, pegawai dalam melaksanakan tugas,
2011). Pengembangan sistem pendidikan tentunya mempengaruhi pegawai dalam
tenaga kesehatan tidak terlepas dari sistem penyelesaian tugas yang diberikan.
pendidikan Nasional untuk membentuk Akibatnya banyak pekerjaaan yang
keahlian dan keterampilan tenaga tertunda penyelesaiannya dan pelayanan
kesehatan di bidang-bidang strategis serta yang diberikan kepada masyarakat juga
mengantisipasi timbulnya kesenjangan tidak memuaskan. Dampaknya
keahlian sebagai akibat kemajuan kepercayaan masyarakat akan kinerja
teknologi. pegawai menjadi semakin buruk dan jelek.
Manajemen pegawai berikan tugas Oleh karenanya pembenahan kemampuan
sepenuhnya kepada BKD yang mengacu terhadap pegawai memang mutlak harus
pada keputusan Presiden nomor 159 Tahun dilaksanakan, sehingga usaha pemerintah
2000 tentang pedoman pembentukan BKD dalam mewujudkan pelayanan yang
pasal 1 bahwa BKD merupakan perangkat memuaskan dapat terealisasi. (Asang,
daerah yang melaksanakan manajemen 2012).
PNS daerah dalam membantu tugas pokok Selain faktor kemampuan yang dapat
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. menghalangi pencapaian tujuan yang telah
Manajemen PNS daerah adalah disusun oleh organisasi, faktor tingkat
keseluruhan upaya-upaya untuk absensi yang tinggi juga dapat menjadi
menigkatkan efisiensi, efektivitas, dan faktor pendukungnya. Karena dengan
derajat profesionalisme penyelenggaraan tingkat presensi yang tinggi bagi pegawai
tugas, fungsi dan kewajiban yang meliputi dalam melaksanakan tugas dan
perencanaan, pengembangan, kualitas, menjalankan kerja rutinitas, tentunya
penempatan, promosi, pengajian, dan memberikan dampak terhadap budaya
pemberhentian. (Thoha, 2005. Widjaya, kerja yang dikembangkan, kondisi ini juga
2005, Yuniarsih dan Suwatno, 2011). yang sedang terjadi di Dinas Kesehatan
Salah satu fungsi manajemen Kabupaten Tolikara.
surmberdaya manusia adalah training and
development artinya bahwa untuk
mendapatkan tenaga kerja pendidikan 3. Penempatan
yang bersumber daya manusia yang baik
dan tepat sangat perlu pelatihan dan Berdasarkan hasil penelitian bahwa
pengembangan. (Gaol, dan Jimmy, 2014). setelah mengadakan pengadaan pegawai
Hal ini sebagai upaya untuk dan pengembangan SDM selanjutnya
mempersiapkan para tenaga kerja dilakukan penempatan. Proses penempatan
pendidikan untuk menghadapi tugas dilakukan berdasarkan pendidikan,

466
Enambe, Rattu dan Tilaar, Analisis Sistem Perencanaan

pengetahuan, keterampilan kerja, dan merupakan tindakan lanjut dari seleksi


pengalaman kerja oleh pegawai baru yaitu menempatkan calon pegawai yang
tersebut sesuai dengan formasi yang diterima (lulus seleksi) pada
diterima. Penempatan berdasarkan jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya
pendidikan yang dimaksud yaitu ditinjau dan sekaligus mendelegasikan authority
dari tingkat pendidikan akhir yang kepada orang tersebut (Hasibuan, 2001).
diperoleh untuk mengisi suatu tempat kerja Berdasarkan hasil pembahasan di atas
sesuai dengan gelar pendidikan yang ada, dapat menunjukkan bahwa sistem
sedangkan penempatan berdasarkan perencanaan sumber daya manusia di
pengetahuan kerja yaitu menyangkut Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara
pengetahuan melalui keilmuan dan Provinsi Papua berjalan dengan cukup baik
keahlian yang dimiliki oleh calon tenaga namun perlu memperhatikan dalam
kerja tersebut, dan penempatan perencanaan SDM yaitu menyangkut
berdasarkan keterampilan kerja yaitu sistem pengadaan pegawai, pengembangan
menyangkut kecakapan untuk melakukan SDM dan penempatan pegawai untuk lebih
suatu pekerjaan yang diperoleh melalui meningkatkan produktivitas dan kualitas
praktek dan keterampilan kerja tersebut sumber daya manusia yang diharapkan
dapat dikelompokkan menjadi oleh masyarakat Tolikara.
keterampilan mental seperti menganalisa
data, membuat keputusan, menghitung dan Jumlah tenaga dan jenis tenaga yang di
menghapal. Keterampilan fisik seperti Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
tenaga, disiplin waktu, dan melakukan Toolikara sangat minin dari jumlah ideal
suatu pekerjaan sesuai dengan apa yang yang diharapkan karena jumlah tenaga
diharapkan. (Thoha, 2005, Yuniarsih dan structural maupun funsional yang ada
Suwatno, 2011). secara keseluruhan hingga saat ini hanya
sekitar 42 oarang dari 245 jumlah ideal
Penempatan kerja berdasarkan yang dibutuhkan, sehingga perlu
pengalaman kerja menyangkut pengadaan atau perekrutmen tenaga baru
pengalaman seseorang tenaga kerja dalam untuk memenuhi lowongan yang
melakukan pekerjaan tertentu. Pengalaman dibutuhkan.
kerja dapat dilihat melalui lamanya
pekerjaan yang dia lakukan sebelumnya. Penempatan yang tepat merupakan
Penempatan tenaga kerja di Dinas cara untuk mengoptimalkan kemampuan,
Kesehatan Kabupaten Tolikara sering keterampilan menuju prestasi kerja bagi
dilakukan tidak sesuai dengan pendidikan, pegawai itu sendiri. Hal ini merupakan
pengetahuan, keperampilan dan bagian dari proses pengembangan pegawai
pengalaman kerja yang dimiliki oleh (employer development) dengan demikian
pegawai baru tersebut sehingga pelaksanaannya harus memperhatikan
menimbulkan kurangnya efisiensi dan prinsip efesiensi (kesesuaian antara
produktitas kerja dalam menyelesaikan keahlian yang dipersyaratkan dengan
tugas-tugas yang diberikan padanya. dimiliki oleh pegawai) sebagaimana yang
ditulis oleh Asang, (2012) sebagai berikut
Penempatan juga dilakukan : oleh karena penempatan pegawai dari
berdasarkan setiap lowongan kerja yang dalam dan orientasi / pelatihan pegawai
ada pada bidang-bidang tertentu sesuai dipusatkan pada pengembangan pegawai
dengan jenjang pendidikan yang diperoleh. yang ada secara ajeg, mereka harus
Setelah menempatkan pegawai baru memelihara keseimbangan antara
tersebut selanjutnya diberi petunjuk atau perhatian organisasi terhadap efesiensi
bimbingan oleh pimpinan Dinas Kesehatan (kesesuaian optimal antara skill dan
untuk menyesuaikan dengan ketentuan tututan) dengan keadilan (mempersepsi
yang berlaku. Penempatan pegawai

467
JIKMU, Vol. 5, No. 2b April 2015

bahwa kegiatan tersebut adalah adil, sah baru perlu meningkatkan proses seleksi
dan memberikan kesempatan merata). sesuai dengan jumlah dan alokasi yang
dibutuhkan. Perencanaan pengembangan
Pemerintah Pusat bekerjasama dengan
sumber daya manusia perlu melengkapi
Pemerintah Daerah melakukan upaya
fasilitas pendukung yang ada. Dalam
penempatan tenaga kesehatan yang
penempatan pegawai baru disarankan agar
ditujukan untuk mencapai pemerataan
ditempatkan sesuai dengan latar belakang
yang berkeadilan dalam pembangunan
bidang ilmu yang diperoleh pada setiap
kesehatan. Dalam rangka penempatan
unit kerja yang ada
tenaga kesehatan untuk kepentingan
pelayanan publik dan pemerataan,
pemerintah melakukan berbagai
Daftar Pustaka
pengaturan untuk memberikan imbalan
material atau non material kepada tenaga Andrizul dan Yoserizal. 2013. Rekrutmen
kesehatan untuk bekerja di bidang tugas Dan Penempatan Pegawai. Jurnal
atau daerah yang tidak diminati, seperti Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1,
daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah Maret 2013, hal. 1-118
perbatasan, pulau-pulau terluar dan Anonimous. 2009. Undang-Undang
terdepan, serta daerah bencana dan rawan Nomor 36 tentang Tenaga Kesehatan.
konflik (Anonim, 2009). Jakarta.
Anonimous. 2014. Profil Kesehatan
Kabupaten Tolikara Provinsi Papua.
Kesimpulan Asang, H.S. 2012. Membangun
Sumberdaya Manusia Berkualitas,
Sistem pengadaan pegawai baru pada Perspektif Organisasi Publik. Cetakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara ke-1, Brilian Internasional. Surabaya.
dilaksanakan dengan cukup sesuai alokasi
dan jumlah yang dibutuhkan namun masih Bernardin, H.J. and J.E.A. Russel. 1998.
kurang optimal dalam proses seleksi Human Resource Management 2nd
penerimaan pegawai baru. Pengembangan Edition – An Experiental Approach.
Sumber Daya Manusia (SDM) Singapore: McGraw-Hill.
dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan yang dibiayai langsung oleh Handayaningrat, S. 2002. Pengantar Ilmu
pemerintah daerah Kabupaten Tolikara Administrasi Dan Manajemen,
berjalan dengan baik namun kurang Gunung Agung Jakarta.
memadai fasilitas pendukung di tempat Hasibuan, S. P. 2005. Manajemen Sumber
pendidikan dan pelatihan. Penempatan Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Pt.
pegawai baru yang telah diterima Bumi Aksara.
selanjunya ditempatkan di beberapa unit
kerja sesuai dengan latar belakang bidang Kurniati, A dan Efendi, F. 2012. Kajian
ilmu yang diperolehnya tetapi sering tidak SDM Kesehatan di Indonesia. Salemba
sesuai dalam penempatannya. Medika. Jakarta.
Saydam, G.2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Djambatan, Jakarta.
Saran
Silalahi, U. 2009. Pemahaman Praktis
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Asas-Asas Manajemen, Mandar Maju,
Tolikara bahwa dalam pengadaan pegawai Bandung.

468

Anda mungkin juga menyukai