Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang bebeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk

mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau

kepribadian.

Seorang pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan

berperilaku secara bersama-sama dengan anggota-anggota kelompok dengan

mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan mempunyai peranan

sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkoordinasikan

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Kartini Kartono (2008:34) menyatakan “ kepemimpinan adalah sifat,

kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin

dalam berinteraksi dengan orang lain”. Sedangkan menurut Wijaya Supardo (2006:4)

mengungkapkan bahwa “ kepemimpinan adalah suatu cara dan proses kompleks

dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau

suatu sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal”.

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sekumpulan orang

dimana mereka saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan produksi. Suatu

organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi manajemen seperti


perencanaan, pengorganisasian, motivasi, kedisiplinandan pengawasan yang ada di

dalamnya berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia dan

memenuhi persyaratan. Salah satu unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya

perusahaan adalah sumber daya manusian (karyawan). Tenaga kerja atau sumber daya

manusia dapat diartikan sebagai buruh, karyawan, pekerja atau pegawai yang pada

hakikatnya mempunyai maksud yang samauntuk mencapai suatu tujuan organisasi

atau perusahaan. Dengan demikian maka manajemen sumber daya manusia

mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan.

Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan

pelaksanaan kegiatan perusahaan. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu organisasi

atau institusi akan ditentukan oleh faktor manusianya atau karyawannya dalam

mencapai tujuannya. Seorang karyawan yang memiliki kinerja (hasil kerja atau karya

yang dihasilkan) yang tinggi dan baik dapat menunjang tercapainya tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan.

Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan

dengan peran atau tugasnya yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai tertentu dari

perusahaan dimana individu tersebut bekerja (Miner, 1998). Sedangkan menurut

Robbins (2006:56) “kinerja karyawan adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan

individu dalam mencurahkan tenaga sejumlah tertentu pada pekerjaannya”.

Pada proses ini fungsi pemimpin mempunyai peran yang sangat erat

menentukan dalam pelaksanaan organisasi suatu perusahaan. Fungsi pemimpin tidak

hanya sekedar membimbing dan mengarahkan anak buah, namun yang terpenting

adalah bagaimana pemimpin mampu memberikan visi dan misi atau arah yang jelas

kemana organisasi akan dibawaagar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan awal

pendiririan perusahaan.
Salah satu permasalah yang terpenting yang dihadapi oleh para pemimpin

adalah bagaimana dapat meningkatkan kinerja karyawannya sehingga dapat

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Pimpinan atau manajer yang baik adalah

yang mampu menciptakan suatu kondisi sehingga orang secara individu atau

kelompok dapat bekerja dan mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Permasalahan

peningkatan kinerja karyawan erat kaitannya dengan permasalahan bagaimana

menjadi pemimpin yang baik, bagaimana memotivasi karyawan, bagaimana

pengawasan dilakukukan, bagaimana cara mengembangkan budaya kerja yang efektif

dan bagaimana menciptakan lingkungan kerja nyaman dan kondusif, agar karyawan

dapat dan mau bekerja optimal sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan

perusahaan.

Manusia tentu memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami dan

melaksanakan pekerjaannya yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan baik

yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk mengantisipasi kesalahan-

kesalahan tersebut, suatu perusahaan perlu melaksananakan pengawasan kerja.

Pengawasan merupakan “suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah

dilaksanakan, penilaiannya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula (Manullang dan Marihot,

2002:173).

Mengingat faktor tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam

pelaksanaan proses produksi maka diperlukan tenaga kerja yang mempunyai

ketrampilan dan keahlian demi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian

kepemimpinan dan pengawasan kerja terhadap karyawan memiliki peranan yang

penting bagi perusahaan Untuk meningkatkan kinerja karyawan yang maksimal.


Bank Syari’ah Mandiri (BSM) merupakan salah satu bank syariah di

Indonesia yang mendapat perhatian khusus, baik bagi pemerintah maupun

masyarakat luas dengan berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan serta

kebijakan yang dilakukan. Kehadiran BSM sejak tahun 1999 menjadi salah satu

bank syariah. terbesar yang membawa angin segar terhadap perekonomian

Indonesia. Hal itu tentu menjadi nilai positif tersendiri bagi Bank Syari’ah Mandiri

(BSM) untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat lebih luas lagi.

Bank Syari’ah Mandiri (BSM) sebagai salah satu bank syariah dengan

market share terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan pangsa pasar tabungan

BSM terhadap tabungan perbankan syariah sebesar 22,69 triliun atau tumbuh

2,64% dari tahun sebelumnya (annual report 2014). Perkembangan kantor BSM

dari tahun ketahun juga selalu mengalami peningkatan. Hingga tahun 2014 jumlah

jaringan kantor BSM mencapai 865 unit dengan total jaringan ATM adalah

16.732 unit. Selama tahun 2014 BSM telah meraih beragam penghargaan dari

berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Penghargaan-perngargaan

yang diperoleh BSM tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat tetap kuat

kepada BSM. Beberapa penghargaan yang diraih pada tahun 2014 antara lain

Most Trusted Company Based on Corporate Govermance Preception Index (CGPI)

oleh majalah SWA dan The Indonesian Intitute for Corporate Govermance, BSM

tujuh kali berturut-turut menjuarai Islamic Finance Award Bank dengan kinerja

sangat bagus atas keuangan selama tahun 2013 tahun 2013 dan berbagai

penghargaan lainnya (Annual report, 2014).

Memasuki tahun 2014, Bank Syari’ah Mandiri (BSM) menghadapi tantangan

yang semakin tinggi. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang kurang kondusif

berdampak pada bisnis nasabah pembiayaan sehingga keuangan mereka


menurun. Hal itu mengurangi kualitas aktiva Bank Syari’ah Mandiri (BSM). Per

Desember 2014, rasio pembiayaan bermasalah neto (Non Performing

Fincancing/NPF Nett) menjadi 4,29%, naik dari posisi Desember 2013 sebesar

2,29%.

Penurunan kualitas aktiva produktif tersebut mendorong perseroan menambah

percadangan penghapusan aktiva, sehingga laba pada tahun 2014 mengalami

tekanan. Selain biaya pencadangan, perseroan terpengaruh pembiayaan yang

tumbuh negative 2,63% dan penurunan fee based income (FBI). Penurunan

tersebut terutama akibat masih adanya pemberlakukan Peraturan Pemerintah

mengenai pembiayaan haji.

Pada sisi lain, pesatnya pertumbuhan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) pada

tahun-tahun sebelumnya belum sepenuhnya diiringi kecepatan penyediaan

infrastruktur teknologi informasi (TI) yang optimal dan peningkatan kompetensi

SDM sehingga mempengaruhi produktifitas cabang. Akibat dari pesatnya

pertumbuhan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) tanpa sepenuhnya diiringi kecepatan

penyediaan infrastruktur, maka selama tiga tahun terakhir BSM mengalami

penurunan kinerja. Di sisi lain, laba bersih juga mengalami penurunan signifikan

yaitu 806 miliar (2012), 651 miliar (2013) dan 72 miliar (2014).

Dari internal, Bank Syari’ah Mandiri (BSM) menghadapi isu operasional

utama yang membutuhkan perbaikan segera. Yaitu diantaranya begitu besarnya

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dari internal

Bank Syari’ah Mandiri. Menurunnya kepuasan kerja dan kinerja perbankan

syariah di Indonesia, tentu harus segera diperbaiki mengenai penyebab terjadinya

penurunan pada kepuasan kerja dan kinerja.


Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, dalam perencanaan ,pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap kinerja karyawan pada Bank Mandiri

Syari’ah Cabang Lubuk Begalung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh kepemimpinan menyebabkan menurunnya kinerja karyawan

2. Rendahnya kinerja karyawan karena banyak aspek dalam pekerjaan yang

tidak sesuai

3. Menurunnya kinerja akibat dari gaya kepemimpinan.

4. Kurangnya pengawasan organisasi akibat dari gaya kepemimpinan

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah

bagaimana Pengaruh Kepemimpinan, dalam perencanaan ,pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap kinerja karyawan pada Bank Mandiri Syari’ah

Cabang Lubuk Begalung

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Pada Bank Mandiri

Syari’ah Cabang Lubuk Begalung”.

2. Bagaimana pengaruh perencanaan Pada Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk

Begalung”.
3. Bagaimana pengaruh pengorganisasian Pada Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk

Begalung”.

4. Bagaimana pengaruh pelaksanaan Pada Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk Begalung”.

5. Bagaimana pengaruh pengawasan Pada Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk Begalung”.

6. Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengawasan terhadap kinerja karyawan Pada Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk

Begalung”.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Syari’ah. Dengan mengetahui

hubungan tersebut, selanjutnya akan dapat membantu Bank Mandiri Syari’ah dalam

menanggulangi permasalahan- permasalahan baik individu maupun kelompok yang

nantinya dapat digunakan oleh pimpinan dalam menerapkan kebijakan dan peraturan,

menjaga stabilitas kerja serta meningkatkan produktivitas organisasi.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak

manajemen Bank Mandiri Syari’ah Cabang Lubuk Begalung dalam melakukan

strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja

karyawannya terutama dengan menggunakan gaya kepemimpinan dan menciptakan

komitmen organisasi dengan tepat.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bahan penelitian

selanjutnya dalam rangka menambah khasanah akademik sehingga berguna


untuk pengembangan ilmu, khususnya bidang Manajemen Sumber Daya

Manusia.

DAFTAR PUSAKA BAB 1

Mangkunegara, Anwar Prabu.2013.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Muhammad Fauzan Baihaqi.2010.Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kepuasan

Kerja Dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel


Intervening.Yogyakarta: PT. Yudhistira Ghalia Indonesia.

Setiawan, Nugroho (2008), “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja

dan Kinerja Pegawai Perusahaan Daerah Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng, Kota
Magelang Jawa Tengah”, Graduate Program of Management and Business – Bogor
Agricultural University (MB IPB)

Anda mungkin juga menyukai