Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Kompetensi…..

(Rudlia)
1

Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja


Pegawai (Studi Kasus Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan
Sangihe )

Justisia Iriani Rudlia

Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(justisiarudlia@yahoo.co.id)

Abstract

The purpose of this study was to see wether there is an influence of competency and
compensation on job satisfaction and employee performance at Department of Marine and
Fisheries of Sangihe Islands Regency.Data Analysis method using path analysis with SPSS
22.0. The result showed that competency not significant effect on job satisfaction but
significantly effect on employee performance. The result also showed that compensation
significantly effect on job satisfaction but,not significant effect on employee performance and
job satisfaction significantly effect on employee performance.
Keywords : competencies, compensation, work satisfaction, employee performance

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh Kompetensi dan
Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja serta Kinerja Pegawai pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Kepualauan Sangihe. Penelitian ini menggunakan teknik analisa jalur
dengan bantuan program Komputer SPSSS 22.0 untuk menganalisa data. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja
namun berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Kerja namun berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja
Pegawai, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Kata kunci: Kompetensi, Kompensasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Pegawai
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268
2

Latar Belakang terhadap masyarakat sekaligus dituntut


Pemanfaatan sumberdaya manusia untuk mampu menunjukkan kinerja yang
secara maksimal akan menunjang terbaik. Tercapainya kinerja suatu
pencapaian kinerja organisasi yang lebih organisasi ditunjang oleh kinerja
baik. Berhasil atau tidaknya suatu pegawainya. Individu dengan kepuasan
organisasi mencapai tujuan juga kerja yang tinggi dapat menghasilkan
bergantung pada kemampuan sumberdaya kinerja yang optimal bagi organisasi.
manusianya dalam menjalankan tugas- Seorang pegawai yang mendapatkan
tugas yang diberikan sehingga selalu kepuasan kerja bisanya berprestasi kerja
dituntut untuk mampu mengembangkan lebih baik daripada pegawai yang tidak
diri secara proaktif dalam suatu organisasi. memperoleh kepuasan kerja. Dalam
Potret Pegawai Negeri Sipil di Indonesia melaksanakan tugas dan fungsinya seorang
dewasa ini brkisar pada rendahnya pegawai akan sangat terbantu dengan
profesionalisme, tingkat kesejahteraan kompetensi yang dimilikinya. Keadaan di
yanng belum memadai, distribusi dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
komposisi yang belum ideal, penempatan Kepulauan Sangihe memiliki pegawai
dalam jabatan yang belum kompetitif, dengan tingkat pendidikan yang cukup
penilaian kerja yang belum objektif, tinggi yaitu hingga jenjang Srata 2. Namun
kenaikan pangkat yang belum berdasarkan sayangnya hal ini tidak selaras dengan
pada prestasi kerja, penerapan peraturan performa yang ditunjukkan pegawai.
disiplin yang belum dilaksanakan dengan Penyelesaian pekerjaan yang belum
konsisten dan konsekuen serta persoalan maksimal menjadi masalah tersendiri.
PNS lainnya. Selain itu penempatan pejabat yang
Kedudukan Pegawai Negeri Sipil memegang suatu jabatan namun tidak
sebagai unsur aparatur negara yang seusai dengan latar belakang yang
bertugas sebagai abdi masyarakat harus dimilikinya menjadi salah satu kendala
lebih profesional dalam era globalisasi dalam melaksanakan tugas. Hal-hal ini
dimana didalamanya penuh dengan tentu akan mempengaruhi kinerja pegawai.
praktek kehidupan yang serba kompetitif. Selain kompetensi, kompensasi
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten juga mempengaruhi kepuasan kerja
Kepulauan Sangihe sebagai institusi pegawai. Pemberian kompensasi yang
pemerintah diharapkan mampu sesuai akan memberikan rasa puas dalam
memberikan pelayanan yang optimal diri pegawai yang diharapkan dapat
Analisis Komparasi Kinerja….. (Pangalila)

Pengaruh Kompetensi….. (Rudlia)


3

mempengaruhinya untuk menunjukkan kurangnya pengawasan yang dilakukan


kinerja yang baik. Sistem kompensasi yang atasan kepada bawahan. Semua hal
diberikan oleh suatu instansi pemerintah tersebut dapat memengaruhi kinerja
didasarkan pada kepangkatan atau pegawai.
golongan serta masa kerja pegawai
tersebut. Pada Dinas Kelautan dan Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe Model penelitian ini diambil dan
memberikan 2 jenis kompensasi yaitu dikembangkan dari beberapa rujukan yaitu
kompensasi langsung berupa gaji, pertama, Emmyah (2009), Pengaruh
tunjangan-tunjangan, honor dan tambahan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai
penghasilan pegawai serta kompensasi pada Politeknik Negeri Ujung Pandang.
tidak langsung berupa arusansi kesehatan Kedua, Susie. O. Sedu (2010), Analisis
maupun fasilitas kantor yang memadai. Pengaruh Motivasi, Kompensasi,
Pemberian kompensasi langsung ini Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
berdasarkan pangkat dan masa kerja hanya di RSUD Kabupaten Kepualauan Talaud.
pada tambahan penghasilan pegawai selain Ketiga, Dwihartono (2010), Analisis
karena pangkat pemberian tambahan Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan
penghasilan pegawai juga berdasarkan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai
kehadiran pegawai daalam mengikuti apel Negeri Sipil di Lingkungan Dinas
pagi dan apel sore. Sistem pemberian Kebudayaan dan Pariwisata Kota
kompensasi ini dirasakan belum memacu Semarang. Keempat, R. Gijoh (2013),
pegawainya untuk meningkatkan Motivasi, Kompetensi, dan Budaya Kerja
kinerjanya. Pengaruhnya terhadap Kepuasan
Berdasarkan uraian-uraian diatas Karyawan oustsourcing Hotel Sintesa
dapat dirangkum permasalahan yang Peninsula Manado. Kelima, Mugianto, Siti
terjadi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sulasmi, Suhermin (2016), The Effect of
Kabupaten Kepulauan Sangihe diantaranya Commitment, Competence, Work
PNS yang datang terlambat ke kantor, Satisfaction on Motivation, and
meninggalkan kantor pada jam kerja Performance Of Employee at Intergrated
dengan alasan yang tidak jelas, Service Office of East Java”
penyelesaian kerja yang belum maksimal,
sistem kompensasi yang belum Kajian Teoritik dan Empiris
berdasarkan kinerja pegawai serta Konsep Kompetensi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268
4

Palan (2008:5) mengatakan bahwa keterampilan dan kemampuan merupakan


istilah kompetensi dalam bahasa inggris kompetensi yang bersifat superfisialm
disebut “competencies, competence dan yaitu karakter mendasar dari seseorang
competent” dalam bahasa Indonesia untuk mampu menunjukkan kinerja yang
diterjemahkan sebagai kompetensi, efektif atau superior di dalam pekerjaan
kecakapan dan keberdayaan yang merujuk dan tugasnya. Pendapat yang sama juga
pada keadaan atau kualitas mampu dan dikemukakan oleh Raharso (2004) bahwa
sesuai. Sementara dalam Surat Keputusan kompetensi biasanya dihubungkan dengan
Kepala Badan Kepegawaian Negara hal-hal seperti nilai, standar, pandangan
Nomor 46a Tahun 2003 tanggal 21 hidup seseorang.
Nopember 2003 ditentukan bahwa
kompetensi adalah kemampuan dan Konsep Kompensasi
karakteristik yang dimiliki seorang Hasibuan (2005:118) mengatakan
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, kompensasi adalah semua pendapatan
keterrampilan dan sikap perilaku yang yang berbentuk uang, barang langsung
diperlukan dalam pelaksanaan tugas atau tidak langsung yang diterima
jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil pegawai. Pendapat lain dikemukakan oleh
tersebut dapat melaksanakan tugasnya Handoko (2001) yang menyatakan
secara profesional, efektif dan efisien. kompensasi adalah segala sesuatu yang
Sedarmayanti (2004:179) diterima para pegawai sebagai balas jasa
menyatakan bahwa sumberdaya manusia untuk kerja mereka. Sedangkan menurut
yang memiliki kompetensi tinggi sangat Simamora (2004) kompensasi dalam
menunjang organisasi untuk maju dan bentuk finansial adalah penting bagi
berkembang pesat dalam kondisi pegawai, sebab dengan kompensasi ini
masyarakat yang kian terdidik, akan lahir mereka dapat memenuhi kebutuhannya
active society masyarakat yang aktid secara langsung, terutama kebutuhan
sebagai sinyal bagi menggeliatnya gerakan fisiologisnya. Hasibuan (2005:118)
masyarakat yang madani. Selanjutnya membedakan kompensasi menjadi dua
Spencer dkk (1993) dalam Sri Fatmawati yaitu : kompensasi langsung dan
(1998) berpendapat bahwa faktor kompensasi tidak langsung.
pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan sangat diperlukan untuk Konsep Kepuasan Kerja
mendukung suatu kinerja. Pengetahuan,
Pengaruh Kompetensi….. (Rudlia)
5

Hasibuan (2005:202) berpendapat (2004) menyatakan bahwa kinerja


bahwa kepuasan kerja adalah sikap merupakan hasil atau tingkatan
emosional yang menyenangkan dan keberhasilan seseorang secara keseluruhan
mencintai pekerjaannya. Hal yang sama selama periode tertentu dalam
disampaikan oleh Handoko (2001:32) melaksanakan tugas dibandingkan dengan
bahwa kepuasan kerja adalah keadaaan standar hasil kerja, target atau sasaran atau
emosional yang menyenangkan atau tidak kriteria yang telah ditentukan terlebih
menyenangkan bagi pegawai dalam dahulu dan telah disepakati bersama.
memandang pekerjaan mereka. Davis dkk Sedangkan Gomes (2011) menyatakan
dalam Mangkunegara (2004) kinerja adalah catatan outcome yang
mengungkapkan aspek-aspek dalam dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu aspek- tertentu atau kegiatan selama suatu periode
aspek perasaan yang berhubungan dengan tertentu. Kriteria pengukuran kinerja
pekerjaan seperti upah dan gaji, berdasarkan perilaku spesifik yaitu :
kesempatan pengembangan karir, quantity of work, quality of work, job
hubungan dengan pegawai lainnya, knowledge, creativeness, cooperation,
penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur dependability, initiative, personel
organisasi, mutu pengawasan. Hackman qualities. Sentono (1992:2) berpendapat
dan Oldman dalam Panggabean (2004) kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai
mengemukakan bahwa kepuasan kerja oleh sesorang atau kelompok orang dalam
berkaitan dengan lima dimensi inti dari suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
pekerjaan yaitu : keanekaragaman dan secara legal, bermoral dan beretika.
ketrampilan, identitas tugas, keberartian
tugas, otonomi dan umpan balik. Pengaruh Kompetensi terhadap
Kepuasan Kerja
Konsep Kinerja Pegawai Apabila seorang pegawai memiliki
Mangkunegara (2004) tingkat kompetensi yan tinggi pula karena
mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja dengan memiliki kompetensi secara
secara kualitas dan kuantitas yang dapat beriringan kepuasan terhadap
dicapai oleh seorang pegawai dalam pekerjaannya akan timbul. Hal ini sesuai
melaksanakan tugas sesuai dengan dengan hasil penelitian terdahulu oleh
tanggung jawab yang diberikan Gijoh (2013) yang menyatakan bahwa
kepadanya. Pendapat lain oleh Rivai
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268
6

kompetensi memberikan pengaruh yang dan kinerja. 3). Kompetensi sebenarnya


signifikan terhadap kepuasan kerja. memprediksi siapa yang berkinerja baik
dan kurang baik, diukur dari kriteria atau
Pengaruh Kompensasi terhadap standdar yang digunakan.
Kepuasan Kerja
Kompensasi menunjukkan pada Pengaruh Kompensasi terhadap
semua hal baik berwujud pada balas jasa Kinerja Pegawai
berupa finansial maupun non finansial Kompensasi merupakan setiap
yang diberikan kepada pegawai. Jika bentuk penghargaan balas jasa atas
kompensasi yang diterima pegawai adalah konstribusi yang diberikan kepada
baik dan tepat, maka pegawai akan merasa organisasi. Menurut Simamora (2004)
puas. Begitu pula sebaliknya jika bahwa kompensasi yang baik adalah
kompensasi yang diterima oleh pegawai sistem kompensasi yang tanggap terhadap
kurang atau tidak tepat maka pegawai akan situasi yang dapat memotivasi pegawai-
merasa tidak puas dalam bekerja. Handoko pegawai. Penelitian Dwihartono (2010)
(2001) menyatakan kompensasi adalah membuktikan kompensasi memiliki
segala sesuatu yang diterima pada pegawai hubungan dengan kinerja pegawai, dimana
sebagai bahan jasa untuk kerja mereka. pada penelitian tersebut menunjukkan
Simamora (2004) berpendapat bahwa bahwa kompensasi berpengaruh secara
bentuk dari kompensasi non finansial signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal
diantaranya adalah kepuasan yang timbul ini berarti semakin baik kompensasi yang
dalam diri seseorang atas hasil dari diterima oleh pegaawai maka semakin baik
pekerjaannya. pula kinerja pegawai tersebut.

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap


Pegawai Kinerja Pegawai
Kompetensi menurut Spencer Menurut Luthan (1998) kepuasan
(1993) dalam Pfeffer, dkk (2003:109) yaitu kerja adalah suatu keadaan emosi
karakteristik yang mendasari seseorang seseorang yang positif maupun
dan berkaitan dengan efektivitas kinerja menyenangkan yang dihasilkan dari
individu dalam pekerjaannya. 2). penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman
Kompetensi adalah sesuatu yang kerja. Penelitian Dwihartono (2010)
menyebabkan atau memprediksi perilaku menunjukkan bahwa kepuasan kerja
Pengaruh Kompetensi….. (Rudlia)
7

berpengaruh signifikan terhadap kinerja Banking Sector of Pakistan). (7).


pegawai. Hal ini berari pegawai yang Penelitian Mugianto dkk (2016), dengan
memiliki kepuasan kerja tinggi akan judul The Effect of Commitment,
memiliki kinerja yang tinggi pula. Competence, Work Satisfaction on
Motivation and Perfrmance of Employee
Kajian Empiris at Intergrated Service Office of East Java.
Penelitian penelitin terdahulu yang (8). Penelitian Saif & Saleh (2013),
dijadikan dasar kajian empiris mencakup dengan judul Phsycological Empowerment
penelitian dari : (1). Gijoh (2013), dengan and Job Satisfaction in Jordaniah Hospital
judul Motivasi, Kompetensi dan Budaya
Metode Penelitian
Kerja Pengaruhnya terhadap Kepuasan
Jenis penelitian ini adalah
Karyawan outsourcing pada Hotel Sintesa
penelitian asosiatif yaitu penelitian yang
Peninsula Manado. (2). Penelitian
bertujuan untuk mengetahui hubungan
Emmyah (2009), dengan judul Pengaruh
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
Kompetensi terhadap kinerja Pegawai pada
2004). Populasi dalam penelitian ini adalah
Politeknik Negeri Ujung Pandang. (3).
seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di
Penelitian Sedu (2010), dengan judul
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Analisis Pengaruh Motivasi, Kompensasi,
Kepulauan Sangihe yang berjumlah 34
Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
orang. Sedangkan pengambilan sampel
Di Kabupaten Kepulauan Talaud. (4).
menggunakan metode sampling jenuh
Penelitian Dwihartono (2010), dengan
dimana seluruh anggota populasi
judul Analisa Pengaruh Kompensasi,
digunakan sebagai sampel. Teknik analisa
Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap
data yang digunakan pada penelitian ini
Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
yaitu teknik analisis jalur (path analysis).
Lingkungan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang. (5). Penelitian
Pembahasan
Balaoch & Hassan (2014), dengan judul
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitias
“Determinannts of Job Satisfaction and its
Dari hasil uji validitas diperoleh
Impact on Emloyee Performance and
hasil item Y2.1 dan Y2.6 tidak valid
Turnover Intentions. (6). Penelitian
karena memiliki nilai r korelasi product
Hameed dkk (2014), dengan judul Impact
moment Pearson lebih kecil dari r tabel
of Compensation on Employee
dan nilai signifinsi lebih dari 0,05 sehingga
Performance (Empirical Evidence from
tidak digunakan untuk penelitian lebih
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268

lanjut. Sementara item lainnya dinyatakan pendidikan hingga bangku kuliah, namun
valid karena memiliki nilai signifikansi di ternyata hal itu tidak terlalu memberikan
bawah 0,05 dan nilai r hitung lebih besar pengaruh yang signifikan terhadap
dari nilai r tabel. Dari uji reliabilitas kepuasan kerja Pegawai. Pemilihan
diperoleh hasil bahwa seluruh variabel pegawai berdasarkan kompetensi yang
mempunyai nilai alpha cronbach di atas dimilikinya belum sepenuhnya diterapkan.
0,6. Dengan demikian seluruh item Penempatan seorang pegawai untuk
variabel adalah reliabel. mengisi suatu posisi tidak semata-mata
berdasarkan hasil kerja atau kompetensi
Pengaruh Kompetensi terhadap yang dimiliki seorang pegawai. Ikatan
Kepuasan Kerja persaudaraan, kedekatan dengan pimpinan
Berdasarkan hasil penelitian, menjadi salah satu faktor kuat untuk
variabel kompetensi memiliki nilai menempati suatu posisi jabatan. Hal ini
koefisien 0,025 dan memiliki arah positif menyebabkan pegawai tidak termotivasi
maka saat variabel kompetensi berubah, untuk mengembangkan maupun
variabel kepuasan kerja akan berubah. menunjukkan kompetensi yang
Namun nilai signifikansi dari variabel dimilikinya, sehingga ada tidaknya
kompetensi terhadap kepuasan kerja yaitu kompetensi yang dimiliki seorang pegawai
0,757 menunjukkan nilai yang tidak tidak terlalu mempengaruhi terhadap
signifikan. Dengan demikian hipotesa kepuasan kerja pegawai. Mugianto dkk
yang menyatakan bahwa kompetensi (2016) mengatakan bahwa pegawai dengan
berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi yang baik dan sesuai dapat
kepuasan kerja tidak dapat diterima karena memahami apa yang harus dilakukan dan
variabel kompetensi berpengaruh secara apa fungsinya dalam pekerjaan. Seorang
tidak signifikan terhadap variabel pegawai dengan kompetensi intelektual
kepuasan kerja. Hasil penelitian ini yang tinggi akan melakukan pekerjaan
berbeda dengan hasil penelitian secara cepat karena kompetensi yang
sebelumnya Gijoh (2013) bahwa dimilikinya serta termotivasi untuk
kompetensi memberikan pengaruh yang melakukan pekerjaan sebaik mungkin.
signifikan terhadap kepuasan karyawan.
Jika dilihat berdasarkan rata-rata Pengaruh Kompensasi terhadap
tingkat pendidikan pegawai cukup tinggi Kepuasan Kerja
dimana lebih dari 50% telah mengenyam
Pengaruh Kompetensi….. (Rudlia)
9

Berdasarkan hasil penelitian, pegawai 0,000 signifikan. Dengan


variabel kompensasi memiliki nilai demikian hipotesa yang menyatakan
koefisien 0,891 dan memiliki arah positif kompetensi berpengaruh terhadap kinerja
maka saat variabel kompensasi berubah, pegawai dapat diterima karena variabel
variabel kepuasan kerja ikut berubah. kompetensi berpengaruh secara positif dan
Selain itu, nilai signifikansi dari variabel signifikan terhadap variabel kinerja
kompensasi terhadap kepuasan kerja yaitu pegawai. Hasil penelitian ini sejalan
0,000 signifikan. Dengan demikian dengan hasil penelitian sebelumnya oleh
hipotesa yang menyatakan variabel Emmyah (2009) yang menyatakan bahwa
kompensasi berpengaruh secara positif dan kompetensi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja dapat positif dan signifikan terhadap kinerja
diterima. Hasil penelitian ini sejalan pegawai. Hasil penelitian ini juga
dengan hasil penelitian sebelumnya oleh mendukung pernyataan Spencer dalam
Sedu (2010) yang menyatakan bahwa Pfeffer dkk (2003:109) bahwa kompetensi
Kompensasi berpengaruh positif dan adalah sesuatu yang menyebabkan atau
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini memprediksi perilaku dan kinerja, dimana
juga telah sesuai dengan pernyataan kompetensi juga digunakan untuk
Handoko (2001) bahwa bila perumusan memprediksi siapa yang berkinerja baik
pemberian kompensasi tepat baik dalam dan kurang baik, diukur dari kriteria atau
aspek keadilan maupun kelayakannya standar yang digunakan. Dengan kata lain,
maka pegawai akan merasa puas dan sesorang yang kompeten di bidangnya
termotivasi untuk melaksanakan berbagai akan menunjukkan kinerja yang baik.
kegiatan dengan pencapaian organisasi. Karena kompetensi yang dimilikinya itulah
yang menjadi salah satu faktor ia dapat
Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja menunjukkan kinerja yang baik.
Pegawai
Hasil penelitian menunjukkan, Pengaruh Kompensasi terhadap
variabel kompetensi memiliki nilai Kinerja Pegawai
koefisien 0,832 dan memiliki arah positif Hasil penelitian menunjukkan
maka saat variabel kompetensi berubah, variabel kompensasi memiliki nilai
variabel kinerja pegawai akan berubah. koefisien 0,276 dan memiliki arah yang
Selain itu, nilai signifikansi dari variabel negatif, nilai signifikansi dari variabel
kompetensi terhadap variabel kinerja kompensasi (X2) terhadap variabel Kinerja
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268
10

pegawai 0,067 merupakan nilai yang tidak kerja berpengaruh secara positif dan
signifikan. Dengan demikian, hipotesa signifikan terhadap variabel kinerja
yang menyatakan variabel kompensasi pegawai. Hasil penelitian ini telah sesuai
berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan pendapat Luthan yang menyatakan
tidak dapat diterima karena variabel bahwa kepuasan kerja yang dirasakan
kompensasi berpengaruh secara tidak seorang pegawai akan mempengaruhi hasil
signifikan terhadap variabel kinerja kinerjanya. Pegawai yang terpuaskan akan
pegawai. Hasil penelitian ini tidak sejalan meningkatkan kinerjanya. Hasil ini juga
dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah sesuai dengan hasil penelitian
dilakukan oleh Dwihartono (2010) yang terdahulu oleh Dwihartono (2010) yang
menyatakan bahwa kompensasi menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap kinerja pegawai. Selain itu, hasil kinerja pegawai
penelitian ini tidak sejalan dengan
Panggabean bahwa kompensasi yang Kesimpulan dan Rekomendasi
diberikan kepada pegawai dapat Kesimpulan
mendorong mereka untuk berprestasi atau Berdasarkan hasil penelitian dapat
dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. disimpulkan bahwa : (1). Kompetensi
memberikan pengaruh yang tidak
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap signifikan terhadap kepuasan kerja. (2).
Kinerja Pegawai Kompensasi memberikan pengaruh yang
Berdasarkan hasil penelitian signifikan terhadap kepuasan kerja. (3).
menunjukkan, variabel kepuasan kerja Kompetensi memberikan pengaruh yang
memiliki nilai koefisien 0,773 dan signifikan terhadap kinerja pegawai. (4).
memiliki arah positif maka saat variabel Kompensasi memberikan pengaruh yang
kepuasan kerja berubah, variabel kinerja tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.
pegawai akan berubah. Selain itu, nilai (5). Kepuasan kerja memberikan pengaruh
signifikansi dari variabel kepuasan kerja yang signifikan terhadap kinerja pegawai
terhadap variabel kinerja pegawai 0,000
signifikan. Dengan demikian hipotesa Rekomendasi
yang menyatakan kepuasan kerja Berdasarkan hasil penelitian,
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pembahasan dan kesimpulan maka
dapat diterima karena variabel kepuasan direkomendasikan beberapa hal sebagai
Pengaruh Kompetensi….. (Rudlia)
11

berikut : (1). Dalam proses penyerapan dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
penempatan pegawai baiknya Lembaga Administrasi Negara,
memperhatikan kompetensi yang Makassar.
dimilikinya, karena hal ini akan membantu Fatmawati, Sri. (1998) “Penerapan
pegawai dalam penyelesaian tugas Emosional Quotient (EQ) dalam
sehingga berdampak terhadap kinerja yang Model Seleksi Karyawan” Kajian
dihasilkan pegawai tersebut. (2). Sistem Bisnis. No 14.
pengembangan karir terbuka bagi setiap Gijoh, R., (2013), “Motivasi, Kompetensi
pegawai mengacu pada kinerja yang dan Budaya Kerja Pengaruhnya
dihasilkan pegawai, sehingga memotivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
pegawai untuk terus meningkatkan Outsourcing pada Hotel Sintesa
kompetensi yang dimilikinya dan memacu Peninsula Manado, Jurnal EMBA
pegawai untuk lebih berprestasi sehinggga ISSN 2303-1174. Vol.1 No.4
kinerja akan semakin baik. (3). Sistem Desember 2013. Hal 1963-1973.
pemberian kompensasi di lingkungan Gomes, Faustino C. (2001). Manajemen
instansi pemerintah sebaiknya lebih Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:
ditingkatkan, selain itu juga Penerbit Andi
memperhitungkan kinerja yang telah Hameed A., Ramzan M., Zubair H.M.K.,
ditunjukkan oleh setiap pegawai Arslan M., (2014). “Impact Of
Compensation on Employee
Daftar Pustaka Performance (Empirical Evidence
Dwihartono, D., (2010), “Analisis from Banking Sector of Pakistan),
Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan International Journal of Business and
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Social Scinece, Vol. 5. No.2;
Pegawai Negeri Sipi di Lingkungan February 2014
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen
Kota Semarang. Personalia dan Sumber Daya
Eprints.dinus.ac.id/15064/1/Jurmal_ Manusia. Yogyakarta: BPFE
Tesis_MM.pdf Hasibuan, Malayu. (2005). Manajemen
Emmyah., (2009), “ Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Terhadap Kinerja Pegawai pada Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Tesis Magister Ilmu Administrasi,
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 257-268
12

Luthan, F. (1998). Organizational Rivai, H. Veithzal, (2004) Manajemen


Behavior (Eight Edition). Mc Graw- Sumber Daya Manusia. Edisi 2.
Hill: International Book Company Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mangkunegara, Anwar P. (2004), Saif N.I. & Saleh A.S., (2013)
Manajemen Sumber Daya Manusia, “Phsycological Empowerment and
Bandung: Remaja Rosdakary Job Satisfaction in Jordaniah
Mugianto, Sulasmi S., & Suhermin, Hospitals” International Journal of
(2016), “The Effect of Commitment, Humanities and Social Sciene. Vol.
Competence, Work Satisfaction on 3.No.16 (Special Issue-August 2013)
Motivation and Performance of Sedarmayanti, (2004). Pengembangan
Emloyee at Intergrated Service Kepribadian Pegawai, Bandung:
Office of East Java”., International Mandar Maju.
Journal of Advanced Research. Vol. Sedu, S.O., (2010), “Analisis Pengaruh
3-issue-378-396. ISSN 2320-5407 Motivasi, KOmpensasi,
Palan. R. (2007), Competency Kepemimpinan terhadap
Management : Teknik Kinerja Pegawai di RSUD
Mengimplementasikan Manajemen Kabupaten Kepulauan Talaud.
Sumber Daya Manusia Berbasis Tesis Magister Manajemen
Kompetensi untuk Meningkatkan Universitas Sam Ratulangi,
Daya Saing Organisasi. Penerjemah Manado
Octa Melia Jalal. Jakarta: PPM Sentono, S.P., (1999), Manajemen Sumber
Panggabean, Mutiara. S. (2004). Daya Manusia : Kebijakan
Manajemen Sumber Daya Manusia, Kinerja Karyawan.
Bogor: Ghalia Indonesia Yogyakarta: BPFE
Raharso, S., (2004). “Competence-Based Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber
Organization: Penyelenggaraan Daya Manusia. Edisi : Ketiga.
antara Kompetensi Individu dengan Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Core Competence Organization”, Ekonomi YKPN
USAHAWAN. No. 10

Anda mungkin juga menyukai