Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI KERJA DAN

HAPPINESS AT WORK TERHADAP KINERJA PEGAWAI


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENELITIAN
PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

NAMA : SRI SULASTRI OP. SUNGGU


NIM 302 18 11 021

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat


Memenuhi Gelar Sarjana Manajemen

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2022

1
Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Happiness at work Terhadap Kinerja
Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Sri Sulastri Op. Sunggu1 Hamsani2 Reniati Reniati3

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung

aritonangsrisulastri@gmail.com
ABSTRAK
Sri Sulastri Op.sunggu, 302 18 11 021, Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja
dan Happiness at work Terhadap Kinerja Pegawai Badan Perencanaan
Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan fenomena yang ada, yang
menunjukkan bahwa pegawai belum dapat bekerja dengan maksimal di dalam suatu
instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui
kajian tentang pengaruh Kompetensi, Motivasi kerja dan happiness at work terhadap
kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Metode yang digunakan yaitu
penelitian kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 72 responden
dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Model analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linear berganda, dengan uji t, uji f, dan koefisien determinasi.
Berdasarkan analisis regresi linear berganda ditemukan Y= 9,773 + 0,346X 1+
0,148X2+ 0,312X3; Berdasarkan hasil penelitian pada kompetensi, motivasi kerja,
happiness at work secara parsial berpengaruih secara positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan hasil
uji secara simultan diketahui kompetensi, motivasi kerja, dan happiness at work
secara Bersama sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sementara hasil analisis koefisien
determinasi (R2) menunjukkan determinasi R2 pada penelitian ini 51,3% dan masih
ada 48,7% variabel lain diluar penelitian yang masih dapat dikembangkan untuk
penelitian berikutnya.

Kata kunci: Kompetensi, Motivasi Kerja, Happiness at Work, Kinerja Pegawai

2
BAB I PENDAHULUAN

Suatu perusahaan ataupun pemerintahan dalam struktur organisasinya selalu


terdapat sumber daya manusia untuk menjalankan roda organisasinya. Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam suatu organisasi, karena SDM
merupakan kumpulan dari sekelompok orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat
berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya
dikelola dan diurus oleh manusia sehingga manusia merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan organisasi/perusahaan (Yoyo Sudaryo et al, 2018). Menurut Bintoro
dan Daryanto (2017), hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya disebut kinerja Pegawai.
Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Lembaga daerah yang
bergerak dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin
oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur/ Bupati/ Wali kota melalui sekretaris daerah. Beralamat di Jl. Pulau
Bangka, Air Itam, Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung,
33684.
Peneliti melakukan pra survei kepada pegawai BAPPEDA Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Melalui pra survei yang dilakukan diketahui bahwa
pegawai masih merasa kurang dalam hal meningkatkan kinerja, dikarenakan disiplin
kerja pegawai dan beberapa sasaran rencana strategi yang terealisasi masih belum
bisa dikatakan optimal. Pegawai juga menyadari terdapat beberapa kekurangan dan
permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai yang ditunjukkan dalm hal
evaluasi setiap tahunnya dan yang perlu dicari solusinya.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh St. Sukmawati. S. (2019)
didapatkan hasil bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi terhadap kinerja
pegawai adalah kompetensi. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ardiansyah Y dan Sulistyowati L.H (2018) bahwa kompetensi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Melalui pra survei yang dilakukan diketahui bahwa sebagian dari pegawai
masih kurang dalam hal pengembangan kompetensi baik itu dibidang pelayanan,
administrasi, serta diklat yang mungkin sangat jarang dilakukan bagi pegawai dan
belum fasihnya dalam pengoperasian media teknologi yang semakin canggih.

3
Penelitian yang dilakukan Rido Sanjaya (2018) menyatakan bahwa motivasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Melalui pra survei
yang telah dilakukan diketahui motivasi kerja masih kurang terlihat pada pegawai
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sikap tersebut terlihat dari
keseharian pegawai dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya yang terlihat kurang
bersemangat untuk meningkatkan kualitas dan prestasi kerjanya, kurangnya ketepatan
waktu dalam penyelesaian pekerjaan dan kurang adanya pimpinan yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam hal motivasi kerja dan pencapaian prestasi kerja yang
sangat baik.
Selain motivasi kerja, happiness at work berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai (Endah dan Pantius, 2020). Happiness at work menjadi sangat
penting bagi pegawai karena pegawai yang bahagia di tempat kerja akan berdampak
positif pada kepuasan hidup, produktif dalam bekerja, dan mengurangi turnover
sehingga dapat membangun SDM yang berkualitas (Ningsih, 2013). Dari pernyataan
pegawai BAPPEDA melalui pra survey peneliti, terungkap bahwa pegawai masih
kurang merasakan kebahagiaan dalam pekerjaannya atau ketika mengerjakan tugas
dan pekerjaannya. Beberapa kondisi yang menjadi penyebabnya adalah lingkungan
kerja yang kurang luas dan sepi, kurangnya fasilitas pendukung pekerjaan, minimnya
obrolan antar sesama pegawai. Kondisi – kondisi tersebut tentu membuat suasana
yang kurang nyaman dan belum tercapainya suasana harmonis bagi setiap pegawai.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
“Pengaruh Kompetensi, Motivasi Kerja dan Happiness at Work Terhadap
Kinerja Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian
Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”. Studi ini
diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan yang dapat dimanfaatkan oleh
BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diharapkan dapat menciptakan
suasana kerja yang lebih kondusif dan dapat menjalankan fungsi organisasinya dan
mencapai target kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran kompetensi, motivasi kerja, happiness at work dan
kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian
Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi pegawai terhadap
kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

4
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh happiness at work terhadap
kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi, motivasi kerja, dan
happiness at work secara simultan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan
Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kompetensi
Irham (2016) memberikan pengertian bahwa kompetensi adalah suatu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu yang memiliki nilai jual dan
teraplikasi dari hasil kreativitas serta inovasi yang dihasilkan. Dimensi kompetensi
menurut Emron et all (2016) adalah pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan
sikap (attitude).

2.2 Motivasi Kerja


Menurut Sedarmayanti (2016) motivasi kerja merupakan “timbulnya perilaku
yang mangarah pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya
tujuan yang dimaksud”. Dimensi motivasi kerja menurut Hafidzi et all (2019) yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan
penghargaan, kebutuhan dorongan mencapai tujuan.

2.3 Happiness at Work


Happiness merupakan refleksi dari perasaan yang baik, memiliki kepuasan
akan segala kebutuhan dasar dalam hidupnya dan menikmati atau puas akan
kehidupannya (Tamir et all, 2017). Happiness at work dapat diartikan sebagai
perasaan positif yang dimiliki individu disetiap waktu kerja, karena individu tersebut
mengetahui, mengelola dan mempengaruhi dunia kerjanya sehingga mampu
memaksimalkan kinerja dan memberikan kepuasan bagi dirinya dalam bekerja
(Wulandari, 2014). Dimensi happiness at work menurut wulandari (2014) yaitu
hubungan positif dengan orang lain, prestasi, lingkungan kerja fisik, kompensasi,
Kesehatan.

5
2.4 Kinerja
Kinerja merupakan kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan
suatu kegiatan dan menyempurnakannya seseuai tanggung jawabnya dengan hasil
seperti yang diharapkan (Sinambela, 2016). Dimensi kinerja menurut Emron et all
(2018) adalah kualitas (Quality), kuantitas (Quantity), ketepatan waktu (Timelines),
hubungan antar perseorangan (interpersonal impact).

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskripstif dan metode


kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada Badan Perencanaan Pembangunan dan
Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelaksanan
penelitian dimulai pada bulan Oktober 2021 sampai dengan selesai. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Perencanaan
Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang berjumlah 72 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh namun yng menjadi populasi adalah hanya
pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data primer dan data sekunder
merupakan jenis data yang digunakan pada penelitian ini.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner,
wawancara, metode literatur dan dokumentasi. Apabila dilakukan pada hasil
penyebaran kuesioner dengan menggunakan metode analisis statistic deskriptif,
kemudo=ian uji vliditas, uji reliabilitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
analisis regresi berganda, uji t, uji f, uji koefisien determinasi (R 2) dan data diolah
menggunakan Statistical Program for Society Science (SPSS) version 25.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian


Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Lembaga daerah yang

6
bergerak dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin
oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur/ Bupati/ Wali kota melalui sekretaris daerah.
Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibentuk dengan dasar hukum
yaitu peraturan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan
Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selanjutnya
berdasarkan peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung nomor 59 Tahun 2016
tentang kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan fungsi serta tata kerja dari Badan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, BAPPEDA, mempunyai tugas
membantu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan di bidang perencanaan dan bidang penelitian
pengembangan yang menjadi kewenangan daerah provinsi. BAPPEDA beralamat di
komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, JL. Pulau
Belitung No. 2, Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, 33684.

4.2 Hasil Deskriptif Penelitian

4.2.1 Hasil Deskriptif Karakteristik Responden


A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel IV. 1 Hasil Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Jumlah Persentase
kelamin (orang) (%)
1 Laki- laki 38 52,7%
2 Perempuan 34 47,2%
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel IV.1 menunjukkan bahwa pegawai didominasi jenis
kelamin laki-laki sebesar 38 orang atau 52,7%.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel IV. 2 Hasil Karakteristik Responden berdasarkan usia
No. Usia Jumlah Persentase
(Tahun) (Orang) (%)
1. 18 – 25 8 11,1
2. 26 – 30 16 22,2
3 31 – 40 21 29,1
4 >40 27 37,5

7
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel IV.2 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini
didominasi pegawai berusia >40 tahun atau 37,5%.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel IV. 3 Hasil Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
No. Tingkat Jumlah Persentase
pendidikan (orang) (%)
1 SLTA 4 5.6
2 D3 3 4,2
3 S1 37 51,4
4 S2 26 36,1
5 S3 2 2,8
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan tabel IV.3 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini
didominasi pegawai dengan tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 37
orang atau 51,4%.

D. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


Tabel IV. 4 Hasil Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja
No. Keterangan Jumlah Persentase
(tahun) (orang) (%)
1 1-2 tahun 8 11,1
2 3-4 tahun 14 19,4
3 5 tahun 4 5,6
4 >5 tahun 46 63,9
Jumlah 72 100
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan tabel IV.4 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini
didominasi pegawai dengan masa kerja >5 tahun atau 63,9%.

4.2.2 Hasil Deskriptif Penelitian


Tabel IV. 5 Hasil Rekapitulasi Rata- Rata Deskriptif Variabel
Variabel Rata- rata Kategori Penilaian
Kompetensi 4,31 Sangat Tinggi
Motivasi Kerja 4,15 Tinggi
Happiness at Work 4,24 Sangat Tinggi
Kinerja Pegawai 4,22 Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer diolah peneliti, 2022

8
Dari data diatas, maka bisa digambarkan bahwa analisis statistik deskriptif
variabel kompetensi, motivasi kerja, happiness at work, dan kinerja pegawai masuk
dalam kategori sangat tinggi.

4.3 Hasil Analisis Data


4.3.1 Uji validitas
Hasil uji validitas dengan nilai signifikansi 5% dan r tabel sebesar 0,231.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.6 Hasil uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
X1.1 0.561 0.231 Valid
X1.2 0.617 0.231 Valid
X1.3 0.590 0.231 Valid
X1.4 0.602 0.231 Valid
Kompetensi X1.5 0.488 0.231 Valid
X1.6 0.632 0.231 Valid
X1.7 0.615 0.231 Valid
X1.8 0.696 0.231 Valid
X2.1 0.602 0.231 Valid
X2.2 0.542 0.231 Valid
X2.3 0.546 0.231 Valid
X2.4 0.687 0.231 Valid
X2.5 0.659 0.231 Valid
X2.6 0.516 0.231 Valid
Motivasi X2.7 0.763 0.231 Valid
Kerja X2.8 0.518 0.231 Valid
X2.9 0.775 0.231 Valid
X2.10 0.637 0.231 Valid
X2.11 0.677 0.231 Valid
X2.12 0.619 0.231 Valid
X3.1 0.612 0.231 Valid
X3.2 0.740 0.231 Valid
X3.3 0.614 0.231 Valid
X3.4 0.454 0.231 Valid
X3.5 0.563 0.231 Valid
X3.6 0.623 0.231 Valid
Happiness X3.7 0.667 0.231 Valid
at work X3.8 0.639 0.231 Valid
X3.9 0.672 0.231 Valid
X3.10 0.678 0.231 Valid

9
X3.11 0.596 0.231 Valid
Y.1 0.535 0.231 Valid
Y.2 0.793 0.231 Valid
Y.3 0.406 0.231 Valid
Y.4 0.758 0.231 Valid
Y.5 0.550 0.231 Valid
Kinerja Y.6 0.437 0.231 Valid
Pegawai Y.7 0.537 0.231 Valid
Y.8 0.512 0.231 Valid
Y.9 0.536 0.231 Valid
Y.10 0.465 0.231 Valid
Sumber: data primer diolah peneliti, 2022
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa pengujian validitas instrument penelitian
dengan masing-masing pernyataan memperoleh nilai r hitung > r tabel, sehingga
seluruh item kuesioner penelitian dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas


Tabel IV.7 Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach
Variabel Item Keterangan
Alpha
Kompetensi X1 0,770 Reliabel
Motivasi Kerja X2 0.855 Reliabel
Happiness at
X3 0.842 Reliabel
Work
Kinerja Pegawai Y 0.787 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah Peneliti, 2022
Tabel IV.7 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan hasil seluruh
variabel memiliki nilai Cronbach Alpa (ɑ) > 0,70 sehingga dapat dikatakan
instrument kuesioner dari setiap variabel penelitian ini reliabel atau handal.

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun hasil uji normalitas
analisis grafik disajikan dalam gambar berikut:

10
Gambar IV.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber: data Primer diolah peneliti, 2022


Berdasarkan gambar diatas hasil uji normalitas diatas, menunjukkan bahwa
grafik histogram tidak condong ke arah kanan maupun ke arah kiri yang menandakan
bahwa data tersebut berdistribusi normal. Grafik normal P-P Plot juga memberikan
pola distribusi yang normal, karena titik-titik terlihat menyebar di sekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Tabel IV.8 kolmogorof
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. 1.91942812
Deviation
Most Extreme Absolute .090
Differences Positive .090
Negative -.066
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: data primer diolah peneliti, 2022

11
b. Uji Multikoliniearitas
Tabel IV.9 Hasil Uji Multikoliniearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Tidak
Kompetensi 0.668 1.497
Multikolinearitas
Motivasi Tidak
0.712 1.405
Kerja Multikolinearitas
Happiness Tidak
0.585 1.710
at Work Multikolinearitas
Sumber: Data Primer diolah Peneliti, 2022
Terjadinya multikolinearitas apabila nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10.
Tabel IV.9 menunjukkan hasil pengujian multikolinearitas dengan perolehan nilai
tolerance masing-masing dari variabel > 0,10 serta nilai VIF dari ketiga variabel <10,
sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas antara variabel
independen didalam regresi.

c. Uji Heterokedastisitas
Gambar IV.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data primer diolah peneliti, 2022

12
Tabel IV.10 menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas (Glejser)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) -6.154 2.300 -2.676 .009
Kompetensi .108 .070 .213 1.545 .127
1
Motivasi Kerja .050 .043 .156 1.166 .248
Happiness at Work .032 .054 .088 .596 .553
a. Dependent Variable: absres
Sumber: data primer diolah peneliti, 2022
Gambar 2 dan tabel IV.10 menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas dengan
nilai signifikan setiap variabel berada diatas 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

d. Analisis Regresi Linier Berganda


Tabel IV.11 Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
Std.
B Beta
Error
(Constant) 9.773 3.813
Kompetensi .346 .116 .301
1 Motivasi Kerja .148 .071 .204
Happiness at
.312 .089 .379
Work
Sumber: Data Primer diolah Peneliti, 2022
Tabel IV.11 memperlihatkan hasil analisis regresi berganda dengan perolehan
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 9,773 + 0,346 X1 + 0,148 X2 + 0,312 X3
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta 9,773
Artinya apabila variabel kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work
bernilai nol, maka nilai kinerja pegawai akan bernilai sebesar 9,773. Sehingga

13
dapat dinyatakan bahwa kinerja pegawai akan bernilai sebesar 9,773 apabila
tidak ada kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work.
b. Nilai Koefisien Regresi Kompetensi (β1) = 0,346
Artinya variabel kompetensi berpengaruh pada kinerja pegawai sebesar 0,346
atau berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Apabila variabel kompetensi
meningkat maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya apabila variabel
kompetensi menurun maka kinerja pegawai akan menurun.
c. Nilai Koefisien Motivasi Kerja (β2) = 0,148
Artinya variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar
0,148 atau berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Apabila variabel
motivasi kerja meningkat maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya
apabila variabel motivasi kerja menurun maka kinerja pegawai akan menurun.
d. Nilai Koefisien Regresi happiness at work (β3) = 0,312
Artinya variabel happiness at work berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,312
atau berpengaruh positif terhadap kinerja. Apabila variabel happiness at work
meningkat maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya apabila variabel
happiness at work menurun maka kinerja akan menurun.

e. Uji Parsial (Uji t)


Tabel IV.12 Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t)
Coefficient
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 9.773 3.813 2.563 .013
Kompetensi .346 .116 .301 2.973 .004
1 Motivasi Kerja .148 .071 .204 2.074 .042
Happiness at
.312 .089 .379 3.501 .001
Work
Sumber: Data Primer diolah Peneliti, 2022
Hasil dari tiap-tiap variabel dapat diketahui mana saja yang berpengaruh
terhadap kinerja pegawai adalah sebagai berikut:
a) H1 : Uji Hipotesis Kompetensi terhadap kinerja pegawai
Hasil perhitungan didapatkan thitung untuk X1 sebesar 2,973 lebih besar dari
ttabel 1,668 dengan signifikansi 0,004 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu
0,05, sehingga dinyatakan bahwa H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

14
kompetensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
b) H2 : Uji Hipotesis motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
Hasil perhitungan didapatkan thitung untuk X2 sebesar 2,074 lebih besar dari
ttabel 1,668 dengan signifikansi 0,042 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu
0,05, sehingga dinyatakan bahwa H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
c) H3 : Uji Hipotesis happiness at work terhadap kinerja pegawai
Hasil perhitungan didapatkan thitung untuk X3 sebesar 3,501 lebih besar dari
ttabel 1,668 dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu
0,05, sehingga dinyatakan bahwa H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
happiness at work secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

f. Uji Simultan (Uji f)


Tabel IV.13 Hasil Analisis Uji Simultan (Uji f)
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 299.296 3 99.765 25.935 .000b
1 Residual 261.579 68 3.847
Total 560.875 71
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Happiness at Work, Motivasi Kerja,
Kompetensi
Sumber: Data primer diolah peneliti, 2022
Berdasarkan tabel IV.13 hasil uji f diketahui f hitung sebesar 25,935 > 2,74
dan nilai signifikansi 0.000 < 0,05, maka H4 diterima, berarti hal ini menunjukkan
bahwa variabel kompetensi, motivasi kerja, dan happiness at work secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di BAPPEDA Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan
kompetensi, motivasi kerja, dan happiness at work mampu meningkatkan kinerja
pegawai di BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

15
g. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Tabel IV.14 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 .730 a
.534 .513 1.961
a. Predictors: (Constant), Happiness at Work, Motivasi
Kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Data primer diolah peneliti, 2022
Tabel IV.14 menunjukkan Nilai adjusted R square sebesar 0,513 atau setara
dengan 51,3% yang berarti bahwa kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung memiliki kontribusi oleh kompetensi, motivasi kerja dan happiness
at work sebesar 51,3% sisanya sebesar 48,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
dari varibel penelitian ini.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Gambaran kompetensi, motivasi kerja, happiness at work dan kinerja


pegawai
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan tanggapan
responden dapat dikatakan bahwa semua variabel penelitian yaitu kompetensi,
motivasi kerja dan happiness at work, kinerja pegawai masuk kekategori tinggi dan
sangat tinggi. Berdasarkan pernyataan yang diajukan pada responden diperoleh skor
rata- rata variabel kompetensi (X1) sebesar 4,31, variabel motivasi kerja (X2) 4,15,
variabel happiness at work (X3) sebesar 4,24 dan variabel kinerja pegawai (Y)
sebesar 4,22.

4.4.2 Pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat dikatakan
bahwa variabel kompetensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut sesuai
dengan perhitungan kuantitatif yang mana variabel kompetensi (X1) memperoleh
thitung sebesar 2,973 lebih besar dibandingkan ttabel 1,668 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,004 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Hasil analisis regresi
diperoleh nilai koefisien regresi kompetensi sebesar 0,346. Berdasrkan Hasil tersebut
dapat dikatakan jika kompetensi meningkat sebesar 1 maka akan berpengaruh

16
terhadap kinerja pegawai sebesar 0,346. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Suparno Sudarwati (2014), Rande (2016) serta Ayu Anjani (2019) juga menunjukkan
bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai

4.4.3 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat dikatakan
bahwa variabel motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal
tersebut sesuai dengan perhitungan kuantitatif yang dimana variabel motivasi kerja
menghasilkan thitung sebesar 2,074 lebih besar dari ttabel 1,668 dengan nilai
signifikansi 0,042 lebih kecil dari 0,05. Hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien
happiness at work sebesar 0,148. Hal tersebut dapat dikatakan apabila motivasi kerja
meningkat sebesar satu maka berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,148.
Nilai regresi tersebut mengindikasikan adanya pengaruh positif antara motivasi kerja
dan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Adji Sight dan Anwar
Prabu (2013), Farisi et all (2020) yang menunjukkan motivasi kerja memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

4.4.4 Pengaruh happiness at work terhadap kinerja pegawai


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat dikatakan
bahwa variabel happiness at work secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal
tersebut sesuai dengan perhitungan kuantitatif yang dimana variabel happiness at
work menghasilkan thitung sebesar 3,501 lebih besar dari ttabel 1,668 dengan nilai
signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai
koefisien happiness at work sebesar 0,312. Hal tersebut dapat dikatakan apabila
happiness at work meningkat sebesar satu maka berpengaruh terhadap kinerja
pegawai sebesar 0,312. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mangowal et all
(2020) dan penelitian Moh. Gerry dan Irvan (2021) yang menemukan bahwa
happiness at work berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja pegawai.

4.4.5 Pengaruh Kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work terhadap


kinerja pegawai
kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut didasarkan oleh hasil dari
perhitungan uji f responden yang menunjukkan bahwa fhitung sebesar 25,935. Hal

17
tersebut menunjukkan bahwa fhitung lebih besar dari ftabel yaitu 2,74 dan nilai
signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini dapat
menyatakan bahwa kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work mampu untuk
meningkatkan kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selanjutnya dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima atau dengan kata
lain kompetensi, motivasi kerja dan happiness at work yang baik mampu mendukung
pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan
kinerja.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa kompetensi, motivasi kerja, happiness at work dan kinerja
pegawai masuk ke dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. kompetensi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Happiness at work berpengaruh terhadap kinerja pegawai BAPPEDA
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. kompetensi, motivasi kerja dan happiness at
work secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai BAPPEDA Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran kepada Badan
Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung untuk mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan
untuk diri sendiri maupun rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Pegawai
Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung juga perlu meningkatkan motivasi kerja pegawai
menjadi lebih tinggi lagi, seperti memberikan pujian terhadap hasil kerja pegawai,
menghargai setiap hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai, meningkatkan hubungan
kerja yang baik antar sesama pegawai. Badan Perencanaan Pembangunan dan
Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mampu
menciptakan kebahagiaan pegawai dalam bekerja, memperhatikan ruangan dan
peralatan kerja pegawai untuk menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga
menghasilkan kinerja yang maksimal dan optimal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Yusuf dan Sulistyowati. (2018). Pengaruh Kompetensi dan Kecerdasan


Emosional Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.2,
No.1
Bintoro. Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Gava Media
Edison, Emron., et all. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Alfabeta
Fahmi, Irham. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta
Reniati. Surya, Nugraha. Diki. (2021) Pengaruh Penilaian Kinerja, Kompensasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Direktorat
Jenderal Pajak Area Kota PangkalPinang). Jurnal ilmiah Ekonomi Bisnis Vol.
26, No.2, Agustus 2021
Sedarmayanti. (2016). Manajemen sumber daya manusia reformasi birokrasi dan
manajemen pegawai negeri sipil edisi revisi. Bandung: PT Refika Aditama.
Sinambela, L. Poltak. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Sudaryo, Yoyo. Agus Aribowo. Nunung Ayu Sofiati. (2018). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Andi
Sukmawati,St. S. (2019). Pengaruh Motivasi, kepemimpinan dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor BAPPEDA Kota Makassar. Journal
MBIA, Vol.18, No.2, agustus 2019.
Tamir, M., Schwartz, S. H., Oishi, S., dan Kim, M. Y. (2017). The secret to
happiness: feeling good or feeling right? Journal of Experimental Psychology,
146, (10).
Wulandari, S. (2014). Faktor-faktor kebahagiaan ditempat kerja. Riau: Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim
Riau. Vol.10, No 1.

19
20

Anda mungkin juga menyukai