Anda di halaman 1dari 10

Kontribusi Motivasi Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai di

Pemerintah Kota Kediri

Pra-Proposal

A. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan sumber daya


manusianya. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor paling utama
dalam setiap organisasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan kantor atau
instansi secara efektif dan efisien. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan
bergantug pada tenaga kerja yang berkontribusi di dalamnya dan seluruh sumber
daya manusia yang ada. Sementara itu, menurut Darmanto & Harahap (2015),
organisasi tidak hanya mengharapkan pegawai yang mampu, cekatan, dan
terampil, tetapi yang paling penting mereka mau bekerja dengan giat dan
mempunyai keinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Sehingga
sumber daya manusia atau pegawai yang ada di dalam organisasi menjadi
perhatian penting dalam usaha mencapai keberhasilan organisasi. Maka dari itu
perlunya diadakan pengembangan sumber daya manusia dan penelitian tentang
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dalam
suatu organisasi mencapai tujuan dengan optimal dan mendorong visi dan misi
suatu organisasi.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN


adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Singkatnya, Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah karyawan atau pegawai yang bekerja di lembaga pemerintahan.
Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ASN memiliki tugas
yaitu melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Maka dari itu, aparatur sipil negara dituntut untuk
bekerja secara profesional, efisien, jujur dan bertanggung jawab dengan kinerja
yang baik. Tuntutan ini tentunya juga berlaku untuk ASN yang bekerja di
Pemerintah Kota Kediri yang akan menjadi objek penelitian ini.

Kinerja merupakan aspek terpenting dalam upaya pencapaian suatu tujuan.


Pencapaian tujuan yang optimal merupakan bentuk kinerja tim atau individu yang
baik. Menurut Mangkunegara (2016) kinerja adalah suatu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang telah dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Menurut
Edison (2016), kinerja adalah produk dari sebuah proses kerja yang diukur selama
periode waktu tertentu berdasarkan apa yang sudah ditentukan atau ditetapkan
sebelumnya. Singkatnya, kinerja pegawai merupakan rekaman catatan hasil dari
sebuah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan pegawai terkait dalam rentang
waktu tertentu.

Kinerja yang ada pada setiap manusia merupakan kemampuan yang di


miliki pegawai untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat materi maupun non
materi, baik yang yang bisa di hitung dengan uang maupun tidak. Kinerja yang
baik adalah hasil pekerjaan optimal dan sesuai standar organisasi dan mendukung
tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya kinerja yang tepat sasaran, maka
segala yang direncanakan organisasi untuk mencapai tujuannya akan segera
tercapai. Akan tetapi tingkat prestasi kinerja yang dimiliki oleh pegawai bervariasi
dan tidak semua sama. Oleh karenanya, maka organisasi harus mempunyai
program yang telah di tetapkan organisasi dalam kegiatannya meningkatkan
kinerja pegawainya guna menunjang kegiatan organisasi untuk lebih
berkembang, termasuk dengan adanya komunikasi dan koordinasi dengan baik.
Tentunya kinerja pegawai akan berjalan lancar apabila di dukung dengan
motivasi, penghargaan, dan berbagai faktor lainnya.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dinilai bisa mendorong


produktivitas pegawai. Motivasi merupakan suatu hal yang mendorong seseorang
berusaha untuk mencapai suatu tujuan atau mencapai hasil yang di inginkan
(Setiawan, 2013). Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri
seorang manusia, yang dapat di kembangkan sendiri atau di kembangkan oleh
sejumlah kekuatan eksternal. Pemberian motivasi sangat penting bagi setiap
organisasi untuk mendorong pegawainya dalam melakukan pekerjaannya.
Pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan bekerja dengan lebih
semangat serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap pekerjaan yang
telah menjadi tanggungjawabnya. Selebihnya, seorang yang mempunyai motivasi
yang tinggi dalam bekerja biasanya selalu merasa nyman dan senang dalam
menjalani pekerjaannya, mampu mengembangkan dirinya untuk lebih maju dan
bekerja secara maksimal sehingga mendapat kepuasan saat bekerja (Anoraga,
2001). Walaupun terkesan sederhana, motivasi menjadi salah satu unsur yang
mempengaruhi pengaruh penting terhadap kinerja pegawai (Cecep & Ferdiansyah,
2011).

Berdasarkan hasil wawancara singkat yang dilakukan dengan lima orang


PNS di Pemerintah Kota Kediri, hasilnya menunjukkan bahwa mereka memiliki
motivasi yang tinggi untuk bekerja di instansi tersebut. Selain itu, jenis motivasi
yang mereka miliki pun berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa ia memiliki
motivasi tinggi karena menyukai pekerjaannya. Ada pula yang mengatakan bahwa
motivasinya bekerja adalah untuk memberikan manfaat kepada banyak orang.
Sehingga ia termotivasi untuk terus maju dan berkontribusi lebih banyak melalui
instansi tersebut. Akan tetapi, tidak diketahui apakah motivasi benar-benar
berpengaruh terhadap kinerja pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Selebihnya besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja mereka juga belum dapat
diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai instansi tersebut.
Apakah motivasi tinggi yang dimiliki oleh beberapa pegawai tersebut
berimplikasi secara signifikan pada kinerja mereka?

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Susanti dan Putra


(2019), diketahui bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai Dinas Kementerian Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kepulauan
Mentawai. Artinya, semakin tinggi motivasi yang dimiliki, semakin tinggi juga
kinerja pegawainya. Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sanjaya (2018), diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pegawai. Sedangkan besarnya pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai adalah sebesar 30,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Dari hasil penelitian tersebut, keduanya sama-sama menunjukkan bahwa motivasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, akan tetapi terdapat
perbedaan pada besarnya pengaruh yang diberikan. Hasilnya mungkin akan
berbeda pula apabila penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kota Kediri.

Selain motivasi, faktor lain yang dinilai dapat meningkatkan kinerja


pegawai adalah tambahan penghasilan alias reward atas kinerjanya. Tambahan
penghasilan dimaksud dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS berdasarkan
beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi atau prestasi kerja.
Dikatakan dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah khususnya yang tercantum pada pasal 39,
pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS
berdasarkan pertimbangan yang objektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah dan memperoleh persetujuan dari DPRD. Akan tetapi, kriteria
pemberian tunjangan kinerja (tambahan penghasilan) yang dipergunakan untuk
peningkatan kesejahteraan tersebut beragam, dimana (Kumorotomo, 2011).
Banyak hal yang harus diperhatikan termasuk penggunaan pengetahuan atau
keahlian yang mendalam, keterampilan khusus, besarnya risiko yang harus
dihadapi, dan berbagai hal yang secara teknis langsung terkait dengan lingkup
pekerjaan seseorang. Hal ini juga berlaku di lingkungan Pemerintah Kota Kediri
dimana besarnya tunjangan kinerja yang diberikan ke pegawainya beragam.
Dengan diberikannya tunjangan sesuai dengan beban kerja pegawai, tentunya
mempengaruhi kinerja pegawai tersebut. Akan tetapi besarnya pengaruh
tunjangan tersebut belum diketahui.

Beberapa penelitian terdahulu juga telah dilakukan untuk mencari


pengaruh TPP terhadap kinerja pegawai di beberapa instansi lain. Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Tristiadi (2017), menunjukan Tambahan Penghasilan
Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Bagian
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Berau. Hal ini menunjukan bahwa
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) meningkat maka kinerja pegawai akan
naik dan sebaliknya bila Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) turun maka
Kinerja Pegawai akan turun. Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Yalitoba (2016), tambahan penghasilan pegawai memiliki pengaruh yang
besar terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitiannya membuktikan tambahan
penghasilan terbukti secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi sebesar 79%. Dari hasil
penelitian tersebut, keduanya sama-sama menunjukkan bahwa TPP memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai, akan tetapi terdapat
perbedaan pada besarnya pengaruh yang diberikan. Hasilnya mungkin akan
berbeda pula apabila penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kota Kediri.

Melalui penelitian ini akan diketahui signifikansi pengaruh dan besarya


pengaruh motivasi pegawai dan besarnya tunjangan terhadap kinerja ASN di
Pemerintah Kota Kediri. Pendekatan yang digunakan dlam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dimana besar nilai setiap variabel dihitung dengan
menggunakan analisis regresi dan menghasilkan jawaban atas permasalahan yang
ada. Harapannya, hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi Pemerintah Kota
Kediri untuk meningkatkan kinerja ASNnya.

B. Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah dari penelitian ini:
1. Apakah ada kontribusi yang signifikan antara motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai pemerintah Kota Kediri?
2. Apakah ada kontribusi yang signifikan antara kompensasi terhadap
kepuasan kerja pegawai pemerintah Kota Kediri?
3. Apakah ada kontribusi secara simultan antara motivasi kerja dan
kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai pemerintah Kota Kediri?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui signifikansi kontribusi antara motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja pegawai pemerintah Kota Kediri.
2. Untuk mengetahui signifikansi kontribusi antara kompensasi terhadap
kepuasan kerja pegawai pemerintah Kota Kediri.
3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara simultan antara
motivasi kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai
pemerintah Kota Kediri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai:
1. Bagi Lingkungan Kerja
Bahan bagi lingkungan kerja dalam menentukan kebijakan dalam
pemberian kompensasi kepada karyawan
2. Bagi Pihak Lain
Bahan tambahan bacaan khusus untuk mengembangkan ilmu-ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kompensasi dan motivasi
beserta pengaruhnya terdahap kinerja pegawai. Selain itu, hasil
penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang
selanjutnya dapat dijadikan dasar masukan bagi penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Menjadi langkah awal bagi peneliti untuk menerapkan
pengetahuan berupa teori-teori di bidang manajemen sumber daya
manusia (MSDM).

E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah karena data penelitian berupa angka-
angka yang kemudian ditabulasikan dan dianalisis. Menurut
(Sugiyono, 2017) metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metode
penelitian empiris yang menggunakan angka-angka sebagai data, dan
hasil temuan penelitian dijawab menggunakan langkah-langkah
penghitungan statistik atau metode pengukuran lain yang relevan.
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh antar variabel dan
dinyatakan dalam angka serta menjelaskannya dengan
membandingkan dengan teori-teori yang telah ada dan menggunakan
teknik analisis data yang sesuai dengan variabel dalam penelitian.
Variabel yang diteliti yaitu motivasi kerja (X1), kompensasi (X2), dan
kinerja pegawai (Y).
2. Data
a. Definisi Operasional Variabel
1) Motivasi
Motivasi merupakan suatu hal yang mendorong seseorang
berusaha untuk mencapai suatu tujuan atau mencapai hasil
yang di inginkan (Setiawan, 2013).
2) Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai Imbalan atau jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Hasibuan, 2011).
3) Kinerja pegawai
Kinerja adalah produk dari sebuah proses kerja yang diukur
selama periode waktu tertentu berdasarkan apa yang sudah
ditentukan atau ditetapkan sebelumnya Edison (2016),
Singkatnya, kinerja pegawai merupakan rekaman catatan hasil
dari sebuah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan pegawai
terkait dalam rentang waktu tertentu.
b. Sampel
a. Populasi
Populasi adalah total keseluruhan dari cakupan objek
penelitian. Populasi penelitian menceriminkan cakupan wilayah
umum yang terdiri atas objek penelitian atau subjek penelitian
yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian diamati dan dipelajari
sehingga terbentuk kesimpulan berdasarkan perilaku atau
hubungan yang ditunjukkan oleh subjek atau objek tersebut
(Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, populasi penelitian
adalah pegawai negeri sipil di wilayah kerja pemerintah kota
Kediri.
b. Sampel
Sampel penelitian bagian tertentu yang menjadi representasi
dari keseluruhan objek atau populasi yang akan diteliti. Dengan
kata lain, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Apabila
populasi suatu penelitian besar dan tidak memungkinkan bagi
peneliti untuk mempelajari dan memperoleh data dari populasi
tersebut, maka peneliti dapat menentukan sampel sebagai
representasi yang diambil dari populasi tersebut.
Di wilayah pemerintah Kota Kediri, terdapat lebih dari 500
pegawai. Untuk itu, dilakukan perhitungan sampel
menggunakan teori Krejcie dan Morgan.
c. Metode Pengumpulan Data dan Pengukuran
Pengumpulan data adalah strategi yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari responden sesuai
lingkup penelitian. Untuk memperoleh data yang obyektif dalam
penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan menyebar
angket atau kuisioner tertutup kepada responden penelitian. Teknik
ini dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan atau
pernyataan bentuk tertulis kepada responden kemudian responden
diminta untuk menjawab sesuai dengan preferensi masing-masing
(Setiyani, 2018; Sugiyono, 2017b). Dalam penelitian ini, data yang
diperoleh dari angket berupa:
1) Angket mengenai variable motivasi
Pada penelitian ini, responden akan mengisi angket
terkait variabel penelitian secara online. Sehingga responden
cukup mengisi angket yang disediakan melalui Google Form.
Angket mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik.
2) Angket mengenai variable kompensasi
Pada penelitian ini, responden akan mengisi angket
terkait variabel penelitian secara online. Sehingga responden
cukup mengisi angket yang disediakan melalui Google Form.
Angket mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
pemberian kompensasi, termasuk tunjangan, insentif, fasilitas,
dan program perlidungan.
3) Angket mengenai kinerja pegawai
Pada penelitian ini, responden akan mengisi angket
terkait variabel penelitian secara online. Sehingga responden
cukup mengisi angket yang disediakan melalui Google Form.
Angket mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
kinerja pegawai, termasuk kualitas kerja pegawai, kuantitas
kerja pegawai, ketepatan waktu, dan keterampilan serta tingkat
pengetahuan pegawai.
3. Teknik Analisis Data
Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Pada
penelitian ini, data akan diolah menggunakan software komputer yaitu
SPSS (Statistical Package for Social Science) untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak.
F. Daftar Pustaka

Anoraga, Panji, 2001. Psikologi Kerja. Jakarta.Rineka: Cipta,

Edison, Emron. Yohny anwar,Imas komariyah. (2016). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Bandung: Alfabeta.

Hidayat, Cecep & Ferdiansyah. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara
Bunda. Binus Bussines Review, vol. 2, no. 1.
https://doi.org/10.21512/bbr.v2i1.1144
Kumurotomo, W. (2011). Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dan Upaya
Peningkatan Kinerja Pegawai: Kasus Di Provinsi Gorontalo dan Provinsi
DKI Jakarta. Civil Service Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, 5 (1),
21-34.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2016. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Bandung: Rosda.

R. Hamdani Harahap, Darmanto. (2015). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin


Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara. Jurnal Administrasi
Publik, Vol. 3 No. 1.

Sanjaya, Rido. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai


dalam Perspektif Ekonomi Islam (Undergraduate Thesis). Lampung: UIN
Raden Intan.

Susanti, F., & Putra H. N. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan
Mentawai. Jurnal PUNDI, vol. 3, no. 3. DOI: 10.31575/jp.v3i3.180

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tristiadi, Satrio. (2017). Pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)


Terhadap Kinerja Pegawai pada Bagian Pembangunan Sekretariat
Daerah Kabupaten Berau (Master thesis). Universitas Terbuka.

Yalitoba, A. (2019). Pengaruh Tambahan Penghasilan terhadap Kinerja Pegawai


pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi. Journal of Social Welfare, vp;.6,
no.1, 30-41.

Anda mungkin juga menyukai