Anda di halaman 1dari 36

LINGKUNGAN KERJA,

KOMPETENSI KERJA,
DAN MOTIVASI KERJA

Dr. Syaiful Arifin, SE., M.Si


LINGKUNGAN KERJA,
Pengertian Lingkungan Kerja

“Environment refers to the physical, emotional, and


interpersonal elements that form the context in which a person
works (work environment) and lives (personal environment).
Although existing performance”. “Environment has a meaningful
effect on a person‟s ability to perform at work. Environment can
affect a person‟s performance and will provide guidance on how
to determine whether environment is the key factor affecting the
targeted performance area” (Sabbag, 2011).
Inti lingkungan kerja, di antaranya:
1. Fisik
Lingkungan diterjemahkan sebagai keberadaan sesuatu yang berwujud
misalnya manusia, benda-benda, pepohonan, dan sebagainya. Keberadaan
fisik ini secara langsung menciptakan keadaan tertentu yang mempengaruhi
suasana atau rasa.
2. Emosional
Maksudnya suasana dari keberadaan fisik, apa artinya? Kita tidak menapikan
adanya rekan kerja atau peralatan kerja, namun pertanyaannya. Apakah
rekan kerja saling mendukung atau sebaliknya? Apakah peralatan kerja
tersedia dengan lengkap dan berfungsi maksimal atau sebaliknya? Pada
konteks ini, keberadaan tidak lagi dilihat sebagai ada atau tidak, namun
sudah dilihat sejauh mana tingkat manfaatnya, yang karenanya dapat
mempengaruhi perasaan seseorang.
3. Sifat atau kepribadian
Secara eksplisit artinya adalah lingkungan yang terjadi karena kehadiran
manusia, dan mereka secara individu memiliki kepribadian masing-masing.
Namun yang menjadi persoalannya, sejauh mana kepribadian itu mampu
menghadirkan kesan positif bagi orang lain.
Pentingnya Lingkungan Kerja
Kebahagiaan adalah aspek psikologi yang penting, dan
sangat mempengaruhi bagaimana seseorang melaksanakan
pekerjaannya. Tidak dapat dipungkiri kehangatan rekan kerja,
suasana kantor yang nyaman, fasilitas yang memadai dan lain
sebagainya membuat rasa senang dan betah bekerja.
Bagi pegawai, hal-hal psikologi seperti itu sangat
dibutuhkan dalam menjalani hari-hari di dalam organisasi.
Oleh karena itu, sangat jelas pentingnya lingkungan kerja
adalah untuk mempengaruhi suasana hati dan melahirkan
semangat kerja yang tinggi.
Selain itu, organisasi tidak hanya sebagai tempat
kerja, lebih tepatnya sebagai wadah kehidupan. Tempat
di mana setiap orang menjalani kehidupannya, dan
tujuan utama hidup adalah mendapatkan kebahagiaan,
dan lingkungan kerja yang baik adalah jawabannya.
Fakta membuktikan, sesungguhnya kehidupan di
dalam organisasi tidak ubahnya kegiatan sosial, bedanya
kegiatan tersebut dilakukan di dalam organisasi.
Sehingga segala bentuk kegiatan, sikap, perilaku,
komunikasi dan interaksi harus berorientasi pada tujuan
organisasi.
Unsur-unsur Membangun Lingkungan Kerja

Agar tujuan organisasi tercapai dengan baik, maka


diperlukan suatu cara untuk membuat sistem
lingkungan kerja yang mendukung pencapaian
tersebut, di antaranya melalui:
a. Budaya organisasi
b. Kebijakan dan prosedur
c. Hubungan sosial
d. Desain kantor
e. Nilai-nilai
Peran Pimpinan dalam Lingkungan Kerja

Secara formal tidak ada peran pimpinan di


dalam organisasi, namun sebagai orang yang
paling berkuasa setiap tindak dan tanduknya
punya pengaruh terhadap pola perilaku kerja
pegawai, di antaranya:
a. Gaya
b. Sikap
c. Perilaku
Lingkungan Kerja Kondusif
Lingkungan yang kondusif adalah suatu suasana
kerja yang harmonis, di mana ritme interaksi antar
pegawai sangat hangat dan menyenangkan hati. Hal
tersebut terbangun karena beberapa hal, di antaranya:
a. Tingginya kesadaran antar pegawai
b. Kuatnya visi dan budaya organisasi
c. Kuatnya pengaruh pimpinan
Konflik Lingkungan Kerja
Ada banyak faktor yang menyebabkan
buruknya lingkungan kerja, di antaranya:
a.Lemahnya aturan etis atau sosial
b. Kurangnya kepedulian pimpinan
c. Tingginya beban kerja
Memperbaiki Lingkungan Kerja yang Buruk

Banyak risiko yang diakibatkan oleh lingkungan kerja


yang buruk, dan salah satu dampak terbesarnya adalah
tingginya turnover. Kondisi tersebut perlu segera
ditangani dengan melakukan beberapa hal sebagai
berikut:
a. Memilih pimpinan cerdas dan humanis
b. Mensosialisasikan budaya kerja
c. Memberikan penghargaan
Indikator Lingkungan Kerja
Untuk dapat mengenal lingkungan kerja lebih jauh, maka dapat
diperhatikan ukuran-ukuran sebagai berikut:
a. Good Corporate Governance (GCG)
Organisasi benar-benar menerapkan sistem manajemen yang
profesional, adil dan menyejahterakan sehingga terbangun
lingkungan kerja kreatif, inovatif dan kompetitif. Indikator ini
menekankan sejauh mana para pimpinan dapat menghadirkan
sebuah sistem manajemen yang handal (mampu menjangkau
seluruh aspek aktivitas dan kehidupan di dalam organisasi).
b. Harmonisasi hubungan sosial
Hubungan sosial yang dimaksud adalah bahwa setiap pegawai, baik
karyawan maupun pimpinan menempatkan dirinya sebagai manusia
dan memperlakukan orang lain sebagai manusia, hal tersebut
terimplementasi pada interaksi dan komunikasi.
Indikator Lingkungan Kerja
c. Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja yang dimaksud mencakup fasilitas yang layak,
peralatan kerja yang memadai, tata letak kantor yang nyaman, dan
sistem kerja yang adil. Dengan indikator ini para pegawai memiliki
rasa terhadap pekerjaan yang diemban. Bahwa tugas yang
diberikan tidak semata-mata diselesaikan oleh kompetensi, namun
ia mendapatkan dukungan yang cukup dari organisasi berupa
peralatan kerja yang memadai.
d. Menerapkan Nilai-nilai
Secara masif, organisasi melalui pimpinan selalu menyampaikan
nilai-nilai agama, sosial dan etika agar tercipta keseimbangan hidup.
Dengan indikator ini pegawai mendapatkan penyegaran, apa
artinya? Sebuah penyeimbang dari hiruk pikuk pekerjaan berupa
sentuhan rohani dan sosial.
KOMPETENSI KERJA

Dr. Syaiful Arifin, SE., M.Si


Apa itu Kompetensi Kerja?
Hal penting yang harus dipahami oleh setiap pekerja, kompetensi adalah
alasan utama mengapa organisasi mempekerjakannya. Artinya, kompetensi
memiliki kedudukan yang tinggi di dalam organisasi.
Dari konsep dasar di atas, maka kita tahu:
a. Mengapa ada bagian akuntan, karena mereka ahli dalam akuntansi.
b. Mengapa ada tenagapemasaran, karenamereka mampu menjual
produk.
c. Mengapa ada ahli teknologi, karena mereka kompeten di bidang komputer
atau jaringan.
d. Mengapa ada bagiankeamanan, karenakeahlian menjaga kantor.
e. Dan lain sebagainya.
Bagaimana Pandangan Organisasi terhadap
Kompetensi?
Dalam perspektif awal (tahap rekrutmen), penilaian organisasi
terhadap kompetensi sangat tinggi, berkisar 80% - 90%, namun pada
tahap implementasi kompetensi seorang pegawai akan diuji mengenai
kecocokan dengan hasil kerja. Dengan kata lain, pada tahap
melaksanakan tugas kompetensi bukan lagi satu-satunya yang utama,
diperlukan beberapa keseimbangan potensi yang dimiliki oleh pekerja
tersebut, seperti sikap (komitmen, jujur, tanggung jawab, dll), perilaku
(kedisiplinan, kepatuhan, dll), pengetahuan dan kemampuan harus
menjadi satu kesatuan yang mampu menyelesaikan tugas dengan baik
dan benar. Dengan kata lain, dalam tahap ini organisasi
menitikberatkan kinerja.
Bagaimana Meningkatkan Kompetensi?

Untuk mengoptimalkan kompetensi, maka peran masing- masing harus


dioptimalkan:

01 organisasi 02
Pekerja
Pekerja harus mengambil inisiatif
 Memberikan pelatihan dalam pengembangan diri,
 Melakukan rotasi mengingat organisasi bersifat
 Jenjang karier dinamis. Artinya, siapa yang
produktif, itu yang dihargai. Oleh
karena tuntutan tersebut, pekerja
harus terus meningkatkan
pengetahuan dan mengasah
kemampuan, dan dengan kedua hal
tersebut pegawai menunjukkan hasil
kerja yang baik.
Kompetensi dalam Teori
“Competencies such as developing others defined as the ability and
willingness to delegate responsibility, work and othersand coach them to
develop their capabilities” (Kandula, 2013:149). Teori ini menjabarkan
kompetensi pada dua hal utama, di antaranya:

a. Kemampuan

b. Keinginan
Pentingnya Kompetensi dalam Bekerja
Ketika seorang staf administrasi duduk di depan monitor,
secara otomatis ia harus menggunakan kemampuan komputernya,
bahkan secara spesifik ia dituntut untuk menggunakan keahlian
khusus mengoperasikan berbagai program komputer. Di sisi lain, ia
pun harus menggunakan keahlian komunikasi pada saat
memberikan pelayanan kepada stakeholder.
Contoh di atas menegaskan, kompetensi pada ruang lingkup
implementasi adalah syarat mutlak. Unsur yang melekat pada suatu
tugas atau pekerjaan. Rendahnya kompetensi dapat berakibat
rendahnya kualitas kerja, dan berdampak pada hasil kerja yang
buruk. Tidak sedikit orang diberhentikan karena dianggap tidak
mampu bekerja, atau sebaliknya banyak pegawai dipertahankan
karena mampu melaksanakan tugas dengan baik.
Mengasah Kompetensi

Pelatihan Tugas Tugas


berkelanjutan belajar baru

Pelatihan berkelanjutan Tugas Belajar

01 Memberikan pelatihan berkelanjutan


adalah jawaban tepat atas masalah
modernisasi atau globalisasi. SDM
02 Kegiatan membuat sistem baru atau merubah sistem
lama. Kegiatan ini didaasarkan dari hasil analisis
sistem sebelumnya.
sebagai satu-satunya aset organisasi
yang paling dinamis akan terus Tugas Baru
berkembang seiring berbagai pelatihan
yang diikutinya. Bahkan tidak menutup
kemungkinan SDM dapat menciptakan
inovasi yang menempatkan organisasi
03 Salah satu cara meningkatkan kompetensi pekerja adalah
dengan memberikan variasi tugas. Memberikan tugas
baru dengan cara rotasi merupakan langkah yang tepat.
Dengan demikian perusahaan memiliki banyak pilihan
pada puncak persaingan. dalam mengatasi masalah turnover.
Konsep Dasar
Kompetensi Kerja
Inti dari kompetensi adalah kemampuan kerja, dan kemampuan
didapatkan melalui proses belajar. Dalam belajar mendapatkan
kompetensi ada berbagai macam cara di antaranya:
a. Formal
Pendidikan formal ditempuh sebagai sarana mengumpulkan
pengetahuan dasar dan umum. Metode ini menekankan
bagaimana cara berpikir di bangun.
b. Pelatihan khusus
Bagi sebagian orang mengikuti pelatihan keahlian adalah
jawaban yang efektif. Mengingat metode ini lebih fokus pada
peningkatan keterampilan kerja.
c. Pengalaman
Ketika seorang sarjana baru lulus, maka langkah yang tepat
adalah mengambil pekerjaan apa pun. Memiliki pengalaman
sangat baik dalam mengasah pengetahuan yang dimiliki,
pendekatan ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama,
namun terbukti efektif meningkatkan profesionalitas.
Bentuk-bentuk Kompetensi Kerja

a. Kompetensi umum

b. Kompetensi teknis

c. Kompetensi humanis

d. Kompetensi komunikasii
Potensi Kompetensi di dalam Organisasi

Mendapatkan tunjangan
Kenaikan kompensasi dan fasilitas kerja

Potensi Kompetensi
di dalam Organisasi

Diberikan kesempatan
Mendapatkan bonus atau menduduki jabatan yang
insentif lebih lebih tinggi
Seni dalam Kompetensi
a. Lahirnya ide atau gagasan
Seorang pegawai yang terasah keahliannya
sering menyampaikan ide atau gagasannya,
bahkan ia mampu menghadirkan konsep
implementasinya.

b. Tercipta kreativitas
Kebuntuan atau masalah bagi orang yang
ahli adalah ujian untuk menaikkan status
kompetensinya menjadi sebuah solusi berupa
kreativitas.

c. Membuat inovasi
Pada titik akhir seorang yang kompeten
berada pada level cerdas. Ia mampu
membuat terobosan baru yang berpengaruh
besar terhadap kemajuan perusahaan.
Indikator Kompetensi Kerja
a. Wawasan
Merupakan luasnya pengetahuan dalam keilmuan,
sehingga mampu menyelesaikan beragam masalah
dengan baik. Kaya akan ide dan kreativitas adalah
ciri utama dari luasnya pengetahuan.

b. Keahlian
Merupakan kemampuan melaksanakan tugas yang
terbukti dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas
kerja. Pegawai terbukti ahli menyelesaikan tugas
dengan baik dan benar serta mampu menghasilkan
hasil kerja yang bermutu.

c. Integritas
Melekatnya suatu nilai-nilai keahlian seperti
profesional, tanggung jawab, berkomitmen dan lain
sebagainya. Tindakannya di dalam melaksanakan
tugas mencermin orang yang dapat dipercaya.
MOTIVASI KERJA
Apa Sesungguhnya Motivasi Itu?

Esensinya motivasi tidak hanya pada senang, tapi


bagaimana seorang pegawai mampu memproduksi
motif yang melahirkan kesenangan. Jika hanya
mengandalkan motivasi eksternal, bisa dibayangkan
betapa tersiksanya seorang pegawai, karena ia harus
menghadapi hari-hari yang membosankan, sedangkan
gaji hanya sebulan sekali. Kebuntuan tersebut,
menunjukkan banyak pegawai yang menggantungkan
semangatnya pada orang lain.
Prinsip Motivasi Kerja

Dengan motivasi tersebut seorang karyawan atau


pegawai justru menjadi sumber inspirasi bagi pegawai lain,
bagaimana dalam hari-harinya ia selalu menebar semangat
kerja, ia telah menyadari bahwa pekerjaan adalah aktivitas
kehidupannya yang harus ia laksanakan dengan sepenuh
hati dan dengan senang hati. Inilah yang disebut prinsip
motivasi di dalam bekerja, yaitu menemukan kesenangan di
dalam bekerja, sehingga menjalani hari-hari kehidupan
dengan ringan tanpa beban.
Apa Pendapat Para Ahli Tentang Motivasi Kerja?

“Motivation may he defined as the energization of behavior


by, or the direction of behavior toward, positive stimuli
(objects, events, possibilities), whereas avoidance motivation
may he defined as the energization of behavior by, or the
direction of behavior away from, negative stimuli (objects,
events, possibililies)” (Elliot, 2008:8).
“Motivation may be defined not in terms of observable and
measurable activity, but rather in terms of what patterns of
thinking and belief underlie such activity and shape
employee engagement in the learning process” (Dörnyei and
Schmidt, 2001:127).
Apa Pendapat Para Ahli Tentang Motivasi Kerja?

“Motivation may he defined as the energization of behavior


by, or the direction of behavior toward, positive stimuli
(objects, events, possibilities), whereas avoidance motivation
may he defined as the energization of behavior by, or the
direction of behavior away from, negative stimuli (objects,
events, possibililies)” (Elliot, 2008:8).
“Motivation may be defined not in terms of observable and
measurable activity, but rather in terms of what patterns of
thinking and belief underlie such activity and shape
employee engagement in the learning process” (Dörnyei and
Schmidt, 2001:127).
Bentuk Motivasi Kerja

1
• Motivasi diri

2
• Motivasi orang lain

3
• Motivasi finansial

4
• Motivasi intrinsik
Mencari Sumber Motivasi

Belajar

Nasihat

Rajin
membaca
tentang
motivasi
Motivasi Organisasi

a. Motivasi penghargaan

b. Motivasi pimpinan

c. Motivasi kesempatan

d. Motivasi hukuman
Apa Saja Indikator Motivasi Kerja?

a. Antusias

b. Optimis

c. Aktualisasi diri
Peran Motivasi Bagi Pekerja

Motivasi adalah obat

Motivasi adalah harapan

Motivasi adalah tekad


THANK YOU
Keep stay at home !

Anda mungkin juga menyukai