Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENGEMBANGAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA DI KANTOR

CAMAT TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA

ROI LIANDO
FLORENCE DAICY LENGKONG
JOYCE JACINTA RARES

Abstrak : The purpose of this study is to test and analyze the influence of career development towards the
accomplishment of work. The population in this study was an employee of the Office of head of Tobelo
North Halmahera Regency. Population that is, 34 employees. The number of samples that is as much as 34
respondents, using the method of stratified random sampling propotional. This research uses a simple
regression analysis tool (simple regression). This research resulted in summary, that career development a
positive significant effect against the achievements of the work of employees.

Keywords: career development, work achievement

PENDAHULUAN Dalam kenyataannya, di Indonesia dan juga


Organisasi merupakan suatu organisme. mungkin di negara-negara lain, prestasi kerja
Sebagai lembaga atau organisasi, setiap pegawai secara menyeluruh belum mencapai
organisasi harus terus menerus bertumbuh baik tingkat maksimal. Prestasi kerja dipandang
secara kuantitatif maupun kualitatif. sebagai suatu konsep yang dipengaruhi oleh
Kemampuan bertumbuh ini memungkinkannya berbagai faktor penyebab, kesempatan untuk
tangguh bukan saja mempertahankan pengembangan karir merupakan salah satu yang
eksistensinya akan tetapi juga dalam dianggap sebagai prediktor penyebabnya
mengembangkan dirinya secara mantap dalam naik/turunnya prestasi kerja. Mengapa
rangka pencapaian tujuan. Salah satu bentuk pengembangan karir penting untuk diteliti?
organisasi formal yakni organisasi perkantoran. Pegawai merupakan salah satu faktor yang
Pegawai merupakan faktor sentral yang menentukan keberadaan organisasi maka,
menggerakkan dinamika organisasi. Sarana dan perhatian dan pembinaan terhadap pegawai
prasarana yang dimiliki akan menjadi dinamis sebagai pekerja atau manusia pribadi adalah
apabila dikelola secara baik oleh pegawai yang penting, sebab kurangnya perhatian dan
memiliki kualitas kerja yang tinggi. Secara pembinaan akan menimbulkan akibat yang
kongkret individu pegawai yang berprestasi pada akhirnya dapat mematikan organisasi.
akan membawa keuntungan dan kemajuan Salah satu upaya yang diharapkan dapat
organisasi, sedangkan pegawai yang tidak meningkatkan prestasi kerja adalah melalui
berprestasi akan merugikan organisasi. program pengembangan pegawai.
Pengembangan pegawai adalah suatu usaha
Apabila pegawai parasit sudah cukup dominan,
untuk meningkatkan kemampuan teknis,
kerugian organisasi akan mendatangkan
teoritis, konseptual dan moral pegawai sesuai
kehancuran. Oleh karenanya setiap organisasi
kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui
harus menyadari eksistensinya dimasa depan
pendidikan dan pelatihan, promosi dan
tergantung pada prestasi pegawai yang
pemindahan pegawai (Hasibuan, 2000).
dimilikinya. Tanpa adanya dukungan pegawai
yang kompetitif, sebuah organisasi akan TINJAUAN PUSTAKA
mengalami kemunduran. Untuk mencapai Prestasi Kerja
tujuan organisasi maka salah satu faktor yang Untuk mencapai tujuan organisasi maka
sangat penting adalah prestasi kerja pegawai, dibutuhkan salah satu factor yang
sebab dapat menjaga kelangsungan hidup suatu mempengaruhi dan sangat penting , yaitu
organisasi. prestasi kerja, sebab dapat menjaga
kelangsungan hidup suatu organisasi.
Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002) usaha peningkatan pengetahuan maupun
prestasi kerja dapat ditafsirkan sebagai arti keterampilan.
pentingnya suatu pekerjaan, tingkat
METODE PENELITIAN
keterampilan yang diperlukan, kemajuan dan
Jenis Penelitian
tingkat penyelesaian suatu pekerjaan. Prestasi
Setiap penelitian jelas harus menguraikan setiap
kerja merupakan proses tingkat mengukur dan
jenis penelitian yang digunakan. Jenis
menilai tingkat keberhasilan seseorang dalam
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
pencapaian tujuan.
adalah penelitian penjelasan (explanatory
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai research), sebagaimana diungkapkan oleh
kinerja atau dalam bahasa singgris disebut Burhan (2008;38) bahwa penelitian penjelasan
dengan performance. Pada prinsipnya, ada (explanatory research) dimaksud untuk
istilah lain yang lebih menggambarkan pada menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap
“prestasi” dalam bahasa inggris yaitu kata populasinya atau menjelaskan hubungan,
“Achievement”. Tetapi karna kata tersebut perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan
berasal dari kata “To Achieve” yang berarti variabel lain.
“mencapai”, maka dalam bahasa Indonesia
sering diartikan menjadi “pencapaian” atau Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
“apa yang dicapai” (Ruki, 2002:89)
Kantor Camat Tobelo Kabupaten Halmahera
Prestasi kerja adalah hasil keseluruhan
Utara dalam berbagai jenjang jabatan yang
pekerjaan secara kualitas yang telah dicapai
berjumlah 34 orang. Jumlah sampel adalah 34
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
pegawai.
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dalam
Dengan demikian jumlah sampel dalam
penelitian ini terdapat variabel terikat yaitu
penelitian ini adalah sebanyak 34 pegawai
prestasi kerja pegawai dengan indikator
sebagai sampel dikarenakan jumlah populasi
kerjasama, tanggung jawab, dan kualitas kerja.
kurang dari 100 orang.
Pengembangan Karir Teknik sampling yang digunakan adalah teknik
Dalam mencapai tujuan organisasi, maka sampling random berstrata proporsional
program pengembangan sumber daya manusia (Proportional Stratified Random Sampling).
sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas Teknik sampling ini digunakan karena
sumber daya manusia, khususnya pegawai, populasinya tidak homogen (heterogen). Skala
termasuk pegawai negeri sipil (PNS) melalui instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
pendidikan dan pelatihan. adalah skala Likert (Skala 1-5).
Manthis (1992) mendefinisikan
Validitas dan Reliabilitas
pengembangan pegawai sebagai kegiatan yang
Teknik yang digunakan untuk melakukan uji
berkaitan dengan peningkatan kecakapan
validitas adalah uji validitas convergent.
pegawai guna pertumbuhan yang
Validitas convergent berhubungan dengan
berkesinambungan di dalam organisasi.
prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu
Pengembangan pegawai adalah suatu usaha
konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji
yang ditujukan untuk memajukan pegawai baik
validitas diberikan kepada 30 orang yang mirip
dari segi karir, pengetahuan maupun
responden. Instrumen dinyatakan valid jika
kemampuan.
memiliki nilai korelasi antara skor butir dengan
Karena dalam rangka praktek kedinasan,
skor total lebih dari 0,30 (Sugiyono, 2011).
organisasi-organisasi pemerintahan sering
Suatu konstruk atau variabel dinyatakan
menggabungkan pendidikan dan pelatihan
reliabel jika menghasilkan nilai Cronbach
dalam suatu jenis pengembangan, maka pada
Alpha> 0,60 (Sugiyono, 2011). Pengujian
akhirnya pendidikan dan pelatihan dijadikan
dilakukan dengan menggunakan program IBM-
satu konsep yang lebih umum. Flippo (1993)
SPSS 17.0.
menggunakan istilah pendidikan untuk usaha-
Definisi Operasional Variabel dan Indikator Tabel 2. Validitas Instrumen Penelitian
A. Pengembangan Karir Variab Ite R Sig Keteranga
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan el m n
peningkatan kecakapan pegawai Kantor (X) X.1.1 0,80 0,00 Valid
Camat Kabupaten Halmahera Utara guna 7 0
pertumbuhan yang berkesinambungan X.1.2 0,87 0,00 Valid
dalam melaksanakan pekerjaan. 5 0
B. Prestasi Kerja X.1.3 0,74 0,00 Valid
Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang 5 0
pegawai Kantor Camat Tobelo Kabupaten X.2.1 0,75 0,00 Valid
Halmahera Utara dalam melaksanakan 3 0
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya X.2.2 0,69 0,00 Valid
yang didasarkan atas kecakapan, 9 0
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. X.2.3 0,84 0,00 Valid
8 0
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Indikator (Y) Y.1.1 0,80 0,00 Valid
Variabel Indikator Sumber 2 0
1. Pendidikan Y.1.2 0,83 0,00 Valid
dan 0 0
Pengembangan Pelatihan Manthis Y.1.3 0,53 0,00 Valid
Karir (X) (X.1) (1992) 9 0
2. Promosi Y.2.1 0,73 0,00 Valid
(X.2) 5 0
1. Kerjasama Y.2.2 0,71 0,00 Valid
(Y.1) 0 0
2. Tanggung Y.2.3 0,66 0,00 Valid
Prestasi Kerja Hasibuan
Jawab 6 0
(Y) (2009)
(Y.2.) Y.3.1 0,63 0,00 Valid
3. Kualitas
6 0
Kerja (Y.3)
Y.3.2 0,70 0,00 Valid
2 0
Metode Analisis Data
Y.3.3 0,57 0,00 Valid
Teknik analisis yang dipakai dalam
4 0
menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan
Sumber: Hasil Analisis Data, 2018
menggunakan simple regression analysis
(analisis regresi sederhana). Teknik ini dipakai
Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 3.
untuk menganalisis pengaruh variabel
berikut ini:
independen terhadap variabel dependen.
(Ghozali, 2001).
Tabel 3 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Alpha
1. Hasil Analisis Variabel Keterangan
Cronbach
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengembangan 0.768 Reliabel
Hasil uji validitas ditunjukkan pada
Karir (X)
Tabel 2. berikut ini:
Prestasi Kerja 0.828 Reliabel
(Y)
Sumber: Hasil Analisis Data, 2018
Uji Asumsi Klasik  Z hitung < Z tabel maka distribusi
Dalam analisis regresi perlu dilakukan populasi normal.
pengujian asumsi klasik agar hasil analisis Sedangkan analisis grafik
regresi dapat memenuhi kriteria best, linear dan menggunakan grafik histogram dan normal
supaya variabel independent sebagai estimator probability plot yang membandingkan
atas variabel dependent tidak bias. Uji asumsi distribusi komulatif dari data sesungguhnya
klasik ini terdiri atas uji autokorelasi, uji dengan distrik kumulatif dari distribusi normal
heterokesdastistas, uji multikolinearitas dan uji dalam hal ini distribusi normal akan membantu
normalitas. garis lurus diagonal.
a. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk PEMBAHASAN
menguji apakah dalam model regresi terjadi Analisis pada bagian ini akan diketahui
ketidaksamaan varians dari residual suatu bahwa distribusi item-item dari variabel
pengamatan ke pengamatan lain. Apabila Pengembangan Karir (X) dan variabel prestasi
varians dari suatu pengamatan ke pengamatan kerja (Y) secara keseluruhan yang diperoleh
lain tetap maka disebut homokedastik, dari jawaban responden melalui kuesioner, baik
sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik dalam jumlah responden maupun dalam angka
(Ghozali, 2001). Model regresi yang baik persentase.
adalah yang homokedastik atau tidak terjadi a) Distribusi Frekuensi Variabel
heteroskedastik. Heteroskedastik terjadi apabila Pengembangan Karir (X)
ada kesamaan deviasi standar nilai variabel Item Responden Persentase
dependent pada variabel independent. (%)
Hal ini akan mengakibatkan varians X.1 Pendidikan dan 88,2
koefisien regresi menjadi minimum dan Pelatihan (1)
convidence interval melebihi sehingga hasil uji X.2 Pendidikan dan 88,2
statistik tidak valid. Ada beberapa cara yang Pelatihan (2)
dapat dilakukan untuk melakukan koreksi X.3 Pendidikan dan 94,2
karena kehadiran heteroskedastik yaitu : Pelatihan (3)
- Melakukan transformasi dengan X.4 Promosi (1) 88,2
membagi model regresi asal dengan X.5 Promosi (2) 100
salah satu variabel independen yang X.6 Promosi (3) 100
digunakan dalam model tersebut. Total Rata – rata 93,1
- Melakukan transformasi log. Pengembangan Karir

b. Uji Normalitas Berdasarkan hasil jawaban responden,


Ghozali (2001) menyebutkan bahwa uji total rata-rata jawaban responden tentang
normalitas adalah untuk untuk menguji apakah variabel Pengembangan Karir (X) sebesar
dalam model regresi variabel independent dan 93,1%. Hal ini menyatakan bahwa responden
dependent memiliki distrik normal atau tidak. menanggapi setuju terhadap variabel
Model regresi yang baik adalah memiliki Pengembangan Karir (X).
distribusi normal atau mendekati normal. Untuk
mengetahui normal atau tidak maka dilakukan b) Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi
uji normalitas menurut Kolmogarof Smirnov Kerja (Y)
satu arah dan analisis grafik Smirnov
Item Responden Persentase
menggunakan tingkat kepecayaan 5 %. Sebagai
(%)
dasar pengujian keputusan normal atau tidak
Y.1 Kerjasama (1) 70,5
yaitu :
Y.2 Kerjasama (2) 85,3
 Z hitung > Z tabel maka distribusi
Y.3 Kerjasama (3) 88,2
populasi tidak normal
Y.4 Tanggung Jawab 82,4 variabel pengembangan karir (X) sebesar
(1) 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai
Y.5 Tanggung Jawab 91,2 signifikansi yang telah ditentukan sebesar
(2) 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
Y.6 Tanggung Jawab 97,1 koefisien regresi untuk variabel
(3) pengembangan karir (X) berpengaruh
Y.7 Kualitas Kerja (1) 97 signifikan terhadap variabel prestasi kerja
Y.8 Kualitas Kerja (2) 76,5 pegawai (Y).
Y.9 Kualitas Kerja (3) 100 2. Nilai koefisien korelasi (R) dari persamaan
Total Rata – rata 87,6 regresi linier sederhana diatas adalah
Pengembangan Karir sebesar 0,939 artinya terdapat hubungan
yang kuat antara variabel bebas
Berdasarkan hasil jawaban responden, (pengembangan karir) dengan variabel
total rata-rata jawaban responden tentang tergantungnya (prestasi kerja pegawai).
variabel Prestasi Kerja (Y) sebesar 87,6%. Hal “Suatu persamaan regresi memiliki
ini menyatakan bahwa responden menanggapi hubungan yang kuat bila angka R diatas
setuju terhadap variabel Prestasi Kerja (Y). 0,5” (Santoso, 2002:167; dalam tesis
Sumenge Alicia, 2012).
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Uji t
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Analisis hasil uji parsial (Uji t)
Variabel B Bet T Sig Ketera dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis
a t ngan yang menyatakan bahwa pengembangan karir
Konstant 3,5 0,0 Signifik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
a 46 00 an prestasi kerja pegawai. Untuk mengetahui
Pengemb 0,4 0.4 4,1 0,0 Signifik pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial
angan 95 64 95 00 an terhadap variabel terikat, digunakan uji t.
apabila p>0,05 maka H0 diterima dan Ha
Karir (X)
ditolak. Demikian sebaliknya. Dari nilai thitung
R = 0,939
menunjukkan bahwa :
R Square = 0,881
- Variabel pengembangan karir (X)
Adjusted R Square = 0,877
dengan probabilitas 0,000. Karena p <
Fhitung = 200,605
5% (0,000<0,05) maka variabel
Sig F = 0,000
pengembangan karir (X) berpengaruh
Sumber: Hasil Olah Data, 2018
signifikan positif terhadap variabel
prestasi kerja pegawai (Y).
Persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Pembahasa1n Pengaruh Pengembangan
Y = 3,546 + 0,495X + e
Karir Terhadap Prestasi Kerja
Yang artinya:
1. Nilai koefisien regresi variabel Dari nilai Adjusted R Square menunjukkan nilai
pengembangan karir (X), adalah sebesar sebesar 0,877 atau 87,7%. Artinya bahwa
0,495. Koefisien regresi yang bertanda variabel prestasi kerja pegawai (Y) dipengaruhi
positif menunjukkan pengaruh yang searah sebesar 87,7% oleh variabel pengembangan
antara pengembangan karir (X) dengan karir (X), sementara 12,3% dipengaruhi oleh
prestasi kerja pegawai (Y). Artinya apabila variabel lain diluar dari variabel bebas yang
pengembangan karir (X) meningkat maka diteliti dalam penelitian ini.
prestasi kerja pegawai (Y) akan meningkat
dan sebaliknya. Nilai signifikansi pada
KESIMPULAN DAN SARAN Burhan, Bungin M. 2008. Metodologi
Kesimpulan Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,
Berdasarkan hasil kajian setelah menguji dan Ekonomi, dan Kebijakan Publik, serta
menganalisis pengaruh pengembangan pegawai Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: PT.
terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Tobelo Prenada Media Group.
Kabupaten Halmahera Utara, Selanjutnya dapat
Flippo E.B., 1993, Manajement Personalia.
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Alih Bahasa : Moh. Masud. Cetakan
1. Pengembangan karir pegawai memiliki
Keenam. Erlangga, jakarta.
pengaruh yang sangat signifikan terhadap
prestasi kerja, itu dapat dilihat pada nilai Hasibuan M.S.P., 2000 Manajemen Sumber
sebesar 0,877 atau 87,7%. Artinya bahwa Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
variabel prestasi kerja (Y) dipengaruhi Aksara Jakarta.
sebesar 87,7% oleh variable pengembangan Hasibuan Malayu S.P., 2009, Manajemen
karir (X). Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara
2. Sementara 12,3% dipengaruhi oleh variabel Jakarta.
lain diluar dari variabel yang diteliti dalam
penelitian ini. Sumenge Alicia, 2012. Tesis “Analisis
Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Saran Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan
Saran yang dapat diajukan berdasarkan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
simpulan diatas adalah sebagai berikut: PT. BRI Kantor Wilayah Manado.
1. Mengingat pengembangan pegawai
berpengaruh terhadap prestasi kerja
pegawai, maka pihak Pimpinan Kantor
Camat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
hendaknya melakukan peninjauan mengenai
kebijakan program pengembangan pegawai
dengan pemantapan sistem pengembangan
pegawai dan melakukan pendekatan
okupasional yaitu spesifikasi dan standar
kompetensi jabatan serta manajemen
pelaksanaan informalitasnya.
2. Untuk para pegawai sendiri diharapkan
melaksanakan tugas secara cakap, disiplin
dan tanggung jawab sesuai dengan tugas
masing-masing dan lebih giat dalam
mengikuti setiap kegiatan pengembangan
pegawai sehingga akan tercipta iklim kerja
yang harmonis dan saling menguntungkan
antar pihak lembaga dan pihak pegawai
akan dapat menyesuaikan diri sehingga
prestasi kerja meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2015, Pengembangan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Badan
Kepegawaian Negara, Badan
Kepegawaian Negara, jakarta.

Anda mungkin juga menyukai