Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 129

PENILAIAN KINERJA MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ferdinan1
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar

ABSTRAK
Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan
prestasi kerjanya. Pendekatan penilaian diantaranya penilaian berfokus pegawai,
penilaian berdasar perilaku, penilaian berdasar hasil yang dicapai, penilaian global.
Hasil penilaian kinerja dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk
melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam rangka memberikan
layanan kepada masyarakat.Tujuan penialaian kinerja kepala sekolah yaitu memperoleh
data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
melaksanakan fungsifungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang
dipimpinnya. Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah mencakup tiga
dimensi yakni komitmen terhadap tugas, pelaksanaan tugas, dan hasil kerja. Instrumen
yang digunakan dalam penilaian kinerja adalah skala penilaian (rating scale).

Kata Kunci: Kinerja, Pendidikan Agama Islam

ABSTRACT
Teachers evaluation (PKG) can be interpreted as an attempt to gain an overview
of the knowledge, skills, values and attitudes of teachers in carrying out its duties and
functions, shown in appearance, actions, and work performance. Valuation approaches
including employee-focused assessment, behavior-based assessment, an assessment based
on the results achieved, the global assessment. Performance evaluation results can be
used by teachers, principals, and supervisors for reflection related to the duties and
functions in order to provide services to society. Objective evaluation performance of the
principal is to obtain data on the implementation of the basic tasks, functions and
responsibilities of principals in carrying out the functions managerial and supervisory /
oversight at the school. Aspect considered in the assessment of the performance of the
principal includes three dimensions, namely commitment to the task, task execution, and
results. Instrument used in the performance evaluation is the assessment scale (rating
scale).

Keyword: Work Performance, Islamic Education


Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 130

PENDAHULUAN Dengan kata lain, penilaian


kinerja merupakan tanggung jawab
Sampai saat ini profesi guru (akuntabilitas) dari institusi dan individu
masih sangat diminati oleh masyarakat, pekerja terhadap stakholders-nya.
apalagi setelah adanya kebijakan Pekerja (dalam hal ini guru dan kepala
pemerintah tentang sertifikasi yang sekolah) tidak hanya mempunyai
memberikan tunjangan jabatan sebesar tanggung jawab langsung kepada
satu kali gaji pokok dan atasannya akan tetapi juga kepada orang
tunjangantunjangan lain yang cukup tua siswa dan masyarakat pada
menjajikan, disisi lain pemerintah juga umumnya. Kinerja mereka, baik maupun
menuntut guru untuk profesional dalam buruk, harus dipertanggungjawabkan
bekerja. Menurut Mulyasa (2013), kepada masyarakat. Apalagi bila diingat
sebaiknya peningkatan mutu pendidikan yang memperkerjakan guru dan kepala
ditunjang oleh guru profesional yang sekolah, mereka berkewajiban
bermutu, yang dapat memerankan tugas mengadakan sistem penilaian kinerja
dan fungsinya dengan baik dalam rangka yang obyektif dan dapat
mempersiapkan sumber daya manusia dipertanggungjawabkan kepada
yang berkualitas melalui proses masyarakat. Penilaian kinerja baik
pembelajaran yang berkualitas pula. kinerja guru, kepala sekolah, dan staf
Pengukuran kinerja suatu (tenaga administrasi sekolah) merupakan
lembaga pendidikan merupakan hal yang salah satu kompetensi yang harus
sangat penting. Untuk melakukan dikuasai pengawas sekolah/madrasah.
evaluasi dan merencanakan pendidikan Adapun inti yang berkaitan
masa depan diperlukan pengukuran dengan penilaian kinerja untuk profesi
kinerja secara tepat, khususnya terhadap guru dan kepala sekolah, yaitu
kinerja guru sebagai pelaksana bahkan 1. Bagaimana Kinerja Pendidik dan
ujung tombak pendidikan. Dalam hal ini, Tenaga kependidikan?
berbagai informasi diperlukan untuk 2. Bagaimana Keberhasilan PAI?
menjamin bahwa layanan pendidikan
dan pembelajaran telah dilakukan secara HASIL DAN PEMBAHASAN
efektif, efisien, dan akuntabel. Dengan
demikian, peningkatan mutu pendidikan A. Pengertian Penilaian Kinerja
harus selalu diukur kinerjanya melalui Anas Sudiono mengemukakan
berbagai informasi, pengendalian tugas, bahwa secara harfiah kata penilaian
laporan pendanaan, dan yang paling berasal dari bahasa Inggris “evaluation”,
penting adalah laporan kinerja guru akar katanya value yang artinya nilai.
karena guru memiliki peran yang sangat Jadi istilah penilaian menunjuk pada
strategis dalam menentukan mutu suatu tindakan atau suatu proses untuk
pendidikan, yang memerlukan syarat- menentukan nilai dari sesuatu. Menurut
syarat kepribadian dan kemampuan A. Fajar, penilaian dapat diartikan
profesional yang standar dan dapat sebagai usaha untuk memperoleh
dipertanggungjawabkan. berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 131

tentang proses yang dilakukan oleh sikap guru dalam melaksanakan tugas
seseorang. Berdasarkan pendapat dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam
tersebut, penilaian merupakan suatu penampilan, perbuatan, dan prestasi
proses atau kegiatan yang sistematis, kerjanya. Peraturan Menteri
berkelanjutan dan menyeluruh dalam Pendayagunaan Aparatur Negara dan
rangka pengendalian, penjaminan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
penetapan kualitas berbagai komponen 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
berdasarkan pertimbangan dan kriteria dan Angka Kreditnya, menegaskan
tertentu sebagai bentuk bahwa penilaian kinerja guru adalah
pertanggungjawaban seseorang dalam penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
melaksanakan pekerjaannya. utama guru dalam rangka pembinaan
Istilah kinerja atau prestasi kerja karier, kepangkatan, dan jabatannya.
berasal dari kata job performance yaitu (Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
prestasi kerja yang dicapai seseorang Guru, 5: 2012).
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi
dan tanggung jawab yang diberikan 2. Tujuan dan Manfaat Penilaian
kepadanya. Kinerja diartikan juga Kinerja Pendidik
sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan Pada Peraturan Menteri Negara
tugas seseorang atas dasar kompetensi Pendayagunaan Aparatur Negara dan
yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009
dapat dipisahkan dengan bekerja karena mengatakan bahwa penilaian kinerja
kinerja merupakan hasil dari proses guru adalah penilaian yang dilakukan
bekerja. Dalam konteks tersebut maka terhadap setiap butir kegiatan tugas
kinerja adalah hasil kerja dalam utama guru dalam rangka pembinaan
mencapai suatu tujuan atau persyaratan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik
dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi merupakan sebuah sistem pengelolaan
seseorang berupa perilaku atau cara kinerja berbasis guru yang di buat untuk
seseorang dalam melaksanakan tugas, menilai/mengevaluasi tingkat kinerja
sehingga menghasilkan suatu produk guru secara individu dalam rangka
(hasil kerja) yang merupakan wujud dari mencapai kinerja sekolah secara
semua tugas serta tanggung jawab maksimal yang berdampak pada
pekerjaan yang diberikan kepadanya. peningkatan prestasi peserta didik. Pada
(Ditjen PMPTK, 4: 2008) umumnya tujuan pelaksanaanya evaluasi
kinerja guru/tenaga pendidik ialah
B. Penilaian Kinerja Pendidik sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kompetensi
1. Pengertian Penilaian Kinerja seorang guru.
Pendidik b. Meningkatkan efisiensi dan
Penilaian kinerja guru (PKG) efektivitas kinerja guru dan
dapat diartikan sebagai suatu upaya sekolah.
untuk memperoleh gambaran tentang c. Menyajikan suatu landasan untuk
pengetahuan, keterampilan, nilai dan pengambilan keputusan dalam
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 132

mekanisme penetapan efektif atau mengembangkan kinerja keprofesiannya.


kurang efektifnya kinerja guru. Selain itu, hasil dari PKG ini pun
d. Menyediakan landasan untuk diperlukan untuk kenaikan pangkat dan
program pengembangan golongan guru yang bersangkutan.
keprofesian berkelanjutan bagi
guru. 3. Syarat-Syarat Sistem Evaluasi
e. Menjamin bahwa guru Kinerja Tenaga Pendidik
melaksanakan tugas dan tanggung- Dalam pelaksanaan evaluasi
jawabnya serta mempertahankan kinerja tenaga pendidik dibutuhkan
sikap-sikap yang positif dalam adanya rambu-rambu/konsep evaluasi.
mendukung pembelajaran peserta Konsep evaluasi disini mencakup syarat
didik untuk mencapai prestasinya. sistem evaluasi, prinsip pelaksanaan,
f. sMenyediakan dasar dalam sistem aspek yang dinilai dalam evaluasi dan
peningkatan promosi dan karir perangkat pelaksanaan evaluasi. Syarat-
guru serta bentuk penghargaan syarat sistem evaluasi kinerja tenaga
lainnya. (Pedoman PPKG,5: 2012) pendidik diperlukan untuk memperoleh
hasil evaluasi yang benar dan tepat.
Hasil penilaian kinerja juga Syarat-syarat tersebut antara lain:
merupakan dasar untuk melakukan
perbaikan, pembinaan dan a. Valid
pengembangan, serta memberikan nilai Aspek yang dinilai benar-benar
prestasi kerja dan perolehan angka kredit mengukur komponen-komponen
guru dalam rangka pengembangan tugas tenaga pendidik dalam
kariernya sesuai dengan peraturan yang melaksanakan pembelajaran,
berlaku. Jika semua ini dapat dilakukan pembimbingan, dan/atau tugas lain
dengan baik dan obyektif, pendidikan yang relevan dengan fungsi
yang berkualitas dan berdaya saing dapat sekolah.
segera diwujudkan sehingga kita dapat b. Reliable
membangun bangsa yang bermartabat. Mempunyai tingkat kepercayaan
Hal ini dimungkinkan karena guru tinggi bila proses yang dilakukan
memiliki kinerja dan dedikasi tinggi memberikan hasil yang sama untuk
akan dapat merencanakan, seorang tenaga pendidik yang
melaksanakan, dan menilai pembelajaran devaluasi kinerjanya oleh siapapun
secar efektif, efisien dan akuntabel. (E. dan kapanpun.
Mulyasa, 90: 2013) c. Praktis
Sebagian kalangan ada yang Dapat dilakukan oleh siapapun
menganggap PKG ini merupakan sebuah dengan relatif mudah, dengan
bentuk sangsi terhadap kemampuan tingkat validitas dan reliabilitas
guru, terutama yang sudah memiliki yang sama dalam semua kondisi
sertifikat profesi. Padahal, anggapan tanpa memerlukan persyaratan
tersebut tidaklah benar. PKG dilakukan tambahan. (Pedoman PPKG, 5:
untuk meningkatkan kemampuan 2012)
penguasaan kompetensi guru dan
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 133

4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Akademik dan Kompetensi Guru,


Prinsip-prinsip pelaksanaan dijelaskan bahwa standar kompetensi
evaluasi kinerja tenaga pendidik guru dikembangkan secara utuh ke
digunakan agar hasil pelaksanaan dan dalam 4 (empat) kompetensi utama,
evaluasi kinerja tenaga pendidik dapat yaitu kompetensi pedagogik,
dipertanggungjawabkan. Adapun kepribadian, sosial, dan professional.
prinsip-prinsipnya diantaranya: (Jejen Musfah, 134: 2011)
a. Berdasarkan ketentuan. Penilaian kinerja guru kelas/mata
Evaluasi kinerja tenaga pendidik pelajaran dilakukan dengan mengacu
harus dilaksanakan sesuai dengan kepada dimensi tugas utama guru yang
prosedur dan mengacu pada peraturan meliputi kegiatan merencanakan dan
yang berlaku. melaksanakan pembelajaran,
b. Berdasarkan kinerja. mengevaluasi dan menilai termasuk di
Aspek yang dinilai dalam evaluasi dalamnya menganalisis hasil penilaian
kinerja tenaga pendidik adalah dan melaksanakan tindak lanjut hasil
kinerja yang dapat diamati dan penilaian. Dimensi tugas utama ini
dipantau sesuai dengan tugas kemudian diturunkan menjadi indikator
guru/tenaga pendidik sehari-hari kinerja yang dapat terukur sebagai
dalam melaksanakan kegiatan bentuk unjuk kerja guru dalam
pembelajaran, pembimbingan, dan/ melaksanakan tugas utamanya tersebut
atau tugas tambahan yang relevan akibat dari kompetensi yang dimiliki
dengan fungsi sekolah/madrasah. guru. (E. Mulyasa, 95: 2013).
c. Berlandaskan dokumen PK Guru.
Penilai, guru/tenaga pendidik yang C. Penilaian Kinerja Tenaga
dinilai, dan unsur lain yang terlibat Kependidik
dalam proses evaluasi kinerja
tenaga pendidik harus memahami Tenaga kependidikan adalah
semua dokumen yang terkait dengan tenaga/pegawai yang bekerja pada
sistem evaluasi kinerja tenaga satuan pendidikan selain tenaga
pendidik, terutama yang berkaitan pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
dengan pernyataan kompetensi dan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
indikator kinerjanya secara utuh, pengembangan, pengawasan, dan
sehingga penilai, guru/tenaga pelayanan teknis untuk menunjang
pendidik dan unsur lain yang terlibat proses pendidikan pada satuan
dalam proses evaluasi mengetahui dan pendidikan.
memahami tentang aspek yang dinilai Penilaian kinerja menurut
serta dasar dan kriteria yang Werther dan Davis (1996:342)
digunakan dalam evaluasi. mempunyai beberapa tujuan dan manfaat
bagi organisasi dan pegawai yang
5. Aspek Penilaian dalam PKG dinilai, yaitu:
Berdasarkan Peraturan Menteri a. Performance Improvement.
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun Memungkinkan pegawai dan
2007 tentang Standar Kualifikasi manajer untuk mengambil tindakan
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 134

yang berhubungan dengan melakukan aktifitas yang membawa


peningkatan kinerja. pada perubahan individu atau suatu hasil
b. Compensation Adjustment. yang dicapai setelah melakukan aktifitas
Membantu para pengambil belajar.
keputusan untuk menentukan siapa Keberhasilan belajar yang
saja yang berhak menerima dimaksud dalam Pendidikan Agama
kenaikan gaji atau sebaliknya. Islam adalah suatu hasil yang dicapai
c. Placement Decision. Menentukan setelah melakukan proses pembelajaran
promosi, transfer, dan demotion. Pendidikan Agama Islam. Ruang
d. Training and Development Needs. lingkup Pendidikan Agama Islam di
Mengevaluasi kebutuhan pelatihan sekolah adalah meliputi lima aspek,
dan pengembangan bagi pegawai yaitu al qur'an, aqidah, fiqih, akhlak, dan
agar kinerja mereka lebih optimal. tarikh. Aspek yang diajarkan di sekolah
e. Carrer Planning and Development. umum (SMA) dan di sekolah agama
Memandu untuk menentukan jenis (Aliyah) memang pada dasarnya sama,
karir dan potensi karir yang dapat namun terdapat perbedaan dalam hal
dicapai. pemisahan pengajaran PAI di masing-
f. Staffing Process Deficiencies. masing aspek.
Mempengaruhi prosedur perekrutan Pendidikan Agama Islam
pegawai. meliputi ketiga aspek, yaitu akpek
g. Informational Inaccuracies and Job kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Design Errors. Membantu
menjelaskan apa saja kesalahan a. Aspek Kognitif
yang telah terjadi dalam manajemen Keberhasilan belajar yang
sumber daya manusia terutama di diharapkan pada aspek kognitif adalah
bidang informasi job analysis, job keberhasilan pada penguasaan
design, dan sistem informasi pengetahuan. Hal ini meliputi
manajemen sumber daya manusia. penguasaan pengetahuan yang
h. Equal Employment Opportunity. menekankan pada:
Menunjukkan bahwa placement 1) Mengenal dan mengingat kembali
decision tidak diskriminatif. materi yang telah diajarkan.
2) Pemahaman (comprehension),
D. Keberhasilan Belajar Pendidikan memahami hubungan yang
Agama Islam sederhana diantara fakta-fakta atau
konsep.
Secara umum, keberhasilan 3) Penerapan (application),
belajar dapat diartikan sebagai suatu kemampuan menggunakan konsep-
hasil yang dicapai setelah melakukan konsep abstrak pada objek-objek
proses belajar. Jika diartikan menurut khusus dan konkret.
kosakatanya, yaitu keberhasilan dan 4) Analisis, yaitu menganalisa suatu
belajar, maka dapat difahami suatu hubungan atau situasi yang
pengertian keberhasilan belajar ialah kompleks atas konsep-konsep dasar.
suatu hasil yang dicapai setelah
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 135

5) Sintesis, yaitu kemampuan untuk memperoleh bimbingan yang


menggeneralisasi pengetahuan yang bersifat kegiatan motorik.
didapat.  Kesiapan, yang meliputi kesiapan
6) Evaluasi, yaitu kemampuan dalam mental, kesiapan fisik, maupun
menilai atau menyelesaikan problem kemauan untuk bertindak.
baik yang bersifat kuantitatif  Respon terbimbing, respon ini
maupun kualitatif. meliputi menirukan sesuai
dengan bimbingan.
b. Aspek Afektif  Keterampilan mekanisme,
Aspek afektif mencakup lima merupakan pekerjaan yang
aspek yaitu memperhatikan, menunjukkan bahwa respon yang
merespon, menilai, organisasi, dan dipelajari telah menjadi
mempribadian nilai. Aspek afektif ini kebiasaan.
berhubungan dengan sikap mental,  Respon kompleks, keterampilan
perasaan dan kesadaran siswa. nyata gerakan motorik yang
Hasil belajar dalam aspek ini terampil.
diperoleh melalui proses internalisasi,  Adaptasi, kemampuan
yaitu suatu proses ke arah beradaptasi sesuai dengan situasi
pertumbuhan batiniah dan rohaniah yang dihadapi.
siswa. Pertumbuhan ini terjadi ketika  Organisasi, keterampilan pola-
siswa menyadari sesuatu nilai yang pola gerakan yang baru untuk
terkandung dalam pengajaran agama menyesuaikan dengan situasi
dan kemudian nilai-nilai itu dijadikan khusus atau bermasalah.
suatu sistem nilai diri, sehingga
menuntun segenap pernyataan sikap, 3. Teknik Pengukuran
tingkah laku dan perbuatan moralnya Pengukuran adalah
dalam menjalani kehidupan ini. penentuanbesaran, dimensi, atau
kapasitas, biasanya terhadap suatu
c. Aspek Psikomotorik standar atau satuan pengukuran.
Psikomotorik merupakan aspek Pengukuran tidak hanya terbatas pada
yang bersangkutan dengan kuntlitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
keterampilan yang lebih bersifat untuk mengukur hampir semua benda
fa'aliah dan konkret. Walaupun yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
demikian hal itu pun tidak terlepas ketidakpastianatau kepercayaan
dari kegiatan belajar yang bersifat konsumen. Pengukuran adalah proses
mental (pengetahuan dan sikap). Hasil pemberian angka-angka atau label
belajar aspek ini merupakan tingkah kepada unit analisis untuk
laku nyata dan dapat diamati. merepresentasikan atribut-atribut
Aspek psikomotorik terbagi atas konsep. Proses ini seharusnya cukup
tujuh aspek, yaitu: dimengerti orang walau misalnya
 Persepsi, yaitu kemampuan definisinya tidak dimengerti. Hal ini
menggunakan indra untuk karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 136

Secara umum alat penilaian dapat yang berstruktur dan yang kedua
dikelompokan kedalam dua kelompok , wawancara tidak berstruktur/bebas.
alat penilaian bentuk tes dan alat
penilaian bukan tes. 2) Skala
Skala adalah alat untuk
a. Bentuk Tes mengukur nilai, sikap, minat atau
Dari segi pelaksanaannya, tes perhatian, yang disusun dalam bentuk
dibagi kedalam tiga kategori; tes tulisan, pernyataan untuk dinilai oleh responden
tes lisan dan tes tindakan. Dari yang hasilnya dalam bentuk rentangan
segi bentuk soal dapat diklasifikasikan nilai sesuai dengan kriteria yang
ke dalam lima bentuk soal, yaitu (a) digunakan. Ada dua jenis sekala yang
soal pilihan ganda, (b) soal benar salah, sering digunakan untuk menilai proses
(c) soal menjodohkan, (d) uraian dan hasil belajar siswa, yaitu sekala
/jawaban singkat, dan (e) soal bentuk sikap dan sekala penilaian.
uraian bebas ( free essay). Dilihat dari
segi cara atau pola jawaban yang 3) Observasi
diberikan, soal dapat dibedakan ada soal Observasi sebagai alat penilaian
yang telah disediakan jawabannya, banyak digunakan untuk mengukur
peserta tes tinggal memilih jawaban tingkah laku individu atau terjadinya
tersebut (pilihan ganda, benar salah, suatu proses kegiatan yang dapat
menjodohkan) dan ada soal yang tidak diamati, baik dalam situasi yang
disediakan jawabannya (uraian). sebenarnya maupun dalam situsi buatan.
Kemudian dilihat dari segi cara Observasi dapat mengukur atau menilai
pemberian skornya, dibedakan ke dalam hasil dan proses belajar seperti:tingkah
soal yang bersifat objektif dan soal yang laku siswa pada waktu belajar,
bersifat subjektif. berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-
lain.
b. Bentuk Non Tes Ada tiga jenis observasi yaitu
1) Wawancara dan Quistioner observasi langsung, observasi dengan
Sebagai alat penilaian, menggunakan alat (tidak langsung) dan
wawancara dan quistioner sangat efektif observasi partisipasi. Ketiga jenis
untuk menilai hasil belajar siswa yang observasi itu digunakan sesuai dengan
berkaitan dengan pendapat, keyakikan, tujuan dan kebutuhan dari kegiatan
aspirasi, harapan, prestasi, keinginan dan observasi tersebut.
lain-lain. Sebagai alat penilaian,
wawancara memiliki kelebihan yaitu 4) Studi kasus
dapat berkomunikasi langsung dengan Studi kasus pada dasarnya
siswa, sehingga siswa dapat mempelajari individu secara intensif
mengungkapkan jawaban dengan lebih yang dipandang memiliki kasus tertentu.
bebas dan mendalam. Disamping itu, Misalnya mempelajari anak yang sangat
melalui wawancara dapat dibina bandel/nakal, sangat rajin, sangat piter,
hubungan yang lebih baik. Ada dua atau sangat lamban dalam belajar.
macam wawancara, pertama wawancara Kasus-kasus tersebut dipelajari secara
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 137

mendalam, yaitu mengungkap segala pengetahuan, keterampilan, nilai dan


variabel yang diduga menjadi penyebab sikap guru dalam melaksanakan tugas
timbulnya prilaku atau keadaan khusus dan fungsinya, yang ditunjukkan
tadi dalam kurun waktu tertentu. dalam penampilan, perbuatan, dan
Tekanan utama dalam studi kasus adalah prestasi kerjanya.
mencari tahu mengapa individu 2. Pendekatan penilaian diantaranya
melakukan sesuatu dan apa pengaruhnya penilaian berfokus pegawai, penilaian
terhadap lingkungan. berdasar perilaku, penilaian berdasar
hasil yang dicapai, penilaian global.
5) Sosiometri 3. Hasil penialaian kinerja dapat
Banyak ditemukan di lingkungan digunakan oleh guru, kepala sekolah,
sekolah siswa yang kurang mampu dan pengawas untuk melakukan
menyesuaikan diri dengan kondisi refleksi terkait dengan tugas dan
lingkungannya. Ia nampak murung, fungsinya dalam rangka memberikan
mengasingkan diri, mudah tersinggung, layanan kepada masyarakat dan
atau bahkan oper acting. Hal ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan
dilihat ketika siswa sedang bermain atau melalui peningkatan kinerja guru,
sedang mengerjakan tugas-tugas dapat digunakan sebagai bahan
kelompok. Gejala-gejala tersebut evaluasi diri bagi guru sehingga
menunjukan adanya kekurang mampuan mengetahui kekuatan, kelemahan,
siswa dalam menyesuaikan diri dengan peluang dan tantangan yang
lingkungannya. dimilikinya sebagai bahan untuk
Sosio metri dapat dilakukan mengembangkan potensi dan profil
dengan cara menyuruh siswa di kelas kinerjanya. Tujuan penialaian kinerja
untuk memmilih satu atau dua teman kepala sekolah yaitu memperoleh data
yang paling disukainya. Usahakan tidak tentang pelaksanaan tugas pokok,
terjadi kompromi untuk saling memilih fungsi dan tanggung jawab kepala
diantara siswa. Atau dapat pula siswa sekolah dalam melaksanakan
disuruh memilih siswa yang kuarang fungsifungsi manajerial dan
disukainya. Dengan cara di atas, dapat supervisi/pengawasan pada sekolah
diketahui siswa-siswa mana yang yang dipimpinnya.
menghadapi kesulitan dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya, DAFTAR PUSTAKA
kemudian diberi bantuan.
Badan PSDMPPMP. Pedoman
KESIMPULAN Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Guru. Jakarta: Kementerian
Dapat diambil kesimpulan Pendidikan dan Kebudayaan,
tentang penilaian kinerja guru dan 2012.
kepala sekolah.
1. Penilaian kinerja guru (PKG) dapat Mulyasa, E. Uji kompetensi dan
diartikan sebagai suatu upaya untuk Penilaian Kinerja Guru.
memperoleh gambaran tentang
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 138

Bandung: Remaja Rosdakarya,


2013.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi


Guru: Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan
Praktik. Jakarta: Kencana, 2011.

Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor.

Taufiq. Model-Model Pelatihan Bagi


Pengawas Sekolah. Jakarta:
Departemen Agama RI, 2006.

Anda mungkin juga menyukai