Ferdinan1
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar
ABSTRAK
Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan
prestasi kerjanya. Pendekatan penilaian diantaranya penilaian berfokus pegawai,
penilaian berdasar perilaku, penilaian berdasar hasil yang dicapai, penilaian global.
Hasil penilaian kinerja dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk
melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam rangka memberikan
layanan kepada masyarakat.Tujuan penialaian kinerja kepala sekolah yaitu memperoleh
data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
melaksanakan fungsifungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang
dipimpinnya. Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah mencakup tiga
dimensi yakni komitmen terhadap tugas, pelaksanaan tugas, dan hasil kerja. Instrumen
yang digunakan dalam penilaian kinerja adalah skala penilaian (rating scale).
ABSTRACT
Teachers evaluation (PKG) can be interpreted as an attempt to gain an overview
of the knowledge, skills, values and attitudes of teachers in carrying out its duties and
functions, shown in appearance, actions, and work performance. Valuation approaches
including employee-focused assessment, behavior-based assessment, an assessment based
on the results achieved, the global assessment. Performance evaluation results can be
used by teachers, principals, and supervisors for reflection related to the duties and
functions in order to provide services to society. Objective evaluation performance of the
principal is to obtain data on the implementation of the basic tasks, functions and
responsibilities of principals in carrying out the functions managerial and supervisory /
oversight at the school. Aspect considered in the assessment of the performance of the
principal includes three dimensions, namely commitment to the task, task execution, and
results. Instrument used in the performance evaluation is the assessment scale (rating
scale).
tentang proses yang dilakukan oleh sikap guru dalam melaksanakan tugas
seseorang. Berdasarkan pendapat dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam
tersebut, penilaian merupakan suatu penampilan, perbuatan, dan prestasi
proses atau kegiatan yang sistematis, kerjanya. Peraturan Menteri
berkelanjutan dan menyeluruh dalam Pendayagunaan Aparatur Negara dan
rangka pengendalian, penjaminan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
penetapan kualitas berbagai komponen 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
berdasarkan pertimbangan dan kriteria dan Angka Kreditnya, menegaskan
tertentu sebagai bentuk bahwa penilaian kinerja guru adalah
pertanggungjawaban seseorang dalam penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
melaksanakan pekerjaannya. utama guru dalam rangka pembinaan
Istilah kinerja atau prestasi kerja karier, kepangkatan, dan jabatannya.
berasal dari kata job performance yaitu (Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
prestasi kerja yang dicapai seseorang Guru, 5: 2012).
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi
dan tanggung jawab yang diberikan 2. Tujuan dan Manfaat Penilaian
kepadanya. Kinerja diartikan juga Kinerja Pendidik
sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan Pada Peraturan Menteri Negara
tugas seseorang atas dasar kompetensi Pendayagunaan Aparatur Negara dan
yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009
dapat dipisahkan dengan bekerja karena mengatakan bahwa penilaian kinerja
kinerja merupakan hasil dari proses guru adalah penilaian yang dilakukan
bekerja. Dalam konteks tersebut maka terhadap setiap butir kegiatan tugas
kinerja adalah hasil kerja dalam utama guru dalam rangka pembinaan
mencapai suatu tujuan atau persyaratan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik
dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi merupakan sebuah sistem pengelolaan
seseorang berupa perilaku atau cara kinerja berbasis guru yang di buat untuk
seseorang dalam melaksanakan tugas, menilai/mengevaluasi tingkat kinerja
sehingga menghasilkan suatu produk guru secara individu dalam rangka
(hasil kerja) yang merupakan wujud dari mencapai kinerja sekolah secara
semua tugas serta tanggung jawab maksimal yang berdampak pada
pekerjaan yang diberikan kepadanya. peningkatan prestasi peserta didik. Pada
(Ditjen PMPTK, 4: 2008) umumnya tujuan pelaksanaanya evaluasi
kinerja guru/tenaga pendidik ialah
B. Penilaian Kinerja Pendidik sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kompetensi
1. Pengertian Penilaian Kinerja seorang guru.
Pendidik b. Meningkatkan efisiensi dan
Penilaian kinerja guru (PKG) efektivitas kinerja guru dan
dapat diartikan sebagai suatu upaya sekolah.
untuk memperoleh gambaran tentang c. Menyajikan suatu landasan untuk
pengetahuan, keterampilan, nilai dan pengambilan keputusan dalam
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 132
Secara umum alat penilaian dapat yang berstruktur dan yang kedua
dikelompokan kedalam dua kelompok , wawancara tidak berstruktur/bebas.
alat penilaian bentuk tes dan alat
penilaian bukan tes. 2) Skala
Skala adalah alat untuk
a. Bentuk Tes mengukur nilai, sikap, minat atau
Dari segi pelaksanaannya, tes perhatian, yang disusun dalam bentuk
dibagi kedalam tiga kategori; tes tulisan, pernyataan untuk dinilai oleh responden
tes lisan dan tes tindakan. Dari yang hasilnya dalam bentuk rentangan
segi bentuk soal dapat diklasifikasikan nilai sesuai dengan kriteria yang
ke dalam lima bentuk soal, yaitu (a) digunakan. Ada dua jenis sekala yang
soal pilihan ganda, (b) soal benar salah, sering digunakan untuk menilai proses
(c) soal menjodohkan, (d) uraian dan hasil belajar siswa, yaitu sekala
/jawaban singkat, dan (e) soal bentuk sikap dan sekala penilaian.
uraian bebas ( free essay). Dilihat dari
segi cara atau pola jawaban yang 3) Observasi
diberikan, soal dapat dibedakan ada soal Observasi sebagai alat penilaian
yang telah disediakan jawabannya, banyak digunakan untuk mengukur
peserta tes tinggal memilih jawaban tingkah laku individu atau terjadinya
tersebut (pilihan ganda, benar salah, suatu proses kegiatan yang dapat
menjodohkan) dan ada soal yang tidak diamati, baik dalam situasi yang
disediakan jawabannya (uraian). sebenarnya maupun dalam situsi buatan.
Kemudian dilihat dari segi cara Observasi dapat mengukur atau menilai
pemberian skornya, dibedakan ke dalam hasil dan proses belajar seperti:tingkah
soal yang bersifat objektif dan soal yang laku siswa pada waktu belajar,
bersifat subjektif. berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-
lain.
b. Bentuk Non Tes Ada tiga jenis observasi yaitu
1) Wawancara dan Quistioner observasi langsung, observasi dengan
Sebagai alat penilaian, menggunakan alat (tidak langsung) dan
wawancara dan quistioner sangat efektif observasi partisipasi. Ketiga jenis
untuk menilai hasil belajar siswa yang observasi itu digunakan sesuai dengan
berkaitan dengan pendapat, keyakikan, tujuan dan kebutuhan dari kegiatan
aspirasi, harapan, prestasi, keinginan dan observasi tersebut.
lain-lain. Sebagai alat penilaian,
wawancara memiliki kelebihan yaitu 4) Studi kasus
dapat berkomunikasi langsung dengan Studi kasus pada dasarnya
siswa, sehingga siswa dapat mempelajari individu secara intensif
mengungkapkan jawaban dengan lebih yang dipandang memiliki kasus tertentu.
bebas dan mendalam. Disamping itu, Misalnya mempelajari anak yang sangat
melalui wawancara dapat dibina bandel/nakal, sangat rajin, sangat piter,
hubungan yang lebih baik. Ada dua atau sangat lamban dalam belajar.
macam wawancara, pertama wawancara Kasus-kasus tersebut dipelajari secara
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082| 137