Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN

“PENILAIAN KINERJA GURU”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Eika Profesi
Keguruan

Disusun Oleh:

Kelompok 2:

Tekas Hudaya (2321036)


Abdul Aziz (2321043)

Dandi Firmansyah (2321048)

Adinal Putra (2321054)

Dosen Pengampu: Inggria Kharisma, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta raya,
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Berkat taufiq dan hidayah-nya makalah ini dapat kami selesaikan. Semoga
pembaca buku ini dapat menggunakannya sebagai pedoman dan arahan
dalam penilaian kinerja guru.

Walaupun penyusunan makalah ini diusahakan secara maksimal,


namun adanya kekurangan tetap tidak dapat dihindarkan. Untuk itu kami
mengharapkan saran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan makalah
ini dari pembaca sekalian, dan ucapan terimakasih kepada pembaca
sekalian.

Harapan yang tulus ikhlas berupa persembahan kepada Allah SWT,


kiranya makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Amin.

Bukittinggi, 6 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru............................................................... 3
B. Konsep Penilaian Guru ................................................................................ 4
C. Prinsip Pelaksanaan Penilaian Guru........................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, profesi guru masih sangat diminati oleh masyarakat,
terutama setelah adanya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi yang
memberikan tunjangan jabatan sebesar satu kali gaji pokok dan tunjangan
lain yang menjanjikan. Di sisi lain, pemerintah juga menuntut bahwa guru
harus profesional saat bekerja. Menurut Mulyasa (2013), peningkatan
kualitas pendidikan harus didukung oleh guru yang berkualitas tinggi, yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi melalui
proses pembelajaran yang berkualitas pula.1
Sangat penting untuk mengevaluasi kinerja lembaga pendidikan.
Pengukuran yang tepat dari kinerja guru sangat penting untuk evaluasi dan
perencanaan pendidikan di masa depan. Ini terutama berlaku untuk kinerja
guru sebagai pelaksana, bahkan di ujung tombak pendidikan. Dalam situasi
seperti ini, berbagai data diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan
dan pembelajaran dilakukan secara akuntabel, efisien, dan efektif. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas pendidikan harus selalu diukur melalui
laporan seperti pengendalian tugas, laporan pendanaan, dan, yang paling
penting, laporan kinerja guru. Guru memiliki peran yang sangat strategis
dalam menentukan kualitas pendidikan, dan mereka membutuhkan
kemampuan dan kepribadian yang dapat dipertanggung jawabkan dan
sesuai standar.
Sebagai penentu mutu pendidikan, kompetensi guru harus terus
dikembangkan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi
para guru tersebut. Salah satu prinsip peningkatan kualifikasi guru adalah
Penilaiaian Kinerja Guru (PKG). Evaluasi kinerja guru yang meningkatkan
kualifikasi guru resmi ada sejak tahun 2013. Berbagai kendala menghambat

1
Mulyasa, E. 2013. Uji kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya.

1
pelaksanaan PKG. Namun, sebagai arahan baru, pelaksanaan PKG harus
tetap dilanjutkan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penilaian Kinerja Guru
2. Konsep Penilaian Kinerja Guru
3. Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, konsep dan prinsip
pelaksanaan dalam peniliaian kinerja guru yang akan membantu untuk
memperoleh informasi tentang evaluasi guru dalam bentuk profesi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru


1. Pengertian Penilaian
Para ahli beranggapan bahwa kata penilian secara harfiah berasal dari
kata bahasa Inggris “evaluation”, akar katanya adalah value yang berarti
nilai. Dengan demikian, istilah penilaian mengacu pada tindakan atau
proses penentuan nilai sesuatu. Menurut konsep ini, evaluasi adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis, berkesinambungan, dan menyeluruh
di mana kualitas berbagai komponen dikendalikan, dipastikan dan
ditentukan menurut aspek dan kriteria tertentu sebagai bentuk tanggung
jawab dalam pelaksanaan pekerjaannya.
2. Pengertian Kinerja

Kinerja mengacu pada hasil atau prestasi seseorang, tim, organisasi,


atau sistem dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum,
kinerja dapat diukur berdasarkan seberapa efektif dan efisien individu atau
entitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Kinerja sering kali diukur dengan menggunakan indikator atau metrik


tertentu yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, dalam
konteks bisnis, kinerja dapat diukur berdasarkan pendapatan, laba bersih,
pangsa pasar, kepuasan pelanggan, atau tingkat produktivitas. Di sisi lain,
dalam konteks personal, kinerja seseorang dapat dinilai berdasarkan
pencapaian tujuan pribadi, penilaian atasan, atau tingkat keberhasilan
dalam tugas-tugas tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja bisa beragam, termasuk


kemampuan individu, motivasi, lingkungan kerja, sumber daya yang
tersedia, dukungan tim, dan faktor-faktor eksternal lainnya. Penting untuk
mencatat bahwa konsep kinerja dapat bervariasi tergantung pada konteks
dan tujuan yang sedang dibahas.

3. Pengertian Penilaian Kinerja Guru

3
Penilaian kinerja guru adalah proses untuk mengevaluasi prestasi,
kemampuan, dan efektivitas seorang guru dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya di bidang pendidikan. Tujuan dari penilaian kinerja
guru adalah untuk mengukur sejauh mana guru telah mencapai standar
yang ditetapkan dan memberikan umpan balik yang berguna untuk
pengembangan profesional mereka.

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU merupakan
penilaian terhadap setiap unsur kegiatan pokok guru dalam rangka
pembinaan keprofesian, pangkat dan jabatan. Pelaksanaan tugas pokok
guru tidak lepas dari kemampuan guru dalam menguasai ilmu,
menerapkan ilmu, keterampilan, sebagai kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan
No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi, penerapan pengetahuan dan
keterampilan oleh guru menentukan kualitas proses pembelajaran atau
pengajaran peserta didik, serta pelaksanaan tugas tambahan terkait
sekolah/madrasah, terutama bagi guru yang bertanggung jawab atas tugas
tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang
dirancang untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya dengan mengukur kecakapan keterampilan guru yang
ditunjukkan dalam kinerjanya.2

B. Konsep Penilaian Guru


Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut:
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi
dan keterampilan yang diperlukan pada proses menyusun dan menulis
pengembangan diri, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil
kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan
teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit
keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis
untuk merencanakan PKB.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
menyusun dan menulis pengembangan diri, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah

2
Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru

4
yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan
promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan


berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan
insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. PK GURU
merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan
karir dan promosi guru.3 Bagi guru, PK GURU merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki
kualitas kinerjanya. PK GURU dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai
dengan tugas menyusun dan menulis pengembangan diri, pembimbingan,
atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Khusus
untuk kegiatan menyusun dan menulis pengembangan diri atau
pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja
guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian,
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun2007.

Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru


yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan,
tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan menyusun dan menulis
pengembangan diri atau pembimbingan. Sementara itu, untuk tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian
kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas
tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah. pengelola
perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

3
Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru

5
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009).

Konsep Penilaian Kinerja Guru (PKG) Negara Indonesia mengatur


segala bentuk aturan hukum yang harus dipatuhi oleh setiap anggota
warga negaranya, termasuk dalam hal ini adalah aturan tentang penilaian
kinerja guru. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja
guru dimaknai penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas
utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam
penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru.

Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta


keterampilan guru sangat menentukan tercapainya kualitas proses
pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru
dengan tugas tambahan tersebut . Sistem penilaian kinerja guru adalah
sistem penilaian yang dirancang untuk mengidenti fikasi kemampuan
guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penugasan
kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.

Dalam hal ini penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi


guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Khusus untuk
kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan
dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat

6
kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus
dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan
sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.
Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan
sekolah/madrasah.

Penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai


dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai
kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah /madrasah , pengelola
perpustakaan, d an sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tersebut diatas. Dalam pelaksanaanya, PK Guru mempunya
dua fungsi yang sangat signifikan, diantaranya adalah:
a. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi
dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru
sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi
dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan
untuk setiap guru.
b. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
dalam proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang
dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaiankinerja dilakukan
setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan
promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Dengan demikian hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk


menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu
dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan
dalam men ciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing
tinggi. PK Guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk

7
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa bagi guru, PK Guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur – unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka
memperbaiki kualitas kinerjanya.

Adapun syarat yang wajib dipenuhi dalam PKG meliputi:


a. Valid
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai
benar‐benar mengukur komponen‐komponen tugas guru dalam
melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
b. Reliabel
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan reliabel atau mempunyai
tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil
yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan
kapan pun.
c. Praktis
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan
oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas
yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

Dalam pelaksanaan kinerja, ada beberapa faktor yang berpengaruh


terhadap kinerja guru itu sendiri, diantaranya adalah:
a. Faktor kemampuan. Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill).
Artinya seorang guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi
dan sesuai dengan bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
Oleh karena itu, guru perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai dengan bidangnya
akan dapat membantu dalam efektivitas suatu pembelajaran.

8
b. Keterampilan dan kecakapan. Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-
beda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman
dan latihan.
c. Kemampuan dan minat. Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi
seseorang adalah tugas dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat menunjang
pekerjaan yang telah ditekuni.
d. Cita-cita dan tujuan dalam bekerja: Jika pekerjaan yang diemban
seseorang sesuai dengan cita-cita maka tujuan yang hendak dicapai dapat
terlaksanakan karena ia bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan
bekerja dengan sepenuh hati.
e. dapat mendorong seseorang bekerja secara optimal. Tidak jarang Situasi
kerja yang menyenangkan kekecewaan dan kegagalan dialami seseorang
di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang dimaksud di sini adalah
situasi kerja, rasa aman, gaji yang memadai, kesempatan untuk
mengembangan karir, dan rekan kerja yang baik
f. Komunikasi dengan kepala sekolah Komunikasi yang baik di sekolah
adalah komunikasi yang efektif. Tidak adanya komunikasi yang efektif
dapat mengakibatkan timbulnya salah pengertian.
g. Sarana dan prasarana Adanya sarana dan prasarana yang memadai
membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam
proses mengajar mengajar
h. Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam
menghadapi situsi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan
seseorang yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar, seorang guru hendaknya secara
terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik
dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan
dijadikan sebagai umpan balik dan titik tolak untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar peserta
didik.4 Untuk itu harus mempunyai prestasi dalam kinerjanya dibidang

4
Siti Muawanatul Hasanah. 2021. Analisis Konsep Dan Implementasi Penilaian Kinerja Guru

9
pembelajaran, maka dapat diketahui beberapa ciri karakteristik guru yang
berprestasi, antara lain:
a. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi
b. Berani mengambil resiko
c. Memiliki tujuan yang realistis
d. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuannya.
e. Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogamkan.

C. Prinsip Pelaksanaan Penilaian Guru


Agar pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggung jawabkan,
penilaian kinerja guru harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Berdasarkan ketentuan Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku.
2) Berdasarkan kinerja Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru
adalah kinerja yang dapat diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru
sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan,
dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3) Berlandaskan dokumen Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat
dalam proses penilaian kinerja guru harus memahami semua dokumen
yang terkait dengan sistem penilaian kinerja guru. Terutama yang
berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara
utuh. Sehingga penilai, guru, dan unsur lain yang terkait dalam proses ini,
mengetahui dan memahami tentang aspek yang dinilai serta dasar dan
kriteria yang digunakan dalam penilaian.
4) Dilaksanakan secara konsisten.
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun dengan diawali
evaluasi diri, dan memperhatikan hal-hal berikut :
a) Obyektif, Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai
dengan kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari hari.
b) Adil, Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur
standar kepada semua guru yang dinilai.
c) Akuntabel, Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan.

10
d) Bermanfaat, Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka
peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan, dan sekaligus
pengembangan karir profesinya.
e) Transparan, Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai,
guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh
akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Berorientasi pada tujuan, Penilaian berorientasi pada tujuan yang telah
ditetapkan.
g) Berorientasi pada proses, Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada
hasil, tetapi juga perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru
dapat mencapai hasil tersebut.
h) Berkelanjutan, Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik,
teratur, dan berlangsung secara terus menerus (on going) selama
seseorang menjadi guru.
i) Rahasia, Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-
pihak terkait yang berkepentingan.5

5
Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru
Profesional. hlm. 198.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian Kinerja Guru (PKG) sangat lah penting dimana tingkat
pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru.
Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya,
karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bias
Tetapi disamping itu terdapat kendala dalam melaksanakan evaluasi
kinerja guru karena adanya budaya ewuh pakewuh. Budaya ini umumnya
akan mempengaruhi objektivitas evaluasi kinerja guru di sekolah. Jika kepala
sekolah atau guru utama yang bertanggung jawab atas penilaian, akan ada
kecenderungan untuk berpihak dan bermurah hati kepada guru yang
dievaluasi yang telah memberikan berbagai layanan di masa lalu. Budaya ini
seringkali sulit dihindari atau dihilangkan.

B. Saran
Saran kami adalah untuk lebih meningkatkan evaluasi kinerja guru,
sehingga implementasi di daerah terpencil juga dapat menerapkan evaluasi
kinerja guru untuk mencapai kualitas profesional guru.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru


Profesional, hlm. 198.

Mulyasa, E. 2013. Uji kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru.
Deepublish (CV Budi Utama,Yogyakarta)

Siti Muawanatul Hasanah. Juni 2021,Analisis Konsep Dan Implementasi


Penilaian Kinerja Guru

Anda mungkin juga menyukai