Disusun Oleh:
Kelompok 2:
BUKITTINGGI
TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta raya,
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Berkat taufiq dan hidayah-nya makalah ini dapat kami selesaikan. Semoga
pembaca buku ini dapat menggunakannya sebagai pedoman dan arahan
dalam penilaian kinerja guru.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, profesi guru masih sangat diminati oleh masyarakat,
terutama setelah adanya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi yang
memberikan tunjangan jabatan sebesar satu kali gaji pokok dan tunjangan
lain yang menjanjikan. Di sisi lain, pemerintah juga menuntut bahwa guru
harus profesional saat bekerja. Menurut Mulyasa (2013), peningkatan
kualitas pendidikan harus didukung oleh guru yang berkualitas tinggi, yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi melalui
proses pembelajaran yang berkualitas pula.1
Sangat penting untuk mengevaluasi kinerja lembaga pendidikan.
Pengukuran yang tepat dari kinerja guru sangat penting untuk evaluasi dan
perencanaan pendidikan di masa depan. Ini terutama berlaku untuk kinerja
guru sebagai pelaksana, bahkan di ujung tombak pendidikan. Dalam situasi
seperti ini, berbagai data diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan
dan pembelajaran dilakukan secara akuntabel, efisien, dan efektif. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas pendidikan harus selalu diukur melalui
laporan seperti pengendalian tugas, laporan pendanaan, dan, yang paling
penting, laporan kinerja guru. Guru memiliki peran yang sangat strategis
dalam menentukan kualitas pendidikan, dan mereka membutuhkan
kemampuan dan kepribadian yang dapat dipertanggung jawabkan dan
sesuai standar.
Sebagai penentu mutu pendidikan, kompetensi guru harus terus
dikembangkan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi
para guru tersebut. Salah satu prinsip peningkatan kualifikasi guru adalah
Penilaiaian Kinerja Guru (PKG). Evaluasi kinerja guru yang meningkatkan
kualifikasi guru resmi ada sejak tahun 2013. Berbagai kendala menghambat
1
Mulyasa, E. 2013. Uji kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya.
1
pelaksanaan PKG. Namun, sebagai arahan baru, pelaksanaan PKG harus
tetap dilanjutkan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penilaian Kinerja Guru
2. Konsep Penilaian Kinerja Guru
3. Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, konsep dan prinsip
pelaksanaan dalam peniliaian kinerja guru yang akan membantu untuk
memperoleh informasi tentang evaluasi guru dalam bentuk profesi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penilaian kinerja guru adalah proses untuk mengevaluasi prestasi,
kemampuan, dan efektivitas seorang guru dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya di bidang pendidikan. Tujuan dari penilaian kinerja
guru adalah untuk mengukur sejauh mana guru telah mencapai standar
yang ditetapkan dan memberikan umpan balik yang berguna untuk
pengembangan profesional mereka.
2
Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru
4
yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan
promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
3
Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru
5
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009).
6
kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus
dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan
sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.
Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan
sekolah/madrasah.
7
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa bagi guru, PK Guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur – unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka
memperbaiki kualitas kinerjanya.
8
b. Keterampilan dan kecakapan. Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-
beda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman
dan latihan.
c. Kemampuan dan minat. Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi
seseorang adalah tugas dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat menunjang
pekerjaan yang telah ditekuni.
d. Cita-cita dan tujuan dalam bekerja: Jika pekerjaan yang diemban
seseorang sesuai dengan cita-cita maka tujuan yang hendak dicapai dapat
terlaksanakan karena ia bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan
bekerja dengan sepenuh hati.
e. dapat mendorong seseorang bekerja secara optimal. Tidak jarang Situasi
kerja yang menyenangkan kekecewaan dan kegagalan dialami seseorang
di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang dimaksud di sini adalah
situasi kerja, rasa aman, gaji yang memadai, kesempatan untuk
mengembangan karir, dan rekan kerja yang baik
f. Komunikasi dengan kepala sekolah Komunikasi yang baik di sekolah
adalah komunikasi yang efektif. Tidak adanya komunikasi yang efektif
dapat mengakibatkan timbulnya salah pengertian.
g. Sarana dan prasarana Adanya sarana dan prasarana yang memadai
membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam
proses mengajar mengajar
h. Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam
menghadapi situsi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan
seseorang yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar, seorang guru hendaknya secara
terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik
dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini akan
dijadikan sebagai umpan balik dan titik tolak untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar peserta
didik.4 Untuk itu harus mempunyai prestasi dalam kinerjanya dibidang
4
Siti Muawanatul Hasanah. 2021. Analisis Konsep Dan Implementasi Penilaian Kinerja Guru
9
pembelajaran, maka dapat diketahui beberapa ciri karakteristik guru yang
berprestasi, antara lain:
a. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi
b. Berani mengambil resiko
c. Memiliki tujuan yang realistis
d. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuannya.
e. Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogamkan.
10
d) Bermanfaat, Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka
peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan, dan sekaligus
pengembangan karir profesinya.
e) Transparan, Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai,
guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh
akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Berorientasi pada tujuan, Penilaian berorientasi pada tujuan yang telah
ditetapkan.
g) Berorientasi pada proses, Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada
hasil, tetapi juga perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru
dapat mencapai hasil tersebut.
h) Berkelanjutan, Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik,
teratur, dan berlangsung secara terus menerus (on going) selama
seseorang menjadi guru.
i) Rahasia, Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-
pihak terkait yang berkepentingan.5
5
Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru
Profesional. hlm. 198.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian Kinerja Guru (PKG) sangat lah penting dimana tingkat
pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru.
Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya,
karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bias
Tetapi disamping itu terdapat kendala dalam melaksanakan evaluasi
kinerja guru karena adanya budaya ewuh pakewuh. Budaya ini umumnya
akan mempengaruhi objektivitas evaluasi kinerja guru di sekolah. Jika kepala
sekolah atau guru utama yang bertanggung jawab atas penilaian, akan ada
kecenderungan untuk berpihak dan bermurah hati kepada guru yang
dievaluasi yang telah memberikan berbagai layanan di masa lalu. Budaya ini
seringkali sulit dihindari atau dihilangkan.
B. Saran
Saran kami adalah untuk lebih meningkatkan evaluasi kinerja guru,
sehingga implementasi di daerah terpencil juga dapat menerapkan evaluasi
kinerja guru untuk mencapai kualitas profesional guru.
12
DAFTAR PUSTAKA
Suprayitno Adi. 2019. Pedoman dan penyusunan pengembangan diri bagi guru.
Deepublish (CV Budi Utama,Yogyakarta)