memberikan tiga arti yaitu: (1). Prestasi seperti dalam konteks atau kalimat “high
performance car” atau mobil yang sangat cepat. (2). Pertunjukan, seperti dalam
rakyat. (3). Pelaksanaan tugas, seperti dalam konteks atau kalimat “in performing
Kinerja dalam arti di atas dimaksudkan sebagai prestasi kerja. Hasil kerja
seseorang dalam periode tertentu jika dibandingkan dengan sasaran, standar yang
telah ditentukan dan telah disepakati bersama. Bila diaplikasikan dalam lembaga
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang
Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu
organesasi untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan
waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan
etika yang telah ditetapkan. Sedang indikator kinerja guru dalam pelaksanaan
7
tugasnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, penilaian/evaluasi, hubungan
Kinerja atau prestasi adalah catatan tentang hasil- hasil yang diperoleh dari fungsi-
fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Smith dalam
Mulyasa menyatakan bahwa Kinerja adalah: output drive from processes, human
or otherwise. Prestasi atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu
diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil hasil
kerja.
Menurut Donni Juni Priansa bahwa Kinerja merupakan hasil kerja yang
merupakan jaringan budaya yang dapat menjadi ukuran dari semua panutan
crarrying out their transmitter of the culture role can be viewed as a barometer
nyata, hasil kerja dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah, profesi yang
menjelaskan, bahwa Kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam suatu periode
8
tertentu yang dibandingkan dengan beberapa kemungkinan, misalnya standar
yang tinggi, tetapi memiliki motivasi yang rendah akan menghasilkan kinerja
yang rendah, demikian pula apabila orang yang memiliki motivasi tinggi tetapi
yang tinggi juga harus memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi dapat diartikan
sebagai suatu usaha yang menimbulkan dorongan untuk melakukan suatu tugas.
Konsep penting dari teori di atas adalah bahwa untuk mengungkap dan mengukur
kinerja guru dapat dilakukan dengan menelaah kemampuan dasar guru atau
Dari beberapa konsep teori kinerja di atas adalah bahwa untuk mengungkap
dan mengukur kinerja dengan menelaah kemampuan dasar guru atau pelaksanaan
kompetensi dasar dalam bekerja. Kinerja guru merupakan prestasi seorang guru
yang diukur melalui standar yang telah ditentukan dan telah disepakati bersama
diantaranya: (1). Perusahaan harus dapat menghasilkan barang atau jasa yang
9
semangkin meningkat. (2). Pelayanan kepada konsumen makin cepat dan makin
efesien, (3). Penekanan biaya produksi sehingga harga pokok penjualan dapat
pengetahuan dan ketrampilan para pekerja agar dapat berinovasi dalam memenuhi
kebutuhan konsumen yang selalu berubah dengan dinamika dan tuntutan zaman.
pelayanan yang baik, biaya yang ditanggung konsumen atau masyarakat yang
10
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tergantung pada awal perekrutan
tenaga guru, pelatihan dan pengembangan, perlu juga diperhatikan kondisi sosial
baik, profesional, memiliki motivasi sesuai dengan tujuan pendidikan. Guru yang
memiliki kinerja baik sebagaimana mempunyai kriteria di atas juga harus dapat
menjadi suri tauladan bagi peserta didik dan lingkungannya menuju perubahan
Sekolah merupakan decision maker dan menjadi rujukan semua kebijakan dalam
pernyataan di atas adalah kunci organisasi yang efektif adalah tergantung pada
11
2.1.3 Peningkatan Kinerja Guru
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
dan atau pengendali administrasi atau pemelihara tetap dan pemimpin yang nyata
program pendidikan.
subjects.” Maksudnya; Guru adalah seseorang diri atau sesuatu yang mengajar
profesional yaitu suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Untuk menjadi guru yang profesional guru harus
12
memiliki empat kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi
Seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap
peserta didik sebagaimana orang tua yang menjadi sebab lahirnya dan dapat hidup
di dunia, sedang guru menjadi sebab anak itu memperoleh bekal hidup.
Untuk menjadi guru, seseorang harus memiliki kepribadian yang kuat dan terpuji.
kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Kepribadian
yang mantap dan stabil dengan indikator bertindak sesuai dengan norma hukum,
norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak
dan berperilaku.
bertindak sebagai pendidik dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Kepribadian
perilaku yang berpengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar siswa,
13
2.1.4 Tugas Utama Guru
1. Guru sebagai pendidik. Ingat apa yang terlihat, terdengar dan terasa oleh
siswa dari guru harus berfungsi sebagai teladan yang akan ditiru dan
diamalkan oleh siswa, karena itu beri teladan baik buat siswa dalam segala
kesempatan.
2. Guru sebagai pengajar. Pada posisi ini guru harus menjadikan dirinya
Karena itu guru harus pro aktif dalam memahami kondisi dan potensi yang
dimiliki siswa.
merangsang siswa untuk mampu merespon dan melakukan sendiri apa yang
5. Guru sebagai pelatih. Pada posisi ini guru harus mampu memberikan latihan
secara secara terukur dan terus menerus agar apa yang menjadi target
pembelajaran tercapai.
14
6. Guru sebagai penilai. Menilai siswa berarti sebuah upaya untuk mengetahui
efektif, karena itu lakukan kegiatan penilaian ini secara teratur dan terukur.
Kalau nilai siswa sudah dianggap baik, tentu cari tahu apa sebabnya,
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu , atau latar
tingkah laku dan ahlak mulia sebagaimana tersebut dalam kode etik guru, yaitu:
15
c. Hubungan guru dengan rumah dan masyarakat
Karena tanggung jawab yang berat, maka guru wajib berpedoman hal berikut :
organisasi memiliki kriteria penilaian tertentu atas kinerja dan tanggung jawab
berikut:
16
program, dan
a. Kemampuan (ability)
b. Komitmen ( commitment)
e. Tantangan (challenge)
f. Tujuan (goal)
Kinerja pegawai dapat dilihat dari: seberapa baik kualitas pekerja yang
pekerjaan dalam (suka atau tidak suka, menerima atau menolak), kerja sama
17
3. Standar 3 : field experience and clinical practice
suatu bentuk kualitas atau patokan yang menunjukan adanya jumlah dan mutu
school quality yang tergabung dalam national center for educational statistic di
amerika serikat dilaporkan bahwa standar kualitas yang harus dihapus oich guru
2005:5).
Pengalaman guru adalah seberapa besar pengalaman ang telah dijalani oleh
18
1. Prestasi Kerja, pada dasarnya merupakan hasil-hasil kerja yang diunjukan
oleh setiap guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang mejadi
2. Tanggung jawab, guru harus bisa menuntut murid untuk belajar, yang
3. Ketaatan, sebagai guru yang professional maka sudah seharusnya dia taat
dan patuh terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku disetiap sekolah
dimana dia mengajar, taat disini juga diartikan sebagaimana cara dia dalam
4. Kejujuran. Artinya guru itu adalah orang yang jujur dan anak dan pencapaian
dalam setiap hasil belajar yang memuaskan dan yang diinginkan. (Arikunto
1998:115).
istilah inspeksi yang mana bersifat otoriter karena dalam inspeksi seorang
19
mendiskusikannya kepada guru dan secara bersama-sama menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Oleh karena itu dalam kegiatan supervisi guru tidak
Menurut Asmani (2012) supervisi artinya mengamati dari atas, hal itu
dari kepala sekolah kepada guru untuk membantu memecahkan masalah yang
bahwa di beberapa sekolah hasil pelaksanaan supervisi masih jauh dari yang
diharapkan. Ada kesan bahwa kehadiran supervisor itu seperti "monster" untuk
20
para guru. Itu karena sikap supervisor yang tidak menyenangkan, seperti mencari
kesalahan guru, sombong, dan sikap negatif lainnya. Sikap negatif ini membuat
guru merasa rendah diri, tidak berdaya. Kondisi ini akan berpengaruh negatif
supervisi. Apabila kegiatan supervisi tidak rutin dilaksanakan, maka tidak heran
target pembelajaran.
profesional.
21
6. Adanya media pendukung kegiatan belajar mengajar.
Pengembangan
Profesionalis
Tiga
Tujuan
Penumbuhan Pengawasan
Motivasi Kualitas
22
2.1.8 Prinsip-Prinsip Supervisi Kepala Sekolah
yang nyaman.
yang disupervisi.
profesional.
kekuasaan pribadi.
10. Tidak boleh mengharapkan hasil yang cepat dan tidak boleh kecewa.
memecahkan masalah.
23
2.1.9 Teknik Supervisi Kepala Sekolah
(Purwanto, 2019:120).
secara personal, jadi hanya ada supervisor dan guru/ pegawai yang disupervisi.
Ada lima macam kegiatan dalam teknik supervisi perseorangan yaitu: kunjungan
guru yang disupervisi dan guru yang bersangkutan dapat mengajukan ide-
24
memerlukan jasa konselor guna membantu siswa mengatasi masalah yang
a. Mengadakan rapat, hal yang dapat dibahas dalam rapat periodik antara
keuangan sekolah.
oleh pusat dan dihadiri oleh perwakilan sekolah (kepala sekolah) maka
25
penataran sehingga dapat dipraktekan oleh guru.
sehingga memungkinkan kepala sekolah untuk menerapkan salah satu model yang
berikut:
merasa dirinya “super atau ahli”. Supervisi konvensional ini bersifat korektif yaitu
sehingga bisa muncul beberapa sikap yang tampak dalam perilaku guru ketika
bertemu dengan si supervisor atau ketika mau disupervisi seperti acuh tak acuh,
menantang dan takut untuk disupervisi dengan berbagai alasan. Praktek mencari
kesalahan dan menekan bawahan ini masih tampak sampai saat ini. Para
26
Pelaksanaan supervisi tersebut adalah cara supervisi yang konvensional.
Ini bukan berarti bahwa tidak boleh menunjukkan kesalahan, dan harus
dan senang hati menerima bahwa ada yang harus diperbaiki. Caranya harus secara
tepat. Komunikasi perlu dibangun dari sisi keberhasilan guru untuk membantu
instrumen pengumpulan data, ada data yang objektif yang diperoleh dari keadaan
yang riil.
instrumen yang telah di susun kemudian diberikan kepada peserta didik untuk
Jadi sistematika model ini adalah supervisor dalam hal ini kepala sekolah
membagikan angket kepada peserta didik untuk kemudian diisi sebagai bentuk
27
penilaian peserta didik terhadap kinerja guru.
cara yang rasional. Supervisi klinis ibarat klien dengan dokter, klien
Pada kegiatan ini guru yang secara terbuka meminta pengawas atau kepala
sehingga mereka bersepakat tentang aspek yang harus diamati supervisor dan
waktu pelaksanaanya, artinya inisiatif muncul dari guru karena merasa perlu
bantuan dari seorang ahli atau yang dapat membantu dalam memperbaiki proses
kesenjangan antara tingkah laku rnengajar yang nyata dengan tingkah laku
Dari beberapa model supervisi tersebut, sudah barang tentu menjadi kuasa
penuh pengawas dan kepala sekolah untuk memilih dan memilah model mana
yang sesuai dengan realita, sebab dalam hal ini pengawas dan kepala sekolah
dianggap paling memahami keadaan yang sebenarnya. apabila kepala sekolah atau
pengawas memilih model yang kurang tepat maka bukan tidak mungkin hasilnya
dapat memengaruhi kinerja guru kedepannya. Oleh karena itu sangat penting bagi
kepala sekolah atau pengawas untuk memahami kondisi sekolah yang sedang
28
dialami sehingga dapat memilih model supervisi yang tepat.. Adapun indikator
yang digunakan dalam membuat instrumen supervisi kepala sekolah diadopsi dari
Dari beberapa model supervisi tersebut, sudah barang tentu menjadi kuasa
penuh pengawas dan kepala sekolah untuk memilih dan memilah model mana
yang sesuai dengan realita, sebab dalam hal ini pengawas dan kepala sekolah
dianggap paling memahami keadaan yang sebenarnya. apabila kepala sekolah atau
pengawas memilih model yang kurang tepat maka bukan tidak mungkin hasilnya
dapat memengaruhi kinerja guru kedepannya. Oleh karena itu sangat penting bagi
kepala sekolah atau pengawas untuk memahami kondisi sekolah yang sedang
dialami sehingga dapat memilih model supervisi yang tepat.. Adapun indikator
yang digunakan dalam membuat instrumen supervisi kepala sekolah diadopsi dari
29
2.1.11 Indikator Supervisi Kepala Sekolah
1. Melaksanakan Penelitian
2. Melaksanakan penilaian
4. Melaksanakan pengembangan
Judul/ Persama
Rumusan
Nama Metode an dan
Masalah/T Kesimpulan
Peneliti/tah Penelitian Perbeda
opik
un an
(1) (2) (3) (4) (5)
Efektifitas Efektivitas Penelitian Terdapat Persama
Pembelajara pembelajar ini hubungan an:
n Ditinjau an mengguna positif yang Sama-
dari merupakan kan sangat sama
Supervisi kunci metode signifikan melakuka
Akademik keberhasila survey antara n
Kepala n dalam dengan supervisi penelitian
Sekolah dan pendidikan. teknik kepala tentang
Budaya korelasion sekolah dan supervisi
Sekolah al budaya kepalaa
(Nurpuspita penelitian, sekolah secara sekolah
sari) (2019) dengan bersama-sama Perbeda
rancangan dengan an:
penelitian efektivitas Selain
korelasion pembelajaran. lokasi
30
al. Oleh karena penelitian
itu untuk yang
meningkatkan berbeda
efektivitas peneliti
pembelajaran, terdahulu
kepala menggun
sekolah harus akan 2
melakukan varibel
perbaikanperb terikat
aikan dalam (Y)
melakukan
supervisi
kepala
sekolah dan
mmeningkatk
an budaya
sekolah.
(1) (2) (3) (4) (5)
PENGARU pengaruh Penelitian Dari hasil Persama
H supervisi ini penelitian dan an:
SUPERVIS kepala merupaka pembahasan Persamaa
I KEPALA sekolah n yang telah nya
SEKOLAH terhadap penelitian dikemukakan berada di
TERHADA kinerja korelasion pada Variabel
P guru di al dengan babsebelumny X Dan Y,
KINERJA SMK jenis a, dapat Metode.
GURU(Han Negeri 2 penelitian disimpulkan Perbedaa
a Khairi Padang. kuantitatif. hal-hal n:
Afriyanli , sebagai Perbedaa
dan Ahmad berikut:kinerj nya
Sabandi) a guru pada terletak di
31
SMK Negeri Subjek,
2 Padang Lokasi
sudah baik dan
dengan Tahun
capaian skor Penelitian
3,57. .
Supervisi
kepala
sekolah pada
SMK Negeri
2 Padang
sudah baik
dengan
capaian skor
3,18.Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
supervisi
kepala
sekolah
terhadap
kinerja guru
sebesar 66%.
Oleh sebab
itu,
diharapkan
dengan
supervisi
kepala
32
sekolah yang
baik dalam
hal
merencanakan
supervisi,
melaksanakan
supervisi dan
menindaklanj
uti hasil
supervisi
dapat
meningkatkan
kinerja guru
dalam hal
kuantitas,
kualitas,
kerjasama,
dan tanggung
jawab.Terdap
at pengaruh
yang
signifikan
antara
supervisi
kepala
sekolah
terhadap
kinerja guru
pada SMK
Negeri 2
Padang.
33
Diharapkan
kepala
sekolah untuk
lebih
meningkatkan
supervisi
terhadap
kinerja guru
sehingga
dapat kinerja
guru menjadi
lebih
meningkat.
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengaruh Apakah Penelitian Berdasarkan Persama
Orientasi kepemimpina ini hasil penelitian an :
Kepemimpi n kepala mengguna dan analisis Persamaa
nan Kepala sekolah dan kan data, nya di
Sekolah dan Kinerja penelitian sebagaimana Variabel
Kinerja Guru secara kuantitati pada bab X
Guru parsial sebelumnya Perbeda
Terhadap berpengaruh maka dapat di an :
Mutu signifikan tarik kesimpulan Berbeda
Pendidikan terha sebagai berikut : di
Pada SD dap mutu 1.Secara Variabel
Negeri pendidikan simultan X karena
Tanjung pada SD Orientasi penelitian
2”/Majeri Negeri kepemimpinan ini
(2017) Tanjung 2 ? Kepala menggun
2. Apakah Sekolah dan akan 2
kepemimpina K inerja guru Variabel,
34
n kepala berpengaruh Variabel
sekolah dan signifikan Y,
Kinerja Guru terhadap Lokasi.
secara Mutu
simultan pendidikan
berpengaruh . Konstribusi
signifikan pengaruh
terhadap Orientasi
mutu kepemimpinan
pendidikan Kepala Sekolah
pada SD dan K inerja
Negeri guru
Tanjung 2? terhadap mutu
3.Diantara sekolah
variabel sebesar
kepemimpina 47.0%,
n kepala sedangkan
sekolah dan sebesar 53.0%
K inerja mutu sekolah
Guru dipengaruhi
manakah oleh variabel
yang selain
berpengaruh orientasi
dominan kepemimpinan
terhadap Kepala Sekolah
mutu dan kinerja
pendidikan guru pada
pada SD SD
Neheri Negeri
Tanjung 2 Tanjung
? 2.
35
2.3 Kerangka Pikir Penelitian
terjadi di dalam kelas. Apabila guru tidak mampu menjelaskan materi dengan
baik maka bisa dilihat dari hasil belajar siswanya. Oleh karena itu guru wajib
program
36
a. Melaksanakan Penelitian
b. Melaksanakan penilaian
c. Melaksanakan perbaikan
d. Melaksanakan pengembangan
Variabel X Variabel Y
(Kinerja Guru)
(Supervisi Kepala Sekolah)
1. Jumlah pelatihan
1. Penelitian
2. Jumlah keseluruhan
2. Penilaian
peserta
3. Perbaikan
3. Peningkatan diri peserta
4. Pengembangan
4. Pertambahan nilai peserta
5. Jumlah kesalahan
(Rismawan, A., (2015;119)
(Lock and latham, 1990:253)
Sekolah Terhadap Kinerja Guru IPS Se-SMP Negeri Bolaang Mongondow Utara.
37