Abstrak
Evalusi kinerja meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan program evaluasi kinerja guru. Tahap perencanaan, disusun
tujuan, format dan prosedur pelaksanaan program evaluasi kinerja guru. Tujuan tersebut
adalah untuk mengevaluasi profesi teraplikasi, meningkatkan kinerja secara menyeluruh
dan pemetaan guru secara menyeluruh. Tahap pengorganisasian, struktur organisasi
dalam program evaluasi kinerja guru merupakan bentuk organisasi lini di mana struktur
tersebut terdiri dari kepala sekolah, koordinator bidang kurikulum, koordinator bidang
kesiswaaan, dan koordinator bidang sarana dan prasarana, dengan demikian sudah ada
pembagian tugas bagi masing-masing koordinator untuk menghindari tumpang tindih
tanggung jawab. Tahap pelaksanaan evaluasi kinerja guru dilakukan secara serentak
kepada seluruh karyawan baik guru maupun pegawai setiap tahun. Agar pelaksanaan
evaluasi kinerja guru dapat berjalan dengan baik, kepala sekolah mensosialisasikan
kepada seluruh guru dan karyawan mengenai waktu, metode, serta prosedur yang
digunakan dalam proses evaluasi. Tahap pengawasan program kinerja guru setiap satu
tahun sekali setelah program evaluasi tersebut dilaksakan guna mengetahui kekurangan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kata Kunci: kinirja, guru
Evaluasi Kinerja Guru...............
prinsip dan paradigma baru manajemen Allah SWT selalu mengawasi kita.
pendidikan, yang perlu diperhatikan Sebagaimana disebutkan dalam surat al-
seperti transparansi, akuntabilitas, Taghabun ayat 4, yang berbunyi:
fleksibilitas, efektivitas dan efisiensi, ٌ ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ َﺣﺎ
(4:ِﻓﻆ )ﺍﻟﺘﻐﺎﺑﻦ َ ﺇِ ْﻥ ُﻛ ﱡﻞ َﻧ ْﻔ ٍﺲ َﻟ ﱠﻤﺎ
partisipasi seluruh warga dan Artinya: Tidak ada satu jiwa pun
stakeholders, penyederhanaan birokrasi, (melainkan) ada
dan penyaluran aspirasi dengan sistem penjaganya (Q.S: al-
bottom up, serta penerapan manajemen Taghabun. 4)
terbuka (open management) (Kusnan,
2007:1).
Evaluasi kinerja guru B. PEMBAHASAN
dimaksudkan untuk meningkatkan 1. Kinerja Guru
kualitas pendidikan siswa dengan a. Pengertian Kinerja
membantu para guru menyadari potensi Istilah kinerja atau achievement
mereka dan dapat melaksanakan tugas merupakan terjemahan dari bahasa
seefektif mungkin. Evaluasi terhadap Inggris ”performence” yang diartikan
kinerja guru difokuskan pada usaha untuk prestasi kerja, pelaksanaan kerja, hasil
meningkatkan kinerja dan prestasi kerja kerja dan penampilan kerja. Sedangkan
mereka. Setiap guru hendaknya menurut Snell yang dimaksud dengan
mempunyai uraian tugas yang jelas, kinerja adalah merupakan kulminasi dari
karena guru mempunyai peranan sangat tiga elemen yang saling berkaitan, yaitu
penting dalam mewujudkan keberhasilan keterampilan, upaya dan sifat eksternal.
siswa. Dengan adanya evaluasi kinerja Tingkat keterampilan merupakan bahan
guru tersebut, seorang guru akan lebih mentah yang dibawa seseorang ke tempat
berhati-hati dalam segala hal. Terutama di mana ia bekerja. Seperti pengetahuan,
dalam mengemban amanah dari Allah kemampuan, kecakapan interpersonal
SWT. serta kecakapan-kecakapan teknis.
Dalam al-Quran tentang evaluasi Tingkat upaya digambarkan sebagai
kinerja ini sudah disebutkan dalam surat motivasi yang diperlihatkan oleh
al Hashr ayat 18, sebagai berikut, seseorang untuk menyelesaikan
ٌ ﻈ ْﺮ َﻧ ْﻔ
ﺲ َﻣﺎ َﻗﺪﱠ َﻣﺖْ ِﻟ َﻐ ٍﺪ ْ ََﻳﺎ ﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﺃ َ َﻣﻨُ ْﻮﺍ ﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﷲ
ُ ﻭﻟﺘ َ ْﻨ pekerjaannya. Sedangkan sifat eksternal
(18:َﻭﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﷲَ ِﺇ ﱠﻥ ﷲَ َﺧ ِﺒﻴ ٌْﺮ ِﺑ َﻤﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥَ )ﺍﻟﺤﺸﺮ adalah tingkat sejauh mana kondisi
Artinya: Hai orang-orang yang eksternal dapat mendukung kinerja
beriman, bertaqwalah seseorang (Wexley, 1992: 112).
kepada Allah dan Dari penjelasan di atas dapat
hendaklah setiap diri disimpulkan bahwa kinerja merupakan
memperhatikan apa yang suatu hasil kerja yang diperoleh seseorang
telah diperbuatnya untuk maupun organisasi, baik secara kuantitatif
hari esok (akhirat) dan maupun kualitatif melalui kegiatan-
bertaqwalah kepada kegiatan atau pengalaman-pengalaman
Allah, sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu.
Allah Maha mengetahui b. Kinerja Guru
apa yang kamu kerjakan. Di dalam Undang-Undang Guru
(Q.S: al Hashr. 18) dan Dosen Bab VI tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pasal
Dari ayat tersebut dapat difahami 28 dijelaskan bahwa seorang guru harus
bahwa yang mengevaluasi terhadap memiliki sedikitnya empat kompetensi
pekerjaan bukanlah hanya pimpinan di dasar yaitu kompetensi pedagogik,
mana kita bekerja saja, tetapi yang lebih kompetensi kepribadian, kompetensi
berat adalah bahwa Allah SWT juga profesional dan kompetensi sosial yang
mengevaluasi apa yang di perbuat selama diperoleh melalui pendidikan profesi
hidup. Oleh karena itu harus tetap berhati- (Undang-undang Guru dan Dosen, 2005:
hati dalam melakukan segala hal karena 153).
108 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............
kota, propinsi dan tingkat nasional untuk orang lebih peka terhadap usaha motivasi
meningkatkan pengetahuan dan dari manajer.
keterampilan mengajar guru. Hasil suatu pekerjaan dapat
Seiring dengan tuntutan mutu bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
pendidikan, maka pemerintah membuat Perbedaan antara hasil instrinsik dan hasil
peraturan perundang-undangan yang ekstrinsik penting untuk memahami
mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, reaksi para karyawan terhadap pekerjaan
dan sertifikasi guru. Dalam Peraturan mereka. Secara umum hasil instrinsik
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang adalah objek atau kejadian yang timbul
Standar Nasional Pendidikan, diatur dari usaha karyawan sendiri, dan tidak
beberapa hal yang di antaranya: guru menuntut keterlibatan orang lain. Secara
wajib memiliki kualifikasi akademik, lebih sederhana, ia adalah hasil yang jelas
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat berhubungan dengan tindakan yang
jasmani dan rohani, serta memiliki dilakukan seseorang atau karyawan. Hasil
kemampuan untuk mewujudkan tujuan yang seperti itu dianggap khas yang
pendidikan nasional. Kualifikasi hanya ada pada pekerja profesional dan
akademik diperoleh melalui pendidikan teknis; namun pada dasarnya semua
tinggi program sarjana aatu program pekerjaan dapat menimbulkan hasil
diploma empat. Kompetensi guru intrinsik yang melibatkan perasaan
meliputi kompetensi pedagogik, tanggung jawab, tantangan dan
kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, pengakuan merupakan hasil dari ciri khas
dan kompetensi profesional yang kerja seperti keragaman, otonomi
diperoleh melalui pendidikan profesi. identitas dan arti.
Sebaliknya hasil ekstrinsik
d. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja merupakan obyek atau kejadian yang
Menurut Siagian kinerja mengikuti usaha karyawan sendiri
seseorang dipengaruhi oleh kondisi sehubungan dengan faktor-faktor lain
fisiknya. Seseorang yang memiliki yang tidak terlibat secara langsung dalam
kondisi yang baik memiliki daya tahan pekerjaan itu sendiri. Potongan harga,
tubuh yang tinggi yang pada gilirannya bonus, kondisi kerja dan rekan kerja yang
tercermin pada kegairahan bekerja dengan merupakan bagian fundamental dari
tingkat produktivitas yang tinggi, dan pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja
begitu juga sebaliknya. Di samping itu tergantung pada tingkat hasil intrinsik dan
kinerja individu berhubungan juga hasil ekstrinsik serta bagaimana persepsi
dengan kemampuan yang harus dimiliki pemegang pekerjaan terhadap
oleh individu agar ia berperan dalam pekerjaannya. Semua hasil ini
organisasi. Kinerja tidak dapat timbul mempunyai nilai yang berlainan bagi
dengan sendirinya, di samping adanya orang yang berbeda. Berdasarkan uraian-
usaha dan kemampuan, kinerja juga uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dipengaruhi oleh faktor lain. Dilihat dari banyak hal yang dapat mempengaruhi
sudut motivasi, khususnya ganjaran yang kinerja. Di antaranya yaitu kondisi fisik
akan diperoleh sehubungan dengan dan situasi kerja di mana mereka bekerja.
adanya kinerja di mana seorang akan Menurut Mulyasa (2006: 227)
melihat bahwa kinerja merupakan jalan faktor yang dapat meningkatkan kinerja
yang memuaskan kebutuhan. Sesuai guru antara lain: dorongan untuk bekerja,
dengan yang diungkapkan Piet Jakobus tanggung jawab terhadap tugas, minet
dalam tesisnya (2005: 81) bahwa terhadap tugas, penghargaan atas tugas,
kebutuhan berhubungan dengan peluang untuk berkembang, perhatian dari
kekurangan yang dialami oleh seseorang kepala sekolah dan hubungan
pada waktu tertentu. Kebutuhan interpesonal dengan sesama guru.
dipandang sebagai pembangkit, penguat e. Pengukuran Kinerja Guru
atau penggerak perilaku, artinya apabila Pengukuran kinerja dapat
terdapat kekurangan kebutuhan maka dilakukan dalam berbagai kegiatan, antara
110 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............
lain kegiatan tahap proses dan tahap hasil. reliabilitas yang tinggi apabila dua penilai
Dari kegiatan tersebut dapat dibedakan atau lebih terhadap karyawan yang sama
menjadi tiga kriteria tujuan pengukuran, memperoleh hasil nilai yang tingkatnya
yaitu: tujuan administratif, supervisi atau relatif sama. Sencitivity berarti sistem
konseling, dan penelitian. Data yang penilaian tersebut cukup ‘peka’ dalam
diperoleh akan dapat dimanfaatkan membedakan atau menunjukkan kegiatan
memvalidasi prosedur seleksi, evalusi yang berhasil, cukup ataupun gagal, telah
program, evaluasi motivasi, dan kepuasan dilakukan oleh seorang karyawan. Hal ini
kinerja. sangat penting karena jangan sampai
Untuk meperoleh informasi terjadi suatu sistem tidak memiliki
kinerja terdapat berbagai pendekatan baik kemampuan membedakan karyawan yang
yang bersifat konseptual, maupun berhasil dari karyawan yang tidak
operasional yaitu melalui pengukuran berhasil. Apabila itu terjadi maka dalam
kinerja yang meliputi tiga dimensi untuk suatu organisasi semua karyawan akan
mengklasifikasikan bentuk pengukuran, mencapai tingkatan yang sama dan semua
antara lain: tentang waktu pengukuran, tujuan penilaian prestasi kerja tidak akan
spesifikasi pengukuran, dan indikator tercapai. Practicality berarti bahwa sistem
pengukuran pada tingkat organisasi. penilaian dapat mendukung secara
Rentang waktu pengukuran berarti hasil langsung tercapainya tujuan organisasi
pengukuran kinerja dapat diperoleh lembaga pendidikan melalui peningkatan
dengan segera setelah perilaku kerja produktivitas para karyawan.
selesai, atau menyusul beberapa waktu f. Profesionalisme Guru
kemudian. Dimensi spesifikasi Profesionalisme barasal dari kata
pengukuran berarti pengukuran profesi yang artinya sesuatu bidang
difokuskan pada aspek spesifikasi dari pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni
suatu kinerja atau didasarkan pada nilai oleh seseorang. Pengertian profesi
kerja secara menyeluruh. Sedangkan menurut para ahli dalam Soecipto dan
dimensi indikator yaitu pendekatan Raflis dalam jurnal Pendidikan yang
klasifikasi pengukuran dari kedekatan ditulis oleh Futiati Romlah, antara lain:
tujuan organisasi. a) Menurut Ornstein dan Levine
Menurut Wayne F. Cascio dalam bahwa profesi adalah jabatan
John Suprihanto (2001: 9-10) dijelaskan yang melayani masyarakat,
bahwa syarat dari sistem penilaian adalah memerlukan bidang ilmu tertentu,
relevance, acceptability, reliability, memerlukan pelatihan khusus,
sensitivity dan practically. Relevance otonom, bertanggung jawab,
berarti bahwa suatu sistem penilaian komitmen terhadap jabatan dan
digunakan untuk mengukur hal-hal atau klien, teradministrasikan,
kegiatan yang ada hubungannya. mempunyai kode etik, dan
Hubungan yang ada kesesuaian antara mempunyai status sosial ekonomi
hasil pekerjaan dan tujuan yang telah yang tinggi.
ditetapkan lebih dahulu. Acceptability b) Menurut Sanusi, bahwa profesi
berarti hasil dari sistem penilaian tersebut memiliki ciri-ciri sebagai jabatan
dapat diterima dalam hubungannya yang memiliki fungsi dan
dengan kesuksesan dari pelaksanaan signifikansi sosial yang
pekerjaan dalam suatu organisasi. menentukan, menuntut keahlian
Reliability berarti hasil dari sistem khusus, berdasarkan pada disiplin
penilaian tersebut dapat dipercaya ilmu yang jelas, sistematis dan
(konsisten dan stabil), reliabilitas sitem eksplisit, memerlukan pendidikan
penilaian dipengaruhi oleh beberapa tinggi, memiliki kode etik,
faktor antara lain: waktu dan frekuensi melayani masyarakat, bebas dari
penilaian. campur tangan orang lain, dan
Dalam hubungannya dengan memiliki prestise yang tinggi
sistem penilaian, disebut memiliki tingkat dalam masyarakat.
112 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............
proses yang dilakukan terhadap suatu formulasi dari agenda yang informal dan
kegiatan. implisit, dari pada dokumen-dokumen
Assessment merupakan prosedur dan kesepakatan-kesepakatan tertulis
yang digunakan untuk mendeskripsikan yang formal. Karena perencanaan
tingkah laku. Measurement / pengukuran kebanyakan berupa suatu kegiatan yang
sebagai upaya membandingkan sesuatu kognitif yang jarang terjadi sebagai
dengan ukuran tertentu; biasanya episode tunggal yang bijaksana.
berkaitan dengan kuantitatif. Sedangkan Perencanaan bisa dilihat ketika seorang
menurut Ebel, dalam Murtadho (2007: manajer mengambil tindakan untuk
24), menyebutkan pengukuran merupakan melaksanakan rencana. Selama proses ini
suatu set aturan mengenai pemberian perilaku-perilaku manajerial yang lainnya
angka terhadap hasil suatu kegiatan. akan diikutsertakan juga, hususnya dalam
Beberapa konsep ini mempunyai menjelaskan, memotivasi, dan memberi
pengertian yang berbeda tetapi ada informasi (Yukl, 1992: 66).
kesamaannya terutama dalam tujuannya, Dalam istilah organisasi terdapat
yaitu menyediakan data. beberapa jenis perencenaan yaitu:
Yang dimaksud evaluasi kinerja perencanaan strategik termasuk penentu
guru dalam penelitian ini adalah evaluasi sasaran-sasaran strategik, strategi-strategi
yang dilakukan kepada semua guru yang kinerja, dan kebijakan-kebijakan yang
ada di dalam suatu organisasi pendidikan luas bagi unit organisasi. perencanaan
pada tahap akhir setelah melalui tahap- operasional adalah pengaturan pekerjaan
tahap penelitian, perencanaan dan rutin dan penentuan pembagian tugas
penggiatan. untuk hari atau minggu berikutnya.
Evaluasi secara umum diartikan Perencanaan tindakan (action planning)
sebagai suatu pengukuran atau penilaian adalah pengembangan dari langkah-
terhadap suatu perencanaan yang telah langkah tindakan yang terinci dan
dilakukan oleh suatu organisasi yang bisa pengaturan untuk membuat perubahan
dilakukan pada pertengahan bulan, akhir yang penting, implementasi kebijakan
bulan atau pertengahan tahun atau akhir yang baru, atau menjalankan sebuah
tahun. proyek (Yukl, 1992: 67).
114 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............
efisien. Pelaksanaan dalam sebuah segera. Jika suatu gejala tidak baik di
manajemen adalah aktualisasi sebuah organisasi, dan kenyataan itu
perencanaan yang dicanangkan oleh dibiarkan berlarut-larut, yang terjadi
organisasi. Jadi dalam pelaksanaan kemudian adalah saling curiga,
evaluasi kinerja menerangkan mengenai salingmenuduh dan bahkan saling
bagaimana proses evaluasi kinerja menjatuhkan. Ini adalah akibat logis dari
tersebut dilaksanakan. Dalam terputusnya arus komunikasi.
pelaksanaan program evaluasi kinerja Komunikasi dapat
terdapat beberapa komponen yang sangat diklaisifikasikan ke dalam dua jenis,
diperlukan, diantaranya adalah motivasi, komunikasi vertikal dan komunikasi
komunikasi, dan kepemimpinan. horizontal. Komunikasi vertikal adalah
Motivasi menyangkut perilaku komunikasi yang dibangun antara atasan
manusia dan merupakan sebuah unsur dan bawahan secara simultan.
yang vital dalam manajemen. Motivasi Komunikasi vertikal dari atas bisa berupa
dapat diartikan sebagai membuat pengarahan atau instruksi di samping
seseorang menyelesaikan pekerjaan nasehat atau penilaian. Sedangkan
dengan semangat, karena orang itu ingin komunikasi dari bawah bisa berbentuk
melakukannya (George, 2005: 168). laporan, pengaduan, permintaan, saran,
Motivasi akan memunculkan semangat dan kritik (Sukarna, 1992: 93).
bekerja dan pantang menyerah saat Komunikasi jenis kedua adalah
menghadapi pelbagai tantangan dan komunikasi horizontal, yakni komunikasi
hambatan. Untuk memotivasi anggota yang dibangun antaranggota, antar bidang
organisasi, perlu dibangun sikap atau antarkelompok yang sifatnya lebih
kebersamaan dan keterbukaan sehingga fleksibel. Komunikasi semacam ini akan
anggota yang baru masuk sekalipun akan lebih mudah menyelasaikan masalah
merasa menjadi bagian utuh yang karena tidak dibatasi oleh hirarki atau
diharapkan kiprahnya. jenjang jabatan. Ketika kedua jenis
Komponen penting lainnya dalam komunikasi ini berlangsung secara
tahap pelaksanaan adalah komunikasi. efektif, lembaga apapun termasuk
Komunikasi merupakan kegiatan untuk lembaga pendidikan akan mudah
menyampaikan informasi secara timbal membuat terobosan cemerlang untuk
balik sehingga tidak terjadi memberdayakan anggotanya.
kesalahpahaman. Terhentinya informasi Unsur terakhir yang penting
akan menyebabkan kemacetan interaksi dalam pelaksanaan adalah kepemimpinan.
sehingga pada akhirnya akan Kepemimpinan adalah unsur yang
memunculkan masalah baru. Sering esensial dalam sebuah organisasi.
dikatakan bahwa siapa yang menguasai kepemimpinan tidak lepas dari karakter
informasi, dialah yang akan menguasai individu yang sering ditentukan oleh
dunia. Oleh sebab itulah, jalannya arus lingkungan keluarga, lingkungan bergaul,
informasi harus berlangsung secara belajar atau tempat kerja. Bakat
lancar. kepemimpinan membutuhkan stimulus
Kendala yang tak jarang dijumpai dari luar sehingga bakat itu dapat tumbuh
adalah adanya pihak tertentu yang dan berkembang secara maksimal.
mengaburkan informasi atau bahkan Kepemimpinan yang baik tidak lahir dari
menutup informasi. Keserakahan konflik kepentingan yang akan
semacam ini akan membuat pintu-pintu memenangkan kelompoknya dan
informasi dan pada akhirnya akan menghancurkan lawannya.
merugikan banyak kalangan. Sesungguhnya, pemimpin yang
Ketika informasi masuk dalam diidamkan adalah sosok pemimpin yang
dunia manajemen, seluruh personel menjadi tumpuan harapan semua orang,
organisasi harus memiliki kesamaan visi dan bukan golongan atau kelompok
untuk bekerja sama memajukan lembaga. tertentu (Sudirman, 2007: 88-89).
Setiap masalah harus diselesaikan dengan d. Pengawasan Evaluasi Kinerja Guru
116 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............
118 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............