Anda di halaman 1dari 15

e-ISSN: 2549-9122

EVALUASI KINERJA GURU

Ahmad Shidqi Dian Arifandi


Email:ahmad2612@gmail.com
Universitas Bondowoso, Indonesia

Abstrak
Evalusi kinerja meliputi empat komponen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan program evaluasi kinerja guru. Tahap perencanaan, disusun
tujuan, format dan prosedur pelaksanaan program evaluasi kinerja guru. Tujuan tersebut
adalah untuk mengevaluasi profesi teraplikasi, meningkatkan kinerja secara menyeluruh
dan pemetaan guru secara menyeluruh. Tahap pengorganisasian, struktur organisasi
dalam program evaluasi kinerja guru merupakan bentuk organisasi lini di mana struktur
tersebut terdiri dari kepala sekolah, koordinator bidang kurikulum, koordinator bidang
kesiswaaan, dan koordinator bidang sarana dan prasarana, dengan demikian sudah ada
pembagian tugas bagi masing-masing koordinator untuk menghindari tumpang tindih
tanggung jawab. Tahap pelaksanaan evaluasi kinerja guru dilakukan secara serentak
kepada seluruh karyawan baik guru maupun pegawai setiap tahun. Agar pelaksanaan
evaluasi kinerja guru dapat berjalan dengan baik, kepala sekolah mensosialisasikan
kepada seluruh guru dan karyawan mengenai waktu, metode, serta prosedur yang
digunakan dalam proses evaluasi. Tahap pengawasan program kinerja guru setiap satu
tahun sekali setelah program evaluasi tersebut dilaksakan guna mengetahui kekurangan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kata Kunci: kinirja, guru
Evaluasi Kinerja Guru...............

Pendahuluan atau yang biasa pre-service training


Pembangunan merupakan proses yang hingga pendidikan setelah meniti jabatan
berkesinambungan yang mencakup guru atau in-service training seperti
seluruh aspek kehidupan masyarakat, penataran, seminar, loka karya, pelatihan
termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan studi lanjut di lembaga pendidikan
dan kultural dengan tujuan utama formal. Bahkan saat ini pemerintah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat mewajibkan seorang guru harus memiliki
secara keseluruhan. Dalam proses kualifikasi akademik, kompetensi,
pembangunan tersebut peranan sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
pendidikan amatlah strategis. rohani serta harus memiliki kemampuan
Berdasarkan peran strategis pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
dalam pembangunan itu, tidak nasional.
mengherankan apabila kemudian Kualifikasi akademik diperoleh
pemerintah dan masyarakat memberi melalui pendidikan tinggi program
perhatian yang cukup besar terhadap sarjana atau diploma empat. Kompetensi
masalah pendidikan. Perhatian besar guru meliputi kompetensi pedagogig,
pemerintah dan masyarakat itu salah kompetensi kepribadian, kompetensi
satunya tampak dalam upaya sosial, dan kompetensi profesional yang
mewujudkan masyarakat yang dapat diperoleh melalui pendidikan profesi.
mengenyam pendidikan secara merata. Sertifikasi guru adalah proses untuk
Artinya baik pemerintah maupun memberikan sertifikat kepada guru yang
masyarakat mengupayakan adanya sarana telah memenuhi standar kualifikasi dan
pendidikan berupa sekolah atau sekolah stansar kompetensi. Sertifikasi guru
dari jenjang pendidikan dasar hingga merupakan upaya peningkatan mutu guru
pendidikan Perguruan Tinggi, sehingga dibarengi dengan peningkatan
dengan adanya sarana tersebut kesejahteraan guru sehingga diharapkan
masyarakat dapat menikmati proses dapat meningkatkan mutu pembelajaran
pendidikan dalam suatu lembaga formal. dan mutu pendidikan di Indonesia secara
Dalam upaya mencerdaskan berkelanjutan (Kunandar, 2007: 75).
kehidupan bangsa, guru yang juga disebut Menjadi guru yang profesional
sebagai pendidik dan merupakan salah tidak akan terwujud begitu saja tanpa
satu tenaga kependidikan, menempati adanya upaya untuk meningkatkannya.
kedudukan yang sangat penting. Dengan Hal ini membutuhkan dukungan dari
profesionalismenya serta hubungan yang pihak-pihak yang mempunyai peran
dekat dengan peserta didik Ia berperan penting dalam hal ini adalah kepala
dalam menciptakan lingkungan belajar sekolah, dimana kepala sekolah
yang kondusif. merupakan pemimpin pendidikan yang
Tenaga kependidikan yang sangat penting karena berhubungan
khusus diangkat dengan tugas utama langsung dengan pelaksanaan program
mengajar yang pada jenjang Pendidikan pendidikan di sekolah. Ketercapaian dan
Dasar dan Menengah disebut guru. terwujudnya guru yang profesional sangat
Kemampuan guru dalam mengajar bergantung pada kecakapan atau
dituntut selalu meningkat selaras dengan kemampuan manajerial kepala sekolah.
kemajuan ilmu pengetahuan dan Dalam konteks paradigma
teknologi agar kegiatan interaksi belajar- desentralisasi dan otonomi pendidikan,
mengajar semakin berkembang. Upaya sekolah mempunyai wewenang yang
untuk peningkatan kemampuan guru sangat besar untuk mengatur dan
secara individu telah banyak dilakukan mengelola sekolahnya sendiri. Otonomi
oleh guru yang bersangkutan dengan cara yang lebih besar dari institusi sekolah ini
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. menuntut adanya kemauan dan
Pemerintah juga telah berusaha kemampuan seluruh personel sekolah
meningkatkan kemampuan dan kelayakan yang lebih berkualitas. Hal ini berkaitan
guru, dimulai dari pendidikan prajabatan erat dengan implementasi berbagai

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 107


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

prinsip dan paradigma baru manajemen Allah SWT selalu mengawasi kita.
pendidikan, yang perlu diperhatikan Sebagaimana disebutkan dalam surat al-
seperti transparansi, akuntabilitas, Taghabun ayat 4, yang berbunyi:
fleksibilitas, efektivitas dan efisiensi, ٌ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ َﺣﺎ‬
(4:‫ِﻓﻆ )ﺍﻟﺘﻐﺎﺑﻦ‬ َ ‫ﺇِ ْﻥ ُﻛ ﱡﻞ َﻧ ْﻔ ٍﺲ َﻟ ﱠﻤﺎ‬
partisipasi seluruh warga dan Artinya: Tidak ada satu jiwa pun
stakeholders, penyederhanaan birokrasi, (melainkan) ada
dan penyaluran aspirasi dengan sistem penjaganya (Q.S: al-
bottom up, serta penerapan manajemen Taghabun. 4)
terbuka (open management) (Kusnan,
2007:1).
Evaluasi kinerja guru B. PEMBAHASAN
dimaksudkan untuk meningkatkan 1. Kinerja Guru
kualitas pendidikan siswa dengan a. Pengertian Kinerja
membantu para guru menyadari potensi Istilah kinerja atau achievement
mereka dan dapat melaksanakan tugas merupakan terjemahan dari bahasa
seefektif mungkin. Evaluasi terhadap Inggris ”performence” yang diartikan
kinerja guru difokuskan pada usaha untuk prestasi kerja, pelaksanaan kerja, hasil
meningkatkan kinerja dan prestasi kerja kerja dan penampilan kerja. Sedangkan
mereka. Setiap guru hendaknya menurut Snell yang dimaksud dengan
mempunyai uraian tugas yang jelas, kinerja adalah merupakan kulminasi dari
karena guru mempunyai peranan sangat tiga elemen yang saling berkaitan, yaitu
penting dalam mewujudkan keberhasilan keterampilan, upaya dan sifat eksternal.
siswa. Dengan adanya evaluasi kinerja Tingkat keterampilan merupakan bahan
guru tersebut, seorang guru akan lebih mentah yang dibawa seseorang ke tempat
berhati-hati dalam segala hal. Terutama di mana ia bekerja. Seperti pengetahuan,
dalam mengemban amanah dari Allah kemampuan, kecakapan interpersonal
SWT. serta kecakapan-kecakapan teknis.
Dalam al-Quran tentang evaluasi Tingkat upaya digambarkan sebagai
kinerja ini sudah disebutkan dalam surat motivasi yang diperlihatkan oleh
al Hashr ayat 18, sebagai berikut, seseorang untuk menyelesaikan
ٌ ‫ﻈ ْﺮ َﻧ ْﻔ‬
‫ﺲ َﻣﺎ َﻗﺪﱠ َﻣﺖْ ِﻟ َﻐ ٍﺪ‬ ْ َ‫َﻳﺎ ﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦَ ﺃ َ َﻣﻨُ ْﻮﺍ ﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﷲ‬
ُ ‫ﻭﻟﺘ َ ْﻨ‬ pekerjaannya. Sedangkan sifat eksternal
(18:‫َﻭﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﷲَ ِﺇ ﱠﻥ ﷲَ َﺧ ِﺒﻴ ٌْﺮ ِﺑ َﻤﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥَ )ﺍﻟﺤﺸﺮ‬ adalah tingkat sejauh mana kondisi
Artinya: Hai orang-orang yang eksternal dapat mendukung kinerja
beriman, bertaqwalah seseorang (Wexley, 1992: 112).
kepada Allah dan Dari penjelasan di atas dapat
hendaklah setiap diri disimpulkan bahwa kinerja merupakan
memperhatikan apa yang suatu hasil kerja yang diperoleh seseorang
telah diperbuatnya untuk maupun organisasi, baik secara kuantitatif
hari esok (akhirat) dan maupun kualitatif melalui kegiatan-
bertaqwalah kepada kegiatan atau pengalaman-pengalaman
Allah, sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu.
Allah Maha mengetahui b. Kinerja Guru
apa yang kamu kerjakan. Di dalam Undang-Undang Guru
(Q.S: al Hashr. 18) dan Dosen Bab VI tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pasal
Dari ayat tersebut dapat difahami 28 dijelaskan bahwa seorang guru harus
bahwa yang mengevaluasi terhadap memiliki sedikitnya empat kompetensi
pekerjaan bukanlah hanya pimpinan di dasar yaitu kompetensi pedagogik,
mana kita bekerja saja, tetapi yang lebih kompetensi kepribadian, kompetensi
berat adalah bahwa Allah SWT juga profesional dan kompetensi sosial yang
mengevaluasi apa yang di perbuat selama diperoleh melalui pendidikan profesi
hidup. Oleh karena itu harus tetap berhati- (Undang-undang Guru dan Dosen, 2005:
hati dalam melakukan segala hal karena 153).

108 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

Secara singkat keempat mendidik, mengembangkan ilmu


kompetensi tersebut dapat dijelaskan pengetahuan, menjadi orang tua kedua
sebagai berikut: Kompetensi pedagogik dari anak didik, mencerdaskan dan
adalah kemampuan mengolah menciptakan anak didik yang berkualitas.
pembelajaran peserta didik yang meliputi c. Upaya Peningkatan Kinerja Guru
pemahaman terhadap peserta didik, Seiring dengan kemajuan
perancangan dan pelaksanaan informasi dan teknologi, saat ini terlihat
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan jelas bahwa pihak pengelola pendidikan
pengembangan peserta didik untuk baik yang berada di tingkat pusat, daerah
mengaktualisasikan berbagai potensi yang maupun pada level pelaksana di lapangan
dimilikinya. Kompetensi kepribadian sedang terus melaksanakan berbagai
adalah kemampuan kepribadian yang upaya peningkatan kinerja guru. Tujuan
mantap, stabil, dewasa, arif, dan utama peningkatan kinerja guru adalah
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta untuk mewujudkan niat dan keinginan
didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi mencapai prestasi siswa yang berkualitas
profesional adalah kemampuan baik dalam rangka merealiasikan visi
penguasaan materi pembelajaran secara reformasi pendidikan, yaitu pendidikan
luas dan mendalam yang harus menghasilkan manusia yang
memungkinkannya membimbing peserta beriman, berakhlak mulia, cerdas serta
didik memenuhi standar kompetensi yang manusia yang mapu menguasai ilmu
ditetapkan dalam Standar Nasional pengetahuan dan teknologi (Mulyasa,
Pendidikan. Kompetensi sosial adalah 2003: 60). Kegiatan peningkatan kinerja
kemampuan pendidik sebagai bagian dari guru dapat dilaksanakan melalui dua
masyarakat untuk berkomunikasi dan pendekatan yaitu kegiatan internal
bergaul secara efektif dengan peserta sekolah dan kegiatan eksternal sekolah.
didik, sesama pendidik, tenaga Kegiatan internal sekolah
kependidikan, orang tua/wali peserta mencakup a) supervisi yang dilakukan
didik, dan masyarakat sekitar. oleh kepala sekolah dan para pengawas
Dalam bidang kemanusiaan, dari kantor Dinas Pendidikan setempat
seorang guru harus menjadi orang tua ke- untuk meningkatkan kualitas guru, b)
dua, guru harus mampu menarik simpati program Musyawarah Guru Mata
sehingga menjadi idola para siswanya. Pelajaran (MGMP) yang direncanakan
Pelajaran apa pun yang diberikan dan dilaksanakan secara teratur, terus-
hendaknya dapat menjadi motivasi bagi menerus dan berkelanjutan, c) kepala
siswanya dalam belajar. Apabila seorang sekolah melakukan kegiatan pengawasan
guru dalam berpenampilan saja sudah yang berencana, efektif dan
tidak menarik maka kegagalan pertama berkesinambungan, d) kepala sekolah
adalah ia tidak akan dapat menanamkan dapat memotivasi dan memberikan
benih pengajarannya itu kepada para kesempatan kepada guru-guru untuk
siswanya. Para siswa yang menghadapi mengikuti kegiatan seminar atau
guru yang tidak menarik, maka mereka lokakarya dan penataran dalam bidang
tidak dapat menerima pelajaran dengan yang terkait dengan keahlian guru yang
maksimal (Usman, 2003: 15). bersangkutan dengan cara mendatangkan
Berdasarkan uraian di atas dapat para ahli yang relevan (Sehertian, 2000:
disimpulkan bahwa kinerja merupakan 214).
suatu hasil kerja yang diperoleh seseorang Sedangkan kegiatan eksternal
baik secara kuantitatif maupun kualitatif sekolah dapat dilakukan di luar sekolah
melalui kegiatan-kegiatan atau dengan tujuan untuk meningkatkan
pengalaman-pengalaman dalam jangka kompetensi dan kinerja guru dalam
waktu tertentu. Kinerja guru juga mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan
merupakan kemampuan yang dihasilkan mengikuti kegiatan penataran dan
oleh guru dalam melaksanakan tugas, pelatihan yang direncanakan secara baik,
kewajiban dan tanggung jawabnya yaitu dilaksanakan di tingkat kabupaten atau

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 109


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

kota, propinsi dan tingkat nasional untuk orang lebih peka terhadap usaha motivasi
meningkatkan pengetahuan dan dari manajer.
keterampilan mengajar guru. Hasil suatu pekerjaan dapat
Seiring dengan tuntutan mutu bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
pendidikan, maka pemerintah membuat Perbedaan antara hasil instrinsik dan hasil
peraturan perundang-undangan yang ekstrinsik penting untuk memahami
mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, reaksi para karyawan terhadap pekerjaan
dan sertifikasi guru. Dalam Peraturan mereka. Secara umum hasil instrinsik
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang adalah objek atau kejadian yang timbul
Standar Nasional Pendidikan, diatur dari usaha karyawan sendiri, dan tidak
beberapa hal yang di antaranya: guru menuntut keterlibatan orang lain. Secara
wajib memiliki kualifikasi akademik, lebih sederhana, ia adalah hasil yang jelas
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat berhubungan dengan tindakan yang
jasmani dan rohani, serta memiliki dilakukan seseorang atau karyawan. Hasil
kemampuan untuk mewujudkan tujuan yang seperti itu dianggap khas yang
pendidikan nasional. Kualifikasi hanya ada pada pekerja profesional dan
akademik diperoleh melalui pendidikan teknis; namun pada dasarnya semua
tinggi program sarjana aatu program pekerjaan dapat menimbulkan hasil
diploma empat. Kompetensi guru intrinsik yang melibatkan perasaan
meliputi kompetensi pedagogik, tanggung jawab, tantangan dan
kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, pengakuan merupakan hasil dari ciri khas
dan kompetensi profesional yang kerja seperti keragaman, otonomi
diperoleh melalui pendidikan profesi. identitas dan arti.
Sebaliknya hasil ekstrinsik
d. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja merupakan obyek atau kejadian yang
Menurut Siagian kinerja mengikuti usaha karyawan sendiri
seseorang dipengaruhi oleh kondisi sehubungan dengan faktor-faktor lain
fisiknya. Seseorang yang memiliki yang tidak terlibat secara langsung dalam
kondisi yang baik memiliki daya tahan pekerjaan itu sendiri. Potongan harga,
tubuh yang tinggi yang pada gilirannya bonus, kondisi kerja dan rekan kerja yang
tercermin pada kegairahan bekerja dengan merupakan bagian fundamental dari
tingkat produktivitas yang tinggi, dan pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja
begitu juga sebaliknya. Di samping itu tergantung pada tingkat hasil intrinsik dan
kinerja individu berhubungan juga hasil ekstrinsik serta bagaimana persepsi
dengan kemampuan yang harus dimiliki pemegang pekerjaan terhadap
oleh individu agar ia berperan dalam pekerjaannya. Semua hasil ini
organisasi. Kinerja tidak dapat timbul mempunyai nilai yang berlainan bagi
dengan sendirinya, di samping adanya orang yang berbeda. Berdasarkan uraian-
usaha dan kemampuan, kinerja juga uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dipengaruhi oleh faktor lain. Dilihat dari banyak hal yang dapat mempengaruhi
sudut motivasi, khususnya ganjaran yang kinerja. Di antaranya yaitu kondisi fisik
akan diperoleh sehubungan dengan dan situasi kerja di mana mereka bekerja.
adanya kinerja di mana seorang akan Menurut Mulyasa (2006: 227)
melihat bahwa kinerja merupakan jalan faktor yang dapat meningkatkan kinerja
yang memuaskan kebutuhan. Sesuai guru antara lain: dorongan untuk bekerja,
dengan yang diungkapkan Piet Jakobus tanggung jawab terhadap tugas, minet
dalam tesisnya (2005: 81) bahwa terhadap tugas, penghargaan atas tugas,
kebutuhan berhubungan dengan peluang untuk berkembang, perhatian dari
kekurangan yang dialami oleh seseorang kepala sekolah dan hubungan
pada waktu tertentu. Kebutuhan interpesonal dengan sesama guru.
dipandang sebagai pembangkit, penguat e. Pengukuran Kinerja Guru
atau penggerak perilaku, artinya apabila Pengukuran kinerja dapat
terdapat kekurangan kebutuhan maka dilakukan dalam berbagai kegiatan, antara

110 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

lain kegiatan tahap proses dan tahap hasil. reliabilitas yang tinggi apabila dua penilai
Dari kegiatan tersebut dapat dibedakan atau lebih terhadap karyawan yang sama
menjadi tiga kriteria tujuan pengukuran, memperoleh hasil nilai yang tingkatnya
yaitu: tujuan administratif, supervisi atau relatif sama. Sencitivity berarti sistem
konseling, dan penelitian. Data yang penilaian tersebut cukup ‘peka’ dalam
diperoleh akan dapat dimanfaatkan membedakan atau menunjukkan kegiatan
memvalidasi prosedur seleksi, evalusi yang berhasil, cukup ataupun gagal, telah
program, evaluasi motivasi, dan kepuasan dilakukan oleh seorang karyawan. Hal ini
kinerja. sangat penting karena jangan sampai
Untuk meperoleh informasi terjadi suatu sistem tidak memiliki
kinerja terdapat berbagai pendekatan baik kemampuan membedakan karyawan yang
yang bersifat konseptual, maupun berhasil dari karyawan yang tidak
operasional yaitu melalui pengukuran berhasil. Apabila itu terjadi maka dalam
kinerja yang meliputi tiga dimensi untuk suatu organisasi semua karyawan akan
mengklasifikasikan bentuk pengukuran, mencapai tingkatan yang sama dan semua
antara lain: tentang waktu pengukuran, tujuan penilaian prestasi kerja tidak akan
spesifikasi pengukuran, dan indikator tercapai. Practicality berarti bahwa sistem
pengukuran pada tingkat organisasi. penilaian dapat mendukung secara
Rentang waktu pengukuran berarti hasil langsung tercapainya tujuan organisasi
pengukuran kinerja dapat diperoleh lembaga pendidikan melalui peningkatan
dengan segera setelah perilaku kerja produktivitas para karyawan.
selesai, atau menyusul beberapa waktu f. Profesionalisme Guru
kemudian. Dimensi spesifikasi Profesionalisme barasal dari kata
pengukuran berarti pengukuran profesi yang artinya sesuatu bidang
difokuskan pada aspek spesifikasi dari pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni
suatu kinerja atau didasarkan pada nilai oleh seseorang. Pengertian profesi
kerja secara menyeluruh. Sedangkan menurut para ahli dalam Soecipto dan
dimensi indikator yaitu pendekatan Raflis dalam jurnal Pendidikan yang
klasifikasi pengukuran dari kedekatan ditulis oleh Futiati Romlah, antara lain:
tujuan organisasi. a) Menurut Ornstein dan Levine
Menurut Wayne F. Cascio dalam bahwa profesi adalah jabatan
John Suprihanto (2001: 9-10) dijelaskan yang melayani masyarakat,
bahwa syarat dari sistem penilaian adalah memerlukan bidang ilmu tertentu,
relevance, acceptability, reliability, memerlukan pelatihan khusus,
sensitivity dan practically. Relevance otonom, bertanggung jawab,
berarti bahwa suatu sistem penilaian komitmen terhadap jabatan dan
digunakan untuk mengukur hal-hal atau klien, teradministrasikan,
kegiatan yang ada hubungannya. mempunyai kode etik, dan
Hubungan yang ada kesesuaian antara mempunyai status sosial ekonomi
hasil pekerjaan dan tujuan yang telah yang tinggi.
ditetapkan lebih dahulu. Acceptability b) Menurut Sanusi, bahwa profesi
berarti hasil dari sistem penilaian tersebut memiliki ciri-ciri sebagai jabatan
dapat diterima dalam hubungannya yang memiliki fungsi dan
dengan kesuksesan dari pelaksanaan signifikansi sosial yang
pekerjaan dalam suatu organisasi. menentukan, menuntut keahlian
Reliability berarti hasil dari sistem khusus, berdasarkan pada disiplin
penilaian tersebut dapat dipercaya ilmu yang jelas, sistematis dan
(konsisten dan stabil), reliabilitas sitem eksplisit, memerlukan pendidikan
penilaian dipengaruhi oleh beberapa tinggi, memiliki kode etik,
faktor antara lain: waktu dan frekuensi melayani masyarakat, bebas dari
penilaian. campur tangan orang lain, dan
Dalam hubungannya dengan memiliki prestise yang tinggi
sistem penilaian, disebut memiliki tingkat dalam masyarakat.

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 111


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

c) Khusus untuk profesi guru profil guru Indonesia yang profesional di


menurut National Education abad ke-21, yaitu: memiliki kepribadian
Asosiation adalah jabatan yang yang matang dan berkembang,
melibatkan kegiatan intelektual, penguasaan ilmu yang kuat, keterampilan
menggeluti ilmu khusus, untuk membangkitkan peserta didik
memerlukan persiapan yang lama kepada sains dan teknologi,
dan latihan terus-menerus, pengembangan profesi serta
kegiatan nir-laba, dan mempunyai berkesinambungan.
organisasi profesi yang kuat. Menurut bahasa, kata profesional
d) Menurut Supriyadi, untuk berasal dari kata sifat yang berarti
menjadi guru dituntut memiliki pencaharian dan sebagai kata benda yang
lima hal sebagai berikut: (a) guru berarti orang yang mempunyai keahlian
memiliki komitmen kepada siswa seperti guru, dokter, hakim, dan
dan proses belajarnya, (b) guru sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan
menguasai secara mendalam yang bersifat profesional adalah
bahan atau mata pelajaran yang pekerjaan yang hanya dapat dilakukan
diajarkannya serta cara oleh mereka yang khusus dipersiapkan
mengajarnya kepada siswa untuk melakukan pekerjaan tersebut
melalui berbagai cara evaluasi, (Mary Lee Smith, 1987). Dari pengertian
(c) guru mampu berfikir tersebut sangat jelas sekali bahwa yang
sistematis tentang apa yang dimaksud dengan guru profesional adalah
dilakukan oleh dan belajar dari seseorang yang memiliki kemampuan dan
pengalamannya, dan (e) guru keahlian khusus dalam bidang keguruan
seyogyanya merupakan bagian sehingga dia mampu melakukan tugas
dari masyarakat belajar dalam dan fungsinya secara maksimal.
lingkungan profesi. 4. Evaluasi Kinerja Guru
e) Profesi juga diartikan sebagai Terdapat beberapa istilah yang
jabatan atau pekerjaan tertentu mempunyai keterkaitan dengan evaluasi
yang mensyaratkan pengetahuan tetapi memiliki penekanan pada aspek
dan keterampilan khusus yang tetentu. Evaluasi merupakan terjemahan
diperoleh dari pendidikan bahasa Inggris evaluation yang identik
akademis yang intensif. Jadi dengan penilaian. Dalam penulisan ini
profesi adalah suatu pekerjaan kedua istilah tersebut akan digunakan
atau jabatan yang menuntut secara bersama-sama atau bergantian.
keahlian tertentu. Artinya suatu Istilah lain yaang mempunyai makna
pekerjaan atau jabatan yang hampir sama dengan evaluasi adalah
disebut profesi tidak dapat assessment dan measurement
dipegang oleh sembarang orang, (pengukuran). Membahas evaluasi tidak
tetapi memerlukan persiapan akan terlepas dari pengukuran dan
melalui pendidikan dan pelatihan penilaian.
secara khusus. Evaluasi juga diartikan sebagai
proses menyediakan informasi untuk
Profesional adalah pekerjaan atau membuat keputusan. Evaluasi diartikan
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang juga sebagai proses menetapkan
dan menjadi sumber penghasilan pertimbangan nilai berdasarkan pada
kehidupan yang memerlukan keahlian, peristiwa tentang suatu program atau
kemahiran, atau kecakapan yang produk (Bruce, 1981: 464).
memenuhi standar mutu atau norma Evaluasi diartikan sebagai proses
tertentu serta memerlukan pendidikan menentukan kesesuaian pada produk,
profesi (UU Guru dan Dosen, 2005: No. tujuan, prosedur, program, pendekatan
14). Dengan adanya kriteria dan fungsi. Kata kunci dari pengertian
profesionalisme guru tersebut, perlu evaluasi adalah proses, pertimbangan dan
adanya paradigma baru untuk melahirkan nilai. Jadi evaluasi merupakan suatu

112 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

proses yang dilakukan terhadap suatu formulasi dari agenda yang informal dan
kegiatan. implisit, dari pada dokumen-dokumen
Assessment merupakan prosedur dan kesepakatan-kesepakatan tertulis
yang digunakan untuk mendeskripsikan yang formal. Karena perencanaan
tingkah laku. Measurement / pengukuran kebanyakan berupa suatu kegiatan yang
sebagai upaya membandingkan sesuatu kognitif yang jarang terjadi sebagai
dengan ukuran tertentu; biasanya episode tunggal yang bijaksana.
berkaitan dengan kuantitatif. Sedangkan Perencanaan bisa dilihat ketika seorang
menurut Ebel, dalam Murtadho (2007: manajer mengambil tindakan untuk
24), menyebutkan pengukuran merupakan melaksanakan rencana. Selama proses ini
suatu set aturan mengenai pemberian perilaku-perilaku manajerial yang lainnya
angka terhadap hasil suatu kegiatan. akan diikutsertakan juga, hususnya dalam
Beberapa konsep ini mempunyai menjelaskan, memotivasi, dan memberi
pengertian yang berbeda tetapi ada informasi (Yukl, 1992: 66).
kesamaannya terutama dalam tujuannya, Dalam istilah organisasi terdapat
yaitu menyediakan data. beberapa jenis perencenaan yaitu:
Yang dimaksud evaluasi kinerja perencanaan strategik termasuk penentu
guru dalam penelitian ini adalah evaluasi sasaran-sasaran strategik, strategi-strategi
yang dilakukan kepada semua guru yang kinerja, dan kebijakan-kebijakan yang
ada di dalam suatu organisasi pendidikan luas bagi unit organisasi. perencanaan
pada tahap akhir setelah melalui tahap- operasional adalah pengaturan pekerjaan
tahap penelitian, perencanaan dan rutin dan penentuan pembagian tugas
penggiatan. untuk hari atau minggu berikutnya.
Evaluasi secara umum diartikan Perencanaan tindakan (action planning)
sebagai suatu pengukuran atau penilaian adalah pengembangan dari langkah-
terhadap suatu perencanaan yang telah langkah tindakan yang terinci dan
dilakukan oleh suatu organisasi yang bisa pengaturan untuk membuat perubahan
dilakukan pada pertengahan bulan, akhir yang penting, implementasi kebijakan
bulan atau pertengahan tahun atau akhir yang baru, atau menjalankan sebuah
tahun. proyek (Yukl, 1992: 67).

a. Perencanaan Evaluasi Kinerja Guru


Secara umum yang dimaksud b. Pengorganisasian Evaluasi Kinerja
dengan perencanaan adalah alat untuk Guru
mencapai tujuan. Di dalam perencanaan Pengorganisasian adalah fungsi
harus dapat diketahui kapan, di mana, dan manajemen dan merupakan suatu proses
bagaimana melaksanakan program. yang dinamis. Pengorganisasian dapat
Penggunaan perencanaan adalah untuk diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan
menyelidiki dan menyiapkan jalan untuk yang harus dilakukan, pengelompokan
keputusan yang diperlukan atau untuk tugas-tugas dan membagi pekerjaan
tindakan yang akan dilakukan. kepada setiap karyawan atau anggota,
Perencanaan harus dianggap sebagai penetapan departemen-departemen
fungsi yang terpisah dan bukan (subsistem) serta penentuan hubungan-
merupakan tujuan akhir, tetapi selalu hubungan. Menurut Malayu,
sebagai alat untuk mencapai tujuan. pengorganisasian adalah suatu proses
Sebagai alat, perencanaan menjadi tahap penentuan, pengelompokan, dan
pertama untuk sesuatu yang akan datang pengaturan bermacam-macam aktivitas
(Murtadho (2007: 80). yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
Perencanaan sebagian besar menempatkan orang-orang pada setiap
adalah sebuah aktivitas kognitif yang aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
menyangkut pemrosesan informasi, diperlukan, menetapkan wewenang yang
menganalisis, dan memutuskan. secara relatif didelegasikan kepada setiap
Perencanaan manajerial menyangkut individu yang akan melakukan aktivitas-

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 113


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

aktivitas tersebut (Malayu, 2005: 118- penyusun daftar kegiatan-


119). kegiatan yang akan dilakukan.
Menurut Manullang dalam c) Pengelompokan kegiatan, artinya
Malayu Hasibuan, pengorganisasian manajer harus mengelompokkan
merupakan suatu proses penetapan dan kegiatan-kegiatan ke dalam
pembagian pekerjaan yang akan beberapa kelompok atas dasar
dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tujuan yang sama
tanggung jawab serta wewenang dan d) Pendelegasian wewenang, artinya
penetapan hubungan-hubungan antara manajer harus menetapkan
unsur-unsur organisasi, sehingga besarnya wewenang yang akan
memungkinkan orang-orang dapat didelegasikan kepada setiap
bekerja barsama-sama seefektif mungkin departemen.
untuk pencapaian tujuan. Selanjutnya e) Rentang kendali, artinya manajer
Sudirman menyatakan yang dimaksud harus menetapkan jumlah
dengan pengorganisasian adalah cara karyawan pada setiap departemen
yang ditempuh oleh sebuah lembaga atau bagian.
untuk mengatur kinerja lembaga termasuk f) Peranan perorangan, artinya
para anggotanya. Pengorganisasian tidak manajer harus menetapkan
lepas dari koordinasi, yang sering dengan jelas tugas-tugas setiap
didefinisikan sebagaai upaya penyatuan individu karyawan, supaya
sikap dan langkah dalam sebuah tumpang tindih tugas
organisasi untuk mencapai tujuan dihindarkan.
(Sudirman, 2007: 83). g) Tipe organisasi, artinya manajer
Secara singkat aspek-aspek penting dari harus menetapkan tipe organisasi
pengorganisasian antara lain: apa yang akan dipakai, apakah
a) adanya tujuan tertentu yang ingin line organization, line and staff
dicapai organization, ataukah function
b) adanya sistem kerja sama yang organization.
terstruktur dari sekelompok orang h) Struktur, artinya manajer harus
c) danya pembagian kerja dan menetapkan struktur organisasi
hubungan kerja antara sesama yang bagaimana yang akan
karyawan dipergunakan, apa sstruktur
d) adanya penetapan dan organisasi “segitiga vertikal,
pengelompokan pekerjaan yang segitiga horizontal, berbentuk
terintegrasi lingkaran, berbentuk setengah
e) adanya keterikatan formal dan lingkaran, berbentuk kerucut
tata tertib yang harus ditaati vertikal/horizontal ataukan oval”
f) Adanya pendelegasian wewenang (Malayu, 2005: 127).
dan koordinasi tugas-tugas. Jika proses pengorganisasian evaluasi
kinerja dilakukan dengan baik dan
Adapun proses atau langkah- berdasarkan alamiah maka organisasi
langkah dalam pengorganisasian adalah yang disususn akan baik, efektif, efisien,
sebagai berikut: dan sesuai dengan kebutuhan lembaga
a) Manajer harus mengetahui tujuan dalam mencapai tujuannya.
organisasi yang ingin dicapai, c. Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Guru
apakah profit motive atau service Pada hakekatnya pelaksaan
motive program evaluasi kinerja merupakan
b) Penentuan kegiatan-kegiatan, fungsi administrasi yang dilaksanakan
artinya manajer harus agar tugas, fungsi tanggung jawab dan
mengetahui, merumuskan, dan wewenang yang telah diorganisasikan
menspesifikasikan kegiatan- berjalan sesuai dengan kebijakan dan
kegiatan yang diperlukan untuk rencana yang telah ditetapkan dalam
mencapai tujuan organisasi dan rangka mencapai tujuan secara efektif dan

114 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

efisien. Pelaksanaan dalam sebuah segera. Jika suatu gejala tidak baik di
manajemen adalah aktualisasi sebuah organisasi, dan kenyataan itu
perencanaan yang dicanangkan oleh dibiarkan berlarut-larut, yang terjadi
organisasi. Jadi dalam pelaksanaan kemudian adalah saling curiga,
evaluasi kinerja menerangkan mengenai salingmenuduh dan bahkan saling
bagaimana proses evaluasi kinerja menjatuhkan. Ini adalah akibat logis dari
tersebut dilaksanakan. Dalam terputusnya arus komunikasi.
pelaksanaan program evaluasi kinerja Komunikasi dapat
terdapat beberapa komponen yang sangat diklaisifikasikan ke dalam dua jenis,
diperlukan, diantaranya adalah motivasi, komunikasi vertikal dan komunikasi
komunikasi, dan kepemimpinan. horizontal. Komunikasi vertikal adalah
Motivasi menyangkut perilaku komunikasi yang dibangun antara atasan
manusia dan merupakan sebuah unsur dan bawahan secara simultan.
yang vital dalam manajemen. Motivasi Komunikasi vertikal dari atas bisa berupa
dapat diartikan sebagai membuat pengarahan atau instruksi di samping
seseorang menyelesaikan pekerjaan nasehat atau penilaian. Sedangkan
dengan semangat, karena orang itu ingin komunikasi dari bawah bisa berbentuk
melakukannya (George, 2005: 168). laporan, pengaduan, permintaan, saran,
Motivasi akan memunculkan semangat dan kritik (Sukarna, 1992: 93).
bekerja dan pantang menyerah saat Komunikasi jenis kedua adalah
menghadapi pelbagai tantangan dan komunikasi horizontal, yakni komunikasi
hambatan. Untuk memotivasi anggota yang dibangun antaranggota, antar bidang
organisasi, perlu dibangun sikap atau antarkelompok yang sifatnya lebih
kebersamaan dan keterbukaan sehingga fleksibel. Komunikasi semacam ini akan
anggota yang baru masuk sekalipun akan lebih mudah menyelasaikan masalah
merasa menjadi bagian utuh yang karena tidak dibatasi oleh hirarki atau
diharapkan kiprahnya. jenjang jabatan. Ketika kedua jenis
Komponen penting lainnya dalam komunikasi ini berlangsung secara
tahap pelaksanaan adalah komunikasi. efektif, lembaga apapun termasuk
Komunikasi merupakan kegiatan untuk lembaga pendidikan akan mudah
menyampaikan informasi secara timbal membuat terobosan cemerlang untuk
balik sehingga tidak terjadi memberdayakan anggotanya.
kesalahpahaman. Terhentinya informasi Unsur terakhir yang penting
akan menyebabkan kemacetan interaksi dalam pelaksanaan adalah kepemimpinan.
sehingga pada akhirnya akan Kepemimpinan adalah unsur yang
memunculkan masalah baru. Sering esensial dalam sebuah organisasi.
dikatakan bahwa siapa yang menguasai kepemimpinan tidak lepas dari karakter
informasi, dialah yang akan menguasai individu yang sering ditentukan oleh
dunia. Oleh sebab itulah, jalannya arus lingkungan keluarga, lingkungan bergaul,
informasi harus berlangsung secara belajar atau tempat kerja. Bakat
lancar. kepemimpinan membutuhkan stimulus
Kendala yang tak jarang dijumpai dari luar sehingga bakat itu dapat tumbuh
adalah adanya pihak tertentu yang dan berkembang secara maksimal.
mengaburkan informasi atau bahkan Kepemimpinan yang baik tidak lahir dari
menutup informasi. Keserakahan konflik kepentingan yang akan
semacam ini akan membuat pintu-pintu memenangkan kelompoknya dan
informasi dan pada akhirnya akan menghancurkan lawannya.
merugikan banyak kalangan. Sesungguhnya, pemimpin yang
Ketika informasi masuk dalam diidamkan adalah sosok pemimpin yang
dunia manajemen, seluruh personel menjadi tumpuan harapan semua orang,
organisasi harus memiliki kesamaan visi dan bukan golongan atau kelompok
untuk bekerja sama memajukan lembaga. tertentu (Sudirman, 2007: 88-89).
Setiap masalah harus diselesaikan dengan d. Pengawasan Evaluasi Kinerja Guru

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 115


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

Pengawasan program atau disebut sesuai dengan tujuan yang telah


juga dengan evaluasi program merupakan ditetapkan; agar sarana yang ada dapat
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan didayagunakan secara efektif dan efisien,
dengan sengaja untuk melihat tingkat dan agar diketahui kelemahan dan
keberhasilan program evaluasi kinerja. kesulitan organisasi, kemudian dicari
Melakukan evaluasi program kinerja jalan keluarnya.
adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk Secara singkat dapat dikatakan
mengetahui seberapa tinggi tingkat bahwa tujuan pengawasan adalah
keberhasilan dari kegiatan yang preventif dan represif. Preventif mengacu
direncanakan. Titik awal dari kegiatan pada pencegahan timbulnya
evaluasi program adalah untuk melihat penyimpangan pelaksanaan kerja
apakah tujuan program evaluasi kinerja organisasi dari perencanaan yang telah
sudah tercapai atau belum, (Arikunto, disusun sebelumnya. Represif dalam arti
2001: 290). Sehingga dapat diketahui apa usaha mencapai ketaat-azasan dan
saja kendala dan solusi dalam melaksakan kedisiplinan menjalankan setiap aktifitas
evaluasi kinerja guru di lembaga agar memiliki kepastian hukum dan
pendidikan tersebut. menetapkan perbaikan jika terdapat
Pengawasan pada hakekatnya penyimpangan. Secara umum
adalah suatu aktivitas dalam usaha pengawasan program bertujuan untuk
mengendalikan, menilai dan perbaikan program bagi program yang
mengembangkan kegiatan organisasi agar telah disusun (Soetopo, 2001: 80).
sesuai dengan rancana dan tujuan yang e. Manfaat Penilaian
telah ditetapkan sebelumnya. Terry, Penilaian kinerja mempunyai
dalam Hendyat Soetopo mengartikan banyak manfaat, karena dapat digunakan
pengawasan adalah: ”to determine what sebagai alat dalam berbagai pengambilan
is accomplished, evaluate it, and apply keputusan. Billows menyebutkan bahwa
corrective measures, if needed, to insure manfaat penilaian kinerja karyawan
result in keeping with the plan”, antara lain dapat dipergunakan sebagai
sedangkan Henry Fayol mengatakan dasar untuk pembayaran upah, gaji, bonus
bahwa ”control consists in verifying dan sebagai alat dalam pengawasan
whether everything occur in conformity penugasan pekerjaan, penentuan latihan
with the plan adopted, the instruction dan pengembangan, sebagai alat pemberi
issued and principles established”. dari rangsangan dan dalam pemberian nasihat-
kedua pengertian tersebut pengawasan nasihat kepada karyawan.
mengandung arti melihat, mengecek apa Beberapa manfaat lain yang
yang terjadi, menilai dan dicocokkan diperoleh dari adanya penilaian antara
dengan rencana semula yang telah dibuat, lain adalah adanya :
instruksi yang telah diberikan dicocokkan a) pengembangan staf melalui
dengan prinsip-prinsip yang inservice training,
dikembangkan (Soetopo, 2001: 75). b) pengembangan karier melalui
Dari beberapa penjelasan tersebut inservice training adanya
dapat diambil suatu pengertian bahwa hubungan baik antara staf dan
pengawasan merupakan proses aktivitas pimpinan,
yang meliputi kegiatan pengecekan, c) pengetahuan tentang sekolah
penilaian, pengoreksian yang berdasarkan lebih mendalam dan pribadi-
pada rencana, perintah dan prinsip suatu pribadi,
organisasi dengan tujuan mengendalikan d) hubungan produktif antara penilai
dan mengembangkan kegiatan organisasi. dengan perencanaan dan
Apabila dipaparkan lebih rinci maka pengembangan sekolah,
pengawasan ini memiliki beberapa tujuan e) kesempatan belajar yang lebih
yaitu: agar pelaksaan tugas sesuai dengan baik bagi siswa,
ketentuan, prosedur serta perintah yang
telah ditetapkan; agar hasil yang dicapai

116 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

f) adanya peningkatan moral dan pernyataan yang menggambarkan


efisiensi sekolah (Sianto, 2006: tingkah laku karyawan (kejadian-
35). kejaian kritis) dalam cara kerja
mereka.
Di sekolah penilaian guru sangat 4) Review method, metode ini
bermanfaat untuk menilai keberhasilan merupakan metode pengulasan
guru dalam melaksanakan pekerjaannya. lapangan untuk mengenal
Di antaranya keberhasilan guru dalam informasi khusus tentang prestasi
merencanakan rancangan pembelajaran, kerja karyawan.
dalam melakukan pengelolaan 5) Performance test, metode
pembelajaran, dalam membina hubungan evaluasi ini dapat dilakukan
dengan siswa, dan dalam melakukan dengan suatu tes keahlian seperti
penilaian. Penilaian kinerja guru juga demonstrasi ketrampilan,
bermanfaat untuk meninjau kemampuan sedangkan observasi dilakukan
yang ada dan menentukan bentuk dalam kenyataan serupa yang
pembinaan yang dibutuhkan guna dijumpai.
meningkatkan kinerja yang ada. 6) Group evaluation, metode
Dari penjelasan di atas dapat penilaian dengan cara
diketahui bahwa penilaian kinerja sangat mengevaluasi kelompok untuk
bermanfaat untuk mengevaluasi hasil menghasilkan rangking dari yang
kerja yang telah diperoleh. Dan dari hasil paling baik sampai yang paling
penilaian tersebut akan dapat dijadikan buruk (Marihot, 2006: 143).
sebagai acuan untuk menentukan
tindakan selanjutnya guna mencapai b. Metode Evaluasi yang Berorientasi
tujuan yang telah ditentukan. Dengan Masa Depan
adanya penilaian kinerja guru, diharapkan Supriyanto memaparkan
dapat memberikan sumbangan yang beberapa metode evaluasi kinerja yang
berharga bagi sekolah bila dilakukan berorientasi pada masa depan sebagai
dengan sikap yang positif dan semangat berikut:
kerjasama antara petugas penilai dengan 1) Penilaian diri sendiri, merupakan
guru yang dinilai. metode penilaian yang dilakukan
oleh karyawan untuk menilai
5. Metode Evaluasi Kinerja dirinya sendiri dalam rangka
a. Metode Evaluasi Berorientasi Masa perbaikan dan kemajuan di masa
Lalu mendatang.
Teknik yang sering dipakai 2) Penilaian menurut psikologis,
dan yang mempunyai orientasi masa merupaka metode penilaian yang
lalu mencakup beberapa metode dilakukan oleh ahli psikologi
sabagai berikut: tentang kepandaian, kemauan,
1) Rating Scale, yaitu metode dorongan dan sifat pekerjaan
penilaian untuk memberikan seorang karyawan yang akan
suatu evaluasi yang subyektif membantu prestasi kerja di masa
tentang penampilan individu yang akan datang.
dengan menggunakan skala dari 3) Pendekatan MBO (Management
rendah sampai tinggi. By Objective), merupakan
2) Check Lists, merupakan metode pendekatan manajemen pada
penilaian untuk menyeleksi sasaran bahwa setiap karyawan
pernyataan yang menjelaskan yang memiliki hubungan kerja
karakteristik karyawan. yang baik akan memiliki prestasi
3) Critical incident, merupakan hubungan kerja di masa
metode penilaian yang mendatang.
mengarahkan pembuat 4) Teknik penilaian pusat, metode
perbandingan untuk mencatat penilaian ini berpokok pada

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 117


Ahmad Shidqi Dian Arifandi

penilaian wawancara, tes C. KESIMPULAN


psikologi, riwayat hidup, Pada dasarnya peserta didik memiliki
kelompok diskusi, dan pelajaran tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif,
stimulasi kerja untuk penilaian dan psikomotor. Dalam setiap
kesanggupan di masa datang pembelajaran, ranah ini diharapkan oleh
(Supriyanto, 2001: 35-40). pendidik dapat berkembang dengan baik.
c. Program Evaluasi Kinerja Guru Untuk mengetahui perkembangan ketiga
Program evaluasi kinerja guru ranah itu, dilakukanlah kegiatan evaluasi.
meliputi empat komponen yaitu: Hal ini tentu saja bertujuan untuk
perencanaan program evaluasi kinerja, mengetahui sejauh mana tujuan
pengorganisasian program evaluasi pembelajaran telah dicapai oleh peserta
kinerja, pelaksanaan program evaluasi didik. Selain itu, evaluasi tentu saja dapat
kinerja, serta evaluasi program. membantu pendidik untuk mengetahui
Kinerja guru menunjukkan pada kemampuan-kemampuan yang dimiliki
suatu keadaan di mana guru-guru di suatu oleh siswa. Dengan mengetahui
sekolah secara sungguh-sungguh kemampuan-kemampuan siswa tersebut,
melakukan hal-hal yang terkait dengan pendidik dapat mengetahui dan sekaligus
tugas mendidik dan mengajar di sekolah. membimbing peserta didik yang masih
Kesungguhan kerja yang dimaksud kurang mampu memahami materi
terlihat dengan jelas dalam usaha pelajaran yang telah mereka ajarkan.
merencanakan program mengajarnya Kegiatan evaluasi tentu saja tak dapat
dengan baik, teratur, disiplin masuk kelas dilakukan tanpa prosedur yang jelas. Ada
untuk menyajikan materi pengajaran dan prinsip-prinsip evaluasi yang sepatutnya
membimbing kegiatan belajar siswa, diterapkan oleh peserta didik. Tanpa
mengevaluasi hasil belajar siswa dengan mengikuti prinsip ini dikhawatirkan hasil
tertib/teratur serta setia dan taat evaluasi tidak akan valid, tidak
menjalankan atau menyelesaikan kegiatan reliabilitas, tidak objektif, dan tidak
sekolah lainnya tepat waktu. praktis menggambarkan kemampuan
Evaluasi kinerja dalam hal ini belajar peserta didik.
disebut juga dengan penilaian kinerja.
Penilaian dilakukan secara sistematis DAFTAR RUJUKAN
terhadap kinerja karyawan dan potensi
mereka untuk berkembang. Penilaian Arikunto, S, 2001. Dasar-dasar
kinerja mencakup prestasi kerja, cara Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
bekerja, dan pribadi mereka. Sedangkan Bumi Aksara.
penilaian terhadap potensi untuk Al-Bukhary, Abdillah, Abu, Isma’il,
berkembang mencakup kreativitas dan bin Muhammad, 1987, al-
hasil belajar atau kemampuan Jami’ al-Shahih al-
mengembangkan profesinya. Muhtasyar, Jilid I, Beirut :
Penilaian atau evaluasi kinerja Dar Ibnu Katsir
guru sangat bermanfaat untuk Bruce Shertzer & Shelley Stone,
mengevaluasi hasil kerja yang telah Fundamental of Guidance,
diperoleh. Dan dari hasil penilaian Fouth Edition, USA:
tersebut akan dapat dijadikan sebagai 1981Purdue Univercity
acuan untuk menentukan tindakan Kunandar, 2007. Guru Profesiona
selanjutnya guna mencapai tujuan yang Implementasi Kurikulum
telah ditentukan. Dengan adanya Tingkat Satuan Pendidikan
penilaian kinerja guru, diharapkan dapat (KTSP)dan Persiapan
memberikan sumbangan yang berharga Menghadapi Sertifikasi Guru,
bagi sekolah bila dilakukan dengan sikap Jakarta: Rajawali Pers.
yang positif dan semangat kerjasama Kusnan. 2007. Kemampuan
antara petugas penilai dengan guru yang Manajerial Kepala Sekolah
dinilai. dan Implikasinya Terhadap

118 | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, Nomor: 2, Desember 2020
Evaluasi Kinerja Guru...............

Kinerja Guru. Jurnal Iqra’ Karyawan, Yogyakarta:


Volume 3 BPFE.
Murtadlo, 2007. Peningkatan Kinerja Singarimbun, M, & Efendi, S, 1987.
Guru Sekolah Luar Biasa Metode Penelitian Survai,
melalui supervisi kelompok, Jakarta: LP3ES.
Disertasi, UNM jurusan Stoner, A.F, James, 1982.
Manajemen Pendidikan. Management, Englewood
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Cliffs: Prantice Hal Inc,
Berbasis Kompetensi, Second Edition.
Bandung: PT. Remaja Thoha, Chabib, M. 1991, Tekhnik
Rosdakarya. Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
Marihot, A. M, 2006. Manajemen Rajawali Pers
Personalia, Yogyakarta: Undang-undang Guru dan Dosen R.I.
UGM Press. Bab XII pasal 78, butir a.
Moleong, J, L, 2002. Metodologi Usmara (ed), 2002, Paradigma Baru
Penelitian kualitatif, Manajemen Sumber Daya
Bandung: Remaja Manusia, Yogyakarta :
Rosdakarya. Amara Books
Mulyasa, 2005.Menjadi Guru Wexley & Yukl, 1992. Perilaku
Profesional. Menciptakan Organisasi dan Psikologi
Pembelajaran Kreatif dan Personalia, Jakarta: PT. Bina
Menyenangkan, Bandung: Aksara.
Rosdakarya.
Malayu S.P. Hasibuan, 2005.
Manajemen Dasar,
Pengertian dan masalah,
Jakarta, PT. BumiAksara
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala
Sekolah Profesional,
Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Mulyasa,E. 2006 .Kkurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan,
Bandung, PT. Rosdakarya.
Mulyasa, E, 2007, Standar
Kompetensi dan Sertifikasi
Guru, Bandung : Remaja
Rosda Karya
Piet, J, 2005. Studi Evaluasi
Pelaksanaan Program
Bimbingan Konseling, Tesis,
Universitas Negeri Malang.
Sudirman, 2007. Zakat Dalam
Pusaran Arus Modernitas,
Malang: UIN Malang Press.
Sukarna, 1992. Dasar-Dasar
Manajemen, Bandung:
Mandar Maju.
Soetopo, H, 2001. Manajemen
Pendidikan, Malang, UM.
Supriyanto, J, 2001. Penilaian
Kinerja dan Pengembangan

Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No 2,Desember 2020| 119

Anda mungkin juga menyukai