Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN GURU

Oleh : Haifa Nur’ainina, Mutiara Syafa’atiddzikra

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya pengelolaan guru sepenuhnya mempunyai pengaruh yang


sangat besar dan dianggap sebagai kunci utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Hal ini dapat difahami dari kenyataan bahwa keseluruhan sumber daya
yang terdapat dalam lembaga pendidikan dalam hal ini guru merupakan satu-satunya
sumber daya yang memiliki akal, perasaan keinginan, kemampuan, keterampilan dan
pengetahuan. Tugas guru adalah memberikan ilmu agama, pengetahuan, pengalaman,
penanaman nilai-nilai budaya dan moral. Kehadiran guru di tengah-tengah
masyarakat merupakan unsur yang penting karena adanya guru merupakan sumber
pencerahan dan suri tauladan sehingga manusia dapat belajar dan berkembang.

Kebijakan pengelolaan guru di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari strategi


pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan nasional. Nasional Pendidikan yang
tertuang dalam PP Nomor 19 Tahun 2005. SNP adalah suatu kriteria atau standar
minimal terkait pelaksanaan sistem pendidikan yang ada di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi dari SNP adalah sebagai dasar dalam
melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk
mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas, sedangkan tujuan utama dari SNP
adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat.
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial.

B. PENGERTIAN PENGELOLAAN GURU


Kata "pengelolaan" berasal dari bahasa Indonesia yang memiliki akar kata
"kelola". Secara etimologis, "kelola" berasal dari kata dasar "kelola" yang berarti
mengatur atau mengelola suatu hal atau entitas. Dalam bahasa sehari-hari,
"pengelolaan" merujuk pada serangkaian tindakan atau proses pengaturan,
pengendalian, dan pengelolaan sumber daya atau entitas tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu dengan efektif dan efisien. Proses ini melibatkan perencanaan,
organisasi, pengarahan, dan pengawasan berbagai aspek yang terlibat dalam suatu
aktivitas atau entitas.

Prajudi Atmosudirjo (1982) mendefinisikan pengelolaan sebagai pengendalian


dan pemanfaatan semua faktor sumber daya yang menurut suatu perencanaan
diperlukan untuk penyelesaian suatu tujuan kerja tertentu. Andrew F. Sikul
mendefinisikan pengelolaan sebagai serangkaian aktivitas koordinasi yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penempatan, serta
pengambilan keputusan untuk menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif dan
efisien (Saifuddin, 2018: 54). Sementara, Purwanto (2009) menyebut pengelolaan
sebagai serangkaian kegiatan untuk mencapai sasaransasaran tertentu dengan
menggunakan orangorang sebagai pelakunya.

Pengelolaan guru adalah proses pengaturan dan pengelolaan berbagai aspek


terkait dengan tenaga pengajar dalam sebuah lembaga pendidikan. Ini mencakup
sejumlah kegiatan, mulai dari rekrutmen, seleksi, penempatan, pendidikan dan
pelatihan, penilaian kinerja, pembinaan, pengembangan profesional, hingga
manajemen administratif guru. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa guru
memiliki kualifikasi yang sesuai, terus berkembang dalam profesi mereka, dan
mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa.

Pengelolaan guru, dalam konteks pendidikan, merupakan upaya sistematis


untuk mengatur dan mengembangkan kinerja serta pengembangan profesional para
pendidik di sebuah lembaga pendidikan. Ini mencakup berbagai aspek mulai dari
perencanaan kurikulum, pelatihan, penempatan guru, hingga evaluasi kinerja dan
pembinaan. Pengelolaan guru tidak hanya terbatas pada aspek administratif seperti
jadwal mengajar dan administrasi data, tetapi juga melibatkan dukungan yang
berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan memastikan tercapainya
tujuan pendidikan.

Tujuan utama dari pengelolaan guru adalah untuk meningkatkan kualitas


pendidikan dengan memperkuat kompetensi dan profesionalisme guru. Melalui
pengelolaan yang efektif, lembaga pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan profesional guru, memfasilitasi pembelajaran yang
efektif, dan meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Oleh karena itu,
pengelolaan guru menjadi bagian integral dari upaya untuk mencapai standar
pendidikan yang tinggi dan memberikan dampak positif bagi masa depan generasi
mendatang.

C. KONSEP PENGELOLAAN GURU

Konsep pengelolaan guru merupakan fondasi utama dalam memastikan


kualitas pendidikan yang efektif dan berkelanjutan di setiap tingkat sistem
pendidikan. Dengan memahami kompleksitas peran guru sebagai pemimpin dalam
ruang kelas, mentor bagi siswa, dan agen perubahan dalam proses pembelajaran,
pengelolaan guru menjadi esensial dalam menciptakan lingkungan belajar yang
memungkinkan setiap siswa mencapai potensi penuh mereka. Pertama-tama,
pengelolaan guru dimulai dari tahap rekrutmen dan seleksi yang cermat. Proses ini
tidak hanya mencakup identifikasi individu yang memiliki kualifikasi akademik yang
memadai, tetapi juga mereka yang memiliki nilai-nilai moral dan etika profesional
yang sejalan dengan visi dan misi lembaga pendidikan. Selanjutnya, konsep
pengelolaan guru melibatkan penyediaan pelatihan dan pengembangan profesional
yang berkelanjutan. Ini tidak hanya mencakup pelatihan awal untuk memperkenalkan
mereka dengan metode pengajaran terkini dan strategi pembelajaran yang inovatif,
tetapi juga peluang untuk pengembangan karir yang lebih lanjut, seperti program
magister dan pelatihan lanjutan dalam spesialisasi tertentu.

Selain itu, konsep pengelolaan guru juga menekankan pentingnya kolaborasi


dan kollegialitas di antara staf pendidikan. Melalui kerja sama tim dan pertukaran
pengalaman serta praktik terbaik, guru dapat saling mendukung dan memperkaya
pengajaran mereka. Ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan berpusat
pada siswa, di mana ide-ide inovatif dapat berkembang dan diterapkan secara efektif.
Pengelolaan kinerja yang baik juga memainkan peran krusial dalam memastikan
bahwa guru memiliki tujuan yang jelas dan mendapat pengakuan atas prestasi
mereka. Dengan menyediakan sistem insentif dan penghargaan yang sesuai, institusi
pendidikan dapat memotivasi guru untuk mencapai standar yang lebih tinggi dalam
pengajaran dan pembimbingan siswa.

D. PERAN GURU

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu


kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai
pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya
manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini
menunjukkan betapa signifikan (penting) profesi guru dalam dunia pendidikan.
Signifikansi peran guru dalam pendidikan persekolahan ini menjadi sangat relevan
dihubungkan dengan kedudukan guru sebagai pengelola pembelajaran yang berada di
garda terdepan.

Peran guru adalah landasan utama dalam membangun fondasi pendidikan


yang kuat dan berkelanjutan dalam masyarakat. Guru tidak hanya menjadi pengajar di
dalam kelas, tetapi juga menjadi arsitek penting dalam membentuk karakter, sikap,
dan keterampilan siswa. Sebagai pemimpin dalam lingkungan pendidikan, guru
memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing siswa menuju keberhasilan
akademis, moral, dan sosial. Mereka bertindak sebagai fasilitator pembelajaran,
merancang dan menyajikan materi pelajaran dengan cara yang memotivasi dan
memicu minat siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang berbagai topik. Guru juga berperan sebagai model peran,
memberikan contoh perilaku yang diharapkan dan membantu siswa memahami nilai-
nilai etika, toleransi, dan tanggung jawab. Di luar kelas, guru juga memiliki peran
sebagai penghubung antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Mereka bekerja sama
dengan orang tua untuk memastikan dukungan yang konsisten dalam pembelajaran
siswa dan juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk memperluas
peluang pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

E. MODEL PENGELOLAAN GURU

Model pengelolaan guru adalah kerangka kerja yang dirancang untuk


mengelola, mengembangkan, dan mendukung kinerja guru dalam konteks
pendidikan. Model pengelolaan guru melalui tahapan kegiatan yaitu analisis
kebutuhan guru, rekrutmen atau seleksi, orientasi dan pemebekalan, penugasan, di
service trainingmelaui workshop, pembinaan dan penilaian secara rutin seminggu
sekali dan pembinaan dilakukan setiap bulan sekali.

Model ini menekankan pada identifikasi kompetensi yang diperlukan oleh


guru untuk sukses dalam tugas mereka, seperti keahlian mengajar, kepemimpinan,
kemampuan interpersonal, dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Dengan
model ini, pengelolaan guru melibatkan proses pengidentifikasian, pengembangan,
dan evaluasi kompetensi tersebut secara berkelanjutan, sehingga guru dapat terus
meningkatkan kualitas pengajaran mereka.

F. SIMPULAN

a. Pengelolaan guru adalah proses pengaturan dan pengelolaan berbagai aspek


terkait dengan tenaga pengajar dalam sebuah lembaga pendidikan. Ini
mencakup sejumlah kegiatan, mulai dari rekrutmen, seleksi, penempatan,
pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, pembinaan, pengembangan
profesional, hingga manajemen administratif guru.
b. Konsep pengelolaan guru merupakan fondasi utama dalam memastikan
kualitas pendidikan yang efektif dan berkelanjutan di setiap tingkat sistem
pendidikan. Dengan memahami kompleksitas peran guru sebagai pemimpin
dalam ruang kelas, mentor bagi siswa, dan agen perubahan dalam proses
pembelajaran, pengelolaan guru menjadi esensial dalam menciptakan
lingkungan belajar yang memungkinkan setiap siswa mencapai potensi penuh
mereka.
c. Peran guru adalah landasan utama dalam membangun fondasi pendidikan
yang kuat dan berkelanjutan dalam masyarakat. Guru tidak hanya menjadi
pengajar di dalam kelas, tetapi juga menjadi arsitek penting dalam membentuk
karakter, sikap, dan keterampilan siswa. Sebagai pemimpin dalam lingkungan
pendidikan, guru memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing siswa
menuju keberhasilan akademis, moral, dan sosial.
d. Model pengelolaan guru adalah kerangka kerja yang dirancang untuk
mengelola, mengembangkan, dan mendukung kinerja guru dalam konteks
pendidikan. Model pengelolaan guru melalui tahapan kegiatan yaitu analisis
kebutuhan guru, rekrutmen atau seleksi, orientasi dan pemebekalan,
penugasan, di service trainingmelaui workshop, pembinaan dan penilaian
secara rutin seminggu sekali dan pembinaan dilakukan setiap bulan sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Buchari, A. (2018). Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran. Jurnal Ilmiah


Iqra', 12(2), 106-124.

Widiarto, A. (2020). Analisis Kebijakan Pengelolaan Guru di Indonesia. Aspirasi:


Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(01), 89-103.

Saifuddin. (2018). Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta:


Deepublish.

Shunhaji, A., Susanto, S., & Fatimah, S. (2023). Model Pengelolaan Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SD Khalifah Krukut Kota Depok. Andragogi:
Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 96-107.

Mahsunah, D., Wahyuni, D., Antono, A., & Ambarukmi, S. (2012). Kebijakan
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai