Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENGARUH KOMPETENSI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Silvia, I Wayan Bagia, Wayan Cipta,

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

E-mail:
Silvia29@yahoo.co.id,bagiaundiksha@yahoo.co.id,cipta@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
kompetensi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap budaya kerja, (3)
kompetensi terhadap kinerja karyawan, dan (4) budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada PT
Hotel Adirama. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah
seluruh karyawan Hotel Adirama dan objeknya adalah kompetensi, budaya kerja, dan kinerja
karyawan. Populasi penelitian ini berjumlah 40 karyawan yang semuanya dijadikan unit pengamatan,
sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner,
wawancara, dan pencatatan dokumen serta dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh positif dari (1) kompetensi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan,
(2) kompetensi terhadap budaya kerja, (3) kompetensi terhadap kinerja karyawan, (4) budaya kerja
terhadap kinerja karyawan Hotel Adirama.

Kata Kunci : kompetensi, budaya kerja, dan kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aims at obtaining the explanative findings which are tested by the contribution of (1)
competence and work culture about employee’s performance, (2) competence of the work culture, (3)
competence of the employee’s performance, and (4) work culture of the employee’s performance at
Hotel Adirama. Design of the research that use to this study is research designing causal
quantitative. The subjects research were all of the employees in Hotel Adirama, and the objects were
the competence, work culture, and employee’s performance. Total population of this research are 40
employees who all combine became observation unit, therefore this research including population
research. Data were collected by using a questionnaire, recording documents, and interviews and
analyzed using path analysis. The results showed a positive effect of (1) competence and work
culture about employee’s performance, (2) competence of the work culture, (3) competence of the
employee’s performance, and (4) work culture of the employee’s performance at Hotel Adirama.

Keywords: competence, work culture, and employee performance.

1
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

1. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, masalah bisnis yang bergerak di bidang jasa
sumber daya manusia menjadi sorotan akomodasi khususnya sebagai sarana
bagi perusahaan untuk tetap dapat penunjang dalam memberikan pelayanan
bertahan. Sumber daya manusia jasa penginapan bagi pengunjung yang
merupakan peran utama dalam setiap melakukan perjalanan atau berlibur. Hotel
kegiatan perusahaan. Suatu perusahaan Adirama merupakan perusahaan yang
bukan hanya mengharapkan karyawan menjadi subyek dalam penelitian ini, Hotel
yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi Adirama ini terletak di Lovina- Singaraja.
yang terpenting mereka mau bekerja giat Hotel Adirama memiliki jumlah karyawan
dan berkeinginan untuk mencapai hasil sebanyak 40 orang dimana karyawan ini
kerja yang maksimal. Perusahaan harus dikelompokkan dalam sepuluh unit kerja.
mempersiapkan strategi yang kuat agar Penelitian awal yang dilakukan terhadap
dapat mempertahankan posisi kompetitif 10 orang karyawan pada Hotel Adirama,
ditengah persaingan, serta bekerja dimana didapatkan data yang menunjukan
dengan lebih efisien, efektif dan produktif. bahwa masih terdapat beberapa
Kinerja merupakan hasil kerja yang permasalahan yang dialami perusahaan.
mampu diperoleh karyawan, sebuah Permasalahan yang dialami oleh
proses manajemen atau suatu organisasi perusahaan yaitu mengenai penurunan
secara keseluruhan, dimana hasil kerja kinerja dari karyawan. Perusahaan sudah
tersebut dapat ditunjukan buktinya secara menentukan standar kinerja setiap
nyata baik dari segi kualitas maupun tahunnya, akan tetapi masing-masing
kuantitas (Sedarmayanthi, 2010). Kinerja karyawan tidak mencapai standar kinerja
perusahaan dikatakan berkualitas dan yang telah ditetapkan oleh pihak Hotel
berhasil dalam mencapai tujuannya dapat Adirama. Rendahnya kinerja karyawan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diduga disebabkan oleh kompetensi dan
berasal dari dalam perusahaan seperti budaya kerja karyawan. Wibowo (2007)
kompetensi dan budaya kerja karyawan menyatakan bahwa kompetensi dan
sesuai dengan kemampuan karyawan budaya kerja dapat mempengaruhi
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung kinerja karyawan. Rendahnya kompetensi
jawabnya, sehingga menghasilkan output dapat dibuktikan dengan pendidikan
yang berkualitas. Budaya kerja adalah formal terakhir yang pernah ditempuh
nilai yang menjadi pedoman bagi sumber karyawan. Hasil observasi awal
daya manusia untuk menghadapi menunjukan bahwa beberapa karyawan
permasalahan eksternal dan usaha yang kompetensinya tidak sesuai dengan
penyesuaian integrasi ke dalam kualifikasi tingkat pendidikan yang
perusahaan, sehingga anggota organisasi dibutuhkan perusahaan dengan tingkat
mampu memahami nilai-nilai yang ada pendidikan terakhir dari karyawan.
dan bagaimana mereka harus berperilaku Padahal sesuai SOP (Standard Operating
(Susanto, 2000). Apabila budaya kerja Procedures) perusahaan, standar
tersebut berjalan dengan baik maka akan pendidikan minimal D3 akunting atau SMK
mendorong timbulnya kinerja karyawan akunting, dan D3 Perhotelan. Hal ini
yang baik pula. sesuai dengan teori yang dikatakan oleh
Kinerja perusahaan dikatakan Sriwidodo dan Haryanto (2010)
berkualitas dan berhasil dalam mencapai menyatakan bahwa kinerja dan
tujuannya dapat dipengaruhi oleh faktor- keefektivan pegawai dalam melaksanakan
faktor yang berasal dari dalam tugas yang ditentukan oleh kompetensi
perusahaan seperti kompetensi dan yang diisyaratkan oleh bidang pekerjaan
budaya kerja karyawan sesuai dengan sehingga tidak terjadi pengulangan yang
kemampuan karyawan dalam sama dalam bekerja. Hal lain yang
menyelesaikan tugas dan tanggung menyebabkan terjadinya penurunan
jawabnya, sehingga menghasilkan output kinerja karyawan yaitu pelanggaran
yang berkualitas. Hotel adalah salah satu terhadap budaya kerja di Hotel Adirama.

2
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Budaya kerja merupakan sistem nilai, sangat erat hubungan antara kompetensi
persepsi, perilaku dan keyakinan yang dalam meningkatkan kinerja karyawan
dianut oleh tiap individu karyawan dan yang diharapkan perusahaan. Menurut
kelompok karyawan tentang makna kerja Spencer & Spencer (dalam Sutrisno,
dan refleksinya dalam kegiatan mencapai 2009) mengklasifikasikan dimensi dan
tujuan organsiasi dan individual. Dari hasil komponen kompetensi individual menjadi
observasi awal menunjukkan bahwa ada tiga yaitu, (1) kompetensi intelektual, (2)
melalui kuesioner yang disebarkan kompetensi emosional, dan (3)
terhadap 10 responden pegawai kompetensi sosial. Sedangkan Menurut
menunjukkan total perolehan skor Zohar dan Marshall (2000)
kuesioner awal dari budaya kerja mengklasifikasikan dimensi kompetensi
karyawan berada dalam kategori rendah. menjadi tiga yaitu (1) kompetensi
Hal ini sejalan dengan teori Susanto intelektual, (2) kompetensi emosional, dan
(2000) bahwa Apabila budaya kerja (3) kompetensi spiritual. Kemudian Willy
tersebut berjalan dengan baik maka akan Susilo (2001) mengelompokkan
mendorong timbulnya kinerja karyawan kompetensi menjadi empat yaitu (1)
yang baik pula. kompetensi intelektual, (2) kompetensi
Adapun tujuan penelitian ini emosional, (3) kompetensi sosial, dan (4)
adalah (1) kompetensi dan budaya kerja kompetensi spiritual.
terhadap kinerja karyawan pada Hotel Adapun dimensi kompetensi yang
Adirama Tahun 2015, (2) kompetensi digunakan dalam penelitian ini adalah
terhadap budaya kerja karyawan pada mengacu pada teori Willy Susilo (2001)
Hotel Adirama Tahun 2015, (3) yaitu: (1) dimensi kompetensi intelektual,
kompetensi terhadap kinerja karyawan (2) dimensi kompetensi emosional, (3)
pada Hotel Adirama Tahun 2015, dan (4) dimensi kompetensi sosial dan (4) dimensi
budaya kerja terhadap kinerja karyawan kompetensi spiritual. Selain itu rendahnya
pada Hotel Adirama. budaya kerja karyawan. Budaya kerja
Adapun manfaat penelitian ini adalah suatu falsafah yang didasari oleh
adalah (1) manfaat teoritisnya dari hasil pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
penelitian ini diharapkan bisa menjadi menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan
bahan untuk menerapkan ilmu dan teori pendorong, membudaya dalam kehidupan
ekonomi, khususnya manajemen sumber suatu kelompok masyarakat yang
daya manusia, (2) Manfaat praktis dari terwujud sebagai “kerja atau bekerja”.
hasil penelitian ini diharapkan dapat Menurut Susanto (2000) Budaya Kerja
memberi sumbangan bagi pemilik Hotel merupakan nilai yang menjadi pedoman
Adirama dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk menghadapi
dan budaya kerja karyawan sehingga permasalahan eksternal dan usaha
dapat tercapainya tujuan perusahaan. penyesuaian integrasi ke dalam
Bermasalahnya kinerja karyawan perusahaan, sehingga anggota organisasi
pada Hotel Adirama Tahun 2015 mampu memahami nilai-nilai yang ada
diindikasikan dengan adanya dan bagaimana mereka harus bertindak
permasalahan kompetensi karyawan yang dan berperilaku. Apabila budaya kerja
rendah.kompetensi adalah suatu tersebut berjalan dengan baik maka akan
kemampuan untuk melaksanakan atau mendorong timbulnya kinerja karyawan
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang baik pula. Jadi dapat dikatakan
yang dilandasi atas keterampilan dan bahwa sangat erat hubungan antara
pengetahuan serta didukung oleh sikap budaya kerja dalam meningkatkan kinerja
kerja yang dituntut oleh pekerjaan karyawan yang diharapkan perusahaan.
tersebut. Menurut Wibowo (2007: 187) Warsihna (2011) menyatakan bahwa
menyatakan bahwa kompetensi seorang dimensi budaya kerja dapat
karyawan dapat meningkatkan daya saing diklasifikasikan ke dalam sembilan bagian,
perusahaan dan memperbaiki kinerja yaitu: (1) Motivasi, (2) Kemandirian, (3)
perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa Kreativitas, (4) Loyalitas, (5) Disiplin, (6)

3
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Integritas, (7) Keterbukaan, (8) perilaku (proses) kerja, dan (3) sifat
Kebersamaan, dan (9) Profesionalitas. pribadi.
Maulana (2011) mengungkapkan bahwa Menurut Ranupandojo dan Husnan
ada lima dimensi pengukuran terhadap (2002), bahwa indikator kinerja meliputi (1)
budaya kerja yaitu: (1) Integritas, (2) kualitas kerja, (2) kuantitas kerja, (3)
Profesional, (3) Dukungan manajemen, (4) tingkat keandalan, dan (4) sikap.
Inovasi, dan (5) Komunikasi. Sejalan Berdasarkan Gomes (2003), Wirawan
dengan pandangan tersebut Moeljono (2009), dan Ranupandojo dan Husnan
(2013) menyatakan terdapat empat (2002), maka dimensi kinerja yang
dimensi budaya kerja yang meliputi: (1) digunakan dalam penelitian ini yaitu (1)
integritas, (2) profesionalisme, (3) hasil kerja, (2) sikap kerja, (3) proses
Kepuasan, (4) Keteladanan. Sedangkan kerja.
Menurut Triguno (2006), bahwa dimensi Adapun dimensi kinerja karyawan
budaya kerja terdiri dari: (1) Sikap yang digunakan dalam penelitian ini
terhadap pekerjaan, dan (2) Perilaku pada adalah mengacu pada teori Wirawan
waktu bekerja. (2009) dan Ranupandojo dan Husnan
Adapun dimensi budaya kerja (2002) yaitu: (1) hasil kerja, (2) sikap
karyawan yang digunakan dalam kerja, dan (3) proses kerja.
penelitian ini adalah mengacu pada teori
Moeljono (2013) yaitu: (1) Integritas (2) METODE
profesionalisme (3) Kepuasan, dan (4) Penelitian ini menggunakan desain
Keteladanan. Kinerja adalah outcome kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian
yang mencakup proses pekerjaan ini adalah pimpinan hotel dan karyawan
berlangsung serta hasil yang dicapai dari yang bekerja pada Hotel Adirama,
pekerjaan tersebut dibandingkan dengan kemudian objek penelitiannya adalah
persyaratan, kriteria serta standar-standar kompetensi, budaya kerja, dan kinerja
yang telah ditetapkan perusahaan karyawan pada Hotel Adirama. Jenis data
sebelumnya. Rivai (2001). Menurut yang dikumpulkan dalam penelitian ini
Gomes (2003) menyatakan bahwa ada berupa data kompetensi, budaya kerja,
delapan dimensi penilaian kinerja, yaitu dan pencapaian kinerja yang bersumber
(1) kualitas kerja yaitu kualitas kerja yang dari Hotel Adirama. Data dikumpulkan
dicapai berdasarkan syarat-syarat dengan teknik (1) kuesioner, (2)
kesesuaian dan kesiapannya, (2) pencatatan dokumen, (3) wawancara,
kuantitas kerja yaitu jumlah kerja yang kemudian dianalisis dengan analisis jalur.
dilakukan dalam suatu periode waktu yang
ditentukan, (3) pengetahuan kerja yaitu
luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan HASIL DAN PEMBAHASAN
dan keterampilannya, (4) kerjasama yaitu Hasil
kesediaan karyawan untuk bekerjasama Hasil dari analisis jalur pengaruh
dengan orang lain sesama anggota kompetensi dan budaya kerja terhadap
organisasi, (5) kreativitas yaitu keaslian kinerja karyawan Hotel Adirama dengan
gagasan yang mucul dan tindakan untuk bantuan aplikasi komputer Statistical
menyelesaikan persoalan, (6) kebebasan Package for Social Sience (SPSS) 16.0
yaitu kesadaran yang dapat dipercaya for Windows, maka diperoleh hasil
karyawan dalam hal kehadiran dan penelitian seperti yang tampak pada Tabel
penyelesaian pekerjaan, (7) inisiatif yaitu 1 berikut ini.
semangat karyawan untuk melaksanakan
tugas baru dalam memperbesar tanggung
jawabnya, (8) kualitas pribadi yaitu
menyangkut kepribadian kepemimpinan,
wawasan yang luas, kemandirian dan
integritas. Menurut Wirawan (2009)
dimensi kinerja meliputi (1) hasil kerja, (2)

4
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Tabel 1 Hasil Uji Analisis Jalur


Parameter Koefisien p-value Alpha Keputusan Simpulan
(α)

Ryx1x2 0,883 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
2
R yx1x2 0,780 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadapY
Pyx1 0, 686 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap Y
2
P yx1 0,470 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap Y

Pyx2 0,308 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan X2 terhadap Y


2
P yx2 0,095 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X2 terhadap Y
Px2x1 0,944 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap X2
2
P X2X1 0,891 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap X2

2 0,117 - - - Ada hubungan pengaruh faktor lain terhadap Y

Px2 1 0,056 - - - Ada Hubungan pengaruh


faktor lain terhadap X2
Sumber: Pengolahan Data SPSS

Berdasarkan hasil perhitungan uji kinerja karyawan adalah 47,00%.


statistik Path Analysis pada Tabel 1 Berdasarkan hasil perhitungan uji
menunjukkan bahwa kompetensi dan statistik Path Analysis pada Tabel 1
budaya kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa ada pengaruh
secara bersama-sama berpengaruh budaya kerja secara positif terhadap
secara positif terhadap kinerja karyawan kinerja karyawan. Besar hubungan
pada Hotel Adirama. Besar sumbangan pengaruh budaya kerja terhadap kinerja
pengaruh k o m p e t e n s i dan budaya karyawan adalah 33,30% sedangkan
kerja terhadap kinerja karyawan adalah besar sumbangan pengaruh dari budaya
78,00% sedangkan hubungan pengaruh kerja terhadap kinerja adalah 11,00%.
dari faktor lain terhadap kinerja Berdasarkan hasil perhitungan uji
karyawan sebesar 22,00%. Faktor lain statistik Path Analysis pada Tabel 1
yang diduga mempengaruhi kinerja menunjukkan bahwa ada pengaruh
karyawan menurut Robbins dalam kompetensi secara positif terhadap
Wilhelmus (2011) adalah iklim budaya kerja. Besar hubungan pengaruh
organisasi, kepemimpinan, dan disiplin kompetensi terhadap budaya kerja
kerja. adalah 94,40% sedangkan besar
Berdasarkan hasil perhitungan uji sumbangan pengaruh dari kompetensi
statistik Path Analysis pada Tabel 1 terhadap budaya kerja adalah 89,10%.
menunjukkan bahwa ada pengaruh Hubungan pengaruh faktor lain terhadap
tingkat pendidikan secara positif budaya kerja sebesar 10,90%. Faktor
terhadap kinerja karyawan. Besar lain yang diduga mempengaruhi budaya
hubungan pengaruh kompetensi kerja yaitu disiplin kerja, penempatan
terhadap kinerja karyawan adalah kerja, dan kepemimpinan (Gorda, 2004:
68,60% sedangkan besar sumbangan 148).
pengaruh dari kompetensi terhadap

5
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan pada Hotel Adirama


dapat digambarkan pada Gambar.1.

PY = 0,117

P =0,944 PY = 0,686

PY = 0,308 Ry = 0,883
P =0,056

Gambar 1 Struktur Pengaruh Variabel Kompetensi ( ) dan Budaya Kerja ( )


terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel kompetensi ( )
dan budaya kerja ( ) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel Kompetensi ( ) dan Budaya Kerja ( )


Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Keterangan Besar Sumbangan Persentase
Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y 0,470 47,00%
Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap 0,215 21,50%
Y melalui X2
Besar pengaruh total X1 terhadap Y 0,685 68,50%
Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y 0,095 11,00%
Besar pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y 0,883 88,30%
Besar pengaruh lain X1 dan X2 terhadap Y 0,117 11,70 %
Total 1,000 100,00%

Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dari Wibowo (2007) menyatakan bahwa
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa kompetensi dan budaya kerja dapat
variabel kompetensi dan budaya kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Semakin
secara bersama-sama mempengaruhi kompetensinya dan budaya kerjanya maka
kinerja karyawan pada Hotel Adirama. akan meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Selain itu hasil penelitian ini mendukung

6
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

kajian empirik dari Saputro (2014) yang organisasi. Budaya kerja memiliki tujuan
menyatakan bahwa kompetensi dan untuk mengubah perilaku yang ada agar
budaya kerja berpengaruh secara positif dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung kajian
Penelitian mengenai pengaruh dari empirik dari Widodo (2013) dalam
variabel kompetensi terhadap budaya kerja penelitiannya yang menunjukan hasil
karyawan menunjukkan bahwa kompetensi bahwa budaya kerja memiliki pengaruh
secara positif berpengaruh terhadap yang positif dan signifikan terhadap kinerja
budaya kerja karyawan pada Hotel karyawan.
Adirama. Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori Menurut Sutrisno (2009) PENUTUP
bahwa jika semakin meningkat kompetensi Berdasarkan hasil penelitian dan
seseorang maka akan dapat pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
meningkatkan budaya kerja dalam simpulan sebagai berikut.
organisasi. Hasil penelitian ini mendukung (1) Ada pengaruh positif dari kompetensi
kajian empirik dari Saputro (2014) dan budaya kerja terhadap kinerja
mengungkapkan bahwa ada hubungan karyawan pada hotel Adirama.
antara kompetensi dengan budaya kerja (2) Ada pengaruh positif dari kompetensi
karyawan dalam pencapaian kinerja pada terhadap budaya kerja karyawan pada
karyawan itu sendiri. Hotel Adirama.
Penelitian mengenai pengaruh dari (3) Ada pengaruh positif dari kompetensi
variabel kompetensi terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel
karyawan, menunjukkan bahwa variabel Adirama.
kompetensi berpengaruh secara positif (4) Ada pengaruh positif dari budaya kerja
terhadap kinerja karyawan pada Hotel terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Adirama. Hasil penelitian ini sejalan Adirama
dengan teori Wibowo (2007) yang Berdasarkan hasil penelitian,
menyatakan bahwa kompetensi dapat pembahasan dan simpulan yang telah
digunakan untuk memprediksi kinerja dikemukakan di atas, dapat diajukan
seseorang artinya jika mempunyai beberapa saran sebagai berikut.
kompetensi yang tinggi, maka akan
mempunyai kinerja yang tinggi pula. (1) Bagi perusahaan, diharapkan agar
Penempatan pegawai pada posisi yang lebih meningkatkan kinerja karyawan
sesuai dengan kompetensinya merupakan melalui kompetensi, karena penelitian
salah satu faktor penentu dalam membuktikan bahwa kompetensi dapat
peningkatan kinerja karyawan. Hasil mempengaruhi kinerja karyawan.
penelitian ini turut mendukung kajian Adapun cara agar dapat meningkatkan
empirik dari Qamariah (2013) yang kinerja melalui kompetensi yaitu
menyatakan kompetensi berpengaruh dengan melakukan perekrutan
secara positif dan signifikan terhadap karyawan sesuai dengan standar
kinerja karyawan. pendidikan formal yang memang
Hasil penelitian selanjutnya yang dibutuhkan perusahaan yang ada
diperoleh mengenai pengaruh variabel dalam SOP (Standard Operating
budaya kerja terhadap kinerja karyawan Procedures) perusahaan dan
yang menunjukkan bahwa variabel budaya menempatkan karyawan sesuai
kerja berpengaruh secara positif terhadap dengan kemampuan dan keahliannya
kinerja karyawan pada Hotel Adirama. Hasil merupakan salah satu faktor penentu
penelitian ini sejalan dengan teori Warsihna dalam peningkatan kinerja karyawan.
(2011: 4) budaya kerja merupakan Selain itu perlu ditingkatkannya
pengendali dan arah dalam membentuk penyelenggaraan pendidikan
sikap dan perilaku manusia yang nonformal untuk karyawan seperti
melibatkan diri dalam suatu kegiatan pelatihan dan kursus-kursus yang

7
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

menunjang karyawan dalam bekerja Handoko, Hani.T. 2000. Manajemen


guna meningkatkan keahlian karyawan Personalia dan Sumber Daya
agar karyawan dapat menghasilkan Manusia. Edisi 2. Jogjakarta: BPFE.
kinerja yang lebih optimal. Di samping
kompetensi, faktor budaya kerja juga Mitrani, Alain. 2002. Manajemen Sumber
perlu mendapat perhatian. Adapun Daya Manusia Dalam Kompetensi.
langkah dalam peningkatan budaya Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
kerja dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengawasan terhadap Moeljono, Djokosantoso. 2013, Budaya
karyawan yang melanggar ketentuan
yang berlaku di perusahaan dan Korporat dan Keunggulan Korporasi.
memberi sanksi bagi karyawan yang Jakarta: PT Elex Media Komunikasi.
tidak mentaati budaya kerja di
perusahaan serta memberikan nilai Naphiet & Goshal. 1998. Kinerja dan
tambah melalui penilaian kinerja Pengembangan Kompetensi SDM.
karyawan bagi karyawan tidak Jakarta: Kencana Prenada Media
melanggar ketentuan atau budaya Group.
kerja supaya karyawan termotivasi
untuk meningkatkan budaya kerja di Qamariah, Inneke dan Fadli. 2011.
perusahaan. Dengan demikian tujuan Pengaruh Perencanaan dan
perusahaan akan tercapai sehingga Kompetensi Karyawan Terhadap
dapat meningkatkan kinerja. Hubungan Kinerja Karyawan Pada PT. Indonesia
antara karyawan dengan rekan Asahan Alumunium Kuala Tanjung.
sekerjanya perlu mendapatkan Jurnal Ekonomi, 14 (2): h:63-73.
perhatian guna menghindari
ketidakharmonisan hubungan dengan Ranupandojo, H. dan Suad Husnan. 2002.
rekan sekerja. Manajemen Personalia. Yogyakarta:
(2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik BPFE.
untuk mengkaji aspek yang serupa
yaitu kompetensi, budaya kerja, serta Rivai, Veithzal dan Basri, 2001.
kinerja karyawan diharapkan untuk Performance Appraisal, Sistem Yang
mengembangkan penelitian ini dengan Tepat Untuk Menilai Kinerja Pegawai
menggunakan subjek penelitian yang Dan Meningkatkan Daya Saing
lebih luas. Disamping itu juga Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo
diharapkan untuk menguji variabel lain Persada.
yang diduga kuat dapat mempengaruhi
kinerja karyawan seperti iklim Saputro, Aji. 2014. Pengaruh Kompetesi
organisasi, kepemimpinan, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja
kemampuan kerja, dan disiplin kerja. Pegawai Di Lingkungan Kantor
Kecamatan Nalumsari di Kabupaten
Jepara. Jurnal Manajemen dan
DAFTAR RUJUKAN Akuntansi, Volume 14, Nomor 2 (hlm.
73-83).
Gomes, Faustino. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Off Susanto, A . B. 2000. Budaya
Set Perusahaan: Manajemen dan
Persaingan Bisnis. Jakarta: PT
Gorda. 2004. Manajemen Sumber Daya Gramedia. 131 hal.
Manusia. Cetakan Kedua. Denpasar:
ASTABRATA Susilo, Willy. 2001. Audit SDM, Perpaduan
Komprehensif Auditor dan Praktisi
Manajemen Sumber Daya Manusia

8
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

serta Pimpinan
Organisasi/Perusahaan. Bandung:
Percetakan Gema Amini.

Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber


Daya Manusia, edisi pertama,
cetakan pertama, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Warsihna, Jaka. 2011. Budaya Kerja dan


Kerjasama Tim. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.


Jakarta: Rajawali Pres.

Widodo .2013. Analisis Pengaruh Antara


Faktor Pendidikan, Motivasi dan
Budaya Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dalam Pelayanan Publik
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Pontianak. Jurnal Manajemen,
Volume 12, Nomor 3 (hlm. 114-124).
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
Daya Manusia. Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

9
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

10

Anda mungkin juga menyukai