Anda di halaman 1dari 20

EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Economic Education Analysis Journal


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Peran Komitmen Organisasi Dalam Memediasi Disiplin, Lingkungan Kerja


Fisik, dan Kompensasi

Rahma Nissa Oktaviani, Hengky Pramusinto


DOI: 10.15294/eeaj.v8i2.31518

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima: February 15, 2019 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh disiplin, lingkungan kerja fisik, dan kompen-
Disetujui: March 26, 2019 sasi terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi pegawai di Kantor
Dipublikasikan: June 31, 2019 Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah kecuali kepala kantor. Pe-
nelitian ini menggunakan teknik propotional random sampling dengan jumlah responden sebanyak 108 setelah
Keywords dihitung menggunakan rumus slovin. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak tanpa memper-
Discipline; Physical Work Envi- hatikan strata, sehingga memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih
ronment; Compensation; Organi- menjadi anggota sampel. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawan-
cara, dokumentasi, dan kuesioner. Metode analisis data penelitian ini menggunakan path analysis. Hasil
zational Commitment; Employee
penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
Performance sedangkan lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kemudian kompensasi dan
komitmen organisasi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Disiplin, lingkun-
gan kerja fisik, dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Hasil
pengaruh mediasi menunjukkan bahwa disiplin dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai
melalui komitmen organisasi, namun lingkungan kerja fisik tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai
melalui komitmen organisasi.

Abstract
One of the factors which had influence on an organization success rate is employees performance. The performance of
employees is an action performed by employees in carrying out the work given from office except the head office . The
purpose of this research was to determine the effect of discipline, physical work environment, and compensation on the
performance of employees with organizational commitment as a variable of mediation in the National Land Agency Re-
gional Office of Central Java Province. The population of this research was all employees in National Land Agency Re-
gional Office of Central Java Province except the head office. This research used propotional random sampling technique,
totaling respondents to 108 employess after calculated by slovin formula. In order give the same opportunity to each of
employee, the sample was randomly without considered strata. This research was used observation methods, interviews,
documentation, and questionnaires as method to collect data. While for analyzing data, the researcher was using path.
The results of data analysis showed that discipline had positive effect and significant to employees performance, while
the physical work environment does not affect to employees performance, meanwhile compensation and organizational
commitment has no effect and not significant on employee performance. Discipline, work environtment, and compensa-
tion had positive and significant effect on organizational commitment. Moreover, the effect of mediation showed that
discipline and compensation affected employee performance through organizational commitment, but the physical work
environment did not affect employees performance through organizational commitment.

How to Cite
Oktaviani, R.N & Pramusinto, H..(2019). Peran Komitmen Organisasi Dalam Memediasi
Displin, Lingkungan Kerja Fisik , dan Kompensasi. Economic Education Analysis Journal, 8(2),
814-833

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L2 Lantai 1 FE Unnes e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: lrahma.nissaoctaviani@gmail.com
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

pendahuluan mengerjakan bidang pekerjaannya. Maka


pihak perusahaan perlu memperhatikan ke-
Masalah kedisiplinan dalam suatu orga- nyamanan pegawai produksi dalam masing-
nisasi sangatlah penting karena sangat mem- masing bidang pekerjaannya. Dengan adanya
pengaruhi kinerja pegawai. Tanpa adanya lingkungan kerja fisik yang sudah sesuai maka
disiplin pegawai yang baik, sulit bagi orga- pegawai akan mendapatkan manfaatnya juga,
nisasi atau perusahaan mencapai hasil yang seperti terciptanya gairah kerja pada diri pe-
optimal. Disiplin sangatlah diperlukan baik gawai agar produktivitas kerja dapat mening-
bagi individu yang bersangkutan maupun bagi kat. Apabila beberapa pegawai merasakan
organisasi. Disiplin menunjukkan suatu kon- manfaat tersebut, maka akan menciptakan
disi atau sikap hormat terhadap peraturan- motivasi bagi pegawai lain untuk meningkat-
peraturan yang ada. Kedisiplinan dapat diarti- kan kualitas kerja mereka sehingga pekerjaan
kan dengan pegawai datang dan pulang tepat dapat diselesaikan sesuai dengan standar yang
waktu, mengerjakan semua pekerjaannya tepat dan dalam skala waktu yang telah diten-
dengan baik, mematuhi semua peraturan pe- tukan.
rusahaan dan norma-norma sosial yang ber- Lingkungan kerja fisik merupakan sa-
laku. Disiplin yang baik mencerminkan besar- lah satu variabel yang mempengaruhi kinerja
nya rasa tanggung jawab seseorang terhadap pegawai ditunjukkan dengan hasil dari bebe-
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini rapa penelitian. Hasil penelitian Aurella Potu
mendorong semangat kerja, gairah kerja, dan (2013:1217) menyatakan bahwa lingkungan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, secara parsial berpengaruh positif dan signi-
dan masyarakat (Hasibuan, 2009:193). fikan terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Disiplin merupakan salah satu variabel Wilayah Ditjen Kekayaan Negara Sulutteng-
yang diduga mungkin mempengaruhi kinerja go dan Maluku Utara di Manado. Hasil ini
pegawai, hal ini ditunjukkan dengan hasil dari didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
beberapa penelitian. Penelitian yang dilaku- Ninik dan Syamsu (2014:3) bahwa Lingkun-
kan oleh Regina (2010:74) menunjukkan bah- gan kerja berpengaruh positif dan mempuny-
wa disiplin mempunyai pengaruh yang sig- ai signifikansi besar terhadap kinerja pegawai.
nifikan terhadap kinerja karyawan PT Sinar Akan tetapi, pada penelitian Heny (2015:52)
Santosa Perkasa Banjarnegara. Akan tetapi, menunjukkan hasil yang berbeda dimana ling-
pada penelitian Arianto (2013:199) menun- kungan kerja tidak berpengaruh signifikan ter-
jukkan bahwa variabel disiplin tidak berpen- hadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Sekretari-
garuh signifikan terhadap kinerja karyawan. at DPRD Kabupaten Madiun. Lingkungan
Sedangkan pada penelitian Runik (2016:238) kerja fisik dan disiplin merupakan hal yang
menunjukkan bahwa variabel disiplin berpen- sangat penting dalam mempengaruhi kiner-
garuh positif dan signifikan terhadap kinerja ja pegawai. Selain lingkungan kerja fisik dan
pegawai. Faktor lain yang dapat mempenga- disiplin, kompensasi juga tidak kalah penting
ruhi kinerja pegawai yaitu lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai. Besar-
fisik. Lingkungan kerja fisik menurut Supardi nya kompensasi telah ditentukan dan diketa-
dalam Potu (2013:1210) adalah keadaan seki- hui sebelumnya, sehingga karyawan secara
tar tempat kerja baik secara fisik maupun non pasti mengetahui besarnya kompensasi yang
fisik yang dapat memberikan kesan menye- akan diterimanya.
nangkan, mengamankan, menentramkan, ke- Kompensasi merupakan pengelua-
san betah bekerja dan lain sebagainya. Ling- ran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan
kungan kerja fisik merupakan faktor yang berharap agar kompensasi yang dibayarkan
sangat mempengaruhi kinerja pegawai. Ling- memperoleh imbalan kinerja yang lebih be-
kungan kerja fisik yang kondusif akan mem- sar dan lebih baik dari karyawan. Kompensa-
buat pegawai semakin merasa nyaman dalam si adalah semua pendapatan yang berbentuk

815
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

uang, barang langsung atau tidak langsung bowo (2016:431) adalah perasaan, sikap, dan
yang diterima karyawan sebagai imbalan atas perilaku individu yang mengidentifikasikan
jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasi- dirinya sebagai bagian dari organisasi, terlibat
buan, 2009:118). dalam proses kegiatan organisasi dan loyal
Kompensasi juga merupakan penghar- terhadap organisasi dalam mencapai tujuan.
gaan yang diberikan karyawan baik langsung Komitmen individu yang kuat akan memu-
maupun tidak langsung, finansial maupun dahkan pimpinan organisasi untuk mengge-
non finansial yang adil kepada karyawan rakkan anggotanya dalam proses pencapaian
atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Apabila komitmen seseo-
tujuan organisasi, sehingga pemberian kom- rang tinggi maka kinerjanya akan menjadi le-
pensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan bih baik. Sedangkan kinerja berkaitan dengan
manapun guna meningkatkan kinerja kary- sikap seseorang dalam menjalankan tugasnya,
awannya. Kompensasi menurut Notoatmodjo maka semakin tinggi komitmen yang dimiliki
(2003:153) adalah segala sesuatu yang diteri- seseorang terhadap organisasinya maka akan
ma oleh karyawan sebagai balas jasa untuk semakin tinggi pula kinerja seseorang. Orang
kerja mereka. Adanya bentuk kompensasi memberi perhatian pada prestasi kerja ketika
finansial adalah gaji, tunjangan, bonus, dan mereka mempunyai komitmen untuk melaku-
komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-fi- kan tindakan. Deteksi akan adanya kekuran-
nansial diantaranya pelatihan, wewenang, dan gan komitmen apabila dilakukan lebih dini
tanggung jawab, penghargaan atas kinerja ser- akan lebih mudah untuk menghindari masa-
ta lingkungan kerja yang mendukung. Kom- lah dikemudian hari. Seseorang yang merasa
pensasi merupakan salah satu variabel yang tertekan untuk menerima kesepakatan tidak
mempengaruhi kinerja pegawai ditunjukkan mungkin benar-benar memiliki komitmen.
dengan hasil dari beberapa penelitian. Pene- Tanda komitmen positif biasanya peker-
litian yang dilakukan Sajudinnoor (2014:38) ja akan menunjukkan sikap antusiasme, cepat
bahwa kompensasi berpengaruh positif dan tanggap dalam menyelesaikan masalah, mela-
signifikan terhadap kinerja pegawai non me- porkan kemajuan, dan menunjukkan inisiatif.
dis RSUD Kepanjen Kabupaten Malang. Ha- Akan tetapi jika komitmennya negatif atau bu-
sil ini didukung dengan penelitian Kasenda ruk, pegawai akan menunjukkan sikap seperti
(2013:858) dimana kompensasi berpengaruh mengajukan pengunduran diri, mengabaikan
positif dan signifikan pada kinerja karyawan masalah, bersikap diam dan kurangnya inisia-
P.T . Bangun Wenang Beverages Company tif. Hasil dari penelitian tesis yang dilakukan
Manado. Namun pada penelitan Murty dan oleh Heriyanti (2007:93) menunjukkan bahwa
Gunasti (2012) yang menyatakan bahwa kom- pengaruh komitmen organisasional berpenga-
pensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap ruh positif dan signifikan terhadap kinerja ka-
kinerja karyawan bagian akuntansi pada peru- ryawan. Hasil ini didukung dengan penelitian
sahaan manufaktur di Surabaya. skripsi dari Baihaqi (2010:105) menunjukkan
Selain ketiga faktor di atas, faktor lain bahwa komitmen organisasi berpengaruh po-
yang menunjukkan kinerja yang baik berdas- sitif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
arkan komitmen organisasi. Mempertahan- Komitmen organisasi memiliki arti lebih dari
kan komitmen pegawai untuk tetap berada sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan
dalam organisasi tersebut juga harus diperha- hubungan aktif dan keinginan pegawai untuk
tikan. Dengan menghadirkan variabel komit- memberikan kontribusi lebih terhadap organi-
men organisasi sebagai variabel intervening sasinya. Komitmen organisasi dapat dipenga-
dalam model penelitian ini adalah untuk me- ruhi oleh kompensasi sesuai dengan peneliti-
ningkatkan pengaruh variabel lingkungan ker- an Prabowo dkk. (2016:64) yang menyatakan
ja, disiplin, dan kompenasi terhadap kinerja bahwa kompensasi berpengaruh positif dan
pegawai. Komitmen organisasi menurut Wi- signifikan terhadap komitmen perawat di RS

816
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Bhayangkara Hasta Brata Natu Malang. jukkan tingkat kedisiplinan pegawai masih
Selain kompensasi, komitmen organi- kurang baik. Berdasarkan wawancara yang
sasional juga dapat dipengaruhi oleh lingkun- telah peneliti lakukan dengan bapak Triyono
gan kerja, hal ini ditunjukkan pada penelitian (Staf Subbagian Organisasi dan Kepegawaian
Akhtar (2014:159) bahwa lingkungan kerja bagian Tata Usaha) pada tanggal 17 Januari
berpengaruh positif dan signifikan terhadap 2017, beliau menyatakan bahwa ada pegawai
komitmen organisasi. Selain kedua faktor se- yang tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai
belumnya menurut penelitian Liana dan Ira- tepat waktu, padahal setiap pegawai mempu-
wati (2014:30) pada karyawan perusahaan air nyai jumlah pekerjaan dan kualitas pekerjaan
minum di malang raya, disiplin berpengaruh yang berbeda-beda tergantung jabatannya dan
signifikan terhadap komitmen orgnisasi. Hal bidangnya, dan dalam penyelesaiannya juga
ini menunjukkan bahwa disiplin memberikan sudah ditetapkan waktunya. Kemudian masih
pengaruh yang besar pada komitmen organi- ada pegawai yang tidak masuk tanpa keteran-
sasi. gan. Hal tersebut dapat berakibat pada kinerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan pegawai menjadi kurang baik.
Nasional Provinsi Jawa Tengah merupakan Pegawai yang absen tidak masuk ker-
salah satu instansi pemerintahan yang diberi- ja dari tiap bulan mengalami kenaikan dan
kan tugas dalam bidang agrarian/pertanahan penurunan tiap bulan. Hal ini menyebabkan
dan tata ruang untuk membantu Presiden da- proses kerja menjadi terganggu dan tidak
lam menyelenggarakan pemerintahan negara. maksimal. Dilihat dari data di atas dapat dike-
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tahui bahwa banyak pegawai yang masuk ra-
Provinsi Jawa Tengah merupakan kantor pusat ta-rata dalam satu tahun yaitu sebesar 70,6%.
yang dimana pekerjaan dari kantor ini adalah Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 46
merumuskan, menetapkan, dan pelaksanaan Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Ker-
kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur ja Pegawai Negeri Sipil pada bab III perihal
keagrarian/pertanahan, hubungan hukum perilaku kerja yang harusnya mencapai 100%
keagrarian/pertanahan, penataan agrarian/ dalam 1 (satu) tahun, keadaan tersebut tentu-
pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian nya akan berdampak pada menurunnya kiner-
pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, ja. Hal lain yang didapati setelah melakukan
serta penanganan masalah agrarian/pertana- observasi yaitu lingkungan kerja di Kantor
han, pemanfaatan ruang, dan tanah. Saat ini Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah diduga kurang kondusif. Hal ini
Provinsi Jawa Tengah memiliki 148 pegawai. disebabkan karena letak kantor sangat berde-
Hasil observasi yang dilakukan selama katan dengan lapangan atau orang sekitar me-
tiga hari dimulai sejak tanggal 17-19 Januari nyebutnya adalah Stadion Diponegoro, dima-
2017 di Kantor Wilayah Badan Pertanahan na Stadion Diponegoro terkadang digunakan
Nasional Provinsi Jawa Tengah, peneliti men- untuk melakukan konser musik dan terkadang
dapati bahwa masih ada pegawai yang hadir juga digunakan sebagai acara-acara lainnya
tidak tepat waktu. Jam kerja pegawai seha- yang sangat mengganggu kinerja pegawai
rusnya adalah pukul 07.30 WIB yang kemu- apabila sedang melakukan check sound. Ke-
dian dilanjutkan untuk apel pagi dan diakhi- mudian selain berdekatan dengan Stadion Di-
ri pukul 16.00 WIB untuk hari senin hingga ponegoro, Kantor Wilayah Badan Pertanahan
kamis, sedangkan untuk hari jum’at dimulai Nasional Provinsi Jawa Tengah memiliki tata
pukul 07.15 WIB yang kemudian dilakukan ruang yang sangat terbuka, sehingga diduga
senam pagi dan diakhiri pukul 16.30 WIB. tata ruang yang sangat terbuka akan meng-
Pada saat peneliti datang ke kantor, diketa- ganggu produktivitas kerja pegawai terkhusus-
hui masih ada pegawai yang datang terlambat nya masalah suara. Hal ini sesuai dengan ha-
dan tidak mengikuti apel pagi. Hal ini menun- sil studi pendahuluan yang saya lakukan yaitu

817
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

dengan observasi (catatan temuan lapangan), gan tujuan agar lebih meningkatkan kinerja
yang dimana pada saat itu keadaan ruangan pegawai dan organisasi. Oleh karena itu, se-
di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasio- makin tinggi jabatan dan kehadiran pegawai
nal Provinsi Jawa Tengah sangat ramai. dalam bekerja maka akan semakin baik pula
Penanggulangan suara menurut Gie kompensasi yang diterima. Meskipun para pe-
(2012:220) yaitu, “Cara lain untuk mengu- gawai sudah mengetahui berapa jumlah kom-
rangi kegaduhan ialah misalnya mesin-mesin pensasi yang diterima berdasarkan jabatan
ketik dibawahnya diberi alas karet busa tipis. dan kehadiran pegawai dalam bekerja, namun
Untuk pesawat telepon, ada baiknya juga di- pada hasil observasi yang dilakukan peneliti,
buatkan bilik kecil yang dapat ditutup rapat. diduga para pegawai masih kurang berseman-
Dengan demikian, pembicaraan-pembicaraan gat dalam bekerja.
takkan terganggu oleh suara mesin ketik atau Segi komitmen organisasi kenyataan di
mengganggu pegawai-pegawai yang sedang lapangan menunjukkan bahwa komitmen or-
bekerja”. Hal ini dikarenakan, sesuai obser- ganisasi yang dimiliki oleh para pegawai cu-
vasi peneliti tata ruang antara pimpinan dan kup. Hal ini dibuktikan dari lamanya pegawai
pegawai hanya dibatasi oleh sekat yang dima- yang bekerja di Kantor Wilayah Badan Per-
na suara pembicaraan pimpinan dengan tamu tanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah yang
atau pegawai lainnya akan terdengar dengan lebih dari 30 pegawai telah bekerja lebih dari
pegawai lainnya, sehingga mengganggu ki- 7 tahun. Individu yang mempunyai komitmen
nerja pegawai. Akan tetapi untuk segi fasilitas yang tinggi dalam organisasi akan mempuny-
yang diberikan sudah baik, seperti adanya AC ai perasaan yang positif terhadap organisasi,
dalam setiap ruangan, cahaya dalam ruangan dimana mereka memperlihatkan adanya kein-
yang memadai dengan adanya ventilasi dan ginan untuk tetap mempertahankan keanggo-
penerangan menggunakan lampu LED pada taan dalam organisasi, memiliki kepercayaan,
setiap ruangan. dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai
Kinerja pegawai yang baik karena dan tujuan-tujuan organisasi serta bersedia
adanya kompensasi. Berdasarkan penjelasan untuk bekerja semaksimal mungkin bagi orga-
Staf Sub Organisasi dan Kepegawaian bagi- nisasi. Berdasarkan asumsi dan fenomena di
an Tata Usaha bahwa kompensasi yang dibe- atas bahwa adanya perbedaan dari hasil pen-
rikan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan elitian di masing-masing organisasi terhadap
Nasioanal Provinsi Jawa Tengah dalam ben- besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi
tuk gaji dan tunjangan kinerja. Setiap masing- kinerja pegawai, maka dari itu peneliti ter-
masing pegawai akan mendapatkan gaji yang dorong untuk mengangkat permasalahan ini
berbeda tergantung jabatannya dan kehadiran dengan melakukan penelitian dengan judul
pegawai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pe- “Peran Komitmen Organisasi dalam Meme-
merintah Republik Indonesia Nomor 30 Ta- diasi Pengaruh Disiplin, Lingkungan Kerja
hun 2015 Tentang Perubahan Ketujuh Belas Fisik, dan Kompensasi terhadap Kinerja Pe-
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun gawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Nasional Provinsi Jawa Tengah”.
Sipil pada Bab I, pasal 1 yang berbunyi: Da- Grand Theory dalam penelitian ini ada-
lam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud lah model satelit. Model satelit ini dapat men-
dengan pangkat adalah kedudukan yang me- jelaskan, kinerja organisasi diperoleh dari
nunjukkan tingkat seorang Pegawai Negeri terjalinnya integrasi dari faktor-faktor penge-
Sipil dalam rangkaian susunan kepegawaian tahuan sumber daya bukan manusia, posisi
dan digunakan sebagai dasar penggajian. strategi, sumber daya manusia, dan struktur.
Hal tersebut sudah diberlakukan di Pengetahuan dapat meliputi masalah-masalah
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan
Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2014, den- sistem. Sumber daya non manusia meliputi

818
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

teknologi, peralatan, lingkungan kerja, kapital ini adalah pegawai di Kantor Wilayah Badan
serta dana yang dapat digunakan. Posisi stra- Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah
tegi meliputi masalah bisnis atau pasar, kebi- yang berjumlah 147 pegawai, dan untuk Ke-
jakan sosial, perubahan lingkungan dan sum- pala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Pro-
ber daya manusia. Proses kemanusiaan terdiri vinsi Jawa Tengah tidak diikutsertakan dalam
dari masalah nilai, sikap, norma, dan interak- penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini
si. Sementara itu, struktur mencakup masalah sebanyak 108 pegawai. Metode pengumpulan
organisasi, sistem manajemen, informasi, dan data dengan menggunakan metode observasi,
fleksibilitas. wawancara, kuesioner/angket, dan dokumen-
Pendapat lain tentang faktor-faktor tasi. Variabel dependen yang akan diukur da-
yang mempengaruhi kinerja, diungkapkan lam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Va-
oleh Amstrong dan Baron dalam (Wibowo, riabel independen dalam penelitian ini adalah
2016:84), yaitu sebagai berikut: (1) Personal disiplin, lingkungan kerja fisik, dan kompen-
factors, ditunjukkan oleh keterampilan, kom- sasi. Variabel intervening dalam penelitian ini
petensi yang dimiliki, motivasi, dan komit- adalah komitmen organisasi. Kinerja dalam
men individu; (2) Leadership factors, ditentukan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:507)
oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan du- yaitu sesuatu yang dicapai; prestasi yang di-
kungan oleh manajer dan team leader; (3) Team perlihatkan, kemampuan kerja. Kinerja me-
factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan nurut Mangkunegara (2015:67) adalah hasil
yang diberikan oleh rekan kerja; (4) System kerja secara kualitas dan kuantitas yang dica-
factors, adanya sistem kerja dan fasilitas yang pai oleh seorang pegawai dalam melaksana-
diberikan organisasi; (5) Contextual/situational kan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
factors, tingginya tingkat tekanan dan peruba- yang diberikan kepadanya. Indikator yang
han lingkungan internal dan eksternal. Ber- bisa mengukur kinerja pegawai menurut Ban-
dasarkan pada penjelasan di atas terdapat ke- gun (2012:231) adalah: (a) Jumlah pekerjaan;
samaan dengan teori yang dibutuhkan dalam (b) Kualitas pekerjaan; (c) Ketepatan waktu;
peneltiian ini sehingga peneliti menggunakan (d) Kehadiran; (e) Kemampuan kerja sama.
teori tersebut sebagai grand theory penelitian. Disiplin adalah kepatuhan pada atu-
Penelitian ini menggunakan variabel yaitu ran atau perintah ditetapkan oleh organisa-
disiplin yang termasuk dalam proses sumber si. Kedisiplinan menurut Fathoni (2206:126)
daya manusia dalam teori satelit dan personal adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
factors dalam teori menurut Armstrong dan menaati semua peraturan perusahaan dan
Baron. Variabel lingkungan kerja fisik terma- norma-norma sosial yang berlaku. Kedisipli-
suk dalam proses sumber daya non manusia nan harus ditegakkan dalam suatu organisasi
pada teori satelit dan Contextual /situational perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin
factors dalam teori menurut Armstrong dan pegawai yang baik, maka sulit perusahaan
Baron. Kemudian variabel kompensasi terma- untuk mewujudkan tujuannya. Indikator disi-
suk dalam proses sumber daya non manusia plin menurut Moenir (2001:94) meliputi: (1)
pada teori satelit dan system factors menurut Ketaatan terhadap aturan; (2) Disiplin Waktu;
teori Armstrong dan Baron . Sedangkan ko- (3)Disiplin kerja. Lingkungan kerja fisik ada-
mitmen termasuk dalam pengetahuan pada lah segala sesuatu yang ada di sekitar para pe-
teori satelit dan personal factors pada teori me- kerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya
nurut Amstrong dan Baron. dalam menjalankan tugas-tugas yang dibeban-
kan (Nitisemito, 2001:183). Sedangkan Se-
Metode darmayanti (2010:21) mendefinisikan bahwa
lingkungan kerja yaitu keseluruhan alat per-
Jenis penelitian ini merupakan pene- kakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
litian kuantitatif. Populasi dalam penelitian sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

819
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik seba- gan kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi
gai perseorangan maupun sebagai kelompok. dalam bertindak untuk tujuan dan kebutuhan
Indikator untuk mengukur lingkungan kerja organisasi”. Pada dasarnya, komitmen bersi-
fisik menurut Gie (2012:212), yaitu: (1) Caha- fat individual, merupakan sikap atau perilaku
ya; (2) Warna; (3) Udara; (4) Suara. yang dimiliki setiap individu. Pada prinsipnya
Kompensasi merupakan pengeluaran komitmen organisasi merupakan kompetensi
dan biaya bagi perusahaan. Kompensasi ada- individu dalam mengikatkan dirinya terhadap
lah semua pendapatan yang berbentuk uang, organisasi, sehingga akan memudahkan pim-
barang langsung atau tidak langsung yang di- pinan organisasi dalam menggerakkan sum-
terima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang ber daya manusia yang ada dalam organisasi.
diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, Menurut Wibowo (2016:433) indikator yang
2009:118). Sedangakan Kompensasi menurut digunakan meliputi: (a) Komitmen Afektif;
Handoko (2009:245) adalah pemberian pada (b) Komitmen Normatif; (c) Komitmen Ber-
karyawan dengan bayaran finansial sebagai kelanjut.
balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan
dan sebagai motivator untuk pelaksanaan ke- hasil dan pembahasan
giatan di waktu yang akan datang.) Indikator
pengukuran kompensasi menurut Hasibuan Hasil analisis regresi berganda adalah
(2009:118) meliputi: (1) Gaji; (2) Upah; (3) Be- hubungan secara linier dua atau variabel in-
nefit dan Service. dependen. Berikut ini adalah hasil persamaan
Menurut Spencer & spencer dalam Su- struktural analisis regresi yang diperoleh den-
darmanto (2009:202) menyatakan bahwa, gan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistic
“Komitmen organisasi adalah kemampuan 21.0.
individu dan menyelaraskan perilakunya den-

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Disiplin, Lingkungan Kerja Fisik, dan Kompensasi Terhadap
Komitmen Organisasi

Coefficientsa
Unstandardized Coef- Standardized
Model ficients Coefficients
Beta t Sig.
B Std. Error

(Constant) 3,844 3,093   1,243 ,217


disiplin ,364 ,079 ,381 4,609 ,000
1
lingkungan ,151 ,072 ,174 2,095 ,039
kompensasi ,378 ,100 ,312 3,769 ,000
a. Dependent Variable: komitmen

Sumber: Data diolah, 2018

Hasil persamaan analisis regresi ber- komitmen organisasi sebesar 0,363 dengan
ganda diperoleh persamaan satu M = 3,844 + asumsi faktor lain dianggap konstan. Jika se-
0,364X1 + 0,151X2 + 0,378X3 + 0,714(e1). tiap peningkatan lingkungan kerja fisik (X2)
Disiplin (X1) menunjukkan arti bahwa jika sebesar satu persen maka akan menyebabkan
setiap peningkatan disiplin (X1) sebesar satu kenaikan komitmen organisasi sebesar 0,151
persen maka akan menyebabkan kenaikan dengan asumsi faktor lain dianggap konstan.

820
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Jika setiap peningkatan kompensasi Hasil persamaan analisis regresi bergan-


(X3) sebesar satu persen maka akan menye- da diperoleh persamaan dua Y = 18,042 +
babkan kenaikan komitmen organisasi sebe- 0,737X1 – 0,177X2 + 0,002X3 + 0,317M +
sar 0,378 dengan asumsi faktor lain dianggap 0,678e2 (e1). Disiplin (X1) menunjukkan arti
konstan. Besarnya nilai 0,714 merupakan ni- bahwa jika setiap peningkatan disiplin (X1)
lai residual (error). sebesar satu persen maka akan menyebabkan

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Disiplin, Lingkungan Kerja Fisik, Kompensasi, dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai.

Coefficient
Unstandardized Coef- Standardized
Model
ficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18,042 3,688   4,891 ,000
Disiplin ,737 ,103 ,623 7,186 ,000
Lingkungan -,177 ,087 -,164 -2,024 ,046
Kompensasi ,002 ,127 ,001 ,013 ,990
Komitmen ,317 ,116 ,256 2,732 ,007
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Data diolah, 2018

kenaikan kinerja pegawai sebesar 0,737 den- sig 0,107. Nilai signifikansi kedua model di-
gan asumsi faktor lain dianggap konstan. Jika ketahui lebih besar dari 0,05 (5%) maka dapat
setiap peningkatan lingkungan kerja fisik (X2) disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
sebesar satu persen maka akan menyebab- asumsi normalitas. Uji asumsi klasik yang di-
kan kenaikan kinerja pegawai sebesar -0,177 gunakan dalam penelitian ini adalah uji mul-
dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. tikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
Jika setiap peningkatan kompensasi (X3) se- autokorelasi. Hasil uji multikolinearitas pada
besar satu persen maka akan menyebabkan komitmen organisasi sebagai variabel depen-
kenaikan kinerja pegawai sebesar 0,002 den- den dan kinerja pegawai sebagai variabel de-
gan asumsi faktor lain dianggap konstan. Jika penden diketahui bahwa nilai tolerance pada
setiap peningkatan komitmen organisasi (M) masing-masing variabel indepeden variabel le-
sebesar satu persen maka akan menyebabkan bih dari 0,1, sedangkan nilai VIF kurang dari
kenaikan kinerja pegawai sebesar 0,317. Be- 10. Sehingga disimpulkan bahwa tidak multi-
sarnya nilai 0,678 merupakan nilai residual kolinearitas anatarvariabel independen pada
(error). persamaan regresi.
Pada penelitian ini uji prasayarat yang Uji heteroskedastisitas dilakukan den-
digunakan yaitu uji normalitas. Pengujian gan menggunakan uji white. Hasil uji white
normalitas dalam penelitian ini adalah den- komitmen organisasi sebagai variabel depen-
gan statistik kolmogorov-smirnov. Besarnya den dan kinerja pegawai sebagai variabel de-
nilai kolmogorov-smirnov pada komitmen penden menunjukkan bahwa nilai chi-square
organisasi sebagai variabel dependen adalah hitung < chi-square tabel maka dapat disimpul-
0,821 dengan Asymp.sig 0,511. Sementara kan bahwa model regresi tidak mengandung
itu, besarnya nilai kolmogorov smirnov pada adanya heteroskedastisitas. Sedangkan untuk
kinerja pegawai adalah 1,209 dengan Asymp. uji autokorelasi, baik komitmen organisasi
821
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

sebagai variabel dependen dan kinerja pega- Sehingga hipotesis ketiga ditolak, maka dapat
wai sebagai variabel dependen menunjukkan ditarik kesimpulan kompensasi tidak berpen-
bahwa nilai dU<DW<4-dU. Dengan demi- garuh positif terhadap kinerja pegawai. Uji hi-
kian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak potesis pada kinerja pegawai sebagai varaibel
terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. Uji dependen dengan variabel komitmen organi-
hipotesis dilakukan dengna menggunakan uji sasi sebagai variabel independen diperoleh t
simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Hasil uji hitung sebesar 2,732 dengan nilai signifikansi
simultan (uji F) dengan komitmen organisasi 0,007. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659
sebagai variabel dependen begitu pula kinerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t
pegawai sebagai variabel dependen menun- hitung di atas lebih besar dari t tabel, dan ni-
jukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari lai signifikansi yang dihasilkan lebih dari 0,05.
nilsi F tabel dan nilai signifikansinya juga ku- Sehingga hipotesis keempat ditolak, maka
rang dari 0,05. Dengan demikian dapat disim- dapat ditarik kesimpulan komitmen organisa-
pulkan bahwa penelitian ini lolos uji simultan si tidak berpengaruh positif terhadap kinerja
(uji F). Hasil uji statistik t dengan komitmen pegawai.
organisasi sebagai variabel dependen dapat di- Uji hipotesis pada komitmen organisasi
lihat pada tabel 1 dan kinerja pegawai sebagai sebagai variabel dependen dengan variabel di-
variabel dependen dapat dilihat pada tabel 2. siplin sebagai variabel independen diperoleh t
Uji hipotesis pada kinerja pegawai se- hitung sebesar 4,609 dengan nilai signifikansi
bagai varaibel dependen dengan variabel disi- 0,000. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659
plin sebagai variabel independen diperoleh t dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t
hitung sebesar 7,186 dengan nilai signifikansi hitung di atas lebih besar dari t tabel, dan nilai
0,000. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659 signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05.
dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t Sehingga hipotesis kelima diterima, maka da-
hitung di atas lebih besar dari t tabel, dan nilai pat ditarik kesimpulan disiplin berpengaruh
signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05. positif terhadap kinerja pegawai. Uji hipote-
Sehingga hipotesis pertama diterima, maka sis pada komitmen organisasi sebagai variabel
dapat ditarik kesimpulan disiplin berpenga- dependen dengan variabel lingkungan kerja
ruh positif terhadap kinerja pegawai. Uji hi- fisik sebagai variabel independen diperoleh t
potesis pada kinerja pegawai sebagai variabel hitung sebesar 2,095 dengan nilai signifikansi
dependen dengan variabel lingkungan kerja 0,039. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659
fisik sebagai variabel independen diperoleh t dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t
hitung sebesar -2,024 dengan nilai signifikansi hitung di atas lebih besar dari t tabel, dan nilai
0,046. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659 signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05.
dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t Sehingga hipotesis keenam diterima, maka
hitung di atas lebih besar dari t tabel, dan nilai dapat ditarik kesimpulan lingkungan kerja
signifikansi yang dihasilkan kurang dari 0,05. fisik berpengaruh positif terhadap kinerja pe-
Sehingga hipotesis kedua ditolak, maka dapat gawai.
ditarik kesimpulan lingkungan kerja fisik tidak Uji hipotesis pada komitmen organisa-
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. si sebagai variabel dependen dengan variabel
Uji hipotesis pada kinerja pegawai seba- kompensasi sebagai variabel independen di-
gai varaibel dependen dengan variabel kom- peroleh t hitung sebesar 3,769 dengan nilai
pensasi sebagai variabel independen diperoleh signifikansi 0,000. Sedangkan untuk t tabel
t hitung sebesar 0,013 dengan nilai signifikan- adalah 1,659 dengan nilai signifikansi sebesar
si 0,990. Sedangkan untuk t tabel adalah 1,659 0,05. Nilai t hitung di atas lebih besar dari t
dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Nilai t tabel, dan nilai signifikansi yang dihasilkan
hitung di atas lebih kecil dari t tabel, dan nilai kurang dari 0,05. Sehingga hipotesis ketu-
signifikansi yang dihasilkan lebih dari 0,05. juh diterima, maka dapat ditarik kesimpulan

822
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

kompensasi berpengaruh positif terhadap ki- tara disiplin terhadap kinerja pegawai diteri-
nerja pegawai. Uji hipotesis variabel mediasi ma. Penerimaan H1 mengindikasikan bahwa
dalam penelitian ini menggunakan uji analisis semakin baik disiplin pegawai, maka kinerja
jalur (path analysis). Pengaruh disiplin terha- pegawai juga akan semakin baik. Sebaliknya,
dap kinerja pegawai melalui komitmen orga- jika disiplin kurang baik, maka kinerja juga
nisasi memiliki nilai sebesar 0,852. Sedangkan akan semakin menurun. Variabel disiplin da-
pengaruh langsung variabel disiplin terhadap lam penelitian ini terbukti berpengaruh secara
kinerja pegawai sebesar 0,737. Hal ini berarti langsung terhadap kinerja pegawai. Pening-
koefisien jalur tidak langsung > koefisien jalur katan kinerja pegawai dapat diperoleh mela-
langsung. Sehingga hipotesis kedelapan dite- lui meningkatkan disiplin pegawai terlebih
rima, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat dahulu. Dilihat dari indikator disiplin yang
pengaruh positif secara tidak langsung antara menunjukkan bahwa terdapat beberapa item
disiplin terhadap kinerja pegawai melalui ko- pernyataan dengan jumlah skor yang lebih
mitmen organisasi. rendah daripada item pernyataan lainnya yai-
Uji hipotesis variabel mediasi dalam tu item yang menyatakan “saya pulang kerja
penelitian ini menggunakan uji analisis jalur sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan”
(path analysis). Pengaruh lingkungan kerja fsiik serta item yang yang menyatakan “saya tidak
terhadap kinerja pegawai melalui komitmen pernah meninggalkan pekerjaan kantor untuk
organisasi memiliki nilai sebesar -0,13. Se- kepentingan pribadi sebelum waktu istirahat”
dangkan pengaruh langsung variabel lingkun- pada indikator disiplin waktu.
gan kerja fisik terhadap kinerja pegawai sebe- Hal tersebut menunjukkan bahwa disip-
sar -0,177. Hal ini berarti koefisien jalur tidak lin dalam hal waktu belum optimal dilakukan
langsung < koefisien jalur langsung. Sehingga oleh pegawai. Oleh karena itu, dalam mening-
hipotesis kesembilan ditolak, maka dapat di- katkan kinerja pegawai diperlukan adanya
tarik kesimpulan tidak terdapat pengaruh po- kedisiplinan waktu, sehingga perlu adanya
sitif secara tidak langsung antara lingkungan peningkatan rasa tanggung jawab terhadap
kerja fisik terhadap kinerja pegawai melalui waktu ketika bekerja. Sebagai contoh pegawai
komitmen organisasi. Uji hipotesis variabel tidak meninggalkan pekerjaan kantor untuk
mediasi dalam penelitian ini menggunakan kepentingan pribadi sebelum waktu istirahat
uji analisis jalur (path analysis). Pengaruh kecuali ada urusan yang benar-benar men-
kompensasi terhadap kinerja pegawai melalui desak. Pegawai yang memiliki disiplin yang
komitmen organisasi memiliki nilai sebesar tinggi dapat menyelesaikan setiap pekerjaan
0,121. Sedangkan pengaruh langsung varia- dengan tepat waktu, serta dapat dipertang-
bel kompenssi terhadap kinerja pegawai sebe- gung jawabkan sesuai dengan peraturan yang
sar 0,002. Hal ini berarti koefisien jalur tidak berlaku. Dengan begitu performa pegawai di
langsung > koefisien jalur langsung. Sehing- mata masyarakat akan menjadi lebih baik ka-
ga hipotesis kesepuluh diterima, maka dapat rena kinerja yang baik. Hasil penelitian di atas
ditarik kesimpulan terdapat pengaruh positif sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
secara tidak langsung antara kompensasi ter- Suci dan Ismiyati (2015) yang menunjukkan
hadap kinerja pegawai melalui komitmen or- bahwa variabel disiplin yang di dalamnya ter-
ganisasi. dapat 3 indikator yang hampir sama dengan
Dari hasil pengolahan data yang telah indikator dalam penelitian ini yaitu ketepatan
dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh di- pegawai dalam jam kerja, tanggung jawab,
siplin terhadap kinerja pegawai menunjukkan dan taat terhadap peraturan dalam kategori
bahwa nilai t hitung sebesar 7,186 dengan baik yaitu sebesar 50% dengan rata-rata skor
nilai signifikansi 0,000<0,05. Hal ini berar- sebesar 2,55 yang artinya bahwa disiplin seo-
ti hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa rang pegawai mampu meningkatkan kinerja
terdapat pengaruh positif secara langsung an- pegawai. Hasil penelitian ini sejalan juga den-

823
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

gan penelitian yang dilakukan oleh Arianto ada di sekitar kantor mengganggu saya dalam
(2013) yang menyatakan bahwa disiplin ber- menyelesaikan pekerjaan” dan “suara mesin
pengaruh terhadap kinerja dengan signifikan- atau alat elektronik yang sangat keras meng-
si 0,204>0,05. ganggu saya dalam bekerja”. Hal ini menun-
Dari hasil pengolahan data yang telah jukkan bahwa lingkungan kerja fisik dalam
dilakukan menunjukkan pengaruh langsung hal suara masih perlu ditingkatkan lagi agar
lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pega- mampu meningkatkan kinerja yang dihasil-
wai menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,024 kannya. Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah
dengan nilai sig. 0,046<0,05. Hal ini berarti dapat meningkatkan kinerja pegawainya den-
hipotesis 2 (H2) yang menyatakan bahwa gan meningkatkan lingkungan kerjanya ter-
pendapat pengaruh positif secara langsung lebih dahulu. Peningkatan lingkungan kerja
antara lingkungan kerja fisik terhadap kinerja fisik dapat dilakukan melalui dengan mem-
pegawai ditolak. Hal ini dikarenakan pene- perbaiki suara bising yang ada di ruangan, ka-
rimaan H2 mengindikasikan bahwa adanya rena berdasarkan hasil observasi dan wawan-
pengaruh negatif lingkungan kerja terhadap cara (catatan temuan lapangan dan trasnkrip
kinerja pegawai. Menurut Wibowo (2016:70- wawancara) masih ditemukan bahwa di sana
71) menyatakan bahwa terdapat beberapa menggunakan tata ruang yang sangat terbu-
faktor yang perlu diperhatikan untuk suatu ka, sehingga segala jenis akses suara dari ma-
organisasi mempunyai kinerja yang baik, yai- napun akan dapat didengar oleh seluruh pe-
tu menyangkut pernyataan tentang maksud gawai, contohnya saat pegawai atau pimpinan
dan nilai-nilai, manajemen strategis, manaje- melakukan komunikasi dengan menggunakan
men sumber daya manusia, pengembangan telepon maka akan terdengar oleh pegawai
organisasi, konteks organisasi, desain ker- lain dan ketika melakukan pekerjaan yang
ja, fungsionalisasi, budaya, dan kerja sama. berhubungan dengan mengetik (mengetik ma-
Sedangkan faktor yang mendorong kinerja nual) juga akan terdengar oleh pegawai lain.
adalah perilaku (Wibowo, 2016:74). Perilaku Oleh karena itu, sebaiknya disediakan bilik
adalah suatu cara di mana seseorang bertin- khusus untuk penggunaan telepon agar suara
dak atau melakukan, karena dapat menen- yang ditimbulkan tidak terlalu keras dan tidak
tukan apa yang akan dilakukan dalam setiap mengganggu pekerjaan pegawai yang lain, ke-
situasi, anda dapat menentukan kinerja anda. mudian memberikan ruangan khusus yang di-
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian berikan karpet peredam suara untuk mesin ke-
Arianto (2013) yang menunjukkan hasil ling- tik manual agar suara yang ditimbulkan juga
kungan kerja fisik tidak berpengaruh signifi- tidak terlalu keras dan mengganggu.
kan terhadap kinerja pengajar di Sekolah Luar Dari hasil pengolahan data yang telah
Biasa Demak. Hasil ini didukung juga dengan dilakukan menunjukkan pengaruh langsung
penelitian yang dilakukan oleh Sidanti (2015) kompensasi terhadap kinerja pegawai bah-
dimana lingkungan kerja tidak berpengaruh wa nilai t hitung sebesar 0,013 dan nilai sig.
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Sek- 0,990>0,05. Hal ini berarti hipotesis 3 (H3)
retariat DPRD Kabupaten Madiun. Hal ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan positif secara langsung antara kompensasi ter-
oleh Susilo (2012) yang menyatakan bahwa hadap kinerja pegawai ditolak. Besarnya balas
lingkungan kerja fisik secara parsial tidak ber- jasa telah ditentukan dan diketahui sebelum-
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja nya, sehingga pegawai secara pasti mengeta-
karyawan produksi PT Indo Bali yaitu 3,84%. hui besarnya kompensasi yang akan diteri-
Namun jika dilihat dari perhitungan manya. Besarnya kompensasi mencerminkan
skor setiap item, terdapat beberapa item den- status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan
gan jumlah skor lebih rendah pada indikator kebutuhan yang dinikmati pegawai dengan
suara yang menyatakan “suara bising yang keluarganya. Jika balas jasa yang diterima pe-

824
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

gawai semakin besar berarti jabatannya sema- besar maka tingkat kompensasi semakin besar
kin tinggi, tanggung jawabnya semakin tinggi, karena membutuhkan kecakapan serta keteli-
statusnya semakin baik, dan pemenuhan ke- tian untuk mengerjakannya.
butuhan yang dinikmatinya semakin banyak Dari hasil pengolahan data yang telah
pula (Hasibuan, 2009:117). dilakukan menunjukkan pengaruh langsung
Apabila dilihat dari jumlah skor yang komitmen organisasi terhadap kinerja pega-
lebih rendah dari skor item lainnya yaitu, item wai bahwa nilai t hitung sebesar 2,732 dengan
yang berbunyi “pihak kantor memberikan nilai sig. 0,007>0,05. Hal ini berarti hipote-
kesesuian gaji dengan pendidikan para pega- sis 4 (H4) yang menyatakan bahwa terdapat
wai” pada indikator gaji, hal ini berarti bahwa pengaruh positif secara langsung antara ko-
kompensasi dapat ditingkatkan melalui pendi- mitmen organisasi terhadap kinerja pegawai
dikan. Semakin tinggi pendidikan , kecakapan ditolak. Penolakan hipotesis 4 (H4) mengin-
dan keterampilannya lebih baik. Hasil peneli- dikasikan bahwa komitmen organisasi tidak
tian ini sejalan juga dengan penelitian Murty berpengaruh positif secara langsung terhadap
dan Gunasti (2012) yang menyatakan bahwa kinerja pegawai.
kompensasi berpengaruh tidak signifikan Hasil penelitian ini sejalan dengan
terhadap kinerja karyawan bagian akuntan- penelitian yang dilakukan oleh Warongan
si pada perusahaan manufaktur di Surabaya. (2014) yang menunjukkan bahwa komitmen
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi tidak berpengaruh terhadap ki-
besarnya kompensasi dan teori upah insentif nerja pegawai. Menurut Wibowo (2016:436)
menurut (Hasibuan, 2009:127) yaitu Penawa- yang menyatakan bahwa, “Kinerja organisasi
ran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
dan kesediaan, serikat buruh/organisasi kary- manusia, baik dilihat dari segi kompetensinya
awan, produktivitas kerja karyawan, pemerin- maupun komitmennya”. Kenyataan di lapan-
tah dengan undang-undang dan keppresnya, gan (berdasarkan catatan temuan lapangan)
biaya hidup, posisi jabatan karyawan, pen- yang terjadi adalah pegawai dapat melakukan
didikan dan pengalaman karyawan, kondisi pekerjaannya dengan baik dan sigap. Selain
perekonomian nasional, dan jenis dan sifat itu, apabila dilihat pada jumlah skor menun-
pekerjaan. Berdasarkan penjelasan tersebut jukkan bahwa kondisi komitmen organisasi
penyebab bahwa kompensasi tidak berpenga- pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertana-
ruh terhadap kinerja pegawai dalam penelitian han Nasional Provinsi Jawa Tengah memang
ini adalah adanya faktor pemerintah dengan tinggi, namun ada beberapa item pada indika-
undang-undang dan keppresnya dikarenakan tor komitmen organisasi dengan jumlah yang
Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah merupa- lebih rendah daripada item pernyataan lain
kan kantor pemerintah yang dimana kantor yaitu, pada item indikator komitmen berke-
tidak sewenang-wenang dalam menetapkan lanjutan yang berbunyi “jika saya keluar dari
besarnya balas jasa bagi pegawai, dan dipen- organisasi ini maka banyak hal dalam hidup
garuhi oleh posisi jabatan karyawan diikare- saya yang terganggu” dan “saya tetap beker-
nakan pegawai yang menduduki jabatan lebih ja dalam organisasi karena tidak yakin orga-
tinggi akan menerima gaji/kompensasi lebih nisasi maupun perusahaan lain bisa memberi
besar, sebaliknya pegawai yang menduduki keuntungan yang lebih baik. Oleh karena itu,
jabatan yang lebih rendah akan mempero- pegawai merasa tidak terbebani jika keluar
leh gaji/kompensasi yang kecil, hal ini wajar dari organisasi dan merasa tidak cemas jika
karena disesuaikan dengan kewenangan dan keluar dari organisasi karena mereka yakin
tanggung jawab pekerjaan. Kemudian dipen- masih ada organisasi lain yang akan meneri-
garuhi juga dengan jenis dan sifat pekerjaan, ma mereka untuk bekerja.
jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mem- Hal ini sesuai dengan pendapat (Wibo-
punyai risiko (finansial, keselamatan) yang wo, 2016:432) yang menyatakan bahwa komit-

825
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

men berkelanjutan mendorong pekerja untuk pegawai, maka banyak langkah yang harus di-
tinggal karena investasi tinggi mereka dalam tempuh, misalnya dengan memperbaiki kon-
organisasi berupa waktu dan usaha dan ke- disi dan situasi yang berhubungan dengan pe-
rugian ekonomi dan sosial yang akan mereka kerjaan tersebut sehingga hal ini berdampak
derita bila mereka keluar. Kaswan (2012:294) pada komitmen karyawan. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa, “Ringkasan penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
dari dulu sampai sekarang menunjukkan hu- Liana dan Rina (2014:17-34) yang menyata-
bungan yang positif antara komitmen organi- kan bahwa disiplin berpengaruh positif dan
sasi dan hasil yang diinginkan seperti kinerja signifikan terhadap komitmen organisasi.
tinggi, tingkat pergantian pegawai yang ren- Dari hasil pengolahan data yang telah
dah”. Namun pada penelitian ini komitmen dilakukan menunjukkan pengaruh langsung
organisasi tidak berpengaruh secara langsung lingkungan kerja fisik terhadap komitmen or-
terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ganisasi bahwa t hitung sebesar 2,095 dengan
ini menandakan bahwa komitmen organisa- nilai sig. 0,039<0,05. Hal ini berarti hipotesis
si yang dimiliki pegawai belum optimal yang 6 (H6) yang menyatakan bahwa terdapat pen-
dipengaruhi oleh biaya dan manfaat, seperti garuh positif secara langsung antara lingkun-
kurangnya alternatif pekerjaan dan jumlah in- gan kerja fisik dengan komitmen pegawai di-
vestasi yang telah dilakukan orang dalam or- terima. Hasil penelitian ini mengindikasikan
ganisasi atau komunitas tertentu. Komitmen bahwa semakin tinggi lingkungan kerja fisik,
berkelanjutan akan tinggi apabila individu ti- maka komitmen organisasi yang akan dimiliki
dak mempunyai alternatif pekerjaan. oleh pegawai akan semakin tinggi juga. Seba-
Dari hasil pengolahan data yang telah liknya apabila lingkungan kerja fisik rendah,
dilakukan menunjukkan pengaruh langsung maka komitmen organisasi yang dimiliki oleh
disiplin terhadap komitmen organisasi bah- pegawai juga rendah. Dengan baiknya sistem
wa t hitung sebesar 4,609 dengan nilai sig. cahaya, warna, udara, dan suara maka akan
0,000<0,05. Hal ini berarti hipotesis 5 (H5) menumbuhkan komitmen pegawai untuk be-
yang menyatakan bahwa tedapat pengaruh kerja sebaik-baiknya. Bagi pihak kantor dalam
positif secara langsung antara disiplin ter- meningkatkan lingkungan kerja fisik, maka
hadap komitmen organisasi diterima. Hasil banyak langkah yang harus ditempuh, misal-
penelitian ini mengindikasikan bahwa sema- nya dengan memberikan dukungan dan keadi-
kin tinggi disiplin yang dimiliki oleh pegawai, lan pada pegawai. Dukungan dengan membe-
maka komitmen organisasi yang akan dimi- rikan cahaya yang cukup, udara yang cukup,
liki oleh pegawai akan semakin tinggi juga. warna ruangan yang tenang dan membuat ny-
Sebaliknya apabila disiplin yang dimiliki oleh aman, serta sedikitnya gangguan suara maka
pegawai rendah, maka komitmen organisasi akan meningkatkan komitmen pegawai untuk
yang dimiliki oleh pegawai juga akan semakin bekerja di kantor karena pegawai merasa nya-
rendah. Dengan bertanggung jawabnya dan man dan aman. Hal ini sesuai dengan peneliti-
disiplinnya dalam pekerjaan, disiplinnya wak- an yang dilakukan oleh Wowor dkk (2011:10-
tu, dan taat terhadap aturan maka akan me- 11) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
numbuhkan komitmen pegawai untuk bekerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
dengan sebaik-baiknya. Disiplin yang tinggi Ketika lingkungan kerja fisik baik maka pe-
dalam pegawai juga akan berdampak pada gawai merasa nyaman dan senang sehingga
komitmen pegawai dalam organisasi. Dengan komitmen organisasi semakin tinggi, begitu
adanya budaya disiplin yang dimiliki oleh pe- sebaliknya ketika lingkungan kerja fisik tidak
gawai, artinya pegawai dapat bekerja dengan baik maka pegawai merasa bosan, tidak nya-
baik serta berusaha selalu mematuhi semua man, dan jenuh sehingga komitmen organisa-
aturan-aturan yang telah disepakati. Bagi pi- si semakin buruk.
hak kantor dalam meningkatkan kedisiplinan Dari hasil pengolahan data yang telah

826
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

dilakukan menunjukkan pengaruh langsung maka kinerja pegawai juga akan menurun. Di-
kompensasi terhadap komitmen organisasi mana penurunan tersebut terjadi maka komit-
bahwa nilai t hitung sebesar 3,769 dengan ni- men organisasi juga ikut turun.
lai sig. 0,000<0,05. Hal ini berarti hipotesi 7 Wibowo (2016:435) mengemukakan
(H7) yang menyatakan bahwa terdapat pen- bahwa, “Pekerja yang memiliki komitmen
garuh positif secara langsung antara kompen- organisasional biasanya akan mempunyai ca-
sasi terhadap komitmen organisasi diterima. tatan kehadiran baik, menunjukkan keinginan
Menurut Wibowo (2016:433) Normative com- kesetiaan pada kebijakan perusahaan, dan
mitment dipengaruhi oleh proses sosialisasi mempunyai turnover rate lebih rendah”. Ber-
yang dinamakan psychological contrat. Personal dasarkan penjelasan tersebut berarti bahwa
contract merupakan persepsi individu tentang disiplin atau kehadiran pegawai mampu me-
persyaratan perjanjian dari pertukaran den- ningkatkan kinerja dan komitmen organisasi.
gan pihak lain. Psychological contract mencer- Oleh karena itu, deteksi akan adanya keku-
minkan keyakinan pekerja tentang apa yang rangan komitmen apabila dilakukan lebih dini
seharusnya diterima sebagai imbalan atas apa akan lebih mudah untuk menghindari masa-
yang mereka berikan pada organisasi. Oleh lah di kemudian hari. Kedisiplinan harus di-
karena itu hasil penelitian ini mengindikasi- tegakkan dalam suatu organisasi perusahaan.
kan bahwa semakin tinggi kompensasi, maka Menurut Hasibuan (2009:194) tanpa adanya
komitmen organisasi pegawai akan semakin dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit
tinggi juga. Namun sebaliknya apabila kom- perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.
pensasi rendah, maka komitmen organisasi Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan
pegawai terhadap perusahaan juga akan se- suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
makin rendah. Hasil penelitian ini sesuai den- Langkah yang dapat dilakukan untuk me-
gan penilitian yang dilakukan oleh Prabowo ningkatkan komitmen pegawai adalah dengan
(2016) yang menyimpulkan bahwa kompenssi melibatkan seluruh pegawai dalam penyeleng-
berpengaruh positif dan signifikan terhadap garaan di kantor. Hal ini dengan meningkat-
komitmen organisasi. kan affective commitment dengan memperkuat
Dari hasil pengolahan data yang telah identitas sosial pegawai dengan organisasi.
dilakukan menunjukkan pengaruh secara Pegawai merasa bahwa mereka menjadi ba-
tidak langsung disiplin terhadap kinerja pe- gian dari organisasi apabila mereka berpar-
gawai melalui komitmen organisasi bahwa tisipasi dalam keputusan yang mengarahkan
Komitmen organisasi dalam penelitian ini masa depan organisasi. Pelibatan pekerja juga
terbukti mampu memediasi pengaruh disiplin membangun loyalitas karena menunjukkan
terhadap kinerja pegawai. Hal ini ditunjuk- kepercayaan organisasi pada pekerjaannya.
kan dari nilai pengaruh tidak langsung varia- Dari hasil pengolahan data yang telah
bel disiplin terhadap kinerja pegawai melalui dilakukan menunjukkan pengaruh secara ti-
komitmen organisasi sebesar 0,852 lebih be- dak langsung lingkungan kerja fisik terhadap
sar dari pengaruh langsung variabel disiplin kinerja pegawai melalui komitmen organisasi-
terhadap kinerja pegawai sebesar 0,737. Hal bahwa Komitmen organisasi dalam penelitian
ini berarti hipotesis 8 (H8) yang menyatakan ini terbukti tidak memediasi lingkungan kerja
bahwa terdapat pengaruh positif secara tidak fisik terhadap kinerja pegawai melalui komit-
langsung antara disiplin terhadap kinerja pe- men organisasi. Hal ini terlihat dari penga-
gawai melalui komitmen organisasi diterima. ruh langsung lingkungan kerja fisik terhadap
Penerimaan hipotesis 8 (H8) mengindikasikan kinerja pegawai sebesar -0,177 lebih besar
bahwa semakin tinggi disiplin yang dimiliki daripada pengaruh tidak langsung melalui
oleh pegawai, akan memberikan hasil kinerja komitmen organisasi sebesar -0,13. Hal terse-
yang tinggi pula melalui komitmen organisa- but berarti hipotesis 9 (H9) yang menyatakan
si, sebaliknya apabila disiplin pegawai rendah, bahwa terdapat pengaruh positif secara tidak

827
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

langsung antara lingkungan kerja fisik terha- 0,002. Hasil tersebut mengidentifikasikan hi-
dap kinerja pegawai melalui komitmen orga- potesis 10 (H10) yang menyatakan bahwa ter-
nisasi ditolak. dapat pengaruh positif secara tidak langsung
Hasil penelitian ini memberikan reko- antara kompensasi terhadap kinerja pegawai
mendasi bahwa akibat ketidakmampuan va- melalui komitmen organisasi diterima. Pene-
riabel komitmen organisasi dalam memedia- rimaan hipotesis 10 mengindikasikan bahwa
si pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap semakin tinggi kompensasi semakin tinggi
kinerja, maka diperlukan peningkatan dalam pula kinerja pegawai begitu juga melalui ko-
hal affective commitment misalnya seperti kepri- mitmen organisasi. Namun sebaliknya jika
badian dan perasaan bahwa apa yang dilaku- kompensasi rendah, maka kinerja pegawai
kan adalah penting. Dalam hal ini pihak orga- juga akan rendah. Rendahnya kinerja pega-
nisasi harus memperhatikan kenyamanan dan wai terjadi apabila komitmen organisasi juga
memberikan ruang yang cukup kepada pega- rendah.
wai yang tidak bisa bekerja dalam keadaan Sesuai dengan pendapat Wibowo
gaduh atau ramai agar pegawai memiliki rasa (2016:433) Normative commitment dipengaruhi
nyaman sehingga membuatnya semakin ber- oleh proses sosialisasi yang dinamakan psycho-
semangat dalam bekerja dengan begitu komit- logical contrat. Personal contract merupakan per-
men pegawai dalam bekerja semakin tinggi. sepsi individu tentang persyaratan perjanjian
Selain itu menurut McShane dan Von Glinow dari pertukaran dengan pihak lain. Psychologi-
(2010:113) dalam Wibowo (2016:433) cara cal contract mencerminkan keyakinan pekerja
untuk membangun komitmen organisasional tentang apa yang seharusnya diterima sebagai
adalah melalui justice and support (keadilan imbalan atas apa yang mereka berikan pada
dan dukungan). Organisasi yang cenderung organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
memperhatikan kesejahteraan pegawai cende- bahwa diperlukan adanya peningkatan ko-
rung menuai tingkat loyalitas yang lebih ting- mitmen organisasi dalam diri pegawai agar
gi. Dengan begitu kinerja pegawai semakin mampu meningkatkan pengaruh kompensasi
baik begitu juga dengan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Sebagai tanda ko-
pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan mitmen positif: pekerja menunjukkan antu-
penelitian yang dilakukan oleh Ghoniyah dan siasme, menyelesaikan masalah, melaporkan
Masurip (2011) yang menyatakan bahwa va- kemajuan, dan menunjukkan inisiatif (Lang-
riabel komitmen karyawan bukan merupakan don dan Osborne, 2001:45) dalam Wibowo
jalur atau mediasi dari hubungan lingkungan (2016:436).
kerja dan kinerja, hal ini terlihat dari hasil per-
hitugan yang menyatakan bahwa pengaruh simpulan
langsung 0,491 lebih besar daripada pengaruh
tidak langsung 0,456. Adapun simpulan yang dapat ditarik
Dari hasil pengolahan data yang telah dari penelitian yang telah dilakukan yaitu: (1)
dilakukan menunjukkan pengaruh secara ti- Disiplin berpengaruh positif secara langsung
dak langsung kompensasi terhadap kinerja terhadap kinerja pegawai di Kantor Wilayah
pegawai melalui komitmen organisasi bahwa Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa
Komitmen organisasi dalam penelitian ini Tengah. Hal ini berarti, semakin baik disiplin
terbukti mampu memediasi pengaruh kom- pegawai, maka kinerja pegawai akan semakin
pensasi terhadap kinerja pegawai. Hal ini di- baik. Begitupun sebaliknya, apabila disiplin
tunjukkan dari nilai pengaruh tidak langsung pegawai kurang baik, maka kinerja pegawai
variabel kompensasi terhadap kinerja pegawai juga akan semakin menurun; (2) Lingkungan
melalui komitmen organisasi sebesar 0,121 kerja fisik tidak berpengaruh terhadap kinerja
lebih besar dari pengaruh langsung variabel pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan
kompensasi terhadap kinerja pegawai sebesar Nasional Provinsi Jawa Tengah. Hal ini men-

828
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

gindikasikan jika lingkungan kerja fisik tidak Hal ini berarti bahwa adanya komitmen orga-
mampu meningkatkan kinerja pegawai yang nisasi tidak mampu meningkatkan pengaruh
ada di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Na- lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pega-
sional Provinsi Jawa Tengah; (3) Kompensasi wai di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Na-
tidak berpengaruh secara langsung terhadap sional Provinsi Jawa Tengah; (10) Kompensa-
kinerja pegawai di Kantor Wilayah Badan si berpengaruh positif secara tidak langsung
Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. terhadap kinerja pegawai melalui komitmen
Hal ini mengindikasikan bahwa kompensasi organisasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang didapatkan pegawai tidak mampu me- kompensasi yang baik akan memicu pening-
ningkatkan kinerja pegawai; (4) Komitmen katan komitmen organisasi pegawai, sehingga
organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja mampu berperan terhadap peningkatan kiner-
pegawai di Kantor Wilayah Badan Pertana- ja pegawai di Kantor Wilayah Badan Perta-
han Nasional Provinsi Jawa Tengah. Hal ini nahan Nasional Provinsi Jawa Tengah.toran
mengindikasikan bahwa komitmen yang di- SMK Negeri 2 Temanggung Tahun Ajaran
miliki pegawai tidak mempengaruhi kinerja 2017/2018” maka diperoleh simpulan bahwa
yang dihasilkannya; (5) Disiplin berpengaruh penerapan moving class, disiplin belajar, dan
positif terhadap komitmen organisasi. Hal ini peran guru berpengaruh positif dan signifikan
berarti bahwa semakin tinggi disiplin yang di- terhadap hasil belajar dengan signifikansi se-
miliki pegawai, maka semakin baik komitmen besar 0,000. Artinya semakin baik penerapan
organisasi yang dimiliki pegawai. Sebaliknya, moving class, disiplin belajar, dan peran guru,
apabila disiplin pegawai semakin rendah, maka hasil belajar siswa akan mengalami pe-
maka komitmen organisasi juga akan sema- ningkatan.
kin rendah; (6) Lingkungan kerja fisik berpen-
garuh positif terhadap komitmen organisasi. UCAPAN TERIMA KASIH
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi lingkun-
gan kerja fisik, maka semakin baik komitmen Penulis mengucapkan terima kasih ke-
organisasi yang dimiliki pegawai. Sebaliknya, pada: 1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.,
apabila lingkungan kerja fisik semakin ren- Rektor Universitas Negeri Semarang atas ke-
dah, maka komitmen organisasi juga akan se- sempatan yang diberikan kepada penyusun
makin rendah; (7) Kompensasi berpengaruh untuk menempuh pendidikan di Universitas
positif terhadap komitmen organisasi. Hal ini Negeri Semarang, 2) Drs. Heri Yanto, MBA,
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kom- PhD., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
pensasi yang didapatkan oleh pegawai, maka Negeri Semarang yang telah memberikan
akan semakin tinggi komitmen yang dimili- fasilitas dan kesempatan bagi penulis untuk
ki pegawai. Sebaliknya, apabila kompensasi mengikuti program S1, 3) Dr. Ade Rustiana,
yang didapatkan oleh pegawai rendah, maka M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
komitmen organisasi juga akan semakin ren- Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sema-
dah; (8) Disiplin berpengaruh positif secara rang yang telah memberikan fasilitas dan
tidak langsung terhadap kinerja pegawai me- pelayanan selama penulis menempuh pendi-
lalui komitmen organisasi. Hal tersebut me- dikan, 4) Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.,
nunjukkan bahwa disiplin pegawai yang baik Dosen Pembimbing yang dengan sabar mem-
akan memicu terciptanya komitmen organi- bimbing, dan mengarahkan sehingga penyu-
sasi pegawai, sehingga mampu berperan ter- sun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
hadap peningkatan kinerja pegawai di Kantor baik, 5) Dr. Ade Rustiana, M.Si., Dosen Pen-
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi guji I yang telah memberi saran dan masukan
Jawa Tengah; (9) Lingkungan kerja fisik tidak kepada penulis, 6) Agung Kuswantoro, S.Pd.,
berpengaruh secara tidak langsung terhadap M.Pd., Dosen Penguji II yang telah memberi-
kinerja pegawai melalui komitmen organisasi. kan masukan sehingga skripsi ini menjadi leb-

829
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

ih baik, 7) Kepala Kantor Wilayah Badan Per- Pengaruh Fasilitas Kantor, Motivasi Kerja,
tanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah yang dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Per-
telah memberikan izin dan bersedia menjadi angkat Desa di Kecamatan Tulis Kabupaten
responden dalam penelitian, 8) Ismiyati, S.Pd., Batang. Dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi.
M.Pd, Dosen Wali Pendidikan Administrasi Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Perkantoran B 2014 yang telah memberi- Baihaqi, Muhammad Fauzan. (2010). Pengaruh
kan bimbingan, pengarahan dan motivasi Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja
selama penulis menimba ilmu di Universi- dan Kinerja dengan Komitmen Organisasi
tas Negeri Semarang, 9) Seluruh dosen, staf sebagai Variabel Intervening di PT Yud-
dan karyawan Fakultas Ekonomi Universi- histira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta.
tas Negeri Semarang yang telah membantu Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UN-
dalam proses perkuliahan, 10) Semua pihak- DIP.
pihak yang telah membantu dalam proses Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya
penyelesaian skripsi ini. Manusia. Jakarta:Erlangga.
Betania, Widya K. dan Ade Rustiana. (2014). Pen-
daftar pustaka garuh Lingkungan Kerja Fisik, Kepuasan
Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kin-
Afghoni, Muhammad Nur Jamaluddin dan Amin erja Guru di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.
Wahyudi. (2011). Pengaruh Kompensasi Dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi. Sema-
dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja rang: Universitas Negeri Semarang.
Guru dengan Komitmen Organisasi Seb- Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Organisasi dan
agai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Sumberdaya Manusia, Volume 5 No.1. Hal Rineka Cipta.
42-53 Surakarta: Universitas Slamet Riyadi Ghoniyah, Nunung dan Masurip. (2011). Pen-
Surakarta. ingkatan Kinerja Karyawan melalui Kepe-
Akhtar, Jawad. (2014). Impact of Work Environ- mimpinan, Lingkungan Kerja dan Komit-
ment, Salary Package and Employees Per- men. Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 2,
ception on OrganizationalvCommitment: No.2. Semarang:Universitas Negeri Sema-
A study of Small & Medium Enterprises rang.
(SMEs) of Pakistan. International Journal of Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivarie-
Academic Research in Business and Social Sci- te IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit
ences, Vol.4:No.8. Universitas Diponegoro.
Amrulloh, Abdul Malik Karim dan Hengky Pra- Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono. (2013). Analisis
musinto. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep,
Kepala Desa, Fasilitas Kantor, dan Kom- dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Uni-
pensasi Terhadap Kinerja Se-Kecamatan versitas Diponegoro.
Sukorejo. Economic Education Analysis Jour- Gie, The Liang. (2012). Administrasi Perkantoran
nal.6(3), Hal 912-922. Semarang: Universi- Modern. Yogyakarta: Liberty.
tas Negeri Semarang. Heriyanti, Dewi. (2007). Analisis Pengaruh Buda-
Arianto, Dwi Agung Nugroho. (2013). Pengaruh ya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Gaya
Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, dan Buda- Kepemimpinan Terhadap Kinerja Kary-
ya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. awan dengan Komitmen Organisasional
Jurnal Economia, Volume 9 No.2. Hal 191- Sebagai Variabel Intervening Di PT PLN
200 Jepara: Universitas Islam Nahdlatul (Persero) APJ Semarang. Tesis. Semarang:
Ulama Jepara. Fakultas Ekonomi UNDIP.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Handaru, Agung Wahyu dan Shalahudin Abdil-
Jakarta: Rineka Cipta. lah. (2013). Pengaruh Karakteristik Peker-
Arofah, Rupik dan Hengky Pramusinto. (2015). jaan dan Kompensasi Terhadap Komitmen

830
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Organisasi pada PT “X” Jakarta. Jurnal Riset Mathis, Robert L dan John H. Jackson. (2002).
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Volume 4 Manajemen Sumber Daya Manusia.
Nomor 2. Hal 236-256. Jakarta:Universitas Jakarta:Salemba Empat.
Negeri Jakarta. Moenir, H.A.S. (2001). Manajemen Pelayanan
Hasibuan, Malayu. (2009). Manajemen Sumber Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Ak-
Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. sara.
http://jateng.atrbpn.go.id/ (diakses tanggal 19 Fe- Nawawi, Hadari. (2011). Manajemen Sumber Daya
buari 2018) Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univer-
Kasenda, Ririvega. (2013). Kompensasi dan Moti- sity Press.
vasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Kary- Nguyen, Tran Thi Tam. (2016). The Impact of
awan Pada PT Bangun Wenang Beverages. Servant Leadership And Work Environt-
Jurnal EMBA Volume 1 No.3. Hal 853-859. ment On Organizational Commitment of
Manado: Universitas Sam Ratulangi. Employees In Public Agencies In Ho Chi
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manu- Minh City. Thesis. International School Of
sia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Business University of Economics HCMC
Yogyakarta:Graha Ilmu. University of Tampere.
KBBI Daring.kbbi.kemendikbud.go.id (diakses Nitisemito, Alex. (2001). Manajemen Personalia:
tanggal 19 Februari 2018) Manajemen SDM. Jakarta: Ghalia Indone-
Kuswantoro, Agung. (2014). Pendidikan Adminis- sia.
trasi Perkantoran Berbasis Teknologi Informasi Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan
Komputer. Jakarta:Salemba Infotek. Sumber Daya Manusia. Jakarta:Rineka Cip-
Liana, Yuyuk dan Rina Irawati. (2014). Peran Mo- ta.
tivasi, Disiplin Kerja Terhadap Komitmen Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto. (2016).
Karyawan dan Kinerja Karyawan Pada Pe- Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
rusahaan Air Minum di Malang Raya. Ju- Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
rnal Manajemen dan Akuntansi. Vol.3, No.1, Paik, Yongsun, Parboteeah K. Praveen, Sim Won-
Hal 17-34. Malang: STIE Malangkucec- shul. (2007). The relationship between
wara. perceived compensation, organizational
Mangkunegara, Anwar Prabu.( 2015). Manajemen commitment and job satisfaction:the case
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: of Mexican workers in the Korean Maqui-
PT Remaja Rosdakarya. ladoras. The International Journal of Human
Margono. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Resources Management 18: 10 Oktober 2007
Jakarta: PT Rineka Cipta. 1768-1781.
Masasti, Suci dan Ismiyati. (2015). Pengaruh Dis- Potu, Aurella. (2013). Kepemimpinan, Motivasi,
iplin Kerja, Motivasi Kerja, dan Tata Ruang dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya Terha-
Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Kelura- dap Kinerja Karyawan Pada Kanwil Ditjen
han Kecamatan Purbalingga Kabupaten Kekayaan Negara Suluttenggo dan Maluku
Purbalingga. Economic Education Analysis Utara di Manado. Jurnal EMBA, Volume 1
Journal.4(3), Hal 706-719. Semarang: Uni- No. 4. Hal 1208-1218 Manado: Universitas
versitas Negeri Semarang. Sam Ratulangi Manado.
Murty, Windy Aprillia dan Gunasti Hudiwinarsih. Prabowo, Ahmadi. Arief Alamsyah, Noermijati.
(2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi, (2016). Pengaruh Kompensasi dan Kepua-
dan Komitmen Organisasional Terhadap san Kerja terhadap Komitmen Organisa-
Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi (Stu- sional Perawat dan Bidan Kontrak di RS
di Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Bhayangkara Hasta Brata Batu Malang. Ju-
Surabaya). The Indonesian Accounting Review. rnal Aplikasi Manajemen Volume 14 Nomor
Vol.2, No.2, Hal 215-228. Surabaya:STIE 1 Maret 2016. Malang: Universitas Brawi-
Perbanas. jaya.

831
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Prihantoro, Agung. (2012). Peningkatan Kinerja Malang:Universitas Widyagama Malang.


Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Sanusi, Anwar. (2014). Metodologi Penelitian Bis-
Disiplin, Lingkungan Kerja, dan Komit- nis. Jakarta: Salemba Empat.
men (Studi Kasus Madrasah di Lingkun- Sapitri, Ranty. (2016). Pengaruh Komitmen Or-
gan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, ganisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pati). Jurnal Unimus.Volume 8, Nomor 2. Perusahaan Listrik Negara Area Pekan-
Hal 78-98 Semarang: UNIMUS. baru. JOM Fisip, Vol.3, No.2, Hal 1-9.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 ten- Pekanbaru:Universitas Riau.
tang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Neg- Sari, Ninik Kurnia dan Syamsu Hadi. (2017). ‘Pen-
eri Sipil. garuh Lingkungan Kerja dan Komitmen
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 ten- Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai
tang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Disdikbud Kabupaten Batang’. Dalam Jur-
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 Ten- nal Pendidikan Ekonomi. Semarang: Univer-
tang Perubahan Ketujuh Belas Atas Per- sitas Negeri Semarang.
aturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya
Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Sipil. Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Aditama.
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Sidanti, Heny. (2015). Pengaruh Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Ta- Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja
hun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Negara Republik Indonesia Nomor 6037) Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Jur-
pada bab I pasal 1. nal JIBEKA, Volume 9 No.1. Hal 44-53 Ma-
Rahayu, Runik Puji. (2016). Pengaruh Kedis- diun: STIE Dharma Iswara Madiun.
iplinan Terhadap Kinerja UD Barokah Sinambela, Litjan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai
Pademawu Pamekasan. Jurnal Manajemen Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta:
& Kewirausahaan, Volume 1, No.2. Hal Graha Ilmu.
225-241 Madura: Universitas Madura. Sofyan, Diana Khairani. (2013). Pengaruh Ling-
Respatiningsih, Ida dan Frans Sudirjo. (2015). kungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, BAPPEDA. Jurnal MIEJ, Volume 2 No.1
Kapabilitas, dan Kepuasan Kerja Terhadap Hal 18-23 Aceh: Universitas Malikusaleh.
Kinerja Pegawai (Studi Empirik pada Inspe- Sofyandi, Herman. (2013).Manajemen Sumber Daya
ktorat Kabupaten Pemalang). Jurnal Ilmiah Manusia. Yogyakarta:Graha Ilmu.
UNTAG Semarang, ISSN:2302-2752, Vol.4, Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan
No.3, Hal 56-68. Semarang:UNTAG. Kompetensi SDM Teori, Dimensi Pengukuran,
Reza, Regina Aditya. (2010). Pengaruh Gaya dan Implementasi dalam Organisasi. Yogya-
Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin karta: Pustaka Pelajar.
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan.
Santosa Perkasa Banjarnegara. Skripsi. Bandung Alfabeta.
Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Pene-
Robbins, Stephen P dan Timothy A. Judge. (2015). litian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Ros-
Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. dakarya.
Sajudinnoor. (2014). Analisis Pengaruh Kompen- Susilo, Tri. (2012). Analisis Pengaruh Faktor Ling-
sasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan kungan Fisik dan Non Fisik Terhadap Stress
Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kerja Pada PT Indo Bali di Kecamatan
Kasus Pada Pegawai Non Medis RSUD Negara, Kabupaten Jimbaran, Bali. Jurnal
Kepanjen Kabupaten Malang). Jurnal Mana- Tekmapro. Jatim: Teknik Industri FTI-UPN
jemen dan Akuntansi, Vol.3 No.2. Hal 31-40 “Veteran”.

832
Rahma Nissa Oktaviani & Hengky Pramusinto/ EEAJ 8 (2) (2019) 814-833

Warongan, Jonathan B, dkk. (2014). Pengaruh Yuliantini, Putu Ayu.dkk. (2017). Pengaruh Kom-
Kompetensi, Komitmen Organisasi, dan petensi Sumber Daya Manusia, Motivasi,
Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Kary- dan Lingkungan Kerja Pada Komitmen
awan pada PT PLN (Persero) Wilayah Su- Organisasi dan Implikasinya Pada Kin-
luttenggo. Jurnal EMBA. Vol. 2, No. 4, Hal erja Pengurus Barang. E-Jurnal Ekonomi
331-342. Sulawesi Utara: Universitas Sam dan Bisnis Universitas Udayana. ISSN:2337-
Ratulangi. 3067, Vol.6, No.10, Hal 3697-3730.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Ma- Bali:Universitas Udayana.
nusia. Jakarta: Salemba Empat. Zafeiti, Salim Musabah Bakhit Al dan Noor Azmi
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja Edisi Kelima. Mohamad. (2017). The Influence of Orga-
Jakarta: Rajawali Pers. nizational Commitment on Omani Employ-
Wowor, Gerry J. Jr. Dan Sontje M. Sumayku. ees’ Work Performance. International Review
(2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Dis- of Management and Marketing. 7(2), 151-160,
iplin Terhadap Komitmen Organisasional Pada ISSN: 2146-4405. Malaysia: Universiti
Karyawan Media Cahaya Pagi. Vol.3, No.038. Teknologi Malaysia.
Manado:UNSRAT.

833

Anda mungkin juga menyukai