Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI

TERHADAP KINERJA PADA KANTOR DESA PASIRSARI


KECAMATAN CIKARANG SELATAN KABUPATEN BEKASI
Ahmad Gunawan1, Imam Sucipto2, Suryadi3
1,2,3
Universitas Pelita Bangsa
Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas. Cikarang Pusat.
E-mail : ahmadgunawan@pelitabangsa.ac.id1, imamsucipto@pelitabangsa.ac.id2,
suryadi@pelitabangsa.ac.id3

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh motivasi kerja
dan kompensasi terhadap kinerja pegawai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif, dengan dua variabel independen yang terdiri dari motivasi kerja (X1) dan kompensasi
(X2) serta variabel dependen kinerja pegawai (Y). Subyek penelitian ini adalah pegawai di kantor
desa Pasir Sari Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. Teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau teknik total sampling, yang
berjumlah 68 pegawai. Pengumpulan data menggunakan angket atau quisioner sedangkan teknik
analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis
menggunakan uji t dan uji f. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai yang ditunjukan dari hasil pengujian secara parsial bahwa
hasil uji t untuk variabel motivasi kerja (X1) diperoleh hasil t hitung sebesar 2,621 dengan
signifikansi 0,011. Sementara itu nilai pada tabel distribusi 5% t tabel sebesar 1,668. Maka
thitung > t tabel (2,621 > 1,668). Nilai Signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05).
Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai yang ditunjukan dari hasil
pengujian secara parsial bahwa hasil uji t untuk variabel kompensasi (X2) diperoleh hasil t hitung
sebesar 4,218 dengan signifikansi 0,000. Sementara itu nilai pada tabel distribusi 5% t tabel
sebesar 1,668. Maka t hitung > t tabel (4,218 > 1,668). Nilai Signifikansi t lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Motivasi kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai menunjukan adanya
pengaruh secara bersama-sama variabel motivasi kerja dan kompensasi terhadap kinerja
pegawai, di tunjukan dengan nilai F hitung sebesar 39,638 lebih besar dari f tabel distribusi 5%
yaitu 3,13 dan Signifikansi F sebesar (0,000 < 0,05).
Kata kunci : Motivasi kerja, kompensasi, kinerja pegawai

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out and explain the effect of work motivation and
compensation on employee performance. This type of research is quantitative research, with two
independent variables consisting of work motivation (X1) and compensation (X2) and employee
performance dependent variables (Y). The subjects of this study were employees at the office of
the village of Pasir Sari, South Cikarang District, Bekasi Regency. The sampling technique in this
study uses saturated sampling technique or total sampling technique, which amounts to 68
employees. Data collection using a questionnaire or questionnaire while the technique of data
analysis using multiple linear regression analysis with hypothesis testing using t test and f test.
The results showed that work motivation has a significant effect on employee performance as
indicated by the partial test results that the results of the t test for work motivation variables (X1)

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 1


obtained t count results of 2.621 with a significance of 0.011. Meanwhile the value in the
distribution table is 5% t table of 1,668. Then thitung> t table (2,621> 1,668). The Significance
value of t is smaller than 0.05 (0.011 <0.05). Compensation has a significant effect on employee
performance as shown by the partial test results that the results of the t test for the compensation
variable (X2) obtained the results of t count of 4.218 with a significance of 0,000. Meanwhile the
value in the distribution table is 5% t table of 1,668. Then t count> t table (4,218> 1,668). The
Significance value of t is less than 0.05 (0,000 <0.05). Work motivation and compensation on
employee performance shows that there is a joint effect of work motivation and compensation
variables on employee performance, indicated by the calculated F value of 39.638, greater than
the f table of 5% distribution of 3.13 and the significance of F of (0,000 < 0.05).
Keyword : motivation, compensation, employee performance

1. PENDAHULUAN pegawai yang tinggi diperlukan untuk


pencapaian tujuan organisasi atau
Kajian yang dilakukan peneliti pada perusahaan. Seperti diketahui bahwa
saat ini mengarah pada kinerja pegawai pencapaian tujuan organisasi yaitu
di Kantor Desa Pasirsari Kecamatan sesuatu yang diinginkan oleh setiap
Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. organisasi. pegawai yang memiliki
Beberapa faktor yang diduga kinerja rendah akan sulit untuk mencapai
mempengaruhi diantaranya yaitu hasil yang diharapkan, hal tersebut sesuai
motivasi kerja, dan kompensasi, sehingga dengan penelitian Maheswari, dan Lutvy
menjadi penting, hal ini dilakukan karena (2015).
pada dasarnya suatu organisasi harus Kinerja pegawai berkaitan erat dengan
memiliki kinerja yang baik dari motivasi kerja dan kompensasi yang
pegawainya. Kepala Desa dapat diterapkan atau diberikan dalam suatu
memberikan contoh dan motivasi kepada organisasi. Kompensasi yang diterapkan
pegawai desa agar pegawai desa dapat dalam suatu organisasi dapat membantu
mencapai hasil kerja yang maksimal. atau memberikan dampak yang baik
Gardjito et al., (2014) dalam terhadap pegawainya terutama dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa rangka menciptakan kinerja yang tinggi
“Atasan perlu memberikan motivasi bagi pegawai tersebut. Organisasi yang
kerja kepada pegawai agar dapat lebih dapat menerapkan sistem kompensasi
meningkatkan kinerjanya”. Misalnya, yang baik maka akan mempengaruhi
dengan cara memotivasi untuk motivasi pegawai yang berdampak
berprestasi dengan memberikan imbalan terhadap kinerja pegawai dalam suatu
(di luar gaji) yang sesuai bila prestasinya organisasi, hal tersebut sesuai dengan
baik, sehingga mereka akan merasa penelitian Maheswari, dan Lutvy (2015).
dihargai kerjanya. Pegawai yang termotivasi atau
Keberhasilan sebuah organisasi terdorong untuk melakukan suatu
bergantung kepada bagus atau tidaknya pekerjaan maka pegawai tersebut akan
kinerja pegawai dari organisasi tersebut. memiliki semangat untuk mengerjakan
Kinerja dari sebuah organisasi tugasnya, dengan demikian pegawai akan
bergantung kepada pegawainya dimana dapat mencapai kinerja yang maksimal.
setiap pegawai adalah penggerak sebuah Tinggi rendahnya motivasi yang
organisasi. Sesuatu yang baik dari diberikan akan mempengaruhi tinggi
pegawai akan berdampak langsung rendahnya kinerja yang diperoleh,
kepada kemajuan atau kemunduran yang dimana pegawai yang mendapatkan
diperoleh organisasi tersebut. Kinerja motivasi tinggi maka kinerja akan tinggi
pegawai merupakan masalah yang pula. Begitu juga sebaliknya, apabila
penting untuk setiap organisasi, kinerja motivasi yang diberikan kepada pegawai

2 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020


rendah maka kinerja juga akan terhadap kinerja karyawan,
berkurang. hal tersebut sesuai dengan kepemimpinan dan pelatihan
hasil penelitian sebelumnnya yang berpengaruh positif namun tidak
dilakukan oleh Gardjito et al., (2014) dari signifikan terhadap kinerja karyawan.
hasil penelitian menunjukan bahwa Melihat pentingnya motivasi kerja dan
motivasi kerja berpengaruh signifikan kompensasi bagi para pegawai desa,
terhadap kinerja karyawan. maka dalam hal ini desa Pasirsari juga
Pemberian motivasi kerja dan perlu memperhatikan hal tersebut agar
perhatian mengenai kompensasi perlu dapat meningkatkan kinerja para
dilakukan agar kinerja pegawai semakin pegawainya. Di mana desa Pasirsari
baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten
penelitian sebelumnnya yang dilakukan Bekasi tersebut masih ada permasalahan,
oleh Gardjito et al., (2014) dari hasil menurut observasi awal yang dilakukan
penelitian menunjukan bahwa motivasi oleh peneliti diantaranya yaitu peran aktif
kerja berpengaruh signifikan terhadap dari pegawai desa dalam menjalankan
kinerja karyawan. hal tersebut sesuai tugasnya di desa ini dinilai masih kurang
dengan hasil penelitian sebelumnnya maksimal, masih ada pekerjaan yang
yang dilakukan oleh Maheswari, dan terkadang penyelesaiannya tidak tepat
Lutvy (2015) dari hasil penelitian waktu hal ini dikarenakan masih ada
menunjukkan secara parsial, kompensasi pegawai desa yang menunda-nunda
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.. waktu dalam menyelesaikan
Penelitian yang dilakukan oleh Martinus, pekerjaannya, dilihat dari tingkat
(2016) hasil penelitian menunjukkan kehadiran masih terdapat pegawai desa
bahwa kompensasi berpengaruh positif yang berangkat dan pulang kantor tidak
dan signifikan terhadap kinerja sesuai dengan jam yang telah ditentukan,
karyawan, motivasi berpengaruh positif masih terdapat pegawai desa pada saat
dan signifikan terhadap kinerja jam kerja masih ada yang keluar kantor
karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh tanpa izin, sehingga pelayanan terhadap
Haryono et al, (2016) dari hasil penelitian masyarakat tertunda dan lain sebagainya
menunjukan bahwa kompensasi dan hal ini diduga disebabkan karena
kinerja karyawan berpengaruh positif kurangnya motivasi kerja dan
signifikan. Penelitian yang dilakukan kompensasi yang di berikan kepada
oleh Amrulloh, dan Pramusinto (2017) pegawai.
dari hasil penelitiannya menunjukan Dalam rangka meningkatkan kinerja
bahwa kompensasi berpengaruh positif pegawai di kantor desa Pasirsari
dan signifikan terhadap kinerja. Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten
Penelitian yang dilakukan oleh Bawoleh Bekasi, maka banyak faktor yang perlu
et al., (2015), menghasilkkan kesimpulan dipertimbangkan, yang dalam penelitian
bahwa terdapat hubungan yang signifikan ini meliputi motivasi kerja dan
dari Motivasi dan Kompensasi pada kompensasi. Diharapkan motivasi kerja
kepuasan kerja secara bersama maupun dan kompensasi yang diberikan oleh desa
parsial. Penelitian yang dilakukan oleh dapat meningkatkatkan kinerja pegawai
Riyanto et al., (2017) menghasilkan di kantor desa Pasirsari Kecamatan
kesimpulan bahwa motivasi kerja dan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi
lingkungan kerja berpengaruh simultan untuk menjadi lebih baik dan lebih maju.
terhadap kinerja karyawan. Penelitian Berbagai permasalahan yang terjadi di
yang dilakukan Laksmana et al., (2015) kantor desa Pasirsari Kecamatan
oleh menghasilkan kesimpulan bahwa Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi,
kompensasi dan lingkungan kerja diduga karena motivasi kerja dan
berpengaruh positif dan signifikan kompensasi yang diberikan kurang

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 3


maksimal, dari permasalahan yang ada, teknik total sampling adalah teknik
maka perlu dilakukan penelitian agar penentuan sampel bila semua anggota
kinerja pegawai dapat lebih baik dan desa populasi digunakan sebagai sampel,
dapat lebih maju. Berdasarkan observasi Martinus, (2016). Sumber data yang
awal dan penelitian sebelumnya, maka digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data sekunder dan data primer,
“Pengaruh Motivasi Kerja dan Pengumpulan data menggunakan angket
Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai atau quisioner
di Kantor Desa Pasirsari Kecamatan Penelitian ini menggunakan
Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi”. analisis regresi linier berganda yang
digunakan untuk memprediksi pengaruh
2. METODOLOGI motivasi kerja dan kompensaasi terhadap
kinerja pegawai di kantor Desa Pasirsari
Jenis Penelitian dalam artikel ini Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten
adalah jenis penelitian kuantitatif. Bekasi.
Penelitian penelitian kuantitatif menurut
Martinus, (2016) yang dikutip dari 3. LANDASAN TEORI
Sugiyono (2011) dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk
Motivasi Kerja
melakukan penelitian pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data Pengertian motivasi terbentuk
menggunakan instrumen penelitian, dari sikap (attitude) karyawan dalam
analisis data bersifat statistik/kuantitatif menghadapi situasi kerja (situation).
dengan tujuan untuk menguji hipotesis Motivasi yaitu kondisi atau energi yang
yang ditetapkan. menggerakkan diri karyawan mencapai
Waktu dan tempat penelitian. tujuan organisasi atau perusahaan.
Lokasi penelitian yaitu di kantor Desa Pentingnya motivasi karena
Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan menyebabkan, menyalurkan, dan
Kabupaten Bekasi. Adapun waktu mendukung perilaku manusia, supaya
penelitian dilaksanakan pada bulan Maret mau bekerja giat danantusias mencapai
2018 sampai dengan Bulan Agustus hasil yang optimal, Maheswari, dan
2018. Lutvy, (2015) dalam Mangkunegara
Populasi dalam penelitian ini (2005).
yaitu semua pegawai di kantor desa Motivasi adalah keinginan dalam
Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan diri seseorang yang menyebabkan orang
Kabupaten Bekasi yang berjumlah 68 itu bertindak. Biasanya orang itu
orang. Teknik pengambilan sampel pada bertindak karena sebuah alasan untuk
penelitian ini menggunakan teknik mencapai tujuan tertentu. Pendekatan
sampling jenuh atau teknik total untuk memahami motivasi kerja berbeda-
sampling, karena jumlah populasi relatif beda, karena teori yang digunakan
sedikit yakni sebanyak 68 orang, maka berbeda sehingga mengembangkan
semua pegawai di kantor desa Pasirsari pandangan dan model mereka sendiri,
Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Gardjito et al., (2014) dalam Malthis
Bekasi, yang berjumlah 68 orang akan (2006).
diteliti semua. Cara pengambilan sampel
dengan cara seperti tersebut di atas Motivasi kerja adalah suatu modal
dinamakan teknik sampling jenuh atau untuk menggerakkan dan mengarahkan
teknik total sampling, hal tersebut sejalan para pegawai agar dapat melaksanakan
dengan pendapat Sugiyono (2011) yang pekerjaannya masing–masing dalam
menyatakan teknik sampling jenuh atau mencapai sasaran dengan penuh

4 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020


kesadaran, tanggung jawab, dan fasilitas keamanan dan keselamatan
kegairahan. Motivasi kerja dapat kerja, yang diantaranya seperti adanya
memberi energi untuk menggerakkan jaminan sosial tenaga kerja, tunjangan
segala potensi yang ada, menciptakan kesehatan, dana pensiun, perlengkapan
kemauan yang tinggi, serta meningkatkan keselamatan kerja, dan asuransi
kebersamaan. Ada dua aspek motivasi kecelakaan.
kerja, yaitu segi pasif dimana motivasi
3. Kebutuhan sosial,
kerja sebagai kebutuhan dan sekaligus
ditunjukan dengan melakukan interaksi
pendorong, dan dari segi statis dimana
dengan orang lain yang diantaranya
motivasi kerja sebagai satu usaha positif
kebutuhan untuk diterima dalam
dalam menggerakkan daya dan potensi
kelompok, kebutuhan untuk mencintai,
pekerja agar secara produktif berhasil
dan dicintai.
mencapai tujuan yang telah ditentukan,
Kusuma, (2016) yang dikutip dari 4. Kebutuhan akan
Hasibuan, (2008) penghargaan, ditunjukan dengan
pengakuan maupun penghargaan
Berdasarkan definisi tersebut,
berdasakan dengan kemampuan yang
dapat diartikan bahwa motivasi kerja
dimiliki, kebutuhan untuk dihormati dan
adalah salah satu faktor untuk mendorong
dihargai oleh pegawai lain dan pimpinan
seseorang baik dari dalam maupun dari
terhadap prestasi kerjanya.
luar diri, untuk melakukan suatu
pekerjaan. Dorongan dari dalam diri 5. Kebutuhan perwujudan
dapat berupa kepuasan yang ingin diri, ditujukan dengan sifat pekerjaan
terpenuhi dan dorongan dari luar diri yang menantang dan menarik, dimana
dapat berupa suatu tujuan yang sudah pegawai akan mengerahkan kemampuan,
ditetapkan untuk dicapai dalam waktu dan potensinya. Dalam pemenuhan
tertentu. Sehingga dapat diartikan bahwa kebutuhan ini dapat dilakukan oleh
tujuan dari diberikannya motivasi kepada organisasi atau perusahaan, dengan
karyawan adalah untuk meningkatkan memberikan pendidikan dan pelatihan.
semangat dalam bekerja, dan sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas
kinerja karyawan. Konsekuensinya, Kompensasi
perusahaan dapat mencapai tingkat Pemberian kompensasi dapat
produksi yang lebih tinggi dengan meningkatkan kinerja dan memotivasi
karyawan yang ada pada saat ini, karyawan, oleh karena itu perhatian
sehingga dapat menghasilkan keuntungan organisasi atau perusahaan terhadap
yang lebih banyak. pengaturan kompensasi secara rasional
Indikator-Indikator Motivasi Kerja dan adil sangat diperlukan. Bila
karyawan memandang pemberian
Indikator-indikator untuk kompensasi tidak memadai, prestasi
mengetahui tingkat motivasi kerja pada kerja, motivasi maupun kepuasan kerja
karyawan menurut Maslow yang dikutip mereka cenderung akan menurun.
oleh Kusuma, (2016), yaitu: Kompensasi merupakan salah satu cara
1. Kebutuhan fisik, untuk mempertahankan karyawan yang
ditunjukan dengan pemberian gaji, telah ada dalam perusahaan, walaupun
pemberian bonus, uang transport, uang bukan salah satu-satunya cara untuk
makan, fasilitas perumahan, dan meningkatkan motivasi karyawan,
sebagainya. sehingga mereka tetap betah
diperusahaan, Maheswari dan Lutvy,
2. Kebutuhan rasa aman
(2015) yang dikutip dari Ati Cahyani
dan keselamatan, ditunjukan dengan
(2005).

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 5


Kompensasi ialah semua  Asuransi kesehatan/jiwa,
pendapatan yang berbentuk uang, barang merupakan pemberian jaminan
langsung maupun tidak langsung yang kesehatan atau keselamatan kerja
diterima pegawai sebagai imbalan atas kepada pegawai.
jasa yang diberikan kepada orgnisasi atau  Tunjangan hari raya, merupakan
perusahaan, Maheswari, dan Lutvy, kompensasi yang diberikan secara
(2015) yang dikutip dari Ati Hasibuan terpisah oleh perusahaan karena
(2007). adanya peringatan hari raya
Kompensasi merupakan seagala keagamaan.
sesuatu yang diterima para karyawan Kinerja Pegawai
sebagai balas jasa untuk kerja mereka,
Haryono et al, (2016) yang dikutip dari Istilah kinerja berasal dari kata job
Handoko (2010). Kompensasi merupakan performance atau actual performance,
pengetahuan keseluruhan pemberian prestasi kerja atau prestasi sesunguhnya
balas jasa bagi employers maupun yang dicapai oleh seseorang. Kinerja
employess baik langsung berupa uang adalah perilaku pegawai yang tampak
(financial) maupun yang tidak langsung dan terwujud dalam pelaksanaan tugas
berupa uang (non financial), Haryono et didalam kantor maupun tugas diluar
al, (2016) yang dikutip dari Martoyo kantor yang bersifat kedinasan. kinerja
(2006) adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi atau indikator suatu pekerjaan atau
Berdasarkan definisi-definisi yang suatu profesi dalam waktu tertentu.
telah dikemukakan dapat diketahui Pekerjaan adalah aktifitas menyelesaikan
bahwa kompensasi adalah balas jasa yang sesuatu atau membuat sesuatu yang
diterima karyawan dari perusahaan atau hanya memerlukan tenaga dan
instansi tempat bekerja. Dengan keterampilan tertentu seperti yang
pengertian di atas, maka besar atau dilakukan oleh pekerja kasar atau blue
kecilnya kompensasi yang diterima collar worker, Maheswari dan Lutvy,
pegawai bisa meningkatkan maupun (2015) dalam Wirawan (2009).
menurunkan kinerja pegawai.
Kinerja merupakan derajat
Indikator-Indikator Kompensasi penyusunan tugas yang mengatur
Dalam penelitian Maheswari, dan pekerjaan seseorang. Jadi kinerja
Lutvy, (2015) yang dikutip dari Mathis merupakan kesediaan seseorang atau
dan Jackson (2006) Indikator pengukuran sekelompok orang untuk melakukan
kompensasi adalah : kegiatan, atau menyempurnakannya
sesuai dengan tanggung jawab dengan
 Gaji, merupakan imbalan yang hasil seperti yang diharapkan, Maheswari
tetap untuk setiap periode tanpa dan Lutvy, (2015) dalam Byars dan
menghiraukan jumlah jam kerja. Rue.Setiap pegawai atau pekerja dituntut
 Bonus, merupakan tunjangan tidak untuk memberikan kontribusi positif
langsung yang diberikan kepada melalui kinerja yang baik, mengingat
pegawai atas prestasi kerja secara kinerja organisasi tergantung pada
penilaian relativ (relative kinerja pegawainnya. Kinerja merupakan
assessment). prestasi kerja, yakni perbandingan antara
 Insentif, merupakan tunjangan hasil kerja yang di lihat secara nyata
yang diberikan kepada pegawai di dengan standar kerja yang telah
unit kerja tertentu atas pencapaian ditetapkan organisasi, Tampi, (2014)
kinerjanya sesuai dengan yang dikutip dari Dessler, (2006).
kebijakan yang ditentukan oleh
perusahaan.

6 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020


Berdasarkan beberapa pendapat untuk menghindari hasil yang
diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merugikan.
merupakan hasil kerja, baik itu secara
kualitas maupun kuantitas yang sudah
dicapai oleh pegawai, dalam menjalankan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tugasnya sesuai tanggung jawab yang
diberikan organisasi, hasil kerja tersebut Uji Validitas
Nilai r hitung di dapat dari hasil
disesuaikan dengan yang diharapkan
perhitungan uji coba kuesioner kepada 68
organisasi, melalui kriteria atau standar
responden (n = 68) pada taraf uji ɑ =
yang berlaku dalam organisasi. Berhasil
0.05, nilai korelasi df = n-2 = 66
atau tidaknya kinerja yang dicapai
organisasi di pengaruhi kinerja pegawai sehingga r tabel = 0,2012. Berdasarkan
output variable yang memiliki 8 butir
secara individual atau kelompok. Dengan
pernyataan pada variable yang akan di uji
asumsi semakin baik kinerja pegawai
validitasnya pada setiap butir pernyataan
maka semakin baik kinerja organisasi.
sebagai berikut:
Indikator-indikator Kinerja Pegawai Tabel 1 Uji Validitas
Adapun indikator dari kinerja
pegawai dalam penelitian Tampi, (2014)
yang di kutip dari Bernadine (2004)
adalah sebagai berikut:
 Kualitas, tingkat dimana hasil aktifitas
dilakukan mendekati sempurna, dalam
arti menyesuaikan beberapa cara yang
ideal dari penampilan aktifitas
ataupun memenuhi tujuan yang
diharapkan dari suatu aktifitas.
 Kuantitas, jumlah yang dihasilkan
dalam istilah jumlah siklus aktifitas
atau jumlah unit yang diselesaikan.
 Ketepatan Waktu, tingkat aktifitas
yang diselesaikan pada waktu awal
yang diinginkan, dilihat dari sudut
koordinasi dengan hasil output juga
memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktifitas lain.
 Efektifitas, tingkat penggunaan
sumber daya manusia dalam
organisasi dimaksimalkan dengan
maksud menaikan keuntungan atau
mengurangi kerugian dari setiap unit
dalam penggunaan sumber daya.
Dari hasil olah data uji statistik validitas
 Kemandirian, tingkat dimana pegawai diatas terlihat tidak ada satupun butir
dapat melakukan fungsi kerjanya pernyataan yang tidak valid. Seluruh
tanpa meminta bantuan maupun butir pernyataan adalah valid dan dapat
bimbingan dari pengawas atau digunakan sebagai alat pengumpul data,
meminta turut campurnya pengawas karena nilai r hitung > r tabel.

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 7


Ketentuan dalam pengujian
Uji Reabilitas multikolonieritas adalah :
Instrumen yang reliabel adalah instrumen jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF >
yang bila digunakan beberapa kali untuk 10, maka terdapat korelasi yang terlalu
mengukur obyek yang sama, akan besar di antara salah satu variabel bebas
menghasilkan data yang sama. dengan variabel-variabel bebas yang lain
Reliabilitas variabel ditentukan (terjadi multikolonieritas). jika nilai
berdasarkan nilai alpha cronbach, apabila tolerance >0,10 dan VIF< 10, maka tidak
nilai alpha lebih besar dari 0,6 maka terjadi multikolonieritas.
dikatakan variabel tersebut reliabel atau Tabel 4 Coeficient Uji Asumsi
dapat diandalkan. Multikolinieritas
Tabel 2 Uji Reliabilitas

Tabel Coeficient Collinierity Statistics


diatas digunakan untuk menguji
Dari hasil analisa tersebut di atas,
persyaratan analisis multikolinieritas.
diperoleh nilai Cronbach’s Alpha dari
Dari tabel tersebut diperoleh masing-
semua variabel > 0.60 hal ini berarti
masing variabel independen memiliki
pernyataan-pernyataan tersebut reliabel
nilai tolerance = 0,507 dan VIF 1,973.
sehingga dapat digunakan dalam
Karena nilai tolerance lebih besar
penelitian.
daripada persyaratan minimal (0,507 >
0.10) dan nilai VIF lebih rendah dari
Uji Normalitas
persyaratan maksimal (1,973 < 10) maka
Uji Normalitas menggunakan One-
dapat disimpulkan bahwa analisis linier
Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ganda tidak memiliki masalah
diperoleh nilai asymp. Sig, (2-tailed) =
multikolinieritas.
0,200 karena probabilitas Z hitung lebih
Uji Heteroskedastistas
besar daripada taraf uji penelitian
Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan
(0,200>0,005) maka nilai residual regresi
untuk mendektesi gangguan yang
berdistribusi normal yang berarti bahwa
diakibatkan faktor-faktor dalam model
data variabel X1, X2, dan Y yang
regresi tidak memiliki varians yang sama.
digunakan untuk analisis regresi linier
jika varians berbeda disebut
ganda berasal dari data variabel yang
homoskedastisitas. pengujian
berdistribusi normal.
heteoroskedastisitas dilakukan dengan
Tabel 3 Uji Normalitas Data
menggunakan scatter plot. jika tidak
terdapat pola tertentu menunjukan bahwa
model regresi tersebut bebas dari masalah
heteroskedastisitas. Adapun hasil output
SPSS ver 22.0 adalah sebagai berikut :
Gambar 1 Uji Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel bebas,
Martinus, (2016) dalam Ghozali, (2005.

8 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020


Dari gambar scatter plot diatas, terlihat meningkat satu satuan, maka kinerja
bahwa titik-titik hasil perhitungan pegawai juga akan ikut meningkat
(perpotongan antara nilai residual dan sebesar 0,274 satuan, dengan asumsi
prediksi) relatif menyebar secara acak bahwa variabel lainnya yang tidak
diatas dan dibawah originserta tidak diteliti dalam penelitian ini adalah
membentuk pola tertentu. Hal ini dapat konstan atau tetap.
dikatakan bahwa analisis regresi ganda Berdasarkan nilai β di atas, dapat
X1, X2, terhadap Y benar-benar linier disimpulkan bahwa motivasi kerja
karena tidak memiliki masalah memiliki pengaruh yang lebih besar
heteroskedastisitas sehingga analisis terhadap kinerja pegawai daripada
linier ganda dapat dilanjutkan. kompensasi.

Analisis Regresi Linier Ganda Uji Hipotesis


Analisa model persamaan regresi linier Uji t
berganda atau Multiple Linear Uji t dilakukan untuk mengetahui ada
Regression Analysis digunakan untuk atau tidaknya pengaruh variabel bebas
meregresikan secara simultan antara dengan variabel terikat secara parsial.
variabel bebas atau independent variable Pengujian ini untuk melihat sejauh mana
dengan variabel terikat atau dependent pengaruh secara terpisah dari masing-
variable. masing variabel bebas (X) terhadap
Gambar 2 Analisis Regresi Berganda variabel terikat (Y). Hasil perhitungan
Hasil Output Analisis Regresi Berganda dengan program SPSS pada tabel 7 di
dari SPSS 22 sebagai berikut : atas diperoleh:
Nilai t hitung untuk X1 adalah 2,621 dan
dengan menggunakan taraf signifikan
sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat 1,668, yang berarti bahwa nilai t hitung
diartikan sebagai berikut: lebih besar daripada nilai t tabel yaitu
Persamaan regresi Y = 23,101 + 0,305 2,621 > 1,668 Signifikasi t sebesar 0,011
X1 + 0,274 X2 yang dapat diartikan: < 0,05, menandakan bahwa motivasi
1. Kinerja pegawai (Y) dapat dilihat kerja (X1) mempunyai pengaruh positif
pada nilai konstanta sebesar 23,101, dan signifikan terhadap kinerja pegawai
dengan asumsi tidak (Y). Dengan demikian dapat disimpulkan
memperhitungkan adanya variabel bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
motivasi kerja (X1) dan kompensasi sehingga hipotesis yang menyatakan
(X2). motivasi kerja (X1) mempunyai
2. Motivasi kerja akan meningkatkan berpengaruh positif dan signifikan
kinerja pegawai sebesar 0,305 terhadap kinerja (Y) dapat diterima.
dengan asumsi variabel lainnya Nilai t hitung untuk X2 adalah 4,218 dan
konstan, dimana jika motivasi kerja dengan menggunakan taraf signifikan
meningkat satu satuan, maka kinerja sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar
pegawai juga akan ikut meningkat 1,668, yang berarti bahwa nilai t hitung
sebesar 0,305 satuan, dengan asumsi lebih besar daripada nilai t tabel yaitu
bahwa variabel lainnya yang tidak 4,218 >1,668. Signifikasi t sebesar 0,000
diteliti dalam penelitian ini adalah < 0,05, menandakan bahwa kompensasi
konstan atau tetap. (X2) mempunyai pengaruh positif dan
3. Kompensasi akan meningkatkan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).
kinerja pegawai sebesar 0,274 Dengan demikian dapat disimpulkan
dengan asumsi variabel lainnya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
konstan, dimana jika kompensasi sehingga hipotesis yang menyatakan

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 9


kompensasi (X2) mempunyai Nilai R Square sebesar 0,549 atau 54,9%
berpengaruh positif dan signifikan menjelaskan besarnya pengaruh variabel
terhadap kinerja (Y) dapat diterima. X (motivasi kerja dan kompensasi)
terhadap variabel Y (kinerja pegawai).
Uji F Nilai R Square di atas dapat diartikan
Uji serempak atau Uji F merupakan uji bahwa besarnya pengaruh variabel X
secara bersama-sama untuk menguji terhadap Y adalah sebesar 54,9%
signifikasi pengaruh variabel motivasi sedangkan sisanya 45,1% dipengaruhi
kerja (X1) dan kompensasi (X2) terhadap oleh variabel lain di luar variabel yang
kinerja pegawai (Y). Uji F dilakukan diteliti dalam penelitian ini
dengan membandingkan F hitung dengan
F tabel. Berdasarkan hasil regresi Pembahasan
berganda dari tabel 5.8. ditunjukan
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
bahwa F hitung sebesar 39,638,
Kinerja Pegawai
sedangkan hasil F tabel pada tabel
distribusi dengan tingkat kesalahan 5% Hasil penelitian menunjukan bahwa
adalah sebesar 3,13. Hal ini berarti F motivasi kerja berpengaruh signifikan
hitung > F tabel (39,638 > 3,13) dan nilai terhadap kinerja pegawai yang
probabilitas dengan tingkat signifikasi f ditunjukan dari hasil pengujian secara
didapat sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini parsial bahwa hasil uji t untuk variabel
berarti variabel motivasi kerja (X1) dan motivasi kerja (X1) diperoleh hasil
kompensasi (X2) secara bersama-sama sebesar 2,621 dengan Signifikasi 0,011.
mempunyai pengaruh yang signifikasi Sementara itu nilai pada tabel distribusi
terhadap variabel Kinerja pegawai (Y). 5% t tabel sebesar 1,668. Maka t hitung >
Tabel 8 Uji F t tabel (2,621 > 1,668). Nilai Signifikasi t
lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05) maka
dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya secara parsial motivasi
Koefisien Determinasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
Koefisien Determinasi (R Square) atau pegawai.
sering disimbolkan dengan R2 dimaknai
sebagai sumbangan pengaruh yang Dengan demikian dapat disimpulkan
diberikan variabel bebas (X) terhadap bahwa ada pengaruh signifikan motivasi
variabel terikat (Y). Analisa Koefisien kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)
Determinasi (R Square) untuk hal ini dapat diartikan bahwa motivasi
mengetahui seberapa besar pengaruh kerja di kantor desa Pasirsari
antara motivasi kerja, dan kompensasi mempengaruhi kinerja pegawai. Apabila
terhadap kinerja pegawai. Hasil hitungan motivasi kerja terus ditingkatkan, maka
dengan mengunakan SPSS 22 di tunjukan kinerja pegawai akan semakin meningkat
pada tabel berikut : dan sebaliknya.
Tabel 9 Hasil koefisien Determinasi Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel di atas, terdapat kolom Hasil penelitian menunjukan bahwa
R sebagai koefisien kolerasi dan R kompensasi berpengaruh signifikan
Square sebagai koefisien determinasi. terhadap kinerja pegawai yang
Nilai R sebesar 0,741 dapat diartikan ditunjukan dari hasil pengujian secara
bahwa hubungan antara variabel X parsial bahwa hasil uji t untuk variabel
(motivasi kerja dan kompensasi) terhadap kompensasi (X2) diperoleh hasil sebesar
variabel Y (kinerja pegawai) adalah kuat, 4,218 dengan Signifikasi 0,000.
karena semakin mendekati angka 1. Sementara itu nilai pada tabel distribusi

10 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020


5% t tabel sebesar 1,668. Maka thitung > 5. KESIMPULAN
t tabel (4,218 > 1,668). Nilai Signifikasi t
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dengan demikian Ho ditolak dan Ha dan pembahasan yang telah dikemukakan
diterima. Artinya secara parsial pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kompensasi berpengaruh terhadap kinerja kesimpulan bahwa :
pegawai 1. Motivasi kerja berpengaruh signifikan
Dengan demikian dapat disimpulkan terhadap kinerja pegawai di kantor
bahwa ada pengaruh signifikan desa Pasirsari Kecamatan Cikarang
kompensasi (X2) terhadap kinerja Selatan Kabupaten Bekasi, yang
pegawai (Y), hal ini dapat diartikan ditunjukan dari hasil pengujian secara
bahwa kompensasi di kantor desa parsial bahwa hasil uji t untuk
Pasirsari mempengaruhi kinerja variabel motivasi kerja (X1) diperoleh
pegawai. Apabila kompensasi yang hasil t hitung sebesar 2,621 dengan
diberikan dapat ditingkatkan, maka signifikansi 0,011. Sementara itu nilai
kinerja pegawai akan semakin meningkat pada tabel distribusi 5% t tabel
dan sebaliknya. sebesar 1,668. Maka t hitung > t tabel
(2,621 > 1,668). Nilai Signifikansi t
Pengaruh Motivasi Kerja dan lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05).
Kompensasi terhadap kinerja Pegawai Hal ini dapat diartikan bahwa
Berdasarkan hasil pengujian secara motivasi kerja pada kantor desa
bersama (Uji F) variabel motivasi kerja Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan
dan kompensasi terhadap kinerja pegawai Kabupaten Bekasi, mempengaruhi
menunjukan adanya pengaruh secara kinerja pegawai.
bersama-sama variabel motivasi kerja 2. Kompensasi berpengaruh signifikan
dan kompensasi terhadap kinerja terhadap kinerja pegawai di kantor
pegawai, di tunjukan dengan nilai F desa Pasirsari Kecamatan Cikarang
hitung > F tabel (39,638 > 3,13) dan nilai Selatan Kabupaten Bekasi, yang
probabilitas dengan tingkat signifikasi f ditunjukan dari hasil pengujian secara
didapat sebesar 0,000 < 0,05 maka parsial bahwa hasil uji t untuk
dengan demikian Ho ditolak dan Ha variabel kompensasi (X2) diperoleh
diterima, artinya ada pengaruh motivasi hasil t hitung sebesar 4,218 dengan
kerja dan kompensasi secara simultan signifikansi 0,000. Sementara itu nilai
atau bersama-sama terhadap kinerja pada tabel distribusi 5% t tabel
pegawai. Dan hasil penelitian sebesar 1,668. Maka t hitung > t tabel
menunjukkan bahwa kedua variabel (4,218 > 1,668). Nilai Signifikansi t
motivasi kerja dan kompensasi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
memberikan kontribusi terhadap kinerja Hal ini dapat diartikan bahwa
pegawai sebesar 45.8%. Artinya variabel motivasi kerja pada kantor desa
kinerja pegawai dipengaruhi oleh Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan
variabel motivasi kerja dan kompensasi Kabupaten Bekasi, mempengaruhi
sebesar 45.8% dan sisanya 54.2% kinerja pegawai.
dipengaruhi oleh variabel lain diluar dua 3. Motivasi kerja dan kompensasi
variabel bebas yang diteliti, oleh karena berpengaruh secara simultan terhadap
itu motivasi kerja dan kompensasi kinerja pegawai di kantor desa
merupakan salah satu kunci utama dalam Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan
pencapaian tujuan bersama yang Kabupaten Bekasi, hal itu dibuktikan
diharapkan. dari hasil nilai F hitung sebesar
39,638 lebih besar dari f tabel

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020 11


distribusi 5% yaitu 3,13 dengan Semangat Kerja Karyawan CV. F.A
Signifikansi. (0,000 < 0,05). Management. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, 5, (2) : pp. 1-15.
DAFTAR PUSTAKA
Lutvy, H. M. (2015). Pengaruh
Amrulloh, P. (2017). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap
Kepemimpinan Kepala Desa, Fasilitas kinerja karyawan PT. Bank Ekonomi
Kantor, Dan Kompensasi Terhadap Raharja TBK Area Jakarta 5. Jurnal
Kinerja Se- Kecamatan Sukorejo. Manajemen, XIX, (2) : PP. 230-248.
Economic Education Analysis Journal, 6,
(3) : PP .912-922. Martinus, E. ( 2016). Pengaruh
Kompensasi Dan Motivasi Kerja
Aryanti, Y. R. (2016). Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Devina Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Kinerja Karyawan Studi kasus pada Manajemen, 5, (1) : pp.1-15.
Pabrik Bawang Goreng “UD. Sinar Tani
di Desa Pangundan Kecamatan Lebak Setyo Riyanto, a. S. (2017). Pengaruh
Wangi Kabupaten Kuningan. Jurnal Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
Agrinis, 1, (1) : PP. 58-73. terhadap Kinerja Karyawan di Bursa
Efek Indonesia. International Review of
Bawoleh, P. M. (2015). Pengaruh Management and Marketing, 7, (3) : PP.
Motivasi Dan Kompensasi Terhadap 342-348.
Kepuasan Kerja Pada Pt. Sig Asia
Bitung. Jurnal EMBA, 3, (3) : PP. 472- Sugiannor. (2014). Pengaruh Kompensasi
481. dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan bagian Pemasaran PT. Coca
Danang Afif Laksmana, j. L. (2015). Cola Distribution Indonesia Sales Office
Pengaruh Kompensasi, kepemimpinan, Banjarbaru. Jurnal KINDAI, 6, (4) : PP.
Lingkungan Kerja, dan Pelatihan 257-268.
terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya
Mandiri di Manado. Jurnal EMBA, 3, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
(3) : PP. 522-532. Kinerja Karyawan pada PT. Bank Negara
Indonesia, TBK (Regional Sales
Gardjito, M. N. (2014). Pengaruh Manado). Journal Acta Diurna, 3, (4) :
Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja pp. 2-10.
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada
Karyawan Bagian Produksi PT. Karmand Wulandari, M. H. (2017). Penelitian
Mitra Andalan Surabaya). Jurnal metode dan analisis. Semarang: Cv.
Administrasi Bisnis (Jab), 13, (1) : PP. 1- Agung.
8.
Shearer, P.M. (1999). Introduction to
Haryono, H. d. (2016). Peningkatan seismology. Cambridge: Cambridge
Kinerja Karyawan Melalui Kompensasi, University Press.
Lingkungan Kerja Dan Gaya
Kepemimpinan Di Ada Swalayan Trewartha, G.T., & Horn, L.H. (1980).
Banyumanik Semarang. Journal of An introduction to climate. New York:
Management, 2, (2) : PP. 1-11. McGraw-Hill.

Kusuma, Y. W. (2016). Pengaruh


Motivasi Kerja dan Insentif terhadap

12 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 3 No 1 Bulan Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai