Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348

Vol. 11, No.1 Januari 2019

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN IKLIM


ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA DI DINAS KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN KABUPATEN MALANG

Oleh :
Lina Damayanti
Prodi Manajemen STIEKN Jaya Negara Malang
Email: damayanti@stiekn.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah disiplin kerja, karakteristik
pekerjaan dan iklim organisasi secara simultan dan parasial berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang.
Variabel penelitian yang digunakan adalah Variabel bebas yaitu; variabel disiplin kerja,
variabel karakteristik pekerjaan, variabel iklim organisasi. Variabel terikat adalah
variabel prestasi kerja.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Malang yang berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel,
jadi jumlah sampel yang digunakan sebanyak 43 responden sehingga penelitian ini
dinamakan penelitian populasi atau sensus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja, karakteristik pekerjaan, dan iklim
organisasi secara simultan dan parsial bahwa jika pada saat yang sama disiplin kerja,
karakteristik pekerjaan, dan iklim organisasi berjalan dengan baik dan efektif, maka akan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Variabel yang berpengaruh paling
dominan terhadap prestasi kerja adalah iklim organisasi.

Kata kunci : Disiplin Kerja, Karakteristik Pekerjaan, Iklim Organisasi,Prestasi Kerja.

PENDAHULUAN

Visi dan misi suatu perusahaan dapat tercapai apabila perusahaan mampu
meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Menurut Sarwoto (2011), baik
buruknya kondisi kinerja perusahaan mempengaruhi tercapainya keuntungan perusahaan.
Hasibuan. M. (2011) menyatakan bahwa prestasi kerja sebagai hasil dari kinerja yang
mampu dikerjakan seorang pekerja, hal ini hasil pekerjaanya dapat dibuktikan secara
nyata baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Baik buruk hasil kerja karyawan dapat
dilihat dari standar kinerja yang telah ditetapkan perusahaan. Jika karyawan memberikan
hasil kerja sesuai standar kinerja yang telah ditetapkan, maka kinerja karyawan tergolong
baik.
Disiplin kerja merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Sarwoto (2011), menyebutkan bahwa disiplin merupakan modal yang dimiliki pekerja
untuk memperoleh prestasi kerja.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah karakteristik pekerjaan.
Beberapa aspek yang dapat mempengaruhi perasaan karyawan atas pekerjaan yang

27
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

ditekuninya antara lain aspek pekerjaan dimana pekerjaan yang diterima tidak
memberikan kesempatan untuk menuangkan ide serta kemampuannya, terlalu
membosankan atau terlalu berat bagi karyawan serta tidak ada umpan balik yangsesuai
atas pekerjaannya. Selain itu juga dipengaruhi oleh aspek individu dimana faktor usia
yang dianggap semakin bertambahnya usia semakin tidak produktif, danpendidikan yang
mempengaruhi prestasi kerja.
Kemudian komponen lain yang mempengaruhi kinerja adalah Iklim organisasi.
Iklim organisasi memberikan kekuatan lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi.
Iklim organisasi yang baik adah adanya tanggung jawab setiap pekerja terhadap
pekerjaanya, standar operasional prosedur kerja dilaksanakan dengan baik, kerja sama
yang baik dengan teman sekerja, susunan organisasi ditata secara rapi. Etos kerja
memberikan gambaran tentang pandangan dan sikap seseorang terhadap kerja. Etos kerja
ini bisa bersifat positif atau negatif sehingga dapat mempengaruhi organisasi (Mutaqin,
Wawan Ridwan, 2012). Sedangkan disiplin kerja merupakan merupakan bentuk ketaatan
dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan peraturan
tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan, dan diberlakukan dalam suatu organisasi
(Sarwoto., 2011). Disiplin kerja perlu dimiliki oleh setiap orang agar kehidupan
organisasi bisa aman, tertib dan lancar.
Karakteristik pekerjaan merupakan dasar bagi produktivitas organisasi dan
kepuasan kerja karyawan dirancang akan memainkan peranan penting dalam kesuksesan
dan kelangsungan hidup organisasi (Astuti, dkk. 2012).
Robbin yang dialih bahasakan oleh Hadyana Pujaatmaka (201) menjelaskan
bahwa: “Karakteristik pekerjaan merupakan aspek internal dari suatu pekerjaan yang
mengacu pada isi dan kondisi dari pekerjaan”.
Iklim organisasi merupakan lingkungan manusia dimana para karyawan organisasi
melakukan pekerjaan mereka, iklim organisasi ini cenderung untuk melihat keseluruhan
sistem dari organisasi tersebut. Iklim organisasi didefinisikan sebagai satu kesatuan
yang mampu mengukur lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung maupun
tidak langsung oleh orang yang hidup dan bekerja ditempat tersebut yang
mempengaruhi motivasi dan tingkah laku mereka (Triguno, 2011).
Berdasarkan definisi tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa prestasi kerja
adalah perolehan hasil kerjaan setiap orang dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawab pekerjaan dalam p[encapaian target yang telah ditetentukan.oleh
organisasinya
Fungsi pekerjaan adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau
kelompok yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pekerjaan atau prestasi kerja
seseorang terdiri dari faktor intern dan ekstern.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang.


Jln.S.Supriadi No.82 Blitar, dengan pertimbangan bahwa Dinas Kehutanan dan
Perkebunan yang menjadi tolok ukur prestasi kerja Negeri Sipil lain di Lingkungan
Pemerintah Kab. Malang,

28
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

Dalam penelitian telah diidentifikasikan beberapa variabel sebagai berikut:


1. Disiplin Kerja (X1),
2. Karakteristik Pekerjaan (X2),
3. Iklim Organisasi (X3) dan
4. Prestasi kerja (Y)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif berupa
persepsi responden tentang disiplin kerja, Karakteristik pekerjaan, dan iklim organisasi.
Adapun dilihat dari sumbernya data yang diperoleh adalah data primer yaitu data
dikumpulkan dari responden melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang.
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah kuesioner berupa
daftar pertanyaan yang bersifat tertutup. Pilihan jawaban dalam kuesioner disusun
menggunakan Skala Likert.
Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kab. Malang yang berjumlah 43 responden. Gambaran dari populasi pegawai pada Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh
populasi digunakan sebagai sampel, jadi jumlah sampel yang digunakan sebanyak 43
responden sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi atau sensus.

Uji Instrumen Penelitian


Uji Validitas
Secara statistik, uji validitas dilakukan dengan teknik validitas internal.Validitas
internal dapat dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
bagian instrumen secara keseluruhan. Bagian dari uji validitas internal yang dipakai
dalam penelitian ini adalah melalui analisa butir dimana untuk menguji setiap butir, maka
skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total (Arikunto,
2007).
Valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan membandingkan indeks
korelasi product moment (r hitung), dimana r hitung dapat dicapai dengan rumus
(Arikunto, 2007) :
nXY - (X) (Y)
RXY =
nX2 - (X)2 nY2 - (Y)2
Keterangan :
n = banyaknya sampel
X = skor item X
Y = skor total item X
Instrumen dikatakan valid apabila koefisien korelasinya  0,3 dengan alpha 5%
(Sugiyono, 2005).

Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauhmana instrumen dapat
dipercaya atau dapat diandalkan.
Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach:

29
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

 k   2 
r11 =   1 - 
 (k - 1)    12 
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
 b = jumlah variabel butir
2

21 = varian total


Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) apabila memiliki koefisien keterandalan
sebesar 0,6 atau lebih.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Hipotesis I


Hipotesis I yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan disiplin kerja (X1),
karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim organisasi (X3) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. Untuk membuktikan kebenaran dari uji hipotesis I dilakukan
dengan melihat hasil Uji-F.
Kriteria pengujian hipotesis I yaitu dengan membandingkan besarnya nilai Fhitung
dengan besarnya nilai Ftabel, jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel atau probabilitas <
5% berarti secara simultan variabel disiplin kerja (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan
iklim organisasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pada Kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil daripada nilai
Ftabel atau probabilitas α = 5% berarti variabel disiplin kerja (X1), karakteristik pekerjaan
(X2), dan iklim organisasi (X3) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Malang. Hasil Uji F
(analysis of variance) untuk pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis I


ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 61.632 3 20.544 23.052 .004a
Residual 262.554 39 6.732
Total 324.186 42
a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Karakteristik Pekerjaan, Disiplin Kerja
b. Dependent Variable: Prestasi kerja
Sumber: Data diolah

Dari hasil analisis diketahui nilai Fhitung sebesar 23.052 sedangkan pada tingkat
kepercayaan 95% (α = 5%) diperoleh nilai Ftabel = 2.8451 maka Fhitung > Ftabel dengan nilai
probabilitas 0.004 < 0.05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa
variabel disiplin kerja (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim organisasi (X3)
terbukti secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada tingkat kesalahan

30
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

5% (α = 5%). Hal tersebut mencerminkan bahwa variabel disiplin kerja (X1),


karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim organisasi (X3) secara bersama-sama dapat
menjelaskan kinerja, atau dengan pengertian lain jika pada saat yang sama disiplin kerja
(X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim organisasi (X3) berjalan dengan baik dan
efektif, maka akan berpengaruh signifikan (nyata) terhadap kinerja. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan disiplin kerja (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim
organisasi (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam penelitian
ini dapat terbukti atau dapat diterima.

Pembahasan
Berdasarkan analisis hasil penelitian terbukti bahwa disiplin kerja (X1),
karakteristik pekerjaan (X2), dan iklim organisasi (X3) secara simultan maupun parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Setiap pekerjsa dalam menjalankan pekerjaan memiliki cara yang berbeda,
demikian juga dalam mentaati peraturan yang ditetapkan. Walaupun telah dilaksanakan
pengawasan dengan ketat, kalau pekerja tidak memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
disxplin kerja, maka pelangaran akan terjadi dan berdampak pada hasil kerja (Branham,
2012).Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi.
Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi prestasi kerja
dalam organisasi.
Terdapat lima dimensi pekerjaan dalam model karakteristik pekerjaan Kelima
dimensi tersebut adalah keragaman keterampilan, identitas tugas, signifikasi tugas,
otonomi, dan umpan balik (Robbins, 2012).
Salah satu kegiatan yang paling penting dalam organisasi/perusahaan, dimana
manajemen sumber daya manusia ialah kegiatan mendapatkan orang-orang yang tepat
didalam iklim organisasi. Dalam organisasi baik organisasi besar dan organisasi kecil
dalam mengelola sumber daya manusia harus dapat mengkondisikan suasana yang
nyaman dan rasa aman serta menjadikan pekerja merasa puas atas pekerjaaan yang
dihasilkan sehingga dapat menumbuh lingkungan pekerjaan yang kompetitif.
Dalam organisasi/perusahaan dalam mengolola sumber daya manusia diperlukan
komunikasi yang terbuka bagi setiap anggota dan atasanya dengan bawahanya, sesuai
dengan tanggung jawab dan wewenanganya. Komunikasi yang dapat berjalan dengan
lancar berkaitan dengan berbagai informasi-informasi terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya yang diperoleh dengan tepat waktu, maka akan memberikan kepuasan bagi
pekerja, menikngkatkan motivasi kerja dan dapat menciptakan lingkungan
organisasi/perusahan yang harmonis, sehat dan nyaman hungubungan antara pekerja,
maupun antara pimpinan organisasi/perusahaan. Stoner (2003) menyatakan bahwa
dalam suatu organisasi/perusahaan memiliki 3 (tiga) faktor utama yang dapat memberi
pengaruh terhadap efektif atau tidaknya setiap orang dalam menjalankan pekerjaanya
antara lain: (1) factor dari individu pekerja, (2). faktor dari organisasi/perusahaan yang
menaunginya dan (3) factor dari suasana lingkungan organisasi/perusahaan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (β1) diketahui sebesar 0.073 yang
menunjukkan besarnya pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja. Hasil

31
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

koefisien regresi tersebut bermakna bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh sebesar
0.073 terhadap kinerja, di mana pengaruhnya positif (searah).
2. Koefisien regresi variabel karakteristik pekerjaan (β2) diketahui sebesar 0.152 yang
menunjukkan besarnya pengaruh variabel karakteristik pekerjaan terhadap kinerja.
Hasil koefisien regresi tersebut bermakna bahwa karakteristik pekerjaan memiliki
pengaruh sebesar 0.152 terhadap kinerja, di mana pengaruhnya positif (searah).
3. Koefisien regresi variabel Iklim Organisasi (β3) diketahui sebesar 0.197 yang
menunjukkan besarnya pengaruh variabel iklim organisasi terhadap kinerja. Hasil
koefisien regresi tersebut bermakna bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh
sebesar 0.197 terhadap kinerja, di mana pengaruhnya positif (searah).
4. Variabel Disiplin Kerja (X1), karakteristik Pekerjaan (X2), dan Iklim Organisasi (X3)
secara bersama-sama dapat menjelaskan kinerja, atau dengan pengertian lain jika
pada saat yang sama Disiplin Kerja (X1), Karakteristik Pekerjaan (X2), dan Iklim
Organisasi (X3) berjalan dengan baik dan efektif, maka akan berpengaruh signifikan
(nyata) terhadap kinerja. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan Disiplin Kerja
(X1), Karakteristik Pekerjaan (X2), dan Iklim Organisasi (X3) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dalam penelitian ini dapat terbukti atau dapat
diterima.
5. Variabel disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja.Variabel karakteristik pekerjaan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Variabel iklim organisasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja.
6. Nilai koefisien beta yang distandarisasi variabel iklim organisasi lebih besar
dibandingkan dengan nilai koefisien beta yang distandarisasi variabel lainnya. Hasil
tersebut bermakna iklim organisasi merupakan variabel yang berpengaruh paling
dominan terhadap kinerja.

Saran
1. Penelitian dapat diperluas dengan mengungkap masing-masing variabel. Variabel
tersebut selanjutnya menentukan permasalahan yang lebih spesifik sehingga dapat
memberikan sumbangan besar atas bidang sumber daya manusia.
2. Penelitian yang disarankan hendaknya merefleksikan penelitian ini pada populasi
atau subjek penelitian karakteristik yang beragam, misalnya pada institusi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, dkk. (2012).Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Motivasi Terhadap Komitmen


Organisasional Serta Dampaknya Terhadap Prestasi kerja (Studi pada Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama Kementrian Agama). BENEFIT Jurnal
Manajemen dan BisnisVolume 15, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 17-28.
Hasibuan. M. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi AksaraJakarta.
Mutaqin, Wawan Ridwan, (2012).Pengaruh Iklim Organisasi, Etos Kerja Dan Disiplin
Kerja Terhadap Efektifitas Kinerja Organisasi Di Politeknik Kesehatan Surakarta.
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Robbins, Stephen, P. 2011. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi
Kelima(Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

32
Jurnal Manajemen Jaya Negara ISSN: 2548-9348
Vol. 11, No.1 Januari 2019

Robbin, Stephen P. (2010). Perilaku Organisasi. Konsep Kontroversi, Aplikasi.


EdisiBahasa Indonesia, Jilid 1, Alih bahasa Hadyana Pujaatmaka, PT.
Prenhallindo,Jakarta.
Sarwoto, (2011), Dasar-dasar Organisasi Manajemen, Cetakan Kedelapan, Ghalia,Jakarta.
Stoner, A. F. J. (2003). Manajemen Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Suharsimi, Arikunto, (2011), Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,
RinekaCipta, Jakarta
Sugiyono, (2009), Metodologi Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Triguno, (2011). Budaya Kerja. Jakarta: Golden Terayon Press.

33

Anda mungkin juga menyukai