Anda di halaman 1dari 39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam proposal penelitian ini akan bersifat deskriptif kuantitatif, artinya

penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-

angka, meskipun juga berupa data kualitatif, namun itu adalah sebagai

pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat

hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dengan narasumber.

Menurut Yusuf (2013:58), pendekatan kuantitatif memandang tingkah

laku manusia dapat diramal dan realitas sosial; objektif dan dapat diukur. Oleh

karena itu, penggunaan penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan

reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian

yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya. Hal itu

didukung oleh pemilihan masalah, identifikasi masalah pembatasan dan

perumusan masalah yang akurat, serta dibarengi dengan penetapan populasi dan

sampel yang benar.

50
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:13) berpendapat “Tempat penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

yang objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di CV Sarci Mediatama. Jl. TPU Parakan

Gg. Al-Hidayah, Pondok. Benda, Pamulang. Tangerang Selatan 15416

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan yang dimulai

dari bulan Februari – Juni 2022. Adapun penelitian dilakukan secara bertahap

disesuaikan dengan tingkat kebutuhan penulis, diawali dengan persiapan

pendahuluan berupa penulisan proposal judul penelitian, seminar proposal,

penyempurnaan materi proposal, pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan

data primer dan sekunder.

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Febr'22 Mar'22 Apr'22 Mei'22 Jun'22
No Jadwal Kegiatan (Ming) (Ming) (Ming) (Ming) (Ming)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusu nan Proposal
2 Revisi Proposal Skripsi
3 Penyusunan Instrumen
4 Penyebaran Kuesioner
5 Tabulasi Data
6 Pengelohan Data
7 Analisis Data
8 Penulisa n Skripsi

51
3.3 Operasional Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya operasionalisasi konsep agar

penelitian lebih mudah dipahami. Definisi operasional adalah unsur penelitian

yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Didalam

menentukan faktor-faktor atau keadaan- keadaan yang dicakup dalam konsep

tersebut. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yang terdiri dari satu

variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu :

1. Variabel Bebas (stress kerja)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya,

yaitu lingkungan kerja (X) adalah segala kondisi yang berada di sekitar pekerjaan

yang mampu mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tidak

langsung dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan untuk mencapai tujuan

instansi. Berdasarkan uraian di atas indikator- indikator stress kerja yaitu :

a. Konflik peran

Kombinasi dari harapan dan tuntutan yang diberikan kepada para pegawai

atau anggota lain dalam instansi yang menimbulkan tekanan disebut tekanan

peran. Jika terdapat dua atau lebih tekanan peran, maka timbullah sebuah

konflik.

b. Beban kerja yang berlebihan

Beban kerja ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Disebut

kuantitatif jika seorang menghayati terlalu banyak pekerjaan yang harus

diselesaikan atau karena keterbatasan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan

yang diberikan. Dan disebut kualitatif jika kurangnya kemampuan seorang

52
untuk menyelesaikan pekerjaannya atau pekerjaannya yang ia hadapi

menuntut keahlian melebihi kemampuannya.

c. Sikap pemimpin di ukur dari persepsi responden mengenai sikap pemimpin

yang kurang adil dalam memberikan tugas.

d. Waktu kerja diukur dari persepsi responden mengenai waktu kerja yang

dirasakan berlebihan.

e. Komunikasi diukur dari persepsi responden mengenai komunikasi yang

kurang baik antar pegawai.

2. Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)

Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya

yaitu kinerja pegawai (Y) adalah hasil kerja yang di capai pegawai baik secara

individu atau kelompok sesuai dengan tugas,kemampuan dan tanggung jawab

didalam instansi pada periode tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Indikator-

indikator dari kinerja karyawan adalah :

a. Kualitas kerja

Menunjukkan kerapihan, ketelitian, keterkaitan hasil kerja dengan tidak

mengabaikan volume pekerjaan. Kualitas kerja yang baik dapat

menghindari tingkat kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

b. Kuantitas kerja

Menunjukkan banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu

waktu sehingga efisiensi dan efektifitas dapat terlaksana sesuai dengan

tujuan instansi.

53
c. Tanggung jawab

Menunjukkan seberapa besar pegawai dalam menerima dan melaksanakan

pekerjaannya, memper tanggung jawabkan hasil kerja serta sarana dan

prasarana yang digunakan dan perilaku kerjanya setiap hari.

d. Kerjasama

Kesediaan pegawai untuk berpartisipasi dengan pegawai yang lain secara

vertikal dan horizontal baik di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga

hasil pekerjaan akan semakin baik.

e. Inisiatif

Inisiatif dari dalam diri anggota perusahaan untuk melakukan pekerjaan

serta mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah dari

atasan atau menunjukan tanggung jawab dalam pekerjaan yang sudah

kewajiban seorang pegawai.

Agar penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk di

kontrol, dikoreksi dan dikonsultasikan, maka perlu dibuat kisi- kisi

instrumen. Berikut ini instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan

variabel stress kerja dan kinerja dari suatu populasi penelitian yaitu pada

CV. Sarci Mediatama Tangerang Selatan.

54
Tabel 3.2
Variabel dan Indikator Penelitian Instrument Item Pernyataan Kuisioner
No. Butir
Variabel Indikator Skala
Kuesioner
Budaya 1. Pelaksanaan norma 1.2

Organisasi 2. Pelaksanaan nilai-nilai 3,4

(Variabel X) 3. Kepercayaan dan filsafat 5,6

4. Pelaksanaan kode etik 7,8


Likert
5. Pelaksanaan seremoni 9

6. Sejarah Organisasi 10

Stress Kerja 1. Beban Kerja Yang Berlebihan 1,2

(Variabel X) 2. Tekanan Atau Desakan Waktu 3,4

3. Iklim Kerja Yang Kurang Baik 5,6

4. Ketidakjelasan Peran 7,8


Likert
5. Konflik Peran 9,10

Kinerja 1. Kualitas kerja 1,2

Karyawan 2. Kuantitas kerja 3,4

(Variabel Y)3. Tanggung jawab 5,6

4. Kerjasama 7,8
Likert
5. Inisiatif 9,10

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Sugiyono (2017:80) mengemukakan definisi populasi adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

55
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi bukan semata-mata jumlah orang, tetapi juga

objek dan benda-benda yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada objek atau subjek yang akan dipelajari, melainkan meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Untuk mengetahui tanggapan responden tentang pengaruh stress kerja

terhadap kinerja pegawai, maka populasi dalam penelitian ini adalah sebagian

karyawan CV Sarci Mediatama. Yang berjumlah 73 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2017:117). Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagian Karyawan CV Sarci Mediatama. Yang berjumlah 73 (tujuh

puluh tiga) orang, karena terbatasnya jumlah populasi yang dijadikan sampel

penelitian, sehingga metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sensus atau sampel jenuh.

Menurut Sugiyono (2017:84) “Non Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling dengan

menggunakan sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2017:118) “Teknik sampling

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel”. Sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah

73 orang.

56
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan upaya untuk mendapatkan informasi yang

akan digunakan dalam pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2018:308)

menyampaikan “metode pengumpulan data adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dibuktikan, dikembangkan

suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan memecahkan dan mengantisipasi

masalah”

1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah :

a. Observasi

Penulis melakukan proses pengamatan data yang terlebih dahulu melakukan

pengamatan langsung ke lokasi penelitian yaitu CV Sarci Mediatama.

Pengamatan ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang

relevan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Kuisioner

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar

pertanyaan tertutup secara tertulis dan dijawab dengan jawaban yang

tersedia untuk responden yang berhubungan dengan masalaha yang diteliti.

c. Studi Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini dilaksanakan untuk memperoleh data sekunder

dengan membaca literatur yang ada dan catatan-catatan yang diperoleh

selama kuliah, membaca buku-buku referensi yang ada kaitannya dengan

masalah yang akan dibahas.

57
2. Jenis Data
a. Data Primer

Yaitu data yang ditetapkan langsung dari objek penelitian. Adapun data

tersebut diperoleh dengan cara :

1) Observasi, yaitu penulis melakukan proses pengamatan data yang ada di

CV. Sarci Mediatama Tangerang Selatan.

2) Kuesioner, metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

membuat kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2013:199). Daftar

pertanyaan berisi tentang lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

3) Studi dokumentasi, melakukan pencatatan dan pengambil data di objek

peneliti yaitu CV Sarci Mediatama.

b. Data Sekunder

Yaitu sumber data yang tidak langsung yang memberikan data kepada

pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini mencakup sejara

perusahaan, visi misi perusahaan.

3.5.1 Observasi

Menurut Sugiyono (2017:141) berpendapat “observasi adalah proses

yang tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data berdasarkan fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Dalam hal ini

penulis melaksanakan pengamatan langsung terhadap CV Sarci Mediatama

58
dimana pengamatan terbatas pada pokok permasalahan sehingga perhatian lebih

fokus kepada data (riil) dan relevan.

3.5.2 Kuisoner

Kuesioner, metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

membuat kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya Sugiyono (2017:199). Daftar pertanyaan berisi tentang

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

3.5.3 Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018:476) adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,tulisan angka

dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung

penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2017:244) analisis data adalah “proses mencari,

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam unit-unit

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting untuk

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain”.

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interprestasikan. Untuk mengetahui

59
pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan pada CV Sarci Mediatama .

Penulis terlebih dahulu melakukan:

3.6.1 Uji Instrumen Data

Tujuan diadakan uji coba adalah diperolehnya informasi mengenai

kualitas instrumen sudah atau belum memenuhi persyaratan yang digunakan.

Menurut Sugiyono (2017:211), “baik buruknya instrumen akan berpengaruh

terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar tidaknya sangat

menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian”. Instrumen yang baik selain valid

juga harus reliabel, artinya dapat diandalkan. Suharsimi Arikunto (2017:211)

menyatakan “Instrumen dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang

“tepat” atau “ajeg” walau oleh siapa dan kapan saja”.

1. Uji Validitas

Valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti. Menurut Sugiyono (2017:361) berpendapat ”valid berarti terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya”.

Menurut Ghozali (2017:52) berpendapat “suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut”. Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel

Item-Total Statistics.

Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel atau dapat juga dengan

nilai chronbath alpa > standar kritis alpa, maka dikatakan valid. Untuk menguji

validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi

60
product moment sebagai berikut:

n (∑ xy ) - (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Sumber: Sugiyono (2017: 356)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antar X dan Y

n = jumlah responden

x = skor item kuesioner

y = total skor item kuesioner

∑x² = jumlah kuadrat seluruh skor X

∑y² = jumlah kuadrat seluruh skor Y

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya dilakukan

dengan menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social

Science (SPSS) for window versi 26, sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner

pada setiap variabel bebas.

Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan

tidaknya menurut Sugiyono (2017:173) yaitu dengan membandingkan antara nilai

r hitung dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid,

2) Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.

Dalam pengujian validitas ini, digunakan sofware SPSS versi 26 dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Buka menu SPSS Versi 26 statistik

61
2) Klik type in data, kemudian masukan data mentah

3) Pilih menu analyze, pilih correlate dan klik bivariate, masukan data (nilai

seluruh item sampai pada total score)

4) Pilih rumus correlation coefficients spearmen

5) Klik two-tailed pada kolom test of significance

6) Kemudian klik ok

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau serangkaian alat

ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur

itu dilakukan secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius

mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu. Menurut Sugiyono

(2017:168) berpendapat ”instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Sedangkan menurut Ghozali (2017:47) berpendapat ”reliabilitas merupakan alat

untuk menguji kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan di kuesioner”.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas diartikan sebagai

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Disebut

reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah.

62
Rumus yang digunakan pada penelitian ini, reliabilitas dicari dengan

menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen

pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai

dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5. Menurut Suharsimi

Arikunto (2015:223) cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:


[ ][ ]

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:223)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah butir pertanyaan

= Jumlah variansi butir pertanyaan

= variansi total

Jumlah varians skor setiap item dan varians total, dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(∑ )

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Sedangkan varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

(∑ )

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Keterangan:

63
= variansi tiap item

= variansi tiap item

X11 = Jawaban responden untuk setiap butir soal

∑Yt = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

N = Jumlah responden

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social Science

(SPSS) for window versi 26.

Kriteria yang digunakan apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang stabil,

maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran dilakukan sekali dan reliabilitas

dengan uji statistik.

Dalam penelitian ini pengukuran yang dipakai adalah dengan

membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan 0,600, dimana menurut Ghozali

(2017:238) dapat berpedoman sebagai berikut:

1) Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.

2) Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.

Dalam pengujian reliabilitas ini, digunakan sofware SPSS versi 26 dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Burka menu SPSS 26 statistik

2) Klik type in data kemudian masukan data mentah

3) Pilih menu analyze →scale → reliability analysis, masukan data (nilai seluruh

item tidak dengan total score)

4) Pilih rumus koefisien alpha cronbach

64
5) Pilih menu statistik

6) Kemudian klik item dan scale if item deleted → continue → ok

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah data.

Menurut Singgih Santoso (2015:342) berpendapat “sebuah model regresi akan

digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model

dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model

sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut

asumsi klasik”. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah

meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan Uji

Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2017:160) berpendapat ”model

regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal”. Jadi uji

normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai

residualnya. Dengan demikian uji ini untuk memeriksa apakah data yang berasal

dari populasi terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak untuk

membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang berdistribusi

normal. Uji Normalitas yang digunakan antara lain:

a. Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

Menurut Sugiyono (2017:257) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat diuji

65
dengan Kolmogorov Smirnov dengan rumus:

√n1 + n2

Keterangan:

KD: Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

n1 : Jumlah sampel yang diperoleh

n2 : Jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Metode Grafik.

Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada

(titik) pada sumbu diagonal pada grafik Probability Plot. Adapun menurut

Ghozali (2017:164) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

Dalam pengujian normalitas ini, digunakan sofware SPSS versi 26

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Klik analyze-regresion- linier

66
2) Pindahkan item utam ake kotak dependen. Item pendukung kek kotan

independen klik save, unchecklist mahalanobis distance, checklist

residual unsetandardized lalu klik continue.

3) Klik OK , hasil Res_1 keluar pada unjung paling kakan input data

4) Klik analyze-non parametic test-legalcy dialogs-1sample K-S

5) Klik unstandardised residual pindahkan ke kotak test variabel list.

6) Pastikan test distribution -normal telah di check list lalu klik OK muncul

tabel one - sample kolmogorov smirnove-test.

2. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali

(2017:105), berpendapat bahwa “uji multikolineritas bertujuan untuk menguji

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Menurut Singgih Santoso (2015:234) berpendapat “jika terbukti ada

multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada

dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali”. Adapun

untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat

dari tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai

berikut:

67
Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Atau dapat juga menggunakan rumus dibawah ini:

∑ xy - (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Sumber: Gozali, 2014:43))

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor item

Y = Sskor total

N = Jumlah subjek

∑xy = Jumlah perkalian antara X dan Y

∑x = Jumlah nilai X

∑y = Jumlah nilai Y

∑x2 = Jumlah kuadrat dari X

∑y2 = Jumlah kuadrat dari Y

Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang

68
baik adalah yang tidak terjadi multikolinieritas.

Dalam pengujian, digunakan sofware SPSS versi 26. Untuk mendeteksi hal

tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai nilai tolerance lebih < 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) <

dari 1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2) Jika nilai nilai tolerance lebih > 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) >

dari 1, maka terjadi multikolinieritas.

Dalam pengujian multikolinieritas ini, digunakan sofware SPSS versi 26

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Klik Analyze, pilih regresion- Linear.

2) Pindahkan item utama ke kotak dependen dan item pendukung ke kotak

independent, Klik Save, uncheklist residual unstandardized, lalu continue.

3) Klik statistic, pilih colinearity diagnostic, lalu continue.

4) Klik OK dan akan keluar hasil ooutput nya apada tabel coefficient.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu adanya korelasi antar anggota

sampel. Menurut Ghozali (2017:110) berpendapat bahwa “uji autokorelasi

bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada korelasi antar kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang

dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam

penelitian ini yaitu dengan uji Durbin-Watson (DW test) dengan rumus:

69
∑ ( )

Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Keterangan:

Et : adalah residual tahun t

et-1 : adalah residual satu tahun sebelumnya.

Menurut Algifari (2016:88) menyampaikan bahwa “konsekuensi dari adanya

autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat

menjelaskan varian populasinya”. Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS

versi 26. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dilakukan uji

Durbin-Watson dengan ketentuan:

Tabel 3.3
Pedoman Uji Autokorelasi Dengan Darbin-Watson (DW test)
Kriteria Keterangan

< 1,000 Ada autokorelasi


1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Algifari, (2016:88).

Dalam pengujian autokorelasi ini, digunakan sofware SPSS versi 26

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Buka Program SPSS

70
2) Pada kolom menu klik Analyse,

3) Kemudian pilih Regression,

4) Pilih Linier,

5) Masukan variabel item pernyataan variabel independen ke kotak Independen

dan variabel dependen ke kotak dependent,

6) Kemudian Klik Statistik lalu centang covariance matrix, Coliniearty

Diagnostics,

7) Klik Continue, dan Ok.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2017:139) berpendapat “uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain”. Cara menprediksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa yaitu:

a. Uji Glejser

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji

Glejser. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Ln  ( i )   o  LnX i  i
2

Sumber: Ghozali (2017:125-126)

Keterangan:

Ln = Regresi

έi2 = Kuadrat nilai undstandarized residual dari uji regresi

βo = Konstanta regresi

βln(X1 ) = Konstanta regresi variabel independen

71
µi = Residual test

Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai residual absolut

diregresi dengan variabel independen. (Ghozali, 2017:142). Dalam

pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Adapun ketentuan terjadi

atau tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan

heteroskedastisitas.

b. Grafik Scater Plot

Cara lain dalam menguji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan

grafik scater plot dapat melihat grafik scatter plot (Ghozali, 2017:125-126),

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak membentuk

pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat

disimpulkan tidak terjadi problem Heteroskedastisitas

2) Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola

tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat

disimpulkan terjadi problem Heteroskedastisitas.

Dalam pengujian heteroskedastisitas ini, digunakan sofware SPSS versi 26

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Buka Program SPSS Versi 26

72
2) Buka menu Transform, Klik Compute variable.

3) Lalu pada kolom “Target Variabel” ketik: RES2

4) Pada Kolom: “Numeric Expression” ketik ABS_RES(RES_1), Lalu

Klik OK

5) Kemudian lihat pada Data View maka akan muncul Variabel baru dengan

nama RES2.

6) Kemudian klik Analyse, pilik Regression, Klik Linier

7) Keluarkan dulu variabel Y diganti dengan variabel RES_2, lalu klik save.

Muncul Linier Regression: Save, lalu hilangkan tanda centang di

Understand, kemudian klik Continue, lalu klik OK.

3.6.3 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif merupakan data yang digunakan dengan mengadakan

pengumpulan data dan menganalisa sehingga diperoleh deskripsi, gambaran atau

fenomena yang diteliti.

1. Pembuatan Skala Likert

Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan

skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2017:92), skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya

interval yang ada dalam alat ukur sehingga bila digunakan akan menghasilkan

data kuantitatif.

Dalam ilmu statistik banyak sekali jenis-jenis skala dipelajari dan

digunakan baik untuk kepentingan akademisi maupun kepentingan praktisi. Dari

sekian banyak jenis skala yang telah dikembangkan, maka dalam penelitian ini

73
penulis menggunakan skala likert dalam bentuk data-data yang diperoleh.

Menurut Malholta (2016:298) berpendapat “Skala likert adalah

pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar “sangat setuju” hingga

“sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat

persetujuan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing dari

serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus”.

Pendapat di atas dipertegas oleh Sugiyono (2017:92) bahwa “Skala

Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Lebih lanjut

Sugiyono (2017:92) menjelaskan bahwa “Dengan menggunakan skala likert maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan indikator

tersebut dijadikan acuan dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan”.

Dalam penelitian fenomena sosial ini, variabel telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam

penelitian ini skala likert dan nilai (scoring) yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.4
Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Di adaptasi dari Sugiyono (2017:92)

Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan

instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih

akurat, efisien dan komunikatif.

74
Selanjutnya menurut pendapat Istijanto (2016:91) menyatakan bahwa

“Penggunaan 5 kategori dalam skala likert di atas sangat populer dalam survei

konsumen karena dipandang mewakili dengan baik tingkat intensitas penilaian

responden”. Penggunaan kategori yang terlalu banyak (misalnya sampai 9

kategori) sering kali justru membingungkan responden karena perbedaan tiap

kategori menjadi sedemikian tipis dan responden kesulitan untuk membuat

pilihan. Sebaliknya penggunaan skala dengan jumlah kategori yang sedikit

(misalnya 2 kategori) membuat responden tidak leluasa mengungkapkan

penilaiannya dan menjadi terpaksa memilih karena tidak ada pilihan yang lebih

cocok.

2. Skala Interval

Setelah dibuat skala likert dan skala nilainya (scoring), selanjutnya dicari

rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan penilaian rata-rata

tersebut, maka digunakan skala interval. Sedangkan skala interval itu sendiri

menurut Istijanto (2016:83), adalah ”Skala yang memiliki urutan dan memiliki

interval atau jarak yang sama antara kategori atau titik-titik terdekatnya”.

Hal tersebut dipertegas oleh Malholtra (2016:278) yang menyatakan

bahwa “Skala interval adalah skala yang menggunakan angka untuk memeringkat

obyek sedemikian rupa sehingga jarak setara secara numerik mewakili jarak setara

karakteristik yang sedang diukur. Untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut

maka digunakan interval, untuk menentukan panjang kelas interval, menurut

Sudjana (2016:47) digunakan rumus sebagai berikut:

75
Sumber: Sudjana (20016:47)

Keterangan:

P = Panjang Kelas Interval

K = Banyak Kelas

R = Rentang (data terbesar – data terkecil)

Jadi panjang kelas interval adalah = 0,8

Maka panjang kelas interval dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 3.5
Skala Interval
Kriteria atau Interpretasi Kategori Skala Interval
Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,79
Tidak Setuju atau Tidak Baik 1,80 – 2,59
Kurang Setuju atau Kurang Baik 2,60 – 3,39
Setuju atau Baik 3,40 – 4,19
Sangat Setuju atau Sangat Baik 4,20 – 5,00
Sumber: Di adaptasi dari Sujana (2005:47)

3.6.4 Analisis Kuantitatif

Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai

pengaruh, dan ignifikansi pengaruh tersebut. Menurut Sugiyono (2017:55)

berpendapat “metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari

hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan masalah

mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

tahapan analisis yang dilakukan adalah:

76
1. Analisis Regresi Linier Sederhana.

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

antara variabel independen dan dependen. Menurut Sugiyono (2017:277)

berpendapat “Regresi linier sederhana digunakan untuk mengestimasi besarnya

koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier saru variabel bebas

untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya variabel tergantung”. Adapun

persamaan regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bx

Dimana :

Y = Variabel terikat (dependen atau variabel yang diduga)

X = Variabel bebas (independen)

a = Intersep (konstan) (nilai Y bila X = 0 disebut titik intercept

b = Koefisien arah regresi linier untuk mengukur besarnya pengaruh Y

Sedangkan untuk mengetahui besarnya nilai konstanta a dan konstanta b dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Y . X 2 )  ( X . XY ) n XY -  X Y
a b
n  X2  ( X)2 Dan n  X 2  ( X) 2

Sumber: Sugiyono (2017:261)

Variabel X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X akan

menyebabkan adanya perubahan nilai Y artinya naik turunnya X akan membuat

nilai Y juga naik turun, namun tidak selalu demikian karena masih ada faktor lain

yang ikut mempengaruhinya.

77
2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liner berganda merupakan suatu teknik statistika yang

digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai

variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari

kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu variabel dependen

dengan variabel independen secara bersama-sama. Menurut Sugiyono (2017:277)

berpendapat “analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dinaikan/diturunkan”. Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau persamaan

regresi ganda sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + έ

Sumber: Sugiyono (2017:277).

Keterangan:

Y = Variabel dependen (dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan)

a = Bilangan konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y

pada saat variabel bebasnya adalah konstan atau 0 (X1 , X2 = 0)

b1 = Koefisien regresi berganda X1 terhadap variabel terikat Y, apabila

variabel bebas X2 dianggap konstan

b2 = Koefisien regresi berganda X2 terhadap variabel terikat Y, apabila

variabel bebas X1 dianggap konstan

X1 = Variabel Independen (X1 ) dalam penelitian ini adalah Lingkungan Kerja

Non Fisik

X2 = Variabel Independen (X2 ) dalam penelitian ini adalah disiplin kerja

78
έ = Disturbance’s error / variabel pengganggu

Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat

kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1 dan b2 dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

y = na + b1 X1 + b2 X2

X1 y = aX1 + b1 X1 + b2 X1 X2

X2 y = aX2 + b1 X1 X2 + b2 X2 X2 2

Sumber: Sugiyono (2016:279)

Arti koefisien b adalah jika nilai b positif (+), hal tersebut menunjukkan

adanya hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan

diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan

jika nilai b negatif (-), maka hal ini menunjukkan adanya hubungan yang

berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain setiap

peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya

nilai veriabel terikat, dan sebaliknya.

Dalam pengujian regresi ini, digunakan sofware SPSS versi 26 dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Masuk program SPSS

b. Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data variabel

c. Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada type pilih

numeric

d. Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan variabelnya

79
e. Klik analyze-regression-linear

f. Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak

dependen isi dengan variabel utama

g. Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary.

3. Analisis Koefisiem Korelasi

Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara

parsial maupun simultan. Menurut Sugiyono (2017:274) persamaan correlation

pearson dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

n ∑ Y- ∑ ∑
√( n ∑ (∑ ) ) (n ∑ (∑ )

Sumber: Sugiyono (2017:183)

Keterangan:

R : Korelasi antara variabel independen dan variabel dependen

n : Banyaknya sampel

X : Nilai variabel independen (bebas)

Y : Nilai variabel dependen (terikat)

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila nilai r > 0, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat merupakan hubungan yang positif yaitu semakin besar nilai variabel

bebas, maka semakin besar pula pengaruh terhadap nilai variabel terikat.

80
b. Apabila nilai r < 0, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat merupakan hubungan negatif, yaitu semakin kecil variabel bebas,

maka semakin kecil nilai variabel terikat.

c. Apabila nilai r = 0, maka antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada

hubungan sama sekali.

d. Apabila r = 1 berarti terdapat hubungan positif yang sempurna antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

e. Apabila nilai r = -1, maka telah terjadi hubungan negatif yang sempurna

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Lebih lanjut

menurut Sugiyono (2017:184) untuk menginterpretasikan hasil koefisien korelasi

dapat berpedoman pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)

Dalam pengujian koefisien korelasi ini, digunakan sofware SPSS versi 26

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik variabel view data editor untuk menginput data variabel

81
3) Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada type pilih

numeric

4) Pindahkan ke kotak data view dan input data sesuai dengan variabelnya

5) Klik analyze-regression-linear

6) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak

dependen isi dengan variabel utama

7) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary.

4. Analisis Koefisiem Determinasi

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen baik secara

parsial maupun simultan. Menurut Andi Supangat (2015:350) berpendapat

“koefisien determinasi merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih dalam bentuk persen” Berdasarkan dari

pengertian ini maka koefisien determinasi merupakan bagian dari keragaman total

dari variabel terikat yang dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas

dihitung dengan koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di

luar variabel dianggap konstan.

Rumus yang digunakan dalam analisis ini menurut Sugiyono (2017:350)

untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat

yang dapat dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien penentuan, yang

dirumuskan sebagai berikut:

82
Kd = r2 x 100%

Sumber: Sugiyono (2017:350)

Keterangan:

Kd : Koefisien Determinasi

r : Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat (yang

dikuadratkan)

100% : Pengalian yang diprosentasikan

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Adapun

ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol) sampai dengan

1 (satu) dimana interpretasinya adalah :

a. Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara variabel X1 dan

X2 (bebas) dengan variabel Y (terikat).

b. Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang sempurna dari

ketepatan perkiraan model.

Dalam pengujian koefisien determinasi ini, digunakan sofware SPSS

versi 26 dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data variabel

3) Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada type pilih

numeric

4) Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan variabelnya

5) Klik analyze-regression-linear

6) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak

dependen isi dengan variabel utama

83
7) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary.

8) kotak dependen isi dengan variabel utama

9) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu

hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Sugiyono (2017:213)

berpendapat “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan.” Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diartikan

sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Maka

pengujian hipotesis dilakukan melalui:

a. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana pengaruh

masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel

terikatnya. Menurut Sugiyono (2017:251) bahwa “Uji t digunakan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi varibel independen (X) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%”.

Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:

1) Variabel Lingkungan Kerja (X1 )

84
H0 : ρ1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan pada CV

Sarci Mediatama.

Ha : ρ1  0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan

Kerja terhadap kinerja karyawan pada CV Sarci

Mediatama.

2) Variabel Kedisiplinan (X2 )

H0 : ρ2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kedisiplinan

terhadap kinerja karyawan pada CV Sarci Mediatama.

Ha : ρ2  0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kedisiplinan

terhadap kinerja karyawan pada CV Sarci Mediatama.

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, menurut Sugiyono

(2017:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai

berikut:
𝑟 n-
𝑡
√( 𝑟 )

Sumber: Sugiyono (2017:184)

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel.

85
Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 (5%) artinya kemungkinan

hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Kriteria

hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai t hitung

dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau probability

signifikansi < 0,05. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, digunakan sofware SPSS

versi 26 dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik analyze-regression-linear

3) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak

dependen isi dengan variabel utama

4) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary

Penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan

harus diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesis dilakukan melalui:

b. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua

variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono

(2017:252) bahwa “Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

86
(bersama-sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Dalam

penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

H0 : ρ3 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Kerja

dan Kedisiplinan terhadap kinerja karyawan secara simultan pada CV

Sarci Mediatama.

Ha : ρ3  0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan

Kedisiplinan terhadap kinerja karyawan secara simultan pada CV

Sarci Mediatama.

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2017:252) “Uji F digunakan

untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel

independen terhadap variabel dependen”. Untuk mencari nilai F hitung digunakan

rumus sebagai berikut:

/k
( ) ( )

Sumber: Sugiyono (2017:252)

Keterangan:

r2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden)

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Kriteria

hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan mebandingkan antara nilai F hitung

dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

87
2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau probability

signifikansi < 0,05. Dalam pengujian hipotesis (UJi F) ini, digunakan sofware

SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik analyze-regression-linear

3) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak

dependen isi dengan variabel utama

4) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel

model summary.

88

Anda mungkin juga menyukai

  • Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Dari Everand
    Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen18 halaman
    Bab Iii
    Anisa fitri Harahap
    Belum ada peringkat
  • BAB III Dayat
    BAB III Dayat
    Dokumen21 halaman
    BAB III Dayat
    Bintaro Paradiso
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Metoda Penelitian
    Bab Iii Metoda Penelitian
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii Metoda Penelitian
    Meylan Husin
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Dwiki
    Bab 3 Dwiki
    Dokumen24 halaman
    Bab 3 Dwiki
    im olan
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    Nabella Eka
    Belum ada peringkat
  • BAB III Okk
    BAB III Okk
    Dokumen10 halaman
    BAB III Okk
    sae grp
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Metode Penelitian
    Bab Iii Metode Penelitian
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii Metode Penelitian
    Yato Sakata
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen13 halaman
    Bab III
    marzukifirzaputra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Jurnal
    asni asni
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Judul 3 Saka
    Bab 3 Judul 3 Saka
    Dokumen10 halaman
    Bab 3 Judul 3 Saka
    teguh rahmansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Kristoper
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Ningsih Z'bua
    Belum ada peringkat
  • BAB III FIKS Muh
    BAB III FIKS Muh
    Dokumen9 halaman
    BAB III FIKS Muh
    Mardhan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Abdul Fix
    Bab Iii Abdul Fix
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii Abdul Fix
    Putra
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 - 46 (Done)
    BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 - 46 (Done)
    Dokumen20 halaman
    BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 - 46 (Done)
    Ma'rifatullah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Senar Lilis
    Belum ada peringkat
  • Contoh Bab Iii Unpam
    Contoh Bab Iii Unpam
    Dokumen35 halaman
    Contoh Bab Iii Unpam
    Dhea Nazira
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Fix
    Bab Iii Fix
    Dokumen17 halaman
    Bab Iii Fix
    Nazib Haitami
    Belum ada peringkat
  • RGDHSJG Sssss
    RGDHSJG Sssss
    Dokumen34 halaman
    RGDHSJG Sssss
    Yoga Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Nino
    Belum ada peringkat
  • Skripsi DESTIANA PUSPITASARI1 - 4
    Skripsi DESTIANA PUSPITASARI1 - 4
    Dokumen17 halaman
    Skripsi DESTIANA PUSPITASARI1 - 4
    Melinda Fitriani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    agus supriyadi
    Belum ada peringkat
  • Metode Penelitian
    Metode Penelitian
    Dokumen10 halaman
    Metode Penelitian
    Annisa Reski R
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - 1
    Bab Iii - 1
    Dokumen22 halaman
    Bab Iii - 1
    Sigit Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • BAB III New
    BAB III New
    Dokumen12 halaman
    BAB III New
    TikTok Channel
    Belum ada peringkat
  • Contoh Bab 3
    Contoh Bab 3
    Dokumen11 halaman
    Contoh Bab 3
    dilla dilla22
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen13 halaman
    Bab III
    harmidola
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    auliawildan1207
    Belum ada peringkat
  • BAB III Laela-1
    BAB III Laela-1
    Dokumen18 halaman
    BAB III Laela-1
    ACONG PUTRA TV
    Belum ada peringkat
  • Pengukuran Variabel (Definisi Operasional Dan Skala)
    Pengukuran Variabel (Definisi Operasional Dan Skala)
    Dokumen35 halaman
    Pengukuran Variabel (Definisi Operasional Dan Skala)
    Vira Evania
    Belum ada peringkat
  • 10 Bab Iii, Iv, V
    10 Bab Iii, Iv, V
    Dokumen34 halaman
    10 Bab Iii, Iv, V
    Furqan Al Ghifary
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Siti Fara Dila
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen22 halaman
    Bab Iii
    Riky Rustiawan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii.
    Bab Iii.
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii.
    Pandu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - Metode Penelitian PDF
    Bab Iii - Metode Penelitian PDF
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii - Metode Penelitian PDF
    Aulia Puspa
    Belum ada peringkat
  • Teori
    Teori
    Dokumen10 halaman
    Teori
    cyber army
    Belum ada peringkat
  • BAB III Adel
    BAB III Adel
    Dokumen20 halaman
    BAB III Adel
    klinik swadaya
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    thorz182
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    muhammad rahmat pitopang
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    FAHMI IMAN ZUL HAKIM
    Belum ada peringkat
  • BAB III AbunawasResto
    BAB III AbunawasResto
    Dokumen25 halaman
    BAB III AbunawasResto
    zamzam zamiat
    Belum ada peringkat
  • BAB III METODELOGI PENELITIAn FIX
    BAB III METODELOGI PENELITIAn FIX
    Dokumen32 halaman
    BAB III METODELOGI PENELITIAn FIX
    Garlin Arfinsaga
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    Arina Khusna
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen17 halaman
    Bab Iii
    syafiraaviola
    Belum ada peringkat
  • Tugas Membuat Rancangan Metode Penelitian
    Tugas Membuat Rancangan Metode Penelitian
    Dokumen13 halaman
    Tugas Membuat Rancangan Metode Penelitian
    Emi
    Belum ada peringkat
  • Lanjutan Proposal RT
    Lanjutan Proposal RT
    Dokumen12 halaman
    Lanjutan Proposal RT
    Rahmat Taufiq
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dicky
    BAB IV Dicky
    Dokumen14 halaman
    BAB IV Dicky
    I Made Kamadhenu Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Bintang Hakim
    Belum ada peringkat
  • T MMB 1004707 Chapter3
    T MMB 1004707 Chapter3
    Dokumen16 halaman
    T MMB 1004707 Chapter3
    Risma Yunita Verawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Dede Ibrahim Maulana
    Belum ada peringkat
  • BAB III New
    BAB III New
    Dokumen10 halaman
    BAB III New
    Starnet Corp
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Starnet Corp
    Belum ada peringkat
  • S1 111701008 Bab3
    S1 111701008 Bab3
    Dokumen13 halaman
    S1 111701008 Bab3
    Khalimatus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Fix
    Bab 3 Fix
    Dokumen8 halaman
    Bab 3 Fix
    Zaky Darynugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Metodologi Penelitian 25 - 47
    Bab 3 Metodologi Penelitian 25 - 47
    Dokumen24 halaman
    Bab 3 Metodologi Penelitian 25 - 47
    Ma'rifatullah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Metode Penelitian
    Bab 3 Metode Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Bab 3 Metode Penelitian
    Id Adam Moehammad
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen12 halaman
    Bab 3
    Alfa Raby
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Maskuri Ma'muri
    Belum ada peringkat
  • Penelitian Sensus
    Penelitian Sensus
    Dokumen15 halaman
    Penelitian Sensus
    anasdean
    Belum ada peringkat