Anda di halaman 1dari 20

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI AD

DEPARTEMEN MASALAH STRATEGI

PRODUK PERORANGAN

PENGAMPU : DEPARTEMEN MASALAH STRATEGI

BIDANG STUDI : MASALAH STRATEGI

SUB BIDANG STUDI : LINGKUNGAN STRATEGIS

MATA PELAJARAN : DIPLOMASI MILITER

Bandung, April 2022


2

JAWABAN TOR-MP. DIPLOMASI MILITER


TEMA
DIPLOMASI MILITER DALAM MENGAMANKAN KEPENTINGAN NASIONAL

PASIS DIKREG LXII SESKOAD TA 2022

Persoalan 1
Memperhatikan sejarah diplomasi militer sebelum kemerdekaan ada prajurit negara lain
yang berjuang dipihak Indonesia dimasa revolusi melawan Belanda. maka, apa yang
telah dilakukan oleh pemerintah bersama para diplomatnya kepada para pejuang dari
negara lain tersebut agar dapat mewujudkan kepentingan Nasional Indonesia di kancah
internasional? Mengapa Prajurit dari negara lain tersebut rela berkoban buat negara
indonesia, Bagaimana cara Pemerintah Indonesia mengenang Jasa para Pahlawan
tersebut.? Jelaskan menurut sejarah maupun pendapat Pasis !

Jawaban 1:
Dalam sejarah perang kemerdekaan, tercatat terdapat terdapat beberapa orang
asing yang aktif dalam berjuang demi kemerdekaan Indonsia melawan kaum penjajah 1.
Awalnya mereka tergabung kedalam pasukan musuh, namun karena bisikan hati Nurani
mereka menjadi ragu terhadap apa yang sedang mereka lakukan yaitu memerangi
bangsa yang ingin merdeka. Ketikak rasa berdosa itu semakin kuat, pada akhirnya
mereka justru menjadi pembelot dan bergabung dengan Gerakan pembebasan tanah air
di Indonesia. Ketujuh orang tersebut adalah:
1. J.C. Princen.
Semula dia adalah seorang kopral wajib militer dari Divisi 7 Desember. Sejak
semula sudah merasa tak sreg dengan pengiriman tentara Belanda ke Indonesia. Namun
karena terancam hukuman mati, Princen tetap dipaksa untuk ikut dalam rombongan
tentara yang berangkat ke tanah Jawa. Singkat cerita awal 1947, dia tiba di Pelabuhan
Tanjung Priok dan kemudian ditempatkan di Purwakarta, Jakarta dan Bogor. Saat di
Jakarta dan Bogor inilah dia melihat prilaku para serdadu yang membuatnya semakin
muak dengan penindasan yang dilakukan bangsanya. Sekira Agustus 1948, Poncke
(nama panggilan akrab Princen) melarikan diri dari kesatuannya. Dia kemudian ditangkap
oleh Tentara Merah (pasukan pro FDR PKI) dan dipenjarakan di Pati. Sebulan kemudian,
Batalyon Kala Hitam dari Divisi Siliwangi membebaskannya dan memberikan kebebasan
untuk kembali kepada pasukannya. Namun dia kukuh memilih untuk ikut Siliwangi long
1
https://historia.id/militer/articles/7-pejuang-asing-dalam-perang-kemerdekaan-di-indonesia-vQJzn/page/1
3

march ke Jawa Barat berjuang bersama gerilyawan Republik yang berjuang di wilayah
Cianjur-Sukabumi pada 1949. Akibatnya, seperti dituliskan dalam otobiografinya:
Kemerdekaan Memilih, militer Belanda terus memburunya dan coba menghilangkan
nyawanya. Namun selalu gagal, termasuk suatu operasi khusus yang dilakukan oleh KST
(Korps Pasukan Khusus Angkatan Darat Belanda) pada 10 Agustus 1949 di Cilutung
Girang, Cianjur.

2. Shigeru Ono tantara asal Jepang yang meninggal pada 25 Agustus 2014.
Semasa menjadi pejuang, selain ikut bergerilya di kaki Gunung Semeru, Jawa
Timur, Shigeru juga tercatat ikut terlibat dalam pembuatan buku petunjuk khusus taktik
perang gerilya bersama "Bapak Intel Indonesia" almarhum Kolonel Zulkifli Lubis. Banyak
alasan yang membuat Shigeru enggan bertekul lutut kepada pihak Sekutu. Selain kata
"menyerah" tak ada dalam kamusnya, rata-rata mereka melihat jasa orang-orang
Indonesia kepada mereka kala memerangi pihak Sekutu. “Indonesia sudah banyak
membantu Jepang. Kami ingin memberikan yang tidak bisa dilakukan oleh negara kami,”
ujar Shigeru. Demi membela tanah air barunya itu, Shigeru harus kehilangan tangan
kanannya akibat ledakan mortir. Dan selama berjuang di wilayah Jawa Timur, dia menjadi
buronan militer Belanda karena dinilai banyak merugikan mereka dengan segala aksi
penyerangan pasukan yang dipimpinnya.

3. Abdullah Sattar dari India yang tergabung dalam British Indian Army (BIA).
Sattar membelot dari BIA (British India Army) dengan membawa puluhan anak
buahnya dan persenjataan lengkap. Oleh para petinggi tentara Republik di Medan,
pasukan pembelot ini kemudian dibuat kompi tersendiri dalam Batalyon I. “Sattar sendiri
selain menjadi komandan kompi juga dijadikan komandan Batalyon I Resimen III Divisi X
dengan pangkat mayor. Setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949, Sattar
memutuskan untuk berhenti menjadi tentara dan berwiraswasta. Namu usahanya
bangkrut hingga menjadikannya sebagai gelandangan di kota Medan. Menurut TWH,
terakhir Sattar menjadi seorang petinju profesional. Orang-orang Medan tahun 1950-an
mengenalnya dalam nama populer: Young Sattar.

4. Warner dan Losche.


Mereka berdua adalah anggota Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang pada
1945 ditawan tentara Inggris di Jakarta lalu “dibuang” ke Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.
Menurut Zahorka, Werner dan Losche yang merupakan eks awak Kapal Selam U-219,
4

berhasil lolos dari neraka Onrust. Begitu sampai di daratan Jakarta, mereka bergabung
dengan para gerilyawan Indonesia dan menurut Ken Conboy dalam Intel, Warner dan
Losche kemudian oleh Kolonel Zulkifli Lubis ditempatkan di Ambarawa selaku instruktur
militer untuk pelatihan intelijen Republik Indonesia.

5. Besin dari Batalyon Gurkha Rifles 3/3.


Pada perang Kemerdekaan di wilayah Ciranjang, Cianjur terjadi pertempuran brutal
di sekitar Jembatan Cisokan Lama pada Maret 1946 dimana 4 prajurit Gurkha tertawan
pasukan Republik. Salah satunya bernama Besin dari Batalyon Gurkha Rifles 3/3. Saat
dilakukan tukar menukar tawanan, Besin menolak dikembalikan ke pasukannya. Dia lebih
memilih untuk bergabung dengan pihak Republik sebagai ajudan wedana Ciranjang.
Terakhir menurut Makmur, Besin menikahi perempuan setempat dan menghabiskan
masa senjanya berkeliling menjajakan bilik (bahan untuk dinding rumah yang terbuat dari
anyaman bambu).

6. Letnan John Edward dari Batalyon 6 South Wales Border.


Dia membelot ke pihak Republik pada 1946 dan bergabung dengan Batalyon B
pimpinan Kapten Nip Xarim. Dia lantas dibawa ke Aceh dan menjadi penyiar bahasa
Inggris Radio Rimba Raya. Kadang-kadang dia menjadi ajudan Komandan Divisi X
Kolonel Husein Yusuf. Beberapa waktu kemudian, pangkatnya dinaikan menjadi kapten.
Di kalangan gerilyawan Indonesia kawasan Sumatera, John Edward lebih dikenal sebagai
Kapten Abdullah Inggris. “Setelah memperistri perempuan Pematang Siantar, dia masuk
Islam dan berganti nama menjadi Abdullah Siregar. John Edward meninggal di Pematang
Siantar pada tahun 1956 sebagai orang biasa yang hidupnya sangat sederhana,” ujar
Muhammad TWH, jurnalis sepuh Medan yang pernah mendalami kehidupan Edward.

7. Yang Chil Sung (Komaruddin) dari Korea.


Yang Chil Sung dikenal oleh masayarakat Wanaraja di Garut dengan nama
Komaruddin. Sebagai pemuda Korea yang ikut tentara Jepang ke Indonesia, Chil Sung
bersama pasukannya pada Maret 1946 terlibat dalam pertempuran dengan Pasukan
Pangeran Papak (PPP). Mereka kemudian tertawan dan menyatakan bergabung dengan
kekuatan lasykar asal Garut tersebut. Pada 25 Oktober 1948, bersama enam anggota
PPP lainnya, Chil Sung berhasil diciduk militer Belanda di Parentas (perbatasan Garut-
Tasikmalaya). Tujuh bulan kemudian, bersama koleganya dari Jepang yang tergabung
5

dalam PPP (Katsuo Hasegawa dan Masharo Aiko), Chil Sung ditembak mati di Kerkof,
Garut. Makamnya sekarang ada di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya Garut.

8. Muhamad Ijon Djambi yang memiliki nama asli Rokus Barendregt Visser dikenal
sebagai pendiri Kopasus2.
Dia merupakan mantan Kapten “Kompeni” KNIL Belanda, Visser juga pernah
mengenyam Pendidikan pasukan khusus Belanda yakni Korps Speciale Troopen (KST).
Singkat cerita pada tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III
(cikal bakal Kopasus yang diinisiasi oleh Visser dan A.E. Kawilarang.

9. Laksamana Muda Tadashi Maeda (1898-1977)3.


Sebagai perwira tinggi Angkatan Laut Jepang, Tadashi Maeda merupakan salah
satu sosok yang berjasa terhadap proses kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1930 an,
Maeda menjadi atase di Den Haag dan berlin. Saat inilah simpatinya terhadap gerakan
kemerdekaan Indonesia tumbuh dan bertemu dengan pelajar Indonesia seperti Achmad
Soebardjo, Hatta, dan Nazir Pamuntjak.

10. Ichiki Tatsuo (1906-1949).


Dikenal dengan nama Abdul Rachman, Ichiki Tatsuo merupakan salah satu orang
Jepang yang membelot untuk membantu Indonesia. Nama Indonesia yang diterima oleh
Ichiki Tatsuo diberikan oleh Haji Agus Salim ketika Tatsuo menjadi penasihat Divisi
Pendidikan PETA, sebagai bentuk penghargaan kepadanya. Setelah itu, Tatsuo menjadi
Wakil Komando Pasukan Gerilya Istimewa di Semeru, Jawa Timur.

11. Bobby Earl Freeberg (1921-1948).


Bobby Earl Freeberg atau dikenal dengan Bob Freeberg adalah seorang pria
kelahiran Parsons, Kansas, Amerika Serikat. Bob Freeberg awalnya bekerja sebagai pilot
Angkatan Laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II yang kemudian menjadi pilot
komersial di CALI (Commercial Airlines Incorporated) Filipina. Bob kemudian menjadi pilot
di Indonesia berkat hubungannya dengan Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo yang
ditugaskan mencari penerbangan komersial yang siap menembus blokade udara
Belanda.

2
https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/07/14/idjon-djanbi-komandan-kopassus-pertama-eks-tentara-
belanda-mualaf-yang-berjuang-untuk-indonesia?page=4
3
https://indonesiadefense.com/5-orang-asing-yang-membantu-kemerdekaan-indonesia/
6

Penerbangan pertamanya di Indonesia terjadi pada Maret 1947. Dipandu oleh


Muharto, Bob terbang ke Maguwo, Yogyakarta. Dari hasilnya menerbangkan pesawat
komersil, Bob menabung dan akhirnya mampu membeli pesawat pertamanya, Dakota C-
47 dan terdaftar di Republik Indonesia sebagai RI-002. Bob tidak mendaftarkannya
sebagai RI-001 karena selayaknya nama tersebut disanding oleh pesawat pertama yang
dimiliki oleh Indonesia. Saat itu Indonesia tidak punya satupun pesawat angkut.

Dari beberapa pejuang asing tersebut, Pemerintah bersama para diplomat


Indonesia telah melakukan kegiatan secara bersama-sama sebagai berikut:

1. Berjuang bersama-sama melawan penjajah demi mewujudkan kemerdekaan.


2. Shigeru Ono, selain bergabung dalam peperangan juga berperan dalam
pembuatan Buku Petunjuk Khusus Taktik Perang Lawan Gerilya bersama “Bapak
Intel Indonesia” almarhum Kolonel Zulkifli Lubis.
3. Pengangkatan Losche sebagai instruktur militer untuk pelatihan intelejen
Indonesia di wilayah Ambarawa. Pengngkatan tersebut dilakukan oleh Kolonel Zulkifli
Lubis.
4. Penunjukan dan pengangkatan orang asing tersebut untuk ikut bergabung
berjuang bersama pasukan Indonesia yang disertai dengan jabatan dan pangkat
tertentu sesuai dengan kapasitasnya. Hal ini terjadi kepada Visser atau yang dikenal
sebagai Ijon Jambi yang diangkat sebagai Pelatih Kepala sekolah terjun Indonesia
dengan Pangkat Kapten. Jambi juga ditunjuk sebagai pelatih tunggal untuk melatih
Komando di Pendidikan CIC II (Combat Intelegent Course) di Bogor 4. Setelah itu Jambi
dingkat menjadi Mayor dengan jabatan Kesko III/Siliwangi yang pada akirnya dirubah
menjadi RPKAD. Pemerintah tidak membedakan orang asing tersebut untuk menjadi
pimpinan dari suatu satuan/kelompok dalam melaksanakan suatu peperangan atau
operasi.

Dikaitkan dengan alasan Prajurit dari negara lain tersebut rela berkoban buat
negara Indonesia, setelah membaca beberapa literatur, maka Pasis berpendapat
terdapat beberapa alasan sebagai berikut:
1. Bisikan hati Nurani yang ragu terhadap apa yang sedang mereka lakukan yaitu
memerangi bangsa yang ingin merdeka.

4
https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/07/14/idjon-djanbi-komandan-kopassus-pertama-eks-tentara-
belanda-mualaf-yang-berjuang-untuk-indonesia?page=4
7

2. Rasa kemanusiaan yang dimiliki prajurit tersebut setelah melihat tindakan


semena-mena pasukan penjajah5.

Adapun Pasis berpendapat terdapat beberapa alasan lain sebagai berikut:


1. Rasa cinta terhadap NKRI setelah menikah dengan pribumi.
2. Faktor Psikis yang diakibatkan oleh kondisi peperangan sebelumnya. Hal ini dapat
berupa trauma dari kondisi peperangan yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Sebagai
contoh terdapat satu orang asing dari Belanda Bernama J.C.Binsen dimana Binsen
merasa trauma dengan kondisi perang sebelumnya saat melawan Jerman dimana dia
banyak membunuh tantara Jerman sehingga menimbulkan rasa penyesalan terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan, Hal ini menyebabkan adanya keinginan dari Binsen untuk
berhenti dan justru malah berjuang dengan Indonesia.
3. Rasa senasib sepenanggungan. Hal ini dapat dilihat dari orang asing yang
berasal dari Asia seperti Jepang dan India yang mana sama-sama berasal dari Benua
yang sama sehingga memiliki rasa senasib sepenanggungan berasal dari satu ras yang
sama yakni Asia yang ditindas oleh Bangsa Eropa.

Adapun cara Pemerintah Indonesia mengenang Jasa para Pahlawan adalah


sebagai berikut:
1. Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan dengan menempatkan
mereka di Taman Makam Pahlawan sebagaimana yang diberikan kepada Yang Chil
Sung di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya Garut.
2. Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan dengan cara memberi nama
suatu tempat atau bangunan dengan nama pahlawan yang berjasa. Sebagai contoh
nama Moh. Ijon Jambi diresmikan sebagai nama Ksatrian Pusdikpasus di Batujajar
sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya sebagai pendiri dan Komandan Kopasus
pertama.
3. Pemberian tanda penghargaan Bintang Jasa Nararya. Atas dukungannya
terhadap kemerdekaan Indonesia, Tadashi Maeda menerima Bintang Jasa Nararya saat
upacara kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 yang diberikan oleh duta besar RI untuk
Jepang Antonius Joseph Witono. Dalam kesempatan tersebut dirinya pun sempat
bertemu dengan Bung Hatta.
4. Pada Februari 1958, Presiden Sukarno memperingati jasa Ichiki Tatsuo dan sdr.
Yoshizumi Tomegoro dengan memberi sebuah teks yang disimpan di biara Buddha

5
https://historia.id/militer/articles/7-pejuang-asing-dalam-perang-kemerdekaan-di-indonesia-vQJzn/page/1
8

Shei Shoji di Mintoku, Tokyo. Biara tersebut akhirnya menjadi monumen Sukarno
(Sukaruno hi) bertuliskan, “Kepada sdr. Ichiki Tatsuo dan sdr. Yoshizumi Tomegoro.
Kemerdekaan bukanlah milik bangsa saja, tetapi milik semua manusia. Tokyo, 15
Februari 1958. Soekarno.”
9

Persoalan 2
Dalam diplomasi militer khususnya pada percaturan politik global, mengapa kemampuan
diplomasi militer suatu negara sangat diperhitungkan? berkaitan dengan hal tersebut,
maka strategi diplomasi militer apa yang telah dilakukan oleh Diplomasi Militer Indonesia
dan telah memperoleh pengakuan Internasional? dan bagaimana Diplomasi Militer
Indonesia dalam mengamankan kepentingan nasionalnya melalui diplomasi
internasional ? Jelaskan menurut Teori Diplomasi dan Pendapat Pasis !

Jawaban 2:
Diplomasi militer yang merupakan bagian dari diplomasi pertahanan dilakukan untuk
mendukung kebijakan politik luar negeri dan diabdikan untuk kepentingan nasional,
sehingga diplomasi militer yang dilaksanakan harus memiliki tujuan politik, ekonomi,
kultur/budaya dan ideologi. Oleh karena itu diplomasi memiliki fungsi representing
(mewakili), negotiating (untuk melakukan negosiasi terkait dengan adanya
permasalahan), protecting (melindungi kepentingan nasional) dan acertaining
(mengetahui pasti setiap perkembangan di negara akreditasi yang dapat berimplikasi
pada kepentingan nasional) 6.

Dikaitkan dengan mengapa kemampuan diplomasi militer suatu negara sangat


diperhitungkan maka menurut Nasdep tentang Mata Pelajaran Diplomasi Militer
dikarenakan untuk:
1. Menciptakan kepercayaan dan meningkatkan persahabatan (Confidence Building
Measure) dengan sasaran terwujudnya hubungan persahabatan yang lebih kondusif dan
saling menguntungkan antara TNI dengan Angkatan Bersenjata negara lain, terwujudnya
rasa saling menghormati dan itikad baik untuk menjaga hubungan bilateral dalam
memandang suatu potensi konflik yang dapat bermuara pada persengketaan dan
terselenggaranya kerja sama internasional yang saling menguntungkan, bertingkat dan
berlanjut.
2. Mengupayakan diplomasi mencegah konflik (Preventive Diplomacy) dengan
sasaran menurunnya tingkat konflik dan pertikaian antara TNI dengan Angkatan
Bersenjata negara lain, meningkatnya pengaruh dan diplomasi TNI dalam upaya
menciptakan stabilitas keamanan dan mencegah konflik di kawasan regional, pengakuan
dan penerimaan peran dan kontribusi TNI sebagai mediator dalam penyelesaian konflik
pada skala regional dan internasional.
6
Keputusan Danseskoad Nomor Kep/10/II/2022 tanggal 7 Februari 2022 Nasdep tentang Mata Pelajaran
Diplomasi Militer. Nomor : Masalah Strategi-02.
10

3. Meningkatkan kemampuan militer dan pertahanan (Defense Capacity) dengan


sasaran meningkatnya kemampuan dan profesionalitas personel TNI, meningkatnya
efektivitas dan efisiensi operasional TNI dalam melaksanakan tugas pokok TNI dan
mengoptimalkan penggunaan dan pemeliharaan terhadap Alutsista dan sistem Kodalops
TNI guna melaksanakan Tupok TNI.
4. Menciptakan keamanan kawasan (Security Enhancement) dengan sasaran
meningkatnya keamanan dan menurunnya tingkat kejahatan transnasional di wilayah
nasional dan wilayah regional, tersusunnya Standard Operating Procedure (SOP)
Multinational Forces (MNF) guna memelihara keamanan di kawasan regional, dan
meningkatnya pengakuan dunia terhadap peran dan kontribusi TNI dalam upaya
memelihara stabilitas keamanan kawasan regional.
5. Melaksanakan misi damai dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan
penanggulangan bencana serta pemeliharaan perdamaian dunia (Humanitarian
Assistance/ Disaster Relief dan Peace Keeping Operation) dengan sasaran meningkatnya
kemampuan dan peran serta TNI dalam misi damai di forum internasional untuk bantuan
kemanusiaan dan penanggulangan bencana, meningkatnya pengakuan dunia terhadap
profesionalitas Satgas TNI pada misi perdamaian PBB, dan terpenuhinya standar
kemampuan alutsista dan peralatan pendukung yang dipersyaratkan kepada Satgas TNI
pada misi perdamaian PBB.

Selain itu, Pasis berpendapat bahwa dengan kemampuan diplomasi militer


yang baik maka dijadikan sebagai bargaining power bagi setiap kebijakan kedua negara
khususnya dalam bidang militer seperti halnya dalam Kerjasama pembuatan pesawat
tempur Boramai dengan Korea Selatan. Selain itu dengan adanya diplomasi militer maka
dapat dijadikan sebagai deterrent effect bagi negara lain terhadap NKRI, hal ini dikaitkan
dengan diplomasi yang baik maka negara lain akan segan dan menghormati dan
menghargai negara kita.

Berdasarkan teori Diplomasi, diplomasi sangat berkaitan dengan penelaahan


hubungan antarnegara. Sementara itu, tujuan dari diplomasi adalah memberikan
mekanisme personalia politik luar negeri. Berdasarkan teori tersebut maka diplomasi
militer yang telah dilaksanakan oleh Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa
tujuan yaitu:
1. Tujuan politik. Hal ini berhubungan dengan kebebasan politik dan integritas
teritorialnya, dalam konteks Indonesia adalah memper-tahankan kemerdekaan yang
11

sudah diperoleh dan juga melindungi kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Diplomasi yang telah dilaksanakan antara lain:
a) Pengiriman Atase Pertahanan dan Asathan di negara-negara sahabat yang berada
dalam satu wilayah dengan Indonesia, terutama yang berbatasan langsung dengan
Indonesia seperti negara Malaysia, Singapura, Filipina, Australia dan Papua Nugini,
Thailand. b) Melaksanakan latihan militer bersama seperti Garuda Shield, Cobra Gold,
Latihan Malindo dan Latma Kookaburra. c) melaksanakan pertukaran pelajar militer mulai
dari pendidkan Sarcab, Diklapa 2, Seskoad seperti yang saat ini sedang dilaksanakan
dalam Dikreg LXII, Sesko TNI sampai dengan Lemhanas.
2. Tujuan Ekonomi. Hal ini berhubungan dengan pembangunan ekonomi nasional.
Diplomasi militer yang dilaksanakan dalam rangka tujuan ekonomi ini adalah kerajasama
militer dalam pengadaan alutsista baik import maupun eksport seperti ekspor senjata
SS2 V5, panser Anoa dan Impor berbagai Alutsista seperti halnya Astros, Meriam 155
GS Caesar dan lain-lain.
3. Tujuan Kultur/Budaya. Yakni dengan melestarikan dan juga memperkenalkan
kebudayaan nasional pada dunia internasional. Diplomasi militer yang dilaksanakan oleh
militer antara lain pelayaran KRI Dewaruci, yang menjadi sarana diplomasi militer
mempererat hubungan bilateral, pendidikan, pelatihan dan pengenalan budaya Indonesia
di dunia internasional.
4. Tujuan Ideologi. Yakni mempertahankan keyakinan dan kepercayaan yang
diyakini oleh suatu bangsa dalam konteks Indonesia adalah Pancasila. Diplomasi militer
yang telah dilaksanakan oleh militer Indonesia adalah keterlibatan militer Indonesia
dalam misi PBB yaitu mendorong perdamaian dunia yang merupakan pengejawantahan
ideologi Pancasila tanpa membeda-bedakan wilayah negara dan agama negara yang
mengalami konflik.

Adapun strategi diplomasi militer yang telah dilakukan oleh Diplomasi Militer
Indonesia dan telah memperoleh pengakuan Internasional adalah sebagai berikut:
1. Diplomasi pertahananan, yang diwujudkan dalam kerja sama internasional
bidang pertahanan diselenggarakan untuk membangun saling percaya antarbangsa
sekaligus sebagai modalitas dalam mencegah konflik, dengan tujuan membangun
kapabilitas pertahanan bagi peningkatan profesionalisme prajurit TNI melalui bidang
pendidikan, latihan, pengadaan alutsista strategis dan transfer teknologi bagi kemandirian
sarana industri pertahanan.
12

2. Diplomasi militer sendiri yang telah diimplemantasikan dalam berbagai forum


kerja sama militer saat ini telah dirancang secara bilateral maupun multilateral oleh
Indonesia bersama-sama dengan negaranegara sahabat untuk kepentingan bersama dan
perdamaian dunia. Kerja sama militer merupakan salah satu bentuk implementasi dari
politik luar negeri melalui diplomasi pertahanan dan militer, sehingga apabila
pelaksanaannya menemui banyak hambatan dan persoalan tentunya akan memiliki
implikasi yang negatif bagi terciptanya stabilitas kawasan dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Indonesia senantiasa memandang penting untuk melaksanakan kerja
sama militer, hal ini di samping untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, juga
sekaligus secara eksternal untuk tujuan menciptakan kawasan regional yang aman dan
damai. Sehingga diplomasi militer yang dijalankan harus tetap diarahkan untuk mencapai
tujuan tersebut, sedangkan implementasinya harus mengutamakan kepentingan nasional
bangsa Indonesia.
3. Pengiriman Kontingen Garuda dalam berbagai misi perdamaian PBB.
Indonesia telah berkontribusi aktif dalam perdamaian dunia maka saat ini Indonesia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
4. Pelaksanaan Latihan Bersama. Indonesia secara rutin telah melaksanakan
latihan militer bersama-sama dengan negara-negara sahabat. Latihan bersama ini
merupakan salah satu wujud diplomasi militer dalam rangka menghadapi perkembangan
ancaman yang semakin kompleks. Beberapa Latihan Bersama yang sudah dilaksanakan
adala dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia,
Singapura, Thailand dan berbagai negara lainnya. Bahkan yang terbaru Indonesia akan
melaksanakan Latma Super Garuda Shield 2022 yang akan melibatkan lebih dari 14
negara pada Bulan Agustus, Latma ini merupakan Latma yang berkaca pada kesuksesan
Latma Garuda Shield-15/2021 yang mana merupakan Latma terbesar yang pernah
dilakukan Indonesia dan Amerika Serikat. Dari hal di atas menggambarkan bahwa
diplomasi militer memegang peran penting dalam percaturan politik dunia.

Adapun bentuk Diplomasi Militer Indonesia dalam mengamankan


kepentingan nasionalnya melalui diplomasi internasional saat ini diwujudkan
dengan:
1. Pertemuan (Meeting).
Pertemuan merupakan bentuk diplomasi militer yang dilakukan oleh pemimpin
tertinggi militer maupun para staf militer yang disebabkan adanya perbedaan kepentingan
nasional. Pertemuan ini diselenggarakan berupa forum tatap muka membahas
13

kesepakatankesepakatan maupun rencana kerja sama di bidang militer. Pertemuan ini


juga dapat dijadikan sarana perundingan untuk membahas kesepakatan dalam mengatasi
permasalahan. Jenis-jenis pertemuan adalah sebagai berikut:
a. Perundingan. Pada umumnya perundingan yang dilakukan oleh TNI adalah
membahas rencana kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral.
Perundingan ini dilakukan untuk mencari kesepakatan mengingat banyaknya
permasalah-an terutama masalah perbatasan dan adanya perbedaan kepentingan
nasional. Dalam hal menyusun kerja sama di bidang pertahanan atau Defence
Cooperation Agreement (DCA), TNI terlibat sebagai anggota delegasi dengan
leading sector Kementerian Pertahanan. Sampai saat ini terdapat 39 DCA yang
telah ditandatangani secara bilateral dan 14 perjanjian telah diratifikasi. Untuk kerja
sama antar bidang yaitu intelijen, operasi, personel dan logistik yang diwujudkan
dalam term of reference (ToR) telah dilaksanakan dengan 9 negara yaitu Brunei
Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Australia,
Belanda dan Korea Selatan. Sedangkan kesepakatan yang dilakukan antar
angkatan sebanyak 13 negara, dengan rincian TNI AD sebanyak 4 buah dan TNI
AL sebanyak 11 kesepakatan.
b. Pertemuan Tingkat Angkatan. Pertemuan yang dilaksanakan baik secara
service to service maupun secara multilateral sesuai dengan kematraan.
(1) TNI AD.
(a) Bilateral. Melaksanakan Army to Army Staff Talks dengan negara-negara
Amerika Serikat, India, Australia, Jepang, Korea Selatan, Kamboja dan
Pakistan
(b) Multilateral.
i. ASEAN Chief of Armies Multilatral Meeting (ACAMM). Merupakan
forum pertemuan Kepala Staf Angkatan Darat ASEAN.
ii. ASEAN Armies Rifle Meet (AARM).
iii. ASEAN Sergeant Major Annual Meeting (ASMAM). Pertemuan
para Sersan Mayor seASEAN.
(2) TNI AL.
(a) Bilateral. Melaksanakan Navy to Navy Talk (NTNT) dengan negara-
negara Thailand, Belanda, Amerika Serikat, India, Filipina, Vietnam,
Malaysia, Australia, Pakistan, China dan Singapura serta Intelligence
Exchange dengan negara-negara Singapura, Thailand, dan Filipina.
(b) Multilateral.
14

i. ASEAN Navy Chief’s Meeting (ANCM). Forum pertemuan Kepala


Staf Angkatan Laut ASEAN.
ii. Western Pacific Naval Symposium (WPNS).
iii. Indian Ocean Naval Symposium (IONS).
iv. Malaysia–Singapura–Indonesia– Thailand (MALSINDOTHAI).
v. Indonesia-Malaysia-Filipina (INDOMALP Hubungan Internasional).
(3) TNI AU.
(a) Bilateral. Melaksanakan Airman to Airman Talks dengan negara-
negara Amerika Serkat, Australia dan Korea Selatan.
(b) Multilateral.
(i) ASEAN Air Chiefs Conference (AACC). Forum pertemuan antar
Kepala Staf Angkatan Udara negara-negara ASEAN.
(ii) Malaysia–Singapura–Indonesia Thailand (MALSINDOTHAI).
(iii) Indonesia-Malaysia-Filipina (INDOMALP Hubungan Internasional)
2. Kunjungan (Exchange Visit). Kegiatan saling kunjung pejabat merupakan
kegiatan kunjungan antara kedua pemimpin militer/ angkatan untuk membahas kerja
sama/peningkatan kerja sama pertahanan/militer. Kegiatan kunjungan juga dilakukan oleh
para staf untuk membahas peningkatan kerja sama teknik militer sesuai bidangnya. Selain
itu juga dilaksanakan kegiatan saling kunjung oleh para siswa militer dalam rangka
bertukar pandangan dan pengalaman. Pada tahun 2017 kegiatan saling kunjung antara
pemimpin militer/pertahanan kedua negara telah dilakukan sebanyak 46 (empat puluh
enam kali) yang terdiri dari kunjungan ke luar negeri sebanyak 6 (enam) kali dan
penerimaan kunjungan sebanyak 40 (empat puluh) kali.
3. Latihan Bersama (Joint Exercises). Latihan bersama merupakan kegiatan kerja
sama internasional antar TNI dengan Angkatan Bersenjata negara lain yang bertujuan
meningkatkan kemampuan naluri tempur para personel TNI dalam rangka meningkatkan
kemampuan pertahanan (defense capacity) yang sekaligus dapat berfungsi untuk
membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence building measure), diplomasi
mencegah konflik (preventive diplomasi) dan meningkatkan keamanan bersama (security
enhancement). Dalam kegiatan latihan bersama ini dapat digunakan untuk sarana
berdiplomasi untuk kepentingan nasional.
4. Patroli Terkoordinasi (Coordinated Patrol). Patroli Terkoordinasi (Patkor)
merupakan kegiatan kerja sama internasional pada bidang operasi dengan melaksanakan
patroli secara bersama-sama di wilayah kedaulatan masing-masing. Tujuannya untuk
menciptakan kawasan regional yang aman (security enhancement) yang sekaligus dapat
15

berfungsi untuk membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence building


measure), diplomasi mencegah konflik (preventive 55 diplomasi) dan meningkatkan
kemampuan pertahanan (defense capacity). Patroli Terkoordiansi yang telah dilakukan
TNI dan Angkatan Bersenjata negara lain sebanyak lima negara yaitu dengan Australia,
Filipina, India Malaysia dan Singapura. Namun dengan adanya konflik penamaan
KRepublik Indonesia Usman Harun, maka pada tahun 2014 Patroli Terkoordinasi dengan
Singapura dihentikan.
5. Pendidikan dan Latihan (Education and Training). Kerja sama Pendidikan dan
Latihan antara TNI dengan Angkatan Bersenjata negaranegara lain telah dilaksanakan
dengan 16 (enam belas) negara. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan personel
TNI dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan (defense capacity) sekaligus
dapat berfungsi untuk membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence building
measure), menciptakan kawasan regional yang aman (security enhancement) dan
diplomasi mencegah konflik (preventive diplomasi). Dalam kegiatan pendidikan dan
latihan dapat digunakan untuk sarana berdiplomasi untuk kepentingan nasional.
6. Pembukaan Kantor-Kantor Perwakilan Pertahanan/Militer di Negara-Negara
Sahabat. Untuk kepentingan pertahanan dan militer telah dibuka kantor-kantor Atase
Pertahanan di berbagai negara. Keberadaan Kantor Atase Pertahanan ini adalah untuk
memberikan data dan informasi intelijen bagi kebutuhan TNI/Kemhan serta kegiatan
protokoler dalam rangka untuk membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence
building measure), menciptakan kawasan regional yang aman (security enhancement)
dan diplomasi mencegah konflik (preventive diplomasi). Peranan Atase Pertahanan tidak
hanya menyuarakan kepentingan militer dan pertahanan tetapi juga menjadi perwakilan
TNI secara keseluruhan sehingga keberadaannya juga diharapkan dapat menjadi
perpanjangan tangan TNI dalam memperjuangkan kepentingan nasional.
7. Penugasan Perdamaian Dunia (Peacekeeping). Penugasan personel TNI dalam
peacekeeping merupakan implementasi dari pembukaan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia 1945 alinea keempat yaitu untuk ikut serta secara aktif dalam menjaga
perdamaian dunia. Penugasan personel TNI pada misi perdamaian di bawah bendera
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selain mengemban tugas dalam melaksanakan politik
negara yang bebas aktif juga dapat dijadikan sarana diplomasi untuk mencapai tujuan
nasional. Sebelum melaksanakan penugasan misi PBB, para personel TNI telah
mendapat pembekalan sebagai pasukan PBB sesuai dengan yang distandarkan oleh PBB
16

Persoalan 3
Dalam konsep Diplomasi Indonesia tidak keluar dari koridor politik luar negeri bebas aktif
dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional Terkait dengan internasionalisasi konflik
rusia ukraina, apa sebaiknya yang harus dilakukan oleh Diplomat Indonesia terkait
dengan dampak perdamaian dikawasan dan WNI yang masih berada di Ukraina saat ini?
Bagaimana seharusnya upaya diplomasi Indonesia dalam menyikapi isu Rusia Ukraina di
kancah Internasional dalam rangka kepentingan Nasional? dan mengapa pernyataan
sikap Indonesia terkesan tidak tegas menyebut larangan terhadap invasi yang dilakukan
Rusia ke Ukraina? Jelaskan menurut fakta dan pendapat Pasis !

Jawaban 3:

Beberapa waktu belakangan ini, dunia dikejutkan dengan terjadinya dua


peperangan yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan. Perang Armenia-Azerbaijan
terjadi pada akhir tahun 2020, sementara Perang Rusia-Ukraina terjadi di awal tahun
2022. Dalam perang Armenia-Azerbaijan, terlihat bahwa peran Artileri Medan sangat luar
biasa vital. Selain itu, Azerbaijan mendemonstrasikan kemampuan perang drone yang
canggih dan mirip dengan Operasi Perisai Musim Semi Turki melawan Tentara Suriah
pada awal 2020. Perang ini menunjukkan keunggulan teknologi pertahanannya atas
pasukan Armenia. Demikian pula dengan Perang Rusia-Ukraina dimana terjadi serangan
cepat dan mengejutkan secara besar-besaran dengan bombardemen smart bomb
maupun rudal/roket jarak jauh disusul dengan serangan pasukan darat. Dalam
pelaksanaanya, Rusia menggunakan sistem senjata TOS 1A dengan menggunakan roket
termobarik yang menciptakan efek pembakar dan ledakan yang dahsyat. Melihat
perkembangan peperangan di masa modern tersebut dapat dipastikan peran Artileri
Medan menjadi penentu dan memiliki peran yang penting dimana penggunaan drone
yang semakin nyata, jarak jangkau yang jauh, efek ledakan yang dahsyat, perkenaan
yang semakin tepat serta daya hancur yang semakin besar nampak dominan dalam
memborbardir pertahanan suatu negara untuk mendapatkan kemenangan dalam suatu
peperangan. Dampak dari perang itu tidak hanya dirasakan kedua negara serta
pendukungnya, tetapi juga secara global berdampak pada politik dan ekonomi. Disamping
itu sampai dengan saat ini masih terdapat 23 WNI yang masih berada di Ukraina. Adapun
beberapa dampak perang tersebut bagi Indonesia yaitu:

1. Langkah terburuk yang harus disiapkan apabila Indonesia terlibat dalam


peperangan tersebut. Sesuai dengan sikap politik Indonesia yang menganut politik
17

bebas aktif, maka dapat diartikan politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan
merupakan politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan
kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada satu
kekuatan dunia serta secara aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran
maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia
lainnya, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dari penjelasan tersebut sudah sangat jelas maka Indonesia
diharapkan tetap dapat menjaga perdamaian wilayah sekaligus menjaga kepentingan
nasional. Yang dimaksud dengan diabdikan untuk "kepentingan nasional" adalah
mendukung terwujudnya tujuan nasional sebagaimana tersebut di dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.7

2. Langkah preventif dari Indonesia untuk meredam peperangan dan


mengusahakan terjadinya perdamaian diantara dua negara tersebut. Dalam rangka
menjaga konsistensi politik bebas aktif ini maka Indonesia menghadapi beberapa
permasalahan, antara lain, pertama adanya permintaan dari Ukraina yang meminta
dukungan dari Indonesia. Kedua, terkait dengan KTT G 20 di Indonesia, Amerika Serikat
berkeinginan agar Indonesia tidak mengundang Presiden Putin. Dikaitkan dengan hal
tersebut maka merupakan dilema bagi Indonesia karena sejarah membuktikan dimasa
lalu dimana Ukraina pernah mendukung Indonesia di masa lalu untuk meraih
kemerdekaan, kemudian terkait dengan permintaan Amerika Serikat maka dilema bagi
Indonesia adalaha Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan baik
dengan Indonesia terlebih Rusia memiliki jumlah investasi yang cukup besar di Indonesia
serta adanya Kerjasama militer terkait dengan pesawat Sukhoi. Sehingga dalam rangka
menjaga perdamaian wilayah dan kepentingan nasional maka diplomat Indonesia telah
mengambil langkah-langkah antara lain, pertama, Indonesia tetap menegakkan prinsip
Piagam PBB, dan hukum internasional serta yang terpenting adalah penghormatan
terhadap integritas wilayah dan kedaulatan suatu negara lain. Sikap Indonesia terhadap
serangan militer itu tegas, yaitu harus dihentikan. Kedua, posisi Indonesia yang strategis
di forum G20 yang menyelesaikan masalah global terkini yaitu permasalahan ekonomi
dan Kesehatan saat ini. Guna tetap menjaga perdamaian Kawasan dan tujuan forum G20
maka Indonesia sampai dengan saat ini masih konsisten mengundang seluruh kepala
negara yang tergabung dalam G20, tanpa mencampurkan dengan konflik Rusia dan
Ukraina. Indonesia beralasan G20 merupakan forum ekonomi dan bukanlah forum politik

7
Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1999
18

sehingga tidak ada alsan bagi Indonesia untuk tidak mengundang Rusia kedalam Forum
G20. Ketiga, Rusia dan Ukraina merupakan sahabat bagi Indonesia. Rusia saat ini
memiliki hubungan Kerjasama ekonomi dan militer yang cukup baik. Nilai investasi,
ekspor dan impor kedua negara juga cukup besar sehingga merupakan suatu hal yang
menguntungkan bagi kedua negara.Sementara itu, Ukraina, Indonesia memiliki hubungan
yang baik sejak masa pra kemerdekaan dan hubungan yang baik dalam militer seperti
halnya pembelian munisi Meriam dan lain sebagainya. Dengan demikian Indonesia tetap
ingin menjaga hubungan baik dan menjaga hubungan baik dengan kedua negara
tersebut.

3. Tindakan apa yang harus diambil oleh Indonesia khususnya dalam


mensiasati masih adanya warga negara Indonesia di Ukraina. Adapun terkait dengan
Langkah yang harus dilakukan oleh Diplomat Indonesia terkait dengan dampak
perdamaian dikawasan dan WNI yang masih berada di Ukraina saat ini adalah Indonesia
telah melaksanakan evakuasi terhadap 99 WNI yang dari Ukraina yang telah
dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 20208. Sedangkan saat ini masih ada 13 WNI
yang masih tertahan di Ukraina dan terdapat 32 WNI yang memutuskan tetap bertahan di
Ukraina, karena memang sudah berkeluarga dengan warga Ukraina 9. Evakuasi ini
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri No 4 tahun 2008 tentang
pelayanan pada warga perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang menjabarkan
beberapa hal termasuk melaksanakan evakuasi WNI dari zona perang atau daerah yang
terkena bencana. Dalam pelaksanaan evakuasi WNI di Ukraina, pemerintah telah
melaksanakan diplomasi dan upaya-upaya untuk keberhasilan proses diantaranya,
1) Melaksanakan komunikasi diplomasi dengan otoritas Ukraina, Rusia dan
ICRC demi keselamatan evakuasi WNI.
2) Melaksanakan evakuasi dalam dua tahap yaitu pada tanggal 27 Februari
2022 dan tanggal 28 Februari 2022. Pada tahap pertama, evakuasi dilaksanakan
WNI yang berada di kota Odesa sebanyak 25 WNI, dan di kota Lviv sebanyak 6
WNI. Sedangkan pada tanggal 28 Februari 2022 dilaksanakan evakuasi di kota
Kiev sebanyak 59 WNI dan di kota Mc D Ternopil sebanyak 4 WNI.

8
https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/03/205100065/99-wni-keluar-dari-ukraina-begini-proses-
evakuasinya
9
https://www.jawapos.com/nasional/10/03/2022/13-wni-masih-tertahan-di-ukraina-kbri-kiev-tetap-
beroperasi/
19

Terkait dengan upaya yang seharusnya dilakukan diplomasi Indonesia dalam


menyikapi isu Rusia Ukraina di kancah Internasional dalam rangka kepentingan
Nasional maka Pasis berpendapat:
1. Politik Indonesia adalah politik bebas aktif yang pada hakikatnya bukan merupakan
politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan
kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri secara
prioritas pada satu kekuatan dunia serta secara aktif memberikan sumbangan, baik dalam
bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan
permasalahan dunia lainnya. Yang dimaksud dengan diabdikan untuk "kepentingan
nasional" adalah politik luar negeri yang dilakukan guna mendukung terwujudnya tujuan
nasional sebagaimana tersebut di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
2. Diplomat Indonesia melakukan koordinasi yang lebih fleksibel dalam menjalankan
diplomasi luar negeri demi menjaga kepentingan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan terus melakukan koordinasi dengan unsur kedua negara dan berbagai pihak lain
yang terlibat dalam peperangan tersebut.
3. Diplomat Indonesia tetap melakukan monitoring dan pengawasan terhadap warga
negara yang berada di Ukraina dengan memantau perkembangan harian dari WNI yang
berada disana.
4. Indonesia tetap menjaga hubungan baik dengan kedua negara dengan
berpedoman pada prinsip Piagam PBB, hukum internasional, dan terpenting lagi
penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan suatu negara.
5. Indonesia menetapkan tema G20 adalah “recover together, recover stronger”
dengan tiga agenda utama yaitu arsitektur kesehatan dunia, transisi energi dan
transformasi digital.

Terkait dengan pernyataan sikap Indonesia yang terkesan tidak tegas.

Terkait dengan pernyataan tersebut, sikap Indonesia bukanlah tidak tegas akan
tetapi berusaha berhati-hati dalam menanggapi perang yang terjadi saat ini. Hal ini
dilakukan tidak lain adalah untuk tetap menjaga hubungan baik dengan kedua negara dan
demi kepentingan nasional yakni stabilitas regional serta yang paling utama adalah
keselamatan WNI yang saat ini masih berada di Ukraina.

Menurut Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah terdapat
empat sikap tegas Indonesia terhadap Konflik Rusia Ukraina10, yaitu:

10
https://www.antaranews.com/berita/2723745/ini-sikap-indonesia-terhadap-konflik-rusia-ukraina
20

1. (Indonesia) prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat
membahayakan keselamatan rakyat serta berdampak bagi perdamaian di kawasan,”.
Indonesia dalam berbagai kesempatan menekankan penghormatan wilayah integral suatu
negara dan penerapan hukum internasional. Bagaimana kita memaknai suatu wilayah
karena ini merupakan prinsip kehormatan kedaulatan suatu wilayah
2. Indonesia menegaskan ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai
integritas teritorial wilayah suatu negara serta mengecam setiap tindakan yang nyata-
nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara. Indonesia
tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan dan memberikan keyakinan bahwa
perdamaaian adalah hal yang terbaik sehingga Indonesia meminta Rusia-Ukraina untuk
menyelesaikan permasalahan dalam meja perundingan.
3. Indonesia menegaskan Kembali agar semua pihak tetap mengedapnkan
perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian
damai.
4. Kedutaan Besar RI telah mengambil Langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai dengan rencana kontijensi yang telah
dipersiapkan.

Anda mungkin juga menyukai