Anda di halaman 1dari 23

PERANG DUNIA I DAN II

Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Sejarah Eropa


Kelas: C

MAKALAH

Dosen Pengampu:
Drs. Mohammad Na’im, M.Pd
Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd

Oleh:
1. TERSITA (180210302114)
2. Bagas Anjas Nugraha (180210302118)
3. Endar (180210302120)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Prakata

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan taufik hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa
masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan terbatasnya
kemampuan yang kami miliki.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam
dalamnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Mohammad Na’im, M.Pd., dan Ibu Riza Afita Surya, S.Pd,.
M.Pds selaku Dosen pengampu mata kuliah Sejarah Eropa yang telah
memberikan pengarahan kepada kami untuk menyusun makalah ini
2. Orang tua yang selalu memberikan doa dan bantuan material
3. Serta teman-teman yang telah membantu memberikan saran dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya karenanya
penyusun berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun yang sangat
kami nantikan. Demi perbaikan serupa dikemudian hari, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Jember, 25 November 2019

Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah penemuan dan perkembangan teknologi
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I?
2. Bagaimana jalanya Perang Dunia I?
3. Bagaimana akhir Perang Dunia I?
4. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I?
5. Apa akibat Perang Dunia I?
6. Bagamana lahirnya negara-negara fasis?
7. Apa latar belakang terjadinya Perang Dunia II?
8. Bagaimana jalanya Perang Dunia II?
9. Apa akibat Perang Dunia II?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I
2. Untuk mengetahui bagaimana jalanya Perang Dunia I
3. Untuk mengetahui bagaimana akhir Perang Dunia I
4. Apa akibat Perang Dunia I
5. Untuk mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam Perang DuniaI
6. Untuk mengetahui bagamana lahirnya negara-negara fasis
7. Untuk mengetahui apa latar belakang terjadinya Perang Dunia II
8. Untuk mengetahui bagaimana jalanya Perang Dunia II
9. Untuk mengetahui apa akibat Perang Dunia II
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Perang Dunia I


A. Eropa Dalam Perang Dunia I

Perang Dunia I adalah salah satu perang yang paling diingat sepamjang sejarang
manusia. Dimana perang ini mengakibatkan korban nyawa yang tak tanggung-
tanggung jumlahnya dan berbagai dampak lainnya. Perang Dunia I adalah sebuah
konflik yang terjadi pada saat 28 Juli 1914 - 11 November 1918. Mengapa perang
ini dinamakan perang dunia pertama, hal ini dikarenakan pada setelahnya terjadi
perang yang amat besar yakni perang dunia kedua. Perang ini bermula dari
Semenanjung Balkan (Eropa) yang terdapat konflik dimana negara-negara di
Eropa sebelum terjadi Perang Dunia I saling beradu memperkuat persenjataan.
Hal ini mengakibatkan pada tahun 1900 memunculkan sebuah jaringan aliansi dan
militerm(Cahyo, 2013:22).

Terdapat dua aliansi yang mendominasi terhadap perang dunia ini, dua
aliansi yang bertentangan ini terdiri dari aliansi sekutu dan aliansi sentral. Aliansi
sekutu terdiri dari Britania Raya, Prancis, serta Rusia. Sedangkan pada pihak
aliansi sentral ini terdiri dari Jerman, Austria-Hungaria(Cahyo, 2013:22). Aliansi-
aliansi ini sebenarnya sudah memiliki konflik namun ketegangan terjadai saat
adanya peristiwa pembunuhan di tahun 1914 terhadap Pangeran Franz Ferdinand
yang notabene adalah seorang pewaris tahta Kekasisaran Austria-Hongaria oleh
kaum nasionalis Serbia. Dalam kurun waktu yang amat singkat kancah
peperangan Eropa dimulai. Diawali dengan pernyataan perang oleh Austria-
Hongaria terhadap Serbia. Serbia yang merupakan sekutu abadi Rusia, menyeret
Rusia menyatakan perang kepada Austria-Hongaria. Hingga satu demi satu negara
memasuki kancah peperangan (Djaja, 2012:179)
1. Faktor Penyebab Perang Dunia I

Adapun faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I ini yang menurut


Nicholas Tate (2002) dapat dikelompokan menjadi 2, ialah sebab umum serta
sebab khusus. Sebab umum yang memicu terjadinya Perang Dunia I, yakni :

a. Sebab Umum
1) Peselisihan antara aliansi di beberapa negara bagian Eropa.

Seperti pertentangan antara Jerman dan Prancis yang disebabkan Prancis


ingin melakukan politik revance terhadap Jerman. Politik revance atau politik
balas dendam ini dilakukan oleh Prancis dikarenakan kekalahanya pada 1870.
Adanya perselisihan juga terjadi terhadap negara Jerman dan Inggris, perselisihan
ini terjadi dikarenakan Inggris merasa tersaingi oleh Jerman. Hal ini terjadi
dikarenakan Jerman mengalami kemajuan yang pesat dalam hal perindustrian.
Selain perindustrian, perselisihan terjadi dikarenakan perebutan daerah jajahan,
serta merasa terancamnya oleh pembangunan armada laut scara besar-besaran di
Jerman. Kemudian terjadi pertentangan juga antara Jerman dengan Rusia yang
disebabkan Rusia menganggap Jerman melakukan penghalangan pada Politik Air
Hangat yang akan menerobos ke Laut Tengah(Cahyo, 2013:23). Sedangkan
pertentangan Rusia dengan Austria disebabkan oleh yang disebabkan sama-sama
ingin menduduki daerah Balkan (Djaja, 2012:180-181).

2) System of Alliances (Politik Persekutuan)

Politik persekutuan ii terbentuk dikarenakan adanya rasa terancam oleh satu


negara dengan negara lain di Eropa sehingga membentuk suatu aliansi diamana
pada aliansi tersebut jika terjadi perperangan oleh salah satu negara yang terdapat
dalam aliansi tersebut, maka negara anggota aliansi harus membantunya (Jika
perang satu maka perang semuanya). Politik persekutuan ini terdapat dua aliansi
yakni Triple Alliantie yang terbentuk pada tahun 1882 yang didirikan oleh Jerman
dan Austria. Sedangkan Triple Etente terbentuk tahun 1907 oleh Inggris, Prancis,
dan Rusia

3) Perlombaan Persenjataan
Perlombaan senjata ini timbul oleh rasa curiga antara masing-masing negara,
mereka berlomba dengan cara unjuk uji coba senjata untuk mengertahui sejauh
mana persenjataan setiap negara-negara. Mereka pun juga slalu memepersenjatai
diri mereka sendiri yang seakan-akam siap berperang memakai persenjataan hebat
mereka.

4) Jerman yang belum memiliki daerah jajahan.

Pada masa itu Jerman yang merupakan bagian dari Eropa belum meiliki
daerah jajahan. Maka dari itu Jerman berusaha untuk memperoleh daerah jajahan
dengan cara merebut daerah jajahan dari negara lain. Cara yang digunakan oleh
Jerman guna merebut daerah jajahan dari negara lain yanki dengan cara
membantu daerah jajahannya. Seperti membatu Kuwait membangun rel dan
membantu Maroko yang merupakan jajahan dari Inggris.

b. Sebab Khusus

Selain sebab umum terdapat sebab khusus, sebab khusus tersebut yakni
peristiwa yang terjadi di Balkan pada tahun 1914. Peristiwa Balkan sendiri terjadi
dimuali dengan perang Serbia dengan Austria. Di tahun 1878 Kongres Berlin
memutuskan kemerdekaan kepada Serbia, namun Bosnia dan Herzegovian masih
tetap diduduki oleh Austria. Pada mulanya Serbia sendiri ingin menyatukan
bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara yang besar. Namun ternyata
Bosnia dan Herzegonian masih tetepa dididuduki oleh Austria, hal ini yang
memicu adanya perebutan daerah sehingga memunculkan adanya perselisihan
antara Austria dan Serbia.

Adanya suatu gerakan yang didukung oleh Serbia di wilayah Bosnia dan
Herzegovina ini juga mengkhawatirkan pihak Austria. Maka dari itu di tahun
1914 pemerintahan Austria mengirimFranz Ferdinand yakni Putra mahkota
Austria ke Bosnia untuk meredam rakyat Slavia di Bosnia. Namun ternyata
kedatangan putra mahkota ini mengakibatkan pemantik perang, dimana putra
mahkota ini ditembak mati oleh seorang pemberontak Serbia. Ketegangan ini
memuncak ketika tahu rencana pembunuhannya sudah dirancang di Elgrado,
Serbia dan melibatkan pihak militer Serbia.

Pada 23 Juli 1914, terkait terjadinya peristiwa tersebut, Menteri Luar Negeri
Austria mengeluarkan sebuah ultimatum kepada Serbia, isi ultimatum tersebut
yakni :

 Pemerintahan Serbia harus menghapus, menindasa gerakan-gerakan di Serbia


anti Austria, serta memberhentikan semua penjabat-penjabat yang diketahui
bersalah.
 Pemerintahan Austria diberikan wewenang untuk membantu menindas semua
gerkana anti Austria dan dapat menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak
yang bersalah pada saat kejadian pembunuhan putra mahkota.

Namun jawaban yang diperoleh dari Serbia dikrasa kurang memusakan pihak
Austria, sehingga Austria mengumumkan akan adanya perang terhadap Serbia
pada 28 Juli 1914.

2. Jalannya Perang Dunia I

Perang antara Serbia dan Austria in meluas hingga sekutu ikut hadir
meramaikan. Rusia dan Prancis memberi bantuan pihak Serbia, sedangak dilain
pihak yakni Austria ini memperoleh bantuan oleh pihak Jerman yang menyatakan
perang kepada Prancis. Keikut sertaan pihak Inggris dimulai pada saat Jerman
menerobos Belgia guna untuk menyerang Prancis, Inggris memposisikan diri
untuk membantu pihak negara Belgia dan Inggris serta memproklamirkan perang
kepada Jerman, 4 Agustus 1914.

Perang Dunia I ini terbagi kedalam dua blok dan terjadi di dua front, blok
satu yakni Blok Serikat (Sekutu) yang terdiri dari Triple Etente sedangkan blok
kedua (Sentral) yakni beranggotakan Triple Alliance. Sedangkan dua front ini
yakni barat dan timur. Frot Barat terdapat Prancis dan Frot Timur terdapat Rusia
yang akan dihadapi oleh Jerman. Jerman sudah merencakan akan menghadapi
Prancis sebelum menhadapi Rusia. Ditahun 1914 September, pihak Jerman sudah
tiba pada Sungai Marne yakni sebuah sungai di Prancis, Jerman mengancam pihak
Prancis. Namun rencana Jerman ini gagal dikarenakan perlawanan Prancis yang
sengit ditambah dengan pihak Rusia yang sudah data menuju Jerman. Jerman
dihantam habis-habisan oleh pihak Inggris dan Prancis dengan melakuka serangan
kepada jajahan Jerman di Afrikan Timur. Sedangkan pada daerah Asia Pasfik,
Jajahan Jerman yakni Kepualaun Marshal, Mariana, dan Karolina diambil oleh
Jepang .Dalam hitungan kekuatan perang pada kedua blok yang berseteru,
kekuatan Blok Serikat dinilai lebih dibandingkan dengan Blok Sentral (Djaja,
2012:185). Hal ini mengakibatkan Blok Sentral mengalami kekalahan dan
memaknsa pihak Jerman mengusulkan sebuah perdamaian pada 12 Desember
1916. Blok Serikat menerima ususl tersebut, namun masih terdapat syarat yang
pada akhirnya tidak bisa diterima oleh pihak Blok Senterla dirasa memberatkan.
Syarat tersebut berupa pembebasan Belgia, Serbia yang dikuasai Jerman di tahun
1916 dan lain halnya.

Di 31 Januari 1917 Jerman melakukan sebuah perang kapal selam tak terbatas
guna untuk mematahkan blokade Inggris. Namun kejadian ini berkaibat ikutnya
perang oleh Amerika Serikat. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat perang kapal
selam bebas menyebabkan 5 kapal dagang dan penumpang tenggelam oleh
Jerman. Hal tersebutlah yang memicu awal mulanya sikap netralnya Amerika
berubah dan memproklamirkan perang pada Jerman, 10 April 1917.

Dipihak Rusia sendiri terjadi peristiwa yang dinilai menguntungkan pihak


Blok Sentral, dimana terjadi pergolakan kaum buruh yang mengingkan suasana
damai. Adanya pergolakan kaum buruh yang hendak merobohkan kepemerintahan
Kaisar Nicholas II dibawah pimpinan Lenin kaum Bolshevik ini membuat kaum
Bolshevik ini mundur dari Perang Dunia I dengan sebuah perjanjian. Namun
ternyata Blok Senterla ini mampu dipukul mundur ketika pasukan Amerika ikut
serta dalam perang ini yang mengakibatkan satu persatu negara mengalami
kekalahan. Seperti Jerman yang bertahan mati-matian, namun ternyata Jerman
juga ikut mundur setelah menandatangan sebuah perjanjian Versailles 28 Juni
1919. Jerman digempur oleh pihak sekutu dan juga pihak penduduk Jerman
sendiri yang terjadi pemberontaka. Penandatanganan oleh Jerman ini juga
mengakhiri Perang Dunia I.

3. Akhir Perang Dunia I

Kekalahan pada pihak Jerman pada front bagian barat menyebabkan kerugian
yang dialami oleh rakyatnya. Kehidupan rakyatnya yang bertambah susah inilah
yang menjadi sumbu dari gerakan komunis (spartacis) menggulingkan
pemerintahan. Sementara diAustria hampi mengalami kondisi yang serupa, dima
pada negaranya timbul gerakan-gerakan kaum Slavia dan juga kaum komunis
yang berakibat Kaisar Karl turun tahta 1918. Jerman dan Austria-Hongaria
akhirnya menjadi republik.

Ketika Perang Dunia I usai, baik dari negara yang mengalami kemengangan
maupun kekalahan sibuk berbagai perdamaian. Banyak yang tidak merasakan
adanya kepuasan bagi siapapun. Trauma berat yang dirasakan membuat
khususnya serdadu-serdadu veteran merasa ngeri jika melihat bju seragam
mereka. Banyak dari merek akehilangan anggota tubuh dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Perang Dunia I bermula dari Semenanjung Balkan (Eropa) yang terdapat


konflik dimana negara-negara di Eropa sebelum terjadi Perang Dunia I saling
beradu memperkuat persenjataan. Terdapat dua aliansi yang mendominasi
terhadap perang dunia ini, dua aliansi yang bertentangan ini terdiri dari aliansi
sekutu dan aliansi sentral. Aliansi sekutu terdiri dari Britania Raya, Prancis, serta
Rusia. Sedangkan pada pihak aliansi sentral ini terdiri dari Jerman, Austria-
Hungaria. Adapun sebab umum serta sebab khusus. Sebab umum yang memicu
terjadinya Perang Dunia I, yakni perselisihan antara aliansi di beberapa negara
bagian Eropa, System of Alliances (Politik Persekutuan), Perlombaan
Persenjataan, Jerman yang belum memiliki daerah jajahan. Selain sebab umum
terdapat sebab khusus, sebab khusus tersebut yakni peristiwa yang terjadi di
Balkan pada tahun 1914. Peristiwa Balkan sendiri terjadi dimuali dengan perang
Serbia dengan Austria. Akhir dari Perang Dunia I yakni disebabakan kekalahan
pada pihak Jerman pada front bagian barat menyebabkan kerugian yang dialami
oleh rakyatnya. Sementara di Austria gerakan kaum Slavia dan juga kaum
komunis yang berakibat Kaisar Karl turun tahta 1918. Jerman dan Austria-
Hongaria akhirnya menjadi republik.

4. AkibatxPerang DuniaxI
Perangxdunia I ini adalah kebangkitan total dari semua segala
kekuatan yang dimiliki oleh Negara-negara adidaya, terutama Negara-negara yang
terdapat di benua eropa. Negara-negara yang terlibat dalam perang dunia I ini
harus sama-sama menanggung risiko atas yang menang atupun yang kalah.
Setidaknya terdapat lebih dari 10 juta jiwa tewas sera sekitaran 20 jta orang
terluka sebagai akibat dari kedahsyatan perang dunia I ini. Selain itu juga dari
perang dunia ini berdampak besar kepada kehidupan masyarakat baik dalam
bidang politik, ekonomi, maupun social.
a. Bidang politik
Dalam bidang politik ini, pengaruh perang dunia sangat terasa
khususnya jerman, Austria, dan turki menjadi wilayahnya sempit. Akibat dari
perang dunia I ini juga berdapak dengan timbulnya Negara” baru, yaitu syiria,
polandia, arab Saudi, cekoslovakia, mesir, Yugoslavia,xyordania, hongaria,xiran
dan irak. kecuali juga muncul juga paham-paham yang baru seperti, nasionalisme
turki, militerisme jepang, fasisme italia, nazisme di jerman, dan kominisme di
rusia.
b. Bidang social
Dalam melakukan peperangan pastilah membutuhkan perlengkapan,
sehingga dari perang dunia ini mendorong produktivitas industry yang semakin
membesar. Dengan ini burubb tentunya juga semakin dibutuhkan, sehingga buruh
wanita disini mempunyai kedudukan yang semakin penting. Disamping itu, aksi
emansipasi wanta mendapatkan penerimaan yang baik lantaran di dalam
peperangan wanita di butuhkan sebagai tenaga kesehatan. Peperangan yang tidak
berujung ini ahirnya menumbuhkan perasaan bosan dan marah, ahirnya munculah
keinginan untuk melakukan perdamaian. Sehingga, pada 1919 dibentuklah liga
bangsa-bangsa atau league of nations.
c. Bidang ekonomi
Perekoomian tidak mendapat perhatian yang khusus pada saat perang
dunia berlangsung. Hal ini mengakibatkan krisis ekonomi besar yang melanda
dunia pada saat itu. Atau yang biasa di sebut “malaise” 1929. Terdapat bebrapa
penebab dari krisis ekonomi ini yaitu :
 Kemelaratan dampak dari pegawai tertuang untuk kegunaan
pertempuran, serta faktor-faktor produk rusak.
 Hasil yang kebanyakan, dampak dari perdaganganxinternasional
terhentikan akibat pengamanan yang dilaksanakan dengan negara-negara
totaliter oleh Jerman,xItalia danxRusia
 Terhambatnya pemberian kredit. nasabah banyak yang mengambil
depositnya karena inflasi yang sangat tinggi juga perbankan banyak yang
mencabut lagi bantuanya.
 Terjadinya keributan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai
mata uang Jerman, Austria, dan Prancis terhadap dolar Amerika.
Padaxpuncak krisisxnilai mataxuang mencapaix1 $ 4.000.000.000
DeutschexMark

5. Pihak-PihakxYangxTerlibatxDalamxPerangxDunia

Pada perangxdunia I ini ada 2 kubu yaitu yang mana kubu-kubu itu
dinamai dengan blok sentral dan blok sekutu. Dimana blok sentral itu sendiri
dipimpin oleh jerman yang terdiri dari jerman, Austria, Buklgaria, Turki
sedangkan blok sekutu dipimpin oleh Negara perancis, adapun anggota dari
blok sekutu ini terdiri dari atas 23 negara yaitu jepang, perancis, inggris,
Portugal, rusia, yunani,italia, belgia, amerika serikat, Serbia dan Negara
Negara eropa barat lainya. Pada tahun 1917 amerika serikat menyatukan diri,
dan ke 2 kelompok sekutu itu diganti.

Selama kurang lebih 8 tahun blok sekutu yang berhadapan dengan blok
sentral melakukan peperangan dengan tujuan untuk memenangkan peperangan
tersebut. Dalam perang dunia I ini sedikitnya memakan sekitaran 8 juta nyawa
orang tewas dan perang dunia I ini di menangkan oleh blok sekutu. Adapun
beberapa hal yang menjadi factor kekalahan dari blok sentral ini ialah
terjadinya perpecahan di dalam blok sentral, terjadi ketidak seimbangan
kekuatan yang saling berhadapan, serta di Negara-negara blok sentral timbul
banyak pemberontakan.

Kesimpulan

Terdapat dua pihak dalam perang dunuia I ini, yaitu dari blok sekutu dan
blok sentral. Dimana dari blok sentral yang diboncengi oleh jerman yang terdiri
dari jerman, Austria, Buklgaria, Turki sedangkan blok sekutu dipimpin oleh
Negara perancis, adapun anggota dari blok sekutu ini terdiri dari atas 23 negara
yaitu jepang, perancis, inggris, Portugal, rusia, yunani,italia, belgia, amerika
serikat, Serbia dan Negara Negara eropa barat lainya.perang dunia in setidaknya
berlangsung 8 tahunan .

Akibat yang ditimbulkan dari perang dunia I yakni dari bidang social,
ekonomi, serta politik. Dari bidang politik sendiri yaitu berdapak dengan
timbulnya Negara” baru, yaitu syiria, polandia, arab Saudi, cekoslovakia, mesir,
Yugoslavia,xyordania, hongaria,xiran dan irak. kecuali juga muncul juga paham-
paham yang baru seperti, nasionalisme turki, militerisme jepang, fasisme italia,
nazisme di jerman, dan kominisme di rusia. Dari bidang social yaitu dibentuklah
liga bangsa-bangsa atau league of nations.serta, dari bidang ekonomi yaitu ini
mengakibatkan krisis ekonomi besar yang melanda dunia pada saat itu. Atau yang
biasa di sebut “malaise” 1929.

6. LahirnyaxNegara-NegaraxFasis
Negaraxfasis yaitu Negaraxyang melaksanakan pemerintahanya
denganxcara otoriter dan menindas rakyatnya sehingga masyarakatnya tidak
leluasa dalam berpendapat. Sejak semula, komuunisme, liberalism dan sosialisme
sangat ditentang oleh fasisme. Kaun fasis mementingkan perang. Kecuali itu,
negara fasisxmengembangkanxperasaan nasionalismexyang sangat berlebihan
(ultranasionalisme atauxchauvinisme) disertaixdengan semangatxheroisme
dikalangan masyarakatxluas. Oleh sebabxitu, negara-negaraxfasis sangatxagresif.
Dari hal birikut inilah yang menyebabkan meletusnya perangxdunia II.
Terdapat Negara yang melambangkan faham fasisme, seperti jepang dibawah
kaisar Hirohito, italia oleh mussolint, serta jerman dibawah hitler :

a. FasismexItaliaxdibawahxMussolini
Krisis ekonomi juga dirasakan oleh Negara-negara pemenang perang, tidak
hanya Negara yang kalah dalam perang. Italia yang pada waktu perang dunia I
juga termasuk ke blok sekutu mengalami krisis ekonomi didalam negerinya
akibatnya memicu munculnya aktivitas dari partai yang menentang Raja Victor
Immanuel l di atas pemerintahan Benito Mussolini lewat Partai Fasis.
Biarpun Mussolini memangku kedaulatan di kedaullatan secara dictator
sesudah direbutnya dari tangan raja victor immamuel, Mussolini tak memperoleh
keberhasilan dalam usaha untuk memulihkan keadaan ekonomi di negaranya.
Dengan demikian, pada tahun 1934 pemerintah memutuskan untuk mengalihkan
perhatian rakyat dengan perang ke luar negeri, yaitu dengan menyerbu abbesinia
(Ethiopia).
b. NaziismexJermanxdi bawahxHitler
Karena Jerman kalah dalam perang dunia ini, mengakibatkan krisis
ekonomixyang besar, keadaan perekonomian yang tidak stabil, inflasi naik,
bertambah banyaknya orang yang tidak mempunyai pekerjaan. kecuali tidak
mampu menyelesaikan krisis ekonomi, mereka juga tidak dapat melunasi hutang
ganti rugi pada sekutu, akibatnya rakyatnya tidaka lagi peercaya kepada
pemerintah ahirnya hal ini mendorong rakyanya untuk mendirikan partai-partai
baru yang bersifat lebih keras, seperti halnya partaixpartacis (komunis),xpartai
nasional sosialis, serta partai social democrat.
Partai yang terahir ini dipimpin oleh Adolf Hilter atau partai ini biasanya
disebut dengan sebutan National Sozialistische Deutsche Arbeiter Partel atau
NAZI. Karena kalah perang berakibat pada kesengsaraan rakyat menurut hilter.
Disini pengkacau ekonomi disebut-sebut orang yahudi dan komunislah yang
menjadi pengkacaunya. Di dalam buku hilter, Mein Kampf (perjuanganku),
mengatakan bahwasanya dunia akan membaik apabila dipimpin oleh orang
jerman, karena jerman diciptakan untuk menjadi penguasa Negara-negara lain.
Selama memimpin Jerman, Hitler bertindak sangat diktator. Hitler bercita-cita
melaksanakan pemerintahan yang lebensraum (memperluas ruang hidup)
c. Militerisme Jepang di bawah Kaisar Hirohito
Saat pemerintahan Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan
kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. Tetapi,
muncul factor-faktor baru yang merusak wibawa partai-partai politik, yaitu
kehidupan ekonomi Negara jepang yang belum stabil. Selain itu
juga,xkepercayaan masyarakat kepada partai politik makin menurun diakibatkan
karena skandal tersebar di hadapan umum. Kaum militer dan kaum ekstrim
memanfaatkan keadaan ini dengan memperburuk situasi di jepang pada saat itu.
Bahkan, mereka memaksakan rakyat agar mau pweang dengan cina. Dengan
dihapuskannya semua partai politik di jepang ini menjadi tongak sejarah
berakhirnya partai politik serta setelah itu digantikanya dengan berbagai partai
nasional untukxformalitas. serupa dengan peran parlemen yang belum dapat
memberikan pendapat dan menyaring berbagai kebijakan dari pemerinta pada
1942.

7. LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG DUNIA II

PerangaduniaaII kita kenal dengan the biggest ever yang juga disebut total
war atau juga perang semesta, karena perangaduniaaII adalah perang yang paling
mematikan disepanjang sejarah manusia (Chappy Hakim, 2017).

Dari sebaran area pertempurannya, Perang Dunia II dapat dikategorikan


sebagai perang global, yang pada akhirnya harus memaksa pihak-pihak yang
terlibat dalam peperangan ini untuk mengeluarkan seluruh sumber daya mereka
secara total. Diperkirakan ada lebih dari 100 juta orang prajurit militer yang
terlibat dalam perang ini. Dan di akhir peperangan banyak pihak yang
berpendapat sekitar 70 juta orang telah tewas, baik dari personel militer maupun
rakyat sipil.

Perang Dunia II mempertemukan dua aliansi besar kelompok negara yang


saling berhadapan, yaitu aliansi Sekutu melawan aliansi Poros. Para punggawa
negara-negara besar yang masuk dalam aliansi Sekutu di antaranya adalah:
Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, China, Perancis, Belanda, Polandia, dan
Australia. Sedangkan negara besar yang masuk dalam aliansi Poros, di antaranya
adalah: Jerman, Jepang, Italia, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria.

Secara garis besar ada dua front medan peperangan dalam Perang Dunia II
yang nantinya akan sangat mempengaruhi hasil akhir peperangan. Yang pertama
adalah front Eropa yang ditandai dengan berlangsungnya Perang Eropa, dan yang
kedua adalah front Asia yang ditandai dengan meletusnya Perang Pasin.
Meskipun dua front peperangan tersebut dapat dikatakan sebagai inti dari Perang
Dunia II, namun efek pertempuran juga menjalar bahkan sampai ke daratan
Afrika.

Ada indikasi bahwa terjadinya perang dunia II dikarenakan sikap balas


dendam yaitu di mana antara negaraa-negaraayangakalahadalammperangaduniaoI,
negaraa-negaraa yangakalah dalam perang dunia pertama merasa terhina dan
dipermalukan. Oleh sebab itu, perang dunia ke II adalah peristiwa lanjutan dari
perangaduniaske I. Penyebab terjadinya perang dunia ke II pun cukup beragam,
misalnya sikap Jerman yang tidak suka terhadap Prancis atas perjanjian Versailles,
Jerman merasa tersudutkan oleh perjanjian tersebut. Selain itu adanya persaingan
di bidang industri seperti antara Jerman dan Inggris, sehingga persaingan-
persaingan itu memunculkan aliansi militer. bergulirnya perang ini adalah karena
Jepang di tahun 1937 yang ingin mendominasi Asia Timur, dimana Jepang mulai
menyerang Tiongkok (Chappy Hakim, 2017).

Adapun lebih jelasnya terkait sebab-sebeb terjadinyaaperangaduniaaII


dapat dilihat dari penyebab umumadanakhusus.

Penyebab Umum:
1. Dalam menjaga perdamaian dunia maka dibentuklah organisasi Liga Bangsa-
Bangsa, namun dalam prakteknya LBB bukan dipergunakan untuk mencapai
tujuan bersama, justru dipergunakan sebagai alat politik untuk mencari
keuntungan. Italia misalnya, di tahun 1935 melakukan invasi terhadap anggota
LBB yakni Ethiopia. Saat terjadi serangan terhadap Ethiopia, negara-negara yang
terbentuk dalam LBB tidak melakukan apa-apa, padahal dalam organiasi LBB
sudah dibuat aturan bahwa sesama anggota LBB tidak boleh saling menginvasi
satu sama lain, dan ketika ada salah satu anggota dari LBB yang melakukan
pelanggaran seharusnya diberikan sangsi yang tegas terhadap negara terebut.

2. Adanya perlombaan senjata, perlombaan senjata ini muncul karena


terjadinya sikap saling curiga mencurigai di masing-masing negara yang terlibat
dalam perang dunia, hal ini telah mendorong negara-negara untuk memperkuat
pasukan militer dan persenjataanya masing-masing, untuk berjaga-jaga dalam
rangka mempertahankan negaranya.

3. Kegagalan LBB dalam menciptakan perdamaian menimbulkan politik


aliansi di negara-negara dunia, yakni mencari kawan persekutuan atas dasar
kepentingan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah karena rasa kekhawatiran akan
terjadinya perang besar kembali. Oleh sebab itu, maka banyak negara-negara
kemudian mencari kawan untuk berlindung. Dari sinilah kemudian terbentuk
blok-blok besar, yakni blok Fasis dan blok Sekutu

 Adanya pertentangan faham fasisme, komunisme dan demokrasi.

Sebab Khusus:

Sebab terjadinya perang dunia II ini adalah penyerbuan tentara jepang


pada 7 Desember 1941 terhadap angkatan Amerika Serikat yang berada di Pearl
Harbour. dimana pada saat itu menghancurkan 188 pesawat Amerika. Saat itu,
Amerika tidak pernah membayangkan bahwa Jepang akan melakukan serangan
terhadap Amerika di Asia Pasifik, karena serangan Jepang itu terjadi tanpa ada
pernyataan perang (Howard W. French: 1999).
Serangan Jerman terhadap Polandia di kawasan Eropa, serangan itu terjadi
di tanggala1 Septembera1939, Senyerangan itu dilakukan untukamerebutakembali
pada suatu kota yang bernama Danzigayang menurut Jerman di kota Danzig
penduduknya adalah bangsa Jerman, penyerangan itu akhirnya berhasil dan
sebagian besar dari Polandia telah dikuasai oleh Jerman. Mendengar hal itu,
karena merasa terancam Uni Soviet juga akhirnya menyerbu Polandia dari sebelah
Timur. Setelah Uni Soviet melakuakan penyerbuaan, pada 3 September tahun
1939, Negara InggrisadanaPrancis kemudian menyatakanaperangaterhadap
Negara Jerman yang kemudian dalm perkembangannyaabanyak
melibatkananegara-negara lain di dunia James W. Fiscus (2007: 44).

8. JALANNYA PERANG DUNIA II

Periode awal abad ke-20 ditandai dengan sebuah konflik besar antar
negara Eropa yang dikenal dengan The Great War, atau Perang Dunia I,
Kekalahan blok Sentral yang dipimpin oleh Jerman dan Austria Hongaria, dalam
Perang Dunia I telah membawa perubahan besar dalam peta politik Eropa. Pada
1917 di Russia juga terjadi perubahan besar saat meletus Revolusi Bolshevik yang
mengakhiri kekaisaran Russia, lantas berganti rupa menjadi negara Uni Soviet
yang beraliran komunis. Akhir Perang Dunia I juga turut melambungkan nama
Amerika Serikat sebagai salah satu kekuatan besar di dunia yang patut
diperhitungkan. Sementara itu, kelompok negara yang berhasil muncul sebagai
pihak pemenang dalam Perang Dunia I, makin jumawa pasca mendapat guyuran
aneka sumber daya dari wilayah kolonial baru yang berhasil mereka rampas dari
pihak yang kalah. Sedangkan pihak-pihak yang kalah dalam Perang Dunia I,
makin menderita akibat kehancuran infrastruktur dan jerat ekonomi yang makin
berat saat banyak wilayah kolonial mereka yang hilang atau dirampas pihak
pemenang.

Memanfaatkan kondisi rakyat Jerman yang makin frustasi dengan keadaan


ekonomi mereka pasca Perang Dunia I, partai Nazi pun mulai mengambil
momentum dengan sangat baik. Adalah seorang Adolf Hitler, Pemimpin besar
partai Nazi yang saat itu menjanjikan pemerintahan fasis di Jerman, sebagai jalan
keluar terbaik demi kebangkitan Jerman. Pada saat seluruh dunia tengah masuk
dalam era depresi ekonomi global Pada 1930-an, partai Nazi pun semakin
mendapatkan angin segar dalam upaya mereka merengkuh simpati dari seluruh
rakyat Jerman. Gelombang dukungan rakyat Jerman untuk partai Nazi pun makin
besar dari hari ke hari. Bahkan sejak tahun 1933, Adolf Hitler secara resmi terpilih
sebagai Kanselir Jerman yang baru. Hitler pun lantas mengambil sebuah langkah
revolusioner dengan menjadikan Jerman sebagai negara totalitarian yang hanya
menganut satu partai, yakni partai Nazi. Di periode awal masa jabatannya, Adolf
Hitler telah berhasil menghapus sistem demokrasi dari pemerintahan Jerman, ia
juga memberlakukan banyak kebijakan baru yang cenderung radikal dan rasis. Di
samping itu, Hitler juga mencoba untuk kembali membangkitkan kekuatan militer
Jerman yang sempat runtuh sejak kekalahan di Perang Dunia I.

Namun sejak 1922, di Italia telah muncul gerakan politik fasis pimpinan
tokoh besar mereka yaitu bernama Benito Mussolini. Dari hari ke hari, sistem
politik fasis yang digalakkan oleh Mussolini tersebut kian mendapat tempat di hati
masyarakat Italia. Bahkan sejak Benito Mussolini berhasil menjadi pemimpin
Italia, ia lantas mengarahkan pemerintahan Italia untuk menerapkan paham
nasionalisme sempit, totalitarian, menghapus sistem demokrasi perwakilan, serta
menerapkan kebijakan luar negeri Italia yang lebih agresif. Mussolini
memimpikan Italia menjadi sebuah kekuatan besar dunia dalam wujud
“Kekaisaran Romawi Baru”.

Dibelahan bumi yang lain, yakni kawasan asia timur, kekaisaran militer
Jepang makin menampakkan arogansinya di lingkungan tersebut sejak
kemenangannya melawan Rusia pada awal abad ke-20. Dan pihak yang paling
kentara terimbas oleh sikap arogansi Jepang, siapa lagi kalau bukan China.
Menginjak tahun 1931, pemerintahan kekaisaran Jepang yang semakin kental
dengan unsur militerisme, mulai mengusik China dengan memberikan dukungan
atas berdirinya negara boneka Manchukuo di daerah Manchuria. Merasa bahwa
kekuatannya tidak akan dapat menandingi Jepang, pihak China lantas membawa
kasus Manchukuo ke forum Liga Bangsa-Bangsa (LBB), dengan harapan akan
mendapat dukungan dari dunia internasional. Upaya China di forum LBB ternyata
membuahkan hasil, karena kemudian banyak muncul kecaman terhadap Jepang di
forum internasional tersebut. Pihak Jepang yang merasa tidak mendapat dukungan
internasional lantas membalasnya dengan cara menyatakan keluar dari LBB. Tak
hanya di. atas meja forum internasonal, upaya China untuk melawan Jepang juga
diwujudkan dengan mengobarkan beberapa pemberontakan di wilayah
Manchuria, Chabar, dan Suiyuan.

Memasuki dekade 1930-an, situasi percaturan politik dunia kian memanas.


Meningkatnya tensi politik di kawasan Eropa dan Asia tentu saja turut diikuti oleh
Amerika Serikat. Namun karena resesi ekonomi yang tengah berlangsung di masa
itu, Amerika terkesan enggan untuk ikut campur dalam kegaduhan tersebut.
Amerika yang ingin berfokus dalam upaya perbaikan dalam negeri, lantas
memberlakukan Undang-Undang Netralitas pada Agustus 1935. Saat itu di dalam
benaknya, mungkin Amerika berpendapat bahwa posisi mereka terlampau jauh
dari pusat kegaduhan yang terjadi di Asia dan Eropa.

Pada bulan Oktober 1935 sampai Mei 1936, meletus perang ItaliaEthiopia
di daratan Afrika. Perang ini berawal atas tindakan arogansi Italia yang
melancarkan invasi militer ke wilayah kerajaan Ethiopia. Perang ini berakhir
dengan kesuksesan Italia dalam menguasai wilayah kerajaan Ethiopia di Afrika
Timur. Di Spanyol meletus sebuah perang saudara pada tahun 1936. Dalam
konflik perang saudara Spanyol ini Jerman dan Italia kompak mendukung
pasukan pemberontak yang dipimpin ' oleh jenderal Francisco Franco, yang
dinilai memiliki jalan pikiran yang hampir mirip dengan Hitler dan Mussolini.
Namun pihak pemerintah status quo Spanyol juga mendapat dukungan dari
kekuatan besar Eropa yang lain, yaitu Uni Soviet. Diceritakan bahwa dalam
konflik perang saudara yang melanda Spanyol ini, digunakan pihak Jerman dan
Uni Soviet untuk saling menguji persenjataan baru yang mereka miliki.

Di wilayah Asia Timur, tingkah Jepang semakin menjadi-jadi. Pada bulan


Juli 1937, militer Jepang berhasil menginvasi kota Beijing di China, setelah dipicu
oleh insiden Jembatan Marcopolo. Jepang yang terus melaju dengan serangan-
serangan offensifnya lantas juga berhasil menguasai kota Shanghai yang
sebelumnya dipertahankan pasukan nasionalis China pimpinan Chiang Kai Shek.
Tekanan Jepang terhadap wilayah China pun terus berlanjut, pada Desember
1937, pasukan Jepang berhasil menguasai kota Nanjing, yang lantas memicu
insiden kemanusiaan yang terkenal dengan nama Pembantaian Nanjing. Setelah
hampir seluruh kota penting China dikuasai oleh Jepang, pemerintah China lantas
memindahkan kendali pusat pemerintahan mereka ke Chongqing, yang termasuk
kawasan pedalaman.

Tahun 1938, tensi semakin meningkat di daratan Eropa. Pada bulan Maret
1938, tanpa sedikit pun keraguan, Adolf Hitler memutuskan agai pasukan Jerman
melakukan langkah ekspansi militer ke wilayah teritorial Ausrria. Upaya sepihak
dari pasukan Jerman ini ternyata terlalu mendapat tanggapan keras dari kekuatan-
kekuatan besar Eropa yang lain. Semakin merasa bahwa dirinya tengah berada di
atas angin, Hitler kemudian melanjutkan tindakannya dengan menginvasi daerah
Sudetenland yang masuk dalam wilayah Cekoslowakia. Inggris dan Perancis yang
mulai jengah dengan tindakan Jerman, lantas memberikan persetujuan mereka
terhadap tindakan Jerman tersebut, namun diikuti permintaan syarat agar Jerman
tidak melanjutkan tindakan arogansinya tersebut. Persetujuan dari pihak Inggris
dan Perancis ini kemudian dikuatkan dengan Perjanjian Munich.

Akan tetapi rupa-rupanya restu Inggris dan Perancis tidak lantas


memuaskan Hitler. Tak lama setelah Perjanjian Munich, Jerman dan Italia
kompak menuntut Cekoslowakia agar menyerahkan tambahan wilayah lain.
Bahkan setahun kemudian, pada Maret 1939, pasukan Jerman melancarkan
ekspansi militer kepada Cekoslowakia untuk merebut seluruh sisa-sisa daerah
kekuasaan mereka. Sukses menaklukkan Cekoslowakia, Jerman lantas membagi
wilayah tersebut menjadi beberapa bagian, yaitu: prorektorat Bohemia; Moravia
Jerman; dan negara boneka Republik Slovak.

Terhenyak dengan kenekatan Jerman, pernyataan baru lantas di keluarkan


oleh Inggris dan Perancis. Kedua negara kuat tersebut menyatakan bahwa mereka
mendukung dan menjamin keamanan Polandia yang merasa terancam oleh posisi
Jerman. Bahkan ketika Italia mengikuti tindakan Jerman dengan melakukan invasi
ke wilayah Albania, pada bulan April 1939, Inggris dan Perancis juga
memberikan jaminan ke! amanan kepada Rumania dan Yunani. Melihat
tanggapan Inggris dan Perancis yang terkesan mulai membatasi pergerakan
ekspansi mereka, Jerman dan Italia lantas memperkuat kerjasama di antara mereka
dengan membentuk sebuah perjanjian aliansi pada 22 mei 1939.

9. AKIBAT PERANG DUNIA II

Perang dunia II merupakan peperangan yang paling dahsyat yang pernah


menimpa peradaban manusia. Perang ini pun menelan banyak korban jiwa serta
Perang dunia ini juga membawa dampak besar yang mana hampir seluruh negara
terjadi perubahan pada bidang ekonomi, politik maupun sosial.

 Bidang Politik

Dalam bidang ini, timbul dua kekuatan besar dunia (super power) yaitu Amerika
Serikat dengan ideologinya yaitu liberalisme dan Uni Soviet yang berideologi
komunisnya. Dari perbedaan kedua faham tersebut berakibat munculah perang
dingin (cold war). Tetapi perang dingin tersebut sudah tidak lagi ada bahkan
berakhir sesudah Uni Soviet terpecah pada tahun 1991 dan menjadi
Commonweatlh of independent state (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua
kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk
aliansi (persekutuan) seperti NATO yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat
bersama negara Eropa Barat dan WARSAWA, yaitu bentukan pakta pertahanan
Uni Soviet bersama negara-negara Eropa Timur. Lalu munculnya negara-negara
merdeka di Asia seperti, Indonesia, Filipina, India, Srilanka dan Pakistan.

 Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, Usai perang berakhir, perekonomian di dunia


mengalami sebauah kekacauan yang membuat negara Amerika Serikat takut akan
pihak komunis mempengaruhi negara-negara yang sedang mengalami kekacauan
serta kesulitan tersebut. Maka dari itu, Amerika Serikat memberi bantuan terhadap
negara-negara kawasan Eropa yang terlibat dalam perang dunia II. Seperti
program Marshall Plan 1947. Setelah itu paham komunis yang ditakutkan
Amerika masuk dalam wilayah Eropa dapat dibendung. Serta dua negara besar
(Jerman dan Jepang) setelah dibantu oleh Amerika menjadi suatu negara yang
berindustri besar.

 Bidang Sosial

Di dalam bidang sosial, Sebagian negara di dunia memiliki keinginan yang kuat
dalam menciptakan suatu perdamaian abadi. Maka dari hal itu, pada tahun 1945,
Munculah suatu lembaga internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
(PBB). Pendiri PBB sendiri yaitu Franklin Delano Roosevelt (Amerika), Winston
Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

KESIMPULAN

Perang dunia 2 ini berlangsung pada tahun 1936 hingga 1945 yang
merupakan perang terbesar sepanjang sejarah. Perang ini juga banyak meliatkan
negara-negara di dunia yang mana perang ini juga banyak menimbulakan jatuhnya
korban jiwa. Perang dunia 2 ini juga di akibatkan adanya faham fasisme yang
berkembang di eropa. Ekonomi pun di tiap tiap negara banyak mengalami
kerugian dan kelaparan akibat perang dunia 2 ini. Namun demikian tidak hanya
pada bidang ekonomi saja, namun juga bidang lain seperti politik serta sosial.
Perang dunia 2 ini juga terdapat dampak positif dan dampak negatifnya. Akhir
Perang Dunia II ini juga turut memuluskan lahirnya negara-negara baru yang
berhasil memperoleh kemerdekaan dari mantan tuan-tuan kolonial mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Fiscus, James W., 2007. Critical Perspectives on World War II. T.tp.: The Rosen
Publishing Group.

W. French, Howard., 1999. Pearl Harbor Truly a Sneak Attack, Papers Show.
The New York Times: T.p,

Hakim, Chappy. Perang Dunia II, makalah disampaikan dalam seminar di


Universitas Pertahanan pada tanggal 29 September 2017.

Aditama, O., Alvarendra. K., 2017. Perang-perang terhebat sepanjang sejarah.


Cemerlang Publishing.

Cahyo, A., N. 2013. Pembantaian-Pembantaian Mengerikan Dalam Perang


Dunia I Dan II. Jogjakarta: PALAPA.

Djaja, W. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).

Anda mungkin juga menyukai