Puji syukur kami panjatkan Allah swt karena dengan rahmat dan karunia-nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kondisi Negara-negara di Asia Tenggara Pada
Masa Perang Dunia II ” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita, baik untuk penulis maupun pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan kata kata yang kurang
berkenan. Sebelumnya kami, sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Asia Tenggara Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si serta
kepada teman teman yang sudah terlibat, serta kepada orang tua kami yang banyak memberi
saran serta dukunganya sehingga makalah kami dapat terselesaikan.
Kelompok 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perang Dunia II adalah perang global yang berlangsung dari tahun 1939 sampai 1945.
Perang ini melibatkan banyak negara di dunia termasuk semua kekuatan yang besar akhirnya
membentuk dua aliansi militer bertentangan dengan Sekutu dan Axis. Perang ini adalah perang
yang melibatkan terluas dalam sejarah lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer.
Dalam keadaan “perang total”, negara-negara besar di seluruh kemampuan untuk
memaksimalkan tujuan perang ekonomi, industri, dan ilmiah untuk, sehingga menghilangkan
perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Ditandai dengan sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan penggunaan senjata nuklir dalam perang, perang merenggut nyawa
sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Hal ini membuat jumlah kematian Perang Dunia II konflik
paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian
besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat
jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan
mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939-1945 menimbulkan akibat yang besar di
bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi Negara-Negara di Dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah terjadinya Perang Dunia II ?
2. Negara-negara apa saja yang terlibat dalam Perang Dunia II ?
3. Apa yang menjadi factor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II ?
4. Bagaimana kondisi Negara-negara di Asia Tenggara pada masa Perang Dunia II ?
5. Bagaimana akhir dari Perang Dunia II ?
6. Apa saja dampak dari terjadinya Perang Dunia II ?
3
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah terjadinya Perang Dunia II.
2. Untuk mengetahui negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II.
3. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II.
4. Untuk mengetahui kondisi negara-negara di Asia Tenggara pada masa Perang Dunia II.
5. Untuk mengetahui akhir dari Peran Dunia II.
6. Untuk mengetahui dampak dari terjadinya Perang Dunia II.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun yang sama dengan Perang Eropa, Amerika Serikat mengembargo bahan dasar
industri seperti minyak, besi dan suku cadang terhadap Jepang. Akibat adanya embargo
tersebut, kemudian berkembang pada penyerangan Jepang ke Pearl Harbour pada 7
Desember 1941 (Abdul Irsan, 2005:16). Penyerangan Jepang ke Pearl Harbour yang
merupakan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat terbesar di Pasifik dikomandoi oleh
Laksamana Madya Chuichi Nagumo. Ada yang berpendapat bahwa penyerangan Jepang ke
Pearl Harbour merupakan serangan mendadak Jepang terhadap Amerika, namun sebenarnya
apa yang dilakukan Jepang tidak mungkin tanpa persiapan yang lama dan matang, karena
semua informasi dan berbagai pernyataan tentang kesiapan Jepang untuk perang melawan
Amerika Serikat sudah dapat diketahui melalui pemberitaan yang bersifat terbuka. Sebelum
terjadinya serangan ke Pearl Harbour 7 Desember 1941, Jepang mempunyai mesin untuk
5
memecahkan sandi yang bernama The Purple Code dan digunakan untuk memecahkan dan
menerjemahkan sebagian besar pesan yang dikirimkan oleh utusan khusus Jepang yang ada
di Tokyo untuk Kedutaan Besar Jepang yang ada di Washington, di karenakan Jepang yang
terlalu lama menerjemahkan pesan tersebut, menyebabkan Amerika dapat tahu lebih dahulu
korespondensi rahasia tersebut. Namun Amerika tidak dapat memastikan kapan penyerangan
tersebut dilakukan karena pernyataan perang yang di buat oleh Jepang baru diketahui sehari
setelah serangan tersebut dilakukan. Amerika mengetahui hal tersebut dari sebuah pernyataan
perang yang terdapat di koran Jepang edisi petang. Pada tanggal itu juga Amerika Serikat,
Inggris dan Kanada mengumumkan perang kepada Jepang. Kemudian pada 11 Desember
1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika Serikat (Richard Deacon,
1983:176). Pengumuman perang yang disebutkan di atas, merupakan awal terjadinya Perang
Pasifik dan selanjutnya berkembang menjadi Perang Dunia II, karena selain berhasil
menyerang Amerika di Pearl Harbour, Jepang juga membalas penghinaan Inggris atas aturan
tonase kapal (Perjanjian London 1930) dengan menenggelamkan kapal induk kebanggan
Kerajaan Inggris. Kemudian Jepang dengan sangat cepat mengekspansi negara lainnya.
Ekspansi Jepang di antaranya merebut dan menduduki Burma, Malaysia dan Singapura yang
ketika itu masih dikuasai Inggris. Dengan segala kehebatan Jepang tersebut, maka disamping
kekuatan kapal-kapal perangnya, pesawat-pesawat tempur Jepang yang semula diragukan
dan dicemooh dengan sebutan Zero Betty saat itu sangat ditakuti.
6
beberapa negara memilih menjadi pihak netral dalam Perang Dunia II. Spanyol,
Swedia, dan Swiss memilih menjadi pihak netral dibandingkan bergabung dengan
salah satu blok.
7
Adanya politik balas dendam “Revanche Idea” Jerman merasa dihina dengan Perjanjian
Versailles.
8
pendudukan Jepang, terdapat tiga pemerintahan militer Jepang. Pemerintahan militer itu berpusat
di Batavia, Bukittinggi, dan Makassar. Pusat dari pemerintahan militer ini dipimpin oleh kepala
staf yang bergelar Gunseikan.Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal
menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de
jure, seluruh wilayah bekas Hindia Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan
administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan
kepada seluruh tentara Hindia Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara
Kekaisaran Jepang.
Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Wakil
Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda bagian timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur
Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan
Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL
yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap
dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga
warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan
kembali ke Eropa.
Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika
Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang.
Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan,
bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan
gembira dan disambut baik karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu
penjajahan bangsa Belanda.
9
mengeluarkan surat keputusan yang mengatur distribusi barang yang dibutuhkan dalam perang.
Barang-barang tersebut seperti besi, tembaga, kuningan, dan lainnya. Pemerintahan Jepang juga
mewajibkan petani di pedesaan Jawa untuk menyerahkan padi dengan ketentuan sebagai berikut:
Padi berada di bawah pengawasan negara, sehingga hanya pemerintah yang dapat memungut dan
menyalurkan padi. Para petani harus menjual padi kepada pemerintah sesuai dengan jumlah yang
ditentukan. Harga jual yang ditetapkan juga secara sepihak oleh pemerintah. Harga gabah dan
beras ditetapkan oleh pemerintah Pemerintah pendudukan Jepang juga memanfaatkan sumber
daya manusia Indonesia untuk keperluan Perang Asia Timur Raya. Masyarakat di pedesaan Jawa
dijadikan tenaga kerja paksa atau romusa. Mereka dipaksa untuk membangun bangunan yang
berkaitan dengan keperluan perang, seperti membuat benteng pertahanan atau lubang pertahanan,
jembatan. Pelabuhan, dan gudang Menyimpan bahan makanan.
2. Bidang politik
Ketika tentara Jepang mendapatkan kekalahan dalam Perang Pasifik, Jepang segera
memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia. Tujuannya agar Indonesia tidak menggunakan
kesempatan ini untuk melawan Jepang. Jika Indonesia menggunakan kesempatan untuk melawan
Jepang, maka negara tersebut akan menghadapi dua front sekaligus yaitu Sekutu dan Indonesia.
Sehingga Jepang membentuk BPUPKI yang bertugas untuk merumuskan dasar negara dan
menyusun UUD. Dua hal tersebut menjadi syarat bagi suatu negara. Belum sampai terlaksana
penyelenggaraan kemerdekaan, Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, sehingga janji Jepang
untuk memberikan kemerdekaan tidak terwujud. Pada 17 Agustus 1945 terjadi kekosongan
kekuasaan, bangsa Indonesia menggunakan kesempatan itu untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Sehingga kemerdekaan yang dimiliki bangsa Indonesia bukan pemberian dari
Jepang, melainkan berkat usaha bangsa Indonesia sendiri.
3. Bidang sosial
Eksploitasi ekonomi dan sumber daya manusia yang dilakukan Jepang berdampak pada
kehidupan sosial. Penyerahan wajib padi kepada pemerintah mengakibatkan terjadinya
kemiskinan bagi petani. Besarnya setoran padi yang ditetapkan Jepang sering tidak terpenuhi.
Hal ini karena jumlah yang ditetapkan tinggi dan merosotnya produksi padi. Padahal petani
adalah produsen sekaligus konsumen. Hasil produksi sebagian digunakan untuk mencukupi
kebutuhan pangan dan sebagian lainnya dijual untuk membeli kebutuhan hidup lainnya.
Penggunaan sumber daya manusia untuk dijadikan romusa juga menimbulkan dampak sosial
10
pada masyarakat Indonesia. Mereka mengetahui bahwa para pekerja paksa selalu mendapat
perlakuan yang tidak manusiawi.
4. Bidang budaya
Dalam bidang kebudayaan, Jepang ingin menghapus pengaruh budaya barat yang ada di
Indonesia dan memasukkan budaya Jepang. Pada April 1942 Jepang mengeluarkan peraturan
kepegawaian yang baru. Penduduk diwajibkan untuk memasang bendera Jepang pada hari besar
Jepang. Pada setiap upacara kenegaraan dikumandangkan lagu kebangsaan Jepang dan bahasa
Jepang diajarkan di sekolah-sekolah. Tak hanya itu, bahkan Jepang memerintahkan masyarakat
untuk menggunakan sistem penanggalan Jepang di Indonesia.
11
Pada Perang Dunia II, wilayah Filipina tidak luput dari serangan Jepang. Penyerangan
Jepang terhadap Filipina merupakan bagian dari strategi Perang Asia Timur Raya yang dilakukan
secara bersamaan terhadap Pearl Harbour dan Malaya. Penyerangan ke Pearl Harbour dilakukan
pada 8 Desember 1941 waktu Tokyo, atau 7 Desember 1941 waktu Hawai. Berita penyerangan
tersebut telah diterima pada 8 Desember 1941 pukul 02:30 waktu Manila. Penyerangan Jepang
ke Filipina menpunyai 3 tujuan strategis, yaitu:
12
urusan rakyat sipil hingga Oktober 1943, saat mereka mendeklarasikan Filipina sebagai sebuah
republik merdeka. Jepang mensponsori republik dikepalai oleh presiden Jose P. Laurel.
Pada mulanya Jepang di terima dengan baik, karena di anggap sebagai pembebas dan
menjanjikan kemerdekaan kepada Filipina. Maka mulailah Jepang memainkan peranannya
dengan menggunakan semboyan “Asia for the Asiatic” (Asia untuk Asia ) Jepang menunjuk para
pemimpin rakyat agar mau bekerja sama dengan Jepang antara Lain : Yose P Laurel, Benigno,
Ramon Avancena, Manuct Roxas dan sebagainya.
Akhirnya pendudukan Jepang di Filipina ditentang gerakan bawah tanah dan gerilya.
Tentara Filipina melanjutkan untuk melawan Jepang dalam perang gerilya dan betul-betul
13
dipertimbangkan sebuah unit pembantu dari tentara Amerika Serikat. Keefektifan mereka seperti
saat akhir perang, Jepang menguasai 12 provinsi dari 44 provinsi yang ada. Unsur utama dari
perlawanan di pusat Luzon dilengkapi oleh Huk Balahap “Tentara rakyat melawan tentara
Jepang”, yang memiliki 30.000 tentara dan meluaskan kendali mereka ke luar Luzon.
Hukbalahab
Organisasi gerilyawan muncul untuk mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Para petani yang
tergabung dalam Gerakan Hukbalahap yaitu gerakan di bawah tanah. Mereka melawa Jepang
secara bergerilya, gerkan-gerakan itu antara lain :
1. Gerakan Hukbalahab, di bawah pimpinan Luis Taruc yang beroperasi di Luzon Tengah.
2. Gerkan gerilya di Manila di bawah Anderson.
3. PQOG ( Presiden Quezons Owi Guirellas ) di Suzon Selatan di bawah pimpinan
W.Q.Vinzons.
4. Gerakan di Visayas di bawah pimpinan Ruuperto KengTeon.
Gerakan Hukbalahab merupakan yang terkenal. Gerakan Huk ini terdiri dari petani yang
menduduki tanah-tanah milik tuan tanah yang pergi ke kota. Mereka kalau siang mengerjakan
tanah, kalau malam mengangkat senjata melawan Jepang.
Pimpinan-pimpinan Huk antara lain : Luis Taruc, Pedro Alejondrino Vicente Lova dan Abad
Santos. Gerakan ini juga mengeluarkan surat kabar yang bernama : Ing Masale, yang merupakan
media para petani, terbit pertama kali pada permulaan Oktober 1942.
1. Melawan Jepang
2. Mengadakan pembaharuan tanah
3. Memperthankan tanah-tanah milik tuan-tuan yang telah pergi ke kota.
Perlawanan ini berlangsung kurang lebih selama 3 tahun dan teryata banyak berhasilnya dan
selama itu berhasil membunuh lebih kurang 25.000 Jepang. Selain gerakan Hukbalahab sebagai
bentuk perlawanan terhadap Jepang, rakyat Filipina juga melakukan peperangan di kawasan
perairan yaitu Perang Laut Filipina dan Perang di Selat Surigao.
14
Perang Laut Filipina
Tahun 1944 terjadi pertempuran penting di Pasifik. Perlahan tapi pasti, angkatan laut
Amerika dan kapal perangnya melalui jalur sebelah utara Australia. Pulau Saipan Dan Tinian di
bombardir oleh konvoi dan kapal perang Amerika pada bulan Juni dan setelah itu mereka
membangun pangkalan di Guam. Sementara itu kapal perang besar dikerahkan di laut Filipina
dari pesisir Pasifik. Pada tanggal 19 Juni perang laut Filipina dimulai. Perang ini terutama
merupakan pertempuran udara di atas Guam. Hasilnya Amerika berhasil menghancurkan 402
pesawat tempur Jepang. Dan Amerika kehilangan 17 persawat tempur yang hancur dan 4 kapal
perang mereka dirusak Angkatan Udara Jepang. Dengan menghancurkan sebagian besar pesawat
tempur Jepang, armada Amerika buru-buru menuju ke barat dalam rangka untuk membujuk
kapal Jepang meninggalkan wilayah tersebut.
15
Tentara sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Mac Arthur mendarat di Leyte, pada 20
Oktober 1944 diikuti pendaratan di bagian negara yang lain, dan sekutu menekan hingga Manila.
Peperangan berlangsung hingga kekalahan resmi Jepang pada 2 September 1945. Filipina
menderita kerugian yang besar mulai dari kehilangan jiwa dan kerusakan fisik yang amat hebat
saat peperangan usai. Sebuah perkiraan, 1 juta orang Filipina terbunuh, dan kota Manila benar-
benar rusak parah. Jepang tidak mengumumkan Filipina sebagai kota terbuka seperti yang
dilakukan Amerika Serikat pada 1942.
Pendudukan Jepang di Filipina berakhir ketika pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal
Mac Arthur kembali ke Filipina dan berhasil menghancurkan pertahanan Jepang dan di bom
atumnya kota Nagasaki da Hirosima pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 oleh Sekutu sehingga
membuat jepang harus menyerah kepada Sekutu.
16
Setelah menjadi sekutu Kekaisaran Jepang, Thailand mempertahankan kendali atas
angkatan bersenjata dan urusan internalnya. Kebijakan Jepang tentang Thailand berbeda dari
hubungan mereka dengan negara boneka Manchukuo . Jepang bermaksud hubungan bilateral
serupa dengan yang antara Jerman Nazi dan Finlandia , Bulgaria , dan Rumania . Namun
Thailand pada waktu itu telah dicap oleh Jepang dan Sekutu sebagai “ Italia Asia “ Sementara
itu, pemerintah Thailand telah memecah menjadi dua faksi, rezim Phibun dan gerakan
perlawanan pro-Sekutu yang terorganisir dengan baik yang akhirnya berjumlah sekitar 90.000
gerilyawan Thailand, [5] didukung oleh pejabat pemerintah yang bersekutu dengan bupati Pridi
Banomyong . Gerakan ini aktif sejak 1942, menentang rezim Phibun dan Jepang. Para partisan
memberikan layanan spionase kepada Sekutu, melakukan beberapa kegiatan sabotase, dan
membantu merekayasa kejatuhan Phibun pada 1944. Setelah perang, Thailand menerima sedikit
hukuman atas peran perangnya di bawah Phibun. Thailand menderita sekitar 5.569 militer tewas
selama perang, hampir seluruhnya karena penyakit. Kematian dalam pertempuran termasuk 150
di Negara-negara Shan , 180 pada 8 Desember 1941 (hari invasi singkat Jepang dan serangan
Inggris gagal di Ledge ), dan 100 selama Perang singkat Perancis-Thailand .
Pada 1940-an, Brunei ikut terimbas gelombang Perang Dunia II. Jepang menginvasi
kesultanan tersebut pada 16 Desember 1941, atau hanya berselang delapan hari usai melancarkan
serangan atas Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat. Dai Nippon mendaratkan 10 ribu pasukan
Detasemen Kawaguchi dari Teluk Cam Ranh di Kuala Belait. Setelah enam hari bertempur,
mereka menduduki seluruh Brunei. Pasukan Sekutu hanya mampu bertahan di Kuching,
Serawak. Setelah menguasai Brunei, Jepang membuat kesepakatan dengan Sultan Ahmad
Tajuddin untuk mengatur negara. Adapun orang-orang Inggris, termasuk sisa-sisa birokrasi
17
kolonial yang terjebak di sana, dimasukkan ke dalam kamp interniran. Sultan mempertahankan
menolak patuh kepada Nippon sehingga sebagian besar mereka ditahan. Selama dijajah Negeri
Matahari Terbit, wilayah Brunei terbagi secara administratif ke dalam sejumlah prefektur,
termasuk Baram, Labuan, Lawas, dan Limbang. Seperti halnya penjajahan Jepang di Indonesia,
pemerintah pendudukan mengeliminasi segala unsur Barat dari keseharian penduduk setempat.
Sekolah-sekolah dilarang mengajarkan bahasa Inggris. Hanya bahasa Jepang dan Melayu yang
boleh diajarkan kepada para murid. Tidak hanya pendidikan, kehidupan ekonomi sehari-hari juga
diatur ketat. Mata uang yang beredar pada masa pra-Perang Dunia II dinyatakan tidak berlaku.
Seluruh masyarakat Brunei hanya dibolehkan memakai uang yang dicetak otoritas setempat.
Mata uang itu belakangan disebut sebagai “duit pisang” lantaran hiper-inflasinya yang menggila
Tatkala Jepang kalah dari AS di kancah Perang Pasifik dan hengkang dari Asia Tenggara,
Bom atom yang dijatuhkan Sekutu ke Hiroshima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II.
Asia Pasifik. Britania Raya melanjutkan pemerintahan sipil di kawasan Semenanjung Malaya,
Temasek (Singapura), dan utara Kalimantan yang sempat terjeda oleh pendudukan Nippon. Pada
Juli 1945, Dewan Negara Brunei dihidupkan kembali. Hingga era 1950-an, kerajaan itu terus
18
tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi
militer, yaitu Jendral Lon Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk
menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk
memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk
menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara
timbul di Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format
Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka
dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk diperkerjakan di
pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan
yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja
kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja. Pada November 1978, Vietnam menyerbu
RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya,
pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris.
PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan
Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah
perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal
terjadi pada tahun 1997. Perekonomian Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik
berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi yang
membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan ini
tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara – negara lain di kawasan ASEAN. PDB
bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan
utama kehidupan ekonomi masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang
pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.
Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial Asia 1997. Investasi asing dan
turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan
kerusuhan di Kamboja
19
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada
bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat menjatuhkan bom
dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec. Dua
operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan
penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah.
Pada tahun terakhir Perang Dunia II, Sekutu bersiap-siap melancarkan serbuan ke daratan
Jepang yang memakan biaya besar. Amerika Serikat sebelumnya melaksanakan kampanye
pengeboman yang meluluhlantakkan banyak kota di Jepang. Perang di Eropa selesai
setelah Jerman Nazi menandatangani instrumen penyerahan diri pada tanggal 8 Mei 1945.
Akan tetapi, Jepang menolak memenuhi tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa
syarat. Perang Pasifik pun berlanjut. Bersama Britania Raya dan Tiongkok, Amerika Serikat
meminta pasukan Jepang menyerah dalam Deklarasi Potsdam tanggal 26 Juli 1945 atau
menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Jepang mengabaikan ultimatum tersebut.
2. Bidang Ekonomi
Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan sehingga
Amerika Serikat ketakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-negara yang sedang
kesulitan. Untuk itu Amerika memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara Eropa yang
hancur akibat Perang Dunia II, misalnya melalui program Marshall Plan 1947, akibatnya paham
komunis dapat dibendung di wilayah Eropa Barat. Selain itu negara Jerman dan Jepang muncul
sebagai negara industri besar setelah mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
3. Bidang Sosial
Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan
perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa dalam
melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1945. Adapun para
pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (Amerika), Winston Churchill (Inggris)
dan Josep Stalin (Uni Soviet).
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia,
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di
berbagai pasukan militer. Peristiwa perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau
suatu paham fasisme yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang
Dunia II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang
maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta
sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan
sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak
kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian,
Perang Dunia II ini juga berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.
Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif. Dampak
positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara Indonesia yaitu berakhirnya
22
imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia, karena pada saat itu Negara Indonesia
mengalami Vacuum of Power sehingga Para tokoh Indonesia dapat segera memproklamasikan
Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Perang Dunia II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerusakan harta benda,
dan nyawa sangat besar. Pada saat itu Indonesia dikuasai Jepang selama 3,5 tahun dan menjadi
masa-masa paling menderita akibat kebijakan politik, ekonomi dan sosial Jepang seperti
ekploitasi pertanian dan kerja paksa.
Tetapi di sisi lain Perang Dunia II juga berakibat postif bagi Indonesia. Setelah Jepang
kalah perang, Indonesia dalam keadaan ‘Vacuum Of Power’ (kekosongan kekuasaan), dan
Indonesia dapat memanfaatkan waktu itu. Dan pemerintah Jepang memutuskan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI, yang
berujung pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
B. Saran
Perang Dunia II telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia, baik pada
bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah dari peristiwa
ini dan selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Setelah
kita memahami berbagai akibat dari Perang Dunia II, kita menjadi sadar bahwa meskipun
masyarakat pada waktu itu termasuk masyarakat Indonesia menderita dalam banyak aspek
kehidupan, kita juga menyadari bahwa secara tidak langsung Perang Dunia II telah membuka
peluang Indonesia pada kemerdekaannya. Meski begitu, bukan berarti kemerdekaan tersebut bisa
diraih dengan mudah, banyak pengorbanan yang dilakukan oleh para pendahulu kita. Oleh
karena itu, kita tidak boleh melupakan pengorbanan dan perjuangan mereka bagi Indonesia. Kita
juga tidak boleh berdiam diri dan harus ikut berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di mata
dunia.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkinursadiyah.blogspot.co.id/2015/05/makalah-perang-dunia-ii .
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
http://widyasujarwati.blogspot.co.id/2013/06/makalah-perang-dunia-ii .
https://doc.lalacomputer.com/makalah-perang-dunia-ii/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/150125269/latar-belakang-terjadinya-perang-
dunia-ii
https://sejarahlengkap.com/dunia/kronologi-perang-dunia-2https://www.kompas.com/skola/
read/2020/07/14/150317769/akhir-perang-dunia-ii
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5138/1/BAHRIYATUL%20ARIF-
FAH.PDF
https://brainly.co.id/tugas/22704736
24
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/16/150950569/dampak-perang-dunia-ii-bagi
indonesia-di-berbagai-bidang
https://campusnancy.blogspot.com/2013/04/kondisi-indonesia-pada-masa-perang-dunia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja
25