Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH SEJARAH ASIA TIMUR

KOREA SAMPAI PERANG DUNIA II

Mata Kuliah : Sejarah Asia Timur

Dosen Pengampu : Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si

Disusun Oleh

KELOMPOK 7

1. Putri Harum Madiba (3212321015)


2. Siti Nurhaliza (3213321033)

B Reguler

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan
Korea sampai Perang Dunia II , dengan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Hafnita Sari Lubis M.Si, selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Asia Timur yang telah memberikan kepercayaannya kepada
penulis dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga apa yang ada di dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi teman sekalian.

Medan, Maret 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
a. Latar Belakang.............................................................................................1
b. Rumusan Masalah........................................................................................2
c. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
a. Sejarah Awal Korea.....................................................................................3
b. Perang Korea...............................................................................................13
c. Perkembangan Korea...................................................................................17
d. Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan..............................27

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan..................................................................................................31
b. Saran............................................................................................................31

ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korea merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur Laut.
Negara Korea dalam sejarahnya merupakan negara yang sangat penting, Karena
semenanjung Korea terletak di tengah negara besar yaitu Jepang, Cina, dan Rusia. Korea
merupakan negara yang menghubungkan Asia Timur Laut dengan dunia laut terutama
dengan kepulauan pagi” berasal dari Dinasti Yi yang memerintah tahun 1392-1910”.
Korea terletak pada sebuah semenanjung dengan luas sekitar 8.500 mil persegi
yang terhampar dari bagian timur laut Benua Asia. Wilayah korea di sebelah utara
dibatasi dua aliran sungai, yaitu sungai Yalu dan Tumen. Kedua sungai mengalir di antar
Cina dan Korea. Sungai Yalu mengalir dari barat daya sampai Laut Kuning dan sungai
Tumen mengalir dari timur laut menuju ke arah tenggara sampai laut timur dibatasi Laut
Cina Timur dan di sebelah timur dibatasi laut Jepang. Sebagian besar wilayah Korea
merupakan daerah yang tidak datar dan bergunung-gunung sehingga menyebabkan
terhalangnya perdagangan dan pertanian dikarenakan sulitnya transportasi. Walaupun
negara ini terdiri dari banyaak pegunungan, namun hasil hutannya sangat kecil dan
miskin akan sumber-sumber alam.
Munculnya bangsa Korea dijelaskan berdasarkan asal usul, kebudayaan,
klasifikasi menurut waktu maupun kelompok masyarakat yang bermukim di wilayah
Korea. Suku bangsa berasal dari bangsa Nomaad yang bermigrasi dari barat laut daratan
Cina menuju semenanjung Korea. Populasi dasar korea dibangun oleh migrasi-migrasi
kecil berturut turut dari Asia Timur Laut selam periode dari 50 tahun. Orang Korea
awalnya hidup sebagai kelompok kelompok suku yang terpisah yang menduduki 8 atau
10 lembah lembah sungai utama. Kerajaan baru seperti puyo dan koguryo. Pada abad
pertama masehi terdapat tiga kerajaan di semenanjung Korea, Ketiga kerajaan tersebut
adalah koguryo, paekje, dan silla.

1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Sejarah Awal Korea?
b. Bagaimana Perang Korea?
c. Bagaimana Perkembangan Korea?
d. Apa Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan?

C. Tujuan
a. Mengetahui Sejarah Awal Korea
b. Mengetahui Perang Korea (1950-1953)
c. Mengetahui Perkembangan Korea
d. Memahami Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Awal Korea

Korea adalah sebuah bangsa di Asia Timur, yang terletak di daerah Semenanjung
Korea. Korea terbagi menjadi dua negara, yakni Republik Rakyat Demokratik Korea di bagian
utara, dan Republik Korea di bagian selatan, setelah Perang Dunia ke-2 pada 1945. Republik
Korea kemudian berkembang menjadi negara demokratis, sementara Republik Rakyat
Demokratik Korea menjadi negara komunis. Bendera Penyatuan Korea sering digunakan untuk
merepresentasikan Korea pada ajang olahraga internasional, tetapi bendera tersebut bukan
merupakan bendera resmi kedua negara. Karena zaman dinasti-dinasti bersejarah sudah berakhir,
istilah Korea saat ini didefinisikan berdasarkan gabungan 2 entitas yang terbagi oleh Zona
Demiliterisasi Korea, yakni Korea Utara, dan Korea Selatan. Semenanjung Korea di sebelah
utara dibatasi oleh Tiongkok, dan Rusia di sebelah timur laut, serta Jepang di sebelah tenggara
yang dipisahkan dengan Selat Korea.

Negara Korea dalam sejarahnya merupakan negara yang sangat penting, karena
Semenanjung Korea terletak di tengah tiga negara besar yaitu Jepang, Cina, dan Rusia. Korea

3
merupakan negara yang menghubungkan Asia Timur Laut dengan dunia luar terutama dengan
kepulauan Jepang yang letaknya dekat dengan Semenanjung Korea.

Nama lain Korea adalah Choson yang lebih dikenal oleh negara barat sebagai
“negeri ketenangan pagi” berasal dari Dinasti Yi yang memerintah tahun 1392-1910.Korea
terletak pada sebuah semenanjung dengan luas sekitar 8.500 mil persegi yang terhampar dari
bagian timur laut Benua Asia. Wilayah Korea di sebelah utara dibatasi dua aliran sungai, yaitu
Sungai Yalu dan Tumen. Kedua sungai itu mengalir di antara Cina dan Korea. Sungai Yalu
mengalir dari barat daya sampai Laut Kuning dan Sungai Tumen mengalir dari timur laut menuju
kearah tenggara sampai laut timur. Wilayah Korea sebelah barat dibatasi Laut Kuning, di sebelah
selatan dibatasi Laut Cina Timur dan di sebelah timur dibatasi Laut Jepang.

Sebagian besar wilayah Korea merupakan daerah yang tidak datar dan
bergunung-gunung sehingga menyebabkan terhalangnya perdagangan dan pertanian dikarenakan
sulitnya transportasi. Walaupun negara ini terdiri dari banyak pegunungan, namun hasil hutannya
sangat kecil dan miskin akan sumber-sumber alam. Munculnya bangsa Korea dapat dijelaskan
berdasarkan asal-usul, kebudayaan, klasifikasi menurut waktu maupun kelompok masyarakat
yang bermukim di wilayah Korea. Suku bangsa Korea berasal dari Bangsa Nomad yang
bermigrasi dari barat laut daratan Cina menuju Semenanjung Korea. Populasi dasar Korea
dibangun oleh migrans-migrans kecil berturut-turut dari Asia Timur Laut selama periode lebih
dari 50 tahun. Orang Korea awalnya hidup sebagai kelompok-kelompok suku yang terpisah yang
menduduki 8 atau 10 lembah-lembah sungai utama. Kerajaan pertama di semenanjung Korea
adalah Gochoson yang kemudian disusul kerajaan baru seperti Puyo dan Koguryo (Kokuryo).
Pada abad pertama masehi terdapat tiga kerajaan besar di Semenanjung Korea. Ketiga kerajaan
tersebut adalah Koguryo, Paekje, dan Silla.

SEJARAH AWAL KOREA

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang.
Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai
sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian

4
Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi
menjadi banyak wilayah kerajaan.

Gambar : Seoul dengan latar Sungnyemun pada tahun 1904.

Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan
Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling
bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat,
terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina.
Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk
pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla
Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut
semenanjung Korea, yakni Balhae.

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa
kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi
Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan

5
sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo.
Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk,
serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari
Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238,
Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua
pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah
menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.
Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat
dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-
an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada
dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang
Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang
menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.
Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1
Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan
Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan
Siberia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana


administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana.
Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis
(Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak
mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea
Selatan.

Masa Prasejarah

Bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia pertama menghuni Semenanjung Korea


700.000 tahun lalu, walaupun sejumlah arkeolog dari Korea Utara mengklaim bahwa Korea

6
sudah berpenghuni 1 juta tahun yang lalu. Sejumlah artefak dari periode Palaeolitik (700 ribu
SM-40 ribu SM) telah ditemukan di provinsi Hamgyong Utara, Pyongan Selatan, Gyeonggi,
Chungcheong Utara dan Chungcheong Selatan. Dari penemuan tersebut diketahui pada masa
prasejarah mereka tinggal di gua dan juga membangun tempat tinggal, menggunakan api,
berburu dan memakai peralatan yang dibuat dari batu.

1. Zaman Tembikar Jeulmun


Zaman kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar 8000 SM, disebut Kebudayaan
Tembikar Yungimun. Bukti-bukti arkeologinya ditemukan di seluruh Korea, seperti di
situs Gosann-ni di Pulau Jeju. Kebudayaan Tembikar Jeulmun (tembikar berpola sisir)
dimulai tahun 7000 SM, dan kebudayaan tembikar dengan pola sisir di keseluruhan sisi
artefak dimulai antara tahun 3500-2000 SM. Tembikar Jeulmun sama dengan tembikar
yang ditemukan di Primorsky, Rusia, Mongolia, lembah sungai Amur dan Sungari di
Manchuria
2. Zaman Tembikar Mumun
Pada masa ini (sekitar 1500 SM-300 SM) mulai terbentuk masyarakat yang bercocok
tanam dan berkehidupan sosial-politik. Masyarakat di Korea bagian selatan
mengembangkan pertanian padi ladang di Zaman Mumun Tua (1500 SM-850 SM). Di
Zaman Mumun Madya (850 SM-550 SM) mulai dikenal sistem masyarakat yang
dipimpin oleh kepala suku. Pada Zaman Mumun Muda (sekitar 550 SM-300 SM) bukti
arkeologi menunjukkan telah dilakukan upacara kematian (penguburan) bagi orang yang
memiliki status tinggi. Produksi perunggu dimulai di Zaman Mumun Madya dan
berperan penting dalam kegiatan upacara atau politik setelah tahun 700 SM. Pada periode
ini pula pertama kalinya berkembang pemukiman yang berkembang kian besar dan
akhirnya hancur: beberapa contohnya seperti Songguk-ri, Daepyeong dan Igeum-dong.
Zaman Mumun berakhir sekitar tahun 300 SM.

Kerajaan –kerajaan Korea


Korea Merupakan negara yang berada di wilayah timur asia yang wilayahnya
terbagi menjadi dua negara yaitu Korea selatan dan Korea Utara. Korea selain terkenal dengan
Kpop dan Drama ternyata memiliki banyak sekali hal menarik yang perlu diketahui. Salah

7
satunya adalah silsilah kerajaan Korea. Banyak Drama korea yang mengadaptasi cerita pada
masa kerajaan lalu seperti apa kerajaan korea dalam sejarah sebenarnya berikut penjelasan
silsilah kerajaan Korea.

Dalam sejarah terdapat beberapa kerajaan yang pernah ada di Korea dari awal pembentukan
hingga sekarang yaitu;

1. Gojoseon
Gojoseon disebut sebagai kerajaan pertama di Korea yang didirikan oleh Dangun
yang merupakan keturunan dari pasangan Hwanung dalam catatan sejarah korea Dangun
berkuasa atas kerajaan Gojoseo selama kurang lebih 1000 tahun. Dalam bukti arkeologi kerajaan
Gojoseon merupakan kerajaan yang berkembang di antara abad ke 3 – abad ke 5 SM serta
menjadi kerajaan yang kuat akibat bersatunya suku-suku diwilayah semenanjung korea dan
sekitarnya (manchuria). Kerajaan Gojoseon memiliki hubungan dengan beberapa dinasti di Cina
dalam bidang perdagangan.

Kerajaan Gojoseon mengalami keruntuhan ketika Gojoseon menjadi kerajaan


utama yang kuat di wilayah Manchuria sehingga memunculkan perselisihan antara Gojoseon
dengan dinasti Han yang lebih dulu menyatukan Cina menjadi wilayah kekaisaran yang besar,
sehingga datanglah invasi dari Dinasti Han ke Kerajaan Gojoseon sehingga ibukota kerajaan
Joseon berhasil direbut akan tetapi keruntuhan kerajaan Joseon membuat kekuatan lokal yang
ada berkembang menjadi negara mandiri. Situasi politik saat itu disebut sebagai Periode Banyak
Negara, sebab wilayah utama semula berubah menjadi  terpecah membentuk negara-negara
kecil. Selanjutnya negara-negara kecil tersebut menjadi awal mula masa Tiga kerajaan.

Periode Tiga Kerajaan


Periode Tiga Kerajaan merupakan periode sejarah dalam kerajaan korea setelah
keruntuhan Kerajaan Gojoseon berikut penjelasan masing-masing kerajaan.

1. Goguryeo
Berdasarkan catatan sejarah korea Samguk Sagi, Perkembangan awal dari
Kerajaan Goguryeo yaitu saat seorang pangeran yang bernama Jumong mengungsi akibat

8
terjadinya perebutan kekuasaan kemudian  mendirikan sebuah kerajaan bernama Goguryeo pada
tahun 37 SM di daerah yang dikenal dengan Jolbon Buyeo. Hal ini dikuatkan dengan
adanya Penyebutan kata Jumong paling awal dalam tulisan di Prasasti Raja Gwanggaeto yang
Agung yang didirikan pada abad ke-4 Masehi. Prasasti tersebut memiliki makna Jumong adalah
pemimpin pertama dan nenek moyang orang Goguryeo. Pada awalnya Goguryeo terbentuk dari
sekelompok suku yang dikenal dengan sebutan suku Yemaek lambat laun Goguryeo berkembang
pesat menjadi sebuah kerajaan hingga melakukan perluasan wilayah, pada masa ini juga
Goguryeo disebut sangat gencar melakukan perluasan wilayah hingga ditakuti oleh kerajaan lain.
Hal ini berlanjut sampai masa pemerintahan Raja Taejo sekitar  tahun 53 M
terdapat 5 kelompok suku seperti suku  okjeo, suku Dongye, dan berbagai suku di Manchuria
dan Korea sebelah utara digabungkan kedalam 5 wilayah yang dikuasai Goguryeo. Kerajaan
Goguryeo semakin berkembang kuat sehingga terus melakukan ekspansi ke wilayah barat laut
Manchuria. Ibukota Kerajaan Goguryeo sebelumnya di daerah lembah Sungai Hun berpindah ke
daerah lembah Sungai Yalu dekat Gunung Wandu akibat adanya tekanan dari Liaodong.
Kemunduran kerajaan Goguryeo berawal dari kacaunya dinasti Han yang
disebabkan oleh pemberontakan wilayah jajahan dinasti Han, disisi lain pada saat yang sama
Goguryeo mulai menjalin hubungan dengan Dinasti Wei yang baru terbentuk.
Kemudian keduanya bergabung untuk menyerang distrik Liaodong yang saat itu
berontak pada Diansti Han. Saat Liaodong jatuh ke tangan Wei, ternyata  Goguryeo menyerang
Liaodong sehingga Wei kembali berperang dengan Goguryeo tahun 244 M. Kejadian ini
membuat Goguryeo kalah selanjutnya raja Goguryeo melarikan diri ke kerajaan Okjeo.

2. Kerajaan Baekje
Baekje merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh Raja Onjo, putra ke-3 Jumong,
raja pendiri Goguryeo yang ada pada Periode Tiga Kerajaan sama seperti Goguryeo, namun
bedanya Baekje menguasai wilayah sebelah barat daya Semenanjung Korea pendirian kerajaan
baekje berada pada rentang tahun 16 SM hingga 660 M. Ibukota Kerajaan Baekje berada di
Wiryeseong yang saat ini menjadi Seoul. Kerajaan Baekje mencapai Puncak kejayaan pada abad
ke-4 Masehi sebab pada masa ini  kekuasaannya berada mulai dari wilayah semenanjung Korea
sebelah barat daya sejauh kota Pyongyang. Kemunduran kerajaan Baekje terjadi sekitar tahun
660 hal ini akibat kerajaan Baekje dikalahkan oleh pasukan gabungan Shilla dan Dinasti Tang,

9
sehingga hasil dari kekalahan ini wilayah kerajaan Baekje digabungkan dalam wilayah
kekuasaan Shilla yang disebut Shilla Bersatu.

3. Kerajaan Shilla
Selanjutnya yaitu Shilla berada pada rentang tahun 57 Sebelum Masehi sampai 935
Masehi yang juga sebagai bagian lain daru periode Tiga Kerajaan Korea. Awal mula pendirian
Shilla yaitu dari kerajaan kecil di wilayah Konfederasi Samhan. Setelah terus berkembang pada
tahun 660 Masehi Shilla melakukan persekutuan dengan Dinasti Tang sehingga berhasil
menaklukkan kerajaan Baekje serta Goguryeo pada tahun 668. Setelah penaklukan tersebut
dilakukan penyatuan pada 2 kerajaan sehingga saat itu peristiwa penyatuan ini dikenal dengan
sebutan masa Silla Bersatu.

Wilayah kekuasaan Shilla meliputi  semua wilayah bagian Semenanjung Korea, sebelah
utara wilayah kerajaan berbatasan dengan  wilayah kekuasaan kerajaan Balhae. Setelah hampir
1000 tahun kerajaan berjalan, Silla mengalami perpecahan yang menghasilkan  negeri-negeri
kecil sehingga hal ini menjadi akhir dari periode Tiga Kerajaan Akhir. wilayah kerajaan dari
periode tiga kerajaan nantinya akan berada dibawah  Dinasti selanjutnya yaitu Goryeo tahun 935.

4. Balhae
Balhae disebutkan memiliki wilayah yang berbatasan dengan wilayah Shilla kerajaan ini
didirikan oleh mantan Jenderal pada kerajaan Goguryeo yang bernama Dae Jo Yeong. Balhae
juga disebut sebagai kerajaan baru penerus Goguryeo masa Kerajaan Balhae ada pada rentang
tahun 698 M hingga  926M, selain itu rakyat di kerajaan Balhae termasuk beragam etnis. Alasan
mengapa Balhae disebut sebagai kerajaan penerus Goguryeo karena saat Goguryeo mulai runtuh,
wilayah Ibu kota Goguryeo dan wilayah bagian selatan jatuh menjadi kekuasaan Shilla Bersatu.
Selanjutnya wilayah Kerajaan Balhae meliputi bagian selatan wilayah Manchuria hingga
Primorsky Krai atau Rusia, serta bagian utara semenanjung Korea. Kemunduran kerajaan Balhae
terjadi saat dikalahkan oleh bangsa Khitan (Cina) pada tahun 926 M, serta sebagian besar dari
wilayah utara direbut oleh Dinasti Liao dari cina, selanjutnya pada bagian selatan diambil alih
oleh kerajan Goguryeo. Setelah keruntuhan Balhae, banyak penduduk Balhae mengungsi ke
Goguryeo.

10
5. Goryeo
Kerajaan selanjutnya yang menjadi rangkaian dalam sejarah kerajaan korea yaitu Goryeo.
Pendirian Georyeo berawal dari munculnya seorang tokoh militer kemudian mendirikan
kekuatan baru yang disebut Goryeo, dalam kekuatan ini ia mengikutsertakan para jenderal lain
untuk ikut berpartisipasi. Saat itu  Pendiri Goryeo menganggap kerajaan yang dibangun
merupakan keturunan Goguryeo sehingga dapat menerima pengungsi-pengungsi dari kerajaan
Balhae  yang saat itu terjadi kekacauan dengan terbuka. Adanya kekuatan pendirian kerajaan
Goryeo menjadi akhir dari Periode perpecahan antara Negara Selatan dan Utara serta menjadi
awal mula penyatuan wilayah Korea.

Kemajuan dalam kerajaan Goryeo yaitu tahun 958, Goryeo menerapkan sistem ujian
nasional untuk menyeleksi pegawai pemerintahan, tujuannya yaitu untuk memilih pegawai yang
berkualitas dalam menduduki jabatan penting. Selanjutnya tahun 1231, terjadi Invasi yang
dilakukan oleh bangsa Mongol yang berakibat sebagai kehancuran bagi Goryeo. Invasi Pertama
yang dilakukan terdiri dari 6 rangkaian, peristiwa ini berjalan selama lebih dari 40 tahun dan
selama itulah dinasti Goryeo mengalami kekacauan. Namun Goyeo mampu bertahan sehingga
akhir dari invasi tersebut yaitu adanya perjanjian damai dengan syarat Goryeo untuk
menyediakan pasukan tentara dan material untuk persiapan menyerbu jepang pada tahun 1274
serta tahun 1281, mengganti pemimpin sesuai permintaan dinasti yuan dan pembebanan upeti.

Pada akhir perang terhadap Mongol terdapat perubahan pada kehidupan politik kerajaan
Goryeo, saat kekuasaan jatuh pada penguasaan monarki yang disertai dukungan Mongol. Kuil-
kuil Buddha kembali di meriahkan dengan berbagai festival yang sering diadakan selain itu para 
pendeta agama juga diberi kesempatan untuk turun ikut serta berpolitik sebagai pejabat dan
penasehat kerajaan.

Pada saat itu ada kritikkan dikemukakan oleh sarjana dari Dinasti Yuan terhadap agama
Buddha dan fungsi utama komunitas Buddhis karena saat itu terlihat seakan bertujuan
mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Para sarjana menginginkan terciptanya tatanan
masyarakat secara tepat sehingga mereka membentuk program reformasi untuk membuat
masyarakat bisa sesuai dengan pola-pola Konfusianisme. Selanjutnya pada abad ke-14, Goryeo
mengadakan reformasi politik dan ekonomi. Reformasi ini menghasilkan terbentuknya 2

11
kelompok, yang terdiri dari kelompok pegawai negeri sipil Neo-Konfusian yang dipimpin Jeong
Do-jeon dan kelompok pemimpin militer bernama Yi Seong-gye.

Hasil dari reformasi ini yaitu terjadinya kudeta pada tahun 1388 antara pasukan Yi Seong-
gye dan Jeong Do-jeon sehingga peristiwa kudeta ini menandai akhir dari masa dinasti goryeo,
sebab kudeta yang dilakukan telah  sukses mengantarkan fondasi dinasti yang baru, Joseon,
dengan Yi Seong-gye sebagai pemimpinnya (1392). Dinasti Joseo Dinasti Joseon  saat itu
merupakan sebuah kerajaan yang didirikan oleh Yi Seong-gye. Diansti joseon berlangsung
sekitar 5 abad. Dinasti ini berawal dari rutuhnya dinasti Goryeo, selain itu Joseon disebut sebagai
dinasti terakhir pada sejarah Korea yang termasuk dinasti Konfusianisme terlama.
Pada masa dinasti Joseon terdapat persaingan sengit diantara silsilah pangeran dari raja Yi
(Taejo) ketika ia hendak memilih putra untuk penerus tahta. Sebelumnya perselisihan dan
perebutan tahta telah terjadi dan menjadi puncak saat setelah kematian mendadak Ratu Seondeok
yang merupakan istri kedua raja Taejo dan masih dalam keadaan berkabung. Pada tahun 1398 Yi
Bang-won melakukan penyerangan istana dan membunuh Jeong Do-jeon serta kedua anak Ratu
Seondeok yang merupakan saudara tirinya dan putra mahkota. Peristiwa tersebut membuat Raja
Taejo menyadari bahwa putra-putranya sedang berebut pewarisan tahta sehingga Raja Taejo
segera memahkotai putra keduanya Yi Bang-gwa sebagai Raja Jeonjong. Salah satu tindakan
Raja Jeongjong  adalah memindahkan ibukotanya kembali ke Kaesong, yang dirasa lebih
nyaman.

Namun, tetap saja Yi Bang-won mempertahankan kekuasaan dan tetap berselisih kepada Yi
Bang-gan (kakaknya) yang sama sama mneginginkan tahta. Pada tahun 1400, ketegangan
diantara kedua pihak  Yi Bang-won dan Yi Bang-gan berkembang menjadi konflik berat Sebagai
akibatnya, Yi Bang-gan sebagai pihak yang kalah diasingkan ke Dosan dan para pendukungnya
dieksekusi.  Akibat peristiwa ini Raja Jeongjong dengan rasa intimidasi segera melantik Yi
Bang-won sebagai ahli waris dan berabdikasi. Pada tahun yang sama, Yi Bang-won naik takhta
sebagai Raja Taejong, raja ketiga Dinasti Joseon dan menjadi akhir dari perselisihan pangeran.

Perselisihan ini terjadi pada periode awal dinasti dan Pada akhir dinasti Joseon mengalami
keruntuhan yang disebabkan adanya serangan Jepang. Pada dinasti Joseon terdapat banyak

12
peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini contohnya  budaya Upacara teh,
pembangunan Taman Korea dan pembangunan beberapa benteng dan istana. Selain itu yang
paling legendaris dan mempengaruhi kehidupan masyarakat korea saat ini adalah penemuan
huruf hangeul pada tahun 1443 oleh raja Sejong.

B. Perang Korea 1950-1953

Sebab-sebab terjadinya Perang Korea

a. Sebab Umum
1. Adanya persaingan Ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet

Salah satu dampak perang Dunia II adalah adanya perang Dingin, yakni pertentangan antara
Blok Barat di bawah komando Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Pihak
Korea Selatan yang berada di bawah pengaruh Amerika Serikat, mengembangkan paham liberal-
kapitalis, sedangkan Korea Utara di bawah pengaruh Uni Soviet mengembangkan paham
sosialis-komunis.

2. Pembagian wilayah Korea menjadi dua bagian

Setelah Perang Dunia II berakhir, Korea menjadi daerah yang dipersangketakan. Beberapa hari
sebelum Jepang menyerah, tepatnya pada 10 Agustus 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet
akan menerima tawanan-tawanan perang Jepang di daerah Korea (suko,1971). Keputusan
menerima tawanan perang ini didasarkan pada perjanjian Postdam 1945, yang isinya antara lain
untuk membagi Korea menjadi dua bagian dengan batas wilayah 38 Lintang Utara, menyerah
kepada pihak Amerika Serikat di bawah pimpinan Letnan Jenderal John R. Hogde. Adapun
pasukan jepang yang berada di sebelah utara garis 38 Lintang Utara, menyerah kepada Uni
Soviet dibawah pimpinan Kolonel Jenderal Ivan M. Chrisgyalov. Pihak Amerika Serikat dan Uni
Soviet sebenarnya tidak menjadikan garis 38 Lintang Utara sebagai garis demarkasi antara Korea
Utara dan Korea Selatan. Garis tersebut hanya merupakan batas wilayah untuk menerima
tawanan-tawanan perang jepang pasca perang pasifik. Namun, akhirnya garis tersebut berubah
fungsi menjadi garis demarkasi antara pertahanan Amerika dan Uni Soviet. Dengan demikian,

13
pembagian wilayah Korea menjadi dua bagian ini menjadikan suatu garis pertikian antara dua
kekuatan.

3. Tidak adanya kesepakatan anatar Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang pembentukan Korea
merdeka

sebagai tindak lanjut dari deklarasi postdam, pada desember 1945 diadakan konferensi
para menteri luar negeri di Moskow. Dalam konferensi tersebut dicapai kesepakatan antara
Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris yang menyatakan akan membentuk pemerintahan Korea
yang demokratis (suko,1971). Pemerintahan ini merupakan pemerintahan perwakilan
internasional yang akan berlangsung selama lima tahun. Dalam pemerintahan perwakilan
tersebut, pasukan pasukan Amerika Serikat maupun Uni Soviet ikut serta di dalamnya.

Pelaksaan pemerintahan perwakilan internasional ternayat tidak dapat diwujudkan,


karena tidak adanya kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Masalah Korea
kemudian dibawa ke sidang umum PBB. Pada 14 November 1947, sidang umum PBB
memutuskan untuk membentuk komisi yang disebut “United Nations Temporary Commision on
Korea” (Komisi sementara PBB untuk Korea). Hasil sidang menyarankan agar selambat
lambatnya pada 13 Maret 1948, di Korea diadakan pemilihan umum untuk memilih wakil wakil
rakyat Korea. Tugas komisi sementara PBB untuk Korea adalah :

1. Mengadakan pengawasan keberlangsungan pemilihan umum


2. Mengadakan pembicaraan dengan para wakil rakyat hasil pemilihan umum untuk
merundingkan masalah kemerdekaan Korea.

Setelah wakil rakyat terpilih, diajukan rencana yakni :1. membentuk dewan nasional, dan 2.
mendidirikan pemerintahan korea yang merdeka. Sesudah pemerintahan Korea terbentuk maka
tentara penduduk akan ditarik mundur. Korea Selatan dan Amerika Serikat dapat menjalankan
rencana tersebut, sebab rencana itu pada dasarnya adalah produk Amerika Serikat yang
mendominasi dalam PBB. Akan tetapi, Uni Soviet menolaknya dan mengusulkan sebaliknya,
yakni tentara pendudukan ditarik mundur terlebih dahulu, baru kemudian mendirikan
pemerintahan Korea merdeka.

b. Sebab Khusus

14
Pada Desember 1948, sidang umumPBB mengesahkan laporan tentang hasil hasi
pemilihan di Korea Selatan. Sidang menyatakan bahwa pemerintahan Korea selatan adalah
satu-satunya pemerintahan yang sah. Selain itu, juga diputuskan terbentuknya komisi baru
Korea yakni Commission on Korea (komisi tentang Korea). Komisi ini bertugas antara lain:
1. Mengambil alih komisi sementara PBB di Korea
2. Mencoba mengadakan penyatuan Korea
3. Mengadakan penyelidikan penraikan pasukan penduduk di Korea.

Adanya keputusan tersebut membuat Korea Utara makin membenci Korea Selatan dan Amerika
Serikat. Korea Utara merasa hak-haknya tidak diakui PBB. Dengan demikian, Uni Soviet terus
mendukung Korea Utara untuk mendapatkan hak-haknya dan mendapatkan wilayah Korea
seluruhnya dengan jalan kekerasan atau peperangan.

Jalannya Perang

Korea Utara yang telah berusaha dengan berbagai cara, akhirnya mengambil keputusan dengan
jalan kekerasan atau peperangan. Pada hari minggu, 25 Juni 1950 pukul 04:00 waktu setempat
pasukan Korea Utara mengadakan serangan ke Korea Selatan. Perang mendadak ini cukup
mengejutkan pihak Korea Selatan, sehingga tampak Korea Utara pada serangan pertama ini
dapat mengalahkan Korea selatan. Melalui radio pyongyang yang mengumumkan perang, telah
disiarkan ke seluruh kota.

Dalam serangan tersebut, pihak utara dapat menduduki kota Chuchon, Ongjin dan bahkan
Kaesong sebagai kota penting Korea Selatan. Penyerangan pada 25 Juni 1950 itu, sasaran
sebenarnya asalah Seoul, Ibu Kota Korea Selatan. Namun karena cuaca yang buruk, penyerangan
tidak berhasil dilaksanakan. Tiga hari setelah perang meletus (28 Juni 1950), akhirnya seoul
dapat diduduki oleh pasukan Korea Utara. Dengan direbutnta seoul, berarti pihak utara telah
berhasil menguasai 50-80 mil wilayah teritorial Korea Selatan, 12 kota dan 5 ribu desa dalam
jangka waktu empat hari. Kondisi ini mengakibatkan, presiden Syngman Rhee beserta staf
pemerintahannya meninggalkan Seoul dan pindah ke Taejon.

Pecahnya perang Korea membuat dunia terkejut. Bagi Amerika perang Korea adalah perag
Amerika Serikat juga, karean Amerika Serikat mengetahui bhawa di belakang Korea Utara dalah
Uni Soviet. Dengan alasan membendung komunis di Asia dan juga memandang kekuatan Korea

15
Utara, maka Amerika Serikat memutuskan untuk membantu Korea Selatan. Amerika Serikat
segera mengusulkan kepada Dewan keamanan PBB untuk bersidang membicarakan Korea.
Usulan diterima, PBB mengadakan sidang dan menghasilkan resolusi yang antara lain sebagai
berikut:

1. Mendesak Korea Utara agar segera menghentikan perang dan menarik mundur pasukan-
pasukannya sampau garus batas 38 Lintang utara.
2. Memberikan sanksi kepada Korea Utara apabila pihak Korea Utara tidak memperdulikan
desakan tersebut, maka PBB dengan para anggotanya akan membantu Korea Selatan.

Pada 27 Juni, presiden Truman memerintahkan kepada Angkatan Udara dan Angkatan Laut
Amerika Serikat untuk memberikan perlindungan kepada pasukan Korea Selatan.
Konsentrasi pihak Amerika Serikat ditunjukan pada semenanjung seberang pulau Jepang.
Pada pihak pemerintah Cina di Taiwan diminta daratan Cina, baik operasi laut maupun
operasi udara. Bantuan-bantuan militer kepada pemerintah Filipinan dan Angkatan perang
Prancis di Indocina ditingkatkan. Selain itu, presiden Truman juga menandaskan untuk
menggunakan pasukan-pasukan Amerika Serikat yang berada di Timur jauh yakni di Jepang
di bawah komando Douglas MacArthur diperintahkan untuk mengadakan blokade di seluruh
pantai Korea. Penempatan pasukan tersebut di ats, merupakan strategi militer dari presiden
Truman yang cukup kuat di sebelah barat(Laut Kuning), sebelah selatan (Laut Cina),
meluasknya perang korea. Bahkan tentara Amerika Serikat di Jepang telah memobilisasi
pasukan pasukannya untuk menyusun beberapa “taks forces”. Sampai dengan Agustus 1950,
pihak Korea Utara masih tetap unggul, karena

1. Korea Utara dan Uni Soviet mampu membuat rakyat Korea Selatan bersimpati. Mereka
di bawah Kim II Sung berikrak untuk meyatukan Korea dan memperbaiki nasib rakyat
Korea, sehingga pihak selatan menjadi ragu-ragu dalam bertindak untuk menentukan
nasib antara kebenaran yang dibawa Korea Utara dan Uni Soviet atau yang dibawa
Amerika Setikat.
2. logistik pihak Korea Utara terpancar, sehingga sulit dihancurkan dan lebih lama dapat
bertahan .
3. pihak Korea Utara mengadakan penyusupan dan penyamaran yang sangat rapi untuk
melemahkan pihak Selatan.

16
Selama tiga bulan, pihak Selatan mengalami kekalahan,maka untuk menghindari agar
semenanjung Korea tidak jatuh ke pihak utara, pihak selatan membuat strategi baru yang
disebut “pertahanan PBB”. Maksudnya adalah pasukan pasukan PBB dan Korea Selatan
yang sudah tidak dapat didesak lagi oleh pihak Korea Utara. Pertahanan PBB ini dipusatkan
di Pusan, dan dikenal dengan nama “Pusat Parameter”. Daerah pertahanan penting lain selain
Pusan adalah Taegu. Setelah beberapa waktu pihak utara unggul, maka mulai september
1950, offensive berubah ke tangan pihak selatan. Melalui pelabuhan Ichon, Jenderal
MacArthur merencanakan merebut Seoul. Pada 26 september 1950, Seoul berhasil direbut
kembali. Kembalinya seoul ke pihak Korea Selatan, telah menjadikan dorongan melampuai
garis batas 38 Lintang Utara.

Kekalahan di pihak Utara di satu pihak berarti kekalahan Uni Soviet juga. Keadaan demikian
membuat RCC sebagai sekutu Uni Soviet, tidak tinggal diam. RCC kemudian memutuskan
untuk ikut serta dalam perang dan membantu pihak Utara. Pada 1 oktober 1950, perdana
manteri RRC Zhou Enlai menyatakan bahwa rakyat RCC tidak akan membiarkan operasi-
operasi dari pasukan pasukan asing. Oleh karena itu, RCC akan membantu Korea Utara
sebagai tetangga baiknya dari serangan imperalisme.

Semenjak kedatangan tentara RCC, posisi kemenganan kembali ada di pihak Korea Utara.
Kekuatan RCC cukup besar dan sebelum terjun ke medan tempur, RCC telah mempelajari
peta perang Korea. Dengan demikian, RRC telah mempunyai kemantapan dalam setiap
serangan nya di bawah pimpimnan Jendral Lin Pao, RRC mengadakan perang terhadap PBB
pada oktober – november 1950 RRC mampu mendesak pasukan PBB untuk kembali ke garis
selatan.

C. Perkembangan Korea
Perekonomian korea utara pasca perang

Korea Selatan dan Korea Utara mulai berpisah setelah Perang Dunia ke 2 berakhir dan
setelah pengusiran Jepang dari Korea oleh pasukan sekutu. Dan setelah Perang Berakhir
terjadilah Perang Dingin dimana Perang ini dilakukan oleh negara adidaya atau Superpower di
negara lain, termasuk salah satunya adalah di Perang Korea, Perang di Korea pun terjadi selama
3 tahun dari 1950 – 1953. Dan dampak dari Perang Korea sendiri terasa sangat sekali terutama

17
dalam sektor ekonomi dan lain – lain, Korea Utara sendiri merasakan dari dampaknya Perang
Korea, dimana Ekonomi mereka mengalami kesusahan dalam bangkit dari Perang Korea. Korea
Utara sendiri melakukan beberapa kebijakan dalam membangkitkan ekonominya lagi mulai dari
era Kim Il Sung. Kim Jong Il hingga Kim Jong Un.

1. Masa Kepemimpinan kim II Sung

Pasca Perang Korea berakhir Korea Utara mengalami kerugian sebesar 420 triliun won, yang
dimana kerugiaan ini lebih besar dibangingkan dengan negara tetangganya Korea Selatan yang
mana kerusakaan ini lebih tinggi daripada GDP Korea Selatan pada waktu itu. Korea Utara
sendiri menggunakan landasan ekonomi dari Uni Soviet dimana tanah milik musuh dan para
Chongbo disita oleh pemerintah Korea Utara dan dengan dalil akan dibagi secara rata lewat
Dewan Rakyat. Bahkan pengusaha yang mendukung pemerintahan Jepang juga diambil secara
paksa.

Ketika Korea Utara merombak atau mecoba bangkit dari pasca – perang Korea, Korea Utara
lebih menggembangkan ke Industri berat terutama tekstil, bahan Kimia dan penggunan mesin
diawal dari perombakan ekonomi ini Korea Utara mengalami peningkatan yang sangat pesat
dimana ekonomi Korea Utara dengan mengembangakan Industri berat mengalahkan Korea
Selatan hingga tahun 1974. Meskipun dana yang didapatkan oleh Korea Utara dari Blok
Komunis sebesar $ 3 triliun dari dana tersebut Korea Utara sudah mengalami kemajuan yang
sangat pesat dari segi Industrinya.

Meskipun mengalami kesusahan dalam mengembangkan sistem sosialis dan hampir


mengalami stagnan pada akhir 1970an. Selain itu alasan kuat yang membuat Korea Utara
menjadi lebih maju adalah adanya ideologi baru yang diterapkan oleh pemimpin Korea Utara
Kim Il Sung yang mana menggunakan ideologi Juche. Ideologi ini membuat Korea Utara
ekonominya pada tahun 1950an bisa bersaing dengan Korea Selatan, Juche sendiri memiliki
makna otonomi dan kemandirian, dimana Kim Il Sung mengdeklarasikan ini dalam pidatonya
pada Desember 1955.Selain itu Korea Utara juga melakukan kerjasama luar negeri untuk
mengembangkan ekonomi dan industri mereka selama kepemimpinan Kim Il Sung. Selain itu
Korea Utara mendapatkan dukungan dari negara seperti Uni Soviet dan China sejak tahun
1950an hingga 1960an Korea Utara selalu melakukan kerjasama dengan kedua negara tersebut.

18
Kebijakan dari Kim Il Sung yang mengedepankan pembagunan ekonomi untuk Korea Utara
dinilai sangat bagus dan sangat membantu, terutama sesuai dengan filosofi dari ideologi Juche,
serta keterbukaan Korea Utara dengan Dunia Internasional serta bantuan dari negara Blok
Komunis membuat Korea Utara pada masa Kim Il Sung menjadi sangat maju dalam hal
pembangunan Ekonomi serta perdagangan yang dilakukan.

Tetapi, Ketika terjadinya keruntuhan dari Uni Soviet pada tahun Desember 1991 membuat
ekonomi dari Korea Utara menjadi jatuh dan tidak bisa bertahan, hal ini membuat Korea Utara
mengalami kemunduran terhadap pendapatan nasionalnya yang mana mengalami kejatuhan
sebesar 50%, diantara tahun 1994 dan 1998. Keadaan Korea Utara diperparah dengan adanya
bencana kelaparan yang melanda negara serta tidak pastian ekonomi di Korea Utara, kejadian ini
disebut Arduous March, serta kematian dari Kim Il Sung dan perpindahan politik ke Kim Jong Il
di Korea Utara membuatkeadaan menjadi tidak stabil, bahkan tidak ada tindakan untuk
meperbaiki kondisi ekonomi yang terjadi disana.

Keadaan Korea Utara semakin memburuk karena adanya sebuah bencana yang melanda
negara tersebut sejak tahun 1990, hingga melumpuhkan ekonomi Korea Utara, dimana lahan
pertanian, bahan bakar, dan peralatan pertanian rusak akibat adanya banjir besar yang menlanda
pada tahun 1995.

2. Masa Kepemimpinan Kim Jong Il.

Kim Jong Il adalah pemimpin kedua setelah ayahnya Kim Il Sung meninggal dunia, dan ia
menggantikan posisi dari Kim Il Sung sebagai pemimpin Korea Utara sendiri. Kim Jong Il
sendiri tetap melanjutkan dari Ideologi Juche dari ayahnya Kim Il Sung, akan tetapi yang
membedakan antara ideologi Kim Il Sung dengan Kim Jong dalam ideologi Juche sendiri adalah,
Kim Il Sung lebih mengedepankan ekonomi dan industrilisasi, sedangkan Kim Jong Il lebih
mengedepankan pembagunan Militer.

Ketika Kim Jong Il menjadi pemimpin dari negara tersebut, Korea Utara sendiri mengalami
kondisi ekonomi yang parah dikarenakan beberapa faktor yang melanda negara tersebut, dimana
adanya keruntuhan dari Uni Soviet membuat keadaan tidak stabil di Korea Utara, serta adanya
bencana alam yang melanda Korea Utara membuat negara tersebut menjadi kacau. Terlebih lagi
adanya bencana kelaparan melanda Korea Utara ”Arduous March” membuat negara tersebut

19
menjadi tidak stabil, dan tidak ada tindakan untuk memperbaikin kondisi ekonomi dan
perkembangannya membuat Korea Utara menjadi Kacau.32 Dengan adanya bencana yang
melanda pada tahun 1995 dimana adanya banjir besar dan angin membuat keadaan Korea Utara
kekurangan makanan.

Pada tahun 1995 Korea Utara meminta bantuan ke dunia Internasional untuk meminta
bantuan kemanusiaan, World Food Programme (WFP), UNICEF, dan organisasi PPB, serta
organisasi non pemerintah merespon dengan memberi bantuan berupa makanan serta bantuan
kemanusian.

Meskipun lebih mengutamakan dalam segi militer, akan tetapi Kim Jong Il tetap melakukan
kerja sama internasional dengan negara-negara lain, untuk membantu dalam proses perbaikan
ekonomi pasca tahun 1990an dimana kondisi Korea Utara mengalami kesusahan dalam hal
ekonomi dan makanan.

Sanksi yang didapatkan di rezim Kim Jong Il sendiri membuat Korea Utara menjadi tidak
berdaya ketika sedang mengembangkan nuklirnya dan sedang terjadi krisis makanan,
keambisiusan dari Kim Jong Il yang menggunakan ideologi Juche dan politik Songun dalam
mengembangkan kekuatan militer yang diutamakan membuat Korea Utara dalam segi ekonomi
tidak berdaya, meskipun dalam segi militer Korea Utara memiliki kekuatan untuk memberi
ancaman kepada dunia internasional terkait dengan pengembangan nuklirnya, akan tetapi semua
tidak berarti ketika Korea Utara terkena sanksi ekonomi dan membuat kerterpurukan negaranya.

3. Masa Kepemimpinan Kim Jong Un

Masa kepimpinan Kim Jong Un dimulai ketika ia menggantikan mendiang pamanya Kim
Jong Il pada tahun Desember 2011. Pada era Kim Jong Un pun Korea Utara yang
menggabungkan idelogi pendahulunya antara Ekonomi dan perkembangan nuklir menjadi satu
pun dinilai masih belum bisa memberikan dampak positif terhadap ekonominya, pada awal tahun
kepemimpinan Kim Jong Un ekonomi Korea Utara menunjukkan hal positif dari ekonominya,
akan tetapi semua itu tidak bertahan ketika Kim Jong Un melakukan uji coba nuklir, Ekonomi
Korea Utara semakin parah dengan bertambahnya sanksi dari UN, dan terlebih lagi patner
dagang Korea Utara, Cina juga melakukan sanksi ekonomi ke Korea Utara sehingga Korea Utara
tidak bisa melakukan ekspor impor, dan membuat ekonomi Korea Utara mengalami kemuduran.

20
Ekonomi Korea Utara sendiri dari pasca perang hingga era Kim Jong Un memiliki beberapa
masalah, mulai dari masalah dalam negeri berupa tidak bisa mengatasi kemiskinan dan juga
kelaparan serta bencananya yang melanda dan juga faktor eksternal berupa sanksi ekonomi yang
mana menghalangin Korea Utara untuk melakukan ekspor dan impor sehingga ekonomi Korea
Utara tidak stabil, bahkan mitra kerja sama Korea Utara Cina juga melakukan sanksi.

Perbedaan/perbandingan antara korea selatan dan korea utara

Berdasarkan jumlah penduduk, Korea Utara berada di peringkat ke-52 namun memiliki
kekuatan militer keempat terbesar di dunia. Di tengah retorika saling ancam antara Korea Utara
dan Amerika Serikat, tidak jelas bagaimana pendapat warga Korea Utara atas perang kata-kata
itu karena rezim Kim Jong-un mencengkeram kehidupan warga, antara lain dengan menutup
akses untuk informasi dari luar. Negara itu terisolasi dan sekaligus tertinggal di Abad ke-21 ini.
Tak mudah mendapatkan data-data dari Korea Utara dan sering kali hanya berupa perkiraan
untuk mencerminkan kehidupan di sana.

Kim Il-sung mendirikan Korea Utara pada tahun 1948 dan dinasti keluarganya kemudian
memerintah dengan peralihan kekuasaan dari ayah ke anak laki-laki. Dalam periode yang sama,

21
Korea Selatan sudah menjalani revolusi, beberapa kudeta, maupun pemilihan umum. Total 12
presiden sudah memimpin Korea Selatan dalam 19 periode pemerintahan.

Tiga juta telepon genggam mungkin banyak namun di sebuah negara dengan 25 juta jiwa,
artinya hanya sekitar satu telepon genggam untuk setiap 10 orang di Korea Utara. Sebagian
pemilik telepon genggam kemungkinan berada di ibu kota Pyongyang. Sementara di Korea
Selatan dengan penduduk 51 juta jiwa, malah lebih banyak pelanggan telepon genggam daripada
jumlah total penduduk.

Pasar perusahaan jasa telepon genggam Koryolink berkembang di Korea Utara walau amat
terbatas. Perusahaan itu didirikan berdasarkan kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi asal
Mesir, Orascom.Koryolink sempat menjadi satu-satunya operator, namun belakangan Korea
Utara mendirikan satu perusahaan lain, Byol. Selain terbatasnya telepon genggam, sebagian
besar warga Korea Utara hanya boleh menggunakan layanan internet negara, yang diawasi
dengan ketat.

22
Mungkin terdengar sebagai mitos, namun beberapa penelitian memperlihatkan bahwa secara
rata-rata pria Korea Utara lebih pendek dibandingkan pria Korea Selatan. Profesor Daniel
Schwekendiek dari Universitas Sungkyunkwan di Seoul meneliti tinggi para pengungsi Korea
Utara yang menerobos ke Korea Selatan dan menemukan perbedaan sekitar 3cm hingga 8cm.

Schwekendiek menyatakan bahwa perbedaan tinggi itu tidak bisa dikaitkan dengan faktor
genetika karena kedua warga berasal dari 'keluarga yang sama'. Dia juga menolak pandangan
bahwa para pengungsi kecenderungannya lebih miskin sehingga lebih pendek. Diperkirakan
kekurangan pangan menjadi penyebab utama kenapa orang di Korea Utara lebih pendek
dibanding orang Korea Selatan.

23
Gambar-gambar dari ibu kota Korea Utara, Pyongyang, sering kali menghadirkan jalan yang
lebar, licin, dan lenggang namun di luar ibu kota situasinya berbeda. Korea Utara memiliki jalan
sepanjang 25.554km berdasarkan data pada tahun 2006 namun hanya sekitar 3% yang beraspal
atau hanya 724km. Diperkirakan hanya 11 dari 1.000 orang Korea Utara yang memiliki mobil,
yang artinya adalah antrean panjang di halte bus bagi orang yang ingin bepergian.

24
Korea Utara mengandalkan batubara untuk menopang perekonomiannya namun sulit
menghitung nilainya secara akurat karena data berasal dari negara-negara penerima batubara
tersebut. Sebagian besar batubara asal Korea Utara diekspor ke Cina, yang sudah
memperlakukan larangan impor mulai Februari 2017. Namun beberapa pengamat meragukan
pelaksanaan larangan impor itu di lapangan.

"Ada beberapa orang yang menelusuri jalur kapal dan melihat kapal-kapal Korea Utara
merapat di beberapa pelabuhan batubara di Cina setelah larangan diterapkan. Saya yakin Cina
mengurangi impor batubara namun tidak menghentikan sama sekali," kata Kent Boydston,
peneliti di Peterson Institute for International Economics.

Hingga tahun 1973, Korea Utara dan Selatan amat seimbang jika dilihat dari perekonomian.
Namun setelah itu, Korea Selatan meroket menjadi salah satu negara produsen penting di dunia,
dengan perusahaan seperti Samsung dan Hyundai menjadi merek global. Sementara Korut
tampaknya mandek pada tahun 1980-an dengan sistem perekonomian terpusat yang kaku.

25
Walau merupakan negara yang berada di peringkat ke-52 dari jumlah penduduk, Korea utara
memiliki kekuatan militer keempat terbesar di dunia. Anggaran militer diperkirakan mencapai
25% dari GDP dan hampir setiap warga Korea Utara mengikuti latihan milter dalam berbagai
bentuk. Serangkaian bencana kelaparan pada akhir 1990-an menyebabkan turunnya tingkat
harapan hidup di Korea Utara, namun sebenarnya tanpa bencana itupun, usia rata-rata warga
Korea Utara lebih singkat hampir 12 tahun.

Kekurangan pangan yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor yang membuat tingkat
harapan hidup di Korea Utara lebih rendah.Tahun 2017, tingkat kelahiran di Korea Seatan
mencapai yang terendah walau selama satu dekade berupaya untuk mendongkrak tingkat
kelahiran.Pemerintah Seoul sudah menyalurkan anggaran sebesar US$70 miliar atau sekitar
Rp936 triliun untuk bonus bagi kelahiran bayi, perpanjangan cuti kelahiran, dan layanan
kesehatan bagi kesuburan.

26
D. Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan
1. Sejarah Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan

Berbicara mengenai sejarah hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Korea Selatan,
tentu tidak bisa dipisahkan dari sejarah konflik dan peperangan yang terjadi di Asia Timur
khususnya di semenanjung Korea. Pada akhir abad ke 19, Korea adalah wilayah perebutan
antara RRT,Rusia, dan Jepang. Pada tahun 1876, Jepang dan Korea mulai perdagangan Jepang
dan Korea mulai membentuk hubungan diplomatik di bawah desakan Jepang dan memulai
perdagangan di antara kedua negara, yang mana melemahkan hubungan tradisional Korea
dengan Cina (RRT). Jepang memperlakukan Korea sebagai lahan taklukan dan menguasai
banyak fungsi vital Korea, seperti hubungan luar negeri, kemiliteran, perbankan, dan
perhubungan. Jepang secara resmi memulai aneksasinya terhadap Korea pada 1910. Atas
aneksasinya, Jepang mengadopsi cara-cara pendudukan militer, menutup suratkabar dan majalah
berbahasa Korea, dan memaksa orang Korea untuk beribadah di Kuil Shinto, serta Jepang juga
mendesak beberapa tindakan yang dirancang untuk mengasimilasi penduduk Korea dengan cara
melarang pemakaian Bahasa Korea dan nama bernuansa Korea. Di bawah penjajahan Jepang,
Korea juga dijadikan sebagai pusat militer dan ekonomi Kolonial Jepang. Jepang menempatkan
tuntutan ekonomi yang ketat di Korea, mendominasi perekonomiannya, dan mengekspolitasi
buruh dan sumber daya alam Korea yang akhirnya membuat banyak orang Korea jatuh dalam
kemiskinan. Jepang merekrut paksa 2,6 juta orang tenaga kerja yang merupakan masyarakat
Korea, yang mana terdapat sekitar lebih dari 723.000 orang dikirim ke luar negeri serta kota-kota
di Jepang.

Dalam rangka melepaskan diri dari penjajahan Jepang, Korea memiliki dua kelompok yang
berbeda aliran. Kelompok pertama adalah kelompok komunis yang dipimpin oleh Kim Il Sung,
yang mana bertujuan untuk mewujudkan reformasi pertahanan, penghapusan kelas dalam
masyarakat, dan menyita semua kekayaan Jepang di Korea. Kelompok komunis Kim Il Sung
mendapat banyak dukungan dari RRT, yang juga memusuhi Jepang, serta Uni Soviet. Sedangkan
kelompok kedua adalah kelompok liberal yang dipimpin oleh Syngman Rhee yang banyak
dipengaruhi oleh Bangsa Barat (Amerika Serikat).

Sejak semenanjung Korea terbebas dari penjajahan Jepang, Korea akhirnya merdeka pada
tahun 1945. Tetapi, yang menjadi masalah adalah terdapat perbedaan pandangan untuk

27
membentuk sebuah negara yang berdaulat dari dua kelompok yang ada di Korea. Di satu sisi
menginginkan pembentukan sebuah negara komunis karena didukung oleh Uni Soviet, di sisi
yang lain menginginkan negara yang liberal karena dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Secara
sederhana, bagian utara Semenanjung Korea diduduki oleh Uni Soviet sedangkan bagian selatan
diduduki oleh Amerika Serikat. Dua negara itu merupakan anggota negara sekutu yaitu
pemenang perang dunia II. Kedua belah pihak tidak bisa disatukan bahkan hingga saat ini, yang
pada akhirnya Korea dibagi menjadi dua wilayah sebagaimana isi dari Konferensi Postdam pada
tanggal 11 Agustus 1945. Uni Soviet dan Amerika Serikat berusaha untuk membentuk
pemerintahan pada masing-masing wilayah yang pada akhirnya terbentuk Democratic People of
Republic Korea atau yang dikenal dengan Korea Utara dan Republic of Korea yang dikenal
dengan sebutan Korea Selatan. Pemisahan kekuasaan Korea Utara dan Korea Selatan ini
diketahui dan dibawah arahan PBB, hal ini dilakukan karena tidak adanya titik temu antara Uni
Soviet dan Amerika Serikat dalam mengimplementasikan amanat PBB dalam penyatuan
terhadap wilayah Korea.

Sejak kedua kelompok dipisahkan dan memiliki wilayahnya masing-masing, sejak itu pula
pertempuran antara keduanya dimulai. Pertempuran dilakukan karena adanya keinginan dari
salah satu pihak untuk menguasai keseluruhan semenanjung Korea. Gencatan senjata mengakhiri
pertempuran di Korea pada 1953. Namun gencatan senjata tersebut hanyalah bersifat sementara
dan bukan merupakan sebuah perjanjian perdamaian. Kedua negara, Korea Utara dan Korea
Selatan, hanya sepakat untuk tidak sepakat untuk menghentikan baku tembak dan memindahkan
perang dari medan tempur ke medan diplomatik, sehingga kedua negara terus berada dalam
situasi perang di sepanjang garis demarkasi selama lebih dari setengah abad.

Pasca gencatan senjata tersebut, barulah kedua negara memiliki hubungan yang menjadi
awal hubungan diplomatik. Pada bulan April 1956, prinsip dasar untuk penyatuan secara damai
di Semenanjung Korea ditegaskan dalam deklarasi Penyatuan Kembali Negara Secara Damai”
oleh Korea Utara dan Korea Selatan, tetapi tidak terwujud. Perbedaan sistem antara Korea
Utara dan Korea Selatan semakin mempertajam hubungan pertentangan. Pasca Perang Korea,
konflik militer dan pertentangan kekuatan militer sering kali terjadi, dan jarang diadakan dialog
sampai tahun 1960-an. Penyatuan antar Korea secara sempurna mengarah pada sistem politik
tunggal, pemerintahan yang bersatu, tidak bisa diwujudkan dalam waktu singkat tetapi

28
diperlukan waktu yang cukup panjang. Memasuki tahun 1970-an dunia internasional menjadi
lebih damai. Korea Utara dan Korea Selatan saling mengakui pemerintahan masing-masing, hal
ini menandai sebuah perubahan penting dalam sikap kedua Korea terhadap reunifikasi. Korea
Selatan menyerukan untuk melakukan kompetisi perdamaian secara jujur dengan Korea Utara.
Pada tanggal 20 September 1971, perwakilan dari Korea Utara dan Korea Selatan bertemu di
desa Panmunjom dan memulai perundingan yang pertama. Kesepakatan yang bernama
“Pernyataan Bersama antar Korea”, dicetuskan pada tanggal 4 Juli 1972, merupakan satu
langkah penting menuju proses penyatuan kembali Korea. Dalam pernyataan tersebut, kedua
belah pihak menyatakan pentingnya usaha untuk memulihkan dan mewujudkan kembali
penyatuan Korea terlepas dari pembedaan sistem politik dan ideology.

Penyatuan Kembali Negara Secara Damai” oleh Korea Utara dan Korea Selatan, tetapi tidak
terwujud. Perbedaan sistem antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin mempertajam
hubungan pertentangan. Pasca Perang Korea, konflik militer dan pertentangan kekuatan militer
sering kali terjadi, dan jarang diadakan dialog sampai tahun 1960-an. Penyatuan antar Korea
secara sempurna mengarah pada sistem politik tunggal, pemerintahan yang bersatu, tidak bisa
diwujudkan dalam waktu singkat tetapi diperlukan waktu yang cukup panjang. Memasuki tahun
1970-an dunia internasional menjadi lebih damai. Korea Utara dan Korea Selatan saling
mengakui pemerintahan masing-masing, hal ini menandai sebuah perubahan penting dalam sikap
kedua Korea terhadap reunifikasi. Korea Selatan menyerukan untuk melakukan kompetisi
perdamaian secara jujur dengan Korea Utara.30 Pada tanggal 20 September 1971, perwakilan
dari Korea Utara dan Korea Selatan bertemu di desa Panmunjom dan memulai perundingan yang
pertama. Kesepakatan yang bernama “Pernyataan Bersama antar Korea”, dicetuskan pada
tanggal 4 Juli 1972, merupakan satu langkah penting menuju proses penyatuan kembali Korea.
Dalam pernyataan tersebut, kedua belah pihak menyatakan pentingnya usaha untuk memulihkan
dan mewujudkan kembali penyatuan Korea terlepas dari pembedaan sistem politik dan ideology.

2. Dinamika Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan

Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Korea Selatan diwarnai dengan pasang surut
dan sensitifitas yang tinggi. Di satu sisi, Korea Utara menunjukkan kebijakan luar negerinya
beriringan dengan kebijakan-kebijakan terkait militer yaitu uji coba senjata nuklir. Di sisi yang
29
lain, Korea Selatan terus berupaya melakukan diplomasi preventif terhadap Korea Utara dengan
tujuan untuk menghentikan aksi-aksi profokatif Korea Utara. Menyadari situasi dan keadaan
yang jelas berbeda antar Korea, maka pemerintah Korea Selatan mulai menekankan pentingnya
kebersamaan, perdamaian dan peningkatan kerjasama. Pada tahun 1990, pemerintah Korea
Selatan berusaha mengadakan kontak dan kerjasama dengan Korea Utara mengingat
perekonomian nasional memburuk, usaha pemerintah Korea Selatan justru mengarahkan Korea
Utara menuju sikap yang keras yakni meningkatkan kekuatan militer dan mengembangkan
senjata modern. Korea Selatan pun tidak menyerah dan tetap berusaha mendekati Korea Utara
untuk melakukan kebijakan diplomatik dan mengadakan beberapa pertemuan dengan Korea
Utara.

Aksi-aksi provokatif Korea Utara tidak terlepas dari dinamika hubungannya dengan Korea
Selatan, yang oleh pihak Korea Utara juga dinilai telah melakukan aksi-aksi provokatif yang
mengancam keamanan negaranya, terutama melalui kegiatan latihan militer gabungan Korea
Selatan dan AS di sekitar Semenanjung Korea. Tidak dapat dihindari, bahwa dinamika hubungan
Korea Utara dan Korea Selatan akan berkaitan juga dengan AS yang selama ini menjadi sekutu
utama Korea Selatan pascaberakhirnya Perang Korea, dan juga memiliki kepentingan dengan
situasi keamanan di Semenanjung Korea. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kemudian
dalam dinamika hubungan Korea Utara-Korea Selatan tersebut kehadiran AS menjadi bagian
yang tidak terpisahkan Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan mengalami pasang surut dalam
artian di satu waktu membaik, di lain waktu bisa memburuk. Misalnya, hubungan kedua Korea
yang telah membaik kembali memanas semenjak diangkatnya Presiden Lee Myung Bak (2008-
2013). Lee Myung Bak memiliki pandangan dan sikap politik yang berbeda dari para
pendahulunya dalam menilai dan menyikapi Korea Utara. Di bawah kebijakan baru, Korea
Selatan akan menyediakan bantuan ekonomi bagi Korea Utara selama 1 dasawarsa untuk
membantu meningkatkan pendapatan perkapita Korea Utara hingga 3000 dolar, namun dengan
syarat Korea Utara harus melumpuhkan semua program nuklirnya.

30
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Korea adalah sebuah bangsa di Asia Timur, yang terletak di daerah Semenanjung Korea.
Korea terbagi menjadi dua negara, yakni Republik Rakyat Demokratik Korea di bagian utara,
dan Republik Korea di bagian selatan, setelah Perang Dunia ke-2 pada 1945. Republik Korea
kemudian berkembang menjadi negara demokratis, sementara Republik Rakyat Demokratik
Korea menjadi negara komunis. Bendera Penyatuan Korea sering digunakan untuk
merepresentasikan Korea pada ajang olahraga internasional, tetapi bendera tersebut bukan
merupakan bendera resmi kedua negara. Karena zaman dinasti-dinasti bersejarah sudah
berakhir, istilah Korea saat ini didefinisikan berdasarkan gabungan 2 entitas yang terbagi
oleh Zona Demiliterisasi Korea, yakni Korea Utara, dan Korea Selatan. Semenanjung Korea
di sebelah utara dibatasi oleh Tiongkok, dan Rusia di sebelah timur laut, serta Jepang di
sebelah tenggara yang dipisahkan dengan Selat Korea.

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang. Kebudayaan
tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum
6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian Kerajaan
Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi
banyak wilayah kerajaan.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak kekurangan dan
kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat disusun setidaknya
mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang ingin disampaikan
sehingga tujuan pembelajaran pun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami selaku
penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik dan pengayaan yang bersifat
membangun dan dapat teori yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan
kami yang akan datang.

31
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Leo Agungs., M.PD.2018.Seajarah Asia Tenggara.Ombak Dua

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Korea#:~:text=Sejarah%20Korea%20bermula
%20dari%20zaman,Gojoseon%20berdiri%20tahun%202333%20SM

https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/dunia/negara/silsilah-kerajaan-
korea/amp

http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41399234

32

Anda mungkin juga menyukai