Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM PERBANDINGAN HUKUM

DENGAN TEMA
SISTEM HUKUM NEGARA KOREA UTARA

DOSEN PENGAMPU:
KHUSNUL KHATIMAH. S.HI.,M.H
DISUSUN OLEH:
ANNA MELYA MAHDALENA
(REGULER PAGI BANJARBARU 3B)
2208010640

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI BANJARMASIN
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan Karunia
nya makalah yang berjudul ‘SISTEM HUKUM NEGARA KOREA UTARA” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
SISTEM PERBANDINGAN HUKUM.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
pihak terkait yang telah membantu dan membuat makalah ini khususnya teman teman
Mahasiswa jurusan ilmu hukum Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
Banjari Banjarmasin.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah
ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya
keterbatasan kami sebagai manusia biasa.Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan
kritik.
Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami
untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Banjarbaru,08 November 2023

Anna Melya Mahdalena

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C.Tujuan Penulisan....................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika ........................................................................................... 2
B. Makna Bhinneka Tunggal Ika ............................................................................................ 3
C. Penetapan Lambang Bhiinneka Tunggal Ika sebagai pilar Bangsa Indonesia ................. 4
D. Peran Bhinneka Tunggal Ika .............................................................................................. 5
E. Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara Error!
Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korea Utara adalah sebuah negara yang merupakan bagian dari Semenanjung
Korea. Sebelum tahun 1945 Korea merupakan bagian dari kesatuan Semenanjung Korea
sebelum akhirnya mengalami perpecahan. Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II,
Korea dibagi menjadi dua bagian wilayah dimana Uni Soviet menduduki wilayah Utara
sementara Amerika Serikat menduduki wilayah Selatan (Hyug-Baeg Im, Bae- HO Hahn,
Chan Lee, Young Ick Lew, Wong-ik Yu, 2019).
Peristiwa tersebut menyebabkan banyak warga Korea Utara yang melintasi
perbatasan Cina untuk mencari pasokan makanan dengan kondisi pengawasan perbatasan
yang tidak begitu ketat, sebanyak 140,000 hingga 200,000 orang Korea Utara telah berada
di Cina pada saat itu (Chung B.-H. , 2014). Hal ini menjadi pemicu munculnya perpindahan
atau kegiatan border- crossing oleh masyarakat Korea Utara secara signifikan. Peningkatan
jumlah pembelotan terjadi secara drastis ke Korea Selatan. Kenaikan secara signifikan
mulai dari 50 – 63 orang sebelum 1990-an menjadi 488 orang pada kisaran tahun 1995
sampai memasuki tahun 2000-an,terutama pada saat terjadinya Great Famine yang melanda
Korea Utara mencapai angka ribuan (Choi, 2018).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1) Bagaimana perkembangan dinameka Hubungan antara korea utara dan korea selatan
tahun 2003-2008?
2) Apa penyebab terjadinya konflik korea utara dan korea selatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara Era perang dingin
Pembagian semenanjung Korea merupakan salah satu bukti jelas hang diakibatkan
persaingan idielogi.Setelah sekutu memenangkan perang Dingin II,semanjung Korea di
bagi dua oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada garis lintang 38 derajat,secara
geografis,semenanjung korea di kelilingi oleh Negara-negara besar dan kuat,seperti
China,Jepang,dan Rusia.Sejarah mencatat bahwa jaman kerajaan kuno dan
modern,Negara Korea pernab mengalahi 5 kali masa penjajahan atau penguasaan seperti
china,jepang dan rusia.Sejarah mencatat bahwa sejak jaman kerajaan kuno hingga
megara modern,negara korea pernah mengalami 5 kali masa penjajahan atau penguasaan
seperti cina,Bangsa mongol,Jepang dan Amerika Serikat serta Uni soviet pasca perang
dingin kedua.
Kore adalah sebuah semenanjung di Asia Timur yang memanjang sekitar 1.100
kilometer ke arah selatan daratan Asia kontinental hingga samudra pasifik dan di kelilingi
Laut Jepang di timur,Laut cina Timur di Selatan dan Laut kuning di Barat.Semenanjung
korea memiliki wilayah seluas 220.000 km,sebanyak 70% wilayah semenanjung
Korea adalah pegunungan dan tanah yang bisa di usahakan untuk lahan pertanian lebih
kecil.
Bila melihat latar belakang sejarah Korea kedua negara merupkan satu Negara kore
Namun pada tahun 1910-1945 merupakan masa penjajahan jepang di semenanjung
Korea.Dahulu hubungan kerajaan-kerajaan korea dengan jepang dari segi politik luar
negerinya hampir sama dengan hubungan cina dan korea yaitu antar raja dan raya

2
bawahannya.seiring berjalannya waktu beberapa negara Asia dan Eropa yang memiliki
ambisi bersaing satu dengan yang lainnya yaitu untuk meraih pengaruh atas semenanjung
korea.Jepang merupakan negara yang berhasil menduduki Korea setelah menang
melawan Cina dan Rusia.
Sejak semenanjung Korea terbebas dari penjajahan Jepang, Korea akhirnya
merdeka pada tahun 1945. Tetapi, yang menjadi masalah adalah terdapat perbedaan
pandangan untuk membentuk sebuah negara yang berdaulat dari dua kelompok yang ada
di Korea. Di satu sisi menginginkan pembentukan sebuah negara komunis karena
didukung oleh Uni Soviet, di sisi yang lain menginginkan negara yang liberal karena
dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Secara sederhana, bagian utara Semenanjung Korea
diduduki oleh Uni Soviet sedangkan bagian selatan diduduki oleh Amerika Serikat. Dua
negara itu merupakan anggota negara sekutu yaitu pemenang perang dunia II.26 Kedua
belah pihak tidak bisa disatukan bahkan hingga saat ini, yang pada akhirnya Korea dibagi
menjadi dua wilayah sebagaimana isi dari Konferensi Postdam pada tanggal 11 Agustus
1945.
Memasuki tahun 1970-an dunia internasional menjadi lebih damai. Korea Utara
dan Korea Selatan saling mengakui pemerintahan masing-masing, hal ini menandai
sebuah perubahan penting dalam sikap kedua Korea terhadap reunifikasi. Korea Selatan
menyerukan untuk melakukan kompetisi perdamaian secara jujur dengan Korea Utara
Pada tanggal 20 September 1971, perwakilan dari Korea Utara dan Korea Selatan
bertemu di desa Panmunjom dan memulai perundingan yang pertama. Kesepakatan yang
bernama “Pernyataan Bersama antar Korea”, dicetuskan pada tanggal 4 Juli 1972,
merupakan satu langkah penting menuju proses penyatuan kembali Korea. Dalam
pernyataan tersebut, kedua belah pihak menyatakan pentingnya usaha untuk memulihkan
dan mewujudkan kembali penyatuan Korea terlepas dari pembedaan sistem politik dan
ideology

B. Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan

1. Dinamika Hubungan Diplomatik Korea Utara dan Korea Selatan

Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Korea Selatan diwarnai dengan
pasang surut dan sensitifitas yang tinggi. Di satu sisi, Korea Utara menunjukkan kebijakan
luar negerinya beriringan dengan kebijakan-kebijakan terkait militer yaitu uji coba senjata
3
nuklir. Di sisi yang lain, Korea Selatan terus berupaya melakukan diplomasi preventif
terhadap Korea Utara dengan tujuan untuk menghentikan aksi-aksi profokatif Korea Utara.

Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan mengalami pasang surut dalam artian di
satu waktu membaik, di lain waktu bisa memburuk. Misalnya, hubungan kedua Korea yang
telah membaik kembali memanas semenjak diangkatnya Presiden Lee Myung Bak (2008-
2013). Lee Myung Bak memiliki pandangan dan sikap politik yang berbeda dari para
pendahulunya dalam menilai dan menyikapi Korea Utara. Di bawah kebijakan baru, Korea
Selatan akan menyediakan bantuan ekonomi bagi Korea Utara selama 1 dasawarsa untuk
membantu meningkatkan pendapatan perkapita Korea Utara hingga 3000 dolar, namun
dengan syarat Korea Utara harus melumpuhkan semua program nuklirnya.

Adanya pengembangan nuklir di Negara tetangganya, membuat Korea Selatan dan


Korea Utara terlibat permusuhan dan persaingan terkait perlombaan senjata dan bersikap
saling waspada satu sama lain bahkan hingga saat ini. Dimana hal inilah yang membuat
Korea Selatan pada akhirnya membuat kebijakan terkait pertahanan keamanan untuk
mengantisipasi ancaman nuklir Korea Utara.

C. KonflikAntaraKoreaUtaradanKoreaSelatan

Konflik yang sudah berlangsung lama antara Korea Utara dan Korea Selatan tidak
hanya menjadi perhatian pihak-pihak yang berkepentingan saja seperti halnya Amerika
Serikat ataupun China, tetapi juga menjadi perhatian masyarakat Internasional. Perang
tersebut tentu menjadi beban bagi semua pihak mengingat banyaknya korban yang
berjatuhan dan juga kerugian materiil yang didapatkan.
Meskipun Perang Korea berakhir pada 1953, secara teknis, Korea Utara dan Korea
Selatan masih berperang karena perang itu dihentikan hanya oleh perjanjian gencatan
senjata. Perang Korea telah memberikan kerugian yang sangat besar bagi kedua negara
dan menimbulkan dampak negatif terhadap keamanan kawasan. Perkiraan korban tentara
yang meninggal dunia akibat perang ini antara lain: pasukan Korea Utara sebanyak
508.797 orang, pasukan China sebanyak 148.600 orang, Pasukan Korea Selatan sebanyak
137.899 orang, dan Pasukan PBB sebanyak 40.670 orang. Sementara korban di pihak
sipil (termasuk yang meninggal dunia, hilang dan terluka) sebanyak 1.5 juta orang di
Korea Utara, dan 990.968 orang di Korea Selatan.

4
Rentetan perisitiwa di awal-awal konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang
berhasil penulis rangkum yakni sebagai berikut:39
1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945
mengakhiri pendudukan negara itu di Korea. Ini menyebabkan semenanjung terbagi
sepanjang paralel ke-38, yaitu antara rezim Kim Il Sung di Korut yang didukung Uni
Soviet serta Korsel di bawah perlindungan AS.
2. Pada Juni 1950, Korut yang kemudian dibantu oleh China, menginvasi Korsel. Namun
koalisi yang dipimpin AS berhasil merebut kembali Seoul dari cengkraman Korut dan
sekutunya.
3. Perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada Juli 1953, menghentikan perang kedua
negara. Namun kedua negara belum pernah meneken kesepakatan damai permanen
hingga saat ini. Sejak itu pula AS memberlakukan sanksi terhadap Korut.
4. Kapal perang USS Pueblo ditangkap Korut pada 1968 atas tuduhan melanggar wilayah.
Seluruh kru yakni 83 orang disandera selama 11 bulan.
5. Pada 1988, untuk pertama kalinya, AS memasukkan Korut dalam daftar hitam sebagai
negara sponsor teroris karena diduga terlibat dalam pengeboman pesawat Korsel pada
1987 yang menewaskan 115 orang.
6. Pada 1988, untuk pertama kalinya Korut menguji coba rudal jarak jauh. Setahun
setelah tes pertama rudal balistik jarak jauh, Kim Jong Il mengumumkan penangguhan
uji coba rudal dengan imbalan AS meredakan sanksi.
Beberapa persitiwa diatas merupakan sebagian kecil dari
sejarah panjang konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Tetapi, yang perlu penulis
soroti adalah semakin membaiknya hubungan kedua negara hingga tercapai pertemuan
pada tahun 2018 yang merupakan awal mula komitmen untuk memperbaiki hubungan
diantara kedua Korea tersebut.

D. Berbagai Upaya Perdamaian dan Terwujudnya Pertemuan Antara


Pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan Pada Tahun 2018

Pada 27 April 2018 dunia menyaksikan peristiwa penting yang terjadi di


Semenanjung Korea, ketika Presiden Korea Selatan, Moon Jaein, dan Pemimpin Korea
Utara, Kim Jong Un, berjabat tangan di garis demarkasi militer yang memisahkan kedua

5
Korea di Desa Panmunjom. Pertemuan mereka memicu harapan lahirnya perdamaian dan
denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Jauh sebelum pertemuan tahun 2018 diadakan, telah terjadi berbagai upaya pertemuan
dengan tujuan untuk perdamaian.
Pada tahun 2018, secara mengejutkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan
pemimpin Korea Selatan, Presiden Moon Jae-in menandatangani Deklarasi Panmunjom
Pada 27 April 2018, dalam pertemuan Tingkat Tinggi Antar-Korea (Inter-Korean
Summit Meeting) pada 27 April 2018. Peristiwa ini merupakan momentum sejarah yang
merefleksikan aspirasi yang tak kunjung padam dari rakyat Korea bagi terciptanya
perdamaian, kesejahteraan dan unifikasi di Semenanjung Korea yang secara teknis masih
dalam kondisi perang. Kedua pemimpin negara mendeklarasikan dihadapan 80 juta
rakyat Korea dan publik dunia bahwa tidak akan ada perang di Semenanjung Korea
sekaligus menegaskan bahwa momen ini menandai era baru perdamaian.
Setelah peristiwa penting tersebut, kedua belah pihak melakukan pertemuan
bilateral bersejarah yang menghasilkan janji dan komitmen untuk mengakhiri Perang
Korea secara resmi dengan perjanjian perdamaian yang permanen. Mereka juga berjanji
bekerja sama dalam mengupayakan terwujudnya denuklirisasi Semenanjung Korea.
Pertemuan antarpemimpin kedua Korea ini mendapatkan perhatian dari seluruh dunia,
mengingat kondisi hubungan kedua negara yang selama ini tidak positif.
Ketika Kim Jong Un berjabat tangan dengan Presiden Moon untuk pertama kalinya, dia
berkata; "Saya sangat senang bertemu di tempat bersejarah ini dan itu benar-benar
menggerakkan hati saya, bahwa Anda datang jauh-jauh ke garis demarkasi untuk
menyambut saya secara pribadi." Presiden Moon menjawab; "Itu adalah keputusan besar
yang Anda ambil dan jadi kenyataan di sini." Presiden Moon juga mengatakan bahwa ia
berharap keduanya dapat "terlibat dalam pembicaraan jujur dan mencapai kesepakatan
yang berani sehingga dapat memberikan hadiah besar kepada seluruh bangsa Korea dan
setiap orang yang cinta damai di dunia.
Pembicaraan bilateral bersejarah ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, yaitu:
1. Korea Selatan dan Korea Utara akan meningkatkan
hubungan demi kesejahteraan bersama dan bersatu kembali
secara mandiri
2. Korea Selatan dan Korea Utara akan bekerja sama

6
mengurangi ketegangan militer
3. Korea Selatan dan Korea Utara akan bekerja sama
mewujudkan perdamaian abadi Semenanjung Korea. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-
un dan Presiden Korea
SelatanMoon Jae-injuga sepakat akan meneken kesepakatan damai dan mengakhiri
perang kedua negara yang selama 65 tahun hanya dijeda gencatan senjata. Walaupun,
prosesnya dinilai masih dihadapkan pada banyak rintangan.47 Pertemuan tersebut
merupakan sebuah pertemuan besar yang bersejarah tidak hanya bagi kedua negara, tetapi
juga bagi masyarakat Internasional, mengingat begitu panjangnya perjalanan konflik
antara kedua negara.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korea Utara merupakan sebuah negara otoriter yang terletak di wilayah Semenanjung Korea.
Negara ini dikenal dengan program pengembangan senjata nuklir terbesar di dunia. Namun dibalik
keberadaan proyek besar tersebut, Korea Utara dibawah kepemimpinan rezim Kim bukan
merupakan negara yang seutuhnya sejahtera. Hal ini terlihat dari kondisi ekonomi, sosial, dan
keadaan politik internal Korea Utara yang tidak stabil dan tidak memihak terhadap rakyatnya. Oleh
karena ketidakstabilan tersebut cenderung menyebabkan pergerakan atau perpindahan masyarakat
Korea Utara sejak masa akhir Perang Dingin ke beberapa negara terdekat seperti Cina, Rusia, dan
Korea Selatan

Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950 di Semenanjung Korea disebabkan oleh
perbedaan ideologi dan manuver dukungan blok sosialis dan blok liberalis. Wilayah Korea Utara
pada saat itu mendapatkan dukungan dari Rusia dan Cina, sementara Korea Selatan mendapatkan
dukungan dari Amerika Serikat. Akibatnya banyak warga masyarakat Semenanjung Korea
melakukan perpindahan baik di Utara dan Selatan untuk mencari perlindungan dari gencatan senjata
antara dua wilayah tersebut. Perang Korea berakhir pada tahun 1953 ditandai dengan perjanjian
7
penghentian aksi genjatan senjata dan pembentukan wilayah normalisasi bernama Demilitarized
Zone (DMZ).

Pada tahun 2011 Kim Jong Un diumumkan sebagai penerus kepemimpinana rezim Kim
setelah ayahnya Kim Jong Il. Semenjak menjabat sebagai pemimpin Korea’s Worker Party dan
pemerintahan, Kim Jong Un telah memperlihatkan orientasi kepemimpinannya dan karakter
pemerintahnnya. Orientasi pemerintahan Kim Jong Un mengutamakan pembangunan proyek
pengembangan senjata nuklir dan memperkuat legitimasi kepemimpinan rezim di Korea Utara. Hal
itu dilakukan dengan meningkatkan kebijakan – kebijakan politik internal dan sipil Korea Utara.

B. Saran
Saran peneliti kepada peneliti selanjutnya adalah agar lebih mengeksplor lagi mengenai
pemberitaan Korea Utara, sumber yang dimiliki berupa buku acuan, Karena Korea Utara
merupakan Negara yang tertutup, sehingga diperlukan lebih lagi mengenai sumber yang
dapat dipercaya. Tidak hanya itu, pemberitaan media juga sama pentingnya untuk
menambahkan informasi dan juga wawasan mengenai Negara Korea Utara yang dikenal
sebagai Negara paling otoriter di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/29626/6.%20BAB%20II.pdf?sequ
ence=6&isAllowed=y
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24166/1/LILIS.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/19346/7.%20BAB%20III.pdf?sequ
ence=7&isAllowed=y
https://world.kbs.co.kr/special/northkorea/contents/archives/politics/summary.htm?lang=i
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Pemerintahan_Korea_Utara
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/11367/7/BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai