Anda di halaman 1dari 21

PEMBUANGAN LIMBAH MASKER SEKALI PAKAI

MENCEMARI LAUT

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Dosen Pengampu

Inda Nurdahniar, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh :

Yona Nabila Ramadhani

NPM : 41151010210160

A3/3

Fakultas Hukum

Universitas Langlangbuana

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Korea Selatan merupakan negara yang tergolong maju di Asia setelah
Jepang.Korea Selatan merupakan negara maju karena perkembangan elektronik yang
begitu pesat,pendidikannya yang maju,teknologi yang semakin canggih,serta industri
hiburannya yang sangat terkenal di berbagai negara.Korea Selatan adalah salah satu
negara yang terletak di kawasan Asia Timur dengan luas 99.274 km2 dan memiliki
sekitar 3.000 pulau.Terletak di kawasan Asia Timur yang strategis merupakan salah satu
negara yang tergolong dalam Macan Asia Timur, dimana negara-negara tersebut terkenal
akan kemajuan teknologi dan perkembangan ekonominya yang pesat.
Korea selatan merupakan salah satu negara yang berada di Asia Timur dengan jumlah
penduduk 51,45 Juta Jiwa penduduk pada tahun 2017 serta memiliki pendapatan per
kapita yang cukup tinggi yakni US$ 33.100 pada tahun 2015.1 Negara ini telah
berkembang menjadi salah satu negara maju dalam bidang teknologi maupun dunia
hiburannya terutama dalam penyebaran budaya Korea Selatan di kancah internasional,
hal ini biasanya disebut dengan istilah Korean Wave. Korean Wave dapat diartikan
sebagai fenomena budaya populer Korea Selatan yang mulai menglobal dan menarik
perhatian para peminatnya, yang mana pada umumnya orang-orang akan menyukai
musik, fashion, drama, film, makanan, kebudayaan local maupun bahasa Korea Selatan.
Pada saat berakhirnya Perang Dunia II, Korea dibagi menjadi dua bagian oleh Uni
Soviet dan Amerika Serikat tanpa melibatkan pihak Korea pada Konferensi Postdam
(Juli – Agustus 1945). Uni Soviet memiliki Tentara Merah atau yang lebih dikenal
dengan Tentara Uni Soviet yang telah menguasai bagian pararel 38 utara semenanjung
Korea pada tanggal 10 Agustus 1945 sedangkan pasukan Amerika Serikat menguasai
bagian pararel 38 selatan pada tanggal 26 Agustus 1945 dan Pada 15 Agustus 1948
Korea Selatan resmi menjadi negara Republik. Setelah Korea merdeka di tahun 1945,
pasukan Amerika Serikat dan pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di
bagian selatan dan dibagian utara senenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea
ditaburkan.Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir pemerintahan baru
sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun 1947.
Korea Selatan merdeka pada tahun 1945,bukan berarti Korea Selatan langsung
menjadi salah satu negara maju dan tidak memiliki masa kelam di masa lampau.
Perekonomian Korea Selatan mengalami pasang surut. Dimana bahkan, Korea Selatan
pernah tergolong salah satu negara miskin di dunia pada awal kemerdekaannya. Seiring
pergantian kepemimpinan di Korea Selatan, negara ini juga mengalami perubahan
kondisi negara, baik dalam sektor perekonomian, pertanian, dll. Awal perubahan Korea
Selatan mulai dirasakan sejak presiden Park Chung Hee menjabat sebagai presiden
Korea Selatan pada tahun 1961. Presiden Park dikenal akan jasanya dalam
memodernisasi negaranya melalui industrialisasi yang berorientasi pada ekspor.
Republik Korea (ROK) atau Korea Selatan, terdiri dari setengah bagian selatan dari
semenanjung Korea di Asia Timur dan banyak pulau letaknya di bagian barat dan pantai
selatan. Pada akhir tahun 1970-an Negara kapitalis ini masuk kedalam 12 negara terbesar
dalam perdagangan dan Negara pengekspor utama dari mobil, eklektronik, komponen-
komponen computer yang sebagian besar berorientasi ckspor yang dipegang oleh
kelompok bangsawan yang disebut chaebol. Sejak tahun 1987, Korea Selatan telah
tumbuh sebagai Negara demokrasi multipartai, dan pemerintah telah melakukan usaha
perdamaian dan perdagangan dengan rezim Korea Utara.
Sejak awal unifikasi dua Korea pada abad ke 7 hingga abad ke 21 oleh ketiga leluhur
bangsa Korea, Korea merupakan sebuah Negara yang independen. Namun pada tahun
1905, ketika terjadi perang Jepang-Rusia, Korea dijadikan daerah perlindungan oleh para
penjajah Jepang, dan pada tahun 1910 Jepang menjadikannya sebagai daerah jajahan.
Kemudian Korea mendapatkan kembali kemerdekaanya ketika Jepang menyerah kepada
Amerika Serikat dan sekutunya pada tahun 1945.
Setelah berakhirya Perang Dunia II, berdiri sebuah Negara yang bernama Republik
Korea (Republik of Korea) di semenanjung Korea bagian selatan.Sementara di bagian
Utara didirikan sebuah Negara dengan sistem pemerintahan yang berideologikan
komunis yakni Korea Utara (DPRK). Selama perang Korea berlangsung( 1950-1953),
Tentara Amerika Serikat dan Pasukan PBB bertempur bersama tentara Korea Selatan
untuk menghadapi serangan dari Korea Utara yang didukung oleh Uni Soviet dan China.
Sebuah gencatan senjata telah terjadi pada tahun 1953, memisahkan semenanjung
Korea sepanjang garis demiliterisasi yakni pada garis lintang.Sesudah pemisahan
tersebut, Korea Selatan mencapai pertumbuhan ekonomi dengan cepat dimana
pendapatan per kapita meningkat tajam dibandingkan Korea Utara. Pada tahun 1993,
Kim Young sam menjadi presiden sipil pertama setelah 32 tahun Korea Selatan dipegang
oleh pemimpin militer.
Pada masa kini, Korea Selatan telah menjalankan fungsinya sebagai sebuah Negara
demokratis yang modern. Korea Selatan melewati masa kekacauan pada tahun 1960-an,
mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an
dan menperoleh demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir
tahun 1980-an. Korea Selatan kemudian tumbuh menjadi Negara dengan system
pemerintahan yang demokratik sedangkan Korea Utara mengukuhkan diri sebagai
Negara sosialis. Pada tahun 2000, sebuah sejarah pertemuan tingkat tinggi Utara-Selatan
dilaksanakan dimana Presiden Korea Utara Kim Dse jung bertemu dengan pemimpin
Korea Utara Kim Jong il.
Pada tahun 2007, pertemuan tingkat tinggi Utara-Selatan kembali dilaksanakan kali
ini dihadiri oleh Presiden Korea Selatan Roh Moo hyun daan pemimpin Korea Utara.
Penolakan dan keengganan Korea Utara untuk mengadakan perjanjian dengan Presiden
Korea Selatan Lee Myung bak yang dilantik pada Februari 2008 membuat hubungan
kedua Korea semakin menegang.
Korea Selatan terletak di Benua Asia Timur tepatnya di bagian selatan semenanjung
Korea, yaitu pada garis Lintang Utara 33°-38° dan 124°-132° Bujur Barat. Berbatasan
dengan Laut Kuing di bagian utara dan Laut Kuning di bagian selatan. Luas Korea
Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya
sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur
umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong.
Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang
berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk. Bukit-bukit rendah
menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi
terdapat di daerah timur dan utara. Sumber daya Alam yang dimiliki oleh Korea Selatan
antara lain batu bara, grafit, molybdenum, timah, dan tenaga hydropower.
Iklim di Korea bersifat iklim benua dan juga iklim samudra. Perubahan 4 jenis
musim sangat jelas, hingga panas dan lembab di musim panas, sedangkan dingin dan
kering di musim dingin. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa
mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya
musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian
semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu
sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Masa yang paling dingin dalam
setahun, mulai bulan Desember hingga bulan Februari. Di musim dingin masyarakat
Korea bisa menikmati olahraga di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan
pegunungan daerah timur, saljucukup banyak turun, hingga daerah pernainan ski dan
kawasan papan luncur salju dapat dinikmati pada musim ini.
Korea Selatan juga tentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama musim
panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering
dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda
Jepang dan Amerika Serikat. Masalah lingkungan yang dihadapi Korea Selatan pada
masa sekarang ini adalah polusi udara di kota-kota besar di Korea Selatan, hujan asam,
serta pencemaran air yang diakibatkan oleh limbah buangan industri.Untuk menghadapi
masalah-masalah lingkungan tersebut, Korea Selatan aktif berpartisipasi dalam forum-
forum dan perjanjian internasional seperti Protokol Lingkungan Antartika, Traktat
Antartika, Biodiversity, Perubahan iklim,Protokol Kyoto- Perubahan ikilm, Perubahan
lingkungan, limbah-limbah
berbahaya, Hukum Laut, Perjanjian perlindungan lapisan Ozon, Polusi Kapal, dan lain-
lain.
Hal-hal yang sudah di sampaikan diatas inilah yang menjadi latar belakang
ketatanegaraan negara Korea Selatan,maka saya sebagai penulis tertarik untuk membahas
mengenai “Sistem Ketatanegaraan Negara Korea Selatan.”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya sebagai penulis mengangkat beberapa
perumusan masalah dengan rumusan permasalahan sebagai berikut:
A. Sejarah Eksistensi Negara Korea Selatan
B.Proses Terbentuknya Negara Korea Selatan
C.Jenis dan bentuk Konstitusi Negara Korea Selatan
D.Sistem Ketatanegaraan Negara Korea Selatan

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah eksistensi,proses terbentuknya Negara Korea Selatan.


2. Untuk mengetahui jenis dan bentuk konstitusi dari Negara Korea Selatan.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya Negara Korea Selatan
4. Untuk mengetahui sistem ketatanegaraan Negara Korea Selatan.

1.4 Manfaat Pnelitian

1. Bagi Masyarakat
Digunakan untuk menambah wawasan mengenai sejarah eksistensi,proses
terbentuknya,jenis dan bentuk konstitusi,dan sistem ketatanegaraan Negara Korea
Selatan
2. Bagi Akademis
Dapat menjadi acuan dan salah satu bahan bagi penelitian
lain untuk mengembangkan penelitian mengenai sejarah eksistensi,proses
terbentuknya,jenis dan bentuk konstitusi,dan sistem ketatanegaraan Negara Korea
Selatan.
3. Bagi Penulis
Digunakan untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan tugas
Hukum Tata Negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Eksistensi Negara Korea Selatan

Pada zaman modern, budaya menjadi aspek yang diperhitungkan dalam era
globalisasi. Pada masa globalisasi, budaya telah menjadi industri yang memberikan
dampak signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Industri budaya Korea
Selatan dapat memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kepercayaan baik
secara internal
atau dari eksternal negara ini.Isu budaya diupayakan terintegrasi dalam kegiatan
diplomatik sehingga akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan citra nasional
Korea Selatan di mata internasional, yang nantinya akan memberikan kontribusi
untuk memperkuat daya saing keseluruhan masyarakat internasional.Upaya Korea
Selatan dalam mengintegrasikan budaya Korea ke dalam diplomasi publik tertuang
dalam kebijakan luar negerinya yang dikenal sebagai For A Global Korea.
Eksistensi Korea Selatan dimulai pada saat Pada tahun 2009, Presiden Lee mulai
mempublikasikan kampanye nation branding dengan mendirikan The Presidential
Council on Nation Branding (PCNB).Langkah ini merupakan bentuk keprihatinan
pemerintah terhadap kesenjangan antara kesuksesan pembangunan ekonomi Korea
dan citra Korea Selatan di tingkat internasional. Persepsi negatif terhadap Korea
Selatan terjadi karena adanya peristiwa perang dan pemisahan Korea Selatan dan
Korea Utara.Sementara itu hanya sedikit yang menyatakan Korea Selatan memiliki
citra positif khususnya tentang eksistensi budaya tradisional, sejarah dan revitalisasi
Korean Wave melalui K-drama sebagai brand Korea Selatan.Untuk itu, Presiden Lee
menaikkan target brand Korea dalam Anholt-Gfk Roper Nation Brand Index dari
peringkat ke- 33 pada tahun 2008 menjadi peringkat 15 pada tahun 2013.Naiknya
peringkat brand Korea Selatan terbukti pada tahun 2013.Korea Selatan masuk ke
dalam 20 daftar negara terbaik dalam perdagangan dan arus bisnis, budayadan
aktifitas pariwisata.
Presiden Lee menyatakan bahwa brand merupakan hal krusial bagi Korea
Selatan.Teknologi yang maju merupakan salah satu senjata Korea Selatan untuk
membantu melabelkan Korea Selatan sebagai negara maju.Oleh karena itu, selama
masa jabatannya, Presiden Lee akan memperbaharui brand nasional dan menaikkan
reputasi Korea Selatan.Kebijakan For a Global Korea dituangkan dalam 10 agenda,
beberapa diantaranya adalah mengadopsi program “Korean Wave”, mengembangkan
teknologi seni negara, dan pemeliharaan industri budaya dan pariwisata Fokus utama
kebijakan For A Global Korea oleh pemerintahan Lee Myung Bakadalah untuk
melihat adanya pasar baru untuk menaikkan brand image dengan lebih
mengedepankan sisi budaya Korea yang sangat berkontribusi dalam perekonomian
nasional.
Korean Wave atau lebih dikenal dengan hallyu 1.0 dimulai pada akhir tahun 1990
ditandai dengan adanya ekspor K-drama. Korean Wave (Hallyu 1.0) mulai
berkembang pesat pada tahun 2000-an dengan adanya K-pop. Jaringan internet dan
smartphone mempermudah tersebarnya Korean Wave hingga menjangkau seluruh
dunia. Pembentukan hallyu 2.0 atau neo-hallyu muncul dengan adanya huruf
Korea(hangul), makanan Korea (hansik), dan pakaian tradisional Korea
(hanbok).Tujuan dari hallyu 2.0 yaitu untuk memperluas jangkauan Korean Wave ke
seluruh negara, seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Afrika. Neologisme
hallyu 2.0 atau neo-hallyusemakin disempurnakan pada hallyu 3.0.Eksistensi hallyu
2.0 tidak terbatas pada K-drama, K-musik pop, tapi juga termasuk seluruh jenis
budaya Korea. Pada hallyu 3.0 tujuan Korean Wave adalah untuk mengekspansi tidak
hanya budaya popular Korea, namun juga budaya tradisional Korea ke seluruh dunia.
Tahun 2009, KOCIS (Korea Cultural Information Service) membuat Korean
Cultural Centre (KCC) yang bertujuan untuk membantu masyarakat luar negeri yang
ingin mempelajari budaya Korea Selatan.Korean Cultural Centre(KCC) telahdidirikan
di tujuh negara anggota Uni Eropa pada tahun 2013, yaitu Paris, Berlin, Brussels,
Budapest, London, Madrid, dan Warsaw.Paris,London, Berlin dan Madrid merupakan
rumah bagi Korean Cultural Centre yang tertua. Selain itu, King Sejong Institutes juga
didirikan di 13 (tiga belas) negara Uni Eropa, yaitu Paris, Inggris, Jerman, Spanyol,
Polandia (Warsaw), Hungaria (Budapest), Bulgaria, Republik Ceko, Estonia,
Lithuania, Latvia, Italy, dan Finlandia untuk lebih meningkatkan popularitas budaya
Korea di Eropa Timur melalui konsumsi produk Hallyu terutama K-Drama, seperti
TV Korea telah disiarkan di Bulgaria, Hungaria, Polandia, dan Rumania.
Penyebaran budaya Korea Selatan ini juga terlihat dengan meningkatnya konser-
konser yang dilakukan di berbagai manca negara. Sejak tahun 2011 hingga sekarang,
konser boys band dan girls band di London meningkat dari dua konser setiap
tahunnya. Oleh sebab itu, sangat menarik untuk melihat bagaimana pola penyebaran
Korean Wave sebagai sejarah eksistensi negara Korea Selatan.

B. Proses Terbentuknya Negara Korea Selatan


Korea Selatan pada masa dulu terdiri dari tiga kerajaan. Tiga kerajaan tersebut
merupakan beberapa bagian terpenting dari sejarah panjang antara Korea Selatan
dengan Korea Utara. Periode ini terjadi antara 57 SM hingga 668 M, ketika Silla,
Baekjae, Goguryeo membagi Korea menjadi tiga kerajaan.Pada waktu itu,
semenanjung Korea telah mencapai Manchuria. Baekjae dan Silla memerintah
wilayah bagian selatan semenanjung Korea. Sementara itu, Goguryeo menguasai
bagian utara dari Korea. Periode tersebut kemudian berakhir ketika Silla menyatukan
wilayah semenanjung Korea menjadi sebuah kerajaan yang kemudian bersatu.
Pada tahun antara 1910 hingga 1945, seluruh wilayah semenanjung Korea berada
di bawah pemerintahan Jepang. Hal ini disebabkan oleh perjanjian antara kedua belah
pihak pada tahun 1910. Karena perjanjian tersebut, negara Jepang memiliki kekuatan
untuk mengatur semua urusan termasuk pemerintahan dan ekonomi.Namun, pada
bulan Agustus 1945, kekuasaan Jepang atas perjanjian yang dibuat tersebut berakhir
ketika pada akhirnya Jepang menyerah dalam Perang Dunia II.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan penyerahan tanpa syarat
kepada Tentara Sekutu dan kemerdekaan yang telah lama diharapkan rakyat Korea
mandek tiba. Pada hari itu, para pemimpin negara, termasuk Yeo Un-hyeong,
membentuk Komite Persiapan untuk Pendirian Negara Korea. Berbagai aktivitas
diselenggarakan di seluruh negeri untuk mendukung persiapan itu. Para pejuang
kemerdekaan yang berjuang di luar negeri kembali ke Korea.
Namun, Amerika Serikat memiliki rencana untuk membagi Semenanjung Korea
sepanjang pararel ke-38 menjadi dua zona operasi militer untuk Amerika Serikat dan
Uni Soviet. Lebih lanjut, rencana Amerika Serikat sebenarnya adalah bukan
menjadikan Korea negara merdeka sesegera mungkin setelah merdeka. Malahan
Roosevelt mau menjadikan Korea sebagai negara di bawah Perwalian Sekutu selama
35 tahun setelah lepas sama sekali dari Jepang. Jendral R.Hodge, komandan AS di
Korea, mengerahkan Pemerintahan Militer Bersenjata AS (US Army Military
Goverment) dan menjadikan Korea anggota selatan sebagai daerah di bawah
peraturan militer Amerika Serikat. Bangsa Korea sangat kecewa dan geram. Perasaan
simpati mereka terhadap Amerika Serikat langsung dingin.
Hal yang kembali menimbulkan kemarahan rakyat Korea terhadap Sekutu adalah
Kebijakan Moskow pada bulan Desember 1945. Sekutu bersua di Moskow dan
membuat rencana pembentukan Komisi Gabungan Amerika Serikat - Uni Soviet
artian mendirikan pemerintahan di Korea dan mengendalikannya di bawah perwalian
5 tahun. Rencana ini didorong rakyat Korea yang menganggap hal tersebut
merupakan pelecehan terhadap usaha dan perjuangan mereka untuk merdeka dari
penjajahan selama 36 tahun. Rakyat Korea melakukan protes besar-besaran di seluruh
negeri untuk menentang Kebijakan Moskow, namun di awal 1946, komunis di Korea
Utara dan Korea Selatan mendukung kebijakan tersebut karena ditekan oleh Uni
Soviet. Sebanyak 2 juta orang yang menentang rencana tersebut mengungsi dari
Korea anggota utara ke selatan. Selama periode 1946 sampai 1948, otoritas Soviet
memberikan dukungan penuh kepada pemimpin komunis Kim Il-sung. Kim yang
datang ke Korea dengan pasukan Uni Soviet telah menjadi boneka komunis yang
berpengaruh di Korea anggota utara. Setelah menyingkirkan semua organisasi
nasionalis, Kim Il-sung menjadi pemimpin Pemerintahan Korea Sementara di bawah
kemudi Uni Soviet.
Dengan pengaruh negara komunis tersebut, Kim Il-sung mengkomuniskan Korea
Utara. Pada masa pemerintahan Amerika Serikat, prinsip-prinsip demokrasi
diperkenalkan di pihak Korea Selatan. Namun begitu, tentara nasional tidak
mendukung kebijakan AS. Demokrasi yang dibawa AS meningkatkan pertumbuhan
organisasi-organisasi sosial dan politik, tak terkecuali untuk pendukung komunis.
Masa Partai Komunis Korea, yang mengubah namanya menjadi Partai Buruh Korea
Selatan, menghasut gerakan buruh, mencetak uang palsu dan terlibat dalam aktivitas
ilegal, Pemerintahan Militer AS menekan dan memaksa mereka berkunjung ke Korea
Utara. Namun, banyak pendukung komunis bergerak di bawah tanah dan terus
menyebabkan masalah-masalah politik dan ekonomi yang pelik di Korea Selatan.
Korea Selatan masa itu dipimpin oleh Syngman Rhee, yang ditunjuk AS sebagai
pemimpin Pemerintahan Sementara Korea.
Amerika Serikat berkeinginan bantuan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa pada
bulan September 1947 mengenai nasib Korea Selatan selanjutnya. Majelis Luhur PBB
membuat resolusi pada bulan November untuk membentuk dan mengirim UNTCOK
(United Nations Temporary Commision on Korea) atau Komisi Sementara PBB di
Korea untuk mengadakan pemilu dan merancang pemerintahan yang resmi artian
mengakhiri pendudukan asing atas Korea. Rakyat Korea menginginkan diakhirinya
pendudukan asing atas negara mereka secepat mungkin dan mendukung rencana PBB.
Rencana ini juga didukung oleh tokoh nasionalis seperti Syngman Rhee dan
pendukungnya. Pemilu disiapkan pada tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 15 Agustus
1948, Republik Korea sah berdiri. Syngman Rhee mengambil sumpah kedudukan
sebagai presiden pertama Republik Korea (Korea Selatan). Sementara itu, Korea
Utara mulai menerapkan rencana di bawah Uni Soviet dan menangkat Kim Il-sung
sebagai presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) pada bulan September
1948.
Pemerintah Korea Selatan berkeinginan supaya Amerika Serikat tetap
menempatkan pasukannya lebih lama. Namun AS menarik pasukannya di
penghabisan musim panas tahun 1949, meninggalkan 96.000 tentara Korea Selatan
yang tak terlatih dan miskin persenjataan dengan hanya 500 orang penasehat militer
AS. Lain halnya dengan Korea Utara yang menerima bantuan perlengkapan militer
yang agung, yaitu 200 jet tempur dan 500 tank sebelum menarik pasukannya. Selain
itu, 2500 orang penasehat militer Soviet masih tinggal untuk melatih 175.000 pasukan
Korea Utara. Pada bulan Juni 1950, banyak pasukan Korea Utara telah tumbuh
menjadi 200.000 orang. Dengan pertumbuhan kekuatan militer dan dukungan Soviet,
Korea Utara meningkatkan ancaman untuk menumbangkan Korea Selatan.
Pada tanggal 25 Juni 1950, pasukan Korea Utara menyerbu Korea Selatan dari
banyak front di sepanjang paralel ke-38. Rezim Kim Il-sung didukung penuh oleh
Cina dan Uni Soviet. Pasukan Korea Utara menduduki Seoul pada hari ketiga perang
dan perlahan melancarkan serangan ke arah selatan. Dua hari kemudian, pasukan AS
mendarat dan menolong Korea Selatan. Setelah itu, 16 negara mengirimkan
tentaranya sebagai pasukan PBB turut berperang di pihak Korea Selatan. Pasukan
Korea Selatan terus mundur ke selatan semenanjung sampai September 1950. Dengan
partisipasi pasukan PBB, Korea Selatan melancarkan serangan balasan dan
menduduki sebagian agung wilayah semenanjung pada pertengahan Oktober. Korea
Utara mendapat bantuan dari tentara Cina yang berjumlah agung sehingga Perang
Korea kini menjadi ajang konfrontasi selang kapitalis yang dipimpin AS dan sosialis
Uni Soviet. Karena bantuan Cina, pihak Korea Selatan dan pasukan PBB kembali
mundur. Kedua belah pihak "mandek" di sepanjang paralel ke-38 dan tidak mungkin
lagi mampu bergerak maju. AS dan Uni Soviet memulai perundingan gencatan senjata
dalam setahun pertama perang. Namun, kedua pihak terus melancarkan serangan pada
dua tahun berikutnya demi ambisi memenangkan perang. Di penghabisan perang,
total korban tewas mencapai 4,5 juta jiwa.
Pada tanggal 25 Juli 1953, persetujuan gencatan senjata ditandatangani, walaupun
Korea Selatan yang menginginkan pertempuran terus dilanjutkan untuk merebut
seluruh semenanjung, menolak menandatanganinya. Kedua pihak juga gagal
menyetujui hubungan untuk berdamai.Hasil gencatan senjata adalah menjadinya Zona
Demiliterisasi Korea yang merupakan garis depan pertempuran sebagai tembok
pembatas antar negara. Ambisi Korea Utara untuk menaklukkan Korea Selatan telah
gagal, namun perang telah merusak fasilitas umum di Korea Selatan. Sekitar 2 juta
orang Korea Utara melarikan diri ke selatan. Pada tahun 1954, kontrak keamanan
selang AS dan Korea Selatan disahkan dan dengan kontrak itu, bantuan militer AS ke
Korea Selatan dimulai artian memperkuat tingkatan bersenjatanya. Perang yang
dimulai oleh Korea Utara hanya membuat rakyat Korea Selatan menjadi lebih anti-
komunis.
Pada tanggal 19 April 1960, para mahasiswa melakukan demonstrasi besar-
besaran di ibukota sebagai wujud protes terhadap upaya presiden Syngman Rhee yang
tetap mempertahankan kedudukan karena melakukan kecurangan dalam pemilu yang
telah dilakukan pada 15 Maret 1960. Ia telah memperpanjang masa kepemimpinannya
dua kali lewat amandemen konstitusional tahun 1952 dan 1954. Mahasiswa menuntut
supaya hasil pemilu tersebut dibatalkan. Polisi melepaskan tembakan dan memicu
bentrokan dengan mahasiswa yang didukung oleh masyarakat dan militer. Tentara
diperintahkan oleh pemerintah untuk bergerak masa polisi sudah tidak mampu lagi
untuk menghalangi para pendemo yang bersama-sama menjadi satu kelompok di
depan kantor kepresidenan, namun tentara mengabaikan perintah tersebut. Dalam
Revolusi April, total 184 orang tewas dan 6000 terluka karena bentrokan dengan
polisi. Presiden Rhee dan kabinetnya selesai dan Republik Pertama pada April 1960.
Revolusi ini merupakan perjuangan hak asasi manusia rakyat Korea yang pertama
dalam sejarah Korea dan juga sebagai wujud perjuangan demokrasi rakyatnya.
Dua badan legislatif baru dari Majelis Nasional mengamandemen konstitusi dan
memilih Yun Po-sun sebagai presiden. Presiden Yun menunjuk Chang Myon sebagai
perdana menteri. Dengan begitu, berdirilah Republik Kedua pada bulan Juli 1960.
Pemerintahan yang baru dan Partai Demokrat yang berkuasa masih belum mampu
untuk meningkatkan kondisi perekonomian, menunjukkan kepemimpinan politik atau
mengendalikan pengaruh Komunis di Korea Selatan. Ancaman dari Korea Utara
meningkat ketika keadaan pemerintahan berlaku sangat lemah dalam mengendalikan
permasalahan-permasalahan dalam negeri.Takut akan ancaman yang lebih sering dari
Korea Utara, Jendral Park Chung-hee melakukan revolusi militer pada tanggal 16 Mei
1961. Park Chung-hee yang mendirikan junta berhasil mengembalikan stabilitas
sosial. Dua buah partai baru lahir, yaitu Partai Republik Demokrasi dan Partai
Demokrasi Baru. Rencana Pengembangan Ekonomi 5 Tahun dimulai pada tahun
1962.
Mulai tahun 1962, Korea Selatan menerapkan rencana ekonomi dengan meminjam
dana dari negara lain. Yang pertama dilakukan adalah memproduksi benda/barang
dengan memakai mesin dan material impor untuk kemudian diekspor. Dalam periode
ini, berbagai sarana industri dibangun dan pemerintah membuat kebijakan yang
mempermudah masuknya investasi asing. Ditambah dengan tenaga kerja yang sangat
terampil, Korea Selatan mampu membuat produk yang menyaingi produk dari negara
industri. Pada tahun 1970-an, industri berkembang ke segi kimia berat. Ekspor
produk-produk kimia berat meningkat pesat pada periode ini.
Pada tahun 1979, Presiden Park Chung-hee terbunuh dan periode Republik
Keempat mandek. Pemerintahan kemudian berganti ke tangan jenderal bernama Chun
Doo-hwan. Di bawah konstitusi baru, Jenderal Chun terpilih sebagai presiden
Republik Kelima. Naiknya Chun diikuti ketidakpuasan masyarakat yang
menginginkan transisi yang demokratis. Awal periode ini diwarnai dengan peristiwa
Pergerakan Demokratisasi Mei yang terjadi di Gwangju.Korea Selatan merupakan
negara yang mengedepankan diplomasi publik dalam membangun integritas
bangsa.Pelaksanaan diplomasi publik pemerintah Korea Selatan selalu terkait erat
dengan pembangunan dan pengembangan identitas budaya.

C. Jenis dan Bentuk Konstitusi Negara Korea Selatan


Konstitusi Republik Korea atau Undang-Undang Dasar Republik Korea adalah
hukum dasar tertulis negara Korea Selatan. Diundangkan pada tanggal 17 Juli 1948
dan amendemen terakhir pada tanggal 29 Oktober 1987. Konstitusi Pertama Korea
Selatan tahun 1948 disusun oleh Dr. Chin-O Yu yang menggabungkan sistem
presidensial dan sistem parlementer. Presiden bertindak sebagai kepala negara yang
dipilih langsung oleh Majelis Nasional dan berbagi kekuasaan eksekutif dengan
kabinet.Piagam Konstitusi Pemerintahan Sementara Republik Korea tahun 1919
menjadi cikal bakal Konstitusi Republik Korea tahun 1948.
Amandemen pertama terhadap Konstitusi dilakukan pada tahun 1952 menjelang
pemilihan ulang Syngman Rhee, yang menghasilkan pemilihan langsung presiden dan
terbentuknya sistem dua kamar pada cabang legislatif. Konstitusi tersebut disahkan
dengan prosedur yang tidak teratur setelah perdebatan sengit. Pada tahun 1954,
amendemen kedua terhadap Konstitusi dilakukan secara terpaksa akibat paksaan oleh
Syngman Rhee yang menghasilkan dihapuskannya batas masa jabatan Syngman Rhee
sebagai Presiden dan menekankan model ekonomi kapitalis.Menghadapi maraknya
protes masyarakat terhadap gerakan tersebut, Republik Kedua didirikan pada tahun
1960 dengan model yang lebih demokratis bersamaan dengan disahkannya Konstitusi
hasil amendemen ketiga, pembentukan kabinet, presiden boneka, legislatif dua kamar,
komisi pemilihan, dan komisi konstitusional. Serta menghasilkan pemilihan untuk
para hakim mahkamah agung dan gubernur-gubernur provinsi.
Dengan Kudeta 16 Mei yang dipimpin oleh Park Chung-hee pada tahun 1961,
Konstitusi hasil amendemen tahun 1960 dibatalkan, dan pada tahun 1962, Konstitusi
Republik Ketiga disahkan, dengan tambahan kesamaan dengan Konstitusi Amerika
Serikat, seperti pengujian yudisial. Pada tahun 1972, Park Chung-hee memperluas
kekuasaannya setelah disahkannya Konstitusi Republik Keempat disahkan, yang
disebut dengan Konstitusi Yusin, yang bersifat kediktatoran.
Setelah Park Chung-hee dibunuh pada tahun 1979, Republik Kelima didirikan
pada tahun 1980 dengan Konstitusi hasil amendemen yang disahkan oleh Presiden
Chun Doo-hwan. Kekuasaan presiden menjadi terbatas dan tidak dapat dipilih
kembali setelah menjabat selama tujuh tahun. Serta mengubah sistem dua kamar
menjadi sistem satu kamar dalam tubuh legislatif dan pembentukan sistem kabinet.
Dengan gerakan protes pada tahun 1987 (Gerakan Juni Demokrasi), Konstitusi
Republik Keenam disahkan pada tahun 1988. Konstitusi tersebut disahkan oleh
Majelis Nasional pada tanggal 12 Oktober 1987 dan telah disetujui oleh 93 persen
dalam referendum nasional pada tanggal 28 oktober 1987, yang menghasilkan Roh
Tae-woo yang dilantik menjadi Presiden pada tanggal 25 Februari 1988.
Kami, rakyat Korea, bangga dengan sejarah yang gemilang dan tradisi-tradisi dari
zaman dahulu, menjunjung tinggi penyebab lahirnya Pemerintahan Sementara
Republik Korea melalui Gerakan Kemerdekaan 1 Maret 1919 dan cita-cita demokrasi
dari Pemberontakan 19 April 1960 yang melawan ketidakadilan, telah mengambil alih
misi reformasi demokratis dan unifikasi damai tanah air kita dan telah bertekad untuk
mengkonsolidasikan persatuan nasional dengan keadilan.
- Pembukaan Konstitusi Korea Selatan
Semangat 19 April dan Gerakan 1 Maret ditetapkan dalam pembukaan Konstitusi
Korea Selatan. Tapi butuh waktu lama untuk disusun. Isi dari Revolusi April telah
dihapuskan dalam amendemen keempat, dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam
pembukaan dalam amendemen kelima, yang diidentifikasi dengan Kudeta 16 Mei.
Setelah amendemen kedelapan, semangat Revolusi April dikecualikan dari
pembukaan, dan kemudian dimasukkan kembali pada amendemen kesembilan.Piagam
Sementara Korea merupakan konstitusi pertama Pemerintahan Sementara Shanghai
yang diundangkan pada tahun 1919. Kemudian berganti nama menjadi 'Republik
Korea', dan terdiri dari pembukaan 10 pasal. Piagam Sementara Korea menjadi
semangat utama dari Konstitusi saat ini yang ditetapkan dalam pembukaan Konstitusi
Korea Selatan.
Piagam Sementara Korea
1)Republik Korea adalah sebuah negara republik demokratis.
2)Republik Korea harus diatur oleh pejabat sementara dari pemerintahan sementara.
3)Semua warga negara Republik Korea adalah sama tanpa memandang jenis kelamin,
kekayaan, dan lapisan masyarakat.
4)Semua warga negara Republik Korea memiliki hak-hak untuk kebebasan dalam
agama, media, menulis, penerbitan, berserikat, berkumpul, muatan alamat, badan dan
kepemilikan.
5)Warga yang memiliki kualifikasi dari warga negara Republik Korea memiliki hak
untuk memilih dan dipilih.
6)Warga negara Republik Korea memiliki tugas untuk pendidikan, perpajakan, dan
militer.
7)Republik Korea akan bergabung dengan Liga bangsa-Bangsa dalam rangka untuk
mengerahkan semangat pendiriannya di dunia dan untuk berkontribusi terhadap
budaya manusia dan perdamaian dengan kehendak warga.
8)Republik Korea memberikan keutamaan kepada keluarga kekaisaran lama.
Republik Korea melarang hukuman seumur hidup, badan, dan prostitusi.
Pemerintahan Sementara mengadakan Majelis Nasional dalam waktu satu tahun
setelah pemulihan negara.

D. Sistem Ketatanegaraan Negara Korea Selatan


Korea Selatan adalah negara Republik demokrasi,Korea Selatan menganut sistem
pemerintahan presidensial campuran, Presiden adalah kepala negara, dan menganut
negara sistem multi-partai. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah.
Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional. Kekuasaan
yudisial bersifat sendiri dan tidak bergantung kepada eksekutif dan legislatif dan
terdiri atas Mahkamah Agung, pengadilan banding, dan Mahkamah Konstitusi. Sejak
tahun 1948, konstitusi atau UUD Republik Korea telah diamendemen sebanyak lima
kali, masing-masing amendemen menandakan berdirinya pemerintahan republik baru.
Saat ini, Republik Keenam dimulai dengan amendemen konstitusi pada tahun 1987.
Korea selatan membagi pemerintahannya atas tiga yaitu Eksekutif, Legilatif dan
Yudikatif . Lembaga eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk
oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan. Presiden bertindak sebagai
kepalanegara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahanPresiden di Republik
ini memiliki autoritas yang lebih besar dalam penetapan keputusankenegaraan,
domestik maupun hubungan luar negeri. Presiden memiliki masa menjabat selama 5
tahun. Pemilihan umum Korea Selatan menggunakan sistem popular vote dan terakhir
kali diselenggarakan pada Desember 2012 dengan Presiden Park Geun Hye sebagai
pemenang.
Dalam kamar Legislatif, Korea Selatan memiliki Unicameral National Assembly
atau Gukhoe yang dipilih setiap 4 tahun sekali dan terakhir diselenggarakan pada 11
April2012. Assembly ini memiliki 299 kursi dan diisi oleh perwakilan dari beberapa
partai politik. Sementara dalam lembaga Yudikatif, Korea Selatan memiliki
Supreme Court dan Pengadilan Banding Constitutional Court. Korea Selatan sendiri
memiliki banyak partai politik, menurut Komisi Pemilu Korea Selatan, partai politik
yang terdaftar pada tahun 2012 sebanyak 8 partai. Namun hanya dua partai besar yang
mendominasi hasil pemilu yaitu partai berkuasa Saenuri dan Democratic United
Party.
Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Presidensial campuran. Berdasarkan
UUD1987 pasal 66 Ayat 1 kedudukan Presiden selain sebagai Kepala Negara
sekaligusKepala Pemerintahan serta Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Dalammelaksanakan pemerintahan, Presiden dibantu oleh Perdana Menteri (PM) dan
Dewan Negara (State Council) yang lazim disebut Kabinet. Kabinet diketuai oleh
Presiden danPerdana Menteri sebagai Wakilnya. Presiden dipilih oleh rakyat secara
langsung untukmasa jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu periode saja (tidak dapat
dipilih kembali).Perdana Menteri ditunjuk/diangkat oleh Presiden dengan persetujuan
Majelis Nasional(MN), sedangkan Wakil Perdana Menteri ditunjuk/diangkat oleh
Presiden denganrekomendasi Perdana Menteri. Perdana Menteri mempunyai fungsi
mewakili tugas-tugas.Presiden bilamana berhalangan dan bertugas membantu
Presiden serta mengarahkan paramenteri kabinet sesuai petunjuk Presiden.Perdana
Menteri dapat memberikan rekomendasi kepada Presiden dalam pengangkatan
menteri dalam kabinet.
Sistem Perwakilan/ Parlemen Korea Selatan
Korea selatan adalah negara yang menerapkan sistem satu kamar (Unikameral)
dalam sistem perwakilannya. Di korea selatan tidak dikenal adanya dua badan
terpisah sepertiadanya DPR dan Senat, ataupun majelis Tinggi atau Majelis rendah.
Di dalam lembagalegislatif tidak ada yang dianggap tinggi atau rendah. Hanya ada
satu dewan yang mewakili rakyat dalam parlemen di korea selatan. Majelis Nasional
(MN) merupakan badan pemegang kekuasaan legislatif satu-satunya di Korea Selatan,
sesuai dengan sistem satu kamar (unikameral) yang dijalankannya.Majelis Nasional
dipimpin oleh seorang Ketua dan dua orang Wakil Ketua yang dipiliholeh para
anggota Majelis Nasional (MN). Sesuai dengan UUD 1987, anggota Majelis Nasional
tidak boleh kurang dari 200 orang. Sejak terbentuknya Republik Korea tahun1948,
MN yang sedang berjalan saat ini adalah yang ke-18 sebagai hasil Pemilu tanggal9
April 2008 yang terdiri dari 299 kursi. Negara yang menggunakan sistem satu kamar
seringkali adalah negara kesatuan yangkecil dan homogen dan menganggap sebuah
majelis tinggi atau kamar kedua tidak perlu.Dukungan terhadap sistem satu kamar ini
didasarkan pada pemikiran bahwa apabilamajelis tingginya demokratis, hal itu
semata-mata mencerminkan majelis rendah yang juga demokratis. Banyak negara
yang kini mempunyai parlemen dengan sistem satukamar dulunya menganut sistem
dua kamar, dan belakangan menghapuskan majelis tingginya.
Model Demokrasi Westminster Korea Selatan
Dasar dari model Westminster adalah majority rule. Model ini dapat dilihat
sebagai
solusi yang paling nyata mengenai “rakyat (the people)” dalam definisi demokrasi.
Siapa yang akan memerintah dan pada kepentingan siapa pemerintah merespon.
Manfaat besardari jawaban yang lain, seperti syarat kebulatan suara hanya salah satu
jawaban,memerlukan minority rule atau sekurang-kurangnya hak suara minoritas
(minority veto)dan pemerintahan oleh mayoritas dan sesuai dengan keinginan
mayoritas lebih dekat pada demokrasi yang ideal, lalu pemerintahan lebih dekat dan
mau mendengarkanminoritas.Secara garis besar kondisi dan sistem politik yang
diterapkan di Korea Selatandipengaruhi oleh negara-negara yang dulu pernah
menjajah atau menduduki wilayahtersebut. Sistem politik Korea Selatan banyak
mengadopsi western-style democracy.
Model demokrasi westminster menurut Arendt Lijphart ada 9 elemen, yaitu:
1. Konsentrasi kekuasaan eksekutif :
Satu partai dan kabinet yang mayoritas. Korea Selatan menganut sistem
pemerintahan Presidensial campuran. Berdasarkan UUD 1987, kedudukan Presiden
selain sebagaiKepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan serta Panglima Tertinggi
Angkatan Bersenjata. Dalam melaksanakan pemerintahan, Presiden dibantu oleh
Perdana Menteri(PM) dan Dewan Negara (State Council) yang lazim disebut Kabinet.
Kabinet diketuai oleh Presiden dan Perdana Menteri sebagai Wakilnya. Presiden
dipilih oleh rakyat secaralangsung untuk masa jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu
periode saja (tidak dapatdipilih kembali).Lee Myung-bak memiliki Partai Nasional
Raya,
Grand National Party (GNP) akan berhasil mengambil alih kembali jabatan presiden
setelah kurun waktu 10 tahun. Padasaat itu presiden dari GNP, Lee Myung-bak
memimpin perolehan dukungan masyarakatyaitu lebih dari 50%. GNP berhasil
memenangkan 5 (lima) dari 8 (delapan) kursi yangdiperebutkan dalam Pemilihan
Umum di Korea Selatan. Kabinet Lee Myung-bakmayoritas di kabinet/parlemen
Korea Selatan.
2. Perpaduan kekuasaan dan kabinet dominasi.
Adanya perpaduan antara rezim yang berkuasa di Korea selatan dengan kabinet
dominasidi parlemen. Kemenangan Lee Myung-bak membawa dan memberikan
kekuasaan yangdominan di parlemen. Kabinet diketuai oleh Presiden/ eksekutif.
3. Bikameralisme Asimetris
Majelis Nasional (MN) merupakan badan pemegang kekuasaan legislatif satu-
satunya diKorea Selatan, sesuai dengan sistem satu kamar (Unikameral) yang
dijalankannya.MN dipimpin oleh seorang Ketua dan dua orang Wakil Ketua yang
dipilih oleh paraanggota MN. Sesuai dengan UUD 1987, anggota MN tidak boleh
kurang dari 200 orang.Sejak terbentuknya Republik Korea tahun 1948, MN yang
sedang berjalan saat ini adalahyang ke-18 sebagai hasil Pemilu tanggal 9 April 2008
yang terdiri dari 299 kursi.Korea selatan menerapkan sistem unikameral, dimana tidak
ada pemisahan antara DPRdan senat, ataupun Majelis Tinggi dan Mejelis rendah di
parlemen. Majelis nasionaladalah anggota legislatif yang menguasai parlemen di
Korea selatan dengankedaulatannya. Maka dengan penerapan sistem unikameral ini
tidak akan terjadi tumpahtindih di parlemen Korea selatan.
4. Sistem dua partai
Korea selatan adalah negara yang menganut sistem multi partai. Ada 9 partai di korea
selatan, diantaranya adalah Grand National Party, Democratic Party, The Liberty
Forward Party, Future Hope Alliance, Democratic Labor Party,dan lain sebagainnya.
Namun secara tidak langsung sistem kepartaian di Korea Selatan adalah 2 partai
besar,yaitu Partai Besar Nasional (57,3) dan partai Demokrasi Baru Bersatu (29.10%).
Dua partai inilah yang berkuasa di parlemen.
5. Sistem partai satu dimensi
Kepartaian di korea selatan bersifat satu dimensi yaitu berfungsi untuk
menyampaikanaspirasi masyarakat di Korea Selatan. Pembagian berdasarkan isu
sosial ekonomi danidiologi masing- masing individu di Korea Selatan.
6. Sistem pemilihan yang plural
Partai- partai demokratis di Korea Selatan bertindak menurut prinsip- prinsip
pluralismedan interaksi sosial. Untuk mengamankan basis dukungan di seluruh
negeri, partai- partaidemokratis harus melakukan lebih banyak kegiatan daripada
hanya memobilisasidukungan personal untuk kepemimpinan dan kebijakan partainya .
Basis massa yangdianggap dapat mendukung partai adalah dengan adanya
keanekaragaman yang ada diKorea selatan.
7. Kesatuan dan pemerintahan terpusat
Korea selatan adalah negara kesatuan. Adanya UU otonomi daerah tanggal 6 april
1988.Oleh karena itulah, pemerintahan Korea selatan tidak terpusat, dimana hubungan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki masing-masing pembagian
tugasadministrasi.Korea selatan menerapkan sistem distrik secara singkat, dalam
sistem distrik, sebuahdaerah pemilihan hanya bisa memiliki seorang wakil terpilih.
artinya, dalam sistemdistrik, akan terjadi situasi di mana calon yang mendapatkan
suara terbanyak akanmewakili daerah pemilihan tersebut, dan hanya dia yang
mewakili daerah pemilihantersebut, meskipun selisih suara dengan peringkat dua
hanya satu suara.
8. Konstitusi yang tidak tertulis dan kedaulatan parlemen.
Undang Undang Dasar (UUD) Republik Korea disahkan pada tanggal 17 Juli
1948.Hingga saat ini, UUD 1948 telah mengalami beberapa kali amandemen dan
terakhir padatahun 1987. Oleh karena itu, UUD 1948 seringkali disebut sebagai UUD
1987.
9. Demokrasi yang secara eksklusif representatif
Pemilu untuk memilih anggota Majelis Nasional diadakan setiap 4 tahun sekali
diseluruh 226 daerah pemilihan (electoral district), ditambah dengan 46 kursi
tambahan(additional Seat) yang dibagikan kepada partai politik dalam proporsi suara
yangdiperoleh. Namun pada tanggal 9 Maret 2004, Majelis Nasional menyetujui
untukmenambah jumlah wakil yang dipilih berdasar daerah pemilihan (electoral
district )menjadi 242 dan proporsional menjadi 57 kursi pada Pemilu 15 April 2004
(Majelis Nasional ke-17). Dengan demikian, jumlah keseluruhan jumlah anggota
Majelis Nasional ke-17 menjadi 299 kursi. Pada Pemilu legislatif 9 April 2008, dari
299 kursi parlemen sebanyak 245 kursi diperebutkan melalui pemilihan langsung
(direct voting
) diseluruh daerah pemilihan. Sedangkan 54 kursi yang tersisa diperebutkan melalui
sistem perwakilan secara proposional. Pemilih dapat memberikan dua suara: satu
untuk calondari daerah pemilihan mereka dan satu lagi untuk parpol yang dipilihnya.
Demokrasi Korea Selatan
Demokrasi liberal/ demokrasi konstitusional / demokrasi parlementer adalah sistem
politikyang melindungi secara konstitusionalhak-hak individu dari kekuasaan
pemerintah. Menekankan pada kebebasandengan mengabaikan kepentingan
umum,kekuasaan pemerintah terbatas dibatasi oleh undang-undang.Demokrasi
Liberal adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badanlegislatif lebih
tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin olehseorang Perdana
Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkatdan
diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden
menjabatsebagai kepala negara. Ciri-ciri nya:
1.Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh konstitusional(menurut aturanhukum yang
berlaku) dan peraturan perundangan
2.Kaum mayoritas mendominasi pemerintahan dan pendapat tanpamelihat lagi kaum
minoritas
3.Tidak ada musyawarah mufakat dan langsung mengadakan voting dan keputusan
diambil dalam voting itu
4.Bebas beragama dan bersifat individualisme

Anda mungkin juga menyukai