Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA PENDUDUK NEGARA KOREA SELATAN

DISUSUN OLEH:

VEREL AULIA RADISTY

IX-A
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Republik Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: 대한민국; bahasa inggris: Republic
of Korea/ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia
Timur yang meliputi bagian selat Semenanjung Korea. Semenanjung Korea berada di bagian timur
laut benua Asia, di mana perairan Korea bertemu dengan bagian paling barat Samudra Pasifik. Di
sebelah utara, Republik Korea berbatasan dengan Korea Utara, China, dan Rusia. Di mana Korea
Selatan dan Korea Utara bersatu sebagai negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat. Di
sebelah timur terdapat Laut Timur, di mana Jepang terletak di seberangnya. Negara ini dikenal
dengan nama Hanguk (한국) oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Nam Cho-sŏn (남조선) di Korea
Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah jumlah dan sebaran penduduk?

2. Bagaimanakah komposisi penduduk Korea Selatan?

3. Bagaimanakah budaya di Korea Selatan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui jumlah dan sebaran penduduk Korea Selatan

2. Untuk mengetahui komposisi penduduk Korea Selatan

3. Untuk mengetahui budaya di Korea Selatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. JUMLAH PENDUDUK dan SEBARAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Korea Selatan tahun 2022 mencapai 51.364.693 jiwa (sumber: worldmeters)
dengan sebaran penduduk laki-laki 50,04% dan penduduk perempuan 49,96%. Data yang diperoleh
dapat berubah-ubah setiap waktu baik itu bertambah atau berkurang. Pertumbuhan penduduk Koea
Selatan mencapai 0,36% atau bertambah sekitar 182.223 jiwa dari tahun sebelumnya. Berikut ini
perkembangan jumlah penduduk Korea Selatan dari tahun ke tahun:

1. Tahun 1950 : 19.211.385 jiwa

2. Tahun 1960 : 25.340.918 jiwa

3. Tahun 1970 : 32.209.214 jiwa

4. Tahun 1980 : 38.050.424 jiwa

5. Tahun 1990 : 42.923.131 jiwa

6. Tahun 2000 : 47.386.312 jiwa

7. Tahun 2010 : 49.552.855 jiwa

8. Tahun 2015 : 50.982.212 jiwa

9. Tahun 2019 : 51.225.308 jiwa

10. Tahun 2022 : 51.364.693 jiwa

Sebaran penduduk Korea Selatan paling banyak mendiami daerah perkotaan. Hal ini terjadi
karena adanya migrasi secara masif dari daerah pedesaan yang berlangsung pada saat terjadinya
ekspansi ekonomi pada periode 1970, 1980, dan 1990. Kota Seoul adalah kota dengan penduduk
paling padat di Korea Selatan. Data pada tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk kota
Seoul lebih dari 9 juta jiwa disusul wilayah Busan yang mencapai 3,4 juta jiwa, kemudian kota
Incheon dengan kepadatan 2,4 juta jiwa, wilayah Daegu dengan kepadatan 2,3 juta, wilayah Daejeon
yang mencapai 1,4 juta jiwa, daerah Gwangju mencapai 1,4 juta jiwa dan wilayah Suwon mencapai 1
juta jiwa.
B. KOMPOSISI PENDUDUK
Struktur usia

 0-14 tahun: 18,3% (pria 4.714.103/wanita 4.262.873)


 15-64 tahun: 72,1% (pria 18.004.719/wanita 17.346.594)
 65 tahun atau lebih: 9,6% (pria 1.921.803/wanita 2.794.698)

Pertumbuhan

 Angka kelahiran: 9,38 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 2006)


 Tingkat fertilitas: 1,25 anak lahir/wanita (Agustus 2006)
 Angka kematian: 5,94 kematian/1.000 populasi (perkiraan 2006)
 Angka kematian bayi: 6,05 kematian/1.000 bayi lahir (perkiraan 2006)
 Angka migrasi: 0 migran/1.000 populasi (perkiraan 2006)

Rasio jenis kelamin

 pada saat kelahiran: 1,13 laki-laki/perempuan


 di bawah 15 tahun: 1,12 laki-laki/perempuan
 0-1 tahun: 1,03 laki-laki/perempuan
 65 tahun dan lebih: 0,63 pria/perempuan
 total populasi: 1,01 pria/wanita (perkiraan 2000)

C. BUDAYA KOREA SELATAN

1. Bahasa

Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea. Penulisan bahasa Korea dinamakan
Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke-15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal
dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea.
Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang
paling sistematik dan scientific di dunia.

2. Rumah

Rumah tradisional Korea disebut hanok. Hanok (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) menjadi
bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan
(haengrangbang). Masyarakat tradisional Korea selatan memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi.
Masyarakat Korea pun meyakini konsep eum dan yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk
memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus menghadap kearah selatan. Besar
rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga. Rumah-rumah ini memilii penghangat bawah tanah
yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.

3. PAKAIAN

Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas
baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima). Orang Korea
berpakaian sesuai dengan status social mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang
dengan status tinggi serta keluarga kerjaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang
umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin. Dahulu, Hanbok diklasifikasikan
untuk penggunaan sehari-hari, upacara, dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai
dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertenntu masih
digunakan. Selain hanbok, ada juga hwarot, yaitu pakaian untuk pengantin.

a. Hanbok

b. Hollyebok dan Hwarot

4. MUSIK

Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu music jeongak dan music minsogak
a. Musik Jongak (music istana), musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat
kelas atas.

b. Musik Minsogak, musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang
siapa yang memainkannya.

5. ALAT MUSIK

Alat musik tradisional Korea dibagi menjadi alat musik tiup, petik, dan perkusi. Sebagai contoh alat
musik tiup, yaitu piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang, dan hun. Alat musik petik, yaitu
gayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum. Alat musik perkusi, yaitu gwaenggwari, jing, buk, janggu,
bak, pyeongjong, dsb.

a. Gayageum

b. janggu

6. TARIAN TRADISIONAL

Tarian di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tarian rakyat kelas atas (tarian istana) dan
tarian rakyat kelas bawah.

a. Tarian Jongjaemu yang biasa dipentaskan dalam pesta kerajaan


b. Tarian rakyat kelas bawah adalah shamanisme yang biasa di pentaskan pada upacara keagamaan

7. Kuliner

Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah
beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum, dan kacang-kacangan. Hasil laut pun
melimpah sepert ikan, cumi-cumi dan udang.

Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama.
Contohnya adalah kimchi (Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil
fermentasi yang diberi bumbu pedas) dan deonjang (Deonjang dibuat dari kedelai yang dikeringkan di
panas matahari, kemudian dibentuk persegi mejubab atau meju).

a. Kimchi b. Deonjang

Makanan fermentasi yang sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.
Beberapa menu makanan yang dikembangkan untuk merayakan event-event khusus seperti festival, atau
upacara seperti ulang tahun anak yang ke 100 hari, ulang tahun pertama, pernikahan, ulang tahun ke-60,
upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa acara ini selalu di jumpai kue-kue beras yang
berwarna-warni. Makanan berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu
yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah, daun bawang, rocambole (sejenis
bawang),bawang putih perai, jahe, serta daging. Makanan kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal
karena sudah dinikmati di seluruh lapisan rakyat.
8. PERMAINAN

Banyak permainan sekali khas Korea seperti:

a. Baduk/Igo, permainan papan strategis antar dua pemain. Permainan ini sangat terkenak di kalangan
orang tua

b. Janggi, versi lama dari catur Tiongkok , Xiangqi

c. Yuto, permainan keluarga yang sering dimainkan saat festival

d. ssangnyuk, backgammon, permainan papan tradisional Korea

e. chajeon nori, permainan tradisional perang-perangan antara dua kelompok orang

f. ssireum, bergulat

g. tuho, permainan melemparkan anak panah ke dalam pot

h. geunetagi, permainan ayunan besar

i. sayaseokjeon, permainan melempar batu

j. gakjeo, gulat asal zaman Tingkok kuno

9. FESTIVAL

Kalender Korea berdasarkan kali akhir lunisolar. Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi)
yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panen pada
masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian
diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran, dan ulang
tahun masih didasarkan pada sistem kalende lunisolar.

Festival terbesar di Korea antara lain:

a. seolal, imleknya korea yang jatuh tepat bersamaan dengan ulang tahun baru imlek

b. Daeboreum, festival bulan purnama pertama

c. Dano, festival musim semi

d. Chuseok, festival panen raya atau festival kue bulan.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Korea Selatan merupaka salah satu negara Asia Timur, yang terbagi atas 1 Kota Khusus, 6 Kota
Metropolitan dan 9 Provinsi.

Topografi Korea Selatan sebagian besar berbukit dan tidak rata. Memiliki 4 musim (Musim panas, musim
dingin, musim gugur, musim semi). Beriklim sedang karena mengikuti iklim Asia Timur

Sistem pemerintahan Korea Selatan adalah semipresidensial, dan bentuk negaranya Republik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Demografi_Korea_Selatan

http://sedikittentangkoreaselatan.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai