Korea Selatan
Republik Korea (bahasa Korea: 대한민국) atau lebih dikenal sebagai Korea Selatan, adalah
sebuah negara di Asia Timur yang meliputi wilayah selatan Semenanjung Korea. Di sebelah
utara, Korea Selatan berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai
sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang
Laut Jepang, dan Selat Korea berada di bagian tenggara.[12] Negara ini dikenal dengan nama
Hanguk (한국)[13] oleh penduduk Korea Selatan, dan disebut Nam Chosŏn ( 남조선) oleh
orang Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah dihuni sejak Zaman
Batu Tua.[14][15] Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Dinasti Gojoseon pada 2333 SM,
oleh Dangun. Setelah penyatuan Tiga Kerajaan Korea di bawah Silla pada 668 M, Korea
menjadi satu di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon, hingga akhir Kekaisaran Korea
Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah dilakukan Pembagian Korea oleh Uni
Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia Kedua, wilayah Korea akhirnya terbagi
menjadi dua.
Fauna :
3. Forsythia 4. Mugunghwa
5. Azalea
Hasil Pertanian
Beras
Beras adalah tanaman yang paling banyak ditanam di Korea Selatan. Pada tahun 2009,
tanaman ini ditanam di lahan seluas 924.000 hektar, mencakup 53,2% lahan pertanian negara,
dan 82% populasi pertanian negara tersebut.
Kedelai
Korea Selatan memiliki permintaan kedelai tahunan sebesar 1,3-1,6 juta ton dan sebagian besar bergantung
pada impor. Kedelai terutama digunakan untuk pengolahan pakan ternak di Korea Selatan, dengan
konsumsi kedelai yang dapat dimakan hanya menyumbang 3,97% dari total produksi.
Gandum
Gandum adalah tanaman pertama yang terkena dampak liberalisasi pasar di Korea Selatan.
Pada tahun 1966, tingkat swasembada gandum mencapai 43,4%. Kemudian menurun dengan
cepat dari tahun ke tahun sehingga sejak tahun 1972 dan seterusnya, tingkat swasembada
gandum Korea Selatan turun di bawah 10%.
Pendapatan Negara
Pendapatan Bulanan Korea Selatan dilaporkan sebesar 2,806 USD pada 2023-10. Rekor ini
turun dibanding sebelumnya yaitu 3,235 USD untuk 2023-09. Data Pendapatan Bulanan
Korea Selatan diperbarui bulanan, dengan rata-rata 2,725 USD dari 2008-01 sampai 2023-10,
dengan 190 observasi.
Bentuk Pemerintahan
Angkatan Perang
Perang Korea (bahasa Korea: 한국전쟁) adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea
Selatan yang terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Perang ini juga disebut perang
proksi (bahasa Inggris: proxy war) antara Amerika Serikat bersama sekutu PBB-nya dengan
komunis Republik Rakyat Tiongkok yang bekerja sama dengan Uni Soviet (juga anggota
PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea
Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak
negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB. Sekutu Korea Utara, seperti
Republik Rakyat Tiongkok menyediakan kekuatan militer, sementara Uni Soviet
menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan juga persenjataan untuk pasukan Tiongkok
dan Korea Utara.
Industri Penduduk
Ekonomi Satelit
Pendidikan
Negara Berkembang
Korea Utara
Flora :
1. Kimilsungia 2. Kimjongilia
Hasil Pertanian
Beras
Beras adalah produk pertanian utama Korea Utara.
Kentang
Kentang telah menjadi sumber makanan penting di Korea Utara. Setelah kelaparan tahun
1990-an, sebuah "revolusi kentang" terjadi. Antara tahun 1998 dan 2008, area penanaman
kentang di Korea Utara meningkat empat kali lipat menjadi 200.000 ha dan konsumsi per
kapita meningkat dari 16 hingga 60 kilogram (35 hingga 132 pon) per tahun.
Pendapatan Negara
Untuk saat ini Korea Utara diperkirakan memiliki pendapatan per kapita US$ 642 atau sekitar
Rp 9,36 juta. Kemiskinan yang terjadi di negara ini dipengaruhi oleh pemerintahan yang
buruk dan hampir tidak ada pasar bebas di sana.
Bentuk Pemerintahan
Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, yang digagas oleh Kim Il-sung, mantan
pemimpin negara ini. Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi
konstitusi baru pada 1972 kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk
kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955. Sementara resminya sebagai republik
sosialis atau negara komunis, Korea Utara dipandang oleh sebagian besar negara sebagai
negara kediktatoran totaliter berpaham Stalinis.
Angkatan Perang
Tentara Rakyat Korea merupakan pasukan pertahanan militer (dan terbanyak dari
pemerintahan) Korea Utara. Kim Jong-un adalah Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea
dan Ketua Komisi Militer Pusat dan Komisi Pertahanan Nasional. Pertahanan KPA terdiri
dari lima cabang: Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pasukan Roket Strategis,
dan Pasukan Operasi Khusus. Pasukan Merah Buruh-Petani juga berada di bawah kendali
KPA.
Industri Penduduk
Pertanian Angkatan Perang
Ekonomi Satelit
Pendidikan
Kesimpulan
Negara Maju
Dapat disimpulkan bahwa konsep negara maju adalah negara yang memiliki
teknologi maju dan tingkat kemakmuran ekonomi yang setara. Negara-negara
besar seperti Amerika Serikat, Jepang, maupun beberapa negara di belahan
bumi Eropa dapat dikatakan sudah menjadi negara yang maju. Korea Selatan
merupakan negara dengan perkembangan ekonomi yang baik. Korea mulai
mengembangkan diri sebagai Negara eksportir sejak adanya reformasi
perekonomian. Pada masa pemerintahan Park Chung-Hee sehingga Korea
Selatan menjadi Negara baru yang mengembangkan perekonomian negaranya
melalui sector industri. Perindustrian Korea dijalankan oleh chaebol dan
didukung oleh pemerintah secara penuh. Peran kebijakan pemerintah dalam
mendukung perindustrian negaranya juga berperan penting terhadap nilai ekspor
Korea Selatan hingga sekarang. Sampai sekarang Korea Selatan bisa menjadi
salah satu negara pengekspor tertinggi di dunia.
Negara Berkembang
Negara berkembang pasti ingin masyarakatnya makmur seperti di negara maju. Selama
bertahun-tahun, negara berkembang berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dari negara
maju. Ada beberapa negara berkembang yang sudah berhasil menjadi negara maju, namun
ada pula yang masih berjuang. Dari waktu ke waktu, faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tidak selalu sama karena mengikuti perkembangan jaman.
Korea Utara merupakan salah satu negara yang melakukan pengembangan program nuklir
dan memiliki beberapa jenis senjata rudal yang ditenagai oleh energi nuklir. Keputusan Korea
Utara dalam melakukan pengembangan program nuklir dan juga mendeklarasikan
kepemilikan senjata nuklirnya secara global ini menjadikan Korea Utara sebagai negara
antagonis dan kontroversial dalam sistem internasional. Sehingga, Korea Utara menerima
konsekuensi dari tindakannya tersebut dari berbagai aktor internasional khususnya Amerika
Serikat dan juga PBB.