Anda di halaman 1dari 10

Profil Korea Selatan

Republik Korea (Korea Selatan) menempati bagian selatan Semenanjung Korea. Di bagian utara,
negara ini berbatasan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Semenanjung
ini telah terbagi antara utara dan selatan sejak tahun 1945.

Penduduk
Lebih dari 50 juta orang tinggal di Korea Selatan. Kebanyakan dari mereka memiliki nenek
moyang yang berasal jauh dari China dan Siberia. Ada juga segelintir etnis China di Korsel.
Bahasa
Bahasa Korea adalah salah satu bahasa Altai, yang meliputi bahasa Turki dan Mongolia. Bahasa
Korea aslinya ditulis dalam aksara China. Di tahun 1440-an, alfabet Korea, yang disebut hangul,
diciptakan. Hari ini, tulisan yang menggabungkan karakter hangul dan China digunakan.
Agama
Kristen adalah salah satu agama utama Korsel yang terorganisir, seperti Buddha. Ada juga
agama asli, Ch ndokyo, atau agama dengan jalan surgawi. Shamanisme adalah bagian kuno
dari budaya yang merupakan kepercayaan dalam dunia roh gaib. Ajaran filsuf China Konfusius
(551-479 SM) berakar di Korea berabad-abad lalu. Ajaran ini terus mempengaruhi pemikiran
Korea Selatan.
Pendidikan

Rata-rata pria Korea Selatan menyelesaikan pendidikan formal selama 18 tahun, sedang wanita
rata-rata bersekolah selama 15 tahun. Hampir semua warga Korea Selatan yang berusia 15 tahun
atau lebih dapat membaca dan menulis.
Warisan budaya
Tradisi Korea banyak diadaptasi dari China. Contohnya adalah penggunaan karakter China
dalam tulisan Korea. Seni dan sastra Korea juga menunjukkan pengaruh China, serta gaya Korea
sendiri.
Makanan
Beras adalah makanan pokok masyarakat Korea Selatan. Hidangan khas antara lain kimchi
(asinan kubis berbumbu), mandu (pangsit isi daging), dan Kuksu (mie). Seafood dan buncis
dadih, yang terbuat dari kedelai, menyediakan banyak protein. Restoran dan makanan ala Barat
juga populer. Untuk lebih lengkapnya, baca artikel 10 Makanan Korea Terbaik dan
Terpopuler di Dunia.
Perumahan
Rumah-rumah tradisional Korea memiliki sebuah halaman tertutup. Atapnya dari genting atau
jerami, sedang dindingnya dari bata, batu, atau lumpur. Orang-orang makan, duduk, dan tidur di
lantai. Saluran asap di bawah lantai dibuat untuk memberi kehangatan dari perapian di rumah.
Saat ini sebagian besar penduduk kota tinggal di rumah bata. Mereka juga tinggal di rumahrumah apartemen modern. Meski gas atau listrik bisa menyediakan panas, sistem pemanas lantai
tradisional masih digunakan.
Olahraga dan Rekreasi
Warga Korea Selatan menikmati berbagai olahraga. Sepak bola, bisbol, dan olahraga tim lain
populer di sana. Demikian pula dengan ping-pong, senam, dan seni bela diri, terutama tae kwon
do. Banyak orang Korea unggul dalam lari marathon jarak jauh.
Geografi
Pegunungan Tengah menutupi sebagian besar wilayah Korea Selatan dari tengah dan timur.
Kebanyakan kota dan sawah terletak di dua dataran subur. Dataran Rendah Barat Daya meliputi
bagian barat semenanjung, dan Dataran Rendah Selatan terletak di sepanjang pantai selatan.
Sekitar 3.000 pulau terletak di lepas pantai barat dan selatan. Sebagian besar tidak berpenghuni.
Cheju, pulau terbesar, adalah tempat wisata yang populer. Pualu ini memiliki Halla San, puncak
tertinggi di Korea Selatan.
Sungai dan Perairan Pesisir

Dua cabang Samudera Pasifik mengelilingi Semenanjung Korea. Perairan besar tersebut adalah
Laut Kuning di sebelah barat dan Laut Jepang (atau Laut Timur) di sebelah timur. Tiga sungai
utama Korea Selatan adalah Han, Km, dan Naktong.
Iklim
Di barat laut, musim dingin panjang dan sangat dingin, sedang musim panas pendek dan sangat
panas. Musim dingin terasa jauh lebih ringan di barat daya.
Sumber Daya Alam
Korea Selatan memiliki beberapa sumber daya alam. Hutan sebagian besar telah ditebang.
Namun, program reboisasi sedang berlangsung. Sumber daya mineral cukup jarang terdapat di
Korea Selatan. Beberapa barang tambang antara lain batubara, tungsten, bijih besi, molibdenum,
batu kapur, dan grafit.
Kota-kota Besar
Wilayah Korea Selatan sebagian besar berupa pedesaan pada tahun 1965. Hari ini lebih dari 80
persen orang tinggal di daerah perkotaan.
Seoul, di Sungai Han, adalah ibu kota dan kota terbesar Korsel. Kota ini juga merupakan pusat
ekonomi, hiburan, dan budaya. Bangunan-bangunan megah berdiri di sebelah istana-istana kuno
dan kuil-kuil Buddha.
Busan adalah kota pelabuhan industri di ujung tenggara Semenanjung Korea. Incheon adalah
kota pelabuhan di Laut Kuning, dekat Seoul. Kota ini memiliki bandara internasional tersibuk di
Korea Selatan. Daegu adalah kota industri di bagian tengah Korea Selatan.
Ekonomi
Pada tahun 1945, Korea Selatan memiliki angkatan kerja yang sebagian besar tidak terampil.
Perang dan masuknya pengungsi dari utara menambah beban ekonomi. Tetapi pada tahun 1960an, ekonomi tumbuh cepat. Pada tahun 2004, produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan
mencapai 1 triliun dolar. Pembangunan ekonomi Korea Selatan telah memberikan kontribusi
untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya. Rata-rata warga Korea Selatan dapat hidup sampai
usia 79 tahun.
Jasa
Sektor jasa mempekerjakan lebih dari dua pertiga tenaga kerja Korea Selatan. Sektor ini
menyumbang sekitar 58 persen dari PDB. Pariwisata merupakan salah satu industri jasa yang
tumbuh paling cepat.
Manufaktur

Manufaktur menyumbang sekitar 39 persen dari perekonomian. Sektor ini mempekerjakan


sekitar 25 persen dari angkatan kerja. Produknya mencakup elektronik, mobil, bahan kimia,
kapal, dan baja.
Pertanian dan Perikanan
Pertanian mempekerjakan sekitar 6 persen dari angkatan kerja. Sektor ini menyumbang 3 persen
dari perekonomian. Perikanan juga sangat penting bagi Korea Selatan.
Tanaman pangan meliputi padi, kedelai, dan barley. Kubis, tomat, mentimun, dan buah-buahan
juga ditanam. Peternakan di Korea Selatan meliputi ternak sapi, babi, dan ayam. Lebah dan ulat
sutera juga dibudidayakan di Negeri Ginseng ini.
Perdagangan
Ekspor utama Korea Selatan antara lain peralatan elektronik, kendaraan bermotor, dan produk
manufaktur lainnya. Negara ini mengimpor sejumlah besar minyak mentah. Mitra utama
perdagangan Korea Selatan adalah China, Amerika Serikat, Jepang, dan Arab Saudi.
Transportasi dan Komunikasi
Korea Selatan memiliki sistem transportasi modern dengan banyak bandara komersial. Negara
ini memiliki berbagai stasiun televisi dan radio dan beberapa surat kabar harian. Ada hampir 36
juta pengguna internet di Korea Selatan. Industri hiburan Korea Selatan berperan besar dalam
mempopulerkan negara ini ke seluruh Asia, bahkan dunia, melalui gelombang hallyu.
Pemerintah
Korea Selatan adalah sebuah republik demokratis. Negara ini dipimpin oleh seorang presiden
dan perdana menteri. Badan legislatif satu rumah adalah Majelis Nasional. Anggotanya dipilih
untuk masa jabatan 4 tahun melalui suara terbanyak. Sebuah konstitusi baru mulai berlaku pada
tahun 1988. Konstitusi ini mengurangi masa jabatan presiden dari tujuh tahun menjadi lima
tahun.
Perekonomian Korea Sealtan berkembang sejak tahun 1960-an. Melalui kerja
sama dengan Jepang dan Amerika Serikat, Korea Selatan tumbuh menjadi negara
industri terkemuka di Asia. Dalam melakukan aktivitas ekonomi, penduduk Korea
Selatan menggunakan mata uang Won.
Korea pun memiliki beberapa ciri khas yakni,
1.

Dijuluki Macan Asia karena kemajuaannya di bidang ekonomi.

2.

Mempunyai angkatan darat terbesar di dunia.

3.

Terkenal dengan boyband dan girlband serta serial dramanya.

Mengapa Korea Selatan dikenal dengan Macan Ekonomi Dunia?


Pada dasawarsa tahun 1980-1990 siapa yang kenal Samsung atau LG; semua produk elektronik
diborong merek Jepang, dan sangat wajar jika kita tidak mengenal Korea Selatan (asal negara
produk elektronik diatas) karena pada tahun 1950-an sebelumnya, Korea Selatan adalah salah
satu negara termiskin di dunia, setara dengan negara miskin di Asia dan Afrika. Bagaimana tidak
miskin, setelah diduduki Jepang, Korea pecah karena Perang Saudara, perekonomian Korea
Selatan pun hanya bergantung dari sektor pertanian tanpa SDA (Sumber Daya Alam) yang kaya
dan melimpah (bersyukurlah Indonesia).
Dalam 4 dekade, Korea Selatan berubah cepat dari negara termiskin, menjadi salah satu Negara
paling kaya dan tercanggih di dunia dengan nilai ekonomi Trilyunan dollar. Tahun 1963, GDP
perkapitanya cuma $100. Tahun 1995 sudah $10.000. 2010, $30.200 (brutto). Goldman Sachs
meramalkan Korea tahun 2050 nanti akan jadi negara terkaya nomor 2 di dunia, mengalahkan
semua bangsa lainnya kecuali Amerika Serikat dengan pendapatan perkapita $81.000. Korea,
juga tercatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah.
Fakta-fakta Ekonomi yang Fantastis
Beberapa fakta keajaiban ekonomi korea yang dihimpun economywatch dari berbagai sumber:
1. Negara Eksportir terbesar ke-8 Dunia, mengalahkan Inggris, Rusia dan Kanada
2. Negara partner dagang terbesar ke-3 dengan Cina dan Jepang, ke-7 dengan AS dan ke-8
dengan Uni Eropa
3. Negara dengan dengan produksi otomotif terbesar ke-5 di Dunia termasuk dengan assemblynya (Hyundai Motors)
4. Negara terbesar pengeskpor minyak bumi (olahan) di Asia
5. Negara dengan konektivitas dan kecepatan internet tercepat di Dunia
6. Negara penghasil produk layar monitor terbesar di Dunia (CRT, LCD, LED, Plasma dll)
7. Negara dengan tingkat pendaftaran hak paten produk tertinggi di dunia
8. Negara tempat pabrik/perusahaan elektronik terbesar di dunia : Samsung Electronics
9. Negara pemroduksi pembuatan kapal laut dan galangan kapal terbesar di dunia: Hyundai
Heavy Industry
10. Negara pemroduksi baja terbesar ke-2 di dunia: POSCO
11. Negara pemroduksi memori chips komputer terbesar
Rahasia
Kebangkitan
dan
Kemajuan
Korea
Ada suatu penelitian yang menyatakan bahwa semakin dihimpit kesusahan maka otak dan
kreatifitas manusia akan semakin berkembang, mungkin hal itulah yang mendeskripsikan Korea
paska kehancuran dan peperangan saudara. Seperti halnya negara yang baru bangkit dari
kehancuran, Korea memulai pembangunan ekonominya dari nol dengan membangun industriindustri standar negara berkembang, tekstil, sepatu, yang mudah dan ringan, lantas apa yang
membuatnya berbeda dengan negara berkembang lainnya pada masa itu (termasuk Indonesia).
Ini rangkuman yang menjadi beberapa ulasan poin untuk mempersingkat alasan dan rahasia
mengapa Korea Selatan maju begitu pesat, inilah dasar kebangkitan Korea Selatan:
1.
Pendidikan
Seperti halnya negara Asia Pasifik (Jepang, China, Taiwan, Indonesia dll) lainnya, Korea juga

terobsesi dengan matematika dan sains, SDM Korea diarahkan dalam penguasaan pelajaran
tersebut dan berusaha meningkatkan indeks kemampuan matematika dan sains untuk bersaing
secara global dengan mendatangkan ahli-ahli pendidikan untuk mendapatkan sistem pendidikan
terbaik. Lalu apa bedanya? Ketika masih berstatus negara berkembang (tahun 1970-an)
pemerintah Korea serius dalam pengembangan pendidikan dengan kucuran dana lebih dari 20%
untuk pendidikan tidak termasuk gaji guru/pengajar, dan tidak hanya pendidikan berorientasi
nilai saja akan tetapi juga aplikasi matematika dan sains terapan yang artinya penelitian untuk
teknologi dan pengembangannya, Tahun 1959, pemerintah Korea sudah mendirikan Korean
Atomic Energy Commision. Pertengahan tahun 1960, Kementerian Sains dan Teknologi
dibentuk. Lalu Korea Institute of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industrial.
2.
Hukum
Pemerintahan yang stabil dengan masyarakatnya yang patuh aturan terbentuk oleh sistem dan
penegakan hukum yang kuat tanpa pandang bulu. Korea menegakan hukum dengan baik, tidak
hanya sekedar undang-undang atau slogan belaka tetapi aplikatif seperti reformasi dan efisiensi
birokrasi, hukuman dengan vonis yang berat bagi koruptor dan berbagai macam bentuk
penegakan hukum lainnya yang tepat sasaran.
3.
Kultur
dan
Budaya
Terbiasa beratus-ratus tahun dengan keadaan susah dan sumber daya alam yang terbatas
membentuk kepribadian tangguh, pantang menyerah dan rajin bekerja orang-orang di Asia Timur
(jepang, Korea, China). Budaya malu kalau tidak bekerja atau gagal sudah mendarah daging.
Orang Korea atau Jepang jika dalam kondisi bekerja atau berusaha maka mereka akan
mengerjakan pekerjaan itu sungguh-sungguh dengan kedisiplinan tinggi dan tepat waktu.
5.
Fokus
dan
Perencanaan
yang
Matang
Sejak awal, Korea memfokuskan negaranya pada peningkatan kemampuan matematika, sains
beserta terapannya, jadi tidak hanya sekedar nilai ujian tinggi atau raihan medali emas olimpiade
sains (fisika, kimia, biologi) tetapi bagaimana ilmu eksakta itu diaplikasikan pada teknologi
terkini dan teknologi masa depan, hal ini dimaksudkan pada tujuan negara yang berorientasi
ekspor barang jadi (mengingat minimnya SDA yang dimiliki Korea) sehingga dapat
memenangkan pasar global. Lihatlah sekarang, Industri-industri utama Korea Selatan adalah
otomotif, semikonduktor, elektronik, pembuatan kapal, dan baja. Korea juga dengan intens
mengembangkan industri-industri strategis masa depan, seperti Nanoteknologi, Bioteknologi,
Teknologi Informasi, Robotika, dan teknologi ruang angkasa.
6.
Nasionalisme
Seperti halnya Jepang, orang Korea lebih bangga memakai bahasa, tulisan dan produk Korea
sendiri dibandingkan produk atau bahasa lain di luar bahasa mereka. Dengan rasa dan sikap
nasionalisme yang tinggi, para pengusaha Korea bisa dengan mudah memasarkan produknya di
negara sendiri dan berjuang keras memasarkan produknya di LN tanpa atau dengan bantuan dari
pemerintah, yang diimbangi juga dengan kebijakan pemerintah yang mempermudah izin usaha,
pajak yang rendah serta birokrasi yang cepat.
Rahasia kebangkitan Korea Selatan adalah rahasia umum yang semua negara dapat
melaksanakannya, dan ane yakin Indonesia mampu, karena nasib itu dapat berubah tergantung

seberapa kuat usaha dan keinginan subjek yang mau merubah nasibnya, bukankah Allah
mengatakan dalam Al-Quran bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum
itu sendiri yang mau mengubahnya (QS 13:11). Siapkah anda berubah (kepada hal yang positif)?
Anda bisa, kita semua bisa, Indonesia BISA!
Rahasia Kesuksesan Korea Selatan
Jatuh bangun mewarnai sejarah panjang negeri di semenanjung Korea ini. Sikap patriotik dan
daya juang masyarakat Korea begitu heroik yang pada akhirnya mengantarkan negara ini tampil
sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Betapa tidak, dalam waktu empat dekade, sejak
merdeka dari penjajahan Jepang, Korea Selatan menjelma sebagai negara paling kaya dan
tercanggih di dunia dengan nilai ekonomi triliunan dolar.
Padahal tahun 1950, Korea Selatan masih tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Boleh dibilang sama miskinnya dengan negara-negara di benua Afrika dan Asia. Hingga satu
dekade berikutnya, negeri ini masih tertinggal dari tetangganya Korea Utara. Perekonomian pun
masih hanya mengandalkan dari pertanian. Tak hanya itu, negeri gingseng ini pun miskin akan
sumber daya alam. Belum lagi akibat pendudukan Jepang maupun Perang saudara Korea,
negeri ini nyaris hancur. Dengan pendapatan per kapita negara masih di bawah 100 dolar
Amerika Serikat sama dengan Indonesia Korea Selatan terus berpacu dengan waktu.
Ya, di awal 1960-an, Korea Selatan masih baru mampu membukukan income (pendapatan) per
kapita sekitar 80 dolar per kapita. Tahun 1963, merangkak ke 100 dolar . Di tahun 1995
melonjak menjadi 10.000 dolar. Dan 2007 kemarin, menyentuh angka 25.000 dolar per kapita.
Dengan kata lain, pendapatan per kapita Korea naik 235 kali lipat. Sementara Indonesia di tahun
yang sama hanya mampu melipatgandakan 31 kali saja, yakni 2.200 dolar per kapita.
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor
impor yang memukau, dengan nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia.
Sementara nilai impornya terbesar kesebelas. Melihat gelagatnya yang terus meningkat,
Goldman Sachs memprediksikan Korea di tahun 2050 nanti akan menjadi Negara terkaya nomor
2 di dunia. Korea pun bakal dicatat sebagai bangsa dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi
tercepat sepanjang sejarah manusia di muka bumi.
Memang, krisis ekonomi yang melanda Asia di tahun 1997 mau tidak mau merontokkan
pertahanan perekonomian Korea Selatan, termasuk rasio utang yang besar, pinjaman luar yang
besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Lewat sektor industri dan konstruksi, ekonomi
Korea Selatan mulai bangkit kembali pada 2002.
Tengok saja, kini produk-produk elektronik Korea Selatan, Samsung dan LG, telah menguasai
dunia. Mulai dari telepon seluler (ponsel) canggih, televisi plasma, LCD, sampai semikonduktor.
LG tampil sebagai perusahaan pembuat panel plasma terbesar di dunia. Begitu pula dengan
Samsung, kini dikenal sebagai konglomerat terbesar di dunia yang tak kalah besar dari General
Electric. Pun dengan Hyundai dan Samsung Heavy Industries, adalah industri pembuatan kapal
terbesar di dunia dan mengalahkan Jepang sejak tahun 2004. Sebagai industri otomotif, Hyundai
juga menjadi perusahaan otomotif ke 5 terbesar di dunia.

Infrastruktur teknologi yang dikembangkan Korea Selatan telah mampu mengantarkannya


sebagai Negara termaju. Sejak tahun 2000, seluruh masyarakat Korea Selatan telah menikmati
jaringan internet 100 Mbit per detik, siaran televisi interaktif kelas high-definition, hingga
teknologi komunikasi 4G.
Strategi Besar
Perekonomian Korea Selatan, awalnya dibangun dengan membangun industri-industri standar
negara berkembang, seperti tekstil, sepatu yang mudah dan ringan. Rupanya, penguasa negeri
gingseng ini tak mau setengah-setangah. Segala kebutuhannya telah dipersiapkan sejak dini,
mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia dan pengetahuan untuk level industri selanjutnya.
Sebut saja, industri berat dan strategis, baja, otomotif, perkapalan dibangun bukan untuk
dimajukan tapi untuk menguasai dunia.
Memang, orientasi pada pasar ekspor sudah sejak awal dipersiapkan Korea Selatan sebagai
strategi besarnya untuk menguasai market (pasar) dunia. Karena mereka sadar, dengan kondisi
sumber daya alam yang sangat terbatas dan market dalam negeri yang kecil. Satu-satunya jalan
adalah export oriented seperti yang dilakukan juga oleh Jepang.
Untuk melancarkan strategi tersebut, pemerintah memberikan dukungan penuh pada dunia usaha.
Dengan menyediakan infrastruktur, modal yang murah, pengenaan pajak yang rendah untuk
industri unggulan, dan menyiapkan sumber daya manusia berkualitas tinggi. Efisiensi dan
manajemen mutu pada level birokrasi. Dimana para birokrat dididik dengan proses belajar dan
disiplin kelas dunia serta berkualitas. Pemangkasan inefisiensi mampu menelorkan kebijakan
bermutu tanpa harus melupakan aturan birokrasi.
Nasionalisme
Tak sekadar berorientasi pada ekspor, pemerintah pun mengajak kalangan konglomerat Korea
Selatan, seperti Hyundai, Samsung, dan LG untuk tampil bersama sebagai pejuang yang sangat
nasionalis. Mereka berjuang mati-matian menembus pasar dunia demi kemajuan bangsa. Ya,
dengan atau tanpa bantuan dari pemerintah sekalipun.
Para pemimpin Korea Selatan juga punya visi ke depan dalam penyerapan dan pengembangan
teknologi. Setidaknya, inilah salah satu kunci dari semua bangsa-bangsa termaju. Di tahun 1959,
pemerintah Korea Selatan sudah mendirikan Korean Atomic Energy Commision. Setahun
kemudian, Kementerian Sains dan Teknologi dibentuk. Lalu menyusul Korea Institute of Science
and Technology yang dibentuk untuk riset industrial.
Dari sinilah langkah berikutnya proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan secara besarbesaran. Tak tanggung-tanggung, para ilmuwan asing dan segala macam teknologi terbaru dari
Barat diserap habis-habisan. Sejak era 1970-an, meski berat, pemerintah telah memberikan lebih
dari 20 persen anggarannya untuk mengakselerasikan proses belajar bangsa itu. Generasipenerus
Korea Selatan juga didorong untuk belajar ke kampus-kampus paling terkemuka dunia. Riset dan
penelitian digalakkan, orang-orang serta badan-badan riset yang unggul diberi dana yang sangat

besar oleh pemerintah. Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang besar dianalisis
dan dikejar habis-habisan, baik oleh pemerintahnya maupun swasta.
Hasilnya? Saat ini Korea Selatan memiliki industri otomotif, semikonduktor, elektronik,
pembuatan kapal, dan baja yang bermutu. Pengembangan industri-industri strategis masa depan
lainnya, seperti Nanoteknologi, Bioteknologi, Teknologi Informasi, Robotika, dan teknologi
ruang angkasa sudah bisa dinikmati dan menguasai dunia. Manusia Korea Selatan memiliki
rangking teratas dalam kemampuan matematika, sains, problem solving dan membaca dalam
peringkat OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).
Menurut ekonom Korea Institut for International Economic Policy, Chuk Kyo Kim, keberhasilan
Korea Selatan dapat tidak lepas dari perhatian besar pemerintah Korea Selatan pada pendidikan,
pembangunan sumber daya manusia, serta investasi agresif di kegiatan penelitian dan
pengembangan.
Cinta Produk Lokal
Tak dipungkiri, kemajuan ekonomi dan perindustrian Korea Selatan tak lepas dari penguasaan
bangsa Korea dalam industri manufaktur yang berkembang menjadi riset-pengembangan. Tak
hanya itu, penguasaan industri ini didukung penguasaan pasar lokal oleh bangsanya sendiri.
Dengan lakunya produk-produk yang diproduksi perusahaan lokal berarti perusahaan lokal akan
terus maju dan berkembang menjadi besar bahkan raksasa. Hal ini berdampak langsung pada
penciptaan lapangan pekerjaan. Hasil pertumbuhan industri dan ekonomi digunakan untuk
kemakmuran bangsa Korea.
Setidaknya, selain political will dari pemerintah yang tinggi terhadap pembangunan bangsanya,
mentalitas rakyat Korea sudah terbentuk dengan bangga dan cinta menggunakan produk lokal.
Konon, orang Korea paling benci menggunakan produk dari negara yang pernah menjajahnya
yakni Jepang. Untuk menggunakan produk canggih, secara bertahap dan mandiri, mereka
memproduksi sendiri. Karakter bangsa yang cinta akan produk dalam negeri ini membuat
perusahaan-perusahaan raksasa Korea tampil sebagai leader market di dalam negeri sekaligus
bertahap leading di luar negeri.
Boleh dibuktikan, produk-produk dari brand Samsung, Hyundai, KB Financial Group, Shinhan
Financial Group, Samsung Life Insurance, Korea Electric Power, LG menjadi pilihan utama
warga Korea. [QA]
***
Merdeka Di Tahun yang Sama
Sejatinya, Korea Selatan dan Indonesia sama-sama terbebas dari penjajahan Jepang pada tahun
1945. Ya, hanya selisih beberapa hari saja. Tepatnya, dua hari setelah Korea Selatan merdeka,
Indonesia pun memproklamirkan diri sebagai republik. Kondisi perekonomian yang morat marit,
manajemen pemerintahan yang rawan konflik, kualitas sumberdaya manusia yang rendah hingga
munculnya konflik kepentingan mewarnai perjalanan kedua republic pasca kemerdekaan.

Namun negeri Korea yang minim sumberdaya alam mampu meninggalkan jauh Indonesia.
Setidaknya, kemajuan yang ditunjukkan Korea Selatan pada dunia selama ini dapat diambil
pelajaran. Diantaranya;
- Bangsa Korea Selatan berjuang mati-matian untuk memajukan bangsanya agar dapat menyalip
Negara yang pernah menjajahnya yakni Jepang atau Negara-negara yang pernah melecehkannya
seperti Amerika.
- Besarnya peran pemerintah dalam pendidikan, pengembangan sumber daya serta investasi yang
besar dalam industri teknologi.
- Rasa nasionalisme masyarakat Korea Selatan yang begitu tinggi ditunjukkan dengan mencintai
dan menggunakan produk (lokal) bangsa sendiri.
- Keberpihakan pemerintah pada dunia usaha/industri dalam mengembangkan industri baik untuk
pasar dalam maupun luar negeri. Sehingga kedua pihak ini bersinergi menjadikan produkproduknya mampu menguasai pasar dunia. [QA]

Anda mungkin juga menyukai