Anda di halaman 1dari 3

KOREA SELATAN

Republik Korea (bahasa Korea: Daehan


Minguk (Hangul: 대한민국; Hanja: 大韓民
國); bahasa Inggris: Republic of Korea/ROK)
atau biasa dikenal sebagai Korea
Selatan atau Korsel adalah sebuah negara
di Asia Timur yang meliputi bagian
selatan Semenanjung Korea. Di sebelah
utara, Republik Korea berbataskan Korea
Utara, di mana keduanya bersatu sebagai
sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut
Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara.
[12]
 Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國).[13] oleh penduduk Korea Selatan dan
disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮; "Chosŏn Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan
adalah Seoul (서울).
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Zaman
Paleolitikum Awal.[14][15] Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-
gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea di bawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu di
bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena
dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat
pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Geografi
Luas Korea Selatan adalah 100.339 km2,[27] lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya
sebagian besar berbukit dan tidak rata.[28] Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu
sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan
bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang
terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae,
dan Busan.[29]
Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau,[30] sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak
berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea Selatan. Pulau Jeju yang
terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah pulau terbesar dengan luas
area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi sekaligus sebagai titik tertinggi di
Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju.[31] Pulau yang terletak di wilayah paling timur Korea
Selatan adalah Uileungdo dan Batu Liancourt sementara Marado dan Batu Socotra merupakan
pulau yang berada paling selatan di wilayah Korea Selatan.[29]
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di
Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu),
yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di
seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada
suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi. Korea Selatan juga rentan akan
serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa
tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari Gurun
Gobi di Tiongkok yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.
Politik
Sistem pemerintahan
Korea Selatan adalah negara republik.[32] Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya,[33] Korea
Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif.[34] Lembaga
eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun
dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis
Nasional .[35] Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala
pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.[36] Pelaksanaan
sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini
terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas
9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat
selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.

Ekonomi
Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB.
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur,[44] Korea Selatan telah mencapai
rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia.
[45]
 Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas.[46]
Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata –
rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989.[47][47] Jumlah
ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi – ekonomi menengah di Uni
Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han.[48]
Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan,
termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang
tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8%
pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3%
pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa
pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri
dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar
5,8%. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003.[49] Indeks
gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007.[49] Nilai investasinya
sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.[49]
Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi,
[50]
 semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam
peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat
dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati
peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks
Kemudahan Berbisnis[51] dan ketiga puluh satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan
Ekonomi berdasarkan data tahun 2010.[52]

Demografi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Demografi Korea Selatan
Korea Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 487,7 jiwa/km².[60] Jumlah ini
sepuluh kali lebih banyak daripada rata – rata dunia. Kebanyakan penduduk hidup di daerah
perkotaan karena migrasi besar – besaran dari pedesaan selama ekspansi ekonomi yang pesat
pada tahun 1970, 1980 dan 1990.[61] Pada tahun 2005, Seoul merupakan kota terpadat di Korea
Selatan dengan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa[62] disusul oleh Busan (3,4 juta
jiwa), Incheon (2,4 juta jiwa), Daegu (2,3 juta), Daejeon (1,4 juta), Gwangju (1,4 juta) dan Suwon (1
juta).[62]
Pada tahun 2008, tingkat kelahiran per tahun sebesar 9 kelahiran dari 1.000 orang.angka ini
merupakan yang terendah di dunia sedangkan harapan hidup rata - rata sebesar 79,10 tahun[63] yang
merupakan tertinggi keempat puluh di dunia.[64]

Agama
Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau
atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7
juta penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja
Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan kurang
dari 35.000 warga Korea yang beragama Islam, dengan 100.000 orang pekerja yang berasal dari
negara Muslim, yaitu Bangladesh, Indonesia, dan Pakistan.[66]

Pendidikan
Pendidikan di Korea Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain:
kelompok bermain, sekolah dasar, pendidikan menengah, dan sekolah tinggi/universitas.
Berdasarkan hasil penelitian 2006 tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD,
Korea Selatan menempati urutan pertama dalam pemecahan masalah, urutan ketiga
dalam matematika dan urutan kesebelas pada bidang sains. Teknologi pada pendidikan di Korea
juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet
berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan.[67] Pemerintah Korea melalui Kementerian
Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga
mencapai 100.000 siswa per tahun.[68]

Budaya
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki kebudayaan yang sama, namun sejak Pembagian
Korea pada tahun 1945, masing - masing negara mengembangkan bentuk kebudayaan
kontemporer yang berlainan bentuk. Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRT,
namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda.[69] Kementerian
Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional
dalam bentuk modern lewat pembiayaan dan program - program edukasi.[70]

Anda mungkin juga menyukai