Anda di halaman 1dari 10

KOREA SELATAN

Disusun Oleh:

1. Hasanah

2. Dicky arifandi

3. Indri wahyuni

Kelas: XII IPS 2

Mata pelajaran:

Guru pembimbing: Nunung juniarti ,M.Pd

SMA NEGERI 1 SEGEDONG

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu guru (NUNUNG JUNIARTI M.Pd) sebagai Guru mata
pelajaran (Geografi) yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

~Topografi

Republik Korea (Hangul: 대한민국) atau lebih dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di
Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Korea Selatan berbatasan
dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning
di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang dan Selat Korea berada di bagian tenggara.[13]
Negara ini dikenal dengan nama Han-guk ( 한 국 ).[14] oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Nam
Cho-sŏn (남조선) oleh orang Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

~Politik

Politik Republik Korea atau Politik Korea Selatan berbentuk republik demokrasi perwakilan presidensial,
Presiden adalah kepala negara, dan menganut negara sistem multi-partai. Kekuasaan eksekutif
dilaksanakan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional.
Kekuasaan yudisial bersifat sendiri dan tidak bergantung kepada eksekutif dan legislatif dan terdiri atas
Mahkamah Agung, pengadilan banding, dan Mahkamah Konstitusi. Sejak tahun 1948, konstitusi atau
UUD Republik Korea telah diamendemen sebanyak lima kali, masing-masing amendemen menandakan
berdirinya pemerintahan republik baru. Saat ini, Republik Keenam dimulai dengan amendemen
konstitusi pada tahun 1987.

~ Pemerintahan

Negara Korea Selatan ini menganut sistem presidensial campuran. Setelah itu, di negara Korea Selatan
para presiden dipilih oleh rakyat secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun. Dan juga, presiden di
negara Korea Selatan dibantu oleh perdana menteri dan dewan negara yang lazim bisa juga disebut
sebagai kabinet.

Korea Selatan adalah negara republik. Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan
membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif
dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu
oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis Nasional. Presiden
bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang
paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka
untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9
hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam
tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat

~Ekonomi

Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB. Sebagai
salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang
memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia. Sementara, nilai impornya terbesar
kesebelas.
Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata – rata
8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989. Jumlah ini kira - kira 20
kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi – ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan
ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han.

Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk
rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2%
pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor
yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak
bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002
dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan sebesar 15% pada
tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai
investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.

Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi, semikonduktor
memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama
dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam
otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke tiga puluh enam dalam hal
tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan Berbisnis dan ketiga puluh satu dari
179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010.

Ekspor bergerak dalam bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel, kendaraan bermotor,
komputer, baja, kapal dan petrokimia dengan mitra ekspor utama RRT 21,5%, Amerika Serikat 10,9%,
Jepang 6,6% dan Hong Kong 4,6%. Korea Selatan mengimpor plastik, elektronik dan peralatannya,
minyak, baja dan bahan kimia organik dari RRT 17,7%, Jepang 14%, Amerika Serikat 8,9%, Arab Saudi
7,8%, Uni Emirat Arab 4,4% dan Australia 4,1%.

Jumlah tenaga kerja berada di peringkat kedua puluh lima dunia .

- Transportasi Korea Selatan

Transportasi di Korea Selatan terdiri dari kereta api, bus, kapal ferry dan penerbangan udara. Jalur
kereta api terdiri dari subway yang berada di enam kota: Seoul, Busan, Daegu, Gwangju, Daejon dan
Incheon. Operator kereta api Korail menyediakan pelayanan kereta api hampir keseluruh kota besar di
Korea Selatan.

Korea Selatan memiliki 103 bandar udara dengan Bandar Udara Internasional Incheon sebagai bandar
terbesar. Bandar udara Incheon pernah dinobatkan sebagai bandar udara terbaik di dunia oleh Airport
Council International. Bandar udara internasional lainnya yang terdapat di Korea Selatan antara lain
berada di Gimpo, Busan dan Jeju.

Maskapai penerbangan nasional Korean Air dibentuk pada tahun 1962, melayani 21.640.000
penumpang dengan 12.490.000 penumpang internasional. Asiana Airlines, dibentuk pada tahun 1988,
melayani penerbangan domestik dan internasional. Penerbangan lain seperti Hansung Airlines dan Jeju
Air melayani penerbangan domestik dengan harga yang lebih murah.

-Ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan IPTEK di Korea Selatan awalnya tidak berkembang dengan baik karena masalah
pembagian korea dan Perang Korea yang terjadi setelah masa kemerdekaan. Kemajuan IPTEK mulai
dirasakan pada tahun 1960-an ketika pemerintahan diktator Park Chung-hee di mana ekonomi Korea
Selatan melaju pesat.

Robotika telah menjadi penelitian dan pengembangan yang utama di Korea Selatan sejak 2003. Pada
2009, pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun taman tematik robot di Incheon dan
Masan dengan dana pemerintah maupun swasta. Pada 2005, Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Korea Selatan mengembangkan robot humanoid kedua di dunia yang mampu berjalan. Institut
Teknologi Industri Korea juga berhasil mengembangkan android Korea yang pertama, EveR-1 pada Mei
2006.

~ Pendidikan

Sistem Pendidikan di Korea Selatan: Budaya Menjadi yang Terbaik

Sistem pendidikan di Korea Selatan termasuk dalam deretan negara Asia yang berhasil menembus
peringkat dunia dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan laporan peringkat rata-rata skor PISA (Programme for International Student Assessment)
menyatakan bahwa, Korea Selatan berada di posisi ke-7 dengan skor membaca 514, matematika 526,
dan sains 519. Sebuah pencapaian luar biasa bagi negara yang baru membangun sistem pendidikannya
di akhir abad ke-20 bukan?

Bahkan artikel dari MBC Times yang berjudul 20 Best Education System In The World menyatakan sistem
pendidikan Korea Selatan berada di 5 besar dengan sistem pendidikan terbaik yakni Korea Selatan,
Jepang, Singapura, Hongkong, dan Finlandia.

Berikut ini 7 fakta menarik sistem pendidikan di Korea Selatan di bawah ini!

Lama Belajar yang Sangat Menguras Waktu

Para pelajar di Korea Selatan belajar di sekolah selama 16 jam sehari atau 50 jam seminggu. Artinya
mereka menjalani pendidikan di sekolah dari pagi hingga malam hari. Biasanya setelah pulang sekolah,
mereka akan mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel) hingga pukul 22.00. Selain itu, belajar di sekolah juga
dilakukan di hari Senin hingga Sabtu. Mereka libur pada saat hari libur nasional dan semester.Adapun
sisi positifnya, para pelajar akan terhindar dari kegiatan anarkis karena sudah terlalu lelah belajar.
Sedangkan, dampak negatifnya adalah banyak pelajar yang berkacamata karena intensitas belajar dan
membaca di sekolah.

Standar Kurikulum Pendidikan yang Disiplin dan Terstruktur

Standar kurikulum pendidikan yang diterapkan di Korea Selatan sangat mencerminkan keterampilan di
abad 21. Hal ini guna memberi bekal kompetensi menuju dunia kerja dan mempersiapkan diri menuju
jenjang berikutnya.

Sebagai contoh, kurikulum yang diterapkan di sekolah dasar dan menengah yang mencakup kegiatan
Pembelajaran Eksperimen Kreatif (CEL) atau aktivitas langsung seperti partisipasi di dalam organisasi,
menjadi volunteer, dan mengeksplorasi karier. Menariknya, bahkan setiap satu jam per minggu
eksplorasi karier dilakukan di sekolah menengah pertama.Eksplorasi karier ini untuk mendapatkan
pemahaman karier yaitu kondisi di mana suatu individu mengenal dan memahami potensi yang dimiliki
kemudian berusaha mengembangkannya.

Lima Mata Pelajaran Wajib

Terdapat lima subjek utama yang diwajibkan dan berlaku di dunia pendidikan Korea Selatan menurut
KICE (Korea Institute of Curriculum and Evaluation). Lima mata pelajaran utamanya yaitu Bahasa Inggris,
Bahasa Korea, Matematika, Sains, dan Studi Sosial. Hanya saja pada saat di sekolah dasar terdapat mata
pelajaran khusus tentang kehidupan. Lalu, di bangku menengah atas, terdapat tambahan pelajaran
tentang teknologi, ekonomi rumah tangga, aksara Cina, bahasa asing kedua, dan seni liberal.
Salah satu tujuan dari lima mata pelajaran utama tersebut adalah memudahkan para pelajar di Korea
Selatan nantinya saat memilih jurusan yang sesuai minat dan bakat menuju jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

Budaya Menjadi yang Terbaik yang Sangat Menonjol

Fakta menarik dari sistem pendidikan di Korea Selatan adalah adanya anggapan bahwa bakat tidak
terlalu penting. Sehingga para pelajar diajarkan untuk bekerja keras dan tekun mencetak prestasi.
Terlebih adanya anggapan tidak ada alasan untuk gagal atau berkata tidak bisa.

Budaya di Korea Selatan sangat menekankan prestasi akademis. Hal ini berpengaruh pada masa depan
para pelajar di Korea Selatan. Terlebih terdapat sistem ujian Korea Selatan yang menjunjung tinggi level
atau status universitas yang akan pelajar tersebut pilih.

Namun, sisi positifnya adalah adanya sikap responsif dari berbagai pihak dari keluarga hingga
pemerintah. Para orang tua akan sibuk berdoa untuk keberhasilan anak-anaknya dan Pemerintah yang
melarang pesawat beroperasi di atas lokasi ujian. Budaya ini pada akhirnya mampu menempatkan Korea
Selatan sebagai salah satu negara yang terdepan.

Tingkat Literasi Mencapai 100%

Salah satu pencapaian yang mengagumkan dari sistem pendidikan di Korea Selatan adalah mampu
mencapai tingkat literasi, tes analisa, dan kemampuan berpikir kritis 100%. Hal ini berhubungan dengan
tingkat intensitas waktu yang pelajar habiskan di sekolah untuk membaca. Selain itu, kualifikasi tenaga
pendidik yang sangat tinggi juga berpengaruh pada prestasi para pelajarnya. Tidak mengherankan
tatkala mengetahui profesi tenaga pendidik menempati posisi tertinggi selayaknya pahlawan yang
dipatuhi seperti orang tua sendiri.

Fasilitas Pendidikan yang Super Lengkap

Fasilitas pendidikan yang disediakan oleh pemerintah Korea Selatan sangat layak dan memadai.
Misalnya, adanya teknologi yang diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Sehingga setiap sekolah
sudah terpasang akses internet dengan kecepatan mencapai 10 Gbps.Akibatnya, setiap pelajar di Korea
Selatan memiliki akses belajar digital yang tidak terbatas. Mereka dapat mengakses informasi apa pun
secara cepat.

Penghargaan Besar Terhadap Profesi Tenaga Pendidik

Pelajar di Korea Selatan sangat menjunjung tinggi kesopanan terhadap guru mereka. Selain itu, mereka
juga sangat menghormati dan menghargai keberadaan guru yang mengajar karena pengorbanan jasanya
yang begitu besar.
Kualifikasi sebagai tenaga pendidik di Korea Selatan pun tidak sembarangan. Biasanya mereka dikenal
sebagai pribadi yang disiplin, keras, dan tegas dalam mendidik. Bahkan terkadang terdapat hukuman
fisik agar para pelajar mampu memahami materi di kelas dengan baik.

Itulah beberapa hal menarik yang diambil dari sistem pendidikan di Korea Selatan. Terdapat sisi positif
dan negatifnya masing-masing, namun sistem yang diterapkannya kini membawa Korea Selatan meraih
penghargaan yang luar biasa.

~ Potensi Bencana

Korea Selatan yang memiliki kondisi geografis seperti itu mengakibatkan negara ini mempunyai
beberapa potensi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan penduduk Korea
Selatan. Potensi bencana tersebut antara lain gempa bumi, gunung api meletus, banjir, cuaca ekstrim,
dan badai.

~ Penduduk

Penduduk Korea berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari
etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari
Asia Tengah. Jumlah penduduk Korea Selatan jauh lebih banyak dibandingkan Korea Utara karena
perbedaan luas yang cukup besar. Menurut data statistika tahun 2002 jumlah penduduk Korea Selatan
adalah sekitar 48.289.037 jiwa sedangkan jumlah penduduk Korea Utara adalah 22.224.195 jiwa. Pada
tahun 2007, jumlah penduduk Korea Selatan diperkirakan telah mencapai 48.456.369 juta jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk 498 jiwa per kilometer persegi. Hal ini menyebabkan perbedaan kebijakan
penduduk di negara tersebut. Di Korea Utara, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki keluarga yang
cukup besar (lebih kurang tiga orang anak tiap keluarga) sedangkan di Korea Selatan setiap keluarga
diharus maksimal memiliki satu anak. Jumlah anak yang lebih dari satu akan dikenakan pajak yang
sangat tinggi.

Jumlah penduduk Korea Selatan mengalami peningkatan per tahun rata-rata sejumlah 3 persen
sepanjang dekade 1960-an, namun jumlah ini menurun hingga 2 persen pada dekade selanjutnya. Pada
tahun 2005 tingkat pertumbuhan penduduk berada pada titik 0,21 persen dan diperkirakan akan terus
menurun hingga 0,02 persen pada tahun 2020.

~ Budaya

Dalam bidang kebudayaan Korea Selatan mempunyai beberapa kebudayaan, seperti tarian, seni rupa,
kesustraan, seni lukis, dan musik. Tarian yang ada di Korea Selatan contohnya tari toprng yang sering
ditampilkan dalam acara festival yaitu pada Festival Gangneung Danoje. Danoje diadakan untuk
meminta datangnya panen yang berlimpah, jatuh pada hari kelima bulan kelima kalender bulan serta
menandai akhir dari musim menanam gandum dan padi. Festival Gangneung Danoje merupakan festival
tradisional terbesar di Korea dan berlangsung hampir selama empat minggu pada bulan keempat sampai
awal bulan kelima kalender bulan. Musik, tarian, sastra, drama, dan kerajinan yang dikaitkan dengan
festival ini memiliki nilai artistrik yang tinggi dan sangat berharga karena festival ini telah berlangsung
selama kurang lebih seribu tahun dan mencerminkan sejarah dan kehidupan rakyat biasa.

~ Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk Korea Selatan Terdiri dari Mata Pencaharian primer, mata pencaharian
sekunder, dan mata pencaharian tersier. Mata pencaharian primer meliputi agrikultur, perkebunan, dan
perikanan yang merupakan mata pencaharian utama. Mata Pencaharian Sekunder meliputi
pertambangan dan manufaktur sedangkan mata pencaharian Mata Pencaharian tersier adalah mata
pencaharian yang bergerak disektor pelayanan dan jasa. Sektor pelayanan dan jasa merupakan sektor
yang paling banyak diminati pekerja Korea.

~ Hasil-Hasil Produksi

Hasil-hsil produksi Korea Selatan terdiri dari bidang agrikultur, peternakan, pertambangan dan industri.
Hasil produksi dari bidang agrikultur meliputi beras, gandum, kacang kedelai, dan kentang. Pada bidang
peternakan produksi yang dihasilkan oleh Korea Selatan adalah sapi yang dikategorikan dalam dua
golongan yaitu sapi yang dimanfaatkan dagingnya (sapi potong) dan sapi yang dimanfaatkan susunya
(sapi perah) kemudian ayam dan babi. Hasil tambang Korea Selatan hanya sedikit tidak sebanyak hasil
tmbang Indonesia Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng,
tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga. Selanjutnya adalah hasil industri, hasil industri
merupakan produktifitas utama korea selatan. Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja,
pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin
pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis. Korea
Selatan juga mengekspor hasil produksinya ke negara-negara lain untuk menambah devisa negaranya.
Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik,
dan tekstil. Selain melakukan ekspor, Korea Sekatan juga melakukan kegiatan Impor atas barang-barang
yang tidak tersedia di negaranya. Impor utama negara Korea Selatan antara lain adalah bahan bakar.

~ Teknologi

Korea Selatan merupakan salah satu Negara termaju di dunia dalam hal infrastruktur teknolgi. Industri-
industri Korea sekarang adalah otomotif, semikonduktor, elektronik, pembuatan kapal-kapal dan baja.
Korea juga dengan intens mengembangkan industri- industri strategis masa depan seperti
Nanoteknologi, Bioteknologi, Teknologi Informasi, Robotika dan teknologi ruang angkasa. Korea
mempunyai robor Humanoid ke 2 di dunia, HUBO,adalah robot berkepala Einstein(robot humanoid
pertama di dunia adalah Asimo dari Jepang). Mereka juga berambisi untuk menjadi “ world’s number 1
robotics nation” yaitu bangsa pengguna robot terbesar 2015 nanti. Kemajuan teknologi yang diraih
Korea bukan hasil temuan begitu saja, namun kerjasama pemerintah dan lembaga-lembaga independen
yang begerak dalam pengembangan kemajuan teknologi berjalan serasi.
Korea Selatan telah berhasil memerdekaan dirinya dari belenggu kemiskinan ilmu pengetahuan dan
ketidakmampuan teknologi. Korsel telah menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat dan dalam waktu sekitar 30 tahun telah beralih menjadi negara industri. Suatu proses yang
lumayan singkat ditandai sejak dicanangkannya Rencana Pembangunan Ekonomi Lima Tahun pada
tahun 1962 yang perlahan namun pasti meningkatkan nilai ekspor dan GNP.

Faktor umum penggerak evolusi iptek Korea Selatan adalah kemajuan riset. Korsel sendiri
mencanangkan program riset dan pengembangan ala Korsel yang disebut “Indigious R&D for
Technological Competitiveness”. Program ini mulai aktif semenjak tahun 1980 disaat pertumbuhan
industri Korsel semakin pesat dan kompleks dan negara-negara maju yang sebelumnya adalah rekanan
bisnis mulai memandang Korsel sebagai pesaing kuat.

Secara umum, faktor-faktor yang telah mempengaruhi perkembangan inovasi iptek Korsel adalah
penerapan secara sinergis strategi pemerintah dan kaum industriawan untuk senantiasa mencari
sumber-daya, pasar maupun teknologi di luar Korsel (outward looking), kebijakan pembangunan dengan
target industrialisasi, kebijakan dengan orientasi industri besar, tersedianya sumber daya manusia yang
memadai, dan pembangunan infrastruktur iptek yang dimotori oleh pemerintah. Tak pelak kekuatan
menonjol dari perkembangan inovasi Korsel adalah komitmen kuat pemerintah terhadap
pengembangan iptek berbasis teknologi nasional ditunjukkan dengan membidani lahirnya puluhan pusat
riset yang menjadi tenaga penggerak alias driving force bagi dinamika evolusi perkembangan iptek
Korsel.

Anda mungkin juga menyukai