PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan
berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya
manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan,
perkembangan dan kemajuan suatu negara.
Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan
dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10
dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan
monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO.
Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi
terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena
masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini
mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.
Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang
pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang
menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia.
Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan Nanyang
Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara
Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Sejauh mana pendidikan di Indonesia di bandingkan dengan Negara lain ?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan singapura ?
3. Tabel perbandingan Pendidikan Indonesia dan Singapore !
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan dikedua negara tersebut ?
5. Masalah pendidikan dikedua negara tersebut ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perbandingan Pendidikan
1 Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: PT. Citra Mandala Pratama, 1986. Cet I. Hal.2
2
perwakilan rakyat dalam parlemen. Maka tugas pokok negara dan pemerintahan di dalam
demokrasi ialah: a) melindungi bangsa dan negara terhadap agresi dari luar dan
pengrorongan dari dalam yang merusak kesatuan dan persatuan: b) Menegakkan kekuatan
hukum dan menjamin keadilan, serta c) Melaksanakan segenap konvensi dan peraturan,
agar tercapai ketenangan, ketenteraman, kedamaian dan kesejateraan di dalam negeri,
sebab hukum merupakan kekuatan pokok guna menegakkan ketertiban. Maka
membimbing rakyat itu harus diartikan sebagai mendidik semua warga mayarakat, anak,
orang dewasa dan orang lanjut usia, supaya: bisa berkembang dengan bebas dan
maksimal, dan mampu melakukan realisai-diri, bekerja dan hidup sejahtera.
2. Singapura
Singapura adalah sebuah pulau yang terletak di ujung Semenanjung Tanah Melayu,
yang awalnya bernama "Pulau Ujung" (Pu-Lo-Chung), "Salahit" Selat, dan berikutnya
"Temasek", "Tumasik" (Jawa), "Tam-ma-sik" (China). Istilah Singapura sediri muncul
pada tahun 1299 ketika Pangeran Sang Nila Utama singgah di pulau ini dan menemukan
seekor binatang seperti Singa, sehingga pulau itu disebut Lion City (Kota Singa). Versi
lain mengatakan bahwa pada abad ke-14 pulau ini menjadi tempat singgahnya para
pedagang Majapahit sehingga Singapura berarti kota (Pura) singgah
(Singgah).Penduduk Negara pulau ini adalah multi etnis.
Pada tahun 1818 Sir Stamford Raffles mengusulkan agar membentuk pelabuhan
baru yang strategis di ujung semenanjung, maka pada tanggal 29 januari 1819 tiba di
perkampungan melayu. Dikala itu suasana politik tidak stabil di karenakan Tengku Abdur
Rahman di pengaruhi oleh Belanda, yaitu dalam merebutkan kekuasaan. Disaat ayahnya
meninggal dunia maka di angkatlah Tengku Abdur Rahman menjadi pewaris tahta
kerajaan karena Tengku Hussein tidak di tempat. Maka Sir Stamford Raffles membuat
perjanjian dengan Tengku Husein akan dibantu menjadi Sultan asalkan Inggris bisa
membuka pelabuhan di Singapura. Maka semenjak itu Singapura menjadi pelabuhan bebas
yang berkembang pesat, banyak pedang dari Arab, Tiong hoa, dan India menjadikan
Singapura sebagai singgahan.
13 januari 1942, Jepang berhasil menyingkirkan Inggris dari tanah Melayu maka
Jepang pun bisa menguasai Singapura. 15 februari 1942, Inggris di bawah pimpinan
Letnan Jend. Artur Ernest Percival dan pasukannya menyerahkan diri kepada Jepang yang
di pimpin oleh Yamashita Tomoyuki. Singapura di dibri julukan oleh Jepang Syonan-to
cahaya selatan.
3
Pemerintahan singapura di kembalikan kepada inggris setelah terjadinya Perang
Dunia II. Lem Yew Hock berhasil mengambil alih ketua-ketua persartuan sekerja dan
anggota-anggota prokomunis yang membuat inggris setuju memberikan pemerintahan
sendiri pada tahun 1959.
Maka pada tanggal 9 Agustus 1965 singapura merdeka dan beridiri sendiri sebagai
Negara Republik. Singapura yang di pimpin oleh Lee Kuan Yew berhasil membawa
singapura menjadi Negara yang menguasai perdagangan dan lebih maju dari segi fasilitas.
a. Sistem pendidikan
Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan
dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua
kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis,
sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik,
pendidik, alat pendidikan dan lingkungan.2
4
dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20
tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut
pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya
Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa: pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman
(pasal 1 butir 2). 3
5
1) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun
pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk:
a) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat;
serta
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
a) Pendidikan menengah umum, dan
b) Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
a) Sekolah Menengah Atas (SMA),
b) Madrasah Aliyah (MA)
c) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
d) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: Akademi,
Politeknik, Sekolah tinggi, Institut, atau Universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi.
6
siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan
pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu
Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung
selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE
A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana
akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran
Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal
persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan
setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris
adalah IELTS 6.5.6
7
e. Polytechnics (Politeknik)
Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah
untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan
banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para
siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-
masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
f. Singapore Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa
tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke
dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal,
Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS)
dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana
yang diakui oleh dunia internasional.7
8
informasi
3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta -
meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan
nasional
4 Jenjang PAUD TK
TK SD
SD/MI SMP
SMP/MTs SMA
SMA/MA Persiapan menuju kuliah
5 Isi Pendidikan Pancasila Bahasa Inggris
Pendidikan Agama Matematika
Pendidikan Kewarganegaraan IPA
Bahasa Indonesia IPS
Membaca dan menulis Seni
Matematika (termasuk berhitung) Mother tongue language8
Pengantar SAINS dan Teknologi
Ilmu bumi
Sejarah nasional dan sejarah umum
Kerajinan tangan dan kesenian
Pendidikan jasmani dan kesehatan
Menggambar
Bahasa inggris
6 Faktor-faktor Faktor Tujuan Fasilitas yang memadai
yang Faktor Pendidik Faktor biaya
mempengaruhi Faktor peserta didik Faktor pendidik
Pendidikan Faktor Alat Faktor Anggaran
Faktor lingkungan Masyarakat Pendidikan
Efektifitas Pendidikan di Indonesia Analisis Kurikulum
9
Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Rendahnya Relevansi Pendidikan
Dengan Kebutuhan
7 Masalah- Rendahnya pemerataan kesempatan Kurang adanya hubungan
masalah belajar yang harmonis antara guru
Pendidikan Rendahnya mutu akademik dan murid
Rendahnya efisiensi internal karena
lamanya masa studi
Rendahnya efisiensi eksternal sistem
pendidikan
Terjadi kecenderungan menurunnya
akhlak dan moral
Kecerdasan emosional masih belum
mendapat perhatian yang memadai.9
F. Masalah-Masalah Pendidikan
1. Masalah pendidikan di Indonesia
Proses pendidkan harus berjalan sampai kapanpun, suatu bangsa akhirnya
membangun sebuah sistem pendidikan bagi bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan yang
dibangun itu harus sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu sistem dan praksis
pendidikan kita harus relevan. Itulah sebenernya menjadi permasalahan bagi pendidikan
kita. Kita sebagai bangsa telah memiliki sebuah sistem pendidikan.sistem itu telah di
kokohkan dengan adanya UUD NO.20 Tahun 2003. Persoalannya sekarang ialah, apakah
sistem pendidikan saat ini telah efektif untuk mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa
modern, memiliki kemampuan daya saing yang tinggi di tengah-tengah bangsa lain ?
Adapun masalah-masalah pendidikan yaitu meliputi :
9 Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban
Muhammadiyah, 2006) 10-16.
10
a. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertai banyaknya peserta didik yang
putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan.
b. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA),
matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi
tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.
c. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart
yang sudah ditentukan.
d. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi
pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang
cenderung terus meningkat.
e. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya
tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan
kenakalan remaja.
f. Dalam menghadapi globalisasi, kita masih memiliki kelemahan dilihat dari praksis
pendidikan nasional kita. Pendidikan di semua jenjang, sampai saat ini masih
mementingkan aspek kognitif. Aspek afektif seperti kecerdasan emosional, masih
belum mendapat perhatian yang memadai.
g. Pendidikan di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada kemampuan otak
kiri, sehingga menyebabkan pendidikan Nasional hanya mampu menghasilkan
orang-orang yang tidak mandiri, tidak kreatif, tidak mampu berkomunikasi secara
baik dengan lingkungan fisik dan sosial dalam komunitas kehidupanya.10
2. Masalah pendidikan di Singapura
Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid
Tentang masalah sistem pendidikan di Negara maju, memang sistemnya saat
ini sudah berjalan dengan baik itu digambarkan dengan desentralisasi pendidikan
yang itu masih belum mampu dilakukan oleh kebanyakan NegaraNegara
berkembang, masalah utama dengan sekolah-sekolah di Negara maju adalah
hubungan antara guru dan siswa. Ada konflik kepribadian dan nilai. Beberapa siswa,
khususnya di kelas bawah, bolos sekolah atau menyebabkan masalah di kelas karena
mereka tidak peduli, atau tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri.11
10 http://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
indonesia/ diakses pada 31/10/2017
11 http://anamwho.blogspot.com/2011/05/perbandingan-pendidikan.html diakses pada 31/10/2017
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang
pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan
Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan dasar negara
Singapura hanya 6 tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun dngan
rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, perbedaan berikutnya dalam jenjang pendidikan
menengah negara Singapura membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun dalam jenjang ini,
sementara negara Indonesia membutuhkan waktu 3 tahun tetapi negara Singapura pada
jenjang ini mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi Express, Normal Academic dan
Normal Technical, sedangkan Indonesia hanya menggunakan program akselerasi pada
sekolah-sekolah tertentu. Jadi penyelesaian dijenjang menengah di negara Singapura
membutuhkan waktu 11 tahun sedangkan negara Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun.
B. Saran
Seharusnya Pemerintah lebih memprioritaskan dunia pendidikan sehingga pendidikan
di negeri kita tidak carut marut, pihak sekolah atau kampus lebih tertuju pada kurikulum,
Generasi penerus diharapkan agar lebih mengembangkan pendidikan Negara kita sehingga
pendidikan di Indonesia tidak kalah dibanding Negara yang lain.
12