Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan
berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya
manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan,
perkembangan dan kemajuan suatu negara.
Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan
dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10
dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan
monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO.
Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi
terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena
masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini
mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.
Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang
pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang
menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia.
Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan Nanyang
Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara
Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Sejauh mana pendidikan di Indonesia di bandingkan dengan Negara lain ?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan singapura ?
3. Tabel perbandingan Pendidikan Indonesia dan Singapore !
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan dikedua negara tersebut ?
5. Masalah pendidikan dikedua negara tersebut ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perbandingan Pendidikan

Menurut Carter V. Good definisi pendidikan perbandingan adalah lapangan studi


yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan
sebagaimana terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini
menunjuk aspek operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau masyarakat.
Didalam mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh tidak
mesti memperhatikan dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain.

Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua


hal atau lebih untuk mencari kesamaankesamaan dan perbedaanperbedaannya. Dengan
demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai
usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem
pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaankesamaan dan perbedaanperbedaan
yang ada dari kedua hal tersebut.

Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah Comparative


Education. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut ke dalam bahasa
Indonesia. Dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya
berbagai istilah yang digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi
komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikstudan. Atau bisa juga disebut dengan studi
tentang pendidikan yang menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.1

B. Profil Kedua Negara


1. Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk Republik, terletak di


kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Berdasarkan posisi geografisnya,
negara Indonesia memiliki batas-batas: Utara - Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut
Cina Selatan. Selatan - Negara Australia, Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia.
Timur - Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik. Indonesia adalah negara
demokratis berasaskan keyakinan, bahwa satu lembaga politik harus menjamin adanya
kebebasan dan persamaan, di samping menjujung tinggi kekuasaan hukum dan sistem

1 Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: PT. Citra Mandala Pratama, 1986. Cet I. Hal.2

2
perwakilan rakyat dalam parlemen. Maka tugas pokok negara dan pemerintahan di dalam
demokrasi ialah: a) melindungi bangsa dan negara terhadap agresi dari luar dan
pengrorongan dari dalam yang merusak kesatuan dan persatuan: b) Menegakkan kekuatan
hukum dan menjamin keadilan, serta c) Melaksanakan segenap konvensi dan peraturan,
agar tercapai ketenangan, ketenteraman, kedamaian dan kesejateraan di dalam negeri,
sebab hukum merupakan kekuatan pokok guna menegakkan ketertiban. Maka
membimbing rakyat itu harus diartikan sebagai mendidik semua warga mayarakat, anak,
orang dewasa dan orang lanjut usia, supaya: bisa berkembang dengan bebas dan
maksimal, dan mampu melakukan realisai-diri, bekerja dan hidup sejahtera.

2. Singapura

Singapura adalah sebuah pulau yang terletak di ujung Semenanjung Tanah Melayu,
yang awalnya bernama "Pulau Ujung" (Pu-Lo-Chung), "Salahit" Selat, dan berikutnya
"Temasek", "Tumasik" (Jawa), "Tam-ma-sik" (China). Istilah Singapura sediri muncul
pada tahun 1299 ketika Pangeran Sang Nila Utama singgah di pulau ini dan menemukan
seekor binatang seperti Singa, sehingga pulau itu disebut Lion City (Kota Singa). Versi
lain mengatakan bahwa pada abad ke-14 pulau ini menjadi tempat singgahnya para
pedagang Majapahit sehingga Singapura berarti kota (Pura) singgah
(Singgah).Penduduk Negara pulau ini adalah multi etnis.

Pada tahun 1818 Sir Stamford Raffles mengusulkan agar membentuk pelabuhan
baru yang strategis di ujung semenanjung, maka pada tanggal 29 januari 1819 tiba di
perkampungan melayu. Dikala itu suasana politik tidak stabil di karenakan Tengku Abdur
Rahman di pengaruhi oleh Belanda, yaitu dalam merebutkan kekuasaan. Disaat ayahnya
meninggal dunia maka di angkatlah Tengku Abdur Rahman menjadi pewaris tahta
kerajaan karena Tengku Hussein tidak di tempat. Maka Sir Stamford Raffles membuat
perjanjian dengan Tengku Husein akan dibantu menjadi Sultan asalkan Inggris bisa
membuka pelabuhan di Singapura. Maka semenjak itu Singapura menjadi pelabuhan bebas
yang berkembang pesat, banyak pedang dari Arab, Tiong hoa, dan India menjadikan
Singapura sebagai singgahan.

13 januari 1942, Jepang berhasil menyingkirkan Inggris dari tanah Melayu maka
Jepang pun bisa menguasai Singapura. 15 februari 1942, Inggris di bawah pimpinan
Letnan Jend. Artur Ernest Percival dan pasukannya menyerahkan diri kepada Jepang yang
di pimpin oleh Yamashita Tomoyuki. Singapura di dibri julukan oleh Jepang Syonan-to
cahaya selatan.

3
Pemerintahan singapura di kembalikan kepada inggris setelah terjadinya Perang
Dunia II. Lem Yew Hock berhasil mengambil alih ketua-ketua persartuan sekerja dan
anggota-anggota prokomunis yang membuat inggris setuju memberikan pemerintahan
sendiri pada tahun 1959.

Pada tahun 1963-1965 Singapura digabungkan oleh Inggris ke Malaisya, maka


pada tanggal 7 Agustus 1965 Abdur Rahman memisahkan diri dari Malaisya karena
adanya konflik antara UMNO ( partai penguasa Malaisya ) dengan PAP (partai asli
Singapura).

Maka pada tanggal 9 Agustus 1965 singapura merdeka dan beridiri sendiri sebagai
Negara Republik. Singapura yang di pimpin oleh Lee Kuan Yew berhasil membawa
singapura menjadi Negara yang menguasai perdagangan dan lebih maju dari segi fasilitas.

C. Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural,


psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus
atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional.
Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan
dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa
berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.

a. Sistem pendidikan

Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan
dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua
kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis,
sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik,
pendidik, alat pendidikan dan lingkungan.2

b. Sistem pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin


terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan

2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009) 121-124.

4
dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20
tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut
pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya

Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa: pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman
(pasal 1 butir 2). 3

c. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua kegiatan


pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut
merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya. Meskipun
setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas dari tujuan
pendidikan nasional.4 Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.5

d. Jenjang Pendidikan di Indonesia

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat


perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar
(SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA,SMK), dan pendidikan
tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk
dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang
diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.

3 Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2004) 153-155.


4 Op.Cit. Hasbullah. Hal: 125
5 Op.Cit. Suparlan. Hal: 155

5
1) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun
pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk:
a) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat;
serta
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk
lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
a) Pendidikan menengah umum, dan
b) Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
a) Sekolah Menengah Atas (SMA),
b) Madrasah Aliyah (MA)
c) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
d) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: Akademi,
Politeknik, Sekolah tinggi, Institut, atau Universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi.

D. Sistem Pendidikan di Singapura

Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk


meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan
dasar. Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10,

6
siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan
pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu
Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung
selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE
A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana
akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran
Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal
persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan
setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris
adalah IELTS 6.5.6

Jenjang pendidikan di Singapura:

a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )


Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4
hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1
dan 2.
b. Primary Education ( Sekolah Dasar )
Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan
selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan
dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6.
c. Secondary Education ( SMP + SMA )
Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada
beberapa pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical),
sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE).
Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar
dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.
d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)
Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk
menempuh ujian GCE A Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan
nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level
Universitas di Universitas Lokal Singapura.

6 http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-singapore/ diakses pada 31/10/2017

7
e. Polytechnics (Politeknik)
Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah
untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan
banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para
siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-
masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
f. Singapore Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa
tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke
dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal,
Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS)
dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana
yang diakui oleh dunia internasional.7

E. TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN


SINGAPURA
Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat
dijelaskan melalui tabel di bawah ini :
No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di
Singapura
1 Dasar UUD 1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap
siswa memiliki bakat dan
minat yang unik
2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan, Membentuk masyarakat
kecerdasan, keterampilan dan Singapura yang berbudaya
budipekerti luhur, rasa cinta tanah air tinggi dalam hal etika,
(patriotisme), memupuk sikap disiplin dan prilaku sosial
membangun diri sendiri serta sehari-hari, serta
bersama-sama bertanggung jawab mengembangkan kreatifitas
membangun masyarakatnya anak didik khususnya
dibidang teknologi

7 http://PerbedaanPendidikanSingapuradanIndonesia_MyBlog.htm diakses pada 31/10/017

8
informasi
3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta -
meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan
nasional
4 Jenjang PAUD TK
TK SD
SD/MI SMP
SMP/MTs SMA
SMA/MA Persiapan menuju kuliah
5 Isi Pendidikan Pancasila Bahasa Inggris
Pendidikan Agama Matematika
Pendidikan Kewarganegaraan IPA
Bahasa Indonesia IPS
Membaca dan menulis Seni
Matematika (termasuk berhitung) Mother tongue language8
Pengantar SAINS dan Teknologi
Ilmu bumi
Sejarah nasional dan sejarah umum
Kerajinan tangan dan kesenian
Pendidikan jasmani dan kesehatan
Menggambar
Bahasa inggris
6 Faktor-faktor Faktor Tujuan Fasilitas yang memadai
yang Faktor Pendidik Faktor biaya
mempengaruhi Faktor peserta didik Faktor pendidik
Pendidikan Faktor Alat Faktor Anggaran
Faktor lingkungan Masyarakat Pendidikan
Efektifitas Pendidikan di Indonesia Analisis Kurikulum

9
Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Rendahnya Relevansi Pendidikan
Dengan Kebutuhan
7 Masalah- Rendahnya pemerataan kesempatan Kurang adanya hubungan
masalah belajar yang harmonis antara guru
Pendidikan Rendahnya mutu akademik dan murid
Rendahnya efisiensi internal karena
lamanya masa studi
Rendahnya efisiensi eksternal sistem
pendidikan
Terjadi kecenderungan menurunnya
akhlak dan moral
Kecerdasan emosional masih belum
mendapat perhatian yang memadai.9

F. Masalah-Masalah Pendidikan
1. Masalah pendidikan di Indonesia
Proses pendidkan harus berjalan sampai kapanpun, suatu bangsa akhirnya
membangun sebuah sistem pendidikan bagi bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan yang
dibangun itu harus sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu sistem dan praksis
pendidikan kita harus relevan. Itulah sebenernya menjadi permasalahan bagi pendidikan
kita. Kita sebagai bangsa telah memiliki sebuah sistem pendidikan.sistem itu telah di
kokohkan dengan adanya UUD NO.20 Tahun 2003. Persoalannya sekarang ialah, apakah
sistem pendidikan saat ini telah efektif untuk mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa
modern, memiliki kemampuan daya saing yang tinggi di tengah-tengah bangsa lain ?
Adapun masalah-masalah pendidikan yaitu meliputi :

9 Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban
Muhammadiyah, 2006) 10-16.

10
a. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertai banyaknya peserta didik yang
putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan.
b. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA),
matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi
tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.
c. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart
yang sudah ditentukan.
d. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi
pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang
cenderung terus meningkat.
e. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya
tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan
kenakalan remaja.
f. Dalam menghadapi globalisasi, kita masih memiliki kelemahan dilihat dari praksis
pendidikan nasional kita. Pendidikan di semua jenjang, sampai saat ini masih
mementingkan aspek kognitif. Aspek afektif seperti kecerdasan emosional, masih
belum mendapat perhatian yang memadai.
g. Pendidikan di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada kemampuan otak
kiri, sehingga menyebabkan pendidikan Nasional hanya mampu menghasilkan
orang-orang yang tidak mandiri, tidak kreatif, tidak mampu berkomunikasi secara
baik dengan lingkungan fisik dan sosial dalam komunitas kehidupanya.10
2. Masalah pendidikan di Singapura
Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid
Tentang masalah sistem pendidikan di Negara maju, memang sistemnya saat
ini sudah berjalan dengan baik itu digambarkan dengan desentralisasi pendidikan
yang itu masih belum mampu dilakukan oleh kebanyakan NegaraNegara
berkembang, masalah utama dengan sekolah-sekolah di Negara maju adalah
hubungan antara guru dan siswa. Ada konflik kepribadian dan nilai. Beberapa siswa,
khususnya di kelas bawah, bolos sekolah atau menyebabkan masalah di kelas karena
mereka tidak peduli, atau tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri.11

10 http://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
indonesia/ diakses pada 31/10/2017
11 http://anamwho.blogspot.com/2011/05/perbandingan-pendidikan.html diakses pada 31/10/2017

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang
pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan
Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan dasar negara
Singapura hanya 6 tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun dngan
rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, perbedaan berikutnya dalam jenjang pendidikan
menengah negara Singapura membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun dalam jenjang ini,
sementara negara Indonesia membutuhkan waktu 3 tahun tetapi negara Singapura pada
jenjang ini mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi Express, Normal Academic dan
Normal Technical, sedangkan Indonesia hanya menggunakan program akselerasi pada
sekolah-sekolah tertentu. Jadi penyelesaian dijenjang menengah di negara Singapura
membutuhkan waktu 11 tahun sedangkan negara Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun.
B. Saran
Seharusnya Pemerintah lebih memprioritaskan dunia pendidikan sehingga pendidikan
di negeri kita tidak carut marut, pihak sekolah atau kampus lebih tertuju pada kurikulum,
Generasi penerus diharapkan agar lebih mengembangkan pendidikan Negara kita sehingga
pendidikan di Indonesia tidak kalah dibanding Negara yang lain.

12

Anda mungkin juga menyukai