Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

M A K A LA H
(Negara Pilihan : Korea Selatan)
Disusun guna memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Pendidikan Komunitas Asia

Dosen Pengampu: Fajar Nugroho, M.Pd.

Oleh :

Nama : Rahayu Lestari


NIM : 4183111075
Univ Asal : Universitas Negeri Medan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

PMMDN – Kampus Merdeka 1


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
dan perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Korea Selatan. Tugas ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Pendidikan Komunitas
Asia dengan dosen pengampu yakni Bapak Fajar Nugroho, MPd. .
Kami berharap tugas ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami, dan umumnya bagi
teman – teman. Semoga dengan adanya tugas dari makalah ini dapat menambah wawasan
mengenaiKorea Selatan yang merupakan salah satu anggota dari APEC.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata
kuliah yang telah membimbing penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran
serta kritik yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pihak
yang membaca makalah ini.

Palu, Desember 2021

Rahayu Lestari
NIM. 4183111075

PMMDN – Kampus Merdeka i


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Sejarah .............................................................................................................................. 2
B. Geografi ............................................................................................................................ 3
C. Ekonomi ........................................................................................................................... 4
D. Masyarakat, Mata Pencaharian, dan Budaya .................................................................... 6
E. Pendidikan ........................................................................................................................ 7
F. Demografi ......................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUPAN............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 12

PMMDN – Kampus Merdeka ii


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia
Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea
berbatasan dengan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun
1948. Korea Selatan juga berbatasan dengan wilayah Rusia dan Cina dari arah utara, serta
berbatasan dengan Jepang dari arah selatan. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut
dengan Gojoseon untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke
14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea
dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han, Gojoseon mulai
mengalami disintegrasi.
Pada makalah ini akan dibahas sejarah terbentuknya negara Korea Selatan, kondisi
geografi dan ekonomi, keadaan masyarakat, mata pencaharian, dan budayanya, sistem
pendidikan, dan kondisi demografi Korea Selatan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah terbentuknya negara Korea Selatan?
2. Bagaimana kondisi geografi dan ekonomi Korea Selatan?
3. Bagaimana keadaan masyarakat, mata pencaharian, dan budaya Korea Selatan?
4. Bagaimana system pendidikan Korea Selatan?
5. Bagaimana kondisi demografi Korea Selatan?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan dari penulisan makalah
ini ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah terbentuknya negara Korea Selatan.
2. Mengetahui kondisi geografi dan ekonomi Korea Selatan.
3. Mengetahui keadaan masyarakat, mata pencaharian, dan budaya Korea Selatan.
4. Mengetahui system pendidikan Korea Selatan.
5. Mengetahui kondisi demografi Korea Selatan.

PMMDN – Kampus Merdeka 1


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

BAB II PEMBAHASAN

“K O R E A S E L A T A N”

A. SEJARAH
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut
dengan Gojoseon untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke
14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea
dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han, Gojoseon mulai
mengalami disintegrasi.

Peta Tiga Kerajaan Korea pada akhir abad ke-5.

Dinasti Buyoe, Okjeo, Dongye, dan konfederasi Samban menduduki Semenanjung


Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung
Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea
berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para
pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut
semenanjung Korea, yakni Balhae.
Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla.
Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada
abad ke 10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935. Silla
Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga
Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan
Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta
pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku
Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada
PMMDN – Kampus Merdeka 2
Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir
30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah
menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418–1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.
Antara 1592–1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat
dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an
sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam
pengaruh Tiongkok. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-
mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian
Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai
menjajah Korea.Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan
dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang
dilakukan Pemerintahan Sementara Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti
di Manchuria, Tiongkok dan Siberia.
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi
bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun
1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea
Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea
Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.

B. GEOGRAFI
Luas Korea Selatan adalah 100.339 km2, lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan
topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya
menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah
barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah
barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik
seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak
berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea Selatan. Pulau Jeju yang
terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah pulau terbesar dengan
luas area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi sekaligus sebagai titik
tertinggi di Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju. Pulau yang terletak di wilayah paling

PMMDN – Kampus Merdeka 3


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

timur Korea Selatan adalah Uileungdo dan Batu Liancourt sementara Marado dan Batu
Socotra merupakan pulau yang berada paling selatan di wilayah Korea Selatan.
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim.
Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat
celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir
bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim
dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi.
Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim
panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai
pasir kuning yang dibawa dari Gurun Gobi di Tiongkok yang juga melanda Jepang dan
sejauh Amerika Serikat.

C. EKONOMI
Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat sejak berabad-abad lalu hingga
sekarang. Korea Selatan yang awalnya merupakan negara kecil dengan ekonomi yang lemah
kemudian dapat tumbuh menjadi negara yang maju dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat
dengan pemerintahan yang semakin kuat pula, bahkan kini menjadi kekuatan ekonomi paling
maju ke 17 di seluruh dunia. Peningkatan ini dimulai dari keputusan Korea Selatan untuk
mengalihkan orientasi ekonominya dari agrikultur pada industri perdagangan, serta dengan
mengijinkan investasi luar untuk masuk. Korea Selatan sendiri memiliki dinamika ekonomi
yang naik-turun sebelum menjadi salah satu negara dengan perekonomian tertinggi di dunia
saat ini Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempati urutan ke-15 berdasarkan PDB
dan salah satu dari empat macan Asia Timur.
Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya
merupakan terbesar ke-8 di dunia (2007). Sementara, nilai impornya terbesar ke-11.
Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari
rata - rata 8% per tahun (US$2,7 milyar) pada tahun 1962 menjadi US$969.9 milyar pada tahun
2007. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han. Pada 2005, di
samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori,
monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama
dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam
otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke-36 dalam hal tingkat
pengangguran, ke-19 dalam Indeks Kemudahan Berbisnis dan ke-31 dari 179 negara dalam

PMMDN – Kampus Merdeka 4


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010. Majunya Korea Selatan saat ini
merupakan salah satu cermin perkembangan yang luar biasa juga melihat Korea Selatan tahun
1960an. Korea Selatan yang dianggap tidak stabil dan salah satu negara termiskin di dunia pada
1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara industri utama dan menjadi salah satu negara
termaju dalam kurang dari 40 tahun.
Sejak awal, strategi besar Korea adalah export oriented. Korea Selatan harus
mempersiapkan diri dan berjuang untuk merebut pasar dunia mengingat minimnya sumber
daya yang miliki. Ekonomi dibangun dengan membangun industri-industri standar negara
berkembang, tekstil, sepatu yang mudah dan ringan. Pemerintah sudah sekaligus
mempersiapkan segalanya, infrastruktur, sumberdaya, dan pengetahuan untuk level industri
selanjutnya. Industri berat dan strategis, baja, otomotif, dan perkapalan bukan untuk
dimajukan, tapi untuk mengusai dunia. Pemerintah memberikan dukungan yang kuat untuk
dunia usaha. Infrastruktur, modal yang murah, pajak rendah untuk industri unggulan, dan,
sumberdaya manusia berkualitas tinggi. Birokrasi dibuat super efisien dan berkualitas tinggi.
Para birokrat dididik dengan proses belajar dan disiplin kelas dunia. Hanya orang yang terbaik
yang ada dalam birokrasi dan birokrasi tidak ada waktu untuk korupi.
Para konglomerat, Hyundai, Samsung, dan LG adalah pejuang yang sangat nasionalis.
Mereka pada dasarnya akan berjuang untuk menembus pasar dunia demi kemajuan bangsa
Korea. Dengan, atau tanpa bantuan dari pemerintah. Para pemimpin Korea juga punya visi
yang sangat maju dalam penyerapan dan pengembangan teknologi. Inilah kunci dari semua
bangsa-bangsa termaju. Tahun 1959, pemerintah Korea sudah mendirikan Korean Atomic
Energy Commision. Pertengahan tahun 1960, Kementerian Sains dan Teknologi dibentuk.
Lalu Korea Institute of Science and Technology yang dibentuk untuk riset industrial. Setelah
itu, proses pembelajaran sains dan teknologi dilakukan secara besar-besaran. Para ilmuwan
asing dan segala macam teknologi terbaru dari Barat diserap habis-habisan. Riset dan
penelitian digalakkan, orang-orang serta badan-badan riset yang unggul diberi dana yang
sangat besar oleh pemerintah. Industri-industri dengan potensi pasar masa depan yang besar
dianalisis dan dikejar sekuat tenaga, baik oleh pemerintahnya maupun swasta.
Ekonomi Korea Selatan juga di dukung oleh jaringan transportasi yang maju. Korea
Selatan memiliki jaringan transportasi teknis canggih yang terdiri dari kecepatan tinggi kereta
api, jalan raya, rute bus, kapal ferry, dan rute udara yang berselang-seling negeri. Perusahaan
Korea Expressway mengoperasikan jalan raya tol dan fasilitas layanan perjalanan. Korail
menyediakan layanan kereta api sering ke semua kota utama Korea Selatan. Kemudian

PMMDN – Kampus Merdeka 5


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

Bandara terbesar Korea Selatan adalah Bandara Internasional Incheon, selain itu bandara
internasional lainnya juga termasuk Gimpo, Busan dan Jeju. Korean Air, merupakan
perusahaan penerbangan yang didirikan pada tahun 1962, melayani 21.640.000 penumpang,
termasuk 12.490.000 penumpang internasional pada tahun 2008.
Indonesia dan korea menjalin hubungan kerja sama yang erat di bidang ekonomi,
hubungan ini sangat mengesankan karena pada tahun 2005, volume perdagangan kedua negara
ini mencapai 13,2 milyar dolar Amerika, meningkat 32% bila dibandingkan dengan volume
perdagangan tahun 2004. Saat ini Korea merupakan salah satu mitra perdagangan terbesar bagi
Indonesia, bersama dengan Jepang, Amerika Serikat, China dan Singapura. Korea juga
menginfestasikan dana sebesar 4,5 milyar dolar Amerika di Indonesia dan jumlah itu mencakup
5% dari infestasi luar negeri Korea. Ini berarti bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra
penanaman modal terbesar Korea, dan diikuti oleh Cina dan Amerika Serikat.

D. MASYARAKAT, MATA PENCAHARIAN DAN BUDAYA


Penduduk Korea berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea
berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke
Peninsula Korea dari Asia Tengah. Jumlah penduduk Korea Selatan jauh lebih banyak
dibandingkan Korea Utara karena perbedaan luas yang cukup besar. Menurut data statistika
tahun 2002 jumlah penduduk Korea Selatan adalah sekitar 48.289.037 jiwa sedangkan jumlah
penduduk Korea Utara adalah 22.224.195 jiwa. Pada tahun 2007, jumlah penduduk Korea
Selatan diperkirakan telah mencapai 48.456.369 juta jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk
498 jiwa per kilometer persegi. Hal ini menyebabkan perbedaan kebijakan penduduk di negara
tersebut. Di Korea Utara, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki keluarga yang cukup besar
(lebih kurang tiga orang anak tiap keluarga) sedangkan di Korea Selatan setiap keluarga
diharus maksimal memiliki satu anak. Jumlah anak yang lebih dari satu akan dikenakan pajak
yang sangat tinggi.
Jumlah penduduk Korea Selatan mengalami peningkatan per tahun rata-rata sejumlah 3
persen sepanjang dekade 1960-an, namun jumlah ini menurun hingga 2 persen pada dekade
selanjutnya. Pada tahun 2005 tingkat pertumbuhan penduduk berada pada titik 0,21 persen dan
diperkirakan akan terus menurun hingga 0,02 persen pada tahun 2020.
Mata pencaharian penduduk Korea Selatan Terdiri dari Mata Pencaharian primer, mata
pencaharian sekunder, dan mata pencaharian tersier. Mata pencaharian primer meliputi
agrikultur, perkebunan, dan perikanan yang merupakan mata pencaharian utama. Mata

PMMDN – Kampus Merdeka 6


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

Pencaharian Sekunder meliputi pertambangan dan manufaktur sedangkan mata pencaharian


Mata Pencaharian tersier adalah mata pencaharian yang bergerak disektor pelayanan dan jasa.
Sektor pelayanan dan jasa merupakan sektor yang paling banyak diminati pekerja Korea.
Dalam bidang kebudayaan Korea Selatan mempunyai beberapa kebudayaan, seperti
tarian, seni rupa, kesustraan, seni lukis, dan musik. Tarian yang ada di Korea Selatan contohnya
tari toprng yang sering ditampilkan dalam acara festival yaitu pada Festival Gangneung
Danoje. Danoje diadakan untuk meminta datangnya panen yang berlimpah, jatuh pada hari
kelima bulan kelima kalender bulan serta menandai akhir dari musim menanam gandum dan
padi. Festival Gangneung Danoje merupakan festival tradisional terbesar di Korea dan
berlangsung hampir selama empat minggu pada bulan keempat sampai awal bulan kelima
kalender bulan. Musik, tarian, sastra, drama, dan kerajinan yang dikaitkan dengan festival ini
memiliki nilai artistrik yang tinggi dan sangat berharga karena festival ini telah berlangsung
selama kurang lebih seribu tahun dan mencerminkan sejarah dan kehidupan rakyat biasa.

E. PENDIDIKAN
Pemerintah Korea Selatan pada tahun 1950 telah mengambil keputusan penting dengan
upaya mengembalikan pendidikan pada jalurnya. Dua pendekatan yang digunakan yakni
kuantifikasi dengan memperluas bidang-bidang yang mendukung pendidikan mulai dari sarana
sekolah, siswa, guru, kurikulum, dan jenjang pendidikan. Pendekatan kedua secara kualitas,
Korea Selatan membuat inovasi-inovasi pendidikan yang dapat menghasilkan SDM unggul
sesuai kebutuhan dunia kerja/industri dan meningkatkan taraf ekonomi, sosial, dan budaya
masyarakat.
Kebijakan pendidikan di Korea Selatan dengan membentuk negara yang modern dan
perubahan rezim sosial ke lebih liberal kapitalisme meningkatkan daya saing pertumbuhan
industri dan ekonomi. Namun kemajuan dua hal tersebut didukung Sumber daya manusia dan
juga penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Korea Selatan telah menempatkan pendidikan di atas prioritas pembangunan
nasionalnya, melakukan investasi besar-besaran dalam pendidikan, mengembangkan dan
menyelaraskan sistem pendidikan dengan rencana pembangunan nasionalnya. Korea Selatan
menyadari bahwa angkatan kerja terlatih dapat mendorong pertumbuhan ekonomi namun
kekurangan sumber daya untuk berinvestasi di setiap sekolah melalui pendekatan bertahap,
berurutan dan berjenjang. Masyarakat Korea Selatan memiliki gairah dan semangat yang tinggi

PMMDN – Kampus Merdeka 7


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

(passion) pada pendidikan kepada diri sendiri dan anak-anaknya karena pendidikan adalah
gengsi bagi keluarga bahkan dampak buruknya bunuh diri.
Sistem pendidikan sekolah mengacu pada pendidikan wajib belajar Sembilan tahun
dimulai dari sekolah dasar. Pendidikan Korea pada tahun 2019 telah memiliki jenjang yang
mantap dimulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi dan pendidikan seumur hidup.
Sistem pendidikan Korea Selatan yang berkualitas bertumpu pada empat pilar yakni: (1)
menempatkan pendidikan sebagai pusat dari strategi pembangunan jangka panjang, (2)
mendapatkan orang yang tepat untuk menjadi guru, (3) mengembangkan guru-guru tersebut
menjadi pengajar yang efektif, dan (4) mengutamakan TIK pendidikan.
Pendidikan perguruan tinggi di Korea Selatan telah dispesialisasi berdasarkan bidang-
bidang penelitian, pengajaran, dan pendidikan teknis. Inovasi proyek BK 21 juga
meningkatkan kemajuan pendidikan di perguruan tinggi. Dengan proyek BK 21, Korea
berhasil bersaing pada dunia global khususnya pendidikan tinggi. Program BK 21 memberikan
anggaran dana bagi mahasiswa dan peneliti untuk melakukan penelitian yang berkualitas dan
penulisan artikel.
Kebijakan kerjasama industry-akademik juga menarik diamati, ketika perusahaan yang
ada di Korea bekerja sama dengan para profesor di kampus untuk menghasilkan inovasi dan
teknologi modern berdasarkan kolaborasi yang menguntungkan keduanya. Universitas
diberikan kesempatan untuk menyusun program dalam rangka menghasilkan tenaga kerja yang
terampil dan kompeten sedangkan dunia industri memaksimalkan potensi tersebut pada
perusahaannya masing-masing.
Di tengah kemajuan pendidikan Korea Selatan yang sangat baik, namun tantangan
pendidikan selalu ada. Beberapa tantangan yang penting diperhatikan pada pendidikan Korea
Selatan kesetaraan gender, masih berfokus pada kuantitas, siswa yang terbebani alam belajar,
program les privat terhadap keuangan keluarga, masalah siswa putus sekolah dan siswa
terabaikan.
Berikut ini perbandingan Pendidikan di Korea dan Indonesia mulai dari Kebijakan
pendidikan yang dianut sistematis, bertingkat dan berurutan sedangkan di Indonesia cenderung
berubah-ubah.
- Pemberian otonomi yang bertanggung jawab kepada pihak pendidikan daerah sedangkan
di Indonesia cenderung sentralistik.

PMMDN – Kampus Merdeka 8


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

- Sistem pendidikan seumur hidup bagi seluruh masyarakat Korea sedangkan di Indonesia
tidak atau belum mempercayai pendidikan sebagai kebutuhan akan hidup.
- Inovasi kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan industry di lapangan sedangkan
di Indonesia baru dimulai.Pengembangan guru dilakukan dengan menunjuk universitas
yang berdasarkan standar sedangkan di Indonesia belum sepenuhnya menjaga kualitas
dan mutu.

F. DEMOGRAFI
Korea Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 487,7 jiwa/km². Jumlah
ini sepuluh kali lebih banyak daripada rata – rata dunia. Kebanyakan penduduk hidup di daerah
perkotaan karena migrasi besar – besaran dari pedesaan selama ekspansi ekonomi yang pesat
pada tahun 1970, 1980 dan 1990. Pada tahun 2005, Seoul merupakan kota terpadat di Korea
Selatan dengan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa disusul oleh Busan (3,4 juta
jiwa), Incheon (2,4 juta jiwa), Daegu (2,3 juta), Daejeon (1,4 juta), Gwangju (1,4 juta)
dan Suwon (1 juta).
Pada tahun 2008, tingkat kelahiran per tahun sebesar 9 kelahiran dari 1.000 orang.angka
ini merupakan yang terendah di dunia sedangkan harapan hidup rata - rata sebesar 79,10 tahun
yang merupakan tertinggi keempat puluh di dunia.

PMMDN – Kampus Merdeka 9


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

BAB III PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Republik Korea atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia
Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea dengan luas daerah 100.339 km2,
lebih kecil dibanding Korea Utara. Di sebelah utara, Republik Korea berbatasan dengan Korea
Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Korea Selatan juga
berbatasan dengan wilayah Rusia dan Cina dari arah utara, serta berbatasan dengan Jepang dari
arah selatan. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut
dengan Gojoseon untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke
14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea
dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han, Gojoseon mulai
mengalami disintegrasi.
Dalam bidang ekonomi, Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat sejak
berabad-abad lalu hingga sekarang. Korea Selatan yang awalnya merupakan negara kecil
dengan ekonomi yang lemah kemudian dapat tumbuh menjadi negara yang maju dengan
pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan pemerintahan yang semakin kuat pula, bahkan kini
menjadi kekuatan ekonomi paling maju ke 17 di seluruh dunia. Peningkatan ini dimulai dari
keputusan Korea Selatan untuk mengalihkan orientasi ekonominya dari agrikultur pada
industri perdagangan, serta dengan mengijinkan investasi luar untuk masuk. Korea Selatan
sendiri memiliki dinamika ekonomi yang naik-turun sebelum menjadi salah satu negara dengan
perekonomian tertinggi di dunia saat ini Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempati
urutan ke-15 berdasarkan PDB dan salah satu dari empat macan Asia Timur.
Penduduk Korea berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea
berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke
Peninsula Korea dari Asia Tengah.
Mata pencaharian penduduk Korea Selatan Terdiri dari Mata Pencaharian primer, mata
pencaharian sekunder, dan mata pencaharian tersier. Mata pencaharian primer meliputi
agrikultur, perkebunan, dan perikanan yang merupakan mata pencaharian utama. Mata
Pencaharian Sekunder meliputi pertambangan dan manufaktur sedangkan mata pencaharian
Pencaharian tersier adalah mata pencaharian yang bergerak disektor pelayanan dan jasa. Sektor
pelayanan dan jasa merupakan sektor yang paling banyak diminati pekerja Korea.

PMMDN – Kampus Merdeka 10


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

Dalam bidang kebudayaan Korea Selatan mempunyai beberapa kebudayaan, seperti


tarian, seni rupa, kesustraan, seni lukis, dan musik. Tarian yang ada di Korea Selatan contohnya
tari toprng yang sering ditampilkan dalam acara festival yaitu pada Festival Gangneung
Danoje.
Korea Selatan telah menempatkan pendidikan di atas prioritas pembangunan
nasionalnya, melakukan investasi besar-besaran dalam pendidikan, mengembangkan dan
menyelaraskan sistem pendidikan dengan rencana pembangunan nasionalnya. Korea Selatan
menyadari bahwa angkatan kerja terlatih dapat mendorong pertumbuhan ekonomi namun
kekurangan sumber daya untuk berinvestasi di setiap sekolah melalui pendekatan bertahap,
berurutan dan berjenjang. Masyarakat Korea Selatan memiliki gairah dan semangat yang tinggi
(passion) pada pendidikan kepada diri sendiri dan anak-anaknya karena pendidikan adalah
gengsi bagi keluarga bahkan dampak buruknya bunuh diri.
Sistem pendidikan sekolah mengacu pada pendidikan wajib belajar Sembilan tahun
dimulai dari sekolah dasar. Pendidikan Korea pada tahun 2019 telah memiliki jenjang yang
mantap dimulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi dan pendidikan seumur hidup.

B. SARAN
Sebagai penyusun saya menyarankan kepada pembaca untuk menemukan referensi lain
yang berkaitan dengan topik yang dibahas pada makalah ini agar pengetahuan dan informasi
yang ingin diketahui dapat lebih lengkap dan detail.

PMMDN – Kampus Merdeka 11


Pendidikan Komunitas Asia Universitas Tadulako

DAFTAR PUSTAKA

https://www.geografi.org/2017/10/geografi-negara-korea-selatan.html
https://www.researchgate.net/publication/351344813_Laporan_Sistem_Pendidikan_Korea_S
elatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan

PMMDN – Kampus Merdeka 12

Anda mungkin juga menyukai