• Organisasi
– Anggota UKK IPT – IDAI
– Sekretaris Komite PPI RSUP Dr. Sardjito
– Member of Asian Society of Pediatric Infectious Disease (ASPID)
– Member of European Society of Pediatric Infectious Disease (ESPID)
– Member of Inernational Society of Infectious Disease (ISID)
Outline
• Situasi epidemiologi infeksi dengue
• Spektrum klinis infeksi dengue
• Bagaimana cara membedakan infeksi
dengue pada anak dengan demam.
• Gambaran klinis dan uji laboratorium
selama fase demam.
• Kesimpulan
Kira kira separuh penduduk dunia tinggal
di wilayah endemis Dengue
Indonesia
Insidensi DHF di Indonesia
Trend angka kematian karena DBD di Indonesia
Faktor Prognosis Kematian Sindrom
Syok Dengue
Anggy Pangaribuan, Endy P Prawirohartono, Ida Safitri Laksanawati
247
250
200
Jumlah kasus
147
150
110
100 94
80 85
76 72
64
48
50
25
16
0
2012 2013 2014 2015
Tahun
DD DBD DSS
Manifestasi Klinis
14
Days of illness: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Phases of dengue: Febrile Critical Recovery
6 Key features:
40
1. Temperature
38
Potential
Dehydration Reabsorption
clinical issues Fluid overload
Shock
2. Oral intake
3. Urine Bleeding
output
Capillary permeability
Organ Impairment
Laboratory
changes Platelet
4. WBC WBC
5. Platelet
Haematocrit
6. HCT
IgM/IgG
Viraemia
Virology and
Serology Adapted from WCL Yip, 1980 by Hung NT, Lum LCS, Tan LH
Kapan anak harus dicurigai sebagai infeksi dengue?
→ Dugaan Diagnosis (Probable dengue)
Tes torniket
Leukopenia
(+)
Warning signs
• Tidak ada perbaikan klinis saat fase • Kecenderungan perdarahan: epistaksis,
afebrile BAB hitam, hematemesis,
• Menolak intake melalui oral • Pusing
• Muntah persisten • Pucat, ekstremitas dingin
• Nyeri perut berat • Penurunan diuresis dalam 4-6 jam
• Letargis, perubahan perilaku
Tidak Ya
• Komorbid
Tidak Ya
• Indikasi sosial Rawat inap
Clinical & lab follow-up
• Febrile convulsion
• Encephalitis
20
Waktu yang tepat sangat penting dalam mendiagnosis dengue
Daumas RP, Passos SRL, Oliviera RVC, Nogueira RMR, Georg I, Marzochi
KBF, Brasil P. BML Infectious Disease 2013, 13:77
Tabel 4. OR dan parameter akurasi untuk mendiagnosis dengue
dari model regresi logistik multipel sesuai dengan kisaran data
yang disertakan (hanya klinis atau klinis dan laboratorium)
Adjusted diagnostic Sensitivity Specificity
odds ratio
OR 95% CI % 95% CI % 95% CI
Model 1 – Clinical
data only 3.84 1.54-10.24 84.6 46.8-93.0 66.7 38.6-78.8
4.05 1.69-10.31
History of Rash
Conjungtival
redness
Model 2 – Clinical
and laboratory data 4.1 1.61-1.22 80.8 59.6-94.6 71.1 53.3-84.4
Conjungtival redness
Leukocytes (In) 0.13 0.04-0.34
Hasil
• Prevalensi dengue: 48,5%
• Gejala klinis, injeksi konjungtiva dan ruam kulit merupakan
prediktor dari infeksi dengue
• Pemodelan yang menggabungkan klinis + lab (injeksi
konjungtiva dan angka leukosit) memiliki sensitivitas 81% dan
spesifisitas 71%, serta menunjukkan akurasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kriteria WHO untuk probable dengue.
2