Pembimbing :
dr. Dwi Indah Cahyani, Sp.A
PEMBAHASAN
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Penegakan Diagnosis
Tatalaksana
Pencegahan
Laporan kasus
DEFINISI
• Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Stegomiya aegypti dan
Stegomiya albopictus
• Demam Berdarah Dengue merupakan varian klinis dari infeksi
dengue dengan manifestasi demam tinggi, perdarahan,
hepatomegali, dan circulatory failure.
Suhendro, N., Chen, K., & Pohan , H. 2006. Demam Berdarah Dengue. Jakarta. hal. 1709-1713
EPIDEMIOLOGI
• Negara endemik : Asia Tenggara, Afrika, Mediterania Timur
• Indonesia termasuk negara hiperendemik dengue
• Merupakan negara kedua dengan kasus dengue terbanyak setelah Brazil
• Jumlah kasus meningkat dari 58 kasus (tahun 1968) menjadi 126.675 kasus pada tahun
2015.
• Jumlah kasus KLB 8.030 pada tahun 2015
• Angka kematian (Case Fatality Rate) DBD sebesar 0.97% pada tahun 2015
• Penderita DBD terbanyak adalah pada kelompok umur <15 tahun (95%), dan mengalami
pergeseran dengan adanya peningkatan penderita pada rentang usia 15-44 tahun.
Guzman, M., Halseted , S., & Artsob, H. (2010). Dengue: a continuing global threat. Nat ReV Microbiol, 7-14.
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
ETIOLOGI
• VIRUS DENGUE
• Arbovirus
• Genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae
• Berbentuk spherical dengan diameter 50 nm
• Termasuk virus single stranded (RNA)
• Memiliki 7 protein non struktural (NS) NS1 diekspresikan pada mamalia
• Memiliki 4 serotipe : DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
• Indonesia : DEN-3 masih dominan menyebabkan kasus dengue yang berat dan fatal
Guzman, M., Halseted , S., & Artsob, H. (2010). Dengue: a continuing global threat. Nat ReV Microbiol, 7-14.
VEKTOR
Stegomiya aegypti
Stegomiya albopictus
Stegomiya polynesiensis
Stegomiya niveus
Srikiatkhachom, A. (2007). Natural History of Plasma Leakage in Dengue Heamorrhagic Fever. The Pediatric Infectious Disease Journal, 283-290.
TEORI IMUNOPATOGENESIS
DBD & SSD
Srikiatkhachom, A. (2007). Natural History of Plasma Leakage in Dengue Heamorrhagic Fever. The Pediatric Infectious Disease Journal, 283-290.
MANIFESTASI KLINIS
World Health Organization. Comprehensive Guideliness for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised expanded edition. New
Delhi : WHO, Regional Office for south-east Asia;2011
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Sejak kapan pasien demam?
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Klinis
• Laboratoris :
1. Tes Serologis (IgM, IgG)
2. Deteksi Antigen (NS1)
3. Deteksi RNA (RT-PCR)
4. Isolasi Virus
Demam Dengue
Demam 2-7 hari, mendadak, tinggi, terus-menerus
Manifestasi perdarahan spontan seperti ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun uji tourniquet positif
Nyeri kepala, myalgia, artralgia, nyeri retroorbital
Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah, atau sekitar rumah
Leukopenia <4.000/mm3
Trombositopenia <100.000/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih
tanda dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Gejala dan tanda pada Demam Dengue
Hepatomegali
Terdapat kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu dari
- Peningkatan HCT >20% dari pemeriksaan awal atau data
populasi menurut umur
- Ditemukan adanya efusi pleura, ascites
- Hipoalbuminemia
Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis, ditambah bukti
perembesan plasma dan trombositopenia cukup untuk menegakkan diagnosis
DBD
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
SINDROM SYOK DENGUE
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
SINDROM SYOK DENGUE
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
Tekanan darah
Nadi tidak teraba tidak terukur Profound Syok
EXPANDED DENGUE SYNDROME
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
LABORATORIS
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
TATALAKSANA
Tata laksanaTersangka Infeksi Dengue
• Demam <7 hari • Nyeri kepala, nyeri retroorbital , mialgia, artralgia
22 • Ruam kulit • Leukopenia (4000/mL)
• Manifestasi perdarahan (uji tourniquet / • Terdapat kasus dengue di lingkungannya
spontan)
“Warning signs”
• Tidak perbaikan klinis saat suhu reda • Perdarahan: epistaxis, bab hitam, hematemesis,
• Menolak makan/minum menoragia, urin coklat (haemoglobinuria /hematuria)
• Muntah berulang • Giddines
• Nyeri perut hebat • Pucat, ekstrimitas dingin
• Letargi, perubahan perilaku • Diuresis menurun dalam 4-6 jam
Tidak Ya
• Ko-morbiditas Ya
Tidak • Indikasi sosial
Rawat inap Pemantauan klinis + lab
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Terapi simtomatis
Pemberian cairan rumatan (mainetenence) dengan perkiraan defisit 5%akibat
kebocoran plasma menggunakan cairan kristaloid NS 0,9%, Ringer Laktat,
Ringer Asetat
Apabila pasien masih dapat minum, anjurkan untuk minum yang cukup
Pemberian terapi cairan harus memperhatikan klinis & nilai hematokrit
Terapi cairan dihentikan bila keadaan umum stabil dan telah melewati fase kritis
(24-48 jam)
Monitoring: kondisi umum, tanda vital, produksi urin, darah serial, tanda-tanda
overload cairan
Chairulfatah, et.al., 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta. IDAI.
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi
• Berikan oksigen 2-4L/menit
• Periksa hematokrit
• Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB dalam 60 menit
Tidak
Syok teratasi
IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam Periksa Hct, BGA, gula darah,
kalsium, perdarahan (ABCS) *
Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Tanda vital stabil
Turunkan IVFD bertahap
Ht naik Ht turun
7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
Tidak didapatkan keluhan batuk, pilek, atau nyeri telan. Tidak ada
keluhan keluar cairan dari telinga, pendengaran pasien baik.
Defekasi pasien normal, frekuensi sehari sekali, konsistensi lunak,
tidak ada lendir dan darah.
Buang air kecil pasien normal, frekuensi 4-5x sehari, tidak ada nyeri
saat kencing maupun kencing berdarah.
Nafsu makan pasien turun dan badan terasa lemas. Tidak ada
mimisan, gusi berdarah, didapatkan ruam kemerahan pada kaki
pasien
RIWAYAT PENGOBATAN
Usia : 12 tahun
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 133 cm ~ usia 9 tahun
BB/Usia : <p5%
TB/ Usia : <p5%
BBI : 28,5 kg
%BBI : 77,1%
Status Gizi : Gizi Kurang,
Perawakan pendek
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DARAH LENGKAP
02/01/18 03/01/18
Mono 4,4% 4%
- Inf. Asering 20 tpm - Diet TKTP 1.500 Kal - DL Serial/24 jam Pasien KRS
- PO Paracetamol 3x 2cth - Susu 6 x 200 cc Kontrol poli Anak tgl 13
- PO Curcuma 2x1 Januari 2018
Demam 3 hari
Mendadak tinggi
Nyeri kepala
Badan lemas Tersangka infeksi dengue
MRS
Mual dengan Warning Signs
Nyeri perut
Riwayat teman sekolah MRS karena DBD
T 38,2 C
Hepatomegali
Ptekie (+)
PLT 90.000
WBC 1.900
38,2 C
37,7 C 37,2 C
KU baik.
PLASMA TD 100/70,
LEAKAG N 85x, RR 18x
PLT 68,000
E intake cairan baik,
BAK baik
PLT 90,000 WBC 5.300 (DBD)
WBC 1.900 HCT 40,2%
HCT 31,9%
Maintenance + 5%
Infus maint.20 tpm
defisit
PLT 77,000 + intake oral
1540 + 77 cc
WBC 9.300
HCT 38,8%
Klinis baik
WHO. Handbook for Clinical Management of Dengue, WHO.Geneva: World Health Organization; 2012
DD/DBD Grade Tanda & gejala Temuan laboratorium
DBD I - Demam (Onset akut, mendadak tinggi, - Trombositopenia (<100.000 mm3)
terjadi selama 2-7 hari) - Tanda kebocoran plasma:
- Manifestasi perdarahan (tourniquet test - Peningkatan hematokrit ≥20%
positif) - Penurunan hematokrit ≥20% setelah pemberian
- Pembesaran hati terapi cairan
- Tanda kebocoran plasma
DBD II Sama seperti grade I ditambah adanya - Trombositopenia (<100.000 mm3)
perdarahan spontan - Tanda kebocoran plasma:
- Peningkatan hematokrit ≥20%
- Penurunan hematokrit ≥20% setelah pemberian
terapi cairan
WHO. Handbook for Clinical Management of Dengue, WHO.Geneva: World Health Organization; 2012
DD/DBD Grade Tanda & gejala Temuan laboratorium
DBD III Sama seperti grade I atau II ditambah tanda - Trombositopenia (<100.000 mm3)
kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lambat, - Tanda kebocoran plasma:
pulse pressure menyempit ≤20 mmHg, - Peningkatan hematokrit ≥20%
hipotensi, sianosis, sekitar mulut, kulit dingin - Penurunan hematokrit ≥20% setelah pemberian
lembab, gelisah terapi cairan
DBD IV Sama seperti grade III ditambah syok berat - Trombositopenia (<100.000 mm3)
(nadi tidak teraba, tekanan darah tidak - Tanda kebocoran plasma:
terukur - Peningkatan hematokrit ≥20%
- Penurunan hematokrit ≥20% setelah pemberian
terapi cairan
WHO. Handbook for Clinical Management of Dengue, WHO.Geneva: World Health Organization; 2012
IDAI, 2017
IDAI, 2017
IDAI, 2017
Kebutuhan Kalori
BB 22 kg
Maintenance 1540 cc/hari 20 tpm
Maintenance + defisit 5% = 1540 cc + 77 cc= 1617 cc
Infus + oral intake
UKK Tropik dan Infeksi, 2008
TATALAKSANA
72
Resusitasi Awal
( volume)
Tatalaksana
Cairan & Obat Spesifik
Vasoaktif (mis transfusi )
Medikamentosa
73
VASOPRESOR
Koreksi
elektrolit INOTROPIK
74 Medikamentosa
VASOPRESOR
Dopamin
Efinefrin
NorEfinefrin
MAP
NORMO T.D MASIH
VOLEMIA MASIH RENDAH
RENDAH
75 Medikamentosa
INOTROPIK
Dobutamin
Dopamin
TANDA
NORMO T.D SYOK
VOLEMIA & MAP (+)
NORMAL
Failure to thrive