Anda di halaman 1dari 5

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE


No Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-4

UPT ANITA OKTAVIA


PUSKESMAS
NIP. 19830203 201001 2 026
AROSBAYA
1. Pengertian Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue memiliki 4 jenis serotype: DEN-1,
DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan
antibody terhadap serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype
lainnya, sehingga seseorang dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama
hidupnya. Indonesia merupakan Negara yang endemis untuk Demam Dengue
maupun Demam Berdarah Dengue.

2. Tujuan 1. Dokter mampu mendiagnosa Demam Dengue dan Demam Berdarah


Dengue
2. Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya
komplikasi
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Praktek klinis untuk dokter umum sesuai dengan PERMENKES
nomor 5 tahun 2014.

5. Alatdanbahan 1. Tensi meter


2. Stetoskop
3. Termometer
4. Arloji
6. Prosedur 1. Anamnnesa
Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan): demam bifasik akut 2-7
hari, nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi berdarah,
mimisan, nyeri perut, mual/muntah, hematemesis dan dapat juga melena.
Faktor Risiko
 Tinggal di daerah endemis dan padat penduduknya.
 Pada musim panas (28-32 0C) dan kelembaban tinggi.
 Sekitar rumah banyak genangan air.

2. Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonik untuk demam dengue
 Suhu Suhu> 37,5 derajat celcius
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa
 Rumple Leed (+)
Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
 Suhu > 37,5 derajat celcius
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa
 Rumple Leed (+)
 Hepatomegali

1
 Splenomegali
 Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda
efusi pleura dan asites.
 Hematemesis

3. Pemeriksaan Penunjang
 Leukosit: leukopenia cenderung pada demam dengue
 Adanya bukti kebocoran plasma yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas pembuluh darah pada Demam Berdarah Dengue dengan
manifestasi peningkatan hematokrit diatas 20% dibandingkan standard
sesuai usia dan jenis kelamin dan atau menurun dibandingkan nilai
hematokrit sebelumnya > 20% setelah pemberian terapi cairan.
 Trombositopenia (Trombosit <100.000/ml) ditemukan pada Demam
Berdarah Dengue

4. Penegakan Diagnosa
Diagnosis Klinis
Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini
terpenuhi:
 Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik/
pola pelan
 Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
Uji bendung positif
Petekie, ekimosis atau purpura
Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
Hematemesis atau melena
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sebagai
berikut:
 Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard sesuai
dengan umur dan jenis kelamin
 Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
 Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes atau
ipoproteinemia

Klasifikasi

Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah


ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi) berdasarkan klassifikasi
WHO 1997:

 Derajat I : Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas dan


satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bending.
 Derajat II : Seperti derajat I namun disertai perdarahan spontan di
kulit dan atau perdarahan lain.
 Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lambat, tekanan nadi menurun (20mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab.
 Derajat IV : Syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.

5. Diagnosa Banding
 Demam karena infeksi virus ( influenza , chikungunya, dan lain-lain)
 Demam tifoid

6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


 Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-

2
1000 mg).
 Pemeliharaan volume cairan sirkulasi

7. Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS

8. Konseling dan Edukasi


 Prinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit
dan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada
obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat
suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh
sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
 Modifikasi gaya hidup
Melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

9. Kriteria Rujukan

 Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).


 Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi
belum membaik.
 Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang,
penurunan kesadaran, dan lainnya.

10. Prognosis
Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubiaadbonam, karena hal ini
tergantung dari derajat beratnya penyakit.

3
11. Diagram Alir Pemeriksaanfisik :
Suhu > 37,5 derajat
Anamnnesa dan tanda-
celcius, Ptekie,
tanda demam bifasik ekimosis,
akut 2-7 hari, nyeri purpura,Perdarahan
kepala, mual/muntah mukosa
dll.

Penegakan Diagnosa Pemeriksaan


penunjang :Leukosi
t, trombositopenia

Penatalaksanaan
analgetik antipiretik
(Parasetamol 3 x
Diagnosa 500-1000 mg).
Banding :Demam
karena infeksi virus, Pemeliharaan
Demam tifoid volume
cairan
sirkulasi

Komplikasi:
Konseling dan Dengue Shock
edukasi :melakukan Syndrom (DSS)
kegiatan 3M,olahraga

Kriteria rujukan :terjadi


pendarahan ,kejang , Prognosis
penurunan kesadaran

12.Hal yang perlu Mengobservasi keadaan pasien


diperhatikan

13. Unit terkait 1. Ruang pendaftaran


2. Ruang pemeriksaanumum
3. Ruang laboratorium
4. Ruang farmasi

4
10.Dokumen Rekam medis

terkait

11.Rekaman
Tgl. Mulai
Historis No Hal yang diubah Isi Perubahan
Perubahan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai