Anda di halaman 1dari 28

“Demam Tinggi”

KELOMPOK 1B
Sherren Ester Rondonuwu (NIM 1761050165)
Agustina Yunita Febriani (NIM 1961050033)
Clairin Nait (NIM 1961050039)
Carissa Wijaya (NIM 1961050061)
Donna Chindy Claudia Thomas (NIM 1961050066)
Karlos Berlusconi Sihaloho (NIM 1961050081)
Yondra Sektio Alam Padang Raino (NIM 1961050131 )
Tujuan Pembelajaran

01 02 03
Definisi & Epidemiologi Etiologi & Klasifikasi Faktor Risiko DBD
DBD DBD

04 05 06 07
Patofisiologi DBD Manifestasi Klinis Diagnosis Pencegahan &
& Kriteria Banding DBD Tatalaksana DBD
Diagnosis DBD
Skenario
Demam Tinggi

Pasien laki-laki, 17 tahun, sejak 4 hari yang lalu demam tinggi terus menerus. Pasien
sudah makan parasetamol tapi tidak sembuh. Tadi malam pasien mimisan dan
muntah darah.
Pasien sangat lemas sehingga dibawa ke IGD. Menurut dokter IGD, pasien harus
segera dirawat.

Tugas: Jelaskan fenomena yang terjadi pada skenario diatas


01
Definisi &
Epidemiologi DBD
DEFINISI DBD
1. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit epidemi akut yang
disebabkan oleh virus yang di transmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi
disertai dengan sakit kepala,nyeri pada mata,otot dan persendian (WHO,2010)

2. Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sering
menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian terutama pada anak. Dengan ciri
demam tinggi mendadak disertai dengan manifestasi perdarahan dan menimbulkan
rejatan(shock) dan kematian. (Ditjen PPM&PI,2015)

3. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok
umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat. (Kemenkes RI,2016)
Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya. (Kemenken RI,2013)

WHO(2011) ,Memperkirakan setiap tahunnya terdapat sekitar 50-100 juta kasus DBD
dengan 500.000 diantaranya memerlukan perawatan di rumah sakit dan diketahui bahwa
DBD merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di Asia Tenggara dengan 57%
dari total kasus DBD di Asia Tenggara terjadi di Indonesia.

Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia dan
1.229 orang diantaranya meninggal dunia.
Pada tahun 2016 ,Kementrian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita DBD di Indonesia
tahun 2016 sebanyak 8.487 orang penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang.
Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada usia 5-14 tahun mencapai
43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai 33,25%.

Kasus DBD pada tahun 2017 dilaporkan sebanyak 112,511 kasus dengan jumlah kematian
871 orang (Kemenkes RI,2017)
EPIDEMIOLOGI DBD
02
Etiologi & Manifestasi
klinisi DBD
Etiologi:
- Disebabkan oleh virus dengue (famili: Flaviviridae)
- Transmisi utama via vektor biologis nyamuk Aedes aegypti (tersering)
- Ada 4 serotipe (DENV-2, DENV-3, DENV-4, DENV-1)

Klasifikasi:
- Ada 3 klasifikasi dari WHO yang diterbitkan tahun 1997, 2009, dan 2011
- Diklasifikasi berdasar gejala dan tingkat keparahannya
Klasifikasi WHO (1997)
- Undifferentiated fever
- Dengue fever
- Dengue haemorrheagic fever
- I: demam disertai gejala non-spesifik, ada tanda kebocoran plasma, manifestasi
pendarahan hanya terlihat dari tes tourniquet (+)
- II: pendarahan spontan disertai manifestasi grade I
- III: kegagalan sirkulasi (denyut nadi lemah, tekanan nadi ≤ 20 mmHg, hipotensi,
gelisah), tangan dingin dan basah
- IV: syok dengan tekanan darah dan denyut nadi yang tidak terdeteksi
DHF grade III dan IV = DSS
Klasifikasi WHO (2009)
Klasifikasi WHO (2011)
- Undifferentiated fever
- Dengue fever
- Dengue haemorrheagic fever
- I: demam disertai gejala non-spesifik, ada tanda kebocoran plasma, manifestasi pendarahan
hanya terlihat dari tes tourniquet (+)
- II: pendarahan spontan disertai manifestasi grade I
- III: seperti grade I atau II ditambah kegagalan sirkulasi (denyut nadi lemah, tekanan nadi ≤
20 mmHg, hipotensi, gelisah)
- IV: seperti grade III ditambah syok dengan tekanan darah dan denyut nadi yang tidak
terdeteksi
DHF grade III dan IV = DSS
- Expanded dengue syndrome/isolated organopathy
03
Faktor Risiko DBD
Faktor Risiko
1. Musim hujan yang lama 4. Jarang menguras bak mandi

2. Daya tahan tubuh yang buruk 3. Buang sampah sembarangan


Faktor Risiko

6. Gemar menumpuk baju kotor


5. Tinggal atau bepergian ke 7. Buang sampah sembarangan
daerah endemik
04
Patofisiologi DBD
05
Manifestasi Klinis &
Kriteria Diagnosis DBD
Manifestasi Klinis DBD
Perdarahan Spontan

Demam 2-7 hari, timbul mendadak, Purpura, petekiae, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
tinggi, terus menerus hematemesis dan/ melena
● Trombositopenia (Trombosit ≤100.000/
mm3
● Kebocoran plasma
➔ Peningkatan Ht ≥20%
➔ Efusi pleura, asites,
hipoalbuminemia
Uji tornikuet +
Kriteria Diagnosis DBD
Anamnesis ● Demam: akut, tinggi, terus menerus selama 2-7 hari
● Perdarahan: petechiae, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, hematemesis dan/ melena
● Nyeri kepala, mialgia, nyeri retroorbital
● Gastrointestinal: mual, muntah, nyeri perut
● Ada penderita DBD di sekitar pasien
● Sanitasi lingkungan: timbunan sampah/ barang bekas ➔genangan
air

Pemeriksaan Fisik ● Suhu > 37,5 derajat celcius


● Takikardia
● Hipotensi (tekanan darah <20mmHg)
● Perdarahan
● Hepatomegali dan splenomegali
● Nyeri tekan abdomen
● Efusi pleura +, asites +
Kriteria Diagnosis DBD
Pemeriksaan Lab
a) Hematologi
Leukosit
● Normal atau ↓ dengan dominasi sel neutrofil
● ↑ Sel limfosit plasma biru >4% (pada hari sakit ke-3 sampai ke-7)
Trombosit
● Tidak langsung (Semi kuantitatif)
● Langsung (Rees-Ecker)
● Jumlah trombosit ≤100.000/ ul
Hematokrit
● Mikrometode
● Ht >20% dari normal
● Tidak ada alat pemeriksaan Ht: Ht= 3 x kadar Hb

a) Radiologi Sinus costofrenikus


● Efusi pleura minimal: posisi RLD (Right lateral decubitus) tumpul
● USG: efusi pleura, asites ➔ penebalan dinding empedu
Kriteria Diagnosis DBD
cc) Serologis
1. Uji Serologi Hemaglutinasi Inhibisi
● Gold standard 👍👍
● Memerlukan 2 sampel darah, diambil pada fase akut dan fase konvalsen
(penyembuhan)
1. ELISA (IgM/ IgG)
06
Diagnosis Banding DBD
07
Pencegahan &
Tatalaksana DBD
Tatalaksana
Pada fase demam dapat diberikan parasetamol dengan dosis 10mg/KgBB selang 4 jam apabila suhu >38 derajat celcius.

Pada fase kritis dapat diberikan cairan intravena. cairan yang dipilih adalah kristaloid

Pada fase penyembuhan dapat diberikan terapi supportif lainnya


Pencegahan
1. Tidur menggunakan kelambu
2. Menerapkan protokol 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur)
3. Memperoleh vaksin dengue
4. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi
5. Sebelum tidur menggunakan lotion anti nyamuk
Daftar Pustaka
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai