Anda di halaman 1dari 24

Laporan Kasus

Demam Berdarah Dengue

Oleh : dr Andhika MH
Identifikasi

• Nama : Tn H
• Umur : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Bangsa : Indonesia
• Alamat : Kemiling
• MRS tanggal : 2 Juli 2021
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Demam terus menerus sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit, semakin hari suhu
semakin meninggi
• Keluhan Tambahan : Menggigil, lesu, nafsu makan
menurun, nyeri kepala,
• Riwayat Perjalanan Penyakit
• 4 hari SMRS: demam, demam terus menerus,
semakin hari suhu semakin meninggi, mengigil
(+),muncul bintik merah pada tangan , lesu (+), nafsu
makan menurun (+), nyeri kepala (+), nyeri sendi
(+), nyeri ulu hati (+), Mual (+) mimisan (-) gusi
berdarah(-) BAB dan BAK biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat pernah menderita penyakit dengan keluhan
yang sama disangkal.
• Riwayat bepergian ke luar kota atau ke daerah
endemis malaria disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : kompos mentis
• Nadi : 92 x/menit, isi & tegangan
cukup
• Tekanan Darah : 130/90 mmHg
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu badan : 38,9 oC

Pemeriksaan Khusus
• Kepala
Hidung : epistaksis (-)
Gigi dan mulut : gusi berdarah (-)
• Leher : dalam batas normal
• Thoraks : dalam batas normal
• Abdomen : Nt(+) epigastrium , Timpani, BU (+) N
• Ekstremitas : akral dingin (-), edema tidak ada,
ptekiae spontan , Rumple leed (+)
• Status neurologikus : dalam batas normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb : 15,4 g/dl
• Ht : 46 %
• Trombosi : 39.000/ul
• Leukosit: 4.100/ul
• Dengue Blood : igM dan igG (+)
DIAGNOSIS KERJA
DHF Grade 1

PENATALAKSANAAN
• Tirah baring dan perbanyak minum
• IVFD RL XXX gtt
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Omz Vial/12 jam
• Ondancentron 1 amp/12 jam
• Curcuma tab 1x1
• Sucralfat syrp 3x1 C
• Cek DR / hari
• Observasi tanda vital, perdarahan
PROGNOSIS
• Quo ad vitam dan fungsional : dubia ad bonam
(Tanggal 3 Juli 2012)
• Keluhan : demam (+) HK 5, mimisan (-), gusi
berdarah (-), nyeri epigastrium (+), lemas (+) mual (+)
• Vital Sign
Kesadaran : compos mentis
TD : 140/90 mmhg
Nadi : 88 x/mnt, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20 x/mnt
Suhu : 37,9 oC

Diagnosis kerja : DHF grade I


• Darah Rutin
Hb : 15,5 g/dl
Ht : 45 %
• Trombosit : 33.000 ul
Penatalaksanaan
• Tirah baring dan perbanyak minum
• IVFD RL XXX Tpm
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Omz Vial/12 jam
• Ondancentron 1 amp/12 jam
• Curcuma tab 1x1
• Sucralfat syrp 3x1 C
• Dexamethasone 1 amp/ 12 jam
(Tanggal 4 Juli 2021)
• Keluhan : demam (+) naik turun HK6, menggigil
(-), mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri
epigastrium (-), Mual (+)
• Vital Sign
Kesadaran : kompos mentis
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC

• Diagnosis kerja : DHF Grade I


• Darah Rutin
• HB : 15,7
Leukosit : 3.300
Ht : 44 %
Trombosit : 30.000 ul
Penatalaksanaan
• Tirah baring dan perbanyak minum
• IVFD RL XXX Tpm
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Omz Vial/12 jam
• Ondancentron 1 amp/12 jam
• Curcuma tab 1x1
• Sucralfat syrp 3x1 C
• Dexamethasone 1 amp/ 12 jam
(Tanggal 5 Juli 2021)
• Keluhan : demam (-), menggigil (-), mimisan (-), gusi
berdarah (-), nyeri epigastrium (+), mual berkurang
• Vital Sign
Kesadaran : kompos mentis
TD : 120/70 mm/hg
Nadi : 80 x/menit, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37 oC
• Diagnosis kerja : DHF grade I
• Darah Rutin
HB : 15,8
Leukosit : 10.200
Ht : 43 %
Trombosit : 20.000 ul
Penatalaksanaan
• Tirah baring dan perbanyak minum
• IVFD RL XXX Tpm
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Omz Vial/12 jam
• Ondancentron 1 amp/12 jam
• Curcuma tab 1x1
• Sucralfat syrp 3x1 C
• Metilprenisolon 8 mg 1-0-0
• As folat tab 3x1
• Trombufit 2x1 sachet
• Levofloxacine 750 mg iv / 24 jam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
demam akut yang disebabkan oleh virus dengue
serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD.6 DBD
adalah salah satu manifestasi simptomatik dari
infeksi virus dengue.
Patofisiologi
• Dua teori yang banyak dianut : hipotesis infeksi
sekunder (secondary heterologous infection theory)
dan hipotesis immune enhancement.
Bentuk klinis
Berdasarkan kepastian diagnosis
• Tersangka Demam Dengue (TDD)
• Tersangka Demam Berdarah Dengue (TDBD)
• Demam dengue
• Demam berdarah dengue

Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD


– Demam atau riwayat demam akut, 2-7 hari
– Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan
berikut: uji bendung positif; petekie, ekimosis,
atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis
dan melena.
– Trombositopenia
– Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma

Terdapat 4 derajat spektrum klinis DBD (WHO, 1997)


• Derajat 1, Derajat 2, Derajat 3, Derajat 4
Derajat Gejala & tanda Laboratorium
Demam 2-7 hari Leukopenia
Disertai > 2 tanda: sakit Trombositopenia Serologi dengue
kepala,nyeri retro orbita, Kebocoran plasma positif
mialgia,atralgia (-)
DD
Hari ke 3-5 fase pemulihan
(saat suhu turun), klinis membaik

Gejala diatas (+)


DBD I Disertai uji bendung positif Trombositoenia
(<100.000/ml)
Gejala diatas (+) Kebocoran plasma
DBD II
Disertai perdarahan spontan (+) : peningkatan
Ht > 20%
Gejala diatas (+)
DBD Disertai tanda kegagalan sirkulasi
III
DSS

Syok berat nadi tidak dapat


DBD diraba, dan tekanan darah tidak
IV
DSS terukur
Pemeriksaan penunjang
• kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah
trombosit, dan hapusan darah tepi
• Pada DBD yang disertai manifestasi perdarahan atau
kecurigaan terjadinya gangguan koagulasi, dapat
dilakukan pemeriksaan hemostasis (PT, APTT,
Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP).
• Untuk membuktikan etiologi DBD, dapat dilakukan
uji diagnostik melalui pemeriksaan isolasi virus,
pemeriksaan serologi yaitu dengan mendeteksi IgM
dan IgG-anti dengue, atau biologi molekular
• pemeriksaan antigen spesifik virus Dengue, yaitu
antigen nonstructural protein 1 (NS1).
• Pemeriksaan radiologis
Terapi
• bersifat suportif dan simtomatis
• ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat
kebocoran plasma dan memberikan terapi substitusi
komponen darah bilamana diperlukan.
• Terapi nonfarmakologis tirah baring dan pemberian
makanan dengan kandungan gizi yang cukup, lunak
dan tidak mengandung zat atau bumbu yang
mengiritasi saluran cerna.
• Sebagai terapi simptomatis, antipiretik berupa
parasetamol, obat simptomatis untuk mengatasi
keluhan dispepsia. Pemberian aspirin ataupun obat
antiinflamasi nonsteroid sebaiknya dihindari karena
berisiko terjadinya perdarahan pada saluran cerna
bagaian atas (lambung/duodenum). 13
• Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam
terapi cairan khususnya: pertama adalah jenis cairan
dan kedua adalah jumlah serta kecepatan cairan yang
akan diberikan.
PENATALAKSANAAN DBD
GRADE I & II
Indikasi Rawat
• Penderita TDBD derajat I dengan panas 3 hari atau
lebih dianjurkan untuk dirawat
• TDBD derajat I disertai: hiperpireksia atau tidak mau
makan atau muntah-muntah atau kejang-kejang atau
Ht cenderung meningkat, trombosit cenderung
turun, atau trombosit < 100.000/mm3
• Seluruh derajat II, III, IV

• Indikasi pulang
– Keadaan umum baik dan masa kritis berlalu (> 7
hari sejak panas).
– Tidak demam selama 48 jam tanpa antipiretik
– Nafsu makan membaik
– Secara klinis tampak perbaikan
– Hematokrit stabil
– Tiga hari setelah syok teratasi
– Jumlah trombosit >50.000/uL dengan
kecenderungan meningkat
Komplikasi
• Perdarahan gastrointestinal masif, ensepalopati,
edema paru, DIC, dan efusi pleura.19

Prognosis
• Angka kematian kasus di Indonesia secara
keseluruhan <3%. Angka kematian DSS di RS 5-
10%. Kematian meningkat bila disertai komplikasi.
DBD akan berlanjut menjadi syok atau penderita
dengan komplikasi sulit diramalkan.19

Anda mungkin juga menyukai