Pembimbing
dr.Etra Ariadno, spPD
Pendahuluan
Dengue fever : gambaran klinis yang ringan yang disebabkan oleh infeksi
virus dengue tanpa disertai peningkatan permeabilitas kapiler dan
gangguan proses pembekuan darah
Host Vector
Enviroment
Patogenesis
Patogenesis
DHF
2009
• Tourniquet test positive
• Leukopenia
Umumnya terjadi di sekitar penurunan suhu tubuh (fase kritis), yaitu pada
hari sakit ke 4-5 (rentang hari ke 3-7)
DENGUE SHOCK
SYNDROME
Terkompensasi Dekompensasi
Penegakkan diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin
Dengue NS-1
Pemeriksaan serologi
Ig M dan Ig G
Pemeriksaan
radiologi
Tata laksana
– DHF grade I dan II
■ Cairan : Cairan maintenance + 5 % diberikan selama 48 jam
■ Terapi suportif
– Pemberian antipiretik
– DHF grade III
■ Cairan : 10ml/kgBB selama 1 jam
■ Jika ada tanda shock, identifikasi tanda perdarahan/ kebocoran plasma
■ Jika setelah penggantian cairan, kondisi shock tidak terpebaiki ( perfusi masih buruk,
hipotensi, tekanan arteri lemah ) lakukan observasi ABCS
– Asidosis analisa gas darah. Indikasi: mengetahui efek shock berkepanjangan
– Bleeding Pemeriksaan Hematocrit. Jika nilai Ht tidak membaik pasca terapi cairan
transfusi darah
– Calcium pemeriksaan elektrolit. Jika rendah, koreksi : Ca-Glukonas 1ml/kg
– Blood Sugar pemeriksaan GDS
– DHF gr IV
■ Pemberian cairan : 10 ml/kg , rapid drip 10-15 menit
■ Jika perbaikan pindah ke algoritma DHF gr III
■ Jika tidak perbaikan ulangi transfusi 10 ml/kg + pemeriksaan laboratorium
■ Jika ada tanda kegagalan organ terapi suportif spesial, contohnya dialisis,
ventilator
Tata laksana gangguan elektrolit
Hipokalsemia
Hiponatremi
Th:/ Ca glukonas 10
Th:/ pemberian IVFD
% dengan dosis 1
Nacl
mL/kgBB/dosis
Tanda-tanda recovery